Anda di halaman 1dari 1

Beranda Food & Travel

FOOD & TRAVEL

Menilik Tradisi Kurban


Llama, Cara Penduduk
Bolivia Memohon Berkat

kumparanTRAVEL

19 Juni 2019 7:36

Llama di Bolivia tengah beraktivitas Foto:


Flickr/Vincent Poulissen

ADVERTISEMENT

Hidup di negara bermayoritas Muslim, kamu


pastinya tidak akan merasa asing dengan
yang namanya tradisi berkurban. Seperti
yang biasa dilakukan pada Hari Raya Idul
Adha, sebagai salah satu cara berbagi dari
kalangan mampu kepada yang kurang
mampu.

ADVERTISEMENT

[LIVE] Festival Hari …

Nyatanya, tradisi hewan kurban bukan cuma


terjadi di Indonesia atau di negara dengan
jumlah pemeluk agama Islam mayoritas saja.
Tetapi juga di Bolivia, sebuah negara yang
berada di Amerika Selatan.

Meski didominasi masyarakat pemeluk


agama asli, Kristen, dan Katolik, penduduk
setempat juga memiliki budaya kurban,
sama seperti yang biasa kamu lakukan di
Indonesia. Bedanya, mereka bukan
menyembelih sapi, kerbau, atau kambing
dalam perayaannya, tetapi llama.

Penduduk Bolivia tengah menjalankan tradisi


penyembelihan llama Foto: Flickr/Cathy BELOEIL

Llama adalah hewan sejenis unta dengan


bulu lembut dan warna tubuh yang cerah.
Binatang yang kerap disamakan dengan
alpaka itu dikenal ramah pada sekitarnya
dan biasa digunakan untuk mengangkut
barang-barang.

Tidak ada yang tahu sejak kapan ritual


pengorbanan llama dilakukan, tetapi banyak
peneliti yang memperkirakan bahwa praktik
kurban ini sudah berusia ribuan tahun.
Dilansir Culture Trip, menurut tradisi kuno,
masyarakat setempat meyakini bahwa
pengorbanan dilakukan untuk menenangkan
Pachamama.

Anak-anak penduduk Bolivia bersama dengan


llama peliharaannya Foto: Flickr/Adam Jones

Dalam agama asli penduduk Bolivia


terutama yang tinggal di sekitar Pegunungan
Andes, Pachamama dikenal sebagai dewi
tertinggi. Ia dikenal sebagai ibu dari alam
yang memberikan berkah pada umat
manusia, salah satunya adalah melalui hujan
lebat.

ADVERTISEMENT

Hujan lebat pada musim tanam diyakini


menjadi salah satu cara Pachamama
membantu keberlangsungan pertanian
masyarakat setempat. Sehingga pada masa
panen, mereka bisa memperoleh hasil yang
melimpah.

Tradisi pengprbanan llama untuk persembahan


pada Pachamama Foto: Flickr/Cathy BELOEIL

Untuk bisa mendapatkan berkat tersebut,


penduduk Bolivia meyakini bahwa harus ada
pengorbanan, baik manusia maupun hewan.
Salah satu bukti arkeologis tertua yang
memperkuat keyakinan ini adalah
ditemukannya meja suku Inca yang sakral di
Danau del Sol di Titicaca.

Meja itulah yang mitosnya digunakan untuk


menyembelih kurban persembahan. Ritual
ini kemudian berkembang luas, tidak hanya
untuk Pachamama saja, tetapi juga kekuatan
supranatural lainnya yang dianggap dapat
mengancam kehidupan umat manusia.

Meja kuno suku Inca yang digunakan untuk


prosesi penyembelihan Foto: Flickr/bjaglin

Setiap tanggal 1 Agustus, para penambang di


Kota Oruro, melakukan sebuah tradisi
mengorbankan llama untuk 'menenangkan'
El Tio, sesosok iblis di bawah tanah yang
mitosnya menjadi pemilik tambang.
Pengorbanan llama itu dilakukan para
penambang bersama dengan dukun
setempat.

ADVERTISEMENT

Darah llama dioleskan ke seluruh pintu


masuk tambang, mesin, dan kawasan
penambangan mereka yang masih aktif.
Sementara jantung llama yang dikorbankan,
ditempatkan di kaki El Tio. Llama yang
dikorbankan juga disembelih dengan cara
tertentu, sehingga jantungnya masih
berdetak ketika ritual dijalankan.

Percaya atau tidak, para penambang


meyakini bahwa ritual ini adalah cara terbaik
dalam mewujudkan rasa syukur mereka.
Karena mereka dapat melakukan pekerjaan
tanpa mengalami kecelakaan atau nasib
buruk di bawah kondisi kerja yang berisiko
tinggi.

Prosesi mengoleskan darah llama di sekitar


kawasan penambangan di Bolivia Foto:
Flickr/teamtrev

Di lain kesempatan, llama juga dikorbankan


untuk memastikan bahwa konstruksi
bangunan yang baru saja dibangun dapat
kokoh berdiri. Ritual pengorbanan llama
biasanya dilakukan pertama kali setelah
membuka lahan, dan juga saat meletakkan
fondasi.

ADVERTISEMENT

Penduduk Bolivia meyakini dengan


mengorbankan llama, Pachamama tidak
hanya akan membantu mereka
menghasilkan konstruksi berkualitas tinggi,
tetapi juga melindungi pekerja dari cedera.
Bahkan tidak sedikit yang kabarnya tidak
cuma mengorbankan llama, tapi juga
manusia.

Janin llama kering biasanya berasal dari induk


llama yang keguguran Foto: Flickr/JoAnn Miller

Manusia yang dikorbankan biasanya berasal


dari kalangan tunawisma, yang tak lagi
punya keluarga atau rumah. Mereka hanya
berkeliaran di jalanan tanpa ada tujuan, dan
menghabiskan uang yang mereka miliki
untuk minum minuman keras saja.
Walaupun sampai saat ini belum ada laporan
pasti tentang pengorbanan manusia
tersebut.

Kurban llama bukan hanya dilakukan


dengan menggunakan hewan yang masih
hidup, tetapi juga bisa menggunakan yang
telah mati. Di Mercado de las Brujas atau
yang lebih populer dikenal sebagai Pasar
Penyihir di Kota La Paz, Bolivia, kamu dapat
menemukan banyak janin llama yang telah
dikeringkan.

Janin llama kering yang dijual di Pasar Penyihir


Kota La Paz, Bolivia Foto: Flickr/Revolution_Ferg

Janin llama kering ini bahkan menjadi salah


satu komoditas terlaris, karena kabarnya
hampir seluruh keluarga di Bolivia
menyimpan janin di bawah fondasi rumah.
Penduduk setempat percaya bahwa
menempatkan janin llama kering di rumah
dapat memberikan perlindungan, kesehatan,
dan keberuntungan.

ADVERTISEMENT

Selain itu, janin llama kering juga


didapatkan dengan mudah, tanpa harus
membunuh induk llama atau menggugurkan
janin llama. Karena keguguran llama sangat
sering terjadi di Bolivia, dan sang induk bisa
melahirkan bayinya itu di mana saja.

Bagaimana menurutmu?

Travel Tradisi Bolivia

Destinasi Wisata

Informasi Redaksi · Laporkan tulisan

Tim Editor

Bagikan:

Baca Lainnya

Menilik Pesona Salar de


Uyuni, Cermin Alam
Terbesar di Dunia

Menapaki Eksotisme
Passiliran, Pemakaman
Bayi dalam Pohon di
Toraja

5 Tradisi Menyucikan Diri


dan Menyambut
Keberuntungan di Dunia

Trending di Food & Travel

Rekomendasi Restoran
Baru di Menteng, Ada
Pizza dengan Rasa
Autentik Italia

Unik! Ternyata Pesawat


Juga Punya Klakson, Ini
Fungsinya

Memacu Adrenalin di
Matagarup Bridge, Perth

Mencicipi Gurih dan


Pedasnya Ayam Lengkuas
Sambel Ijo di Pontianak

Buat Lelucon Ada Bom,


Pria Berusia 75 Tahun
Bikin Pesawat Delay 50
Menit

kumparanplus

Kematian Kiat Survive Perjalanan


Brigadir Yosua: Menghadapi Hana
8 Konten
Bukan Baku… Rujakan…
4 Konten 2 Konten
Tembak Biasa Netizen

Anda mungkin juga menyukai