3
Pengertian Konsitusi menurut Para Ahli
4
Pengertian Konsitusi menurut Para Ahli
Carl schmitt membagi konstitusi dalam 4 pengertian yaitu:
5
“
JADI, APA PENGERTIAN
KONSTUSI???
6
hukum dasar atau konstitusi adalah
Aturan tata tertib hidup bernergara
yang menjadi dasar segala tindakan
dalam kehidupan negara
PENGERTIAN
KONSTUSI Konstitusi sering disebut
sebagai Undang-Undang Dasar,
meskipun arti konstitusi itu sendiri
adalah hukum dasar yang tertulis
dan tidak tertulis
7
Nilai Konstitusi
1. Nilai normatif adalah suatu konstitusi yang resmi diterima oleh suatu
bangsa dan bagi mereka konstitusi itu tidak hanya berlaku dalam arti
hukum (legal), tetapi juga nyata berlaku dalam masyarakat dalam arti
berlaku efektif dan dilaksanakan secara murni dan konsekuen.
8
Konstitusi dapat dibedakan dalam dua
macam, yaitu :
1. Konstitusi tertulis, yaitu suatu
naskah yang menjabarkan
(menjelaskan) kerangka
2. Konstitusi tidak tertulis, merupakan
dan tugas-tugas pokok dari badan- suatu aturan yang tidak tertulis yang
badan pemerintahan serta ada dan
menentukan cara kerja
dipelihara dalam praktik
dari badan-badan pemerintahan penyelenggaraan negara di suatu
tersebut. Konstitusi tertulis ini negara. Konstitusi tidak
dikenal dengan
tertulis ini dikenal dengan sebutan
sebutan undang-undang dasar. konvensi.
9
2
Tujuan Konstitusi
10
Tujuan Konstitusi
12
Dalam sejarahnya, Undang-Undang Dasar 1945 dirancing sejak 29 Mei 1945 sampai 16 Juni 1945 oleh badan
penyelidik usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau dalam bahasa jepang dikenal dengan
dokuritsu zyunbi tyoosakai yang beranggotakan 21 orang, diketuai Ir. Soekarno dan Drs. Moh, Hatta sebagai wakil
ketua dengan 19 orang anggota yang terdiri dari 11 orang wakil dari Jawa, 3 orang dari Sumatra dan masing-
masing 1 wakil dari Kalimantan, Maluku, dan Sunda kecil. Badan tersebut (BPUPKI) ditetapkan berdasarkan
maklumat gunseikan nomor 23 bersamaan dengan ulang tahun Tenno Heika pada 29 April 1945 (Malian, 2001:59)
Badan ini kemudian menetapkan tim khusus yang bertugas menyusun konstitusi bagi Indonesia merdeka yang
kemudian dikenal dengan nama Undang-Undang Dasar 1945 (UUD’45). Para tokoh perumus itu adalah antara lain
Dr. Radjiman Widiodiningrat, Ki Bagus Hadikoesoemo, Oto Iskandardinata, Pangeran Purboyo, Pangeran
Soerjohamidjojo, Soetarjo Kartohamidjojo, Prop. Dr. Mr. Soepomo, Abdul Kadir, Drs. Yap Tjwan Bing, Dr.
Mohammad Amir (Sumatra), Mr. Abdul Abbas (Sumatra), Dr. Ratulangi, Andi Pangerang (keduanya dari
Sulawesi), Mr. Latuharhary, Mr. Pudja (Bali), AH. Hamidan (Kalimantan), R.P. Soeroso, Abdul Wachid hasyim dan
Mr. Mohammad Hasan (Sumatra).
Latar belakang terbentuknya konstitusi (UUD’45) bermula dari janji Jepang untuk memberikan kemerdekaan bagi
bangsa Indonesia dikemudian hari. Janji tersebut antara lain berisi “sejak dari dahulu, sebelum pecahnya
peperangan asia timur raya, Dai Nippon sudah mulai berusaha membebaskan bangsa Indonesia dari kekuasaan
pemerintah hindia belanda. Tentara Dai Nippon serentak menggerakkan angkatan perangnya, baik di darat, laut,
maupun udara, untuk mengakhiri kekuasaan penjajahan Belanda”.
13
4
Pandangan Konstitusi
14
Menurut Sri Sumantri konstitusi berisi 3 Menurut Koerniatmanto Soetopawiro,
hal pokok yaitu konstitusi berisi tentang
Jaminan terhadap Ham dan warga Pernyataan ideologis.
negara.
Pembagian kekuasaan negara.
Susunan ketatanegaraan yang bersifat
Jaminan HAM (Hak Asasi Manusia).
fundamental.
Perubahan konstitusi.
Pembagian dan pembatasan tugas
ketatanegaraan. Larangan perubahan konstitusi.
Konstitusi menurut Sovernin Lohman yang di kutip Dede Rosyada, et al., harus memuat
unsur-unsur sebagai berikut:
1. Konstitusi di pandang sebagai perwujudan perjanjian masyarakat (kontrak sosial).
Artinya bahwa konstitusi merupakan konklusi dari kesepakatan masyarakat untuk
membina negara dan pemerintahan yang akan mengatur mereka.
2. Konstitusi sebagai piagam yang menjamin hak-hak asasi manusia dan warga negara
sekaligus penentuan batas-batas hak dan kewajiban warga negara dan alat-alat
pemerintahannya,
2. Hak-hak asasi manusia (biasanya disebut Bill of Rights kalau berbentuk naskah
tersendiri);
16
Abu Daud Busroh dan Abu Bakar Busro, juga dikutip Dede
Rosyada et al., membagi pengertian konstitusi ke dalam
pengertian, yaitu:
1. Pengertian sosiologis dan politis (sosiologiche atau
politiche begrif). Konstitusi merupakan shintesa factor
kekuatan yang nyata (dareele machfactoren) dalam
masyarakat. Jadi konstitusi menggambarkan hubungan
antara kekuasaan yang terdapat dengan nyata dalam
satu Negara.
17
5
Fungsi Konstitusi
18
Fungsi Konstitusi secara umum
19
6
Perkembangan Konstitusi
Di Indonesia
20
Periode 18 Agustus 1945 – 27 Periode 27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950
Desember 1949 (Penetapan konstitusi Republik Indonesia Serikat)
(Penetapan Undang-Undang Dasar
1945)
Perjalanan negara baru Republik Indonesia ternyata tidak luput
Saat Republik Indonesia
dari rongrongan pihak Belanda yang menginginkan untuk
diproklamasikan pada tanggal 17
kembali berkuasa di Indonesia. Akibatnya Belanda mencoba
Agustus 1945, Republik yang baru ini
untuk mendirikan negara-negara seperti negara Sumatera
belum mempunyai undang-undang
Timur, negara Indonesia Timur, negara Jawa Timur, dan
dasar. Sehari kemudian pada tanggal
sebagainya. Sejalan dengan usaha Belanda tersebut maka
18 Agustus 1945 Rancangan Undang-
terjadilah agresi Belanda 1 pada tahun 1947 dan agresi 2 pada
Undang disahkan oleh PPKI sebagai
tahun 1948. Dan ini mengakibatkan diadakannya KMB yang
Undang-Undang Dasar Republik
melahirkan negara Republik Indonesia Serikat. Sehingga UUD
Indonesia setelah mengalami
yang seharusnya berlaku untuk seluruh negara Indonesia itu,
beberapa proses.
hanya berlaku untuk negara Republik Indonesia Serikat saja.
21
Periode 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959
(Penetapan Undang-Undang Dasar Sementara 1950)
Periode federal dari Undang-undang Dasar Republik Indonesia Serikat 1949 merupakan
perubahan sementara, karena sesungguhnya bangsa Indonesia sejak 17 Agustus 1945
menghendaki sifat kesatuan, maka negara Republik Indonesia Serikat tidak bertahan lama
karena terjadinya penggabungan dengan Republik Indonesia. Hal ini mengakibatkan
wibawa dari pemerintah Republik Indonesia Serikat menjadi berkurang, akhirnya dicapailah
kata sepakat untuk mendirikan kembali Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bagi negara
kesatuan yang akan didirikan jelas perlu adanya suatu undang-undang dasar yang baru dan
untuk itu dibentuklah suatu panitia bersama yang menyusun suatu rancangan undang-
undang dasar yang kemudian disahkan pada tanggal 12 Agustus 1950 oleh badan pekerja
komite nasional pusat dan oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan senat Republik Indonesia
Serikat pada tanggal 14 Agustus 1950 dan berlakulah undang-undang dasar baru itu pada
tanggal 17 Agustus 1950.
22
Periode 5 Juli 1959 – sekarang
(Penetapan berlakunya kembali Undang-Undang Dasar 1945)
23
TERIMA KASIH
Semoga sehat selalu…
karna sehat itu adalah kenikmatan yang istimewa