PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Tentang
WARGA NEGARA
DISUSUN OLEH
KELOMPOK IV
SURYANI 2110251021
DOSEN PENGAMPU :
Drs.Yoserizal M.si
UNIVERSITAS ANDALAS
TA 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
limpahan ,taufik,dan inayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana .Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan ,petunjuk maupun pedoman bagi pembaca
dan juga dapat bermanfaat bagi anggota kelompok kami.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………….i
DAFTAR ISI…………………………………………………………...ii
BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………....1
3.1 kesimpulan…………………………………………………..9
3.2 Saran…………………………………………………………9
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….10
2
BAB I
PENDAHULUAN
Warga negara diartikan sebagai bagian dari suatu penduduk yang menjadi
unsur negara. Istilah ini dahulu biasa disebut hamba atau kawula negara. Istilah
warga negara lebih sesuai dengan kedudukannya sebagai orang merdeka
dibandingkan dengan istilah hamba atau kawula negara, karena warga negara
mengandung arti peserta atau anggota atau warga negara dari suatu negara, yakni
peserta dari suatu persekutuan yang didirikan dengan kekuatan bersama, atas
dasar tanggung jawab bersama dan untuk kepentingan bersama.
Setiap negara tidak mungkin bisa ada tanpa adanya warga atau rakyatnya.
Unsur rakyat ini sangat penting dalam sebuah negara, karena secara kongkret
rakyatlah yang memiliki kepentingan agar negara itu dapat berjalan dengan baik.
Dalam kontes ini rakyat diartikan sebagai sekumpulan manusia yang dipersatukan
oleh suatu persamaan dan yang bersama–sama di suatu wilayah tertentu. Maka
dapat dibayangkan adanya suatu negara tanpa adanya rakyat (warga negara).
Rakyat (warga negara) adalah substratum personil dari negara.
1
Untuk memenuhi tuntutan masyarakat dan melaksanakan amanat UUD
1945, oleh karena itu pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 12 Tahun
2006 sebagai landasan yuridis tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.
Undang-Undang No. 12 Tahun 2006 lebih menjamin HAM dan persamaan di
hadapan hukum bagi setiap orang terutama orangorang asing yang tinggal di
Indonesia dan menikah dengan warga negara Indonesia serta anak-anaknya.
Pada hal seperti yang diketahui unsur rakyat (warga negara) sangat
penting dalam sebuah negara karena secara kongkret rakyatlah yang memilki
kepentingan agar negara itu dapat berjalan dengan baik dan rakyat jugalah yang
mampu menunjukan identitas mereka sebagai warga negara dengan
pengaplikasian nasionalisme dikehidupan sehari-hari.
2
: 1.2 Rumusan Masalah
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
4
2.Dari sisi Perkawinan
1. Berdasarkan kelahiran
5
2. Berdasarkan perkawinan
6
2.6 Hak dan kewajiban warga negara
7
2. Kewajiban warga Negara Indonesia
a. .wajib menaati hukum dan pemerintahan .pasal 27 ayat (1) UUD
1945 berbunyi:”segala warga negara indonesia bersamaan
kedudukannya didalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menunjang hukum dan pemerintahan itu tidak dengan kecualinya.
b. .wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara pasal 27 ayat
(3)UUD 1945 menyatakan : “setiap warga Negara berhak dan wajib
ikut serta dalam upaya pembelaan Negara”.
c. .wajib menghormati hak asasi manusia orang lain (pasal 28J ayat 1
d. .wajib tunduk kepada pembatasan yang diciptakan undang undang
pasal 28J ayat 2
3. Hak dan kewajiban telah dicantumkan dalam UUD 1945 pasal
26,27,28 dan 30,yaitu;
a. .pasal 26,ayat 1 yang menjadi warga Negara adalah orang orang
bangsa Indonesia asli dan orang orang bangsa lain yang disahkan
dengan undang undang sebagai warga Negara .dan pada ayat
2,syarat syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan
undang undang.
b. pasal 27 ayat 1 segala warga Negara bersamaan dengan kedudukan
didalam hukum dan pemerintahannya ,wajib menjungjung hukum
dan pemerintahan itu ,pada ayat 2 ,tiap tiap warga Negara berhak
atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
c. .pasal 28,kemerdekaan berserikat dan berkumpul ,mengeluarkan
pikiran dengan lisan , dan sebagainya ditetapkan dengan undang
undang.
d. pasal 30 ayat 1 ,hak dan kewajiban warga Negara untuk ikut serta
dalam pembelaan Negara.dan ayat 2 menyatakan pengaaturan lebih
lanjut diatur dengan undng undang.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Kita sebagai warga negara yang baik seharusnya kita melakukan hak dan
kewajiban secara seimbang, setiap orang haruslah terjamin haknya dan
mendapatkan status kewarganegaraan, sehingga terhindar dari kemugkinan
menjadi ‘statless’ atau tidak berkewarganegaraan.
9
Daftar Pustaka
“Konsultasi Hukum – Legal Smart”, _Channel – konsultasi ViewSite_,
https://lsc.bphn.go.id
https://binus.ac.id/character-building/2021/08/penerapan-kewajiban-dan-hak-
warga-negara/
10