Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Tentang

WARGA NEGARA

DISUSUN OLEH

KELOMPOK IV

JANIKA WAHYUNINGSIH 2011311016

SURYANI 2110251021

REYNALDI FASYA ABDULLAH 2110241015

DOSEN PENGAMPU :

Drs.Yoserizal M.si

UNIVERSITAS ANDALAS

TA 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
limpahan ,taufik,dan inayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana .Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan ,petunjuk maupun pedoman bagi pembaca
dan juga dapat bermanfaat bagi anggota kelompok kami.

Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca,sehingga kami dapat memperbaiki
bentuk maupun isi sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kesalahan maupun kekurangan


karena pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki masih sangat kurang ,oleh
karena itu kami harapkan para pembaca untuk memberikan masukan berupa saran
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Padang,15 September 2021

Penulis

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………….i

DAFTAR ISI…………………………………………………………...ii

BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………....1

1.1 Latar Belakang masalah……………………………….......1


1.2 Rumusan masalah………………………………………….3
1.3 Tujuan penulisan…………………………………………..3
1.4 Manfaat penulisan…………………………………………3

BAB ll TINJAUAN TEORI…………………………………………..4

2.1 Pengertian warga Negara…………………………………..4

2.2 Asas kewarganegaraan……………………………………..4

2.3 unsur kewarganegaraan…………………………………….5

2.4 Status kewarganegaraan…………………………………….5

2.5 Cara dan bukti memperoleh kewarganegaraan……………..6

2.6 Hak dan kewajiban warga Negara………………………….6

BAB lll PENUTUP……………………………………………………..9

3.1 kesimpulan…………………………………………………..9

3.2 Saran…………………………………………………………9

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….10

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Warga negara diartikan sebagai bagian dari suatu penduduk yang menjadi
unsur negara. Istilah ini dahulu biasa disebut hamba atau kawula negara. Istilah
warga negara lebih sesuai dengan kedudukannya sebagai orang merdeka
dibandingkan dengan istilah hamba atau kawula negara, karena warga negara
mengandung arti peserta atau anggota atau warga negara dari suatu negara, yakni
peserta dari suatu persekutuan yang didirikan dengan kekuatan bersama, atas
dasar tanggung jawab bersama dan untuk kepentingan bersama.

Setiap negara tidak mungkin bisa ada tanpa adanya warga atau rakyatnya.
Unsur rakyat ini sangat penting dalam sebuah negara, karena secara kongkret
rakyatlah yang memiliki kepentingan agar negara itu dapat berjalan dengan baik.
Dalam kontes ini rakyat diartikan sebagai sekumpulan manusia yang dipersatukan
oleh suatu persamaan dan yang bersama–sama di suatu wilayah tertentu. Maka
dapat dibayangkan adanya suatu negara tanpa adanya rakyat (warga negara).
Rakyat (warga negara) adalah substratum personil dari negara.

Penentuan Warga Negara Republik Indonesia ditetapkan menurut


persetujuan kewarganegaraan dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) di Belanda
pada tanggal 27 Desember 1949, selanjutnya diterbitkan lagiaturan
kewarganegaraan yang diatur dalam Undang–Undang No. 3 Tahun 1946,
selanjutnya diterbitkan lagi aturan kewarganegaraan UndangUndang No. 62
Tahun 1958 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.

Adapun latar belakang di terbitkannya Undang–Undang No. 12 Tahun


2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia, karena untuk memenuhi
tuntutan masyarakat melaksanakan amanat UUD 1945. Menurut penjelasan umum
Undang-Undang No. 12 Tahun 2006, UndangUndang No. 62 Tahun 1958 secara
filosofis, yuridis, dan sosiologis, sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan
masyarakat dan ketenaga kerjanaan Republik Indonesia.

1
Untuk memenuhi tuntutan masyarakat dan melaksanakan amanat UUD
1945, oleh karena itu pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 12 Tahun
2006 sebagai landasan yuridis tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.
Undang-Undang No. 12 Tahun 2006 lebih menjamin HAM dan persamaan di
hadapan hukum bagi setiap orang terutama orangorang asing yang tinggal di
Indonesia dan menikah dengan warga negara Indonesia serta anak-anaknya.

Karena kewarganegaraan ialah hal yang ihwal dan dapat menimbulkan


hubungan timbal balik antara warga negara dengan Negara, yaitu dalam
pelaksanaan hak dan kewajiban sebagai seorang warga negara. Maka bagi
Indonesia, kemajemukan masyarakat ialah salah satu faktor yang sangat
diperhitungkan pada saat awal berdirinya negara

Selain itu rasa nasionalisme masyarakat juga sangat kurang terhadap


bangsa Indonesia, hal ini dapat dilihat contohnya, penggunaan bahasa ,mereka
sebagai bahasa sehari-hari di tempat-tempat umum, misalnya: sekolah, pasar, dan
lingkungan tempat tinggal. Kemudian pemilihan sekolah sebagai sarana
pendidikan untuk anak mereka, Mereka juga lebih memilih sekolah yang
mayoritasnya dan sangat jarang sekali mereka menyekolahkan anaknya di sekolah
umum yang digunakan oleh bangsa pribumi lainnya.

Pada hal seperti yang diketahui unsur rakyat (warga negara) sangat
penting dalam sebuah negara karena secara kongkret rakyatlah yang memilki
kepentingan agar negara itu dapat berjalan dengan baik dan rakyat jugalah yang
mampu menunjukan identitas mereka sebagai warga negara dengan
pengaplikasian nasionalisme dikehidupan sehari-hari.

Namun pada kenyataannya masyarakat Indonesia belum menyadari arti


pentingnya status kewarganegaraan sehingga menyebabkan rasa nasionalisme dan
identitas kebangsaan Indonesia mereka lemah, dan masih mempertahankan ke
kewarganegaran mereka dan kurang menyadari akan hak dan kewajiban mereka.
Jika sudah seperti ini maka akan menimbulkan suatu masalah didalam jalannya
suatu negara itu karena kurangnya kesadaran sebagian warga negaranya sebagai
Warga Negara Indonesia.

2
: 1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penulisan ini adalah :


1.apa pengertian dari warga Negara ?
2.apa asas kewarganegaraan itu ?
3.apa unsur kewarganegaraan ?
4.bagaimana status kewarganwgaraan itu ?
5.bagaimana cara dan bukti memperoleh kewarganegaraan itu ?

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan Identifikasi masalah dan pembatasan masalah maka


yang menjadi tujuan dalam penulisan adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian warga negara
2. Untuk mengetahui asas kewarganegaraan
3. Untuk mengetahui unsur kewarganegaraan
4. Untuk mengetahui status kewarganegaraan
5. Untuk mengetahui cara dan bukti memperoleh kewarganegaraan

1.4 Manfaat Penulisan

Seperti lazimnya bahwa penelitian harus memilki manfaat baik secara


teoritis maupun praktis, maka penelitian ini juga diharapakan bermanfaat sebagai
berikut:

1. Bagi masyarakat secara praktis, untuk mengetahui akibat atau dampak


yang di timbulkan dari lahirnya Undang-Undang No. 12 Tahun 2006
tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.
2. Secara akademis, penelitian ini diharapakan bermanfaat untuk
memperkaya khasanah penelitian dan pengetahuan,sebagai bahan kajian
ilmiah khususnya dalam bidang hukum.
3. Secara teoretis, selain bermanfaat menambah pengetahuan penulis
mengenai hukum, penelitian ini juga diharapkan mampu bermanfaat
mengembangkan pola pikir ilmiah dalam rangka mengungkapkan suatu
permasalahan dalam upaya pemecahannya.

3
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Warga Negara

Wewenang sebuah organisasi negara meliputi kelompok manusia yang


berada di dalamnya. Kelompok tersebut dapat dibedakan antara warga negara
dengan bukan warga negara (orang asing). Warga negara sebagai pendukung
sebuah negara merupakan landasan bagi adanya negara. Dengan kata lain bahwa
warga negara adalah salah satu unsur penting bagi sebuah negara, selain unsur
lainnya. Warga negara itu sendiri bisa diartikan dengan orang-orang sebagai
bagian dari suatu penduduk yang menjadi unsur negara. Istilah ini biasa juga
disebut hamba atau kawula negara.

Pada umumnya dapatlah dikatakan bahwa suatu negara harus memenuhi


syarat-syarat bagi keberadaan negara yang merupakan unsur penting negara.
Syarat-syarat yang dimaksud ialah : pertama harus ada wilayahnya, kedua, harus
terdapat rakyat atau warga negara, ketiga, harus ada pemerintahan yang berkuasa
terhadap seluruh daerah dan rakyatnya, serta keempat harus ada tujuan.

2.2 Asas Kewarganegaraan

Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa warga negara merupakan anggota


dari sebuah negara yang mempunyai tanggung jawab dan hubungan timbal balik
terhadap negaranya. Seseorang yang diakui sebagai warga negara dalam suatu
negara haruslah ditentukan berdasarkan ketentuan-ketentuan yang telah disepakati
dalam negara tersebut. Ketentuan inilah yang nantinya akan menjadi pedoman
atau asas untuk menentukan kebebasan dan kewenangan untuk menentukan asas
kewarganegaraan seseorang. Pada umumnya asas kewarganegaraan dapat
dibedakan menjadi dua, yakni :

1. Dari sisi kelahiran.

Pada umumnya penentuan kewarganegaraan dilihat dari sisi kelahiran


seseorang.Dimana seseorang lahir selama seseorang itu memilih dan memutuskan
bahwa tempat kelahirannya untuk dijadikan kewarganegaraannya sendiri.

4
2.Dari sisi Perkawinan

Di samping dari sudut kelahiran, hukum kewarganegaraan juga mengenal


dua asas yang erat kaitannya dengan masalah perkawinan, yaitu asas kesatuan
hukum dan asas persamaan derajat.

2.3 Unsur Kewarganegaraan

Secara umum terdapat 3 (tiga) unsur kewarganegaraan yang digunakan


negara-negara di dunia dalam menentukan kewarganegaraan, yaitu:

1. Unsur darah keturunan (Ius Sanguinis) Kewarganegaraan dari orang tua


yang menurunkannya menentukan kewarganegaraan seseorang, prinsip ini
berlaku diantaranya di Inggris, Amerika, Perancis, Jepang, dan Indonesia.
2. Unsur daerah tempat kelahiran (Ius Soli) Daerah tempat seseorang
dilahirkan menentukan kewarganegaraan, prinsip ini berlaku di Amerika,
Inggris, Perancis, dan Indonesia, terkecuali di Jepang.
3. Unsur pewarganegaraan (Naturalisasi) Suatu ketetapan atau perbuatan
secara hukum yang menyatakan bahwa seorang individu telah mendapat
kewarganegaraan yang sah. Artinya ia sudah tidak berstatus sebagai orang
asing lagi melainkan sudah resmi menjadi warga Indonesia.

2.4 Status Kewarganegaraan.

Kewarganegaraan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu berdasarkan


kelahiran dan berdasarkan perkawinan. Berikut penjelasannya:

1. Berdasarkan kelahiran

Penentuan kewarganegaraan berdasarkan kelahiran dibedakan menjadi


dua, yaitu:
1) Asas Ius Soli adalah asas yang menyatakan bahwa kewarganegaraan
seseorang ditentukan berdasarkan tempat di mana orang tersebut
dilahirkan.
2) Asas Ius Sanguinis adalah asas yang menyatakan bahwa
kewarganegaraan seseorang ditentukan berdasarkan keturunan dari
orang tersebut.

5
2. Berdasarkan perkawinan

Berdasarkan perkawinan, penentuan kewarganegaraan juga terbagi


menjadi dua, yakni:

1) Asas persamaan hukum, mengacu pada pandangan bahwa suami dan


istri adalah suatu ikatan yang tidak bisa terpecah sebagai inti dari
masyarakat. Berdasarkan asas ini, diupayakan status kewarganegaran
suami dan istri adalah sama dan satu.
2) Asas persamaan derajat, mengacu pada pandangan bahwa suatu
perkawinan tidak menimbulkan perubahan status kewarganegaraan
suami dan istri. Keduanya memiliki hak yang sama untuk menentukan
sendiri status kewarganegaraannya.

2.5 Cara dan Bukti Memperoleh Kewarganegaraan

1. Tata Cara Memperoleh Kewarganegaraan


1) Permohonan pewarganegaraan diajukan di Indonesia oleh pemohon
secara tertulis dalam bahasa Indonesia di atas kertas bermeterai cukup
kepada Presiden melalui Menteri
2) Menteri meneruskan permohonan kepada Presiden dalam waktu paling
lambat 3 (tiga) bulan sejak tanggal permohonan diterimaPresiden
mengabulkan atau menolak permohonan pewarganegaraan
3) Keputusan Presiden ditetapkan paling lambat 3 bulan sejak
permohonan diterima oleh Menteri dan diberitahukan kepada pemohon
paling lambat 14 hari sejak Keputusan Presiden ditetapkan
4) Paling lambat 3 bulan terhitung sejak Keputusan Presiden dikirim
kepada pemohon, Pejabat memanggil pemohon untuk mengucapkan
sumpah atau menyatakan janji setia
5) Pemohon kemudian dipanggil sesuai waktu yang ditentukan untuk
mengucap sumpah dan janji setia di hadapan pejabat dan dihadiri 2
orang saksi
6) Setelah mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia, pemohon
wajib mengembalikan dokumen atau surat-surat dalam waktu paling
lambat 14 (empat belas) hari tsejak tanggal pengucapan sumpah
7) Setelah berita acara pengucapan sumpah dan janji setia diterima,
Menteri mengumumkan nama orang yang telah memperoleh
Kewarganegaraan Republik Indonesia dalam Berita Negara Republik
Indonesia.

6
2.6 Hak dan kewajiban warga negara

1. Hak Warga Negara Indonesia


a. hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak ;tiap warga
Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan(pasal 27 aya1
b. hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan :”setiap orang berhak
untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya.”(pasal 28A).
c. hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan
melalperkawinan yang sah (pasal 28B ayat 1).
d. hak atas kelangsungan hidup.”setiap anak berhak atas kelangsungan
hidup,tumbuh,dan berkembang”.
e. hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan dasarnya dan
berhak mendapat pendidikan ,ilmu pengetahuan dan teknologi,seni dan
budaya meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup
manusia .(pasal 28C ayat 1)
f. hak untuk memajukan diri nya dalam memperjuangkan haknya secara
kolektif untuk membangun masyarakat,bangsa,dan negaranya.(pasal
28C ayat 2).
g. .hak atas pengakuan ,jaminan,perlindungan,dan kepastian hukum yang
adil serta perlakuan yang sama didepan hukum .(pasal 28D ayat 1).
h. hak untuk mempunyai hak milik pribadi hak untuk hidup ,hak untuk
tidak disiksa ,hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama
hak untuk tidak diperbudak,hak untuk diakui sebagai pribadi
dihadapan hukum ,dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukumyang
berlaku surut dan hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam
keadaan apapun,(pasal 28I ayat 1).

7
2. Kewajiban warga Negara Indonesia
a. .wajib menaati hukum dan pemerintahan .pasal 27 ayat (1) UUD
1945 berbunyi:”segala warga negara indonesia bersamaan
kedudukannya didalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menunjang hukum dan pemerintahan itu tidak dengan kecualinya.
b. .wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara pasal 27 ayat
(3)UUD 1945 menyatakan : “setiap warga Negara berhak dan wajib
ikut serta dalam upaya pembelaan Negara”.
c. .wajib menghormati hak asasi manusia orang lain (pasal 28J ayat 1
d. .wajib tunduk kepada pembatasan yang diciptakan undang undang
pasal 28J ayat 2
3. Hak dan kewajiban telah dicantumkan dalam UUD 1945 pasal
26,27,28 dan 30,yaitu;
a. .pasal 26,ayat 1 yang menjadi warga Negara adalah orang orang
bangsa Indonesia asli dan orang orang bangsa lain yang disahkan
dengan undang undang sebagai warga Negara .dan pada ayat
2,syarat syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan
undang undang.
b. pasal 27 ayat 1 segala warga Negara bersamaan dengan kedudukan
didalam hukum dan pemerintahannya ,wajib menjungjung hukum
dan pemerintahan itu ,pada ayat 2 ,tiap tiap warga Negara berhak
atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
c. .pasal 28,kemerdekaan berserikat dan berkumpul ,mengeluarkan
pikiran dengan lisan , dan sebagainya ditetapkan dengan undang
undang.
d. pasal 30 ayat 1 ,hak dan kewajiban warga Negara untuk ikut serta
dalam pembelaan Negara.dan ayat 2 menyatakan pengaaturan lebih
lanjut diatur dengan undng undang.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa warga


Negara dianggap sebagai sebuah komunitas yang membentk Negara berdasarkan
perundang-undangan atau perjanjian-perjanjian yang mempunyai hak dan
kewajiban yang bersifat timbal balik terhadap negaranya. Kewarganegaraan ialah
keanggotaan suatu bangsa tertentu yakni sejumlah manusia yang terikat dengan
lainnya karena kesatuan bahasa kehidupan sosial budaya serta kesadaran
nasionalnya.

Asas kewarganegaraan berdasarkan kelahiran: ius soli (asas kelahiran), ius


sanguinis (asas keturunan) kemudian didalam masalah kewarganegaraan yaitu
apatride,bipatride, dan multipatride. Adapun cara untuk memperoleh
kewarganegaraan yaitu unsur darah keturunan (ius sanguinis), unsur daerah
tempat kelahiran (ius soli), unsur pewarganegaraan (naturalisasi).

3.2 Saran

Kita sebagai warga negara yang baik seharusnya kita melakukan hak dan
kewajiban secara seimbang, setiap orang haruslah terjamin haknya dan
mendapatkan status kewarganegaraan, sehingga terhindar dari kemugkinan
menjadi ‘statless’ atau tidak berkewarganegaraan.

9
Daftar Pustaka
“Konsultasi Hukum – Legal Smart”, _Channel – konsultasi ViewSite_,
https://lsc.bphn.go.id

“Warga Negara dan Pewarganegaraan”, http://Kompas.com

Tayyiba, Mira. Sumiyati. I Hendrasmo, “ Syarat dan Tata Cara Memperoleh


Kewarganegaraan RI”, _TIM#IndonesiaBaik_,https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://indonesiabaik.id/infografis/syarat-dan-tata-
cara-memperoleh-kewarganegaraan-ri&ved=2ahUKEwiei9jg-
u7yAhUDjuYKHZL8C8QQFnoECAQQBQ&usg=AOvVaw1QPQManQl-
8FMK8k1IyOQ6

https://binus.ac.id/character-building/2021/08/penerapan-kewajiban-dan-hak-
warga-negara/

10

Anda mungkin juga menyukai