DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
FAKULTAS : EKONOMI
UNIVERSITAS BATANGHARI
JAMBI
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan Makalah
ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Hak dan Kewajiban Warga
Negara”
Makalah ini berisikan tentang informasi tentang Hak-hak apa saja yang dimiliki
oleh Warga Negara Serta kewajiban yang harus dilakukan oleh Warga Negara.
Makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada kita semua dan mampu
memberikan pengetahuan yang bermanfaat kepada kita semua.
Aprilia Marindi
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................2
BAB I Pendahuluan
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................5
BAB II Pembahasan
C. Asas-asas kewarganegaraan....................................................................11
A. Kesimpulan ...............................................................................................23
B. Saran .........................................................................................................23
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Warga negara diartikan sebagai orang-orang yang menjadi bagian dari suatu
penduduk yang menjadi unsur negara. Istilah warga negara lebih sesuai dengan
kedudukannya sebagai orang merdeka dibandingkan dengan istilah hamba atau kawula
Negara. karena warga negara mengandung arti peserta, anggota, atau warga dari
suatu negara, yakni peserta dari suatu persekutuan yang didirikan dengan kekuatan
bersama. Untuk itu, setiap warga negara mempunyai persamaan hak di hadapan
hukum. Semua warga negara memiliki kepastian hak, privasi, dan tanggung jawab
masing-masing. UU No. 62 Tahun 1958 : menyatakan bahwa negara republik Indonesia
adalah orang – orang yang berdasarkan perundang – undangan dan atau perjanjian –
perjanjian dan atau peraturan – peraturan yang berlaku sejak proklamasi 17 agustus
1945 sudah menjadi warga negara republik Indonesia.
Jadi dapat disimpulkan sebagai sebuah komunitas yang membentuk negara itu
sendiri yang berdasarkan perundang – undangan atau perjanjian-perjanjian dan
mempunyai hubungan hak dan kewajiban yang bersifat timbal balik.
Ketika kita berbicara tentang Warga Negara, maka tidak lepas dari Bangsa dan
Negara. Pengertian Bangsa: Kumpulan manusia yang biasanya terikat karena kesatuan
bahasa & wilayah tertentu di muka bumi. Bangsa (nation) atau nasional, nasionalitas
atau kebangsaan, nasionalisme atau paham kebangsaan, semua istilah tersebut dalam
kajian sejarah terbukti mengandung konsep-konsep yang sulit dirumuskan, sehingga
para pakar di bidang Politik, Sosiologi, dan Antropologi pun sering tidak sependapat
mengenai makna istilah-istilah tersebut. Selain istilah bangsa, dalam bahasa Indonesia,
kita juga menggunakan istilah nasional, nasionalisme yang diturunkan dari kata asing
“nation” yang bersinonim dengan kata bangsa. Tidak ada rumusan ilmiah yang bisa
dirancang untuk mendefinisikan istilah bangsa secara objektif, tetapi fenomena
4
kebangsaan tetap aktual hingga saat ini.” Negara adalah suatu wilayah di permukaan
bumi yang kekuasaannya baik politik, militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur
oleh pemerintahan yang berada di wilayah tersebut. Negara juga merupakan suatu
wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan yang berlaku bagi semua individu di
wilayah tersebut, dan berdiri secara independent.
Adapun setiap warga Negara memiliki hak dan kewajiban yang telah diatur oleh
pemerintah. Dalam makalah inilah akan dibahas tentang “ HAK DAN KEWAJIBAN WN”,
dimana salah satu hak yang paling mendasar sebagai Warga Negara yaitu Hak untuk
hidup sejahtera, aman dan damai. Adapun kewajiban Warga Negara salah satunya
adalah Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela,
mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh.
B. Rumusan Masalah
Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan tetapi
terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Bahwa setiap warga
negara memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang layak, tetapi
pada kenyataannya banyak warga negara yang belum merasakan kesejahteraan dalam
menjalani kehidupannya.
Maka dapat disimpulkan Rumusan Masalah dari yang terdapat diatas :
1. Apa itu Warga Negara ?
2. Apa itu Bangsa dan Negara ?
3. Bagaimana Asas-asas Kewarganegaraan?
4. Bagaimana sikap dan karakter wargaNegara ?
5. Apa Hak dan Kewajiban Warga Negara ?
6. Apa tugas dan tanggung jawab Negara ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun Tujuan dari penulisan makalah ini adalah dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Memenuhi Tugas Mata kuliah
5
2. Memberi pemahaman terhadap pembaca khususnya mahasiswa tentang
Hak-hak dan kewajiban yang dilakukan sebagai Warga Negara Indonesia
sehingga menjadi ucuan Penerapan sehari-hari.
3. Memberi pedoman kepada pembaca agar menjadi Warga Negara yang baik.
4. Memberikan sumbangan pemikiran terhadap Orang-orang yang berjiwa
nasionalisme untuk lebih memperjuangkan Negara.
D. Batasan Masalah
Dalam makalah ini dibahas mengenai Warga Negara beserta Hak-hak dan
kewajibannya. Kemudian Bagaimana seharusnya tugas dan tanggung jawab Negara
dalam mengatasi hal demikian. Untuk lebih jelasnya kita akan membahas masalah-
masalah tersebut dalam pembahasan selanjutnya.
6
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian warga negara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) adalah
penduduk sebuah negara atau bangsa berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dan
sebagainya yang mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai seorang warga dari
negara itu.
Dalam konteks Indonesia, istilah warga negara seperti yang tertulis dalam UUD
1945 pasal 26 dimaksudkan: “Warga negara adalah Bangsa Indonesia asli dan bangsa
lain yang disahkan undang-undang sebagai warga negara”.
Selanjutnya dalam pasal 1 UU Nomor 22/1958, dan dinyatakan juga dalam UU Nomor
12/2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia, menekankan kepada peraturan
yang menyatakan bahwa Warga Negara Republik Indonesia adalah orang-orang yang
berdasarkan perundang-undangan dan atau perjanjian-perjanjian dan atau peraturan
yang berlaku sejak proklamasi 17 Agustus 1945 sudah menjadi warga negara Republik
Indonesia.
Warga negara memiliki peran dan tanggung jawab yang sangat penting bagi
kemajuan dan bahkan kemunduran sebuah bangsa. Oleh karena itu, seseorang yang
menjadi anggota atau warga suatu negara haruslah ditentukan oleh Undang-undang
yang dibuat oleh negara tersebut. Sebelum negara menentukan siapa saja yang
menjadi warga negaranya, terlebih dahulu negara harus mengakui bahwa setiap orang
berhak memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan
meningggalkannya serta berhak kembali sebagaimana dinyatakan oleh pasal 28E ayat
7
(1) UUD 1945. pernyataan ini mengandung makna bahwa orang-orang yang tinggal
dalam wilayah negara dapat diklasifikasikan menjadi:
1. Warga Negara Indonesia, adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-
orang bangsa lain yang disahkan dengan dengan undang-undang sebagai warga
negara.
2. Penduduk, yaitu orang-orang asing yang tinggal dalam negara bersifat sementara
sesuai dengan visa (surat izin untuk memasuki suatu negara dan tinggal
sementara yang diberikan oleh pejabat suatu negara yang dituju) yang diberikan
negara melalui kantor imigrasi.
Dalam kamus ilmu Politik dijumpai istilah bangsa, yaitu “natie” dan “nation”, artinya
masyarakat yang bentuknya diwujudkan oleh sejarah yang memiliki unsur sebagai
berikut:
1. Satu kesatuan bahasa
2. Satu kesatuan daerah
3. Satu kesatuan ekonomi
4. Satu Kesatuan hubungan ekonomi
5. Satu kesatuan jiwa yang terlukis dalam kesatuan budaya.
8
Pengertian Negara: Organisasi diantara sekelompok/beberapa kelompok manusia
yang bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu dengan mengakui adanya
pemerintahan yang mengurus tata tertib.
9
1. Rakyat yaitu masyarakat atau warga Negara
2. Wilayah
wilayah dimaksudkan yaitu;
Wilayah darat adalah batas wilayah darat suatu negara adalah tergantung dari
perjanjian internasional yang dibuat antara dua negara disebut perjanjian bilateral, dam
multilateral ketika banyak negara. Batasan dua negara dapat berupa 1) batas alam
(sungai, danau, pengunungan, dan lembah). 2) perbatasan buatan seperti (pagar
tembok, pagar kawat, tiang tembok). 3) perbatasan menurut ilmu pasti yaitu dengan
menggunakan ukuran garis lintang atau bujur pada peta bumi.
lautan/perairan, yaitu dukenal dengan perairan atau laut teritorial, sebagaimana
laut teritorial pada umumnya 3 mil laut (5,555 km) yang dihitung dari pantai yang surut.
Laut yang berada diluar laut teritorial disebut dengan laut bebas (Mare Liberum)
Wilayah udara yaitu mengenai batas udara tidak memilki batas yang pasti
asalkan negara yang bersangkutan dapat mempertahankannya.
Bentuk Negara dalam teori modern saat ini terdiri atas dua bentuk negara, yaitu :
Negara kesatuan yaitu suatu negara yang merdeka dan berdaulat dengan sistem
yaitu sentralisasi dan desentralisasi.
Negara serikat (federasi) yaitu bentuk negara gabungan dari beberapa negara
bagian dari negara serikat. Yaitu kekuasaan asli negara federal merupakan
tugas negara bagian, karena berhubungan langsung dengan rakyatnya.
Selain dari pada kedua bentuk tersebut dari sejumlah orang yang memerintah dalam
sebuah negara, maka bentuk negara terbagi ke dalam tiga kelompok, yaitu
1. monarkhi (bentuk negara yang kekuasaannya dikuasai dan diperintah hanya seorang
raja saja.
2. oligarkhi adalah negara yang di pimpin oleh beberapa orang, biasanya dari kalangan
feodal.
3. demokrasi bentuk negara yang pimpinan tertinggi negera terletak di tangan rakyat
10
C. Asas-Asas Kewarganegaraan
Berdasarkan hal diatas , kita mengetahui bahwa orang yang dapat menjadi
warga negara Indonesia adalah :
a. Orang-orang bangsa Indonesia asli.
b. Orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang menjadi warga
Negara.
11
Pada waktu mengajukant permohonan sudah bertempat tinggal di wilayah negara
Republik Indonesia paling singkat 5 ( lima) tahun berturut-turut atau paling singkat 10
(sepuluh) tahun tidak berturut-turut.
Sehat jasmani dan rohani
Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan
pidana penjara 1 (satu) tahun
Jika dengan memperoleh kewarganegaraan Indonesia, tidak menjadi
kewarganegaraan ganda
Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap
Membayar uang pewarganegaraan ke kas Negara.
12
asas ini adalah negara-negara yang memiliki sejarah panjang seperti negara-negara
Eropa dan Asia. Contoh negara yang menganut asas ius sanguinis ini yakni Brunai,
Jordania, Malaysia, Belanda, Cina.
Selain dari sisi kelahiran, penentuan kewarganegaraan dapat didasarkan pada
aspek perkawinan yang mencakup atas asas kesatuan hukum dan asas persamaan
derajat :
a. Asas persamaan hukum didasarkan pandangan bahwa suami istri adalah suatu
ikatan yang tidak terpecahkan sebagai inti dari masyarakat. Dalam menyelenggarakan
kehidupan bersama, suami istri perlu mencerminkan suatu kesatuan yang bulat
termasuk dalam masalah kewarganegaraan. Berdasarkan asas ini diusahakan status
kewarganegaraan suami dan istri adalah sama dan satu.
b. Asas persamaan derajat berasumsi bahwa suatu perkawinan tidak menyebabkan
perubahan status kewarganegaaraan suami atau istri. Keduanya memiliki hak yang
sama untuk menentukan sendiri kewarganegaraan. Jadi mereka dapat berbeda
kewarganegaraan seperti halnya ketika belum berkeluarga.
1. Bipatride, yakni timbulnya kewarganegaraan. Hal ini terjadi karena seorang Ibu
berasal dari negara yang menganut asas ius sanguinis melahirkan seorang anak di
negara yang menganut asas ius soli. Sehingga kedua negara (negara asal dan negara
tempat kelahiran) sama-sama memberikan status kewarganegaraannya.
13
2. Apatride, yakni kasus dimana seorang anak tidak memiliki kewarganegaraan.
Keadaan ini terjadi karena seorang Ibu yang berasal dari negara yang menganut asas
ius soli melahirkan seorang anak di negara yang menganut asas ius sanguinis.
Sehingga tidak ada negara baik itu negara asal Ibunya ataupun negara kelahirannya
yang mengakui kewarganegaraan anak tersebut.
Naturalisasi ada yang bersifat aktif, yaitu seseorang yang dapat menggunakan
hak opsi untuk memilih atau mengajukan kehendak untuk menjadi warga Negara dari
suatu Negara. Sedangkan hak pasif adalah seseorang yang tidak mau
diwarganegarakan oleh suatu Negara tau tidak mau diberi status warga Negara suatu
Negara, maka yang bersangkutan menggunakan hak repudiasi yaitu hak untuk menolak
pemberian kewarganegaraan tersebut.
14
8. Tidak mempunyai kewarganegaraan lain apabila ia memperoleh kewarganegaraan
atau kehilangan kewarganegaraan RI.
9. Naturalisasi Istimewa Naturalisasi ini dapat diberikan bagi mereka (warga asing)
yang telah berjasa kepada negara RI dengan penyataan sendiri (permohonan) untuk
menjadi WNI, atau dapat diminta oleh negara RI.
15
4. Asas kebenaran substantif adalah prosedur pewarganegaraan seseorang
tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga disertai substansi dan syarat-
syarat permohonan yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
5. Asas nondiskriminatif adalah asas yang tidak membedakan perlakuan dalam segala
hal ikhwal yang berhubungan dengan warga negara atas dasar suku, ras, agama,
golongan, jenis kelamin dan gender.
6. Asas pengakuan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia adalah asas yang
dalam segala hal ikhwal yang berhubungan dengan warga negara harus menjamin,
melindungi, dan memuliakan hak asasi manusia pada umumnya dan hak warga negara
pada khususnya.
7. Asas keterbukaan adalah asas yang menentukan bahwa dalam segala hal ihwal
yang berhubungan dengan warga negara harus dilakukan secara terbuka.
8. Asas publisitas adalah asas yang menentukan bahwa seseorang yang memperoleh
atau kehilangan Kewarganegaraan Republik Indonesia diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia agar masyarakat mengetahuinya
Sejumlah sifat dan karakter warga negara Indonesia adalah sebagai berikut:
Bersikap kritis
16
Sifat ini adalah sikap dan perilaku yang berdasarkan data dan fakta yang valid (sah)
serta argumentasi yang akurat. Sifat kritis ini diperlukan oleh setiap warga negara guna
menyaring segala informasi dan aktivitas baik mengenai perorangan, pihak-pihak
tertentu maupun aparat pemerintahan, sehingga dapat mencegah segala pelanggaran
maupun eksploitasi yang mungkin terjadi.
Bersikap Terbuka
Sifat ini adalah sikap dan perilaku yang transparan serta terbuka, sejauh masalah
tersebut tidak bersifat rahasia. Keterbukaan akan mencegah
pelanggaran/penyimpangan dan mampu membangun sikap mental yang positif dan
lebih profesional.
Rasional
Sifat ini adalah pola sikap dan perilaku yang berdasarkan rasio atau akal pikiran yang
sehat. Sifat rasional ini identik dengan tingkat pendidikan warga negara. Semakin
banyak warga yang berperilaku rasional, maka tingkat pendidikan warga negara juga
meningkat.
Adil
Sifat ini adalah sikap dan perilaku menghormati persamaan derajat dan martabat
kemanusiaan. Adil merupakan kata yang mudah diucapkan , namun pelaksanaannya
menghadapi berbagai kendala. Perilaku adil harus dipupuk dan dilatih sejak dini kepada
generasi muda, karena keadilan akan membawa kedamaian di kemudian hari.
Jujur
17
Sifat ini adalah sikap dan perilaku yang berdasarkan data dan fakta yang sah dan
akurat. Kejahatan korupsi yang telah mengakar di Indonesia merupakan contoh
ketidakjujuran yang sangat terlihat, dan telah banyak menyengsarakan rakyat banyak
dan menyebabkan ketakutan investor dari negara lain masuk ke Indonesia. Kejujuran
merupakan barang yang mahal saat ini. Warga negara yang jujur akan membawa
negaranya menjadi bangsa yang besar.
Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan tetapi
terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Bahwa setiap warga
negara memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang layak, tetapi
pada kenyataannya banyak warga negara yang belum merasakan kesejahteraan dalam
menjalani kehidupannya. Semua itu terjadi karena pemerintah dan para pejabat tinggi
lebih banyak mendahulukan hak daripada kewajiban. Padahal menjadi seorang pejabat
itu tidak cukup hanya memiliki pangkat akan tetapi mereka berkewajiban untuk
memikirkan diri sendiri. Jika keadaannya seperti ini, maka tidak ada keseimbangan
antara hak dan kewajiban. Jika keseimbangan itu tidak ada akan terjadi kesenjangan
sosial yang berkepanjangan.
Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu dengan cara
mengetahui posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga negara harus tahu hak dan
kewajibannya. Seorang pejabat atau pemerintah pun harus tahu akan hak dan
kewajibannya.
Seperti yang sudah tercantum dalam hukum dan aturan-aturan yang berlaku. Jika
hak dan kewajiban seimbang dan terpenuhi, maka kehidupan masyarakat akan aman
sejahtera. Hak dan kewajiban di Indonesia ini tidak akan pernah seimbang. Apabila
masyarakat tidak bergerak untuk merubahnya. Karena para pejabat tidak akan pernah
merubahnya, walaupun rakyat banyak menderita karena hal ini. Mereka lebih
memikirkan bagaimana mendapatkan materi daripada memikirkan rakyat, sampai saat
ini masih banyak rakyat yang belum mendapatkan haknya. Oleh karena itu, kita sebagai
18
warga negara yang berdemokrasi harus bangun dari mimpi kita yang buruk ini dan
merubahnya untuk mendapatkan hak-hak dan tak lupa melaksanakan kewajiban kita
sebagai rakyat Indonesia.
1. Wujud Hubungan Warga Negara dengan Negara Wujud hubungan warga negara
dan negara pada umumnya berupa peranan (role).
2. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia Hak kewajiban warga negara
Indonesia tercantum dalam pasal 27 sampai dengan pasal 34 UUD 1945.
- Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat 2).
- Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak untuk hidup
serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.”(pasal 28A).
- Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang
sah (pasal 28B ayat 1).
- Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,
tumbuh, dan Berkembang”
- Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan
berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya
demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C
ayat 1)
- Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk
membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).
19
- Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).
- Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak
kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak diperbudak,
- Hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut
atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat
dikurangi dalam keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).
- Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi :
segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan
dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
- Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945
menyatakan : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara”.
- Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan :
Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain
- Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Pasal
28J ayat 2 menyatakan : “Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,setiap orang
wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan
maksud untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang
lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral,
nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat
demokratis.”
- Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat (1)
UUD 1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha pertahanan dan keamanan negara.”
20
Hak dan Kewajiban telah dicantumkan dalam UUD 1945 pasal 26, 27, 28,
dan 30, yaitu :
1. Pasal 26, ayat (1), yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa
Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang
sebagai warga negara. Dan pada ayat (2), syarat-syarat mengenai
kewarganegaraan ditetapkan dengan undang-undang.
2. Pasal 27, ayat (1), segala warga negara bersamaan dengan kedudukannya di dalam
hukum dan pemerintahannya, wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu. Pada
ayat (2), taip-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi kemanusiaan.
3. Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan
lisan, dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
4. Pasal 30, ayat (1), hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam
pembelaan negara. Dan ayat (2) menyatakan pengaturan lebih lanjut diatur dengan
undang-undang.
Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang memiliki kekuasaan
tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyatnya. Keberadaan negara, seperti organisasi
secara umum, adalah untuk memudahkan anggotanya (rakyat) mencapai tujuan
bersama atau cita-citanya. Negara memiliki kekuasaan yang kuat terhadap rakyatnya.
Kekuasaan, dalam arti kemampuan seseorang atau suatu kelompok untuk
mempengaruhi orang lain atau kelompok lain, dalam ilmu politik biasanya dianggap
bahwa memiliki tujuan demi kepentingan seluruh warganya.
21
men¬capai janji kesejahteraan kepada rakyatnya, terutama memainkan peran distribusi
sosial (ke¬bijakan sosial) dan investasi ekonomi (kebijakan ekonomi).
Fungsi dasar negara adalah mengatur untuk menciptakan law and order dan
untuk mencapai welfare atau kesejahteraan. Dalam pandangan teori klasik tentang
negara, peran negara dalam pembangunan, termasuk peran kesejahteraan, mencakup
lima hal. Pertama, peran ekstraksi, yakni mengumpulkan sumberdaya, misalnya
memperoleh devisa dari ekspor, eksploitasi sumberdaya alam, menarik pajak warga,
atau menggali pendapatan asli daerah. Kedua, peran regulasi, yakni melan¬carkan
kebijakan dan peraturan yang digunakan untuk mengatur dan men¬gurus barang-
barang publik dan warga. Ketiga, peran konsumsi, yakni menggunakan (alokasi)
anggaran negara untuk membiayai birokrasi agar fungsi pelayanan publik berjalan
secara efektif dan profesional. Keempat, peran investasi ekonomi, yakni mengeluarkan
biaya untuk untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi (GNP, GDP dan PDR dan
membuka lapangan kerja bagi warga. Kelima, peran distribusi sosial, yakni negara
mengeluarkan belanja untuk membiayai pembangunan sosial atau kebijakan sosial.
Wujud konkretnya adalah pelayanan publik untuk memenuhi hak-hak dasar warga.
Kelima peran klasik negara itu dapat terlaksana dalam situasi normal dimana
negara mempunyai kekuasaan politik yang besar dan mempunyai basis materi
(ekonomi) yang memadai. Negara menjadi pelaku tunggal yang menjalankan peran
mengumpulkan basis material sampai dengan membagi material itu kepada rakyat.
Dan, dalam mencapai kesejahteraan, dibutuhkan peran normal negara untuk
menciptakan pembangunan yang seimbang (balanced devel¬opment), yaitu
keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pembangunan sosial. Melihat
konsep negara sebagai penyelenggara kesejahteraan rakyat, maka muncullah konsep
welfare state (negara kesejahteraan) yang dalam sejarahnya pertama kali muncul di
Inggris dengan ditandatanganinya Undang-undang Kemiskinan (the poor relief act)
pada tahun 1598 (diamandemen beberapa kali) dilanjutkan pada saat dimulainya upaya
rekonstruksi sosial dan ekonomi pasca Perang Dunia I dan II (1940an).
22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hak adalah Sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya
tergantung kepada kita sendiri. Sedangkan Kewajiban adalah Sesuatu yang harus
dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab. Kedua harus menyatu, maksudnya
dikala hak-hak kita sebagai warga negara telah didapatkan, maka kita juga harus
menenuaikan kewajiban kita kepada negara seperti: membela negara, ikut andil dalam
mengisi kemerdekaan ini dengan hal-hal yang positif yang bisa memajukan bangsa ini.
Warga Negara adalah penduduk yang sepenuhnya dapat diatur oleh
Pemerintah Negara tersebut dan mengakui Pemerintahnya sendiri. Adapun pengertian
penduduk menurut Kansil adalah mereka yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu
yang ditetapkan oleh peraturan negara yang bersangkutan, diperkenankan mempunyai
tempat tinggal pokok (domisili) dalam wilayah negara itu.
B. Saran
Dengan ditulisnya makalah yang menjelaskan tentang Hak dan Kewajiban Warga
Negara Sebagai Anggota Masyarakat ini, semoga kita semua bisa benar-benar
memahami tentang apa yang seharusnya kita dapatkan sebagai warga negara di negeri
ini. Sehingga, jika ada hak-hak yang belum kita dapatkan, kita bisa
memperjuangkannya. jika hak-hak sebagai warga negara telah kita terima, maka
sepatutnya kita menjalankan kewajiban kita sebagai warga negara. Dengan demikian,
negeri ini akan maju dan penuh dengan keadilan, kemakmuran, aman dan sejahtera.
23
24