Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH BAHASA INDONESIA

ETIKA PENULISAN DAN PENGUTIPAN

Disusun oleh: Devano Januarta

Jl. Arif Rahman Hakim No.111, Simpang IV Sipin, Kec.


Telanaipura, Kota Jambi, Jambi 36361

2021
KATA PENGANTAR

Puji Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Karena berkat limpahan karuniaNya kami
dapat menyelesaikan makalah Bahasa Indonesia ini yaitu tentang ETIKA PENULISAN
DAN PENGUTIPAN
Dalam Penyusunan makalah ini tidak menutup kemungkinan terdapatnya
kekurangan dalam pengerjaannnya. Untuk itu penulis mengharapakan kritik serta saran
yang membangun demi perbaikan kedepannya.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini dapat menjadi berkat dan
bermanfaat bagi kita semuanya

Jambi, 28 September
2021
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
i

KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
1. LATAR BELAKANG..........................................................................................1
2. RUMUSAN MASALAH......................................................................................1
3. TUJUAN PENULISAN........................................................................................2
4. MANFAAT PENULISAN....................................................................................2
BAB II DASAR TEORI......................................................................................................3
1. ETIKA PENULISAN...........................................................................................3
2. KUTIPAN.............................................................................................................3
BAB III PEMBAHASAN...................................................................................................4
1. ETIKA PENULISAN………………………………………………………………....4

a. Kode Etik Penulis……………………………………………………………...4

2. KUTIPAN........................................................................................................................5
a. Pengertian Kutipan........................................................................................5
b. Fungsi Kutipan..............................................................................................5
c. Prinsip-Prinsip Mengutip...............................................................................6
d. Teknik Menulis Kutipan................................................................................7
e. Plagiarisme....................................................................................................12
f. Tujuan Penggunaan Kutipan.........................................................................13
g. Sistem Dokumentasi......................................................................................13
BAB IV PENUTUP.............................................................................................................14
1. KESIMPULAN.....................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka kita pun dituntut
untuk selalu mengembangkan dan mempublikasikan hasil dari perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi tersebut agar dapat dinikmati oleh masyarakat. Salah satu
bentuk untuk mengembangkan dan mempublikasikan hasil tersebut ialah dengan cara
membuat karya tulis ilmiah, buku sains, dan lain sebagainya. Dalam penulisan karya
tulis ilmiah maupun buku-buku sains tentu tidak lepas dari penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Dalam perkembangannya bahasa Indonesia saat ini telah
mengalami beberapa perubahan, seperti dalam penggunaan ejaan, tata bahasa,
penambahan kata-kata baru, kutipan, penulisan daftar pustaka, dan sebagainya.
Dalam penyusunan karya tulis, seorang penulis mencari beberapa sumber untuk
melengkapi karangan ilmiah tersebut. Sumber-sumber tersebut perlu dicantumkan ke
dalam sebuah kutipan. Pengambilan kutipan bisa dari majalah, buku, koran,
ensiklopedia, internet, artikel, maupun jurnal ilmiah. Menyisipkan kutipan dalam karya
tulis dapat menambah nilai lebih pada karya tersebut dan memperkuat teori dari masalah
atau topik yang sedang dibahas. Dan sumber yang didapat pun harus dicantumkan
alamat atau sumber menemukan data tersebut pada daftar pustaka.
Pada penulisan karya tulis, perlu diperhatikan cara dan susunan dalam membuat
kutipan, dan catatan kaki. Dan sebagian besar orang belum memahami dan mempelajari
tentang kutipan dan catatan kaki bahkan ada yang mengabaikan tata cara penulisannya
karena dianggap tidak begitu penting. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan
dijelaskan pengertian kutipan dan etika penulisan, serta cara membuat kutipan yang baik
dan benar.

2. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian dan fungsi dari Kutipan?
2. Apa etika yang berlaku dalam Penulisan Ilmiah?
3. Bagaimana teknik menulis kutipan?
4. Bagaimana bentuk plagiarism dalam kutipan?
3. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mendekskripsikan pengertian dan fungsi dari kutipan.
2. Untuk menjelaskan etika penulisan ilmiah yang benar.
3. Untuk menjelaskan teknik menulis kutipan.
4. Untuk menjelaskan bentuk plagiarism dalam kutipan.

4. MANFAAT PENULISAN
1. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengetahui cara menulis kutipan
2. Menambah wawasan mengenai teknik menulis kutipan.
3. Mengetahui teknik menulis kutipan sehingga terhindar dari segala bentuk plagiarism.
BAB II
DASAR TEORI

1. ETIKA PENULISAN ILMIAH

Dalam menyiapkan tulisan untuk dipublikasikan, penulis terikat olh seperangkat


norma yanghampir berlaku secara universal. Etika yang berlaku dalam penulisan ilmiah
adalah sebagai berikut:

1. penulis dilarang mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri


(plagiarisme)
2. penulis dilarang memanipulasi data
3. penulis dilarang menutupi kebenaran dengan sengaja, namun tidak berarti
bolehmenuliskan nama sebenarnya informan tanpa kesepakatan
4. penulis dilarang menyulitkan pembaca

2. KUTIPAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mengutip adalah mengambil
perkataan atau kalimat dari buku atau yang lainnya. Mengutip itu berbeda dengan
plagiat.plagiat adalah mengambul karangan karangan atau pendapat orang lain dan
menjadikannya seolah-olah karangan atau pendapat sendiri.
Secara umum, kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai
sumber sebagai penguat atau pendukung suatu karya tulis. Di dalam kutipan terdapat
dua jenis dalam mengutip, diantaranya adalah kutipan langsung dan kutipan tidak
langsung.
a. Kutipan Langsung
Menurut Rameli kutipan langsung merupakan pernyataan yang ditulis dalam
susunan aslinya tanpa mengalami perubahan sedikitpun.
Menurut Hariwijaya kutipan langsung adalah kutipan yang persis seperti kata-kata
yang digunakan dalam bahan asli.
b. Kutipan Tidak Langsung
Menurut Rameli kutipan tidak langsung merupakan pengungkapan kembali maksud
penulis dengan kata – katanya sendiri.
BAB III
PEMBAHASAN
1. ETIKA PENULISAN ILMIAH

Dalam menyiapkan tulisan untuk dipublikasikan, penulis terikat olh seperangkat norma
yanghampir berlaku secara universal. Etika yang berlaku dalam penulisan ilmiah adalah
sebagai berikut:

 penulis dilarang mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri (plagiarisme)
 penulis dilarang memanipulasi data
 penulis dilarang menutupi kebenaran dengan sengaja, namun tidak berarti
bolehmenuliskan nama sebenarnya informan tanpa kesepakatan
 penulis dilarang menyulitkan pembaca

Peran serta setiap orang yang terlibat dalam penelitian, penulisan, dan publikasi ilmiah
harusdiberi penghargaan. Berilah juga penghargaan kepada para informan, narasumber, orang
atauahli atau yang berjasa dalam penelitian, penulisan, atau publikasi ilmiahLangkah terakhir,
mintalah pendapat, pandangan seseorang untuk menyunting agar laporan penelitian,
penulisan, atau publikasi ilmiah layak dibaca. Karena tujuan utama penelitian, penulisan, atau
publikasi ilmiah adalah menjelaskan temuan kepada publik (pembaca).

a. KODE ETIK PENULIS

Rifai (1997: 5-7) mengemukakan empat belas etika yang dapat dilakukan oleh setiap
penuliskarya ilmiah. Keempat belas etika tersebut sebagai berikut:

 Penulis dituntut umtuk menjunjung tinggi posisi terhormatnya sebagai orang


terpelajar.
 Penulis dengan penuh kesungguhan mengupayakan tulisan yang disajikan tidak
merupakan bahan yang menyusahkan untuk dibaca karena telah ditulisnya secara
tepat,singkat dan jelas.
 Penulis harus memerhatikan kepentingan penerbit yang mendanai penerbitan.
 Penulis berkepentingan bahwa naskah yang dipersiapkannya diterbitkan
dandisebarluaskan.
 Penulis hanya akan mengajukan naskah yang dipersiapkan seteliti-telitinya sesuai
dengnformat yang dibakukan.
 Penulis berkewajiban tanggap terhadap usul dan saran penyunting.
 Penulis mutlak selalu bersikap jujur kepada dirinya dan jujur kepada umum.
 Penulis berkewajiban menjunjung tinggi hak, pendapat, atau temuan orang lain.
 Sehubungan dengan adanya hak cipta kepengarangan dan hak kepemilikan intelektual,
penulis senantiasa bertekad tidak akan plagiat.
 Penulis mengetahui sepenuhnya bahwa mengutip pernyataan orang lain dengan secara
jelas menyebutkan sumbernya tidaklah merupakan perbuatan yang tercela.
 Penulis menyadari bahwa dengan mengirimkan naskah untuk diterbitkan, ia
memberikankepada penerbit hak tunggal untuk menerbitkan,menyebarluaskan dan
memperdagangkanhasilnya.
 Penulis bertanggung jawab terhadap semua kesalahan isi terbitan dan menanggung
segala bentuk hukuman.
 Untuk kepentingan umum, penulis berkewajiban merevisi atau mempersiapkan edisi
barukaryanya.
 Penulis mempunyai tugas mulia untuk membantu penerbit mencari penyandang
danatambahna, dan menggalakan promosi terbitan hasil karyanya.

2. KUTIPAN
a. Pengertian Kutipan
Kutipan merupakan bagian dari pernyataan, pendapat, buah pikiran, definisi,
rumusan atau hasil penelitian dari penulis lain sendiri yang telah terdokumentasi,
serta dikutip untuk dibahas dan ditelaah berkaitan dengan materi penulisan. Atau
kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun pendapat dari seseorang
pengarang atau seseorang, baik berupa tulisan dalam buku, kamus, ensiklopedia,
artiket, laporan, majalah, koran, surat kabar atau bentuk tulisan lainnya, maupun
dalam bentuk lisan misal media elektronika seperti TV, radio, internet, dan lain
sebagainya. Tujuannya sebagai pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan.
Bahan-bahan yang dimasukkan dalam sebagai kutipan adalah bahan yang tidak
atau belum menjadi pengetahuan umum, hasil-hasil penelitian terbaru dan
pendapat-pendapat seseorang yang tidak atau belum menjadi pendapat umum. Jadi,
pendapat pribadi tidak perlu dimasukkan sebagai kutipan. Dalam mengutip kita
harus menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai pernyataan
penghormatan kepada orang yang pendapatnya dikutip dan sebagai pembuktian
akan kebenaran kutipan tersebut.

b. Fungsi Kutipan
Fungsi kutipan diantaranya :
 Untuk menunjang/mendukung pendapat tersebut
 Sebagai landasan teori.
 Penguat pendapat penulis.
 Penjelasan suatu uraian.
 Bahan bukti untuk menunjang pendapat itu.
 Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat.
 Memudahkan penilaian penggunaan sumber dana.
 Mencegah pengulangan penulisan data pustaka.
 Meningkatkan estetika penulisan.
 Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi, dan memudahkan
penyuntingan naskah yang terkait dengan data pustaka
Sedangkan fungsi utama kutipan dalam karya ilmiah adalah menegaskan isi
uraian atau membuktikan kebenaran yang diajukan oleh penulis berdasarkan bukti-
bukti yang diperoleh dari literatur, pendapat seseorang atau pakar, bahkan
pengalaman empiris. Peletakan kutipan dilakukan dalam dua cara yakni, pada teks
atau menjadi bagian catatan kaki. Peletakan pada catatan akhir (endnote) umumnya
dilakukan andaikata penulis tidak menginginkan adanya penjelasan yang akan
mengganggu keruntutan uraian pada teks.

Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam mengutip, diantaranya :


1. Penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu.
2. Penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan.
3. Kutipan dapat terkait dengan penemuan teori.
4. Jangan terlalu bnayak mempergunakan kutipan langsung.
5. Penulis mempertimbangkan jenis kutipan dan kaitannya dengan sumber rujukan.

c. Prinsip-Prinsip Mengutip
Dalam mengutip kita harus menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan
sebagai pernyataan penghormatan kepada orang yang pendapatnya dikutip, dan
sebagai pembuktian akan kebenaran kutipan tersebut. Ada beberapa prinsip yang
harus diterapkan dalam mengutip, yaitu :
5. Penulis jangan terlalu banyak mengutip sehingga tulisan yang disusun menjadi
suatu himpunan kutipan. Ingat mengutip hanya menjadi bukti penunjang
pendapat penulis.
6. Kutipan dianggap benar jika penulis menunjukkan tempat atau asal kutipan
sehingga pembaca dapat mencocokkan kutipan dengan sumber aslinya.
7. Kutipan hendaknya diambil seperlunya agar tidak merusak uraian sebenarnya.
8. Kutipan yang panjang sebaiknya dimasukkan dalam lampiran.
9. Menghilangkan bagian kutipan diperkenankan dengan syarat bahwa
penghilangan bagian itu tidak menyebabkan perubahan makna.
Cara:
 Menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea. Bagian yang
dihilangkan diganti dengan titik berspasi.
 Menghilangkan bagian kutipan yang lebih dari satu alinea. Bagian yang
dihilangkan diganti dengan titik berspasi sepanjang garis (dari magin kiri
sampai ke margin kanan).
10. Pada kutipan langsung, penulis tidak boleh mengubah apapun dan andaikata
penulis tidak menyetujui apa yang dikutipnya atau menemukan kesalahan, ia
dapat memberitanda : [. . .. ] atau [ sic]. Sic berasal dari kata latin sicut yang
berarti “dengandemikian”, “jadi..”, “ seperti itu”.
11. Pengutip tidak boleh mengadakan perubahan, baik kata-katanya maupun
tekniknya. Bila penulis terpaksa harus membuat perubahan atau tambahan, maka
kata-kata tambahan itu harus dicetak lain -tebal, miring, atau renggang- dan
diberi catatan kaki yang menyatakan bahwa huruf yang dicetak lain itu adalah
dari penulis, bukan teks asli.
Contohnya:
‘Tugas bank antara lain adalah memberi pinjam uang.’
Pengutip tahu bahwa dalam kalimat itu ada kata yang salah, namun pengutip
tidak boleh memperbaikinya.
Cara memperbaikinya:
‘Tugas bank antara lain memberi pinjam [seharusnya, pinjaman, penulis] uang.’
‘Tugas bank antara lain memberi pinjam [Sic!] uang.’
[Sic!] artinya dikutip sesuai dengan aslinya

d. Teknik Menulis Kutipan


 Kutipan Langsung
Apabila penulis mengambil pendapat orang lain secara lengkap kata demi kata,
kalimat demi kalimat, sesuai teks asli, tidak mengadakan perubahan sama sekali. Dengan
kata lain kutipan langsung adalah pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap
atau persis kata demi kata, kalimat demi kalimat dari sumber teks asli. Kutipan langsung
terdiri dari kutipan langsung pendek dan kutipan langsung panjang.
Cara penulisannya sebagai berikut :
 Diketik seperti ketikan teks.
 Diawali dan diakhiri dengan tanda petik (“ “).
 Jarak antar baris kutipan dua spasi.
 Sesudah kutipan selesai, diberi nomor urut penunjukan setengah spasi ke atas, atau
langsung ditulis di belakang yang dikutip dalam tandakurungditulis sumber dari mana
kutipan itu diambil, dengan menulis nama singkat atau nama keluarga pengarang, tahun
terbit, dan nomor halaman tempat kutipan itu diambil (Penulis, Tahun:Halaman).
c. Kutipan langsung panjang adalah kutipan langsung yang panjangnya lebih dari
empat baris (empat baris ke atas) :
 Jarak antar baris kutipan satu spasi.
 Dimulai 5-7 ketukan dari batas tepi kiri sesuai dengan alinea teks pengarang atau
pengutip. Bila kutipan dimulai dengan alinea baru, maka baris pertama
kutipandimasukkan lagi 5-7 ketukan.
 Kutipan dipisahkan dari teks sejarak 2.5 spasi.
 Sumber rujukan ditulis langsung sebelum teks kutipan.
 Apabila pengutip memandang perlu untuk menghilangkan beberapa bagian
kalimat,pada bagian itu diberi titik sebanyak tiga buah.
 Di belakang kutipan diberi sumber kutipan.
 Kutipan diapit oleh tanda kutip atau tidak diapit tanda kutip.
 Bila pengutip ingin menghilangkan satu kalimat atau lebih, maka pada bagian yang
dihilangkan tersebut diganti dengan titik-titik sepanjang satu baris.
 Apabila pengutip ingin memberi penjelasan atau menggarisbawahi bagian yang
dianggap penting, pengutip harus memberikan keterangan. Keterangan tersebut berada
diantara tanda kurung, misalnya: (garis bawah oleh pengutip). Apabila penulis
menganggap bahwa ada satu kesalahan dalam kutipan, dapat dinyatakan dengan
menuliskan symbol (sic!) langsung setelah kesalahan tersebut.
 Kutipan Tidak Langsung
Penulis menggunakan kalimat-kalimat yang disusunnya sendiri (hanya mengambil
pokok pikiran/inti sari dari sumber yang dikutip) untuk dinyatakan kembali dengan
kalimat yang disusun oleh pengutip menjadi ikhtisar atau intisari berdasarkan apa yang
dikutipnya. Adapun cara peraturan dalam pembuatannya adalah sebagai berikut:
 Kalimat-kalimat yang mengandung kutipan ide tersebut ditulis dengan spasi
rangkap sebagaimana teks biasa.
 Semua kutipan harus dirujuk.
 Kutipan di integrasikan dengan teks.
 Kutipan tidak diapit tanda kutip.
 Sumber rujukan dapat ditulis sebelum atau sesudah kalimat-kalimat yang
mengandung kutipan.
 Apabila ditulis sebelum teks kutipan, nama akhir sebagaimana tercantum dalam
daftar pustaka masuk ke dalam teks, diikuti dengan tahun terbitan diantara tanda
kurung.
 Apabila ditulis sesudah teks kutipan, rujukan ditulis di antara tanda kurung, dimulai
dengan nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka, titik dua, dan
diakhiri dengan tahun terbitan.

Contoh kutipan tidak langsung:


Anderson and Clancy (1991:12) Dalam pendapat tersebut Anderson dan Clancy
menyatakan bahwa biaya adalah nilai tukar atau suatu pengorbanan untuk
mendapatkan sesuatu keuntungan atau “Cost is an exchange price, or a sacrifice
made obtain a benefit”.

Kutipan tidak langsung terdiri dari kutipan tidak langsung pendek dan kutipan tidak
langsung panjang. Adapun cara penulisannya adalah :
 Kutipan tidak langsung pendek adalah kutipan tidak langsung yang terdiri dari
tiga atau kurang.
 Kutipan tidak langsung panjang adalah kutipan tidak langsung yang panjangnya
lebih dari tiga baris (empat baris ke atas)
Cara menyadur kutipan tidak langsung ada dua macam :
1. Meringkas , yaitu menyajikan suatu karangan atau bagian karangan yang panjang
dalam bentuk ringkas. Meringkas bertujuan untuk mengembangkan ekspresi
penulisan , menghemat kata, memudahkan pemahaman naskah asli dan
memperkuat pembuktian.
Contoh :
.............
Argumentasi pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan
pembaca agar yakin akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang
dikatakan penulis (Keraf,1983:3).
.............

2. Cara ikhtisar, yaitu menyajikan suatu karangan yang panjang dalam bentuk
ringkas, bertolak dari naskah asli, tetapi tidak mempertahankan urutan,tidak
menyajikan keseluruhan isi, langsung kepada inti bahasan yang terkait dengan
masalah yang hendak dipecahkan.
Contoh :
..............
Seperti dikatakan oleh Keraf (1983:3) bahwa argumentasi pada dasarnya tulisan
yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan pendapat
penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis.
...............

 Kutipan pada catatan kaki


Kutipan selalu ditempatkan pada spasi rapat, meskipun kutipan itu singkat
saja. Kutipan diberi tanda kutip, dikutip seperti dalam teks asli.

 Kutipan atas ucapan lisan


Harus dilegalisir dulu oleh pembicara atau sekretarisnya(bila pembicara
seorang pejabat). Dapat dimasukkan ke dalam teks sebagai kutipan langsung
atau tidak langsung.
 Kutipan dalam kutipan
Kadang-kadang terjadi bahwa dalam kutipan terdapat kutipan. Dapat
dilakukan dengan dua cara: bila kutipan asli tidak memakai tanda kutip, kutipan
dalam kutipan dapat mempergunakan tanda kutip tunggal atau tanda kutip ganda.
Bila kutipan asli memakai tanda kutip tunggal, kutipan dalam kutipan memakai
tanda kutip ganda. Sebaliknya bila kutipan asli memakai tanda kutip ganda,
kutipan dalam kutipan memakai tanda kutip tunggal.

 Kutipan langsung pada materi


Kutipan langsung dimulai dengan materi kutipan hingga penghentian terdekat
(dapat berupa koma, titik koma, atau titik) disusul dengan sisipan penjelas siapa
yang berbicara.
Contoh:
“Jelas,” kata Prof. Haryati, “kosa kata bahasa Indonesia banyak mengambil
dari kosa kata bahasa Sansekerta.”

Contoh-contoh kutipan :
 Isu Millenium Bug atau yang lebih dikenal dengan istilah Y2K berpengaruh besar
terhadap peningkatan penjualan komputer. Di Indonesia, sejak kwartal pertama tahun
1999, penjualan komputer mengalamai peningkatan hingga 50-200%. Menurut Ir. Budi
Prasetyo, M.Com dari perusahaan distributor komputer merek Dell, penjualan Personal
Computer (PC) Wearnes meningkat sebesar 55% dibandingkan angka penjualan tahun
sebelumnya (Bisnis Indonesia, 2 Mei 1999: 40). [1]
 Peningkatan yang sama juga dialami oleh perusahaan komputer Compaq, yaitu berkisar
50-57% pada akhir bulan Maret 1999 sebagaimana diutarakan oleh Direktur PT
Compaq Computer Indonesia, B.T. Lim, “peningkatan penjualan komputer Compaq
sebesar 200% selama tiga bulan pertama tahun 1999 disebabkan oleh kegiatan
komputerisasi untuk menghadapi Y2K dan segmen bisnis layanan” (Atmadi dan
Purwito 1999:12) [2]
e. Plagiarisme
Dalam KBBI, plagiarisme adalah tindakan penjiplakan yang melanggar hak cipta.
Plagiarisme adalah tindakan yang tidak menyebutkan sumber kutipan dalam
mengutip.
Sumber kutipan perlu dicantumkan pada kutipan tersebut , karena:
a. Untuk memberikan penghargaan kepada penulis yang diambil kutipan
tulisannya.
b. Merupakan aspek legalitas sebagai pengganti izin penggunaan kutipan tersebut.
c. Merupakan etika dalam masyarakat ilmiah dan akademik.
d. Guna menghindari penggunaan pendapat penulis ini yang tidak sesuai dengan
tata aturannya (plagiat).
Pencantuman sumber dapat dikecualikan bila pendapat tersebut merupakan :
a. Pengetahuan yang telah bersifat umum.
b. Pendapat atau fakta tersebut dengan mudah dapat diperiksa dan diteliti
kebenarannnya.

Ada delapan hal yang dianggap sebagai tindakan plagiat, sebagaimana diambil dari
Booth (1995) dan Gibaldi (1999).
1. mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri,
2. mengakui gagasan orang lain sebagai pemikiran sendiri,
3. mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri,
4. mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendiri,
5. menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tanpa
menyebutkan asal-usuknya,
6. menyalin (mengutip langsung) bagian tertentu dari tulisan orang lain tanpa
menyebutkan sumbernya dan tanpa membubuhkan tanda petik, meringkas
dengan cara memotong teks tanpa menyebutkan sumbernya dan tanpa
membubuhkan tanda petik,
7. meringkas dan memparafrasekan (mengutip tak langsung) tanpa menyebutkan
sumbernya, dan
8. meringkas dan memparafrasekan dengan menyebut sumbernya, tetapi rangkaian
kalimat dan pilihan katanya masih terlalu sama dengan sumbernya.
Hal-hal yang tidak tergolong plagiarisme :
1. Menggunakan informasi yang berupa fakta umum.
2. Menuliskan kembali (dengan mengubah kalimat atau parafrase) opini orang lain
dengan memberikan sumber jelas.
3. Mengutip secukupnya tulisan orang lain dengan memberikan tanda batas jelas
bagian kutipan dan menuliskan sumbernya.
f. Tujuan Penggunaan Kutipan
a. Memperlihatkan kepada pembaca , materi yang digunakan.
b. Mengkaji interpretasi penulis terhadap bahan yang digunakan.
c. Menunjukkan bagian atau aspek topik tertentu yang akan dibahas.
d. Mencegah penggunaan bahan tulisan orang lain sebagai milik sendiri (plagiat).
g. Sistem Dokumentasi
Sistem rujukan digunakan sebagai sumber referensi, jika penulis:
a. menggunakan kutipan dengan berbagai cara yang disebutkan di atas,
b. menjelaskan dengan kata-kata sendiri pendapat penulis atau sumber lain,
c. meminjam tabel, peta, atau diagram dari suatu sumber,
d. menyusun diagram berdasarkan data penulis atau sumber lain,
e. menyajikan suatu pembuktian khusus yang bukan suatu pengetahuan umum, dan
f. merujuk pada bagian lain pada teks.

Sebenarnya , setiap bidang ilmu memiliki sistem perujukannya masing-masing.


Sistem perujukan ilmu kedokteran beda dengan sistem perujukan ekonomi atau
teknik. Akan tetapi , ada dua sistem perujukan sumebr bacaan yang sering
digunakan sebagai dasar kutipan, yaitu Sistem Catatan dan Sistem Langsung.
a. Sistem catatan (none-bibliography) menyajikan informasi mengenai sumber
dalam bentuk catatan kaki (footnotes) atau catatn belakang (endnotes) atau
langsung dalam daftar pustaka (bibliography). Beberpa bidang ilmu sudah tidak
lagi menggunakan sistem catatan, tetapi menggunakan sistem langsung.
b. Sistem Langsung (parenthetical -references) yang menempatkan informasi
mengenai sumber dalam tanda kurung dan diletakkan:
1. Langsung pada bagian yang dikutip,
2. Pada daftar kutipan (list of work cited), atau
3. Pada daftar pustaka.
Cara kedua ini adalah cara yang direkomendasikan oleh MLA(The Modern
Language Association) dan APA (The American Psychological Association).
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun pendapat dari seseorang
pengarang atau seseorang, baik berupa tulisan dalam buku, kamus, ensiklopedia, artiket,
laporan, majalah, koran, surat kabar atau bentuk tulisan lainnya, maupun dalam bentuk
lisan misal media elektronika seperti TV, radio, internet, dan lain sebagainya.
Tujuannya sebagai pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan.
Kutipan terdiri dari:
1. Kutipan langsung
2. Kutipan tidak langsung
Catatan kaki yaitu sumber atau istilah yang harus dijelaskan.

2.
DAFTAR PUSTAKA

Arom. (2011). Makalah Bahasa Indonesia “Kutipan Dan Daftar Pustaka”.


http://aromblog.blogspot.com/2011/12/kutipan-dan-daftar-pustaka.html. Diakses pada
tanggal 18 April 2014 pukul 14.31
Indah R. (2010). Kutipan dan Daftar Pustaka. http://girlycious09.wordpress.com/tag/jenis-
kutipan/. Diakses pada tanggal 20 April pukul 15.11.
Isnain, Kharis. (2000). Laporan  Kumpulan Artikel Bahasa.
http://aatunhalu.wordpress.com/2008/12/21/penulisan-daftar-pustaka/. Diakses pada
tanggal 20 April 2014 pukul 15.14.
Kangmoes. Daftar Pustaka. (2011). http://kangmoes.com/artikel-tips-trik-ide-menarik-
kreatif.ulasan/daftar-pustaka.html. Diakses pada tanggal 19 April 2014 pukul 14.39
Khoiry, Ibnu. (2013). Bab Tentang Kutipan. http://www.slideshare.net/mutaqodaswaja/bab-
tentang-kutipan. Diakses pada tanggal 18 April 2014 pukul 14.16
Kiki. (2012). Tugas Bahasa Indonesia “Kutipan”.
http://rororizky.blogspot.com/2012/11/tugas-bahasa-indonesia-kutipan.html. Diakses
pada tanggal 18 April 2014 pukul 14.27.
Lubis, Rifky. (2013). Definisi, Fungsi, Macam, dan Cara Penggunaan Kutipan dan Catatan
Kaki. http://rifkydiandap.blogspot.com/2013/01/definisi-fungsi-macam-dan-cara.html.
Diakses pada tanggal 19 April 2014 pukul 13.08.
Munir, Syahrul. (2011). Penggunaan Kutipan dalam Karya Ilmiah.
http://smoeland.blogspot.com/2013/01/penggunaan-kutipan-dalam-karya-ilmiah.html.
Diakses pada tanggal 18 April 2014 pukul 14.49.
Pahrul. (2013). Kutipan dan Catatan Kaki. http://p4hrul.wordpress.com/2013/01/02/kutipan-
catatan-kaki/. Diakses pada tanggal 19 April 2014 pukul 14.41.
Prayogi, Aan Aji. (2012). Materi Kutipan. http://aanborneo.blogspot.com/2012/10/materi-
kutipan.html. Diakses pada tanggal 19 April 2014 pukul 13.12.
Rina. (2008). Bahasa Indonesia. http://indonesialanguage.blogspot.com/2008/03/materi-
bahasa-indonesia_21.html. Diakses pada tanggal 19 April 2014 pukul 13.19.
Wicaksono, Andre. (2013). Makalah bahasa Indonesia Kutipan. http://satuhati-
satukisah.blogspot.com/2013/05/makalah-bahasa-indonesia-kutipan.html. Diakses pada
tanggal 18 April 2014 pukul 14.35.
Wulandari, Yulita Catur. (2010). Pengertian, Fungsi, dan Jenis Kutipan.
http://lytasapi.wordpress.com/2010/06/05/pengertian-fungsi-dan-jenis-kutipan/. Diakses
pada tanggal 19 April 2014 pukul 13.11.

Anda mungkin juga menyukai