MAKALAH
Oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang kutipan
dan sistem rujukan. Tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Bahasa Indonesia dan memberikan informasi serta pengetahuan tambahan
bagi mahasiswa dan bagi para pembaca.
Dengan tersusunnya makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada
segenap pihak yang telah membantu baik secara moril maupun material dalam
penyusunan makalah ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan
keterbatasan dalam penyajian data dalam makalah ini. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah
pengetahuan pembaca.
Demikian makalah ini penulis susun, apabila ada kata-kata yang kurang
berkenan dan banyak terdapat kekurangan, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul........................................................................................................ i
Kata Pengantar........................................................................................................... ii
Daftar Isi..................................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................... 1
1.3 Tujuan........................................................................................................... 2
1.4 Manfaat......................................................................................................... 2
Bab II Pembahasan
2.1 Pengertian Kutipan........................................................................................ 3
2.2 Fungsi Kutipan.............................................................................................. 3
2.3 Jenis Kutipan................................................................................................. 3
2.4 Cara Membuat Kutipan................................................................................. 5
2.5 Pengertian Rujukan....................................................................................... 6
2.6 Fungsi Rujukan............................................................................................. 6
2.7 Jenis Rujukan................................................................................................ 7
2.8 Syarat Membuat Rujukan.............................................................................. 8
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan................................................................................................... 13
3.2 Saran.............................................................................................................. 13
Daftar Pustaka............................................................................................................ 14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Kita sering mendengar istilah seperti Kutipan dan Sistem Rujukan seperti,
mengutip pendapat atau pemikiran orang lain yang sering disebut dengan kutipan
dan footnotes atau catatan kaki. didalam makalah ini kita juga mempelajari
ketentuan-ketentuan dalam penggunaan Kutipan Dan Sistem rujukan.
Kutipan itu ada bermacam-macam seperti, Kutipan langsung dan Kutipan
tidak langsung. Sedangkan system rujukan itu seperti cacatan kaki yang letaknya
dibawah lembaran atau margin, didalam Sistem rujukan terdapat pula pembahasan
tentang Daftar Pustaka.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang masalah kutipan dan system rujukan
maka akan dibahas dalam makalah ini tentang pengertian, fungsi,jenis, syarat, dan
contoh-contohnya.
Selain itu makalah ini dibuat juga untuk mengkaji masalah-masalah yang
penulisan artikel serta makalah yang benar, tentu saja banyak harus diketahui
tentang kutipan dan sistem rujukan agar penulisan kita bisa menjadi benar serta
pembahasannya pun menjadi jelas.
Dengan adanya kutipan dan sisitem rujukan kita bisa menggunakan pendapat
ataupun teori siapapun untuk menjelaskan materi, karena kita menggunakan kutipan
dari bermacam-macam buku. Asalkan dalam pembuatan kutipan dan sistem rujukan
kita harus mencantumkan sumbernya. Jika tidak ingin dikatakan sebagai
plagearisme. Plagearisme merupakan tindakan pencurian terhadap hak cipta
seseorang yang dilindungi oleh hukum.
1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kutipan dan rujukan
2. Untuk mengetahui fungsi kutipan dan rujukan
3. Untuk mengetahui jenis-jenis kutipan dan rujukan
4. Untuk mengetahui cara membuat kutipan
5. Untuk mengetahui syarat-syarat membuat rujukan
1.4 Manfaat
1. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengetahui cara menulis kutipan dan
rujukan.
2. Menambah wawasan mengenai teknik menulis kutipan dan rujukan.
3. Mengetahui teknik menulis kutipan sehingga terhindar dari segala bentuk
plagiarism.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
seorang ahli itu diperkenankan, bukan berarti bahwa keseluruhan dari tulisan
tersebut terdiri dari kutipan-kutipan. Sebuah kutipan hanya berfungsi sebagai
bahan bukti untuk menunjang pendapat penulis.
4
3) Jangan lupa, sumber kutipan harus ada. Kutipan langsung, baik yang pendek
maupun yang panjang, juga dapat dilakukan pada catatan kaki dengan
tatacara: spasi rapat, diapit tanda kutip, dan tidak boleh mengadakan
perubahan terhadap teks asli.
5
langsung pendek dapat langsung ditulis pada satu paragraft atau alinea,
tanpa mengganggu penuturan yang sedang ditulis. Contoh kutipan langsung
pendek:
… tersebut. Kata press menurut Abdullah (1992:17) “mulanya dimaksudkan
untuk menyebutkan mesin cetak namu kemudian berkembang seperti
pengertian dalam arti luas tersebut.”
2. Kutipan langsung panjang adalah kutipan yang lebih dari 4 baris, cara
penulisannya harus dipisah dari teks dengan jarak 1,5 spasi. Kutipan boleh
diapit dengan tanda kutip, akhir kutipan diikuti dengan tanda kurung yang di
dalamnya berisi nama pengarang, tahun terbit, dan halaman. Seluruh
kutipan menjorok ke dalam 5-7 huruf/karakter, bila alinea baru yang dikutip
maka baris pertama ditulis menjorok. Contoh kutipan lansung panjang :
… Menurut Krisdalaksana (1996:2), variasi bahasa berdasarkan pemakai
bahasa dibedakan atas empat jenis sebagai berikut ini:
(1) Dialek regional yaitu bahasa berdasarkan daerah. Variasi regional
membedakan bahasa yang dipakai ditempat lain.
(2) Dialek sosial yaitu dialek yang dipakai oleh kelompok social tertentu
atau yang menanda sratum social tertentu.
(3) Dialek temporal yaitu dialek yang dipakai pada kurun waktu tertentu.
(4) Ideolek yaitu keseluruhan ciri-ciri bahasa seseorang.
6
Menurut Poloma (1984:308-310), teori definisi sosial beranggapan bahwa
manusialah yang membentuk perilaku masyarakat. Norma, struktur, dan
institusi sosial dibentuk oleh individu-individu yang ada di dalamnya. Manusia
benar-benar otonom. Ia bebas membentuk dan memaknakan realitas, bahkan
menciptakannya. Wacana-wacana (discourses) ia ciptakan sesuai dengan
kehendaknya. Jadi, realitas dipandang sebagai sesuatu yang internal, subjektif,
dan nisbi. Ia merupakan kenyataan subjektif yang bergerak mengikuti dinamika
makna subjektif individu.
7
Seperti yang sudah saya katakan, acuan atau rujukan ini bertindak sebagai
pendukung atas apa yang ditulis seseorang dalam karya ilmiahnya. Pendukung
ini berguna sebagai bukti bahwa objek yang ia tulis dan teori yang ia lemparkan,
memiliki pembenaran dengan adanya acuan tersebut.
2. Menghindari Plagiarisme.
Selain sebagai pendukung atau bukti dari objek yang disampaikan, acuan atau
rujukan ini juga berfungsi sebagai pengingat bagi penulis apakah hal yang
dituliskannya pernah dituliskan sebelumnya atau tidak. Hal ini berguna untuk
menghindari plagiarisme. Agar semua yang ditulis oleh si individu, tetap otentik
dan tidak mengingkari kaidah-kaidah Hak kekayaan atas Intelektual.
3. Landasan Teori.
Kutipan atau acuan atau biasa disebut rujukan ini juga berfungsi sebagai
landasan teori bagi sang penulis. Ini membantu penulis untuk lebih bisa
menuliskan tulisannya secara sistematis dan tertata.
8
1. Siwi tinggal di Jalan Sudirman No 04, DI SANA Siwi tinggal bersama suami
dan kelima anaknya.
2. Seoul adalah Ibukota Korea Selatan, DI SANA terdapat bangunan
Gyeongbokgung Palace yang merupakan tempat bersejarah sejak Dinasti
Joseon.
Contoh Kata Rujukan Orang atau Personel
1. Alieza adalah anak yang cerdas, Ia selalu mendapatkan ranking pertama di
kelas. (kata ‘ia’ merujuk pada Alieza).
2. Sukarno adalah Presiden Republik Indonesia yang pertama. Beliau juga ikut
memperjuangkan kemerdekaan negaranya dengan berani.
1. Bodynote (catatan tubuh) : Penulisan rujukan yang langsung ditulis dalam teks
kutipan.
2. Footnote (catatan kaki) : Penulisan rujukan dengan menuliskan pada bagian kaki
halaman yang terdapat kutipannya.
3. Endnote (catatan akhir) : Penulisan rujukan dengan menuliskan pada bagian
akhir karangan (setelah kesimpulan dan sebelum daftar pustaka).
1. Ditulis di akhir teks kutipan, tetapi dalam hal tertentu bisa di awal atau tengah
teks kutipan.
2. Rujukan ditulis di dalam kurung.
9
3. Secara umum rujukan terdiri dari: nama pengarang (tanpa gelar), tahun
publikasi dan nomor halaman.
4. Format penulisan:
a. Jika penulisnya satu, contoh: ... (Barda Nawawi Arief, 2012: 7), atau:
Menurut Barda Nawawi Arief (2012: 7),...
b. Jika penulisnya dua, contoh: ... (Supardi dan Nachrawi, 2013: 1-3).
c. Jika penulisnya lebih dari dua: contoh: ... (Ruzardi, dkk., 1998: 10), atau:
Ruzardi, dkk. (1998: 10)…
d. Jika sumber kutipan berasal dari dua atau lebih karya penulis yang sama,
dan diterbitkan pada tahun yang sama, maka penulisan tahun diberi kode
dengan huruf kecil: a, b, dan seterusnya setelah tahun terbit. Contoh: ...
(Sutrisno, 2005a: 8). Menurut Sutrisno (2005b: 76) …
e. Jika satu kutipan diambil dari banyak sumber dengan penulis yang berbeda-
beda, maka dipisahkan dengan tanda “;”. Contoh: ... (Yasmin, 1997: 2;
Anwar dan Kelik, 2000: 6; Farzan, dkk., 2000).
f. Jika rujukan diambil dari koran atau majalah, maka penulisannya dengan
format : (nama media ditulis miring, waktu terbit). Contoh: ... (Suara
Merdeka, 9 Maret 2014).
g. Jika kutipan berasal dari sumber kedua. Contoh:
Herbert Packer (1970) dalam Arif Setiawan (2009: 23) berpendapat bahwa...
... (Herbert Packer, dalam Arif Setiawan, 2009: 23)
... (Herbert Packer, dikutip oleh Arif Setiawan, 2009: 23)
Contoh :
Menurut Sudarto dan Muladi (1981: 151), politik hukum adalah serangkaian usaha
untuk menciptakan norma-norma hukum yang sesuai dengan situasi dan kondisi
pada masa tertentu. Perkembangan hukum tidak terlepas dari perkembangan
dinamika atau pengaruh politik pada suatu masa (Moh. Mahfud MD, dalam
Ni’matul Huda, 2010: 8). UU Pornografi merupakan respon terhadap semakin
10
maraknya peredaran pornografi di Indonesia. Data Departemen Kominfo
menunjukan bahwa 90% anak-anak di Indonesia dengan usia antara 8 hingga 16
tahun yang menggunakan internet pernah melihat situs porno di internet (Kompas,
12 Juli 2007).
Format penulisan:
1. Penulisan rujukan berupa buku dengan urutan: nama pengarang, judul buku
(ditulis miring), cetakan, edisi (jika ada), nama penerbit, kota penerbit, dan
halaman. Contoh: M. Yahya Harahap, Pembahasan Permasalahan dan
Penerapan KUHAP; Penyidikan dan Penuntutan, Cetakan Pertama, Edisi
Kedua, Sinar Grafika, Jakarta, 2010, hlm. 100.
2. Penulisan rujukan berupa buku bunga rampai dengan urutan: nama penulis, judul
artikel (diberi tanda petik), nama editor, judul buku (ditulis miring), cetakan,
edisi (kalau ada), nama penerbit, kota penerbit, tahun dan halaman. Contoh: Ari
Wibowo, “Mewujudkan Keadilan Melalui Penerapan Hukum Progresif”, dalam
Mahrus Ali (editor), Membumikan Hukum Progresif, Cetakan Pertama, Aswaja
Pressindo, Yogyakarta, 2013, hlm. 5.
3. Penulisan rujukan berupa buku terjemahan dari bahasa asing dengan urutan:
nama pengarang buku asli, judul buku terjemahan (ditulis miring), nama
penerjemah, cetakan, edisi (kalau ada), nama penerbit, kota penerbit, tahun dan
halaman. Contoh: Jan Rammelink, Hukum Pidana, terjemahan oleh Tristam
Pascal Moeliono, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2003, hlm. 82.
4. Penulisan rujukan berupa sumber kedua. Contoh: John Rawls, A Theory of
Justice, dikutip dalam Munir Fuady, Bisnis Kotor; Anatomi Kejahatan Kerah
Putih, Cetakan Pertama, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2004, hlm. 60.
5. Penulisan rujukan berupa jurnal dengan urutan: nama pengarang, judul artikel
(diberi tanda petik), nama jurnal (ditulis miring), volume/edisi, tahun dan
11
halaman. Contoh: Tengku Ghani Jusoh, “Terrorism According to Arabic
Lexicography”, Jurnal Millah, Vol. VI, No. 1, Agustus 2006, hlm. 45.
6. Penulisan rujukan berupa Skripsi/Tesis/Disertasi dengan urutan: nama
pengarang, judul karangan (diberi tanda petik), bentuk karangan, nama institusi,
kota institusi, tahun, dan halaman. Contoh: Ewit Soetriadi, “Kebijakan
Penanggulangan Tindak Pidana Terorisme dengan Hukum Pidana”, Tesis pada
Program Magister Ilmu Hukum, Universitas Diponegoro, Semarang, 2008, hlm.
301.
7. Penulisan rujukan berupa makalah dengan urutan: nama pengarang, judul
karangan (diberi tanda petik), nama forum (ditulis miring), penyelenggara,
tempat, tanggal dan halaman. Contoh: Barda Nawawi Arief, “Kriminalisasi
Kebebasan Pribadi dan Pornografi/ Pornoaksi dalam Perspektif Kebijakan
Pidana”, Makalah dalam Seminar tentang Kriminalisasi Kebebasan Pribadi dan
Pornografi-Pornoaksi dalam RUU KUHP, diselenggarakan oleh Komisi Nasional
Hak Asasi Manusia, Hotel Graha Santika Semarang, 20 Desember 2005, hlm. 60.
8. Penulisan rujukan berupa artikel dari internet dengan urutan: nama penulis, judul
artikel (diberi tanda petik), alamat e-mail (diberi garis bawah), tanggal akses.
Contoh: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia,
“Kamus Besar Bahasa Indonesia”,
http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php, diakses pada tanggal 25 Juli
2011.
9. Penulisan rujukan jika tidak ada nama pengarangnya, maka ditulis “anonim”.
Contoh: Anonim, “UU Anti Teroris Ditujukan untuk Umat Muslim”,
http://www.cmm.or.id, diakses pada tanggal 16 Maret 2011.
10. Pengutipan ulang dari sumber yang sama digunakan identitas berupa: Ibid., Loc.
Cit., dan Op. Cit. Kecuali untuk sumber elektronik, maka ditulis kembali secara
lengkap.
12
b. Loc. Cit (singkatan dari loco citati): Dipergunakan untuk catatan kaki yang
sumbernya pernah dikutip dan pengutipannya pada halaman yang sama, tetapi
sudah diselingi catatan kaki dari sumber lain.
c. Op. Cit (singkatan dari opere citati): Dipergunakan untuk catatan kaki yang
sumbernya pernah dikutip dan pengutipannya pada halaman yang berbeda,
tetapi sudah diselingi catatan kaki dari sumber lain.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/488107133/Makalah-Tentang-Kutipan-dan-Rujukan-
Gusti. Diakses tanggal 1 Desember 2021.
https://m/kapanlagi.com/plus/pengertian-kata-rujukan-jenis-dan-contoh-penggunaan-
dalam-kalimat-740af2.html. Diakses tanggal 1 Desember 2021.
Santoso, Djoko. 2013 Materi Kuliah Mata Kuliah Bahasa Indonesia: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
15