Anda di halaman 1dari 18

KUTIPAN DAN SISTEM RUJUKAN

MAKALAH

Karya ilmiah untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia

Oleh :

Kelvin Mada Ray 21106620118


Rini Dinana Putri 21106620124
Ziyadatu Sinta 21106620126
Revita Octavia Trisnawati 21106620162
Rachmawati Yunitasari 21106620173

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM BALITAR
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang kutipan
dan sistem rujukan. Tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Bahasa Indonesia dan memberikan informasi serta pengetahuan tambahan
bagi mahasiswa dan bagi para pembaca.
Dengan tersusunnya makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada
segenap pihak yang telah membantu baik secara moril maupun material dalam
penyusunan makalah ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan
keterbatasan dalam penyajian data dalam makalah ini. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah
pengetahuan pembaca.
Demikian makalah ini penulis susun, apabila ada kata-kata yang kurang
berkenan dan banyak terdapat kekurangan, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Blitar, Desember 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Sampul........................................................................................................ i
Kata Pengantar........................................................................................................... ii
Daftar Isi..................................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................... 1
1.3 Tujuan........................................................................................................... 2
1.4 Manfaat......................................................................................................... 2
Bab II Pembahasan
2.1 Pengertian Kutipan........................................................................................ 3
2.2 Fungsi Kutipan.............................................................................................. 3
2.3 Jenis Kutipan................................................................................................. 3
2.4 Cara Membuat Kutipan................................................................................. 5
2.5 Pengertian Rujukan....................................................................................... 6
2.6 Fungsi Rujukan............................................................................................. 6
2.7 Jenis Rujukan................................................................................................ 7
2.8 Syarat Membuat Rujukan.............................................................................. 8
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan................................................................................................... 13
3.2 Saran.............................................................................................................. 13
Daftar Pustaka............................................................................................................ 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Kita sering mendengar istilah seperti Kutipan dan Sistem Rujukan seperti,
mengutip pendapat atau pemikiran orang lain yang sering disebut dengan kutipan
dan footnotes atau catatan kaki. didalam makalah ini kita juga mempelajari
ketentuan-ketentuan dalam penggunaan Kutipan Dan Sistem rujukan.
Kutipan itu ada bermacam-macam seperti, Kutipan langsung dan Kutipan
tidak langsung. Sedangkan system rujukan itu seperti cacatan kaki yang letaknya
dibawah lembaran atau margin, didalam Sistem rujukan terdapat pula pembahasan
tentang Daftar Pustaka.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang masalah kutipan dan system rujukan
maka akan dibahas dalam makalah ini tentang pengertian, fungsi,jenis, syarat, dan
contoh-contohnya.
Selain itu makalah ini dibuat juga untuk mengkaji masalah-masalah yang
penulisan artikel serta makalah yang benar, tentu saja banyak harus diketahui
tentang kutipan dan sistem rujukan agar penulisan kita bisa menjadi benar serta
pembahasannya pun menjadi jelas.
Dengan adanya kutipan dan sisitem rujukan kita bisa menggunakan pendapat
ataupun teori siapapun untuk menjelaskan materi, karena kita menggunakan kutipan
dari bermacam-macam buku. Asalkan dalam pembuatan kutipan dan sistem rujukan
kita harus mencantumkan sumbernya. Jika tidak ingin dikatakan sebagai
plagearisme. Plagearisme merupakan tindakan pencurian terhadap hak cipta
seseorang yang dilindungi oleh hukum.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apakah pengertian dari kutipan dan rujukan?
b. Apakah fungsi dari kutipan dan rujukan?
c. Apakah jenis-jenis dari kutipan dan rujukan?
d. Bagaimana cara membuat kutipan?
e. Apakah syarat-syarat membuat rujukan?

1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kutipan dan rujukan
2. Untuk mengetahui fungsi kutipan dan rujukan
3. Untuk mengetahui jenis-jenis kutipan dan rujukan
4. Untuk mengetahui cara membuat kutipan
5. Untuk mengetahui syarat-syarat membuat rujukan

1.4 Manfaat
1. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengetahui cara menulis kutipan dan
rujukan.
2. Menambah wawasan mengenai teknik menulis kutipan dan rujukan.
3. Mengetahui teknik menulis kutipan sehingga terhindar dari segala bentuk
plagiarism.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kutipan


A. Pengertian Kutipan Secara Umum
Secara umum kutipan diartikan sebagai kalimat pinjaman dari seorang
pengarang atau seorang tokoh terkenal yang terdapat didalam buku, surat kabar,
majalah, maupun di media elektronik. Sementara pengertian dari kutipan sendiri
yaitu pengulangan suatu kalimat terkenal yang ditandai oleh (diselingi dengan)
tanda kutip.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kutipan adalah pengambilalihan satu
kalimat atau lebih dari karya tulisan lain untuk tujuan ilustrasi atau
memperkokoh argumen dalam tulisan sendiri.
Berdasarkan pengertian kutipan di atas, penulis dapat menulis ulang terhadap
bahan bacaan atau pustaka yang telah dibaca. Bahan bacaan atau pustaka yang
digunakan harus dapat dipertanggungjawabkan dalam kegiatan menulis ulang
tersebut.
Kegiatan menulis ulang dapat disebut juga sebagai kegiatan atau proses
reproduksi.Hasil dari kegiatan ini dapat berupa ringkasan dan ikhtisar.
Setelah kegiatan reproduksi, penulis akan mendapatkan gambaran terhadap
bacaanya dan dapat memilih bahan bacaan yang digunakan dalam karya
ilmiahnya sebagai rujukan.
Pernyataan atau teori yang ditemukan dan diyakini oleh penulis dapat dikutip
untuk mendukung pendapat penulis dalam penyusunan karya ilmiah.
Dengan demikian definisi kutipan adalah suatu kegiatan menuliskan satu kalimat
atau lebih dari karya tulis lain yang dapat dipertanggungjawabkan untuk tujuan
memberikan ilustrasi atau memperkuat argumen penulis dalam penyusunan
karya ilmiahnya.
B. Pengertian Kutipan Menurut Ahli
Menurut Keraf kutipan merupakan bagian dari suatu pernyataan maupun
pendapat yang telah terdokumentasi. Kutipan dilakukan apabila penulis sudah
memperoleh sebuah kerangka berpikir yang mantap. Meskipun kutipan dari

3
seorang ahli itu diperkenankan, bukan berarti bahwa keseluruhan dari tulisan
tersebut terdiri dari kutipan-kutipan. Sebuah kutipan hanya berfungsi sebagai
bahan bukti untuk menunjang pendapat penulis.

2.2 Fungsi Kutipan


Fungsi dari kutipan yaitu :
1. Sebagai landasan teori
2. Penguat bagi pendapat penulis
3. Penjelasan bagi suatu uraian
4. Bahan bukti untuk menunjang pendapat tersebut

2.3 Jenis Kutipan


Kutipan terdiri atas dua jenis, yaitu sebagai berikut.
A. Kutipan langsung
Dalam mengutip secara langsung kita tidak melakukan perubahan apa
pun terhadap teks atau bagian teks yang kita kutip. Kutipan langsung sendiri
memiliki dua jenis yaitu kutipan langsung pendek yang tidak lebih dari empat
baris dan kutipan panjang lebih dari empat baris. Adapun ciri-ciri dari kutipan
langsung ini, yaitu sebagai berikut.
Ciri-ciri kutipan langsung, yaitu sebagai berikut.
1) Tidak boleh ada perubahan terhadap teks asli,
2) Tanda (sic!) digunakan apabila ditemukan kesalahan pada teks asli,
3) Tanda tiga titik tiga berspasi (. . .) digunakan apabila ada bagian kutipan
yang dihilangkan, dan
4) Menggunakan sumber kutipan yang berlaku dalam bidang selingkung.
Ciri-ciri kutipan langsung pendek, yaitu sebagai berikut.
1) Diintegrasikan langsung dengan tulisan kita,
2) Diapit oleh tanda kutip, dan
3) Jangan lupa, sumber kutipan.
Ciri-ciri kutipan langsung panjang, yaitu sebagai berikut.
1) Dipisahkan dari teks kita dengan dengan spasi dan besaran huruf yang lebih
kecil,
2) Boleh diapit oleh tanda kutip oleh tidak, dan

4
3) Jangan lupa, sumber kutipan harus ada. Kutipan langsung, baik yang pendek
maupun yang panjang, juga dapat dilakukan pada catatan kaki dengan
tatacara: spasi rapat, diapit tanda kutip, dan tidak boleh mengadakan
perubahan terhadap teks asli.

B. Kutipan Tidak Langsung


Dalam mengutip tidak secara langsung kita diperkenankan untuk
menggunakan kata-kata kita sendiri tetapi tidak mengubah makna pada teks
aslinya. Adapun ciri-ciri dari kutipan tidak langsung ini, yaitu sebagai berikut.
Ciri-ciri kutipan tidak langsung, yaitu sebagai berikut.
1) Diintegrasikan dengan teks,
2) Tidak diapit oleh tanpa kutip, dan
3) Harus menyertakan sumber kutipan.
Mengenai sumber kutipan, hal tersebut mutlak harus ditulis jika kita tidak
ingin digolongkan sebagai orang yang melakukan plagiarisme karena
plagiarisme merupakan tindakan pencurian terhadap hak cipta seseorang yang
dilindungi oleh hukum. Selain terhindar dari tuduhan plagiarisme, menyertakan
data atas sumber kutipan juga berarti menghargai pikiran orang yang tulisannya
kita kutip selain sebagai etika dalam dunia ilmu dan aspek legalitasnya.
Keduanya jenis kutipan ini bertujuan sama, yaitu meminjam pemikiran
orang lain untuk melengkapi tulisan kita tanpa menghilangkan penghargaan
kita kepada orang yang pikirannya kita pinjam tersebut.

2.4 Cara Membuat Kutipan


Tata cara menulis kutipan yang benar untuk karya ilmiah seperti jurnal, skripsi,
tesis, dan disertasi akan dijelaskan sebagai berikut.
A. Penulisan Kutipan Langsung
Adapun cara membuat atau menulis kutipan langsung, yaitu sebagai berikut.
1. Kutipan langsung pendek ditandai dengan tanda baca petik (“…”) dan
bagian yang tidak dikuti dItuliskan dengan tanda baca elips (…). Penulisan
sumber kutipan dinyatakan dengan cara menuliskan nama penulis kutipan,
tahun, dan halaman berapa kutipan tersebut diambil. Penulisan kutipan

5
langsung pendek dapat langsung ditulis pada satu paragraft atau alinea,
tanpa mengganggu penuturan yang sedang ditulis. Contoh kutipan langsung
pendek:
… tersebut. Kata press menurut Abdullah (1992:17) “mulanya dimaksudkan
untuk menyebutkan mesin cetak namu kemudian berkembang seperti
pengertian dalam arti luas tersebut.”
2. Kutipan langsung panjang adalah kutipan yang lebih dari 4 baris, cara
penulisannya harus dipisah dari teks dengan jarak 1,5 spasi. Kutipan boleh
diapit dengan tanda kutip, akhir kutipan diikuti dengan tanda kurung yang di
dalamnya berisi nama pengarang, tahun terbit, dan halaman. Seluruh
kutipan menjorok ke dalam 5-7 huruf/karakter, bila alinea baru yang dikutip
maka baris pertama ditulis menjorok. Contoh kutipan lansung panjang :
… Menurut Krisdalaksana (1996:2), variasi bahasa berdasarkan pemakai
bahasa dibedakan atas empat jenis sebagai berikut ini:
(1) Dialek regional yaitu bahasa berdasarkan daerah. Variasi regional
membedakan bahasa yang dipakai ditempat lain.
(2) Dialek sosial yaitu dialek yang dipakai oleh kelompok social tertentu
atau yang menanda sratum social tertentu.
(3) Dialek temporal yaitu dialek yang dipakai pada kurun waktu tertentu.
(4) Ideolek yaitu keseluruhan ciri-ciri bahasa seseorang.

B. Penulisan Kutipan Tidak Langsung


Penulisan kutipan tidak langsung biasanya dinyatakan dengan
menuliskan nama penulis dari sumber dari sumber aslinya dan tahun terbit
sumber tersebut.
Pengutip dapat menuliskan nomor halaman seperti penulisan pada
kutipan langsung. Pengutip menyusun informasi berupa parafrase dalam
mengutipa kutipan tidak langsung. Parafrase merupakan kegiatan merumuskan
kembali terkait pernyataan, pendapat, atau ide orang lain dan menulisnya
dengan kalimat sendiri.
Contoh penulisan kutipan tidak langsung:

6
Menurut Poloma (1984:308-310), teori definisi sosial beranggapan bahwa
manusialah yang membentuk perilaku masyarakat. Norma, struktur, dan
institusi sosial dibentuk oleh individu-individu yang ada di dalamnya. Manusia
benar-benar otonom. Ia bebas membentuk dan memaknakan realitas, bahkan
menciptakannya. Wacana-wacana (discourses) ia ciptakan sesuai dengan
kehendaknya. Jadi, realitas dipandang sebagai sesuatu yang internal, subjektif,
dan nisbi. Ia merupakan kenyataan subjektif yang bergerak mengikuti dinamika
makna subjektif individu.

2.5 Pengertian Rujukan


Secara umum rujukan dapat diartikan sebagai kterangan lanjutan mengenai
suatu hal. Berikut beberapa pengertian mengenai rujukan. Menurut Wikipedia,
rujukan adalah sesuatu yang digunakan pemberi informasi (pembicara) untuk
menyokong atau memperkuat pernyataan dengan tegas. Dikenal juga dengan
sebutan referensi. Rujukan mungkin menggunakan faktual ataupun non faktual.
Rujukan faktual terdiri atas kesaksian, statistik contoh, dan objek aktual. Rujukan
dapat berwujud dalam bentuk bukti, nilai-nilai, dan/ atau kredibilitas. Sumber
materi rujukan adalah tempat materi tersebut ditemukan.

Menurut Praptomo Baryadi Isodarus yang dikutip dari laman Merdeka,


pengertian kata rujukan adalah kata yang digunakan untuk merujuk bagian teks
sebelumnya maupun sesudahnya dalam suatu kalimat. Sedangkan pengertian
rujukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian rujukan adalah
keterangan lanjutan mengenai suatu hal atau bahan sumber yang dipakai untuk
mendapatkan keterangan lebih lanjut; acuan;referensi.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas bisa disimpulkan bahwa kata rujukan


adalah kata yang mengacu pada suatu hal sebagai penghubung dengan kalimat yang
menerangkan lebih lanjut. Kata utama atau kata yang sudah disebutkan sebelumnya
pun beragam, bisa berupa benda, tempat, atau orang.

2.6 Fungsi Rujukan


1. Sebagai Bukti.

7
Seperti yang sudah saya katakan, acuan atau rujukan ini bertindak sebagai
pendukung atas apa yang ditulis seseorang dalam karya ilmiahnya. Pendukung
ini berguna sebagai bukti bahwa objek yang ia tulis dan teori yang ia lemparkan,
memiliki pembenaran dengan adanya acuan tersebut.
2. Menghindari Plagiarisme.
Selain sebagai pendukung atau bukti dari objek yang disampaikan, acuan atau
rujukan ini juga berfungsi sebagai pengingat bagi penulis apakah hal yang
dituliskannya pernah dituliskan sebelumnya atau tidak. Hal ini berguna untuk
menghindari plagiarisme. Agar semua yang ditulis oleh si individu, tetap otentik
dan tidak mengingkari kaidah-kaidah Hak kekayaan atas Intelektual.
3. Landasan Teori.
Kutipan atau acuan atau biasa disebut rujukan ini juga berfungsi sebagai
landasan teori bagi sang penulis. Ini membantu penulis untuk lebih bisa
menuliskan tulisannya secara sistematis dan tertata.

2.7 Jenis Rujukan


Kata rujukan dibagi menjadi dua jenis menurut arah rujukannya, yaitu kata rujukan
yang menunjuk hal yang telah disebutkan atau ke arah kiri (anaforis) dan kata
rujukan yang menunjuk hal yang belum disebutkan atau kata rujukan ke arah kanan
(kataforis).
Kata rujukan anaforis meliputi dia, ia, -nya, mereka, beliau, itu, ini, demikian,
begitu, hal itu, ini, situ, dan sana.
Kata rujukan kataforis yaitu meliputi berikut, berikut ini, ini, begini, demikian,
yakni, dan yaitu.
Contoh Kata Rujukan Benda
1. Hari Rabu kemarin saya membaca buku The Second Sex karya dari Simone de
Beauvoir, buku INI merupakan salah satu buku terbagus yang pernah saya
baca.
2. Salah satu cara untuk mencegah tanah longsor adalah dengan tidak menebang
pohon sembarangan. Sayang, banyak orang yang masih tidak menyadari
hal TERSEBUT.
Contoh Kata Rujukan Tempat

8
1. Siwi tinggal di Jalan Sudirman No 04, DI SANA Siwi tinggal bersama suami
dan kelima anaknya.
2. Seoul adalah Ibukota Korea Selatan, DI SANA terdapat bangunan
Gyeongbokgung Palace yang merupakan tempat bersejarah sejak Dinasti
Joseon.
Contoh Kata Rujukan Orang atau Personel
1. Alieza adalah anak yang cerdas, Ia selalu mendapatkan ranking pertama di
kelas. (kata ‘ia’ merujuk pada Alieza).
2. Sukarno adalah Presiden Republik Indonesia yang pertama. Beliau juga ikut
memperjuangkan kemerdekaan negaranya dengan berani.

2.8 Syarat Membuat Rujukan


Cara menulis daftar rujukan harus dilakukan pada penulisan karya tulis
ilmiah. Biasanya pada bagian penutup karya tulis ilmiah akan dibuat kesimpulan
dan saran. Di dalamnya akan di buat semacam saran-saran atas masalah yang dibuat
secara singkat. Agar penyusunan sebuah karya ilmiah lebih rapih, biasanya sebuah
karya ilmiah akan dilengkapi dengan daftar pustaka atau rujukan yang berisi buku-
buku atau referensi yang dijadikan sebagai bahan rujukan pembuatan karya tulis
tersebut.

Ada tiga bentuk penulisan rujukan, yaitu:

1. Bodynote (catatan tubuh) : Penulisan rujukan yang langsung ditulis dalam teks
kutipan.
2. Footnote (catatan kaki) : Penulisan rujukan dengan menuliskan pada bagian kaki
halaman yang terdapat kutipannya.
3. Endnote (catatan akhir) : Penulisan rujukan dengan menuliskan pada bagian
akhir karangan (setelah kesimpulan dan sebelum daftar pustaka).

Tata Cara Penulisan Bodynote

1. Ditulis di akhir teks kutipan, tetapi dalam hal tertentu bisa di awal atau tengah
teks kutipan.
2. Rujukan ditulis di dalam kurung.

9
3. Secara umum rujukan terdiri dari: nama pengarang (tanpa gelar), tahun
publikasi dan nomor halaman.
4. Format penulisan:
a. Jika penulisnya satu, contoh: ... (Barda Nawawi Arief, 2012: 7), atau:
Menurut Barda Nawawi Arief (2012: 7),...
b. Jika penulisnya dua, contoh: ... (Supardi dan Nachrawi, 2013: 1-3).
c. Jika penulisnya lebih dari dua: contoh: ... (Ruzardi, dkk., 1998: 10), atau:
Ruzardi, dkk. (1998: 10)…
d. Jika sumber kutipan berasal dari dua atau lebih karya penulis yang sama,
dan diterbitkan pada tahun yang sama, maka penulisan tahun diberi kode
dengan huruf kecil: a, b, dan seterusnya setelah tahun terbit. Contoh: ...
(Sutrisno, 2005a: 8). Menurut Sutrisno (2005b: 76) …
e. Jika satu kutipan diambil dari banyak sumber dengan penulis yang berbeda-
beda, maka dipisahkan dengan tanda “;”. Contoh: ... (Yasmin, 1997: 2;
Anwar dan Kelik, 2000: 6; Farzan, dkk., 2000).
f. Jika rujukan diambil dari koran atau majalah, maka penulisannya dengan
format : (nama media ditulis miring, waktu terbit). Contoh: ... (Suara
Merdeka, 9 Maret 2014).
g. Jika kutipan berasal dari sumber kedua. Contoh:
Herbert Packer (1970) dalam Arif Setiawan (2009: 23) berpendapat bahwa...
... (Herbert Packer, dalam Arif Setiawan, 2009: 23)
... (Herbert Packer, dikutip oleh Arif Setiawan, 2009: 23)

Catatan: Dalam daftar pustaka hanya dicantumkan referensi yang merupakan


sumber kedua saja. Dalam contoh di atas berarti yang dicantumkan adalah Arif
Setiawan, sedangkan Herbert Packer tidak perlu dicantumkan.

Contoh :

Menurut Sudarto dan Muladi (1981: 151), politik hukum adalah serangkaian usaha
untuk menciptakan norma-norma hukum yang sesuai dengan situasi dan kondisi
pada masa tertentu. Perkembangan hukum tidak terlepas dari perkembangan
dinamika atau pengaruh politik pada suatu masa (Moh. Mahfud MD, dalam
Ni’matul Huda, 2010: 8). UU Pornografi merupakan respon terhadap semakin

10
maraknya peredaran pornografi di Indonesia. Data Departemen Kominfo
menunjukan bahwa 90% anak-anak di Indonesia dengan usia antara 8 hingga 16
tahun yang menggunakan internet pernah melihat situs porno di internet (Kompas,
12 Juli 2007).

Tata Cara Penulisan Footnote

a. Ditulis pada bagian kaki halaman yang terdapat kutipannya.


b. Baris pertama ditulis menjorok ke dalam.
c. Nama pengarang ditulis tanpa gelar.

Format penulisan:

1. Penulisan rujukan berupa buku dengan urutan: nama pengarang, judul buku
(ditulis miring), cetakan, edisi (jika ada), nama penerbit, kota penerbit, dan
halaman. Contoh: M. Yahya Harahap, Pembahasan Permasalahan dan
Penerapan KUHAP; Penyidikan dan Penuntutan, Cetakan Pertama, Edisi
Kedua, Sinar Grafika, Jakarta, 2010, hlm. 100.
2. Penulisan rujukan berupa buku bunga rampai dengan urutan: nama penulis, judul
artikel (diberi tanda petik), nama editor, judul buku (ditulis miring), cetakan,
edisi (kalau ada), nama penerbit, kota penerbit, tahun dan halaman. Contoh: Ari
Wibowo, “Mewujudkan Keadilan Melalui Penerapan Hukum Progresif”, dalam
Mahrus Ali (editor), Membumikan Hukum Progresif, Cetakan Pertama, Aswaja
Pressindo, Yogyakarta, 2013, hlm. 5.
3. Penulisan rujukan berupa buku terjemahan dari bahasa asing dengan urutan:
nama pengarang buku asli, judul buku terjemahan (ditulis miring), nama
penerjemah, cetakan, edisi (kalau ada), nama penerbit, kota penerbit, tahun dan
halaman. Contoh: Jan Rammelink, Hukum Pidana, terjemahan oleh Tristam
Pascal Moeliono, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2003, hlm. 82.
4. Penulisan rujukan berupa sumber kedua. Contoh: John Rawls, A Theory of
Justice, dikutip dalam Munir Fuady, Bisnis Kotor; Anatomi Kejahatan Kerah
Putih, Cetakan Pertama, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2004, hlm. 60.
5. Penulisan rujukan berupa jurnal dengan urutan: nama pengarang, judul artikel
(diberi tanda petik), nama jurnal (ditulis miring), volume/edisi, tahun dan

11
halaman. Contoh: Tengku Ghani Jusoh, “Terrorism According to Arabic
Lexicography”, Jurnal Millah, Vol. VI, No. 1, Agustus 2006, hlm. 45.
6. Penulisan rujukan berupa Skripsi/Tesis/Disertasi dengan urutan: nama
pengarang, judul karangan (diberi tanda petik), bentuk karangan, nama institusi,
kota institusi, tahun, dan halaman. Contoh: Ewit Soetriadi, “Kebijakan
Penanggulangan Tindak Pidana Terorisme dengan Hukum Pidana”, Tesis pada
Program Magister Ilmu Hukum, Universitas Diponegoro, Semarang, 2008, hlm.
301.
7. Penulisan rujukan berupa makalah dengan urutan: nama pengarang, judul
karangan (diberi tanda petik), nama forum (ditulis miring), penyelenggara,
tempat, tanggal dan halaman. Contoh: Barda Nawawi Arief, “Kriminalisasi
Kebebasan Pribadi dan Pornografi/ Pornoaksi dalam Perspektif Kebijakan
Pidana”, Makalah dalam Seminar tentang Kriminalisasi Kebebasan Pribadi dan
Pornografi-Pornoaksi dalam RUU KUHP, diselenggarakan oleh Komisi Nasional
Hak Asasi Manusia, Hotel Graha Santika Semarang, 20 Desember 2005, hlm. 60.
8. Penulisan rujukan berupa artikel dari internet dengan urutan: nama penulis, judul
artikel (diberi tanda petik), alamat e-mail (diberi garis bawah), tanggal akses.
Contoh: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia,
“Kamus Besar Bahasa Indonesia”,
http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php, diakses pada tanggal 25 Juli
2011.
9. Penulisan rujukan jika tidak ada nama pengarangnya, maka ditulis “anonim”.
Contoh: Anonim, “UU Anti Teroris Ditujukan untuk Umat Muslim”,
http://www.cmm.or.id, diakses pada tanggal 16 Maret 2011.
10. Pengutipan ulang dari sumber yang sama digunakan identitas berupa: Ibid., Loc.
Cit., dan Op. Cit. Kecuali untuk sumber elektronik, maka ditulis kembali secara
lengkap.

a. Ibid (singkatan dari ibidium): Dipergunakan untuk catatan kaki yang


sumbernya sama dengan catatan kaki yang tepat di atasnya (tanpa diselingi
sumber lain).

12
b. Loc. Cit (singkatan dari loco citati): Dipergunakan untuk catatan kaki yang
sumbernya pernah dikutip dan pengutipannya pada halaman yang sama, tetapi
sudah diselingi catatan kaki dari sumber lain.
c. Op. Cit (singkatan dari opere citati): Dipergunakan untuk catatan kaki yang
sumbernya pernah dikutip dan pengutipannya pada halaman yang berbeda,
tetapi sudah diselingi catatan kaki dari sumber lain.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

14
DAFTAR PUSTAKA

https://dosenpintar.com/pengertian-kutipan/ . Diakses tanggal 1 Desember 2021.

https://www.scribd.com/document/488107133/Makalah-Tentang-Kutipan-dan-Rujukan-
Gusti. Diakses tanggal 1 Desember 2021.

https://id.m.wikipedia.org/wikipedia/org/wiki/Rujukan. Diakses tanggal 1 Desember


2021.

https://m/kapanlagi.com/plus/pengertian-kata-rujukan-jenis-dan-contoh-penggunaan-
dalam-kalimat-740af2.html. Diakses tanggal 1 Desember 2021.

Monika,guru.2016."Jelaskan Fungsi Acuan atau Rujukan Dalam Sebuah Karya Tulis


Ilmiah". gurupintar.com/threads/jelaskan-fungsi-acuan-atau-rujukan-dalam-
sebuah-karya-tulis-ilmiah.1607/. Diakses tanggal 30 November 2021.

Mardatila,Ani.2020."Pengertian Kata Rujukan Beserta Jenis dan Contoh Kalimatnya".


https://www.merdeka.com/sumut/pengertian-kata-rujukan-beserta-jenis-dan-
contoh-kalimatnya-kin.html. Diakses tanggal 30 November 2021.

Santoso, Djoko. 2013 Materi Kuliah Mata Kuliah Bahasa Indonesia: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

15

Anda mungkin juga menyukai