Anda di halaman 1dari 8

TEKNIK NOTASI ILMIAH

TIM DOSEN MKU BAHASA INDONESIA


VII
MERUJUK DAN MENYUSUN NOTASI ILMIAH
Pernyataan, teori, ataupun konsep yang kita
gunakan sebagai bahan rujukan dalam penulisan
karya ilmiah harus mencakup beberapa hal. Pertama,
kita harus dapat mengidentifikasi orang yang
membuat pernyataan tersebut. Kedua, kita harus
pula dapat mengidentifikasikan media komunikasi
yang memuat hal tersebut. Ketiga, Kita harus dapat
mengidentifikasikan lembaga yang menerbitkannya.
Jika rujukan tersebut tidak diterbitkan, tetapi
disampaikan dalam bentuk makalah dalam seminar
atau lokakarya, kita harus menyebutkan tempat,
waktu, dan lembaga yang menyelenggarakannya.
Begitu pula jika rujukan berasal dari hasil
wawancara, kita harus menyebutkan tempat, waktu,
atau media yang menyiarkannya.

Cara kita mencatumkan ketiga hal tersebut dalam


tulisan ilmiah disebut teknik notasi ilmiah, yang
menyangkut masalah tata cara mengutip, membuat
catatan kaki, dan menyusun daftar pustaka
(bibliografi).
Mengutip adalah kegiatan meminjam pendapat seseorang
yang disampaikan baik secara lisan maupun tulisan. Sumber
kutipan tersebut dapat berupa cetakan atau
rekaman/wawancara.

Jenis Kutipan
1. Kutipan langsung adalah pinjaman pendapat dengan
mengambil secara lengkap atau sama persis dengan
sumbernya.
a. Kutipan pendek
b. Kutipan panjang
2. Kutipan tidak langsung/menyadur adalah pinjaman atau
penggunaan ide/pokok pemikiran orang lain yang ditulis
kembali dengan bahasa pengutip sendiri.
a. Meringkas, yaitu penyajian suatu karangan atau bagian
karangan panjang dalam bentuk yang singkat.
b. Ikhtisar, yaitu menyajikan suatu karangan yang panjang
dalam bentuk ringkas.
Catatan kaki atau footnote adalah keterangan
mengenai referensi atau isi yang ditempatkan di kaki
tulisan. Catatan ini diperlukan selain untuk
menunjukkan tempat yang kita kutip, menguatkan
pendapat yang kita kemukakan, memberi referensi
silang (cross-references), juga sebagai tempat memberi
komentar atau tanggapan terhadap suatu pendapat.
Sehubungan dengan fungsinya tersebut, catatan
kaki dibedakan atas (1) catatan kaki referensi: berisi
tentang catatan sumber yang dikutip; ditempatkan pada
kaki tulisan atau di akhir keseluruhan tulisan setelah
simpulan (disebut catatan akhir atau end note) dan (2)
catatan kaki isi: berisi penjelasan, komentar terhadap
konsep yang kita kutip atau catatan tambahan yang
sifatnya melengkapi tulisan.
1. Kutipan Disertai Catatan Kaki

Skripsi, tesis, disertasi, dan makalah ilmiah yang lebih dari sepuluh
halaman sebaiknya menggunakan catatan kaki.

Penulisan catatan kaki untuk data publikasi yang sama atau sumber yang
pernah dikutip menggunakan istilah-istilah berikut.
Ibid., singkatan dari ibidem yang berarti ‘sama dengan di atas’. Istilah
ini digunakan untuk catatan kaki yang sumbernya sama dengan
catatan kaki yang tepat di atasnya dan belum diselingi oleh sumber
lain.

Op.Cit., singkatan dari opere citato yang berarti ‘dalam karya yang telah
dikutip’. Istilah ini digunakan untuk catatan kaki lain dari sumber
yang pernah dikutip, tetapi telah disisipkan catatan kaki lain dari
sumber lain.

Loc.Cit., singkatan dari loco citato yang berarti ‘tempat yang telah
dikutip’. Istilah ini digunakan jika kita mengutip kembali karya yang
terdahulu dengan halaman yang sama.
2. Kutipan Tanpa Catatan Kaki

Artikel dan makalah pendek (kurang dari


sepuluh halaman) yang tidak
menggunakan catatan kaki dapat
menggunakan data pustaka dalam teks.

Data pustaka dalam teks dapat ditempatkan


pada awal kutipan atau pada akhir
kutipan. Data pustaka yang dituliskan
adalah: (1) pencipta ide, (2) penulis buku,
(3) nama buku, (4) tahun, dan (5)
halaman.
Istilah bibliografi atau daftar pustaka berasal
dari bahasa Yunani bibliographie yang berarti
‘menulis buku-buku’. Makna dari istilah
tersebut kemudian berkembang seiring dengan
perkembangan media informasi. Bibliografi
tidak hanya tempat untuk menuliskan sumber
rujukan yang berasal dari media cetak (jurnal,
majalah, surat kabar, buletin,
skripsi/tesis/disertasi, makalah, diktat,
manuskrip), tetapi juga yang berasal dari media
elektronik (mikrofilm, iklan tv, rekaman naskah
siaran radio/tv/wawancara, dan sumber-sumber
yang diambil dari internet).

Anda mungkin juga menyukai