Anda di halaman 1dari 8

KALIMAT EFEKTIF

TIM DOSEN MKU BAHASA INDONESIA


Susunan Kalimat dalam Bahasa Indonesia

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang merupakan


kesatuan pikiran, yang diawali dan diakhiri dengan kesenyapan
(bahasa lisan)/diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan
tanda /./, /!/, atau /?/.

Kalimat disusun berdasarkan unsur-unsur kata, frasa, atau


klausa. Jika dikelompokkan unsur-unsur itu mempunyai fungsi
dan pengertian tertentu yang disebut bagian kalimat atau
konstituen.
Kalimat ada 2 bagian, yaitu:
1. Kalimat inti → tidak dapat dihilangkan → dapat
membentuk kalimat dasar.
2. Kalimat bukan inti → relatif dapat dihilangkan → dapat
membentuk kalimat luas.

Bagian kalimat (konstituen) sering disebut dengan istilah


jabatan atau fungsi kalimat.
1. Pola Kalimat

a. Pola Kalimat Dasar

Ciri-ciri:
1) berupa kalimat tunggal (S, P, O, Pelengkap, Keterangan
masing-masing satu),
2) minimal terdiri atas S dan P,
3) selalu diawali dengan S,
4) berbentuk kalimat aktif,
5) setiap unsur dapat berupa kata/frasa.

Contoh: Mereka membelikan saya sepatu.


S P O Pel.

Mereka yang selalu memperhatikan saya sudah membelikan saya


sepatu olah raga. (Kalimat Luas)
b. Pola Kalimat Majemuk
1) Kalimat Majemuk Setara: bersifat koordinatif, tidak saling
menerangkan.
a) setara gabungan: dan, serta
b) setara pilihan: atau
c) setara urutan: lalu, lantas, kemudian
d) setara perlawanan: tetapi, melainkan, sedangkan.

2) Kalimat Majemuk Bertingkat: disusun berdasarkan jenis anak


kalimatnya.
a) AK Ket. Waktu: ketika, waktu, saat, sebelum
b) AK Ket. Sebab: sebab, lantaran, karena
c) AK Ket. Akibat: hingga, sehingga, akhirnya
d) AK Ket. Syarat: jika, apabila, kalau, andaikata
e) AK Ket. Tujuan: agar, supaya, demi, untuk, guna
f) AK Ket. Cara: dengan, dalam
g) AK Ket. Posesif: meskipun, walaupun, biarpun
h) AK Ket. Pengganti Nomina: bahwa.
2. Unsur-Unsur Kalimat

a. Subjek

Contoh: ● Saya sudah mulai mengantuk. (SK)


● Seekor kelinci tiba-tiba keluar dari lubang persembunyiannya. (SF)

b. Predikat atau pokok kalimat: unsur utama kalimat.

Contoh: ● Usahanya berkembang.


● Saya mencoba memungut kerikil tajam tersebut.

c. Objek

Tidak semua kalimat memerlukan objek. Objek baru diperlukan


tergantung jenis predikatnya, yaitu transitif. Predikat dilengkapi afiks
tertentu, seperti me-kan, (mengambilkan/mengumpulkan) dan me-i
(melempari/mendekati, menghampiri).
Contoh: ● Mahasiswa itu menerangkan kerangka berpikirnya.
● Kami menyelidiki peristiwa itu.
d. Pelengkap
Contoh: Ia menjadi rektor.
Ibu membawakan saya oleh-oleh.

e. Keterangan
Contoh: Megawati, yang sedang menjabat presiden, adalah putri
Bung Karno.
Megawati, Presiden RI 2001 – 2004, adalah putri Bung Karno.

f. Konjungsi (perangkai)
Contoh bentuk perangkai: adalah, andaikata, apabila, atau,
bahwa, daripada, bilamana, di samping itu, sehingga, ialah,
jika, kalau, kemudian, melainkan, jadi.

g. Modalitas (keterangan predikat)


Modalitas dapat mengubah keseluruhan makna sebuah kalimat.
3. Susunan
Kalimat merupakan sarana Kalimat
untuk menyampaikan pikiran atau gagasan
kepada orang lain dengan harapan dapat dipahami dengan mudah. Oleh
karena itu, bahasa yang digunakan tidak boleh memberikan gambaran
yang kurang jelas atau menimbulkan keraguan bagi pihak lain sehingga
menimbulkan salah paham.

singkat cermat

tepat jelas dan komunikatif


4. Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang singkat, padat, jelas,


lengkap, dan dapat menyampaikan informasi secara tepat.

Anda mungkin juga menyukai