(3) ID
Dasbor Kursus Yang Saya Ikuti Mata Kuliah MKU-MKDK Landasan Pendidikan 114 LP-SKWFT Keterkaitan Manusia dengan Pendidikan
Pertemuan 2- Keterkaitan Manusia dengan Pendidikan
Landasan Pendidikan (FT LP Sri Koeswantono Wongsonadi)
Dasbor Beranda situs Kalender Badges Materi Kursus yang sudah tersedia
Pendidikan Perspektif
2. Dimensi- Dimensi Manusia
Manusia bukan hanya sekedar badannya, bukan pula hanya rohnya. Manusia merupakan satu kesatuan membuat perubahan
yang tak dapat dibagi antara aspek badani dan rohaninya. Sebagai individu, manusia memiliki perbedaan menuju pembelajaran
dengan makhluk yang lainnya sehingga bersifat unik dan merupakan subyek yang otonom. Setiap manusia sepanjang hayat?
mampu menempati posisi, berhadapan, menghadapi, memasuki, memikirkan, bebas mengambil sikap, 4.4. Pendidikan in-formal,
dan bebas mengambil tindakan atas tanggung jawabnya sendiri. Oleh karena itu manusia adalah subyek formal dan non-formal
dan tidak boleh dipandang sebagai obyek (Sumantri, 2016). Dari uraian tersebut, dapat dipahami bahwa dalam Pendidikan
manusia merupakan pribadi/individu yang adalah satu kesatuan yang tidak dapat dibagi, memiliki Sepanjang Hayat
perbedaan dengan yang lainnya sehingga bersifat unik, dan merupakan subyek yang otonom. 5. Potensi, Keunikan,
Dinamika, dan Hak Asasi
Dikatakan oleh Langeveld, bahwa setiap individu itu unik, artinya setiap individu memiliki kehendak, Manusia
perasaan, cita-cita, semangat dan daya tahan yang berbeda. Langeveld juga mengatakan tiap individu 5.1. Upaya Pendidikan
mempunyai dorongan untuk mandiri, meskipun di sisi lain pada diri anak terdapat rasa tidak berdaya dan Sosok Manusia yang
sehingga ia memerlukan bimbingan dari orang lain. Untuk dapat menolong dirinya sendiri, anak (individu) Diharapkan (Seutuhnya)
perlu mendapatkan pengalaman di dalam pengembangan konsep, prinsip, inisiatif, kreativitas,
tanggungjawab dan keterampilannya. Dengan kata lain perwujudan manusia sebagai makhluk individu
memerlukan berbagai macam pengalaman melalui pendidikan, agar segala potensi yang ada dapat
tumbuh kembang menjadi kenyataan. Pola pendidikan demokratis dipandang cocok untuk mendorong Navigasi
bertumbuh dan berkembangnya potensi individu tersebut (Tim Dosen MKDK UNJ, 2013).
Dasbor
Beranda situs
setelah menetas, anak-anak penyu yang kecil berlarian ke laut untuk melangsungkan hidupnya. Berbeda Bahasa Indonesia 114
dengan manusia yang pada saat dilahirkan, mereka lemah tak berdaya dan tak akan mampu bertahan Landasan Pendidikan
hidup tanpa bantuan orang lain. Oleh karena itu, manusia merupakan makhluk sosial yang hidupnya 114
memiliki keterpautan dengan sesamanya.
LP-SKWFT
Dalam hidup bersama dengan sesamanya (bermasyarakat), setiap individu menempati kedudukan (status) Peserta
tertentu, mempunyai dunia dan tujuan hidupnya masing-masing, namun demikian sekaligus ia pun Badges
mempunyai dunia bersama dan tujuan hidup bersama dengan sesamanya. Melalui hidup dengan
Competencies
sesamanyalah manusia akan dapat mengukuhkan eksistensinya. Sehubungan dengan ini Aristoteles
menyebut manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk bermasyarakat (Ernst Casserer, 1987 dalam
Suyitno, 2008). Pertemuan 1-
Orientasi
Manusia sejak lahir dikaruniai potensi sosialitas, artinya setiap individu mempunyai kemungkinan untuk Perkuliahan
dapat bergaul, yang di dalamnya ada kesediaan untuk memberi dan menerima. Manusia tidak dapat
Keterkaitan
mencapai apa yang diinginkannya secara seorang diri. Menurut Immanuel Kant, manusia hanya menjadi
Manusia dengan
manusia jika berada di antara manusia. Hidup bersama dan berada di antara orang lain, akan
Pendidikan
memungkinkan seseorang dapat mengembangkan kemanusiaannya. Kehadiran manusia lain di
Siapakah
hadapannya bukan saja penting untuk mencapai tujuan hidupnya, tetapi juga merupakan sarana untuk
Manusia?
pertumbuhan dan perkembangan kepribadiannya, melalui pendidikan dapat dikembangkan
keseimbangan antara aspek individual dan aspek sosial manusia, artinya individualitas manusia dapat Pertemuan 2 -
dikembangkan dengan belajar dari orang lain, mengidentifikasikan sifat-sifat yang dikagumi dari orang Esensi Manusia
lain untuk dimilikinya serta menolak sifat-sifat yang tidak cocok baginya (Husamah, et al, 2015). Pertemuan 2-
Keterkaitan
Menurut Martin Buber, dalam diri manusia terdapat dua jenis relasi yang mendasar. Relasi aku-objek (I-it)
Manusia dengan
serta relasi aku-engkau (I-thou). Relasi aku-objek (I-it) berarti manusia dapat mempergunakan serta
Pendidikan
menguasai objek dengan sesuka hatinya. Relasi aku-engkau (I-thou) berarti manusia menghargai
sesamanya dengan segala keunikannya. Sesama dipandang sebagai anugerah yang akan semakin Tugas Piket
menyempurnakan setiap person yang terlibat dalam relasi tersebut (Husamah, et al, 2015). Fasilitator
Pertemuan 2
onlinelearning.unj.ac.id/mod/book/view.php?id=107327&chapterid=143501 2/4
3/15/2021 Pertemuan 2- Keterkaitan Manusia dengan Pendidikan: Dimensi- Dimensi Manusia
dapat membedakan baik dan jahat. Memang dalam kenyataannya hanya manusialah yang dapat 2.1
menghayati norma-norma dan nilai-nilai dalam kehidupan. Manusia dapat menetapkan tingkah laku mana Forum Diskusi
yang baik dan bersifat susila serta tingkah laku mana yang tidak baik dan tidak bersifat susila (Husamah, et 2.2
al, 2015). Forum Diskusi
2.3
Menurut Tirtarahardja & Sulo (2005) dimensi kesusilaan atau moralitas artinya bahwa dalam diri manusia
ada kemampuan untuk berbuat kebaikan seperti bersikap jujur dan bersikap/berlaku adil. Manusia susila Forum Diskusi
adalah manusia yang memiliki nilai-nilai, menghayati, dan melaksanakan nilai-nilai tersebut (Husamah, et 2.4
al, 2015). Forum Diskusi
2.5
Setiap masyarakat mempunyai norma dan nilai. Melalui pendidikan diusahakan agar individu menjadi
manusia pendukung norma kaidah dan nilai-nilai susila yang dijunjung tinggi oleh masyarakat dan Forum Diskusi
menjadi milik pribadi yang tercermin dalam tingkah laku sehari-hari. Penghayatan dan perwujudan 2.6
norma, nilai, dan kaidah-kaidah sosial sangat penting dalam rangka menciptakan ketertiban dan stabilitas Forum Diskusi
kehidupan masyarakat. Penghayatan atas norma dan nilai tersebut hanya mungkin dilakukan oleh 2.7
individu dalam hubungannya dengan kehadirannya bersama orang lain (Tim Dosen MKDK UNJ, 2013).
Pada hakikatnya manusia adalah makhluk beragama (religius). Manusia memiliki kecenderungan untuk Book administration
mengakui, menyadari, dan meyakini akan adanya zat yang memiliki kekuatan supranatural di luar dirinya Cetak seluruh bab pada
atau adanya yang Maha (Maha Esa, Maha Kuasa, dan Maha Besar). Manusia memiliki kebutuhan beragama buku ini
karena manusia adalah makhluk yang lemah, sehingga memerlukan tempat bertopang. Manusia
Cetak bab ini
memerlukan agama demi untuk keselamatan hidupnya. Oleh karena itu, agama menjadi sandaran vertikal
manusia. Untuk itu ia dituntut untuk dapat menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
dengan sebaik-baiknya melalui pendidikan (Husamah, et al, 2015). Administrasi kursus
Di sisi lain, Tuhan telah menurunkan wahyu melalui utusan-utusanNya, dan telah menggelar tanda-tanda
di alam semesta untuk dipikirkan oleh manusia agar manusia beriman dan bertakwa kepadaNya. Manusia
hidup beragama karena agama menyangkut masalah-masalah yang bersifat mutlak maka pelaksanaan
keberagamaan akan tampak dalam kehidupan sesuai agama yang dianut masing-masing individu. Hal ini
baik berkenaan dengan sistem keyakinanya, sistem peribadatan maupun pelaksanaan tata kaidah yang
mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya, hubungan manusia dengan manusia serta hubungan
manusia dengan alam.
Dalam rangka mengembangkan kehidupan manusia sebagai makhluk beragama, pendidikan agama
sangat penting untuk diberikan kepada anak sejak dini. Dalam hal ini, selain peran orang tua yang utama,
lembaga pendidikan formal juga turut berperan untuk memberikan pendidikan agama kepada anak. Oleh
karena itu, kurikulum mulai Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi di negara kita telah mencakup
pendidikan agama.
onlinelearning.unj.ac.id/mod/book/view.php?id=107327&chapterid=143501 3/4
3/15/2021 Pertemuan 2- Keterkaitan Manusia dengan Pendidikan: Dimensi- Dimensi Manusia
Contact us: lp3unj@gmail.com +62 821 1184 6294
© UNJ 2021.
onlinelearning.unj.ac.id/mod/book/view.php?id=107327&chapterid=143501 4/4