Oleh:
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
Karakteristik Prinsip Perkembangan
2. Tidak dilakukan secara monoton, tetapi disajikan secara variatif melalui banyak
aktivitas
Orang tua dan pendidik sedapat mungkin tidak terlibat kegelisahannya juga ikut
terbawa emosinya dalam upaya memindahkan remaja. Untuk mengurangi luapan
partisipasi peserta, perlu menghindari larangan yang tidak perlu penting.
Mengurangi peran dan tututan terhadap remaja harus disesuaikan dengan
kemampuan mereka. Sebaiknya memberi tugas yang dapat diatur dan tidak
memberi tugas dan peraturan yang tidak mungkin dilakukan. Usia remaja adalah
usia yang sedang tumbuh dan berkembang baik secara kuantitatif maupun
kualitatif, baik fisik maupun psikisnya. Menganggap dirinya bukan anak-anak
lagi, tetapi mempertimbangkannya menganggap mereka belum dewasa. Dengan
beberapa masalah yang dialaminya pada masa ini, akibatnya mereka melepaskan
diri dari orang tau dan mengalihkan perhatiannya pada lingkungan luar untuk
bergabung dengan teman sekebudayaannya, guru dan sebagainya. Lingkungan
teman memegang peranan dalam kehidupan remaja. Selanjutnya sekolah sebagai
lembaga pendidikan formal yang diserahi tugas untuk mendidik, tidak kecil
perannya dalam rangka mengembangkan hubungan sosial peserta didik. Jika
dalam hal ini guru tetap berpegang sebagai tokoh intelektual dan tokoh otoritas
yang memegang kendali sepeerti kompilasi anak-anak belum menginstal remaja,
maka sikap sosial atau hubungan sosial anak akan sulit untuk dikembangkan (Ida
Rosmawati dan Situmorang, 2018: 25).
Referensi