Anda di halaman 1dari 13

HAKIKAT PENGETAHUAN

MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Ilmu
Dosen Pengampu: Naila Nahdiyah S.Sos, M. Kom

oleh:
Mohammad Ova Virdaus
2077011686
Muhammad Faris Hidayatulloh
2077011518
Muhammad Nizar Faqih
2077011519

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MA’HAD ALY AL-HIKAM MALANG


PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Oktober 2021
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Sepanjang sejarahnya manusia dalam usahanya memahami dunia


sekelilingnya mengenal dua sarana, yaitu pengetahuan ilmiah dan penjelasan
ghaib. Kini di satu pihak manusia memiliki sekelompok pengetahuan yang
sistematis dengan berbagai hipotesis yang telah dibuktikan kebenaranya secara
sah, tetapi di pihak lain sebagian mengenal pula aneka keterangan serba ghaib
yang tidak mungkin diuji sahnya untuk menjelaskan rangkaian peristiwa yang
masih berada diluar jangkauan pemahamannya.
Perkembangan ilmu pengetahuan saat ini sangatlah pesat. Tidak jarang,
kemajuan ilmu dan teknologi serta pengetahuan yang kita dapat yang terus
berlangsung hingga saat ini, membuat banyak manusia khawatir, bingung dan
banyaknya terjadi kesalahpahaman terhadap sebuah ilmu dan pengetahuan yang
kita peroleh dari berbagai sumber. Manusia takut dan khawatir akan dampak
negatifnya sebuah pengetahuan dan ilmu apabila mereka tidak dapat menelaah
atau memahami betul arti dari sebuah ilmu dan pengetahuan. Apakah ilmu dan
pengetahuan tersebut baik atau buruk, membawa manfaatkah ilmu itu. Seharusnya
kita memahami terlebih dahulu tentang jenis ilmu pengetahuan, teori-teori yang
membenarkan pengetahuan itu, klasifikasi sebuah pengetahuan dan sejarah dari
perkembngan ilmu. Berawal dari itulah kita bisa menelaah, mencerna dan
memahami apa arti yang sesungguhnya dari pengetahuan dan ilmu, dan kita juga
dapat memilih atau menyaring mana ilmu yang baik untuk hidup kita atau yang
buruk.

1
RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari pengetahuan?
2. Apa jenis-jenis pengetahuan?
3. Apa hakikat dan sumber pengetahuan?
4. Apa perbedaan ilmu dan pengetahuan?
5. Apa aspek-aspek yang melandasi ilmu dan pengetahuan?

2. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari pengetahuan
2. Untuk mengetahui jenis-jenis pengetahuan
3. Untuk mengetahui hakikat dan sumber pengetahuan
4. Untuk mengetahui perbedaan ilmu dan pengetahuan
5. Untuk mengetahui aspek-aspek yang melandasi ilmu dan pengetahuan?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Pengetahuan
Pengetahuan adalah fakta, kebenaran atau informasi yang diperoleh
melalui pengalaman atau pembelajaran disebut posteriori, atau melalui introspeksi
diebut priori. Pengetahuan adalah informasi yang diketahui atau disadari oleh
seseorang. Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis,
konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secara Probabilitas Bayesian adalah
benar atau berguna. Pengetahuan  juga diartikan berbagai  gejala  yang  ditemui 
dan  diperoleh  manusia melalui  pengamatan  akal. Pengetahuan terlihat pada saat
seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian
tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Contoh
pengetahuan adalah ketika seseorang mencicipi masakan yang baru, dia
mendapatkan pengetahuan berupa bentuk, rasa, dan aroma masakan tersebut .1
Pengetahuan juga dapat didefinisikan penggabungan data dan informasi.
Data adalah fakta mentah, sedangkan informasi adalah data yang dilihat
berdasarkan sudut pandang tertentu. Menurut Turban terdapat hubungan antara
data, informasi dan pengetahuan. Data adalah koleksi dari fakta-fakta,
pengukuran, dan statistik. Informasi adalah data yang terorganisir dan terproses
dengan akurat. Pengetahuan adalah infomasi yang bernilai relevan secara
kontekstual dan dapat dikerjakan.2 
Pengetahuan adalah pengalaman nilai, informasi kontekstual, pandangan
pakar dan intuisi mendasar yang memberikan suatu lingkungan dan kerangka
untuk mengevaluasi dan menyatukan pengalaman baru dengan informasi.
Informasi menjadi dasar dalam melakukan sesuatu hal karena pengetahuan akan
memampukan seseorang atau organisasi dalam pengambilan tindakan yang
berbeda atau lebih efektif dibandingkan dengan tidak memiliki pengetahuan.3

1
Maier, 2007
2
Efraim Turban, Aronson, & Liang, 2004
3
Davenport, 1988
3
Informasi maupun fakta pada suatu objek yang diamati, dianalisa dan
dipelajari menjadi memori yang dapat dijadikan sumber pemecahan suatu
masalah. Sumber pengetahuan berasal dari literature, pakar dan contoh. Dasar
pengetahuan adalah hokum ilmiah, pengalaman dan model. Pengetahuan terdiri
dari fakta, prosedur dan aturan penilaian.4
Pengetahuan berkembang seiring waktu disesuaikan dengan pengalaman
yang membuat hubungan antara situasi dan peristiwa yang baru secara
kontekstual. Pengetahuan terdiri dari beberapa komponen antara lain:
1. Ground truth, Kebenaran yang didapat dari pengalaman bukan teori.
2. Complexity, Situasi yang kompleks mengindikasikan pendekatan yang
kompleks dalam penyelesaiannya. Masalah akan menjadi kompleks jika
pengetahuan yang dibutuhkan tidak mencukupi.
3. Judgement, Pengetahuan berkembang dan tidak mungkin lagi diterapkan
dalam situasi aslinya.Heuristic (Rules of Thumb) and Intuition, Panduan
dalam memudahkan pemecahan masalah.
4. Values and beliefs, Setiap manusia memiliki cara dalam memecahkan
setiap masalah.

B. Jenis-Jenis Pengetahuan
Pada umumnya pengetahuan dibagi menjadi beberapa jenis diantara nya :
1. Pengetahuan langsung (immediate);
Pengetahuan immediate adalah pengetahuan langsung yang hadir dalam
jiwa tanpa melalui proses penafsiran dan pikiran. Kaum realis (penganut paham
Realisme) mendefinisikan pengetahuan seperti itu. Umumnya dibayangkan bahwa
kita mengetahui sesuatu itu sebagaimana adanya, khususnya perasaan ini
berkaitan dengan realitas-realitas yang telah dikenal sebelumnya seperti
pengetahuan tentang pohon, rumah, binatang, dan beberapa individu manusia.
Namun, apakah perasaan ini juga berlaku pada realitas-realitas yang sama sekali
belum pernah dikenal dimana untuk sekali meilhat kita langsung mengenalnya

4
Akerkar, 2005
4
sebagaimana hakikatnya?. Apabila kita sedikit mencermatinya, maka akan
nampak dengan jelas bahwa hal itu tidaklah demikian adanya
2. Pengetahuan tak langsung (mediated)
Pengetahuan mediated adalah hasil dari pengaruh interpretasi dan proses
berpikir serta pengalaman-pengalaman yang lalu. Apa yang kita ketahui dari
benda-benda eksternal banyak berhubungan dengan penafsiran dan pencerapan
pikiran kita.
3. Pengetahuan indrawi (perceptual)
Pengetahuan indrawi adalah sesuatu yang dicapai dan diraih melalui indra-
indra lahiriah. Sebagai contoh, kita menyaksikan satu pohon, batu, atau kursi, dan
objek-objek ini yang masuk ke alam pikiran melalui indra penglihatan akan
membentuk pengetahuan kita. Tanpa diragukan bahwa hubungan kita dengan
alam eksternal melalui media indra-indra lahiriah ini, akan tetapi pikiran kita tidak
seperti klise foto dimana gambar-gambar dari apa yang diketahui lewat indra-
indra tersimpan didalamnya. Pada pengetahuan indrawi terdapat beberapa faktor
yang berpengaruh, seperti adanya cahaya yang menerangi objek-objek eksternal,
sehatnya anggota-angota indra badan (seperti mata, telinga, dan lain-lain), dan
pikiran yang mengubah benda-benda partikular menjadi konsepsi universal, serta
faktor-faktor sosial (seperti adad istiadad). Dengan faktor-faktor tersebut tidak
bisa dikatakan bahwa pengetahuan indrawi hanya akan dihasilkan melalui indra-
indra lahiriah.
4. Pengetahuan konseptual (conceptual)
Pengetahuan konseptual juga tidak terpisah dari pengetahuan indrawi.
Pikiran manusia secara langsung tidak dapat membentuk suatu konsepsi-konsepsi
tentang objek-objek dan perkara-perkara eksternal tanpa berhubungan dengan
alam eksternal. Alam luar dan konsepsi saling berpengaruh satu dengan lainnya
dan pemisahan di antara keduanya merupakan aktivitas pikiran
5. Pengetahuan partikular (particular)
Pengetahuan partikular berkaitan dengan satu individu, objek-objek
tertentu, atau realitas-realitas khusus. Misalnya ketika kita membicarakan satu

5
kitab atau individu tertentu, maka hal ini berhubungan dengan pengetahuan
partikular itu sendiri.
6. Pengetahuan universal (universal).
Pengetahuan universal mencakup individu-individu yang berbeda. Sebagai
contoh, ketika kita membincangkan tentang manusia dimana meliputi seluruh
individu (seperti Muhammad, Ali, hasan, husain, dan …), ilmuwan yang
mencakup segala individunya (seperti ilmuwan fisika, kimia, atom, dan lain
sebagainya), atau hewan yang meliputi semua indvidunya (seperti gajah, semut,
kerbau, kambing, kelinci, burung, dan yang lainnya).
Dalam filsafat Islam, pengetahuan itu hanya dibagi dua, yakni ilmu
hudhuri dan hushuli. Dengan berdasarkan pada pembagian pengetahuan di atas,
apabila kita ingin menyingkronkan pembagian pengetahuan menurut filsafat
Islam, maka pengetahuan langsung (immediate) tersebut sama halnya dengan
pengetahuan hudhuri dan pengetahuan tak langsung (mediated), pengetahuan
indrawi, pengetahuan konseptual, pengetahuan partikular, pengetahuan universal
tersebut dikategorikan sebagai pengetahuan hushul.

C. Hakikat Dan Sumber Pengetahuan


Pada dasarnya manusia menggunakan dua cara dalam memperoleh
pengetahuan yang benar, pertama melalui rasio dan kedua melalui pengalaman.
Paham yang pertama disebut sebagai rasionalisme sedangkan paham yang kedua
disebut dengan empirisme5.
Rasionalisme adalah sebuah paham yang menekankan pikiran sebagai
sumber utama pengetahuan dan pemegang otoritas terakhir bagi penentu
kebenaran6. Sedangkan indrawi selalu dicurigai karena selalu berubah-ubah tidak
dapat menjadi landasan yang kokoh bagi ilmu pengetahuan, sebenarnya sama
yang dihadapi oleh rasio, di mana bebas dari pengalaman dan tidak dapat

5
Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,
2010), hal 50.
6
Akhyar Yusuf Lubis,Pengantar Filsafat Pengetahuan, (Depok: Penerbit Koekoesan. 2011), Hal
41
6
dievaluasi menjadikan rasionalisme dapat menyimpulkan bermacam-macam
pengetahuan dari satu objek dan sulit untuk mendapat konsensus kebenaran dari
semua pihak
Sedangkan empirisme adalah paham yang mengatakan bahwa pengalaman
indrawi adalah satu-satunya sumber dan penjamin kepastian kebenaran. Adapun
metode yang digunakan adalah pengamatan induktif. Seperti besi jika dipanaskan
akan memuai, demikian seterusnya dimana pengamatan kita akan membuahkan
pengetahuan. Namun empirisme hanya akan memunculkan fakta-fakta tanpa
sebenarnya dipikirkan bahwa gejala-gejala itu tidak bersifat konsisten atau belum
tentu berlaku umum karena mungkin saja terdapat hal-hal lain yang bersifat
kontradiktif 7. Selain dua hal di atas ada sumber pengetahuan lain yaitu Intuisi dan
wahyu
Intuisi adalah kekuatan yang menurut Bargson dalam buku Amsal
Bakhtiar intuisi merupakan evolusi pengalaman tertinggi manusia di mana
menitik beratkan pada pengetahuan yang langsung yang mutlak dan bukan
pengetahuan yang nisbi 8. Sedangkan wahyu adalah pengetahuan yang diterima
para utusan Tuhan tanpa upaya dan usaha yang payah.Pengetahuan mereka atas
kehendak Tuhan, Tuhan mensucikan jiwa mereka untuk memperoleh kebenaran9

D. Perbedaan Ilmu Dan Pengetahuan


Ilmu adalah kumpulan pengetahuan yang telah teruji kebenarannya dan
disusun secara sistematis berdasarkan dengan metode ilmiah, Sedangkan
pengetahuan adalah informasi akan suatu kejadian yang belum teruji
kebenarannya.10
Pengetahuan memiliki jangkauan yang sempit. Karena dalam pengetahuan
kita hanya tahu saja tanpa mengerti bagaimana dan mengapa sesuatu terjadi.
Misalnya pengetahuan bahwa atom tersusun dari bagian lain yang lebih kecil.

7
Akhyar Yusuf Lubis, Pengantar Filsafat Pengetahuan...... Hal. 52
8
Amsal Bakhtiar, Filsafat Ilmu, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), Hal., 107
9
Amsal Bakhtiar, Filsafat Ilmu, hal. 110
10
Australian Academy of Science
7
Disini kita tidak tahu apa itu bagian terkecil dan bagaimana susunan atom
tersebut. Namun ilmu memiliki jangkauan yang lebih luas. Karena ilmu menguji
dan juga meneliti segala sesuatu. Misalnya dalam ilmu fisika inti kita dalam
mengetahui bahwa atom terdiri dari proton, neutron, dan elektron.Ilmu juga
mengetahui bahwa elektron memiliki tingkan energi yang berdampak pada sifat
fisik atom tersebut.
Pengetahuan bersifat subjektif dan tidak terbukti secara ilmiah,
pengatahuan memiliki kebenaran yang tidak pasti. Beberapa pengetahuan bersifat
pendapat yang tidak terbukti apakah benar atau salah, melainkan hanya mengisi
kekosongan dari suatu pertanyaan saja. Namun ilmu merupakan sesuatu yang
pasti kebenarannya karena terbukti secara ilmiah dan bersifat objektif.

E. Aspek-Aspek Yang Melandasi Ilmu Dan Pengetahuan


1. Ontologi
Kata ontologi berasal dari perkataan yunani, yaitu Ontos: being, dan
Logos:logic. Jadi, ontologi adalah the theory of being qua being (teori tentang
keberadaan sebagai keberadaan) atau ilmu tentang yang ada. Ontologi diartikan
sebagai suatu cabang metafisika yang berhubungan dengan kajian mengenai
eksistensi itu sendiri. Ontologi mengkaji sesuai yang ada, sepanjang sesuatu itu
ada.11
2. Epistemologi
Epistemologi berasal dari bahasa Yunani “Episteme” dan “Logos”.
“Episteme” berarti pengetahuan (knowledge), “logos” berarti teori. Dengan
demikian, epistemologi secara etimologis berarti teori pengetahuan. Epistemologi
mengkaji mengenai apa sesungguhnya ilmu, dari mana sumber ilmu, serta
bagaimana proses terjadinya. Dengan menyederhanakan batasan tersebut,
Brameld mendefinisikan epistimologi sebagai “it is epistemologi that gives the
teacher the assurance that he is conveying the truth to his student”. Definisi

11
Saihu, S. (2019). RINTISAN PERADABAN PROFETIK UMAT MANUSIA MELALUI PERISTIWA
TURUNNYA ADAM AS KE-DUNIA. Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman, 3(2), 268-279
8
tersebut dapat diterjemahkan sebagai “epistemologi memberikan kepercayaan dan
jaminan bagi guru bahwa ia memberikan kebenaran kepada murid-muridnya”
3. Aksiologi
Secara etimologis, aksiologi berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu “aksios”
yang berarti nilai dan kata “logos” berarti teori. Jadi, aksiologi merupakan cabang
filsafat yang mempelajari nilai. Dengan kata lain, aksiologi adalah teori nilai.
Suriasumantri mendefinisikan aksiologi sebagai teori nilai yang berkaitan
kegunaan dari pengetahuan yang di peroleh.
Aksiologi dalam Kamus Bahasa Indonesia (1995) adalah kegunaan ilmu
pengetahuan bagi kehidupan manusia, kajian tentang nilai-nilai khususnya etika.
Menurut Wibisono seperti yang dikutip Surajiyo (2007), aksiologi adalah
nilai-nilai sebagai tolak ukur kebenaran, etika dan moral sebagai dasar normatif
penelitian dan penggalian, serta penerapan ilmu. Dalam Encyclopedia of
Philosophy dijelaskan bahwa aksiologi disamakan dengan value and valuation.

9
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pengetahuan adalah fakta, kebenaran atau informasi yang diperoleh
melalui pengalaman atau pembelajaran disebut posteriori, atau melalui introspeksi
diebut priori. Pengetahuan adalah informasi yang diketahui atau disadari oleh
seseorang. Pengetahuan  juga diartikan berbagai  gejala  yang  ditemui  dan 
diperoleh  manusia melalui  pengamatan  akal. Pengetahuan terdiri dari beberapa
komponen antara lain :Ground truth adalah kebenaran yang didapat dari
pengalaman bukan teori. Complexity adalah Situasi yang kompleks
mengindikasikan pendekatan yang kompleks dalam penyelesaiannya. Judgement
adalah pengetahuan berkembang dan tidak mungkin lagi diterapkan. Values and
beliefs adalah setiap manusia memiliki cara dalam memecahkan setiap masalah.
Pada umumnya pengetahuan dibagi menjadi beberapa jenis diantara nya :
Pengetahuan immediate adalah pengetahuan langsung yang hadir dalam jiwa
tanpa melalui proses penafsiran dan pikiran.Pengetahuan mediated adalah hasil
dari pengaruh interpretasi dan proses berpikir serta pengalaman-pengalaman yang
lalu. Pengetahuan indrawi adalah sesuatu yang dicapai dan diraih melalui indra-
indra lahiriah. Pengetahuan konseptual juga tidak terpisah dari pengetahuan
indrawi. Pengetahuan partikular berkaitan dengan satu individu, objek-objek
tertentu, atau realitas-realitas khusus. Pengetahuan universal mencakup individu-
individu yang berbeda.. Dalam filsafat Islam, pengetahuan itu hanya dibagi dua,
yakni ilmu hudhuri dan hushuli
Hakikat dan sumber pengetahuan paham yang pertama disebut sebagai
rasionalisme sedangkan paham yang kedua disebut dengan empirisme.
Rasionalisme adalah sebuah paham yang menekankan pikiran sebagai sumber
utama pengetahuan dan pemegang otoritas terakhir bagi penentu kebenaran.
Sedangkan empirisme adalah paham yang mengatakan bahwa pengalaman
indrawi adalah satu-satunya sumber dan penjamin kepastian kebenaran. Adapun
metode yang digunakan adalah pengamatan induktif. Selain dua hal di atas ada
sumber pengetahuan lain yaitu Intuisi dan wahyu. Intuisi adalah evolusi

10
pengalaman tertinggi manusia di mana menitik beratkan pada pengetahuan yang
langsung yang mutlak dan bukan pengetahuan yang nisbi. wahyu adalah
pengetahuan yang diterima para utusan Tuhan tanpa upaya dan usaha yang
payah.Pengetahuan mereka atas kehendak Tuhan, Tuhan mensucikan jiwa mereka
untuk memperoleh kebenaran
Ilmu adalah kumpulan pengetahuan yang telah teruji kebenarannya dan
disusun secara sistematis berdasarkan dengan metode ilmiah, Sedangkan
pengetahuan adalah informasi akan suatu kejadian yang belum teruji
kebenarannya. Pengetahuan memiliki jangkauan yang sempit. Karena dalam
pengetahuan kita hanya tahu saja tanpa mengerti bagaimana dan mengapa sesuatu
terjadi. Pengetahuan bersifat subjektif dan tidak terbukti secara ilmiah,
pengatahuan memiliki kebenaran yang tidak pasti. ilmu merupakan sesuatu yang
pasti kebenarannya karena terbukti secara ilmiah dan bersifat objektif.
Aspek-aspek yang melandasi ilmu dan pengetahuan antara lain : Ontologi
adalah Ontos: being, dan Logos:logic. Jadi, ontologi adalah the theory of being
qua being (teori tentang keberadaan sebagai keberadaan) atau ilmu tentang yang
ada. Ontologi diartikan sebagai suatu cabang metafisika yang berhubungan
dengan kajian mengenai eksistensi itu sendiri. Epistemologi mengkaji mengenai
apa sesungguhnya ilmu, dari mana sumber ilmu, serta bagaimana proses
terjadinya. Aksiologi adalah teori nilai yang berkaitan kegunaan dari pengetahuan
yang di peroleh. Aksiologi dalam Kamus Bahasa Indonesia (1995) adalah
kegunaan ilmu pengetahuan bagi kehidupan manusia, kajian tentang nilai-nilai
khususnya etika

11
DAFTAR RUJUKAN

Akerkar, R. (2005). Introduction to Artificial Intelligence. Prentice Hall India.


Davenport, T. H. (1988). Working Knowledge: How Organizations Manage What
They Know. Harvard Business Press.
Efraim Turban, Aronson, J. E., & Liang, T.-P. (2004). Decision Support Systems
and Intelligent Systems (7th Edition) (7th ed.). Prentice Hall.
Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer, (Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan, 2010),
Maier, R. (2007). Knowledge Management Systems Information and
Communication Technologies for Knowledge Management.
In Springer (3rd ed.).
S.Suriasumantri, Jujun. Filsafat ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan .1998
Marbun, B.N. Kamus Politik. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.2005
Syadalai.MA, Ahmad, Filsafat Umum.Bandung: Penerbit Pustaka Setia.1997
Saihu, S. (2019). RINTISAN PERADABAN PROFETIK UMAT MANUSIA
MELALUI PERISTIWA TURUNNYA ADAM AS KE-DUNIA. Mumtaz:
Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman
Amsal Bakhtiar. 2011. Filsafat Ilmu. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

12

Anda mungkin juga menyukai