Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya yang berjudul “Pembelajaran Bilangan Bulat dan Operasinya”.

Makalah ini berisikan informasi tentang apa yang disebut sebagai bilangan bulat, sifat-sifat
bilangan bulat, serta cara pengoperasikan bilangan bulat secara mendasar. Dan diharapkan
makalah ini dapat memberikan informasi tentang bilangan bulat dan mempermudah para
mahasiswa untuk lebih mudah dalam melakukan pengoperasian bilangan bulat. Kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. .Akhir
kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan kelancaran dan meridhoi segala usaha
kita.

5 November 2022

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................2

BAB I..............................................................................................................................................4

PENDAHULUAN..........................................................................................................................4

A. Latar Belakang.......................................................................................................................4

BAB II.............................................................................................................................................5

PEMBAHASAN.............................................................................................................................5

A. Konsep dan Pengertian Bilangan Bulat..................................................................................5

B. Sifat-sifat Bilangan Bulat.......................................................................................................5

C. Operasi Bilangan Bulat...........................................................................................................7

BAB 111.......................................................................................................................................12

PENUTUP.....................................................................................................................................12

A. Kesimpulan...........................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................13

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bilangan pada awalnya hanya dipergunakan untuk mengingat jumlah, namun dalam
perkembangannya setelah para pakar matematika menambahkan perbendaharaan simbol dan
kata-kata yang tepat untuk mendefinisikan bilangan maka matematika menjadi hal yang sangat
penting bagi kehidupan dan tak bisa kita pungkiri bahwa dalam kehidupan keseharian kita akan
selalu bertemu dengan yang namanya bilangan, karena bilangan selalu dibutuhkan baik dalam
teknologi, sains, ekonomi ataupun dalam dunia musik, filosofi dan hiburan serta banyak aspek
kehidupan lainnya. Bilangan dahulunya digunakan sebagai simbol untuk menggantikan suatu
benda misalnya kerikil, ranting yang masing-masing suku atau bangsa memiliki cara tersendiri

untuk menggambarkan bilangan dalam bentuk simbol.

Orang yang mahir matematika bukan berarti karena kebetulan. Untuk menguasai materi
matematika disyaratkan mengetahui dan menguasai kajian dasarnya. Selanjutnya dia sering
berlatih dengan soal-soal yang berkaitan dengan apa yang sedang dipelajarinya. Sehingga dia
bisa menguasai secara benar teori, konsep dan penerapannya untuk mempelajari salah satu
disiplin ilmu ini. Oleh karena itu untuk memenuhi tuntutan tersebut, dalam makalah singkat ini
dicantumkan uaraian singkat tentang bilangan bulat. Bilangan bulat banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari, salah satu contohbya untuk menentukan kedalaman laut, jika kita
mengatakan kedalaman 20 m dibawah permukaan laut maka kita tulis -20 m.

BAB II
PEMBAHASAN

3
A. Konsep dan Pengertian Bilangan Bulat

1. Bilangan bulat

Bilangan bulat merupakan bilangan yang terdiri dari bilangan cacah dan negatifnya. Yang
termasuk dalam bilangan cacah yaitu 0,1,2,3,4,... sehingga negatif dari bilangan cacah yaitu -1,-
2,-3,-4,... dalam hal ini -0 = 0 maka tidak dimasukkan lagi secara terpisah.

Himpunan semua bilangan bulat terdiri atas:

1. Bilangan bulat positif atau bilangan asli, yaitu : { 1, 2, 3, 4, 5,...}


2. Bilangan bulat nol, yaitu 0
3. Bilangan bulat negatif, yaitu : {-1, -2, -3, -4, -5, ...}

2. Lawan Bilangan Bulat

• Setiap bilangan bulat mempunyai tepat satu lawan yang juga merupakan bilangan
bulat
• Dua bilangan bulat dikatakan berlawanan, apabila dijumlahkan menghasilkan
nilai nol. a
+ (-a) = 0
Misalnya:
1) Lawan dari 4 adalah -4, sebab 4 + (-4) = 0
2) Lawan dari -7 adalah 7, sebab -7 + 7 = 0
3) Lawan dari -2 adalah 2, sebab -2 + 2 = 0
4) Lawan dari 3 adalah -3, sebab 3 + (-3) = 0
5) Lawan dari 10 adalah -10, sebab 10 + (-10) = 0
6) Lawan dari 0 adalah 0, sebab 0 + 0 = 0

B. Sifat-sifat Bilangan Bulat

1. Sifat-sifat Relasi Sama


• Sifat Refleksi, yaitu untuk sembarang bilangan bulat berlaku a = a. Contoh : 7 = 7, dan -6
= -6
• Sifat Simetris, yaitu untuk sembarang bilangan bulat a dan b berlaku “ jika a = b maka b

4
= a”
Contoh : jika 6 = 4+2 maka, 4+2 = 6.
• Sifat Transitif, yaitu untuk sembarang bilangan bulat a, b, dan c berlaku “ jika a = b, b =
c, maka a = c.
Contoh : jika 9 = 3 + 6, 3 + 6 = 4 + 5, maka 9 = 4 + 5

2. Sifat-sifat Relasi Utama

Untuk sembarang bilangan real a dan b, a dikatakan kurang dari b (ditulis a<b jika ba positif.
Bilangan a dikatakan lebih dari b (ditulis a>b) jika b<a. Sebagai contoh, 2<5 dan 3 >-
1. Mudah ditunjukkan bahwa:
a. Bilangan a positif jika dan hanya jika a>0.
b. Bilangan a negatif jika dan hanya jika a<0 .

Jika a kurang dari atau sama dengan b, maka ditulis a ≤ b. Jika a lebih dari atau sama
dengan b, maka ditulis a ≥ b . Sedangkan a<b<c dimaksudkan sebagai a<b dan b<c . Artinya b
antara a dan c. Berikut ini adalah beberapa sifat yang sangat penting untuk diketahui.
Untuk sebarang bilangan real a, b, dan c:
1. Jika a ≤ b maka a+c ≤ b+c untuk setiap bilangan real c.
2. Jika a ≤ b dan b ≤ c maka a ≤ c.
3. a. Jika a ≤ b dan c>0 maka a.c ≤ b.c.
b. Jika a ≤ b dan c<0 maka a.c ≥ b.c.
4. Jika a >0 maka
Jika 0 < a ≤ b maka
Untuk sembarang bilangan real a dan b berlaku tepat satu: a<b, a=, atau a>b Jika
a,b ≥ 0 maka:

C. Operasi Bilangan Bulat

Ada 4 macam operasi utama yang berlaku pada bilangan bulat, yaitu penjumlahan , pengurangan,
perkalian dan pembagian. Keempat operasi bilangan bulat ini sangat berhubungan satu sama lain.
Berikut akan di jelaskan satu per satu mengenari operasi bilangan bulat berikut:

1. Operasi Penjumlahan

5
• Bilangan bulat positif + Bilangan bulat positif hasilnya Bilangan bulat positif Contoh : 9
+ 4 = 13
• Bilangan bulat negatif + Bilangan bulat negatif hasilnya Bilangan bulat Negatif Contoh : -12 +
(-6) = -18
• Bilangan bulat negatif + bilangan bulat positif hasilnya
• Bilangan bulat positif jika bilangan bulat positif lebih besar bilangannya dari pada
bilangan bulat negatif
Contoh : -3 + 7 = 4
• Bilangan bulat negatif jika bilangan bulat positif lebih besar bilangannya dari pada
bilangan bulat positif
Contoh : -7 + 2 = -5
 Sifat- sifat penjumlahan pada bilangan bulat

a. Sifat komutatif (pertukaran) pada penjumlahan.

Untuk sembarang bilangan bulat a dan b, berlaku:


a+b=b+a
Artinya, hasil penjumlahan dan bilangan bulat yang tempatnya dipertukarkan selalu sama

b. Unsur identitas pada penjumlahan

Untuk setiap bilangan bulat a, selalu berlaku:


a+0=0+a=a
Artinya, hasil penjumlahan suatu bilangan bulat dengan bilangan nol atau
sebaliknya, akan menghasilkan bilangan itu sendiri. 0 disebut unsur
identitas (netral) pada penjumlahan.
c. Sifat asosiatif (pengelompokkan) pada penjumlahan.

Untuk sembarang bilangan bulat a, b, dan c berlaku:


(a + b) + c = a + (b + c)

d. Sifat tertutup pada penjumlahan

Untuk sembarang bilangan bulat a dan b, jika a + b = c maka c juga bilangan

6
bulat.
Artinya, penjumlahan bilangan bulat selalu menghasilkan bilangan bulat juga.

e. Sifat adanya Invers Penjumlahan

Untuk setiap bilangan bulat a, ada bilangan bulat b sehingga a + b = b + a = 0


bilangan b ini di sebut invers atau lawan dari a dan biasanya dinyatakan dengan
lambang –a.

f. Sifat Ketertambahan

Jika a, b, c, bilangan-bilangan bulat, dan a + c = b + c maka a = b

2. Operasi Pengurangan

Pengurangan bilangan bulat di definisikan sebagai berikut : Misalkan


a dan b bilangan bulat a – b = c yang berarti b + c = a kesimpulannya adalah
bahwa a – b = c jika dan hanya jika a = b + c.
Contoh : (-2) – 3 = -5 sebab 3 + (-5) = 2

 Sifat-sifat pengurangan bilangan bulat


a. Untuk sembarang bilangan bulat a dan b, berlaku:
a – b = a + (-b)
Artinya, mengurangkan b dari a sama artinya dengan menambahkan lawan b pada a. b.
Pada operasi pengurangan tidak berlaku sifat komutatif dan asosiatif a - b tidak sama
dengan b –c
(a - b) - c tidak sama dengan a - (b - c)

d. Sifat pengurangan bilangan nol (0)


a -0=a
0 - a = -a
0-0=0
e. Jika a dan b bilangan bulat, maka a – b = a + (-b).

3. Operasi Perkalian
7
Operasi perkalian bilangan bulat adalah hasil kali dua bilangan bulat yang berlainan tanda ( +
atau - ) adalah bilangan bulat negatif, dan hasil kali dua bilangan bulat yang bertanda sama
adalah bilangan bulat positif.

Contoh : (-3) (-2) = 3.2 = 6


5 (-2) = - (5.2) = -10

 Sifat-sifat Perkalian bilangan bulat


a. Hasil perkalian dua bilangan bulat dilihat dari tanda bilangannya
1. Hasil kali dua bilangan bulat positif adalah bilangan bulat
positif. a x b = ab atau (+) x (+) = (+)
2. Hasil kali bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif
adalah bilangan bulat negatif. a x (-b) = -ab atau (+) x (=) = (-)
Contoh: 4 x (-5) = -20
3. Hasil kali bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif
adalah bilangan bulat negatif. (-a) x b = -ab atau (-) x (+) = (-)
Contoh: -3 x 6 = -18
4. Hasil kali dua bilangan bulat negatif adalah bilangan bulat positif
(-a) x (-b) = ab atau (-) x (-) = (+)
Contoh: (-5) x (-2) = 10

b. Hasil perkalian antara bilangan bulat dengan nol adalah nol Untuk
setiap bilangan bulat a, selalu berlaku:

ax0=0xa=0

c. Unsur identitas pada perkalian


Untuk setiap bilangan bulat a, selalu berlaku:

a x1=1xa=a
Artinya, hasil perkalian suatu bilangan bulat dengan 1 atau sebaliknya,
akan menghasilkan bilangan itu sendiri.
1 disebut unsur identitas (netral) pada perkalian.

d. Sifat komutatif (pertukaran) pada perkalian a x b = b x a

8
e. Sifat asosiatif (pengelompokan) pada perkalian
Untuk sembarang bilangan bulat a, b, dan c, berlaku:
a x b) x c = a x (b x c)

f. Sifat distributif (penyebaran) pada perkalian


a Sifat distributif perkalian terhadap
penjumlahan Untuk sembarang bilangan bulat
a, b, dan c, berlaku:

a x (b + c) = (a x b) + (a x c)
b Sifat distributif perkalian terhadap
pengurangan Untuk sembarang bilangan bulat
a, b, dan c, berlaku:

a x (b - c) = (a x b) - (a x c)

g. Sifat tertutup pada perkalian


Untuk sembarang bilangan bulat a dan b, jika a x b = c, maka c juga

bilangan bulat.

h. Sifat Ketergandaan
Untuk setiap bilangan bulat a, b, c jika a = b, maka a.c = b.c

i. Sifat konselasi
Untuk setiap bilangan bulat a,b, c jika ac = bc dan c 0 , maka a =
Teorema Operasi Perkalian
Jika a bilangan bulat, maka (-1) a = -a
4. Operasi Pembagian

Operasi bilangan bulat di definisi sebagai berikut : “jika a dan b bilangan bulat dengan b ≠ 0, maka

a dibagi b di tulis a : b , ialah bilangan bulat x yang bersifat b.x = a”.  Sifat-sifat pembagian
bilangan bulat

9
a. Pembagian adalah operasi kebalikan dari perkalian
a : b = c <=> c x b = a
b. Hasil pembagian dua bilangan bulat dilihat dari tanda bilangannya
1. Hasil bagi dua bilangan bulat positif adalah bilangan bulat positif.
(+) : (+) = (+)
2. Hasil bagi bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif,
atau sebaliknya adalah bilangan bulat negatif.
(+) : (-) = (-) atau (-) : (+) = (-)
Contoh: 8 : (-2) = -4
(-16) : 4 = -4
3. Hasil bagi dua bilangan bulat negatif adalah bilangan bulat positif.
(-) : (-) = (+)
Contoh: (-18) : (-3) = 6
c. Pembagian dengan bilangan nol Untuk sembarang bilangan bulat a,
maka:
a : 0 tidak terdefinisikan
0:a=0
d. Pada operasi pembagian tidak berlaku sifat komutatif dan sifat asosiatif a
: b tidak sama dengan b : a
a : b) : c tidak sama dengan a : (b : c) a, b, dan c adalah sembarang
bilangan bulat dengan a, b, c bukan 0 dan 1. Contoh: 1). 8 : 2 tidak
sama dengan 2 : 8
4 tidak sama dengan ¼
2). (16 : 4) : 2 tidak sama dengan 16 : (4 : 2)
4 : 2 tidak sama dengan 16 : 2
2 tidak sama dengan 8

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Bilangan bulat merupakan bilangan yang terdiri dari bilangan cacah dan negatifnya. Yang
termasuk dalam bilangan cacah yaitu 0,1,2,3,4,... sehingga negatif dari bilangan cacah yaitu -

1,2,-3,-4,... dalam hal ini -0 = 0 maka tidak dimasukkan lagi secara terpisah. Himpunan semua

bilangan bulat terdiri atas:

1. Bilangan bulat positif atau bilangan asli, yaitu : { 1, 2, 3, 4, 5,...}


2. Bilangan bulat nol, yaitu 0
3. Bilangan bulat negatif, yaitu : {-1, -2, -3, -4, -5, ...}

Operasi bilangan bulat terdiri dari penjumlahan, pengurangan , perkalian dan pembagian.
Pengajaran operasi bilangan bulat tersebut dapat dilakukan dengan benda kongkrit, misalnya
dengan menggunakan kartu berwarna.

11
DAFTAR PUSTAKA

Karso,dkk.1998.Pendidikan Matematika I. Jakarta. Depdikbud. UT


Russefendi, E,T. 1991. Pendidikan Matematika III, Jakarta, Depdikbud.
Depdikbud,2004. Kurikulum Matematika Berbasis Kompetensi, Jakarta, Depdikbud.

12

Anda mungkin juga menyukai