Anda di halaman 1dari 12

RESUME PERTEMUAN 1 DAN 2

PENDIDIKAN MATEMATIKA KELAS TINGGI

Tentang

“Bilangan Bulat dan Operasinya”

Dosen Pembimbing : Drs. Syafri Ahmad, S.Pd., M.Pd.

Oleh

Methania Risvi

18129280

18 AT 14

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
A. Bilangan Bulat
Sebelum mengajarkan pembelajaran hitung bilangan bulat, langkah pertama
adalah mengenalkan apa itu bilangan bulat. Bilangan bulat bagi siswa mungkin masih
begitu abstrak. Maka dari itu guru harus menggunakan media konkret dalam
pelaksanaan pembelajarannya. Bilangan bulat ini terdiri dari bilangan bulat positif dan
bilangan bulat negatif serta nol. Bilangan bulat positif mulai dari : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,
9, 10, .....dst. Bilangan Nol 0. Bilangan bulat negatif mulai dari : -1, -2, -3, -4, -5, -6,
-7, -8, -9, -10....dst. (Astuti, B, 2009)
Untuk memudahkan pembelajaran, guru bisa membuatkan sebuah garis
bilangan untuk bilangan bulat tersebut. Dalam satu garis tersebut bilangan postif
berada di sebelah kanan sedangkan bilangan negatif di sebelah kiri dan ditengah-
tengahnya bilangan "0" seperti terlihat pada gambar dibawah ini.

B. Sifat-Sifat Bilangan Bulat


Menurut Muh. Arif Tiro (Adji Nahrowi, 2006) mengatakan bahwa Sifat dasar
bilangan bulat dimulai dengan definisi, karena definisi adalah cara formal untuk
menjelaskan suatu pengertian dalam matematika. Jika n bilangan bulat, maka -n
didefinisikan tunggal sehingga n + (n) = (-n) + n = 0. Himpunan bilangan bulat adalah
gabungan dari himpunan bilangan cacah dan himpunan bilangan asli sehingga untuk
setiap bilangan bulat n berlaku sifat n + (n) = (-n) + n = 0. Jadi himpunan bilangan
bulat dapat ditulis dalam bentuk daftar sebagai Z = bilangan bulat jika digambarkan
dalam garis bilangan. Sifat yang berlaku dalam himpunan bilangan bulat yaitu sebagai
berikut:
1. Sifat Tertutup
Sifat tertutup terhadap penjumlahan ada dengan tunggal yakni untuk
setiap a dan b di dalam Z maka (a + b) juga di dalam Z. Sifat tertutup terhadap
perkalian ada dengan tunggal, yakni untuk setiap a dan b di dalam Z maka a x
b juga ada di dalam Z.
2. Sifat Komutatif
Sifat komutatif penjumlahan yaitu untuk setiap a dan b di dalam Z
berlaku a + b = b + a. Sifat komutatif perkalian yaitu untuk setiap bilangan
bulat a dan b berlaku a x b = b x a.
3. Sifat Asosiatif
Sifat asosiatif terhadap penjumlahan yaitu untuk sembarang bilangan
bulat a, b, dan c berlaku sifat (a + b) + c = a + (b + c). Sifat asosiatif terhadap
perkalian yaitu untuk sembarang bilangan bulat a, b, dan c berlaku (a x b) x c
= a x (b x c).
4. Sifat Distributif
Sifat distributif kiri perkalian terhadap penjumlahan, yaitu untuk
sembarang bilangan bulat a, b dan c berlaku sifat a x (b + c) = (a x b) + (a x c).
Sifat distributif kanan perkalian terhadap penjumlahan yaitu untuk sembarang
bilangan bulat a, b, dan c berlaku sifat (a + b) x c = (a x c) + (b x c).
Sifat-sifat penjumlahan bilangan bulat
a. Sifat Asosiatif ( a + b ) + c = a + ( b + c )
Contoh: (5 + 3 ) + 4 = 5 + ( 3 + 4 ) = 12.
b. Sifat Komutatif a + b = b + a
Contoh: 7 + 2 = 2 + 7 = 9.
c. Unsur Identitas terhadap penjumlahan.
Bilangan Nol (0) disebut unsur identitas atau netral terhadap penjumlahan
a+0=0 + a, contoh: 6 + 0 = 0 + 6.
d. Unsur Invers terhadap penjumlahan.
Invers jumlah (lawan) dari –a adalah a, a + (a) = (-a) + a, contoh: 5 + (-5)=(-5)
+ 5 = 0.
e. Bersifat Tertutup
Apabila dua buah bilangan bulat ditambahkan maka hasilnya adalah bilangan
bulat juga. a dan b bilangan bulat maka a + b = c; c bilangan bulat. Contoh: 4
+ 5 = 9; 4,5,9 bilangan bulat.
Sifat-sifat pengurangan bilangan bulat
Bilangan bulat a dikurangi bialangan bulat b sama artinya dengan bulat a
ditambahkan dari lawan bilangan bulat, atau dapat ditulis a - b = a + (-b).
Pengurangan bilangan cacah tidak bersifat tertutup, artinya bila suatu bilangan cacah
dikurungkan dengan bilangan cacah yang lain, hasilnya belum tentu bilangan cacah.
Pengurangan bilangan cacah (a - b) menghasilkan:
Sembarang bilangan bulat
a – b = a + (-b), contoh: 8 – 5 = 8 + (-5) = 3
a – (-b) = a + b, contoh: 7 – (-4) = 7 + 4 = 11
Pengurangan bilangan bulat memiliki sifat tertutup. Secara lengkap sifat-sifat
pengurangan bilangan bulat adalah sebagai berikut :
1. Untuk sifat komutatif dan asosiatif tidak berlaku
a – b ≠ b – a, contoh 7 – 3 ≠ 3 -7
(a – b ) – c ≠ a – ( b – c ), contoh (9 – 4) – 3 ≠ 9 – (4-3)
2. Pengurangan bilangan nol mempunyai sifat:
a – 0 = a dan 0 – a = -a
3. Bersifat tertutup
Bersifat tertutup yaitu bila dua buah bilangan bulat dikurangkan hasilnya
adalah bilangan bulat juga: a dan b ∈ bilangan bulat maka a - b = c; c ∈
bilangan bulat. Contoh: 7 – 8 = -1 a 7, 8, -1 ∈ bilangan bulat
Sifat-sifat perkalian bilangan bulat
a) Untuk sembarang bilangan bulat berlaku:
a x b = ab. Hasil perkalian dua bilangan bulat positif adalah bilangan bulat
positif. Contoh: 7 x 6 = 6 x 7 = 42
a x (–b) = -ab. Hasil pekalian bilangan bulat positif dan negatif hasilnya adalah
bilangan bulat negatif. Contoh: 3 x (-4) = -12
-a x -b = ab. Hasil perkalian dua bilangan negatif adalah bilangan bulat
positif. Contoh: -4 x -5 = 20
b) Sifat Asosiatif (a x b) x c = a x (b x c)
Contoh: (2 x 3) x 4 = 2 x (3 x 4) = 24
c) Sifat Komutatif a x b = b x a
Contoh: 5 x 4 = 4 x 5 = 20
d) Sifat Distributif: a x (b + c) = (a x b) + (a x c)
Contoh: 3 x (2 +6) = (3 x 2) + (3 x 6) = 24
e) Hasil perkalian bilangan bulat dengan nol hasilnya adalah bilangan nol
Hasil perkalian bilangan bulat dengan 1 hasilnya adalah bilangan bulat itu
juga: a x 1 = 1 x a = a
f) Bersifat Tertutup
Jika dua bilangan bulat dikalikan maka hasilnya adalah bilangan bulat juga a x
b = c; a, b, c ∈ bilangan bulat.

Sifat-sifat pembagian bilangan bulat


Jika a, b, dan c bilangan bulat dengan b = 0, maka a ÷ b = c jika dan hanya
jika a = b x c. Hasil bagi bilangan bulat (a ÷ b) merupakan suatu bilangan bulat jika
dan hanya jika a kelipatan dari b, sehingga untuk setiap bilangan bulat a dan b hasil
bagi (a ÷ b) tidak selalu merupakan bilangan bulat. Karena itu, pembagian bilangan
bulat tidak bersifat tertutup. Sifat-sifat pembagian bilangan bulat adalah sebagai
berikut:
a. Hasil bagi dua bilangan bulat positif adalah bilangan positif
Contoh: 8 ÷ 2 = 4
b. Hasil bagi dua bilangan bulat negatif adalah bilangan positif
Contoh: -10 ÷ -5 = 2
c. Hasil bagi dua bilangan bulat yang berbeda adalah bilangan negatif
Contoh:
6 ÷-2 = -3
-12 ÷ 3 = -4
d. Hasil bagi bilangan bulat dengan nol (0) adalah tidak terdefenisi
a ÷ 0 tidak terdefinisi (~)
0 ÷ a = 0 (nol)
e. Tidak berlaku sifat komutatif dan asosiatif
a ÷ b ≠ b : a, contoh 4 ÷ 2 ≠ 2 ÷ 4
(a ÷ b) ÷ c ≠ a ÷ (b ÷ c), contoh (8 ÷ 2) ÷ 4 ≠ 8 ÷ (2 ÷ 4)
C. Pengajaran Bilangan Bulat
Pada dasarnya cara mengajarkan bilangan cacah yang telah dipelajari pada bab
sebelumnya dapat digunakan untuk mengajarkan bilangan bulat, karena bilangan
cacah merupakan bilangan bulat. Hanya saja letak perbedaannya tentang bilangan
bulat negatif. Maka pada makalah ini yang menjadi titik fokus materi yang dipelajari
adalah cara mengajarkan operasi pada bilangan bulat negatif atau kombinasi bilangan
bulat negatif dan bilangan cacah.
1. Penanaman Konsep Bilangan Bulat
Sebelum menjarkan konsep bilangan bulat, sebaiknya dikenalkan
terlebih dahulu konsep bilangan bulat negatif. Konsep bilangan bulat negatif
dapat ditanamkan antar lain dengan menggunakan istilah lawan dari. Disini
kita menggunakan istilah lawan dari masing-masing bilangan asli atau
bilangan bulat positif.
Untuk dapat menanamkan konsep bilangan bulat negatif ini sebaiknya
pertama guru bercermah dan memberikan contoh. Guru dapat menyampaikan
ceramah singkat misalnya sebagai berikut: “Anak-anak, coba perhatikan.
masing-masing bilangan bulat positif mempunyai lawan. Lawan suatu
bilangan bulat positif biasanya menggunakan tanda “-“ di depan lambang
bilangan bulat positif tersebut. Sebagai contoh lawan dari 1 adalah -1, lawan
dari 17 adalah -17.” Setelah ceramah dan pemberian contoh secukupnya serta
pengamatan guru menunjukkan para siswa telah memahami materi, maka guru
dapat melanjutkan dengan kegiatan tanya jawab. Selanjutnya guru dapat
menulis beberapa lambang bilangan positif di papan tulis an meminta siswa
secara bergantian menuliskan lambang tersebut secara bergantian. Terakhir,
jika siswa telah memahami konsep tersebut, maka guru dapat memberikan
tugas sebagai latihan untuk dikumpulkan kepada guru. Kegiatan ini ditutup
oleh guru engan menyimpulkan bahwa himpunan bilangan bulat negatif
adalah {-1, -2, -3, -4, …}. Cara lain yang dapat digunakan oleh guru dalam
menanamkan konsep bilangan tersebut adalah dengan menggunakan garis
bilangan.
2. Penanaman Konsep Penjumlahan Bilangan Bulat
Ada beberapa cara untuk menanamkan konsep penjumlahan dua
bilangan bulat negatif maupun dua bilangan bulat yang berlaianan tanda. Cara
yang dimaksud adalah dengan menggunakan definisi, garis bilangan, dan
benda konkret. Untuk mempermudah siswa memahami cara-cara tersebut,
para siswa harus lebih dahulu menguasai penjumlahan dan pengurangan
bilangan cacah.
1) Menggunakan Benda Konkret
Guru menyiapkan potongan-potongan karton persegi dengan
ukuran 2 x 2 cm secukupnya sesuai kebutuhan. Para siswa juga diminta
untuk menyiapkan dan membawa ke kelas pada saat pelajaran
matematika. Sebagian potongan karton tersebut diberi warna hitam dan
sisanya warnamputih atau warna lain sesuai selera masing-masing
guru, yang terpenting kedua warna tersebut berlainan warna. Karton
berwarna hitam dianggap mewakili bilangan bulat negatif, sedangkan
karton berwarna putih dianggap bilangan bulat positif. Beberapa karton
persegi tersebut kira-kira berwujud seperti berikut.

Warna putih/positif
Warna hitam/negatif

Contoh penggunaannya adalah sebagai berikut:


Contoh 1. Misalkan kita ingin menghitung jumlah (-3) + (-5)

Ambilah 3 karton hitam, kemudian ambil lagi 5 karton hitam.


Kumpulkan karton-karton tersebut pada satu wadah dan mintalah
untuk mencacah banyaknya seluruh karton hitam yang da dalam wadah
tersebut. Tentu ada 8 karton hitam. Karena karton hitam menytakan
bilangan negatif, maka dapat disimpulkan bahwa (-3) + (-5)= -8

Contoh 2. Hitunglah jumlah 5 + (-3)

Sekarang mintalah siswa untuk mengambil 5 karton putih dan 3


karton hitam. Mintalah siswa untuk memasangkan masing-masing
karton hitam dengan satu karton putih sehingga kira-kira seperti ini:

Sekarang mintalah kepada siswa untuk mengamati dan


mencacah karton yang tidak mempunyai pasangan. Tentu saja ada dua
karton putih yang tidak mempunyai pasangan. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa 5+ (-3) = 2

2) Menggunakan Definisi Penjumlahan


Untuk mengajarkan definisi penjumlahan bilangan bulat
dengan menggunakan definisi, dapat disajikan contoh sebagai berikut:
Contoh 1. Misalkan kita ingin menghitung jumlah (-4) + (-7)
Berdasarkan definisi tersebut tentu diperoleh
(-4) + (-7) = - (4+7) = -11
Contoh 2. Hitunglah jumlah 8 + (-7)!
Berdasarkan definsi, maka 8 + (-7) = 8-7 = 1

3) Menggunakan garis bilangan


Kita dapat memikirkan penjumlahan bilangan bulat sebagai
suatu gerakan atau perpindahan sepanjang suatu garis bilangan. Suatu
garis bilangan bulat positif menggambarkan gerakan kea rah kanan,
sedangkan bilangan bulat negatif menggambarkan gerakan ke arah kiri.
Titik permulaan selalu dimulai pada titik yang mewakili bilangan 0.
Jadi, (-2) + (-3) berarti mulai pada 0, bergerak 2 satuan ke kiri, dan
dilanjutkan dengan bergerak 3 satuan ke kiri. Gerakan ini berakhir di
titik yang mewakili bilangan -5. Perhatikan gambar di bawah ini.

-2
-3
. . . . . . . . . . . . . . .
-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7

3. Penanaman Konsep pengurangan pada bilangan bulat


Untuk menanamkann konsep pengurangan pada bilangan bulat kita
juga dapat menggunakan karton persegi panjang yang berwarna hitam dan
putih seperti halnya pada penjumlahan bilangan bulat. Pengurangan pada
bilangan bulat dengan cara ini dapat dilakukan dengan memperhatikan
pengertian lawan satu bilangan bulat, sifat n + (-n) = 0, atau mengambil
contoh berikut akan mempermudahkan kita untuk memahami konsep
pengurangan pada bilangan bulat.

Contoh 1. Carilah (-5) - (-2)


Sediakan 5 karton hitam yaitu karena (-5) dikurangi (-2),
maka ambillah 2 karton hitam dari 5 karton hitam tersebut. Sisanya tinggal 3
karton hitam yaitu . Jadi (-5) - (-2) = -3.

Contoh 2. Carilah (-2) – (-5)


Kita ketahui banwa (-2) dapat dinyatakan dengan atau

Karena kita perlu mencari hasil pengurangan (-2) - (-5), maka ambil karton
hitam dari tumpukan karton terakhir itu. Yang tinggal adalah 3 karton putih
yang mewakili bilangan 3 jadi (-2) - (-5) = 3.

Contoh 3. Carilah 3-5


Kita mengetahui bahwa 3 dapat diwakili oleh atau

Dari tumpukan terakhir ini kita ambil 5 karton putih, dan tinggal adalah 2
karton hitam, yang mewakili bilangan -2. Jadi 3 - 5 = -2.

Selain cara diatas, kita juga dapat menggunakan definisi atau sifat
penggurangan bilangan bulat. Misalkan kita akan menentukan 8 - (-5). Dalam
hal ini, berdasarkan definisi 8 - (-5) = x jika 8 = (-5) + x . Padahal kita ketahui
bahwa (-5) + 13 = 8. Jadi x = 13 atau 8 - (-5) = 13. Salah satu sifat
pengurangan adalah a – b = a + (-b). Oleh sebab itu, 8 - (-5) = 8 + 5 = 13. Jadi
8 - (-5) = 13.
Menanamkan konsep pengurangan pada bilangan bulat dapat juga dilakukan
dengan menggunakan garis bilangan bulat. Penggaris bilangan ini dapat
dilakukan dengan memanfaatkan sifat pengurangan bilangan bulat diatas.
Garis bilangannya sebagai berikut :

5
-2

-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
4. Penanaman Konsep perkalian pada bilangan bulat
Cara yang paling sederhana untuk menanamkan konsep perkalian
pada bilangan bulat adalah menggunakan pola atau model. Misalkan kita ingin
mencari 4 x (-2) caranya sebagai berikut :
4 x 3 = 12
4x2=8
4x1=4
4x0= 0
4 x (-1) = -4
4 x (-2)= -8
4 x (-3)= -12

Kita dapat mengamati bahwa faktor pertama dalam perkalian itu


adalah 4. Faktor kedua dalam perkalian itu makin kecil, yaitu berkurang satu
demi satu. Ternyata hasil kali berkurang empat demi empat. Berdasarkan pola
ini maka dapat dipastikan bahwa 4 x (-2) = -8.
Tentu saja dengan menggunakan sifat pertukaran perkalian kita dapat
memahami bahwa -3 x 4 = 4x (-3) = -12. Sekarang bagaimana dengan (-3) x (-
2) ? Dalam hal ini kita juga dapat menggunakan pola. Perhatikan baik-baik :
(-3) x 3 = -9
(-3) x 2 = -6
(-3) x 1 = -3
(-3) x 0 = 0
(-3) x (-1) = 3
(-3) x (-2) = 6
(-3) x (-3) = 9
(-3) x (-4) = 12

Contoh ini memberikan makna bahwa :


1) Hasil kali dua bilangan bulat yang berlawanan tanda sama dengan negatif
dari hasil kali memiliki harga mutlak untuk masing-masing bilangan
tersebut.
2) Hasil kali dua bilangan bulat yang bertanda sama adalah positif dari hasil
kali harga mutlak masing-masing bilangan tersebut.
5. Penanaman Konsep Pembagian pada Bilangan Bulat
Penanaman konsep pembagian pada bilangan bulat dapat dilaksanakan
dengan menggunakan konsep perkalian bilangan bulat dan definisi pembagian
bilangan bulat. Sebagai contoh 8 : (-2) = -4 karena (-2) x (-4) = 8.
Daftar Rujukan
Adji, Nahrowi, dkk. 2006. Konsep Dasar Matematika. Bandung: UPI Press Bandung.
Astuti, B. 2009. Ayo Belajar Matematika. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Materi dari Bapak Drs. Syafri Ahmad, S.Pd., M.Pd.
Muhseto, Gatot, dkk. 1997. Pendidikan Matematika 1. Depdikbud

Anda mungkin juga menyukai