PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bilangan pada awalnya dipergunakan untuk mengingat jumlah. Bilangan dahulunya digunakan
sebagai simbol untuk menggantikan suatu benda misalnya kerikil, ranting yang masing-masing
suku atau bangsa memiliki cara tersendiri untuk menggambarkan bilangan dalam bentuk simbol.
Orang yang mahir matematika bukan berarti karena kebetulan. Untuk menguasai materi
matematika disyaratkan mengetahui dan menguasai kajian dasarnya. Selanjutnya dia sering
berlatih dengan soal-soal yang berkaitan dengan apa yang sedang diperlajarinya salah satu
disiplin ilmu ini. Oleh karena itu untuk memenuhi tuntutan tersebut, dalam makalah singkat ini
dicantumkan uraian singkat tentang bilangan bulat. Bilangan bulat banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari, contohnya untuk menentukan kedalaman laut, jika kita mengatakkan 20 m
dibawah permukaan laut maka kita tulis -20 m.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
PEMBAHASAN
Bilangan bulat merupakan bilangan yang terdiri dari bilangan cacah dan negatifnya. Yang
termasuk dalam bilangan cacah yaitu 0,1,2,3,4… sehingga negative dari bilangan cacah yaitu -1,-
2,-3,-4…. Dalam hal ini -0 = 0 maka tidak dimasukkan lagi secara terpisah
Menurut Muh. Arif Tiko dkk (teori Bilangan, 2008:111) mengatakan bahwa sifat dasar bilangan
bulat dimulai dengan definisi adalah cara formal untuk menjelaskan suatu pengertian dalam
matematika. Jika n bilangan bulat, maka – n didefinisikan tunggal sehingga n+ (n)= (-n) + n= 0.
Himpunan bilangan bulat adalah gabungan dari himpunan bilangan cacah dan himpunan
bilangan asli sehingga untuk setiap bilangan bulat n berlaku sifat n + (n) = (-n) + n = 0. Jadi
himpunan bilangan bulat dapat ditulis dalam bentuk daftar sebagi Z = . bilangan bulat jika
digambarkan dalam garis bilangan :
Sifat berlaku dalam himpunan bilangan bulat akan dibicarakan lebih terperinci sebagai berikut :
1. Sifat Tertutup
a) Sifat tertutup terhadap penjumlahan ada dengan tunggal yakni untuk setiap a dan b di dalam
Z maka (a + b) juga di dalam Z
b) Sifat tertutup terhadap perkalian ada dengan tunggal, yakni untuk setiap a dan b didalam Z
maka a x b juga ada didalam Z
2. Sifat Komutatif
3. Sifat Asosiatif
a) Sifat asosiatif terhadap penjumlahan yaitu untuk sembarang bilangan bulat a, b, dan c
berlaku sifat (a + b) + c = a + (b + c)
b) Sifat asosiatif terhadap perkalian yaitu untuk sebarang bilangan bulat a, b, dan c berlaku (a x
b) x c = a x (b x c)
4. Sifat Distributif
a) Sifat distributif kiri perkalian terhadap penjumlahan, yaitu untuk sembarang bilangan bulat
a, b dan c berlaku sifat a x (b + c) = (a x b) + (a x c)
b) Sifat distributif kanan perkalian terhadap jumlah yaitu untuk sebarang bilangan bulat a, b,
dan c berlaku sifat (a + b) x c = (a x c) + (b x c)
Untuk setiap bilangan bulat a, selalu berlaku a + 0 = 0 + a = a sehingga 0 disebut unsur identitas
penjumlahan
Untuk setiap bilangan bulat a, ada dengan tunggal bilangan bulat 1 sehingga a x 1 = 1 x a = 1
sehingga satu disebut unsur identitas perkalian.
d. Substitusi yaitu jika a = b maka dapat disubstitusikan untuk a, dalam suatu pernyataan tanpa
merubah nilai dari pernyataan tersebut.
1. Sifat-sifat penjumlahan
a. Sifat asosiatif : ( a + b) + c = a + (b + c)
Contoh : (5+3) + 4 = 5 + (3 + 4) = 12
b. Sifat komutatif : a + b = b + a
Contoh : 7 + 2 = 2 + 7 = 9
Bilangan nol (0) disebut usur identitas atau netra terhadap penjumlahan a + 0 = 0 + a
Contoh : 6 + 0 = 0 + 6
a + (-a) = (-a) + a
e. Bersifat tertutup
Apabila dua buah bilangan bulat ditambahakan maka hasilnya adalah bilangan bulat juga. a dan
b bilangan bulat maka a + b = c ; c bilangan bulat.
pengurangan bilangan cacah tiak bersifat tertutup, artinya bila suatu bilangan cacah dikurangkan
dengan bilangan cacah lain, hasilnya belum tentu bilangan cacah.
Pengurangan bilangan cacah (a-b) menghasilkan bilangan cacah hanya jika a b. Tetapi,
pengurangan bilangan bulat adalah sebagi berikut :
a – b = a + (-b)
a – (-b) = a + b
contoh :
8 – 5 = 8 + (-5) = 3
7 – (-4) = 7 + 4 =11
a – b ≠ b – a
(a – b ) – c ≠ a – ( b – c )
Contoh :
7 – 3 ≠ 3 -7 4 ≠ - 4
(9 – 4) – 3 ≠ 9 – (4-3) 2 ≠ 8
a – 0 = a dan 0 – a = -a
4. Bersifat tertutup yaitu bila dua buah bilangan bulat dikurangkan hasilnya adalah bilangan
bulat juga : a dan b ∈ bilangan bulat maka a – b = c ; c ∈ bilangan bulat.
Contoh :
7 - 8 = -1 à 7, 8, -1 ∈ bilangan bulat.
a x b = ab à hasil perkalian dua bilangan bulat positif adalah bilangan bulat positif.
Contoh: 7 x 6 = 6 x 7 = 42
a x –b = -ab à hasil pekalian bilangan bulat positif dan negatif hasilnya adalah bilangan bulat
negatif.
Contoh : 3 x -4 = -12
Contoh : -4 x -5 = 20
2. Sifat Asosiatif : (a x b) x c = a x (b x c)
Contoh : (2 x 3) x 4 = 2 x (3 x 4) = 24
3. Sifat komutatif : a x b = b x a
Contoh : 5 x 4 = 4 x 5 = 20
4. Sifat Distributif : a x (b + c) = (a x b) + (a x c)
Contoh : 3 x (2 + 6) = ( 3 x 2) + (3 x 6) = 24
a) Hasil perkalian bilangan bulat dengan nol hasilnya adalah bilangan nol : a x 0 = 0
b) Hasil perkalian bilangan bulat dengan 1 hasilnya adalah bilangan bulat itu juga : a x 1 = 1 x
a=a
6. Bersifat Tertutup
Jika dua bilangan bulat dikalikan maka hasilnya adalah bilangan bulat juga a x b = c ; a, b,
c ∈ bilangan bulat
Jika a,b, dan c bilangan bulat dengan b 0, maka a÷b=c jika dan hanya jika a= b x c
Hasil bagi bilangan bulat (a ÷ b) merupakan suatu bilangan bulat jika dan hanya kelipatan dari b,
sehingga untuk settiap bilangan bulat a dan b hasil bagi (a ÷ b) tidak selalu mrupakan bilangan
bulat. Karena itu, pembagian bulat tidak bersifat tertutup. Sifat-sifat pembagian bilangan bulat
adalah sebagai berikut:
Contoh: 8÷2=4
(-) ÷ (-) = +
c. Hasil bagi dua bilangan bulat yang berbeda adalah bilangan negative
Contoh: 6 ÷ 2 = 3
0 ÷ a à 0 (nol)
a ÷ b ≠ b : a
Definisi:
an = a x a x a x…x a
sejumlah n factor
Contoh: 43 = 4 x 4 x 4 = 64
35 = 3 x 3 x 3 x 3 x 3 = 243
Contoh: 2^2 = 2 x 2 = 4
4^2 = 4 x 4 = 16
10^2 = 10 x 10 = 100
2^3 = 2 x 2 x 2 = 8
5^3 = 5 x 5 x 5 = 125
BAB III
PENUTUP
A. PENUTUP
Himpunan bilangan bulat adalah gabungan dari himpunan bilangan cacah dan himpunan
bilangan bulat negative. Sifat- sofat pada bilangan bulat adalah sifat tertutup, sifat komutatif,
sifat asosiatif, sifat distributive dan adapula unsur identitas penjumlahan dan perkalian. Operasi-
operasi pada bilangan bulat yaitu operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
Definisi relasi “lebih kecil dari” pada bilangan-bilangan cacah, dan telah membuktikan sifat-
sifatnya. Berikut ini, kita akan mempelajari relasi urutan bilangan-bilangan bulat. Ada beberapa
definisi yaitu:
B. SARAN
Sebagai calon pendidik dibidang Matematika, hendaknya kita dapat mengetahui tentang teori
bilangan terutama mengenai sifat dan operasi bilangan bulat serta urutan bilangan bulat dalam
garis bilangan. Sehingga dengan begitu sebagai calon pendidik tahu secara umum mengenai teori
bilangan
DAFTAR PUSTAKA
http://articlesgenius.wordpress.com/2013/03/16/macam-macam-bilangan-dalam-matematika/
www.scribd.com (di akses Rabu,12 November 2014)
https://www.belajarmatematikaku.com/2016/08/contoh-soal-dan-pembahasan-bentuk-pangkat-
dan-akar-untuk-sd.html
Darwis, Muhammad. 2016. Analisis Kesalahan Siswa Pada Operasi Hitung Campuran Bilangan
Bulat dan Alternatif Pemecahannya. Vol 4 (39-40)