Anda di halaman 1dari 5

APA BILANGAN ITU ?

Satuan dalam sistem matematis yang abstrak dan dapat diunitkan, ditambah, atau dikalikan. Ide yang bersifat
abstrak yang bukan simbol atau lambang, yang memberi keterangan tentang banyaknya anggota himpunan.

PERKEMBANGAN BILANGAN

Bilangan Asli;

Notasi : 1, 2, 3, ...

Himpunan Bilangan Asli, Notasi N.

N = {1, 2, 3, …}

Bilangan Cacah;

Notasi : 0, 1, 2, 3, …

Himpuanan Cacah, Notasi C.

C = {0, 1, 2, 3, …}

Bilangan Bulat;

Notasi : …, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, ...

Himpunan Bilangan Bulat, Notasi Z.

Z = {…, -3, -2, -1, 0 , 1, 2, 3, …}

Bilangan Rasional;

Notasi : a/b, dengan a, b Î Z dan b = 0

Himpunan Bilangan Rasional, Notasi Q.

Q = {a/b: a, b Î Z dan b = 0}

Bilangan Irasional, bukan bilangan rasional

SISTEM BILANGAN BULAT

Bilangan Bulat

…,-3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, …

Himpunan Bilangan Bulat dinatosikan dg. Z

Z = { …, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, …}

Definisi:

Sistem bilangan bulat terdiri atas himpunan bilangan bulat


Z = {…, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, …}
dengan operasi biner penjumlahan (+) dan perkalian (x). Untuk setiap a, b, c Î Z, sistem mempunyai sifat-sifat
sebagai berikut :
1. Sifat tertutup terhadap operasi penjumlahan dan perkalian.
Ada dengan tunggal (a + b) Î Z.
Ada dengan tunggal (a x b) Î Z.
2. Sifat komutatif terhadap operasi penjumlahan dan perkalian.
a + b = b + a.
axb=bxa

3. Sifat assosiatif penjumlahan dan perkalian.

a + (b + c) = (a + b) + c.

a x (b x c) = (a x b) x c.

4. Sifat distributif kiri dan kanan perkalian terhadap penjumlahan.

- a x (b + c) = a x b + a x c.

- (a + b) x c = a x c + b x c.

5. Ketunggalan invers penjumlahan.

"a Î Z, ada dengan tunggal elemen -a Î Z sehingga

a + -a = -a + a = 0,

-a dinamakan invers penjumlahan dari a.

6. Ada elemen identitas penjumlahan.

"a Î Z, ada dengan tunggal elemen 0 dalam Z sehingga

a + 0 = 0 + a = a,

0 dinamakan elemen identitas penjumlahan.

7. Ada elemen identitas perkalian.

"a Î Z, ada dengan tunggal elemen 1 dalam Z sehingga

a x 1 = 1 x a = a,

1 dinamakan elemen identitas perkalian.

8. Perkalian dengan nol. "a Î Z, maka 0 x a = a x 0 = 0.

Urutan pada Z.

Berikut ini, kita akan uraikan relasi urutan pada Z.

Definisi:

Jika a, b Î Z, a lebih kecil dari b (disimbolkan dengan a < b) Û $c Î Z+ sedemikian hingga

a + c = b.
Sifat Trikonomi pada Z

Sifat ini menyatakan bahwa jika a, b Î Z sebarang, maka berlaku tepat satu relasi dari tiga kemungkinan yang
dapat dipenuhi, yaitu :

(1) a < b

(2) a = b

(3) a > b

Relasi Eqivalen pada Z

Pada bilangan bulat juga berlaku relasi eqivalen, yaitu

(1) Untuk setiap a, a = a (sifat refleksif)

(2) Jika a = b maka b = a (sifat simetris)

(3) Jika a = b dan b = c maka a = c (sifat transitif)

Sifat-Sifat Operasi pada Z

Demikian pula, anda dengan mudah dapat menunjukkan kebenaran-kebanaran pernyataan berikut :

Apabila a, b, c, dan d bilangan-bilangan bulat dan

(1) a = b maka a + c = b + c

(2) a = b maka a.c = b.c

(3) a = b dan c = d maka a + c = b + d

(4) a + c = b + c maka a = b

(5) a x c = b x c dengan c ¹ 0 maka a = b

Sifat (4) dan (5) di atas berturut-turut disebut sifat kanselasi terhadap penjumlahan dan perkalian.

Teorema 1

Jika a, b, c Î Z, maka

a < b Û a + c < b + c.

Bukti : Akan kita tunjukkan

(i) Jika a < b maka a + c < b + c dan

(ii) Jika a + c < b + c maka a < b.

Bukti: bagian (i)

a < b berarti ada bilangan bulat positif k sedemikian hingga

a+k=b (definisi <)

(a + k) + c = b + c (sifat + pada kesamaan)


a + (k + c) = b + c (sifat assosiatif +)

a + (c + k) = b + c (sifat komutatif +)

(a + c) + k = b + c (sifat assosiatif +)

a+c<b+c (definisi <)

Jadi terbukti, jika a < b maka a + c < b + c.

Bukti: bagian (ii)

a + c < b + c berarti ada bilangan bulat positif n sedemikian hingga

(a + c) + n = b + c (definisi <)

a + (c + n) = b + c (sifat assosiatif +)

a + (n + c) = b + c (sifat komutatif +)

(a + n) + c = b + c (sifat assosiatif +)

[(a + n) + c] + -c = (b + c) + -c (sifat + pada kesamaan)

(a + n) + (c + -c) = b + (c + -c) (sifat assosiatif +)

(a + n) + 0 = b + 0 (sifat invers +)

a+n=b (sifat identitas +)

a<b (definisi <)

Jadi terbukti, jika a + c < b + c maka a < b.

Teorema 2

Jika a, b Î Z.

Jika a < b, maka

(1) a.c < b.c untuk c bilangan bulat positif.

(2) a.c > b.c untuk c bilangan bulat negatif

Bukti : Bagian (i)

(i) a < b berarti ada bilangan bulat positif k sedemikian hingga

a+k=b (definisi <)

(a + k) . c = b . c (sifat x pada kesamaan)

(a . c) + (k . c) = b . c (sifat distributifkana x terhadap f +)

a.c<b.c (definisi <, karena (k.c) bil. bulat positif)

Jadi terbukti, jika a, b bilangan-bilangan bulat dan c bilangan bulat positif serta a < b maka a . c < b . c.

Bukti: Bagian (ii)


(ii) a < b berarti ada bilangan bulat positif k sedemikian hingga

a+k=b (definisi <)

(a + k) . c = b . c (sifat x pada kesamaan)

(a . c) + (k . c) = b . c (sifat distributifkana x terhadap f +)

Karena k bilangan bulat positif dan c bilangan bulat negatif, maka (k.c) suatu bilangan bulat negatif, sehingga -
(k.c) bilangan bulat positif, maka

[(a . c) + (k . c)] + - (k.c) = (b . c) + -(k .c) (sifat + tdp pers.)

(a . c) + [(k . c) + - (k.c)] = (b . c) + -(k .c) (sifat assosiatif +)

(a . c) + 0 = (b . c) + -(k .c) (sifat invers +)

(a . c) = (b . c) + -(k .c) (sifat identitas +)

a.c>b.c (karena -(k.c) bil. bulat positif)

Jadi terbukti, jika a, b bilangan-bilangan bulat dan c bilangan bulat negatif serta a < b maka a . c > b . c.

Bagaimana jika c = 0

maka a.0 = 0 dan b.0 = 0

hal ini tidak mungkin 0 < 0 maupun 0 > 0

Teorema 3

Sifat transitif urutan, a, b, c Î Z.

Jika a < b dan b < c maka a < c

Bukti :

a < b dan b < c berati berarti ada bilangan-billangan bulat positif m dan n sedemikian hingga

a + m = b dan b + n = c (definisi <)

(a + m) + n = b + n (sifat + pada persamaan)

(a + m) + n = c (b + n = c)

a + (m + n) = c (sifat assosiatif +)

a<c (definisi <, dimana m + n Î Z+)

Jadi terbukti, jika a < b dan b < c maka a < c.

Anda mungkin juga menyukai