Anda di halaman 1dari 10

Sifat-Sifat pada Operasi Bilangan Cacah

{0,1,2,3,4,…}=Himpunan bilangan Cacah


{1,2,3,4,5,…}=Himpunan bilangan Asli

a. Sifat-sifat penjumlahan

Untuk setiap a, b, c, bilangan cacah berlaku:


-Sifat komutatif :a+b = b+a
-Sifat Asosiatif :(a+b)+c = a+(b+c)
-Elemen Identitas pada Penjumlahan:a+0 = 0+a

b. Sifat-sifat pengurangan

Untuk setiap a,b,c,p,q, dan r bilangan cacah berlaku


1.(a – b) + c = (a + c) – b ;syarat:a > b
2.(a – b) + c = a – (b – c) ;syarat:a > b dan b > c
3.a – b = (a + c) – (b + c) ;syarat:a > b
4.(a – b) – c = (a – c) – b ;syarat:a > b dan (a-b) > c
5.(a – b) – c = a – (b + c) ;syarat:a > b dan (a-b) > c
6.a – b = (a – c) – (b – c) ;syarat:a > b dan b > c
7.(a + b + c) – (p + q + r) = (a – p) + (b – q) + (c – r);syarat:a > p, b > q, dan c > r

c. Sifat-sifat perkalian

Untuk setiap a, b, c, bilangan cacah berlaku


-Sifat Komutatif :a x b = b x a
-Sifat Asosiatif :(a x b) x c = a x (b x c)
-Sifat Distributif :(b + c) x a = (b x a) + (c x a)
perkalian terhadap penjumlahan
-Sifat Distributif :a x (b – c) = (a x b) – (a x c)
perkalian terhadap pengurangan
-Unsur identitas pada perkalian :a x 1 = 1 x a = a
-Sifat perkalian dengan bilangan Nol:a x 0 = 0 x a = 0
-Sifat perkalian untuk urutan :Jika a < b, c ≠ 0, maka a x c < b x c

d. Sifat-sifat pembagian

1 Sifat bilangan nol dalam pembagian:


Untuk setiap a, b, c, p, q, dan r, bilangan cacah berlaku
0 : a = 0 untuk a ≠ 0
a : 0 = tidak didefinisikan
0 : 0 = tidak tentu
2. (a : b) : c = a : (b : c) ;syarat:b faktor dari a dan c faktor dari b
3. (abc) : (pqr) = a/p x b/q x c/r;syarat:a, b, c, p, q, r merupakan bilangan-asli
- p faktor dari a
- q faktor dari b, dan
- r faktor dari c
4. a : b = (ca) : (cb) ;syarat:c ≠ 0, dan b faktor dari a
5. a : b = [a/c] : [b/c] ;syarat:b faktor dari a dan c faktor dari b
6. (a : b) : c = a : (b : c) ;syarat:b dan c faktor-faktor dari a
7. (a : b) : c = (a : c) : b ;syarat:b dan c faktor-faktor dari a
8. Sifat distributif pembagian terhadap penjumlahan:
(a + b) : c = [a/c] + [b/c] ;syarat:c faktor dari a dan b
9. Sifat distributif pembagian terhadap pengurangan:
(a – b) : c = a/c - b/c ;syarat:a > b dan c faktor dari a dan b
10.Jika a < b, c faktor dari a dan b, maka a/c < b/c

e. Sifat-sifat perpangkatan

Untuk setiap a, b, c, bilangan cacah berlaku:


1.(a x b)c = ac x bc
2.[a/b]c = ac : bc
3.ab x ac = ab+c
ab : ac = ab-c ; syarat:b ≥ c,(ab)c = abc
4.Bilangan nol dalam perpangkatan
0a = 0
a0 = 1
Sifat-Sifat Bilangan Bulat
Bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri dari bilangan positif, nol, dan
bilangan negatif. Bilangan bulat dinotasikan dengan
B = {…., -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3,….}.
BILANGAN BULAT
Jika digambarkan dalam garis bilangan, maka seperti berikut

Garis Bilangan
Pada gambar garis bilangan diatas, bilangan 1, 2, 3, 4, 5, 6 … disebut
bilangan bulat positif yang terletak di sebelah kanan nol, sedangkan
bilangan –1, –2, –3, –4, –5, … disebut bilangan bulat negatif terletak di
sebelah kiri nol.

Dengan memperhatikan tempat pada garis bilangan, dapat kita nyatakan


(dalam contoh) bahwa :

a. -3 < 2, karena -3 terletak di sebelah kiri 4,

b. 9 > 1, karena 9 terletak di sebelah kanan 1,

c. 0 > -5 karena 0 terletak di sebelah kanan -5.

Di dalam bilangan bulat juga terdapat bilangan lain diantaranya:

1. Bilangan Genap : G = {2, 4, 6, 8, 10,…}

2. Bilangan Ganjil : J = {1, 3, 5, 7, 9,11…}

3. Bilangan Cacah : C = {0, 1, 2, 3, 4, …}


4. Bilangan Prima : {2, 3, 5, 7, 11, …}

5. Bilangan Cacah Kuadrat : K = {0, 1, 4, 9, 16…}

Sifat-sifat operasi hitung pada bilangan bulat


1. Sifat Asosiatif
Sifat asosiatif pada penjumlahan

Jika tiga buah bilangan bulat atau lebih di jumlahkan berlaku sifat asosiatif
atau sifat pengelompokan. Perhatikanlah contoh berikut untuk lebih
jelasnya

=> (3 + 2) + 7 = 3 + (2 + 7)

=> 5+7=3+9

=> 12 = 12

Jadi, sifat asosiatif pada penjumlahan secara umum dapat ditulis:

(a + b) + c = a + (b + c)
Sifat asosiatif pada perkalian

Jika tiga buah bilangan bulat atau lebih dikalikan berlaku sifat asosiatif
atau sifat pengelompokkan. Perhatikanlah contoh berikut untuk lebih
jelasnya

=> (5 x 2) x 4 = 5 x (2 x 4)

=> 10 x 4 = 5 x 8

=> 40 = 40

Jadi, sifat asosiatif pada perkalian secara umum dapat ditulis:

(a x b) x c = a x (b x c)
2. Sifat Komutatif
Sifat komutatif pada penjumlahan

Pada penjumlahan dua buah bilangan bulat berlaku sifat komutatif atau
disebut juga sifat pertukaran. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh
berikut:

=> 4 + 7 = 7 + 4

=> 8=8

Jadi, secara umum sifat komutatif pada penjumlahan dapat ditulis:

a+b=b+a
Sifat komutatif pada perkalian

Perhatikan contoh berikut:

=> 8 x 3 = 3 x 8

=> 24 = 24

Jadi, secara umum sifat komutatif pada perkalian dapat ditulis:

axb=bxa
3. Sifat Distributif (Penyebaran)
Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan

Perhatikan contoh berikut:

=> 4 x (7 + 5) = (4 x 7) + ( 4 x 5)

=> 4 x 12 = 28 + 20

=> 48 = 48

Jadi secara umum distributif perkalian terhadap penjumlahan dapat ditulis

a x (b + c) = (a x b) + (a x c)
Sifat distributif perkalian terhadap pengurangan
Perhatikan contoh berikut:

=> 4 x (7 – 5) = (4 x 7) – ( 4 x 5)

=> 4 x 2 = 28 – 20

=> 8=8

Jadi, secara umum sifat distributif perkalian terhadap pengurangan dapat


ditulis

a x (b – c) = (a x b) – (a x c)

SIFAT-SIFAT BILANGAN RIIL

Sebagaimana yang telah diketahui sebelumnya, operasi-operasi hitung dalam


sistem matematika di antaranya penjumlahan dan perkalian. Setiap operasi hitung
memiliki sifat-sifat tersendiri sehingga membentuk sebuah sistem bilangan.
Berikut adalah sifat-sifat yang terdapat pada operasi hitung penjumlahan dan
perkalian pada bilangan riil:

1. Penjumlahan

a. Sifat tertutup
Untuk setiap a, b ∈ R berlaku a + b = c, c ∈ R
b. Sifat komutatif
Untuk setiap a, b ∈ R berlaku a + b = b + a
c. Sifat asosiatif
Untuk setiap a, b, c ∈ R berlaku (a + b) + c = a + (b + c)
d. Ada elemen identitas
0 adalah elemen identitas penjumlahan sehingga berlaku:
a + 0 = 0 + a = a, untuk setiap a ∈ R
e. Setiap bilangan riil mempunyai invers penjumlahan
Untuk setiap a ∈ R, elemen invers pada penjumlahan adalah lawannya, yaitu –a
sehingga a + (–a) = (–a) + a = 0
2. Perkalian

a. Sifat tertutup
Untuk setiap a, b ∈ R berlaku a × b = c, c ∈ R
b. Sifat komutatif
Untuk a, b ∈ R berlaku a × b = b × a
c. Sifat asosiatif
Untuk setiap a, b, c ∈ R berlaku (a × b) × c = a × (b × c)
d. Terdapat elemen identitas
1 adalah elemen identitas perkalian sehingga berlaku:
a × 1 = 1 × a = a, untuk setiap a ∈ R.
e. Invers perkalian
Untuk setiap a ∈ R, a ≠ 0 memiliki invers terhadap perkalian. Akan tetapi, jika a =
0 maka 0 x 1/0 ≠ 1 .
f. Sifat disributif perkalian terhadap penjumlahan
Untuk setiap a, b, c ∈ R berlaku a × (b + c) = (a × b) + (a × c);
(a + b) × c = (a × c) + (b × c)
g. Sifat distributif perkalian terhadap pengurangan
Untuk setiap a, b, c ∈ R berlaku a × (b – c) = (a × b) – (a × c);
(a – b) × c = (a × c) – (b × c)
BILANGAN BERPANGKAT DAN BENTUK AKAR
A. Bilangan Berpangkat
Bilangan berpangkat dibedakan menjadi dua macam, sebagai berikut.
1. Bilangan Berpangkat Sebenarnya
Bilangan berpangkat sebenarnya adalah bilangan yang diperoleh dengan
melakukan perkalian berulang.

Contoh:
2. Bilangan Berpangkat Tak Sebenarnya
Bilangan berpangkat tak sebenarnya adalah bilangan berpangkat yang tidak dapat
diperoleh dengan perkalian berulang.

Contoh:
Dengan demikian, bilangan berpangkat yaitu bilangan berpangkat bulat positif.
Adapun bilangan berpangkat tak sebenarnya meliputi bilangan berpangkat
bilangan bulat negatif, nol dan pecahan.
Sifat-sifat perpangkatan bilangan.
1. Sifat distributif perpangkatan terhadap perkalian.

2. Perkalian bilangan berpangkat.

3. Pembagian bilangan berpangkat.


4. Sifat distributif perpangkatan terhadap bilangan berpangkat.

5. Bila a bilangan real sedangkan m dan n adalah bilangan bulat positif yang
memenuhi m ≥ n, maka berlaku:

6. Bila a bilangan bulat sedangkan m dan n adalah bilangan bulat positif yang
memenuhi m ≥ n, maka berlaku:

7. Fungsi bilangan nol (0) dalam perpangkatan , dengan a bilangan real.

tidak terdefinisikan
Catatan:
, untuk p bilangan genap,
, untuk p bilangan ganjil,

Bentuk Akar
Bilangan real terdiri dari dua jenis bilangan yaitu bilangan rasional dan irasional.
Bilangan Rasional
Bilanagn rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan ke dalam bentuk a/b

dengan a, b merupakan anggota bilangan bulat, dan b ≠ 0. Contoh: .


Sifat-sifat yang berlaku pada bilangan bulat berpangkat bilangan bulat berlaku
juga pada bilangan rasional berpangkat bulat.
Contoh:

2. Bilangan Irasional
Bilangan irasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan ke dalam bentuk a/b
dengan a, b merupakan anggota bilangan bulat, dan b ≠ 0. Contoh: √3,√5,√7.
Bentuk bilangan seperti √3,√5,√7 disebut bentuk akar.

Sifat-sifat bentuk akar seperti berikut.


1. √ab=√a x √b , dengan a dan b merupakan bilangan real positif.
Contoh: √21=√(7 ) x √3
2. √(a/b)=√a/√b , dengan a≥0 dan b>0
Contoh: √(2/6)=√2/√6=√2/(√2 x √3)=1/√3
Operasi aljabar pada bentuk akar mempunyai sifat-sifat seperti berikut.
1. a√c+b√c=(a+b)√c , dengan a, b, c bilangan real dan c ≥0.
2. a√c-b√c=(a-b)√c , dengan a, b, c bilangan real dan c ≥0.
3. a√c x b√c=(ab)√cd , dengan a, b, c, d bilangan real dengan a ≥0 dan b ≥0.
4. (c√a)/(d√b)=c/d √(a/b) , dengan a, b, c, d bilangan real dengan a ≥0 dan b ≥0.
Bentuk akar a/√b dapat dirasionalkan dengan cara mengalikan pembilang dengan
penyebut pecahan tersebut, dengan bentuk sekawan penyebutnya.
Caranya seperti berikut: a/√b=a/√b x √b/√b=a/b √b
Bentuk akar c/(√a+√b) juga dapat dirasionalkan dengan cara yang sama. Sekawan
penyebut √a+√b adalah √a-√b. Sehingga cara merasionalkan bentuk akar
c/(√a+√b) dapat dituliskan seperti berikut.
c/(√a+√b)=c/(√a+√b) x (√a-√b)/(√a-√b)=(c(√a-√b))/(a-b)
Catatan:
Bila penyebutnya adalah √a-√b , maka bentuk sekawannya adalah √a-√b.

Anda mungkin juga menyukai