OPERASI BILANGAN
1. OPERASI BILANGAN REAL
Macam-macam bilangan :
o Bilangan Asli
Himpunan semua bilangan asli A: {1, 2, 3, 4, . . .}
o Bilangan Cacah
Himpunan semua bilangan cacah C: {0, 1, 2, 3, 4, . . .}
o Bilangan Bulat
Himpunan semua bilangan bulat B: {. . .-3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, . . .}
o Bilangan Rasional
Bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk , dengan a dan b adalah
i2 = ( )2 = -1
i3 = i2 x i = -1 x i = -i
. . .dst
1
Rangkuman Matematika
Gabungan bilangan Nyata dan bilangan Khayal membentuk bilangan
Kompleks.
Dinyatakan dengan : x+yi
Keterangan :
x: bilangan nyata y: bilangan khayal
Perkalian Pembagian
Jika a dan b bilangan bulat dan
Jika a dan b bil. Asli,
b 0, maka
axb=bxa
a x (-b) = - ( a x b ) a:b=n
(-a) x b = - ( a x b )
a =bxn
(-a) x (-b) = a x b
Sifat komutatif : a x b = b x a
Sifat asosiatif : a x ( b x c ) = (a x b) x
c
Sifat distributif :
a x (b + c) = (a x b) + (a x c)
Tertutup
Memiliki unsur identitas 1 (satu)
2
Rangkuman Matematika
B. Operasi Bilangan Pecahan
o Penjumlahan
Definisi :
(a + b) (c + d) = (a c) + (b d)
o Perkalian
dengan b 0 dan d 0
CATATAN KHUSUS !
3
Rangkuman Matematika
o Pembagian
Contoh Soal
4.
C. Konversi Bilangan
Pecahan
1. 2.
Mengkonversi desimal atau persen ke pecahan biasa :
1.
4
Rangkuman Matematika
2.
3. 0,8% =
CATATAN KHUSUS!
a) Perbandingan senilai
Menyatakan dua perbandingan yang nilainya sama.
Misal :
Waktu 2 3 9 N
Jarak 40 60 180 N x 20
Sehingga berlaku .
5
Rangkuman Matematika
Misal : dan
2. Skala
Skala perbandingan ini dapat merupakan pengecilan atau
pembesaran ukuran yang sebenarnya.
Misal :
Tentukan ukuran sebenarnya pada persegi panjang dengan panjang 3 cm
dan lebar 2 cm jika skala 1: 100 !
Panjang sebenarnya = panjang gmbar : skala = 3 :
= 3 x 100 = 300 cm
Lebar sebenarnya = lebar gambar : skala
=2:
= 2 x 100 = 200 cm
Contoh Soal
48-18=30
14
30-9=21
x = 20 orang
6
Rangkuman Matematika
Merupakan operasi pangkat berdasarkan perkalian berganda.
Secara umum : a : bilangan pokok
an = n : pangkat (eksponen)
an : bilangan berpangkat
Contoh Soal
Contoh Soal
7
Rangkuman Matematika
1.
2.
3. 3 +
4.
Misal P
P2 =
P2 = 3P
P=3
5.
6. ( )4 = ( )4 =( )4 = 43 = 64
7. = =d =d =d
5. OPERASI LOGARITMA
8
Rangkuman Matematika
Mencari pangkat dari suatu bilangan pokok, sehingga
a : absis b : numerus
a log b =c
0<a<1
Catatan :
a>0 a1
b>0 1. a log 1 = 0 ,
c=+/-
sebab a0 = 1
a) Sifat sifat Logaritma 2. a log a = 1 ,
= sebab a1 = a
a log p
a log p . q = a log p + a log q
= a log p
a log = a log p a log q
a log p = b log p / b log a
a log = n . a log p
aalog b = b
a log p p log q = a log q
Contoh Soal
=
=53
= 15
9
Rangkuman Matematika
Untuk menentukan nilai suatu logaritma > dgn DAFTAR LOGARITMA.
Penyelesaian :
Log 0,2345 bahwa banyaknya 0 adalah 1, maka indeknya adalah -1.
Sehingga log 0,2345 = 0, . . . . -1
Sedangkan mantise-nya didapat dari daftar logaritma pada baris 234
kolom 5 yaitu 3701.
Sehingga log 0,2345 = 0,3701 -1
= - 0,6299
d. Mencari hasil anti logaritma
Merupakan proses kebalikan dar mencari harga logaritma.
Contoh :
o Untuk karateristik positif
10
Rangkuman Matematika
Letak koma ditentukan oleh besarnya karakteristik ditambah satu (1)
Contoh :
Log X = 0,3786
0 > sebagai karakteristik
3786 > sebagai mantise
Berada di baris 239 kolom 1 digabungkan
menjadi 2391.
Karena karakterstiknya 0, maka bubuhkan koma (,) di belakang 1 angka.
Jadi X = 2,391
f. Logaritma napier
Yaitu logaritma dengan bilangan pokok / e (epsilon) dimana e = 2,7182
sehngga
11
Rangkuman Matematika
elog x= 2,7182log x = ln x
Contoh :
1. ln 5 = 2,303 . log 5
ln 5 = 2,303 . 0,6990
ln 5 = 1, 60898
12
Rangkuman Matematika
APROKSIMASI
1. PENGERTIAN MENGUKUR & MEMBILANG
Kegiatan membilang hanyalah ada 1 kebenaran
Contoh : menghitung jumlah buah, pensil, buku
Sementara hasil dari kegiatan mengukur tidak hanya 1
Contoh : mengukur panjang & lebar suatu tanah, yang dilakukan
pembulatan
o Pengukuran
hasil dari kegiatan mengukur tidaklah tepat, tetapi hanya merupakan hasil
pembulatan (pendekatan)
4, 879657 = 4, 87966
= 4, 8797
= 4, 880
= 4, 88
= 4, 9
c. Pembulatan ke banyaknya angka signifikan (bermakna)
Yang bisa dinyatakan signifikan :
1. Setiap angka bukan nol (ex : 345,6 , 7890 , 999 )
2. Setiap angka nol diantara 2 angka signifikan(ex : 60,097 , 7078 , 801)
3. Angka nol dibelakang koma yang didahului angka bukan nol
(ex : 34,093 )
13
Rangkuman Matematika
Yang dinyatakan tidak signifikan, jika :
1. angka nol terletak di depan angka bukan nol pada sebuah bilangan.
(ex : 0345 , 0,004578 )
2. angka nol di depan angka bukan nol meskipun berada setelah koma
( ex : 0,034 )
3. angka nol di belakang angka bukan nol yang tidak di beri tanda /
garis bawah. (ex : 80000)
o Mengukur
Menurut cara melakukannya, mengukur dapat dibagi menjadi 3 jenis :
a. Pengukuran langsung : membandingkan sesuatu yang akan diukur
dengan sebuah standar yang dipakai sebagai alat ukurnya.
b. Pengukuran tidak langsung : dengan alat ukur, misal : penggaris,
amperemeter
c. Pengukuran dengan perhitungan : pengukuran berdasarkan pad hasil-
hasil pengukuran yang dilakukan sebelumnya.
o Galat
Dapat disimpulkan, galat dapat dikelompokkan menjadi 3 macam :
a. Galat bawaan (inherent error)
Besarnya kesalahan dalam pengukuran yang dapat disebabkan oleh
kesalahan kecil pengukuran, kesalahan data awal, dll.
b. Galat pemotongan (truncation of error)
Berkaitan dengan metode numerik yang dipakai, karena adanya
pemotongan deret tak berhingga yang menyangkut perhitungan suatu
fungsi atau nilai desimal, & karena penghentian proses penghitungan.
c. Galat pembulatan (rounding of error)
Berkaitan dengan penggunaan sejumlah terbatas angka signifikan.
14
Rangkuman Matematika
SR =
SUK = 0,01 m
SM = SUK = 0,01 = 0,005 m
SR = = = 0,004 m
PK = SR 100% = 0,004 100% = 0,4 %
o Toleransi
Selisih dari batas atas dan batas bawah hasil pengukuran yang dapat diterima.
Contoh :
Hasil pengukuran berat suatu benda 34,3 kg, berapa toleransinya?
SUK = 0,1 m
SM = SUK = 0,1 = 0,05 m
BA = hasil pengukuran + SM = 34,3 + 0,05 = 34,35 kg
BB = hasil pengukuran SM = 34,3 - 0,05 = 33,25 kg
Toleransi = BA BB = 34,35 - 33,25 = 0,1
o Operasi pada Aproksimasi
a. Penjumlahan b. Selisih c. Hasil Kali
15
Rangkuman Matematika
PERSAMAAN & PERTIDAKSAMAAN
1. PERSAMAAN
Adalah kalimat yang mempunyai hubungan sama dengan.
Contoh :
a. 2x + 3y = 45
b. 3x2 4 = 6
Bentuk umum = ax + b = 0
Contoh :
3(4 5p) = 8p
12 15p = 8p
12 = 8p + 15p
12 = 23p
P =
Bentuk umum =
ax + by + c = 0
Contoh :
16
Rangkuman Matematika
Contoh :
3x + 4 2
3x 2 4
x
d. Persamaan Kuadrat
Persamaan yang peubahnya berpangkat 2.
Bentuk umum =
ax2 + bx + c = 0
Cara penyelesaian :
Pemfaktoran
Memfaktorkan / mengubah persamaan kuadrat menjadi bentuk
perkalian
Contoh :
x2 2x 8 = 0
(x 4) ( x + 2) = 0
x = 4 atau x = -2
Melengkapi Kuadrat Sempurna
Bentuk kuadrat sempurna : ( x + p )2 = q
Langkah :
Jadikan koefisien x2 menjadi 1
Pindahkan bilangan konstan ke ruas kanan
Ruas kiri diubah menjadi bentuk kuadrat x2 + 2xp +p2
(dengan cara ditambah dengan kuadrat 1/2 koefisien x)
sehingga dapat ditulis menjadi bentuk kuadrat sempurna
( x + p )2.
Contoh :
4x2 5x 6 = 0 (koefisien x2 menjadi 1)
x2 - x - =0 x- =
x2 - x = x =
x2 - x + = + x = 2 atau x =
( x - )2 = +
( x - )2 =
x- =
17
Rangkuman Matematika
e. Rumus Kuadrat
Persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0, a 0, dapat diselesaikan
dengan rumus :
X1 + X2 = - X1 . X2 = X1 - X2 =
Contoh Soal
1. Jika dan akar persamaan 2x2 3x + 4 = 0, tentukan
a. + b. 2 + 2
Penyelesaian :
2x2 3x + 4 = 0
a. + = =
+=- =- =
b. 2 + 2 = ( + )2 2. .
.= = =2 = )2 2(2)
= - 4 = -1
18
Rangkuman Matematika
g. Sistim Persamaan Linier dua peubah
Bentuk umum :
Ax + by = c cx + dy = q a, b, c, d, p, q
Cara menyelesaikan :
o Eliminasi
o Subtitusi
o Campuran
o Determinan (cocok untuk angka besar dan pecahan)
2x 5y = 16 3x + 2 = 5
2x = 16 + 5y 3(8 + y) + 2y = 5 x =8+ y
x =8+ y
24 + y + 2y = 5 x = 8 + (-2)
y = -19 x =3
y = -2
Jadi penyelesaiannya adalah (3, -2)
19
Rangkuman Matematika
2x 5y = 16 [ x3 ] 6x 15y = 48 2x 5y = 16
3x + 2y = 5 [ x2 ] 6x + 4y = 10 __ 2x 5 (-2) = 16
2x + 10 = 16
-19y = 38
2x = 16 10
y= = -2 2x = 6
x =3
Jadi penyelesaiannya adalah (3, -2)
Ax + by = p
ditulis menjadi =
Cx + dy = q
Maka x = dan y =
Dengan D = = ad bc
Dx = = dp bq
Dy = = aq cp
Contoh :
Selesaikan sistem persamaan 2x 5y = 16 dan 3x + 2y = 5 !
Jawab :
Sehinga :
D= = 2 . 2 3. -5 = 19 Maka x = = =3
Dx = = 16 . 2 5. -5 = 37 Maka y = = = -2
Dy = = 2 . 5 3. 16 = -38
Jadi penyelesaiannya adalah (3, -2)
ax + by + c z= 0
20
Rangkuman Matematika
Contoh :
3x + 2y 6z = 12 11x 10z = 24
3(4) + 2y 6(2) = 12 11 (4) 10z= 24
2y = 12 -10z = 24 44
y =6 z = =2
i. Pertidaksamaan Kuadrat
Pertidaksamaan yang variabelnya berderajat 2
Contoh :
Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan x2 6x +5 =0
Jawab :
x2 6x +5 = 0
(x 5) (x 1) = 0
x = 5 atau x = 1
+++++ _- - - +++++
-1 - - -5
21
Rangkuman Matematika
MATRIKS
A. Pengertian
o Susunan bilangan-bilangan o Nama MATRIKS menggunakan
o Berbentuk persegi/ persegi panjang, huruf besar
o Terdiri dari baris dan kolom o Elemen ditulis dengan huruf kecil
o Dibatasi tanda kurung. o Ukuran = baris x kolom
B. Macam-macam Matriks
1. Matriks Baris
Terdiri dari 1 baris
Contoh : A = B=
2. Matriks Kolom
Terdiri dari 1 kolom
Contoh : A = B=
3. Matriks Persegi
Banyak baris = banyak kolom
Contoh : A = B=
4. Matriks nol
Elemennya nol
Contoh : A = B=
5. Matriks Identitas
Matriks persegi yang diagonal utamanya berelemen 1 dan yang lainnya
berelemen nol
Contoh : A = B=
Syarat :
aij = 0 untuk i < j atau i > j aij = 1 untuk i = j
6. Matriks Simetri
Matriks persegi yang diagonal utamanya menjadi sumbu simetri
Contoh :
A= B=
22
Rangkuman Matematika
C. Operasi Matriks
1. Kesamaan matriks
Dikatakan sama jika :
Ordonya sama
Elemen yang seletak sama
Contoh :
A= B= =
2. Matriks Transpose
A m x n Atn x m
Misal :
A 2x3 = = At3 x 2 =
Keterangan :
Baris matriks A menjadi kolom di matrik At
Kolom matriks A menjadi baris di matrik At
3. Penjumlahan dan Pengurangan
Syarat > baris & kolomnya sama
Cara > elemen yang seletak di jumlah / di kurangkan
Contoh :
NOTE :
1. A + C = + =
A . B B . A (tidak komutatif)
4. Perkalian Skalar
(A . B) . C = A ( B . C) (asosiatif)
Contoh :
A.I=I.A
2 =
5. Perkalian 2 Matrik
Syarat > kolom matriks = 1, baris matrik = 2
Cara > matriks A dilihat barisnya
Matriks B dilihat kolomnya
Penjumlahan ( baris x kolom )
Contoh :
A= B=
A.B= = =
23
Rangkuman Matematika
P= ----- det P = |P| = 2.1 4.7 = 2 28 = -26
= 3.5 2.4 = 15 8 = 7
2. Matriks 3x3
Cara Sarrus (menambah 2 kolom)
Contoh :
B=
B= det B = x -y +z
E. Invers Matriks
1. Matriks 2x2 NOTE :
A= A-1 . B-1 B-1 . A-1
Invers MatrikS A = A-1 = A-1 . B-1 = ( B . A)-1
B=
A-1 = . Adjoin
Contoh :
R=
24
Rangkuman Matematika
Det R =
-1
Cara 1 X = A . B
Cara 2 determinan
ax + by = p D= Dx = Dy =
cx + dy = q
x= Y=
25
Rangkuman Matematika
LOGIKA MATEMATIKA
P. Salah
Pernyataan P. Faktual
Kalimat
Terbuka
Bukan
P. Benar
Pernyataan
Konjungsi { ^ }
o Jika dua buah pernyataan p dan q dihubungkan dengan operasi
konjungsi yang dilambangkan ^ di tulis p ^ q dengan kata
hubung yang artinya ^ = dan P Q P^Q
Misal : B B B
P = ibu memasak nasi B S S
Q = ayah mencuci mobil S B S
P ^ Q = ibu memasak nasi dan ayah mencuci mobil S S S
Disjungsi { v }
o Jika 2 buah pernyataan p dan q dihubungkan oleh operasi
disjungsi yang dilambangkan v di tulis p v q, kata hubung v =
atau
P Q PvQ
Misal :
B B B
P = 1+1 = 2
B S B
S B B
Q = 2 adalah bilangan genap S S S
26
Rangkuman Matematika
P v q = 1+1= 2 atau 2 adalah bilangan genap
Implikasi ( )
o Adalah pernyataan majemuk yang di susun dari 2 buah
pernyataan p dan q dalam bentuk jika p maka q, ditulis p q
Dalam penerapan yang lain, p q dapat dibaca ; P hanya jika, q jika p, p
syarat cukup bagi q, q syarat cukup bagi p.
P Q PQ
B B B
B S S
S B B
S S B
Bi-implikasi ( )
o Dua buah pernyataan p dan q dikenakan operasi biimplikasi
dengan lambang yg artinya jika dan hanya jika.
Misal : p q maka dibaca, P Q PQ
- P jika dan hanya jika q B B B
- Jika p maka q dan jika q maka p B S S
- P syarat perlu dan cukup bagi q S B S
- Q syarat perlu dan cukup bagi p S S B
b. Kalimat berkuantor
Kuantor umum / universal ( ) di baca ; semua, seluruh, setiap.
Kuantor khusus / ekseternal ( ), di baca ; sebagian, beberapa, ada.
~ =
27
Rangkuman Matematika
p q ~p ~q pq ~q ~p qp ~q ~p
B B S S B B B B
B S S B S B B S
S B B S B S S B
S S B B B B B B
p q = ~q ~p
Di dapat =>
q p = ~p ~q
Contoh :
p = saya makan q = saya kenyang
implikasi = jika saya makan, maka saya kenyang
invers = jika saya tidak makan, maka saya tidak tenang
konvers = jika saya kenyang, maka saya makan
kontraposisi = jika saya tidak kenyang, maka saya tidak makan
d. Penarikan kesimpulan
1. Prinsip Modus Ponens
Jika pq benar dan p benar maka q benar
(~p ^ q) (p~q)
q
p
p q ~p ~q ~p q p ~q (~p--_q) (p~q)
B B S S S S B
B S S B S B B
S B B S B B B
S S B B S B B
~q
p
28
Rangkuman Matematika
3. Prinsip Silogisme
Jika pq benar dan qr maka pr benar
(~p ^ q) (p v ~q)
p q ~p ~q ~p ^ q p v ~q (~p ^ q) (p v ~q)
B B S S S B S
B S S B S B S
S B B S B S S
S S B B S B S
29
Rangkuman Matematika
SUDUT DAN BIDANG
A. SUDUT
1= 1 jam = 60 = 3600
1 rad = 57,3 = 63,69g 1g = 0,94 = 0,016 rad
1= 0,017 rad = 1,1g
L= tan
K = n.s
10. Ellips
L = ab
K = (a+b)
30
Rangkuman Matematika
C. BANGUN DATAR TAK BERATURAN
31
Rangkuman Matematika
Lm+ n
32
Rangkuman Matematika
L ABCD = { Xa (Yb-Yd) + Xb ( Yc-Ya) + Xc (Yd-Yb) + Xd (Ya- Yc)}
D. REFLEKSI (PENCERMINAN)
Pencerminan terhadap x = k
Pencerminan terhadap garis y = -x
P(x, y) P (2k-x, y)
P(x, y) P (-y, -x)
E. TRANSLASI (PERGESERAN)
Pergeseran titik/ bangun menurut arah & jarak tertentu
Dilambangkan dengan , a: komponan x , b: komponan y
P(x, y) P(x + a, y + b)
33
Rangkuman Matematika
F. ROTASI (PERPUTARAN)
P(x, y) P (-y, x)
G. DILATASI (PERKALIAN)
Jika titik P di dilatasikan dengan pusat O dan skala K maka,
OP.K=OP K =
Contoh Soal
1.
Jawab :
2.
Tentukan luas bangun di samping !
34
Rangkuman Matematika
TRIGONOMETRI
SUDUT 0 30 45 60 90
Sin 0 1
Cos 1 0
Tan 0 1
Cosec 2 1
sec 1 2
cotg 1
35
Rangkuman Matematika
A = K. 90 , K = Kelipatan 1, 2, 3, 4
K = 1, 3 SIN hasilnya COS , COS hasilnya SIN , TAN hasilnya COTG
K = 2, 4 SIN tetap SIN , COS hasilnya COS , TAN hasilnya TAN
Sudut Periodik
Aturan SiN
36
Rangkuman Matematika
Sudut Rangkap
=1- =2 -1
Identitas Trigonometri
Sudut Tengahan
Rumus Perkalian
37
Rangkuman Matematika
Rumus Penjumlahan
Persamaan Bentuk
Contoh Soal
Nyatakan sebagai sudut lancip !
1.
2.
3.
Hitunglah !
1.
2.
3.
4.
Jadi HP =
38
Rangkuman Matematika
BARISAN & DERET
untuk r < 1 n
c. Sisipan
Jika diantara 2 suku barisan geometri a, ar, ar2 (1) kita sisipkan
3 suku sehingga membentuk geometri sebagai berikut:
C. Notasi Sigma
Bentuk ------->
Sifat :
39
Rangkuman Matematika
Contoh Soal
FUNGSI
Contoh :
Himpunan A={1, 2, 3, 4} dan B={a, b}, maka
A x B = {(1, a) (1, b) (2, a) (2, b) (3, a) (3, b)}
B x A = {(a, 1) (a, 2) (a, 3) (b, 1) (b, 2) (b, 3)}
40
Rangkuman Matematika
Suatu dikatakan fungsi jika relasi antara anggota A dan B setiap anggota himpunan A
mempunyai kawan 1 anggota himpunan B.
Fungsi F atau pemetaan f dari himpunan A ke himpunan B ditulis :
Jika dinyatakan pada bidang koordinat fungsi F yang menyatakan setiap X ke Y ditulis :
Dengan
f(x) = rumus fungsi F
x = variabel bebas
y = variabel terikat (y merupakan bayangan dari x)
Relasi : sembarang himpunan bagian dari produk cartesius A x B
Contoh :
Grafiknya
f (x) = 2
F = {x|x R)
2. Fungsi Linear
Fungsi F yang memetakan anggota himpunan riil ke himpunan riil, ditulis :
41
Rangkuman Matematika
Dirumuskan atau
Contoh :
f (x) = y = 2x + 5 atau f(x) = 2x + 5, atau y = 2x + 5, jika
dirumuskan
4. Fungsi Identitas
Fungsi F yang memetakan anggota himpunan bilangan riil ke himpunan bilangan riil,
ditulis :
dirumuskan
Grafiknya
F (-2) = -2
F (-1) = -1
F (0) = 0
F (1) = 1
F (2) = 2
Contoh :
1. Untuk
2. Untuk
3. Untuk
42
Rangkuman Matematika
c. Sifat-Sifat Fungsi
i. Fungsi subjektif ( onto / kepada) lebih dari 1 pasangan lainnya adalah fungsi
yang bersifat into/ ke dalam
Onto range = kodomain into range bagian dari kodomain
B. FUNGSI LINEAR
Menentukan persamaan linear :
Jika diketahui 2 buah titik (X1 , Y1) dan (X2 , Y2) Jika diketahui sebuah titik (X1 , Y1) dan gradien
43
Rangkuman Matematika
Karena sudut yang dibentuk untuk 2 garis tersebut pada (selalu positif di
kuadran 1)
i. Jika (kedua garis sejajar)
----> --->
Penyelesaian :
C. FUNGSI KUADRAT
c. Jika Grafik Melalui Titik (X1, 0) dan (X2, 0) serta titik (X,
Y)
Rumus :
44
Rangkuman Matematika
Catatan :
Jika nilai grafik parabola akan terbuka ke atas
Jika nilai grafik parabola akan terbuka ke bawah
Titik puncak pada parabola baik maksimal maupun minimal ditentukan oleh :
Sumbu simetri
Nilai ekstrim
Titik potong sumbu
Titik potong sumbu
D. FUNGSI EKSPONEN
Definisi dan
Rumus
Dimana, a = bilangan pokok b = bilangan pangkat
Keterangan
1. Pada dengan , bilamana maka
disebut Fungsi monoton naik
2. Pada dengan , bilamana maka
disebut Fungsi monoton turun.
Penyelesaian soal terapan :
Masalah kenaikan suhu, perkembangan bakteri, diselesaikan dengan menggunakan fungsi
eksponen
Masalah penurunan suhu, pelarutan zat, diselesaikan dengan menggunakan fungsi eksponen
E. FUNGSI LOGARITMA
Bentuk umum alog x atau y = alog x
Dengan atau , ,
Langkah menentukan invers fungsi logaritma :
1. Memisahkan menjadi Y
2. Menyatakan X ke dalam Y
3. Mengganti X menjadi dan Y menjadi X
F. FUNGSI TRIGONOMETRI
Grafik Fungsi
45
Rangkuman Matematika
i. Grafik Fungsi Grafik Fungsi
(sin, cos)
(tan)
Bentuk umum , nilai a menunjukkan amplitudo nilai maximum dan minimum
46
Rangkuman Matematika
Contoh Soal
atau
-3 8
-2 4
-1 2
0 1
1
47
Rangkuman Matematika
PROGRAM LINIER
Program linier salah satu cara untuk memecahkan masalah tertentu,
dengan menggunakan model matematika yang terdiri atas pertidaksamaan
linier yang mempunyai banyak penyelesaian.
, dengan
Langkah-langkah :
Gambarlah grafik
Tentukan daerah yang memenuhi pertidaksamaan tersebut,
dengan mengarsir daerah yang tidak memenuhi
pertidaksamaan
Daerah bersih merupakan penyelesaian pertidaksamaan
B. Menentukan Sistem Pertidaksamaan Linier jika diketahui Himpunan
Penyelesaian
Tentukan terlebih dahulu persamaan garisnya
1. Persamaan garis melalui 2 titik A(x1, y1) dan B (x2, y2)
48
Rangkuman Matematika
Garis yang sejajar garis yang terletak paling
dekat dengan titik pangkal menyebabkan bentuk
menjadi minimum.
Contoh Soal
X 0 4
Y 4 0
X 0 8
Y 3 0
2.
X 0 25
Y 25 0
X 0 28
Y 21 0
49
Rangkuman Matematika
PELUANG
A. FAKTORIAL, PERMUTASI & KOMBINASI
a. Faktorial
Rumus n! = 1 x 2 x 3 x 4 x 5 x x n
Secara umum :
Contoh :
b. Permutasi
Rumus :
Contoh :
Permutasi Siklis
Rumus
c. Kombinasi
Rumus :
B. PELUANG
50
Rangkuman Matematika
o kepastian
o kemustahilan
o Rumus :
N (A) : banyak anggota A
N(A) : banyak anggota ruang sampel
51
Rangkuman Matematika
b. Frekuensi harapan (fh)
Rumus
Contoh :
Penyelesaian :
Rumus
Rumus
Keterangan :
= peluang kejadian A
= peluang kejadian B
Rumus :
atau
Keterangan :
52
Rangkuman Matematika
peluang kejadian A
Contoh Soal
1. Dalam suatu pertemuan yang dihadiri 3 orang Cina, 2 orang Arab dan 4
orang Belanda.
tersebut?
c. Apabila duduk mengelilingi meja bundar dan orang Cina harus selalu
tersebut?
Jawab :
a. Orang Cina = 3
Orang Arab = 2
Orang Belanda = 4
P(s) = (6-1)! = 5!
53
Rangkuman Matematika
IRISAN KERUCUT
1. Lingkaran
Persamaan :
Persamaan :
Dari persamaan
diperoleh :
54
Rangkuman Matematika
2. Persamaan Garis Singgung Pada Lingkaran
(0, 0)
55
Rangkuman Matematika
3. Parabola
a. Persamaan Parabola
56
Rangkuman Matematika
iv. Jika fokus F(0, -p) dan direktrisnya y=p, maka persamaan
parabola adalah :
adalah :
57
Rangkuman Matematika
ii. Persamaan garis singgung di
adalah :
Titik singgungnya :
Titik singgungnya :
4. Elips
atau
58
Rangkuman Matematika
Sifat-sifat Elips :
Eksentrisitetnya
adalah
singgungnya adalah
adalah
singgungnya adalah
5. Hiperbola
a. Persamaan Hiperbola
59
Rangkuman Matematika
Hiperbola dengan fokus
memotong
sumbu x di dan
mempunyai
persamaan
Sifat-sifat :
Eksentrisitet =
Asimtut : dan
Sifat-sifat :
Asimtut
Persamaan direktrisnya :
Koordinat fokus :
adalah
60
Rangkuman Matematika
singgungnya adalah
hiperbola adalah
singgungnya adalah
Contoh Soal
Jawab :
Jawab :
61
Rangkuman Matematika
62
Rangkuman Matematika
DIMENSI TIGA
(bangun ruang)
1. KUBUS Kubus dibatasi oleh 6 bidang persegi yang
kongruen
ABFE = bidang frontal (bidang yang terletak
pada bidang gambar)
Garisnya disebut Garis Frontal
BCGF = bidang ortogonal
Garisnya disebut Garis Ortogonal (garis yang
tegak lurus bidang gambar.
EB = Diagonal Sisi
EC = Diagonal Ruang
2. BALOK
VOLUME LUAS PERMUKAAN Diag. Ruang
Diagonal Sisi
LUAS SEGI n
63
Rangkuman Matematika
64
Rangkuman Matematika
5. LIMAS TEGAK SEGI n BERATURAN
7. TABUNG
8. TABUNG TERPANCUNG
65
Rangkuman Matematika
9. KERUCUT
LUAS SELIMUT
66
Rangkuman Matematika
11. BOLA
adalah bangun ruang yang dibatasi segi n tak terhingga, bila dipotong
lingkaran.
Tembereng Bola
Juring Bola
Bangun ruang yang terdiri dari kerucut dan tembereng bola yang
Keratan Bola
Bangun ruang yang dibatasi oleh dua lingkaran sejajar dan oleh
Cincin bola
Bangun ruang yang dibatasi bagian luar oleh keratan bola dan
berimpit.
Contoh Soal
Jawab :
67
Rangkuman Matematika
p:l:t=3:2:1
v = 162 cm3
p = 3x
l = 2x
t=x
Jawab :
V kubus = 64 cm2
Sisi =
P = 2l = 8 cm
T = p = cm
VEKTOR
Vektor adalah kwantitas (besaran) yang mempunyai besaran sekaligus
arah.
(besaran yang tidak memiliki arah disebut besaran skalar)
Ruas Garis :
68
Rangkuman Matematika
ruas garis adalah suatu garis yang mempunyai panjang tertentu.
Secara geometris diwakili ruas garis berarah
Searah Berlawanan
arah
69
Rangkuman Matematika
C. VEKTOR dalam KOORDINAT CARTESIUS
70
Rangkuman Matematika
G. Penulisan Vektor
a. Jika koordinat ujung vektor adalah maka
disebut bentuk koordinat vektor .
b. Jika vektor dinyatakan dalam bentuk komponen dan k
71
Rangkuman Matematika
b. Bila vektor , maka panjangnya adalah
72
Rangkuman Matematika
c. Penjumlahan Vektor dalam Ruang
maka
maka
e. Pembagian Ruas Garis di R3 dalam bentuk vektor
Jika , dan
Diperoleh rumus :
73
Rangkuman Matematika
h. Besar Vektor
dan , maka
74
Rangkuman Matematika
J. Bilangan Kompleks
Bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk atau
, dimana a dan b bilangan real dan
(bilangan imajiner i=j= ). Jadi bilangan kompleks
merupakan gabungan dari bilangan real dan bilangan imajiner.
75
Rangkuman Matematika
Pada pembagian bilangan kompleks pada prinsipnya adalah seperti
merasionalkan penyebut jadi penyebutnya diubah menjadi bentuk
real dengan cara mengalikan dengan bentuk sekawannya penyebut
yang secara umum dapat ditulis :
N. Phasor
Kedudukan sesaat dari vektor yang
berputar pada pangkalnya.
Notasi : dengan r panjang
(besar) phasor dan adalah sudut
yang dibentuk phasor dengan
sumbu positif.
76
Rangkuman Matematika
Jika phasor diberikan dalam bentuk polar maka
perkalian dan pembagian phasor dapat dirumuskan menjadi:
a.
b.
Contoh Soal
3.
77
Rangkuman Matematika
78