bilangan real
Member of group 1
Bilangan riil dalam matematika merupakan bilangan yang dapat dituliskan dalam bentuk desimal, seperti 2.4871773339 …
atau 3.25678. Bilangan real meliputi bilangan rasional, seperti 42 dan −23/129, dan bilangan irasional, seperti π. Bilangan real
juga dapat direpresentasikan sebagai titik pada garis digital
Standar modern matematika murni tidak cukup ketat untuk deskripsi bilangan riil ini. Salah satu perkembangan
matematika terpenting di abad ke-19 adalah penemuan definisi yang cukup ketat dari bilangan real dan kesadaran
bahwa diperlukan definisi yang lebih baik. Definisi aksiomatik standar saat ini menyatakan bahwa bilangan real
membentuk bidang Archimedes unik, yang sepenuhnya teratur
Sisteam bilangan
real
Bilangan real
-17, -4, 0, π, 85
Selain ketiga kelompok di atas, bilangan bulat juga dapat dibagi menjadi kelompok-kelompok berikut.
bilangan prima
Bilangan prima adalah bilangan yang hanya memiliki dua pembagi, yaitu bilangan 1 dan bilangan itu sendiri. Contoh bilangan
prima adalah 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, dst.
Bilangan komposit
Bilangan komposit adalah bilangan yang faktor pembaginya lebih besar dari 2. Beberapa contoh bilangan komposit adalah 4,
6, 8, 12, 15, dll.
Operasi bilangan real
Untuk setiap bilangan real a , b dan c
berlaku sifat urutan berikut :
•a<b⇒a+c<b+c
•a<b⇒a-c<b-c
• a < b , c > 0 ⇒ ac < bc
• a < b , c < 0 ⇒ ac > bc
• a > 0 ⇒ > 1/a > 0
•Jika a dan b bertanda sama maka a < b ⇒ 1/b < 1/a
Penambahan
Jika a, b, maka jumlah dari a dan b dinyatakan sebagai “a + b”. a dan b masing-masing disebut istilah. Sifat operasi penjumlahan:
1. Pesanan tertutup, Jika a, b hanya ada satu bilangan bulat yaitu c, maka a + b = c
2. Pertukaran (Exchange), Jika a, b, maka a + b = b + a
3. Association (pengelompokan), Jika a, b, c, maka a + (b + c) = (a + b) + c
4. Penambahan distribusi (spread), Jika a, b, c, maka a × (b + c) = ab + ac
5. Memiliki rasa identitas, 0 adalah elemen yang diidentifikasi dengan penjumlahan, yang berarti a + 0 = 0 + a = a
6. Kebalikan dari penjumlahan, Untuk setiap a, ada (-a), dan menambahkannya bersama-sama akan menghasilkan elemen
identitas, yaitu nol (0). Yaitu a + (-a) = (-a) + a = 0
Pengurangan
Pembagian
Jika a, b, bagian a dan b dinyatakan sebagai “a: b” dengan b ≠ 0. Aturan pembagiannya adalah:
1. a × (b: c) = (a × b): c, Misalnya: 2 × (4: 2) = (2 × 4): 2 = 4
2. (a × b): (c × d) = (a: c) × (b: d), Contoh: (4 × 8): (2 × 4) = (4: 2) × (8: 4) = 2 × 2 = 4
3. a: (b: c) = a × (b: c), Contoh: 8: (10: 5) = 8 × (10: 5) = 8 × 2 = 16
Sifat bilangan real
a × (b + c) = (a × b) + (a
Distributif × c)
Pembagi Nol Tidak berlaku
Macam – macam bilangan real
Dalam sistem bilangan matematika, bilangan riil terdiri dari dua sistem bilangan, yaitu:
Bilangan rasional
Seperti disebutkan di atas, bilangan rasional adalah sistem bilangan yang dapat diekspresikan dalam bentuk
pecahan a / b, di mana a dan b adalah bilangan bulat, dan b ≠ 0. Misal: -1.25; 0; 23; 1.25; dan lainnya.
Bilangan Irasional
Bilangan irasional adalah suatu sistem bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan a / b
tetapi dapat dinyatakan dalam bentuk desimal. Misalnya:
e (Euler) = 2,7182818 …
Sifat – sifat operasional dan
contohnya
Jika a, b, dan c adalah elemen dari himpunan bilangan real, sifat berikut berlaku.
Penjelasan Penjumlahan Perkalian
Tertutup a + b = bilangan real a × b = bilangan real
contoh : 2 + 3 = 5 contoh : 2 × 3 = 6
Distributif a × (b + c) = (a × b) + (a ×
Asosiatif a + (b + c) = (a + b) + c c)
a × (b × c) = (a × b) × c
contoh : contoh :
2 + (3 + 5) = (2 + 3)+ 5 contoh : 2 × (3 + 5) = (2 × 3) + (2
2 + (8) = (5) + 5 × 5)
10 = 10 2 × (3× 5) = (2 × 3) × 5 2 × (8) = (6) + 10
2 × (15) = (6) × 5 16 = 16
Imajiner Nilai i³ = (i × i) × i = -1 × i = Bilangan imajiner merupakan bagian dari bilangan kompleks
-i
-i berikut 10 contoh bilangan imajiner.
i⁻³ i
i⁴ = i³ × i = -i × i = 1 1
i⁻² -1
i⁵ = i⁴ × i = 1 × i = i i i 4 + 3i
i⁻¹ -i -i 8 - 7i
i⁶ = i⁵ × i = i × i = -1 -1 7i 7 + 8i
i⁰ 1 -5i -9 + 8i
4i i³
I i
i² = i × i = -1 -1 Bilangan kompleks adalah sistem bilangan dalam ilmu matematika yang
dinotasikan dengan a + bi, dengan a, b merupakan bilangan real dan i merupakan
angka imajiner.
Bilangan biner dan
konversinya
Bilangan biner merupakan sistem bilangan berbasis 2 yang mana penulisannya menggunakan 2 simbol angka, yaitu 0 dan 1.
Sistem bilangan biner modern pertama kali ditemuka oleh Gottfried Wilhelm Leibniz pada abad ke-17. Istilah bilangan biner kerap
disebut juga dengan bit, atau binary digit. Berikut contoh penghitungan bilangan biner pada sistem coding 1 byte:
Berikut contoh penghitungan bilangan biner pada sistem coding 1 byte:
9 00001001
Bentuk desimal Bentuk biner 8 bit (1 byte)
10 00001010
0 00000000
11 00001011
1 00000001
12 00001100
2 00000010
13 00001101
3 00000011
14 00001110
4 00000100
15 00001111
5 00000101
16 00010000
6 00000110 Dalam penghitunggannya, bilangan biner dimulai dari 00000000
untuk sistem bilangan biner 8 bit (1 byte). Selanjutnya,
7 00000111
penghitungan tersebut berlanjut hingga mencapai angka maksimal
8 00001000 11111111.
Contoh Soal Bilangan Real