BILANGAN BULAT
OLEH
Kelompok 7
Emilius Hamin
BILANGAN
Misalnya: 1,2,3,4,5,6,7,....dst
Bilangan bulat nol adalah bilangan yang terdiri dari angka nol (0)
Bilangan bulat bulat negatif adalah bilangan yang dimulai dari angka
negatif
a. a−b=a+(−b )
12−2=12+(−2)
Contoh : 10=10
b. a−(−b )=a+b
5−(−2)=5+2
5+2=7
Contoh : 7=7
Contoh: 5×3=5+5+5=125
Sifat-sifat perkalian sbb :
8×(3+2)=8×3+8×2
8×5=24 +16
contoh: 40=40
.
Contohnya:
2+5=7
8−2=6
7×3=21
2. Sifat komutatif
Sifat komutatif adalah saat dua bilangan bulat ditambah atau dikalikan, posisinya
dapat ditukar dan hasilnya tetap sama.
Berlaku sifat sbb:
a×b=b×a atau a+b=b+ a
8×5=5×8 3+5=5+3
Contoh : 40=40 atau =8
3. Sifat asosiatif
Sifat operasi bilangan bulat selanjutnya adalah sifat asosiatif. Dilansir dari Splash
Learn, sifat asosiatif aalah ketika bilangan bulat ditambahkan atau dikalikan
hasilnya akan tetap sama terlepas dari bagaimana mereka dikelompokkan.
(3×2)×5=3×(2×5)
6×5=3×10
30=30
sifat asosiatif ini tidak berlaku pada pengurangan dan pembagian bilangan bulat.
4 . sifat distribusi
Dilansir dari Cuemath, sifat distributif bilangan bulat menyatakan bahwa operasi
perkalian dapat didistribusikan melalui penambahan dan pengurangan untuk
mempermudah perhitungan.
contoh:
2×(50−24=(2×50)−(2×24)
=2×26=100−48
52=52
Sifat distributif dapat diterapkan saat operasi hitung perkalian terhadap
penjumlahan ataupun pengurangan.
5. sifat identitas
Sifat operasi bilangan bulat selanjutnya adalah sifat identitas. Dilansir dari
Mathematics LibreTexts, sifat identitas menyatakan bahwa bilangan bulat apa pun
yang dikalikan dengan 1 akan menghasilkan bilangan bulat itu sendiri (identik).
misalnya :
2×1=2
−4×1=−4
24×1=24
a =axaxaxaxax .. .. . xa
n
n faktor
ket:
a = bilangan pokok
b = bilangan pangkat
3
contoh : 4 =4 x 4 x 4=64
bilangan berpangkat nol
semua bilangan apabila a≠0 jika dipangkatkan dengan 0 maka hasilnya sama
dengan 1.
0
a =1
0
5 =1
0
Contoh : (−7) =1
4 6 4+6 10
Contoh : 3 x 3 =3 =3
p
a p −q
q
=a
2. a
46 6−3 3
3
=4 =4
Contoh: 4
p q p q− p
3. a + a =a (1+a ), p≥ p
3 6 3 6−3
5 +5 =5 (1+5 )
Contoh : =53 (1+53 )
p q qxp
4. (a ) =a
5 3 3 x5 15
Contoh : (−2 ) =−2 =−2
p q p q −p
5. a −a =a (1−a ),q≥ p
2 4 2 4 −2
2 −2 =2 (1−2 )
Contoh : =22 (1−22 )
−4 1
1. 3 =
34
1
2.(−4)−3= 3
Contoh: (−4)
()
3
4 4 4 4 64
= x x = =8
Contoh : 2 2 2 2 8
Bilangan berpangkat pecahan
m 1
a =( a
n n m
)
2 1
Contoh: 4 =( 4
3 3 2
)
a √ b+c √ b= ( a+b ) √ b
Contoh:
a. 4 √ 5+5 √ 5= ( 4+5 ) √ 5
=10 √ 5
b. 7 √ 8−3 √ 8=( 7−3 ) √ 8
=4 √ 8
√ a=b
2
a=b
√ 49=7
Contoh : =7 2=7×7=49
√3 a=b
3
a=b =b×b×b
√3 64=4
Contoh : =4×4×4=64
E. Bilangan pecahan
Bilangan pecahan adalah suatu bilangan yang merupakan hasil bagi antar bilangan bulat
dan bilangan asli . Dimana,nilai pembilangnya lebih kecil dari pada penyebut.
Jenis-jenis pecahan
1. Pecahan biasa
Pecahan biasa adalah pecahan yang pembilangnya lebih kecil dari pada
2 5 1
, ,
penyebutnya. Contoh: 8 7 4
2. Pecahan campuan
Pecahan campuran adalah pecahan yang pembilangnya lebih besar dari pada
8 3
=1
penyebutnya. Contohnya: 5 5
3. Pecahan desimal
Pecahan desiamal adalah pecahan yang penulisannya menggunakan tanda
()
an a a a a
= × × ×.. ..× , b≠0
n b b b b
Sebanyak n faktor
Contoh:
()
3
4 4 4 4 4×4×4 64
= × × = =
5 5 5 5 5×5×5 125
BAB II
HIMPUNAN
1. Pengertian Himpunan
Himpunan adalah kumpulan benda-benda/objek-objek tertentu dyang dapat didefenisikan
dengan jelas.
Contoh : Kumpulan hewan mamalia
Kumpulan negara-negara ASEAN.
2. Notasi Himpunan
Himpunan dinotasikan dengan huruf kapital (huruf besar), sedangkan anggota elemen)
himpunan dituliskan di antara tnda kkurung kurawal “{}”. Contoh : A adalah himpunan
bilangan genap
Ditulis : A = { bilangan genap} atau A = {2,4,6,8,…}
3. Anggota Himpunan
Anggota ( elemen ) himpunan adalah semua benda ataua objek yang terdapat didalam suatu
himpunan. Anggota himpunan dinyatakan dengan notasi sedangkan yang bukan anggota
himpunan dinyatakan dengan notasi “/”.
Contoh : A = { 1,2,3,4}
1 adalah anggota A, ditulis 1 A
5 Bukan anggota A, ditulis 5/A
4. Cara Menyatakan Suatu Himpunan
Ada tiga cara menyatakan suatu himpunan :
a. Dengan kata-kata
Contoh : A adalah himpunan bilangan prima kurang dari 10
b. Dengan Mendaftar
Contoh : {2,3,5,7}
c. Dengan Notasi Pembentukan Himpunan
Contoh : A= {a(a bilangan prima kurang dari 10)}
5. Jumlah Anggota Himpunan
Jika A adalah anggota himpunan maka jumlah atau banyaknya anggota himpunan A ditulis
n(A).
Contoh :
Jika B = {bilangan prima kurang dari 13} maka n(B)
penyelesaian :
Bilangan prima yang kurang dari 13 adalah 2,3,5,7,11. Berarti anggota himpunan B
berjumlah n (B)= 5
A. JENIS-JENIS HIMPUNAN
1. Himpunan Semesta (S)
Himpunan semesta adalah himpunan yang memuat semua anggota yabg sedang dibicarakan.
Himpunan semesta dinotasikan dengan “S”.
Contoh :
A = {1,3,5,7}
B = { 2,4,6,8}
Himpunan Semestanya adalah :
S = {1,2,3,4,5,6,7,8}
2. Himpunan Kosong (ø )
Himpunan kosong adalah yang tidak mempunyai anggota. Himpunan kosong dinotasikan
dengan “ ø “.
Himpunan kosong selalu merupakan salah satu bagian bagian dari setiap himpunan.
Contoh :
A adlah himpunan bagian positif yang lebih kecil dari nol.
Ditulis ; A = {} atau A = ø
B adalah himpunan nama-nama yang dimulai dengan huruf D.
Ditulis : B = {} atau ø.
3. Himpunan Bagian ( ⸦ )
Himpunan bagian adalah anggota suku himpunan yang menjadi anggota dari himpunan lain.
Himpunan bagian mulai dinotasikan dengan “⸦ ) sedangkan yang bukan himpunan bagian ,
dinotasikan dengan “ Ȼ “.
Contoh :
A = {a,d, 1}
B = {m,o,r,e}
C = { a,e,I,o,u,d,m,r}
Maka:
A adalah himpunan bagian dari C → ditulis A ⸦ C
B adalah himpunan bagian dari C → ditulis B ⸦ C
A bukan himpunan bagian dari B → ditulis A Ȼ C
Banyaknya anggota himpunan bagian dapat dirumuskan dengan : N= 2n
Keterangan : N = banyakanya himpunan bagian
n = jumlah anggota himpunan
contoh :
1. A = {1.3}
Banyaknya himpunan bagian adalah :
N = 2n (n=2)
= 22
=4
Jadi banyaknya himpunan bagian dari A ada 4, yaitu :
{},{1},{3},{1,3}
2. B = {a,b,c}
Banyaknya himpunan bagian adalah :
N = 2n (n=3)
= 23
=8
Jadi banyaknya himpunan bagian dari dari A ada 8 yaitu :
{},{a},{b},{c},{a,b},{a,c},{b,c},,{a,b,c}.
4. Himpunan saling Lepas (// )
Dua himpunan dikatakan saling lepas jika anggota kedua tidak ada yang sama.
Himpunan saling lepas dinotasikan dengan “ // “ .
contoh :
A = {1,2,3}
B = { 5,6, 7}
Himpunan A saling Lepas dengan himpunan B
Ditulis : Himpunan A// himpunan B
C. DIAGRAM VENN
Diagram venn adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan himpunan-himpunan yang
dibicarakan ( himpunan semesta).
Himpunan semesta digambarkan dengan menggunkan persegi panjang, sedangkan himpunan
bagian dari himpunan semesta digambarkan menggunkan lingkaran .
Contoh :
1. S = {bilangan asli kurang dari 10}
A = {1,2,3,4,5}Diagram venn himpunan diatas adalah :
S A
S
A
B
6 1 2
5 3
7 4 9
2. S = {a,b,c,d,e,f,g}
A = { a,b,c}
B = { d,e,f}
S
A B
a d
b e
c f
S A B
Contoh :
1. S = {1,2,3,…,10}
A = {3,4.5.6}
B = {1,3,5,7,9}
A irisan B atau A∩B = {3,5}
Diagram Venn
S A B
1
4
3 7
5 9
6
2 10
S A B
Contoh :
A= {1,2,3,4,5}
B = {4,5,6,7,8}
Diagram Venn
S A B
6
1 4
7
2 5
9
3