Anda di halaman 1dari 3

Bab 1

Bilangan Bulat, Bilangan Berpangkat, KPK dan FPB


Bilangan Bulat
1. Bilangan bulat terdiri dari bilangan bulat negatif, nol, dan bilangan bulat positif.
2. Sifat-sifat operasi hitung pada bilangan bulat.
a. Sifat tertutup
Tertutup terhadap penjumlahan, pengurangan, dan perkalian. Hasil operasi hitung juga
merupakan bilangan bulat
Contoh : 2 + 3 = 5 3x2=6 4–3=1
b. Sifat komutatif
Untuk setiap bilangan bulat a dan b, selalu berlaku: a + b = b + a dan a x b = b x a
Contoh : 7 + (-9) = (-9) + 7
(-4) x 3 = 3 x (-4)
c. Sifat asosiatif
Untuk setiap bilangan bulat a, b, dan c selalu berlaku: (a + b) + c = a + (b + c) dan
(a x b) x c = a x (b x c)
Contoh : (6 + (-7)) + 11 = 6 + ((-7) + 11)
(4 x 3) x 2 = 4 x (3 x 2)
d. Mempunyai unsur identitas
Untuk sebarang bilangan bulat a, selalu berlaku: a + 0 = 0 + a = a dan a x 1 = 1 x a = a
Contoh : 2+0=0+2
3x1=1x3
e. Sifat Distributif
Untuk setiap bilangan bulat a, b, dan c selalu berlaku: a x (b ± c) = (a x b) ± (a x c)
Contoh : 5 x (2 + 3) = (5 x 2) + (5 x 3)
3. Aturan urutan pengerjaan operasi hitung campuran bulangan bulat adalah sebagai berikut.
a. Dahulukan operasi hitung yang terdapat di dalam tanda kurung
b. Jika terdapat perkalian atau pembagian dan penjumlahan atau pengurangan, kerjakan
perkalian atau pembagian terlebih dahulu
c. Jika hanya terdapat penjumlahan dan pengurangan, operasi yang terletak di sebelah
kiri dikerjakan terlebih dahulu
d. Jika hanya terdapat perkalian dan pembagian, operasi yang terletak di sebelah
kiri dikerjakan terlebih dahulu
4. Perkalian berdasarkan Tanda Bilangan Bulat
Jika p dan q bilangan bulat maka :
p q pxq
(+) (+) (+)
(+) (-) (-)
(-) (+) (-)
(-) Jika p(-)
Contoh: = 2 dan q (+)
=3
2x3=6 2 x (-3) = -6 (-2) x 3 = -6 (-2) x (-3) = 6
n
5. Bentuk a dinamakan bilangan berpangkat, artinya perkalian a sebanyak n kali.
an = a x a x a x ... x a (banyak n kali)
an dibaca a pangkat n
a = bilangan pokok
n = bilangan pangkat
Contoh : 25 = 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 32
6. KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil)
Sifat sifat KPK :
a. KPK dari dua bilangan atau lebih adalah bilangan terkecil yang merupakan kelipatan
persekutuan dari bilangan bilangan tersebut
b. KPK dapat dicari dengan faktorisasi prima
c. Mencari KPK dengan faktorisasi prima dilakukan dengan mengalikan semua faktor. Jika
ada faktor yang sama, maka diambil yang pangkatnya terbesar.
Contoh : Tentukan KPK dari 15 dan 18
Faktorisasi Prima 15 = 3 x 5 Faktorisasi Prima 18 = 22 x 32
KPK dari 15 dan 18 = 22 x 32 x 5 = 90
7. FPB (Faktor Persekutuan Terbesar)
Sifat sifat FPB :
a. FPB dari dua bilangan atau lebih adalah bilangan terbesar yang merupakan faktor
persekutuan dari bilangan bilangan tersebut
b. FPB dapat dicari dengan faktorisasi prima
c. Mencari FPB dengan faktorisasi prima dilakukan dengan mengalikan faktor yang sama
dengan pangkat yang terkecil.
Contoh : Tentukan FPB dari 20 dan 30
Faktorisasi Prima 20 = 22 x 5 Faktorisasi Prima 30 = 2 x 3 x 5
FPB dari 20 dan 30 = 2 x 5 = 10
8. Jenis Jenis bilangan pecahan
a. Pecahan Biasa Murni e. Persen (%)
2 4 3 5 18
Contoh : , , , dsb Contoh : 5% = ; 18% =
3 7 5 100 100
b. Pecahan Biasa Tidak Murni f. Pecahan Senilai
7 19 13 2 6 2𝑥3 6
Contoh : , , , dsb Contoh : = , karena =
3 7 5 3 9 3𝑥3 9
c. Pecahan Campuran g. Menyederhanakan Pecahan
2 4 3 18 3 18 ∶ 6 3
Contoh : 1 , 8 , 4 , dsb
3 7 5
Contoh : = , karena =
30 5 30 ∶ 6 5
d. Pecahan Desimal
Contoh : 0,7; 0,67; 0,892; dsb
9. Mengubah Bentuk Pecahan
a. Mengubah dari Pecahan Campuran ke Pecahan Biasa
𝑏 (𝑎 𝑥 𝑐)+𝑏 1 (2 𝑥 4)+1 9
𝑎
𝑐
= Contoh : 2 =
4
=
𝑐 4 4
b. Mengubah Pecahan ke Persen
𝑎 100∶𝑏 3 100∶5 3 20 60
x Contoh : x = x = = 60%
𝑏 100∶𝑏 5 100∶5 5 20 100
c. Mengubah Pecahan ke Desimal
𝑎 100∶𝑏 1 100∶4 1 25 25
x Contoh : x = x = = 0,25
𝑏 100∶𝑏 4 100∶4 4 25 100
10. Membandingkan dan mengurutkan dua pecahan
a. Membandingkan pecahan dengan penyebut yang sama
𝑎 𝑐 2 4
Pecahan < , dengan a < c Contoh : < , dengan 2 < 4
𝑏 𝑏 6 6
b. Membandingkan pecahan dengan penyebut yang berbeda
𝑎 𝑐 𝑎𝑥𝑑 𝑐𝑥𝑏
Pecahan < , dengan <
𝑏 𝑑 𝑏𝑥𝑑 𝑑𝑥𝑏
𝑎 𝑐 𝑎𝑥𝑑 𝑐𝑥𝑏 2 3 2𝑥4 3𝑥3 8 9
Pecahan > , dengan > Contoh : ... = ... = <
𝑏 𝑑 𝑏𝑥𝑑 𝑑𝑥𝑏 3 4 3𝑥4 4𝑥3 12 12
*Jika penyebut dua pecahan tidak sama, maka disamakan dulu penyebutnya
c. Mengurutkan bilangan pecahan
Bilangan pecahan dapat diurutkan dengan cara mengubah bilangan pecahan tersebut
menjadi sejenis.
Contoh : urutkan pecahan berikut dari bilangan terkecil
3 3
; 50% ; 0,45 ;
4 5
3 3
Jawab : Mengubah ; 0,45 ; menjadi persen.
4 5
3 3 75
= x 100% = = 75%
4 4 100
0,45 = 0,45 x 100% = 45%
3 3 60
= x 100% = = 60%
5 5 100
3 3
Maka urutanya dari yang terkecil adalah 0,45 ; 50% ; ;
5 4
12. Menyederhanakan Pecahan
𝑎
Pecahan dapat disederhanakan dengan cara pembilang dan penyebutnya dibagi dengan FPB
𝑏
dari a dan b
12 12:6 2
Contoh : . FPB dari 12 dan 18 adalah 6. Maka =
18 18∶6 3
13. Operasi Pada Pecahan
a. Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan
𝑎 𝑐 𝑎+𝑐 1 2 1+2 3
Jika kedua penyebutnya sama + = . Contoh : 5 + = =5
𝑏 𝑏 𝑏 5 5
Jika kedua penyebutnya berbeda, samakan penyebutnya dengan KPK dari bilangan
2 1 (10;5)𝑥2 (10:2)𝑥1 4 5 9
Penyebut. Contoh : + = KPK dari 5 dan 2 adalah + = 10 + 10 = 10
5 2 10 10
b. Perkalian dan Pembagian Pecahan
𝑎 𝑎𝑥𝑐 2 2𝑥4 8
𝑥𝑐= . Contoh : 5 x 4 = =5
𝑏 𝑏 5
𝑎 𝑐 𝑎𝑥𝑐 2 3 2𝑥3 6
𝑥 = 𝑏𝑥𝑑 . Contoh : 5 𝑥 4 = 5𝑥4 = 10
𝑏 𝑑
𝑎 𝑐 𝑎 𝑑 1 2 1 3 3
: = 𝑏 𝑥 𝑐 . Contoh : : = 5 𝑥 2 = 10
𝑏 𝑑 5 3
c. Penjumlahan dan Pengurangan Desimal
Luruskan koma terlebih dahulu.
Contoh : 0,73 + 0,2 = 0,93
2,127 + 0,24 = 3,367
d. Perkalian dan Pembagian Desimal
283 16 4528
Contoh : 1) 2,83 x 1,6 = 𝑥 = = 4,528 atau dengan cara lain
100 10 1000
2,83 x 1,6 = .....
2,83 (2 angka di belakang koma)
1,6 (1 angka di belakang koma)
283 x 16 = 4528 jadi 4,528 (2 angka + 1 angka di belakang koma)
264 12 264 10 2640 22
2) 2,64 : 1,2 = : = 𝑥 = = = 2,2
100 10 100 12 1200 10

Anda mungkin juga menyukai