MATEMATIKA
1. Model Garis
Perhatikan contoh berikut. Karena maka bergerak ke arah kanan
3+ 4=7
−3 −2−1 0 1 2 3 4 5 6 7
4 −6=− 2 Karena maka bergerak ke arah kiri
2+3=5
0 1 2 3 4 5
( −2 ) +3=1
− 4 −3 −2 −1 0 1 2
( −2 ) + ( − 3 )=−5
−5 − 4 −3 −2 −1 0 1
3+ ( −5 )=− 2
−2 −1 0 1 2 3 4
Membandingkan Dua Bilangan Bulat
Bilangan bulat yang terletak di bagian kanan lebih bernilai besar dari bilangan di sebelah kirinya.
Sebagai contoh > . Demikian pula > . Namun, > sebab terletak di sebelah kiri dari .
1.2 Operasi Penjumlahan dan Pengurangan
pada Bilangan Bulat
1. Penjumlahan
Sifat-sifat operasi penjumlahan pada bilangan bulat.
a. Sifat Komutatif (Pertukaran) b. Sifat Asosiatif (Pengelompokkan)
Contoh
a.
Hal ini juga berlaku secara
b.
umum, yaitu
𝑎− 𝑏=−(𝑏 − 𝑎)
1.3 Operasi Perkalian dan Pembagian
pada Bilangan Bulat
1. Perkalian
Operasi Perkalian merupakan penyederhanaan operasi 3 × 4=12 3 × ( − 4 )=− 12
penjumlahan berulang yang sama.
+¿ +¿
+¿ Kesimpulan: +¿ Kesimpulan:
− −
Perhatikan beberapa contoh hasil perkalian bilangan
bulat berikut.
3 × 4=4+4+4=12 −3 ×(− 4)=12 −3 × ( 4 )=− 12
3 × ( − 4 )= (− 4 ) + ( − 4 )+ ( − 4 )=− 12 − − +¿ − +¿ −
−3 × ( −4 ) =− ( 3 ×− 4 ) =− [ ( − 4 )+ ( − 4 ) + ( − 4 ) ] =12 Kesimpulan: Kesimpulan:
c. Unsur Identitas
Terdapat bilangan 1 sehingga untuk contoh
setiap bilangan bulat berlaku:
.
1× 5=5×1
d. Sifat Distributif
2. Pembagian
6 ÷ 2=3 6 ÷ ( −2 )=−3
Seperti pada bilangan cacah, operasi pembagian pada
bilangan bulat merupakan lawan dari operasi perkalian. +¿ +¿
+¿Kesimpulan: +¿Kesimpulan:
− −
Secara umum ditulis
atau jika .
−6 ×(− 2)=3 −6 × ( 2 )=− 3
− − +¿
Kesimpulan:
− +¿ −
Kesimpulan:
1.4 Operasi Bilangan Berpangkat
=
=
=
=
1.5 Pecahan dan Lambangnya
Tuti mempunyai 16 apel. Berapa banyak apel yang harus diberikan kepada adiknya jika Tuti ingin
memberikan bagian?
Jawab:
Sesuai dengan arti pecahan, kita harus membagi apel sebanyak penyebut, yaitu membagi 16 apel
menjadi 16 bagian. Dengan demikian, 1 bagian adalah 1 apel. Selanjutnya kita memilih 3 bagian,
atau 3 apel.
2. Pembilang dan penyebut suatu pecahan dalam bentuk dapat dibagi dengan bilangan
bulat
𝑎 𝑎:𝑝
=
𝑏 𝑏: 𝑝
Contoh
Sederhanakan pecahan .
Jawab :
Untuk menyederhanakan pecahan ini, kita membagi pembilang dan
penyebut dengan bilangan yang sama.
Membandingkan Dua Bilangan Pecahan
Contoh
2 2 ×2 4
= =
3 3 ×2 6
Karena , maka atau
Pecahan Campuran
Bilangan pecahan yang nilainya antara nol dan satu, yaitu pecahan dengan pembilangnya
merupakan bilangan cacah yang lebih kecil dari penyebutnya. Sebagai contoh, pecahan
dapat ditulis sebagai Bilangan terakhir ini kita menuliskan sebagai .
Contoh
Tuliskan dalam bentuk pecahan campuran .
Jawab:
Jika dibagi akan memberikan hasil bagi dan sisa sehingga
34 4
=6
5 5
1.6 Operasi Hitung pada Pecahan
Penjumlahan Pecahan
Contoh
b.
Contoh
Contoh
Jawab:
a.
b.
Operasi Pembagian
𝑎 𝑑 𝑐 𝑑
× =𝑝× × =𝑝
𝑏 𝑐 𝑑 𝑐
dengan demikian didapat
𝑎 𝑐 𝑎 𝑑
: = ×
𝑏 𝑑 𝑏 𝑐
1.7 Bilangan Pecahan Negatif
Bilangan pecahan negatif adalah lawan dari bilangan pecahan positif yang bersesuaian.
𝑎 𝑎
+− =0
𝑏 𝑏
𝑎 𝑎
−
𝑏 0 𝑏
(samakan penyebut)
Sifat Asosiatif
Penjumlahan dan perkalian pecahan memenuhi sifat asosiatif, yaitu
Sifat Komutatif
Penjumlahan dan perkalian pecahan yang memenuhi sifat komutatif, yaitu
Unsur Identitas
1. Operasi penjumlahan pada bilangan pecahan mempunyai unsur identitas, yaitu 0
𝑎 𝑎
+0 =
𝑏 𝑏
2. Operasi perkalian pada bilangan pecahan mempunyai unsur identitas, yaitu 1
𝑎 𝑎
×1=
𝑏 𝑏
Elemen Invers
1. Terhadap Penjumlahan
2. Terhadap Perkalian
Jika pecahan tidak sama dengan nol, maka selalu ada pecahan q
sehingga
.
Dalam hal ini , yaitu kebalikan dari pecahan semula. Bilangan
disebut invers terhadap perkalian dari .
Sifat Distibutif
( )
𝑎 𝑐 𝑒 𝑎𝑐 𝑎𝑒
× + = +
𝑏 𝑑 𝑓 𝑏𝑑 𝑏𝑓
dengan menuliskan , , dan , maka sifat distributif ini mempunyai bentuk
𝑥
𝑥𝑦 𝑥𝑧
𝑦 𝑧
1.9 Persentase
Pecahan digunakan untuk menyatakan
perbandingan banyak benda yang satu dengan yang
lainnya.
Contoh
buah apel yang ada adalah milik saya. Banyak apel keseluruhan ada 20.
Tentukan Banyak apel milik saya.
Jawab:
Banyak apel milik saya ada .
Pada persentase atau persen, setiap pecahan ditulis sehingga mempunyai penyebut 100. Bilangan
ditulis sebagai .
Untuk menyatakan persentase kita hanya menyebut pembilangnya saja yaitu 40%.
1.10 Bilangan Desimal
+¿
Jika perlu tambahkan nol
Contoh
dan , maka .
Contoh