Anda di halaman 1dari 4

4.

Operasi pembagian
untuk pembelajaran pembagian pada bilangan bukat di khususkan pada pembagian yang memuat
bilangan negatif.sebagaimana kita ketahui falam perkalian dan pembagian bilangan bilangan
cacah bahawa perkalian 4 x 3 = 12 dalam pembagian dapat dinyatakan dalam bentuk 12:4 = 3
atau 12: 3=4 dan sebaliknya. bertitik tolak dari pengetahuan prasyarat sebagai apersepsi ini, kota
kembangkan dalam bentuk tanya jawab seperti berikut
karena 2 x 3=6 maka 6:2=3 atau 6:3=2

Karena .x∆ =-15 maka -15 : 3=∆ atau -15 : 5=.


B. SIFAT SIFAT OPERASI HITUNG
1. Sifat sifat operasi penjumlahan dan pengurangan
a. sifat tertutup
Sifat tertutup untuk operasi penjumlahan maupun pengurangan dapat ditemukan oleh para siswa
dengan bimbingan guru. Misalnya kita ambil beberapa pasang bilangan bulat, kemudian kita
jumlahkan, dan tanyakan hasilnya, apakah setiap dua bilangan bulat jumlahnya merupakan
bilangan bulat juga? Ambil 6 dan -2 adalah dua buah bilangan bulat, kemudian 6 + ( -2) = 4
dengan 4 bilangan bulat juga. -9 bilangan bulat, -6 bilangan bulat dan -9 + (-6 ) = -15 adalah
bilangan bulat juga seterusnya. Apakah ada dua bilangan bulat yang dijumlahkan hasilnya bukan
bilangan bulat? Ternyata tidak ada. Dapat disimpulkan bahwa dua bilangan bulat adalah
bilangan bulat juga. Keberlakuan aturan semacam ini dalam matematika dinamakan aturan
tertutup atau sifat tertutup. Dengan kata lain bahwa penjumlahan dalam bilangan bulat
memenuhi sifat tertutup.
b. sifat pertukaran
akan diperlihatkan bahwa dengan operasi penjumlahan untuk setiap bilangan bulat a dan b
berlaku a+b = b + a. misalnya beberapa orang siswa diminta untuk memilih dua bilngan bulat ,
kemudian dijumlahkan, disebut hasilnya, kemudian diminta untuk ditukarkan pasanganya
disebutkan lagi hasilnya. Setelah itu para siswa lainya diminta mencocockan kedua hasilnya.
Apakah hasilnya sama atau tidak? Misalnya seperti berikut ini
8+2=10 dan 2+8=10
3+(-9) = -6 dan -9 +3 = -6
-2 + 7= 5 dan 7 + (-2) =5
-5 + (-4) = -9 dan -4 + (-5) = -9, dan sebagainya
Dikarenakan penjumlahan dua bilangan bulat dapat dipertukarkan maka penjumlahan pada
bilangan bulat memenuhi sifat pertukaran ( sifat komutatif )
c. sifat pengelompokan
kita akan memperlihatkan bahwa dengan operasi penjumlahan untuk setiap a, b, dan c bilangan
bilangan bulat berlaku ( a+b) +c = a + ( b+c)
alternatif pembelajaran dapat ditempuh seperti pada kegiatan 1 dan 2 di atas tadi.misalnya pada
salah satu kelompok atau salah seorang siswa diminta untuk memeriksa kebenaran, apakah
(9+(-5)) =(-2) =9 + ((-5) + (-2))?
Ruas kiri : ( 9+ (-5)) + (-2)
= 4 +(-2)
=2
Jadi : ( 9+(-5)) + (-2) =9 + ((-5 + ( -2))

Ruas kanan : 9 + ((-5) + ( -2))Type equation here .


= 9+ (-7)
=2
Siswa lainya diminta memeriksa kebenaran bahwa setiap 3 bilangan bulat jumlahnya tidak
berubah, apakah bilangan pertama dengan bilangan kedua atau bilangan kedua dengan jumlah
bilangan ketiga jumlahkan terlbih dahulu. Karena itulah maka kebenaran yang seperti itulah
dalam matematika dinamakan sifat pertukaran ( sifat asosiatif)
d. sifat bilangan nol
setiap bilangan bulat ditambah dengan nol sama dengan dirinya sendiri. Hal ini dapat pula
diperlihatkan dengan garis bilangan. Melalui pengertian tersebut kita telah menjelaskan sifat
bilangan nol dalam operasi penjumlahan. Nol merupakan unsur satuan ( identitas ) dalam
bilangan bulat untuk operasi penjumlahan
2. Sifat Sifat Perkalian
a. sifat tertutup
apakah setiap hasil kali dari dua bilangan bulat merupakan bilangan bulat juga? Misalnya 4 dan -
2 adalah bilangan bulat dan 4 x (-2) = -8 dengan ( -8) adalah bilangan bulat juga. Ternyata bahwa
hasil kali dari bilangan bilangan bulat adalah bilangan bulat juga, dengan kata lain bahwa
perkalian tertutup pada bilangan bulat
b. sifat pertukaran
kita sudah mengetahui bahwa untuk setiap 2 bilangan bulat hasil kalinya juga merupakan
bilangan bulat.kemudia kita ajukan beberapa pertanyaan dan memberikan contohnya, misalnya
2x3 =3x2 sebab 2 x3 = dan 3 x 2 =
Dengan memperhatikan contoh contoh dan tanya jawab dalam menyelesaikan soal di atas,
ternyata bahwa perkalian pada bilangan bulat memenuhi sifat pertukaran
c. sifat pengelompokan
periksalah apakah hasil perkalian di sebelah kiri ( ruas kiri) sama dengan sebelah kanan ( ruas
kanan ) ?
3x ((-2) x 4 ) = (3 x (-2)) x 4
Ruas kiri ; 3 x ((-2) x 4) = 3 x (-8) = -24
Ruas kanan ( 3x (-2)) x 4 = -6 x 4 = -24
Ternayata ruas kiri = ruas kanan = -24
Jadi, 3 x ((-2) x 4 ) =(3x (-2) x 4
Ternyata bahwa setiap kita mengambil sembarang tiga bilangan bulat lainya hasilnya selalu
sama. Hal ini menunjukan bahwa sifat pengelompokan perkalian pada bilangam bulat berlaku.
Dengan kata lain operasi perkalian pada bilangan bulat memenuhi sifat pengelompokan
d. sifat penyebaran
apakah : 3 x ((-2) +4 ) =(3 x (-2)) + ( 3 x 4 ) ?
ruas kiri : 3 x (( -2) + 4 ) = 3x2 = 6
ruas kanan : ( 3x (-2)) +( 3x 4 ) = 6 + 12 = 6
ruas kiri = ruas kanan = -2
jadi, 3 x ((-2) + 4 ) =( 3 x ( -2)) + ( 3 x 4 )
dengan memeriksa untuk beberapa contoh lainya sebagai latihan dapat disimpulkan bahwa sifat
penyebaran perkalian terhadap penjumlaham pda bilangan bulat berlaku.
e. sifat bilangan satu dan nol
Misalnya
2x 1 = (2) 9x 0 = (0)
Ternyata bahwa setiap bilangan bulat dikalikan dengan hasilnya sama dengan bilangan bulat itu
sendiri. Dan setiap bilangan bulat dikalikan dengan nol hasilnya adalah nol
C. PEMBULATAN BILANGAN BULAT DALAM SATUAN, PULIHAN ATAU
RATUSAN TERDEKAT
Aturan 1 : jika angka terkiri yang harus dihilangkan adalah 4 atau kurang dari 4 maka angka
terkanan dari yang mendahuluinya tidak berubah
Contoh : bilangan 1437 dibulatkan hingga ratusan terdekat menjadi 1400. Angka yang harus
dihilangkan ialah mulai dari 3 ke kanan dan ini merupakan angka terkiri. Angka terkanan yang
mendahului 3, ialah angka 4, haruslah tetap
Aturan 2 : jika angka terkiri dari yang harus dihilangkan lebih dari 5 atau 5 diikuti oleh angka
bukan nol maka angka terkanan dari yang mendahuluinya bertambah dengan satu
Contoh : bilangan 653 dibulatkan hingga ratusan terdekat menjadi 700. ( angka yang harus
dihilangkan adalah 53 dengan angka terdiri 5 yang diikuti angka 3 bukan angka 0 )
D. ANALISIS KESALAHAN KONSEP PEMBELAJARAN OPERASI HITUNG
BILANGAN BULAT
masih banyak kita jumpai kesalahn dalam mengucapkan bilangan negative dengan
operasi kurang ( operasi minus/operasi min). konsep bilangan negative dan konsep operasi minus
( opewrasi kurang) adalah dua konsep yang sangat berbeda, walaupun notasinya sama
bahwa sebenarnya ada perbedaan antara tanda bilangan negatif dengan tanda pengerjaan
(operasi hitung) kurang. Ada perbedaan Antara (-) pada -5 (negatif 5) dengan tanda ( -) pada -5
(kurang lima ). Bilangan bulat negative Sembilan semestinya ditulis -9 bukan -9. Mengingat
faktor kesulitan pada percetakan ( pengetikan) maka penulisan -5 dan -5 kedua duanya ditulis
sama, yaitu -5. Namun demikian tetap kita harus menanamkan perbedaan konsep Antara tanda
(-) sebagai tanda bilangan negative dengan tanda operasi hitung kurang
1. 9-5 dibaca : “ Sembilan kurang lima , atau Sembilan min lima ‘’
2. -9-5 dibaca : “negative Sembilan kurang lima ‘’ bukan min Sembilan kurang lima
Berdasarkan pengertian tersebut maka ucapan ( bacaan ) negative dua puluh sembilan
haruslah ditlis -29, dan ucapan negatif seratus dua puluh lima lambing bilanganya adalah -125.
Sebaliknya lambing bilangan -279 dibaca atau diucapkanya adalah negative dua ratus tujuh
puluh sembilan

Anda mungkin juga menyukai