Anda di halaman 1dari 16

MODUL 3

BILANGAN BULAT
KELOMPOK 2
1. Desyvia Rahmadina Putri ( 858777968)
2. Desy Nurlema Sagita (858776809)
3. BIBI YANA (858777406)
4. Dhimas Aditya Yudhianto858777137
Kegiatan
belajar 1
Pembelajaran Materi
Bilangan Bulat di SD
serta Ragam
Permasalahannya
Sebelum membahas kajian bilangan bulatnya Perlu kita ingat ada beberapa bilangan yang kita
tahu :
– Bilangan Asli :1 2 3 4 5...
– Bilangan Cacah : 0 1 2 3 4 . . . (halaman 3.7)
– Bilangan Bulat : . . . – 4 – 3 -2 – 1 0 1 2 3 4 . . . . (modul 3 halaman 3.9)

Untuk menjelaskan ke peserta didik tentang macam bilangan di atas adalah kita
mulai dengan bilangan Asli mengapa demikian ? Karena dari sejak kecil secara tidak langsung
kita sudah di ajarkan oleh orang tua kita tentang bilangan asli yaitu pada saat belajar mengenal
bilangan . kita dikenalkan dengan bilangan 1 , 2 , 3 , 4 ,… menggunakan jari kita bilangan –
bilangan yang dikenalkan tersebut adalah merupakan anggota bilangan asli.
Kemudian setelah kita mengenal bilangan asli dikembangkan dengan bilangan bulat yang
didapat dari perluasan bilangan asli .

Contoh soal
2 + 5 = 7
Kita tahu bahwa bilangan 2 dan 5 merupakan bilangan asli, sedangkan hasil penjumlahan
tersebut adalah 7 juga merupakan anggota dari himpunan bilangan asli.
A. OPERASI HITUNG PADA BILANGAN BULAT (PENJUMLAHAN DAN
PENGURANGAN)

1. Tahap pengenalan konsep secara konkret

Pada tahap pengenalan konsep secara konkret kita bisa menggunakan model
peraga manik-manik Yang dapat dibuat dari bahan sterofom atau bahan kayu
triplek yang dibentuk lingkaran kemudian di bagi menjadi bagian ,yaitu bagian
sisi negatif dan bagian yang lain adalah sisi positif tiap sisi dibedakan dengan
warna berbeda misal positif diberi warna kuning negative diberi warna putih apabila
kedua bagian negative dan positif di satukan akan menjadi netral atau bernilai 0.
(modul 3.12)
2. Tahap pengenalan konsep secara semi konkret atau semi abstrak
Pada pengenalan semi konkret model peraga yang dipakai untuk menanamkan
konsep bisa digunakan garis bilangan dengan menyepakati aturan permainan pada
mistar bilangan untuk operasi hitung penjumlahan dan pengurangan.

3. Tahap pengenalan konsep secara abstrak


pada tahap ini dapat dilakukan dengan memberikan contoh soal yang berpola
atau mempunyai keistimewaan-keistimewaan.
Contoh :
1. Mengenalkan bahwa hasil dari operasi hitung bilangan bulat positif dengan positif
akan menghasilkan bilangan positif
( + ) + ( + ) = ( + )
2 + 5 = 7
2. Jumlah bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif
hasilnya dapat berupa bulat positif atau bilangan bulat negative
tergantung dari bilangan – bilangan yang dijumlahkan
(+ ) + ( –) = ( +)/ ( – )
2 + ( -5 ) = – 3-2 + 5 = 3
3. Jumlah dua bilangan bulat negative dengan bilangan bulat
negative hasilnya adalah negative

( – ) + ( –) = ( – )
-2 + ( – 2 ) = – 4
B. SIFAT –SIFAT OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN PADA BILANGAN BULAT
1. SIFAT TERTUTUP
Maksud dari sifat tertutup adalah apabila kita menjumlahkan dua bilangan bulat
maka hasilnya adalah bilangan bulat atau himpunan dari bilangan bulat.
Contoh :

1 + 3 = 4
1 + ( -3) = -2
menghasilkan bilangan bulat yaitu 4 dan – 2
C0ntoh lainya ada di modul 3.26

2. SIFAT PERTUKARAN ( KOMUTATIF )


Pada sifat komutatif berlaku ketentuan a+b =b +a
Contoh :
(-2) + 5 = 5 + (-2)
3 = 3
3. SIFAT PENGELOMPOKAN ( ASOSIATIF )
Pada sifat asosiatif berlaku ketentuan ( a + b ) + c = a + (b + c )
Contoh :
(1 + 2 )+3 = 1 + ( 2 + 3)
3 + 3= 1 + 5
6 = 6
contoh lain dari sifat pengelompokan ada di modul 3.27

4. SIFAT BILANGAN NOL ( SEBAGAI UNSUR IDENTITAS PENJUMLAHAN)


Unsur identitas adalah apabila suatu bilangan di jumlahkan dengan bilangan
tersebut maka hasilnya tidak berubah atau bilangan itu sendiri.
Contoh :
(-3) + 0 = -3
0 +5 = 5
0 + (-50) = -50
(modul 3.27)
C. SIFAT –SIFAT OPERASI HITUNG PENGURANGAN PADA BILANGAN
BULAT
SIFAT –SIFAT OPERASI HITUNG PENGURANGAN PADA BILANGAN BULAT
1. SIFAT TERTUTUP
Maksud dari sifat tertutup adalah apabila kita mengurangkan dua bilangan bulat maka
hasilnya adalah bilangan bulat atau himpunan dari bilangan bulat.
Contoh :
4– 2 = 2 hasilnya adalah bilangan bulat 2 dan – 2
2 – 4 = -2
2. SIFAT BILANGAN NOL ( UNSUR IDENTITAS )
Unsur identitas adalah apabila suatu bilangan di jumlahkan dengan bilangan tersebut
maka hasilnya tidak berubah atau bilangan itu sendiri.
Contoh :
-3 – 0 = -3
0 –5 =–5
7– 0 = 7
KEGIAN BELAJAR 2

PERKALIAN DAN PEMBAGIAN PADA BILANGAN


BULAT SERTA SISTEM PERSAMAAN LINIER
A. OPERASI HITUNG PERKALIAN PADA BILANGAN BULAT
DALAM TAHAP PENGENALAN KONSEP SECARA KONKRET
Operasi perkalian bilangan-bilangan bulat pada dasarnya merupakan
operasi penjumlahan yang dilakukan secara berulang. Berarti, untuk
mecari hasil dari a x b sama dengan cara menunjukkan penjumlahan b +
b + b ... sebanyak jumlah dari a itu sendiri.
Dalam perkalian bilangan bulat berlaku : 1. (Positif) x (Positif) = (Positif) 3.49 3 x 6 atau
sama dengan 6 + 6 + 6 = 18, Jadi 3x 6 = 18 2. (Positif) x (Negatif) = (Negatif) 3.49 3 x (-7)
sama artinya dengan (-7) + (-7) + (-7) = -21, Jadi 3 x (-7) = -21 3. (Negatif) x (Positif) =
(Negatif) 3.49 (-3) x 2 = -6 4. (Negatif) x (Negatif) = (Positif) 3.52 (-7) x (-3) = 21.

SIFAT DARI OPERASI PERKALIAN BILANGAN BULAT


A. Tertutup
B. Komunikatif (Pertukaran), a x b = b x a
C. Asosiatif (Pengelompokan), (a x b) x c = a x (b x c)
D. Memiliki unsur identitas perkalian yaitu 1
E. Bilangan 0, setiap bilangan bulat bila dikali 0 hasilnya 0
F. Distribusi perkalian terhadap penjumlahan dan distribusi perkalian terhadap pengurangan

Contoh:
• Distribusi perkalian terhadap penjumlahan a x (b + c) = (a x b) + (a x c)
• Distribusi perkalian terhadap pengurangan a x (b - c) = (a x b) - (a x c)

Anda mungkin juga menyukai