Anda di halaman 1dari 59

Kelas 7 full day

Nama saya “Septi Adeliyanti, S.Pd.”


Bilangan Sifat-Sifat Penjumlahan Dan Perkalian Dua Bilangan

Bilangan Bulat, Rasional dan Prima

Bilangan Kuadrat Sempurna

Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) Dan Persekutuan Terkecil (KPK)


Pemfaktoran dan Penguraian
Bilangan
Barisan dan Deret

Aljabar Fungsi
Suku Banyak

Persamaan
Sistem Persamaan

Ketaksamaan

Statistik Sederhana
Dari bilangan-bilangan berikut ,menurut kamu
manakah yang termasuk bilangan bulat?
2 1
1 , 3 , 8 , -6 , 0 , 5 , -1 , -0,4 , 3 , 1,9
-1
Saya bukan Saya bukan Saya bukan
Saya bukan
bilangan
Jawab : bilangan bulat bilangan bilangan
bulat bulat
bulat

Yang termasuk bilangan bulat adalah :


, , , , ,
Himpunan Bilangan Bulat (B) :
B = {….., -4 , -3 , -2 , -1 , 0 , 1 , 2 , 3 , 4 , ……}
Bilangan Negatif Bilangan Positif

 Bilangan yang berada di kiri 0 (nol) disebut


Bilangan Negatif
 Bilangan yang berada di kanan 0 (nol) disebut
Bilangan Positif
 Bilangan 0 (nol) bukan bilangan Negatif dan
bukan Bilangan Positif.
Himpunan Bilangan Bulat (B) :
B = {….., -4 , -3 , -2 , -1 , 0 , 1 , 2 , 3 , 4 , ……}
Jika dinyatakan pada garis bilangan , bentuknya sebagai
berikut : (i) Dengan garis mendatar 3
2
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
1

(ii) Dengan garis Vertikal 0


-1
-2
-3
-4
Pada
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
Bilangan disebelah kiri dari suatu bilangan lebih kecil dari
bilangan disebelah kanan bilangan tersebut.
Contoh 1 :
2 lebih kecil dari 4 atau ditulis : 2 < 4
Contoh 2 :
Sisipkanlah tanda “>” atau “<“ diantara bilangan berikut
sehingga diperoleh pernyataan yang benar!
a. 3 ….
> 2 e. -2 ….
> -9
b. 0 ….
> -1 f. -11 ….
< 12
c. 0 ….
< 1 g. 11 ….
> -12
d. 5 ….
> 3 h. -11 ….
> -12
OPERASI HITUNG TERDIRI DARI :
A. PENJUMLAHAN
B. PENGURANGAN
C. PERKALIAN
D. PEMBAGIAN
E. PERPANGKATAN
F. PENGAKARAN
Penjumlahan dengan menggunakan Garis bilangan
4 + (– 7) dapat ditunjukkan sebagai berikut :
7 ke kiri
4 ke kanan

-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
Hasilnya

Perhatikan bahwa titik berangkat selalu dimulai dari 0 (nol)


Dengan cara seperti di atas tentukan hasil dari -7 + 4!

Jawab : 4 ke kanan7 ke kiri

-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2

Hasilnya
 Dua bilangan yang jumlahnya 0 disebut dua bilangan
yang berlawanan.
Jadi :
1) 5 = +5 lawannya (inversnya) adalah -5
2) +2009 = 2009 inversnya (lawannya) adalah -2009
3) -71 lawannya (inversnya) adalah +71 atau 71
4) -24 Inversnya (lawannya) adalah +24 atau 24

Jumlah dua bilangan berlawanan


selalu = 0 (nol).
Untuk setiap bilangan a :
a + (-a) = -a + a = 0
3. Tentukan hasil dari :
a. 6 + 0 b. 0 + 12 c. 0 + (-7)
4. Buat kesimpulan dari soal No. 3 diatas.
Setiap
Jawab : bilangan ditambah dengan 0 (nol)
3. a. 6 b. 12 c. -7
hasilnya selalu bilangan itu.
4.
Jadi : a + 0 = 0 + a = a
(2+3)+4 = 2+(3+4)
(-5+7)+1 = -5+ (7+1)
(-3+(-4))+6 = -5+ ((-4)+3) Sifat Assosiatif
Penjumlahan
Secara umum :
(a + b) + c = a + (b + c)
Beberapa kesimpulan :
 Jumlah dua bilangan positif = Bilangan positif
Contoh : 3 + 5 = 8
 Jumlah dua bilang negatif = bilangan negatif
Contoh : -4 + (-9) = - (4 + 9) = -13
 Jumlah bilangan positif dengan negatif = selisih
kedua bilangan itu dengan tanda mengikuti
tanda yang lebih besar
Contoh : 5 + (-8) = -3 (Perhatikan bahwa 8 lebih
besar dari 5 , sedangkan 8 – 5 = 3 dan 8 (yang
terbesar bertanda negatif)
Sebelumnya sudah kita ketahui bahwa :
 Positif lawannya Negatif
atau
Negatif lawannya positif

 Demikian juga bahwa :


Tambah lawannya Kurang

atau
Kurang lawannya Tambah
Dengan terlebih dahulu merubahnya kebentuk
penjumlahan hitunglah hasil dari : 6 – (-2) !
Jawab : 6 – (-2)= …..
Kurang lawannya Tambah -2 lawannya +2
(+6) + (+2) = 6 + 2 = 8
Jadi : (+6) – (-2) = 6 – (-2) = 6 + 2 = 8
Dari Contoh itu dapat diambil kesimpulan :
(i) Setiap pengurangan dapat dirobah kebentuk
penambahan (penjumlahan)
(ii) Pengurangan dengan suatu bilangan sama artinya
dengan menambahkan dengan lawan bilangan itu
Seperti : a – b = a + (-b) dan a – (-b) = a + b
(a). Pengertian Perkalian
Perkalian adalah penjumlahan berulang.
Contoh :
1. 2 + 2 + 2 = 3 x 2 = 6 ke 1 ke 2 ke 3
3 suku
-2 0 2 4 6

2. -2 + (-2) + (-2) = 3 x (-2) = -6


3 suku ke 3 ke 2 ke 1

-8 -6 -4 -2 0
3. Tuliskan dalam bentuk perkalian :
5 + 5 + 5 + … + 5 (sampai 12 suku)!

Jawab : 5 + 5 + 5 + … + 5 = 12 x 5

12 suku

Jadi :
a+a+a+…+a = n x a

n suku = n buah
* Sifat Komutatif (pertukaran tempat) pada perkalian
Sudah didapat bahwa :
1). 2 x 4 = 4 x 2 = 8
2). 6 x 3 = 3 x 6 = 18
3). 5 x 7 = 7 x 5 = 35
Kesimpulan :
Jika a dan b suatu bilangan , maka
hasil dari a x b selalu sama dengan
hasil b x a .
Jadi :
Sifat Komutatif Perkalian : a x b = b x a
1). Bilangan positif x bilangan positif = bilangan positif
atau : (+) x (+) = (+) Contoh : 5 x 3 = 15
2). Bilangan Positif x bilangan negatif = bilangan negatif
atau : (+) x (-) = (-) Contoh : 5 x (-3) = -15
3). Bilangan negatif x bilangan positif = bilangan negatif
atau : (-) x (+) = (-) Contoh : -5 x 3 = -15
4). Bilangan negatif x bilangan negatif = bilangan positif
atau : (-) x (-) = (+) Contoh : -5 x (-3) = 15

* Dua bilangan bertanda sama jika dikalikan


hasilnya selalu positif
** Dua bilangan bertanda berbeda jika
dikalikan hasilnya selalu negatif
Sudah diketahui pada pelajaran sebelumnya, yaitu :
Sifat Assosiatif Penjumlahan : (a + b) + c = a + (b + c)
Maka pada perkalian juga berlaku sifat
Assosiatif , yaitu :
Sifat Assosiatif Perkalian : (a x b) x c = a x (b x c)

Contoh : (2 x 3) x 7 = 2 x (3 x 7)
6 x 7 = 2 x 21
42 = 42
Contoh : 1.
Hitunglah :
a. 2 x (4 + 5) b. (2 x 4) + (2 x 5)
Jawab :
a. 2 x (4 + 5) = 2 x 9
= 18 Hasilnya sama , yaitu 18
b. (2 x 4) + (2 x 5) = 8 + 10
= 18
x

Jadi : 2 x (4 + 5) = (2 x 4) + (2 x 5)
x
Sifat Distributif Perkalian Terhadap
Penjumlahan adalah :

(a x b) + (a x c) = a x (b + c)
atau :
x

a x (b + c) = (a x b) + (a x c)
x
Sifat Distributif Perkalian terhadap Pengurangan
adalah :
x

a x (b – c ) = (a x b) – (a x c)
x

Atau seperti berikut :

(a x b) – (a x c) = a x (b – c)

Sama-sama a
Pembagian adalah Kebalikan Perkalian
Contoh :
1. 4 x 2 = 8 , maka 8 : 2 = 4 dan 8 : 4 = 2
2. -5 x 3 = -15 , maka , -15 : -5 = 3 dan -15 : 3 = -5
3. a x 4 = 12 , maka 12 : 4 = a = 3
4. b x 10 = 60 , maka b = 60 : 10 = 6
5. c x (-2) = 8 , maka c = 8 : (-2) = -4

Kesimpulan :
Jika a , b dan c tiga bilangan dan
a x b = c , maka a = c : b dan b = c : a
* CARA MEMBAGI KEBAWAH
Contoh : Berapakah 6328 : 7 ?
xxxx

328 = 0 9 0 4 = 904
7 632
0
6
63 Jadi :
0
6328 : 7 = 904
0
2
28
0
 Sifat komutatif tidak berlaku pada pembagian
Contoh :
1. 15 : 3 = 5 Jadi :
2. 3 : 15 = 0,5 15 : 3 ≠ 3 : 15

 Sifat assosiatif tidak berlaku pada pembagian


Contoh :
1. 12 : (6 : 2) = 12 : 4 = 3 Jadi :
2. (12 : 6) : 2 = 2 : 2 = 1 12 : (6 : 2) ≠ (12 : 6) : 2

Kesimpulan :
(i) a : b ≠ b : a
(ii) a : (b : c) ≠ (a : b) : c
Sifat-sifat dalam penjumlahan dua bilangan adalah :
1. Bilangan Ganjil ± Bilangan Ganjil = Bilangan Genap
2. Bilangan Ganjil ± Bilangan Genap = Bilangan Ganjil (OSK 2003 SMP/MTs)
3. Bilangan Genap ± Bilangan Ganjil = Bilangan Ganjil Hasil kali suatu bilangan
4. Bilangan Genap ± Bilangan Genap = Bilangan Genap genap dengan suatu
bilangan ganjil adalah 820.
Sifat-sifat dalam perkalian dua bilangan adalah : Bilangan ganjil terbesar
1. Bilangan Ganjil x Bilangan Ganjil = Bilangan Ganjil yang memenuhi syarat
2. Bilangan Ganjil x Bilangan Genap = Bilangan Genap tersebut adalah ⋅⋅⋅⋅⋅
3. Bilangan Genap x Bilangan Ganjil = Bilangan Genap
4. Bilangan Genap x Bilangan Genap = Bilangan Genap

Dari sifat-sifat perkalian dua bilangan akan didapat bahwa


bilangan genap tidak mungkin membagi
bilangan ganjil sedangkan bilangan ganjil mungkin membagi
bilangan genap.
BILANGAN BULAT, RASIONAL DAN
PRIMA

Bilangan Tidak Real


Suatu bilangan terdiri dari 2
angka. Bilangan tersebut
Diubah ke
Real Rasional dalam sama dengan 4 kali jumlah
bentuk kedua angka tersebut.
a/b
Jika angka kedua dikurangi
angka pertama sama
dengan 2, tentukan bilangan
a dan b bilangan bulat b ≠ 0
tersebut.

bilangan
real yang
Tak Rasional tidak
dapat
diubah
BILAGAN PRIMA

Bilangan bulat positif p > 1 merupakan bilangan prima jika


hanya memiliki tepat dua faktor positif yaitu 1 dan p Angka:

2,3,5,7,11,13,17,19,2
Bilangan prima genap hanya ada satu yaitu 2.
Beberapa sifat bilangan prima : 3,29,31,dst
(1) Bilangan prima p hanya memiliki dua faktor positif yaitu
1 dan p
(2) Bilangan prima tidak mungkin memiliki angka satuan 0
sedangkan bilangan prima yang memiliki angka
satuan sama dengan 5 hanya ada 1 yaitu 5.
BILANGAN KUADRAT SEMPURNA

Bilangan bulat yang dapat diubah ke dalam bentuk 𝑛2 Tentukan bilangan kuadrat 4
angka dengan angka
Contoh, 16 adalah bilangan kuadrat sempurna sebab 16 = 42. pertama sama dengan
Beberapa sifat bilangan kuadrat adalah : angka kedua dan angka
a. Angka satuan dari bilangan kuadrat adalah 0, 1, 4, 5, 6, 9. ketiga
b. Bilangan kuadrat jika dibagi 3 akan bersisa 0 atau 1. sama dengan angka
c. Bilangan kuadrat jika dibagi 4 akan bersisa 0 atau 1 keempat.
d. Bilangan kuadrat jika dibagi 5 akan bersisa 0, 1, atau 4.
e. Bilangan kuadrat jika dibagi 8 akan bersisa 0, 1, atau 4. Dan
seterusnya.
Suatu persegi (bujur
sangkar) , luasnya dapat
ditentukan dengan rumus
:
L = sisi2 = s2

Hitunglah luas persegi di


kanan ini !
Jawab :
L = s2
= (9 cm)2 9 cm
= 9 cm x 9 cm
= 81 cm2
Dari contoh itu didapat bahwa : 92 = 9 x 9 atau 9 x 9 = 92
 Jadi Perpangkatan adalah perkalian
berulang dengan bilangan yang sama.
Contoh :
1. a. 2 x 2 x 2 = 2 b. 3 x 3 = 32
3

2. a. 5 x 5 x 5 x 5 = 54 b. 45 = 4 x 4 x 4 x 4 x 4
3. 2 x 2 x 2 x … x 2 = 2
15

15 kali dikalikan =15 faktor

4. Apakah 10 + 10 + 10 + 10 + 10 + 10 = 106 ?
Tidak , sebab 10 + 10 + 10 + 10 + 10 + 10 = 6 x 10
Contoh :
1.

23 x 22 = (2 x 2 x 2)
x (2 x 2) = 25
3 kali dikalikan + 2 kali dikalikan = 5 kali dikalikan

Jadi 23 x 22 = 23+2 = 25
2. 34 : 31 = (3 x 3 x 3 x 3) : (3)
= 81 : 3 = 27 = 33
Jadi 34 : 31 = 34-1 = 33
1. Perpangkatan adalah perkalian bilangan yang berulang.
2. Setiap bilangan positif berpangkat berapapun
hasilnya selalu positif
Contoh : 53 = 125
3. Suatu bilangan Negatif berpangkat Genap maka
hasilnya selalu Positif
Contoh : (-3)4 = 81
4. Suatu bilangan Negatif berpangkat Ganjil hasilnya
selalu Negatif
Contoh : (-5)3 = -125
5. Suatu bilangan yang ditulis tidak berpangkat artinya
berpangkat satu
Contoh : a. 4 = 41 b. -4 = -41
6. Satu berpangkat berapapun hasilnya selalu satu.
Contoh : a. 125 = 1 b. 11000 = 1
7. Pada perpangkatan selalu ada 3 unsur, yaitu :
(1) Bilangan Pokok
(2) Pangkat (Eksponen)
74 = 2041
(3) Hasil Perpangkatan
8. Pada setiap Perpangkatan dengan Bilangan Pokok
Sama berlaku sifat berikut ini :
(i). Jika dikalikan ,maka pangkatnya ditambahkan

am x an = am+n
Contoh : 215 x 29 = 215+9 = 224 Bilangan pokok = a

(ii). Jika dibagi , maka pangkatnya dikurangkan

bm : bn = bm-n
Contoh : 215 : 29 = 215-9 = 26 Bilangan pokok = b
Contoh :
1. Suatu persegi luasnya = 49 cm2 . Hitunglah
panjang sisi persegi itu
Jawab :
L = s2 = 49 , sama artinya dengan s =√49 = 7
Jadi panjang sisi persegi itu = 7 cm
Perhatikan bahwa 72 = 49 , maka √49 = 7
* Jadi Pengakaran adalah kebalikan perpangkatan
 Pada setiap Pengakaran berlaku sifat sebagai berikut :

1. Pada perkalian : √a x √b = √(a x b)


Contoh : √25 x √4 = √(25 x 4) = √100 = 10

2. Pada Pembagian : √a : √b = √(a : b)


Contoh : √36 : √9 = √(36 : 9) = √4 = 2
I. PENGERTIAN BENTUK ALJABAR
 Rumus Keliling Persegi adalah : 4 x s
 Rumus Luas Persegi panjang adalah : p x l
 Rumus Keliling Persegi panjang adalah : (2 x p) + (2 x l)
 Rumus Panjang rusuk sebuah Balok adalah :
(4 x p) + (4 x l) + (4 x t)
Bentuk :
1). 4 x s atau ditulis 4s
2). p x l atau ditulis pl Masing-masing
3). (2 x p) + (2 x l) atau 2p + 2l disebut :
4). (4 x p) + (4 x l) + (4 x t) Bentuk Aljabar
atau 4p + 4l + 4t
1. 4s dan pl masing-masing adalah bentuk aljabar suku
satu atau disebut suku tunggal
2. 2p + 2l adalah : bentuk aljabar Suku dua (binom)
3. 4p + 4l + 4t adalah : bentuk aljabar suku tiga (trinom)
4. Bentuk aljabar yang banyak sukunya lebih dari 3
disebut suku banyak atau polynom
Misalnya : k + 3l + 5m – 2n
Catatan :
Bentuk aljabar :
* Dapat berbentuk penjumlahan , pengurangan , perkalian ,
pembagian , perpangkatan dan pengakaran
* Bentuk aljabar bukan harus merupakan Rumus
Catatan :
Bentuk aljabar terdiri dari suku-suku
Setiap suku terdiri dari faktor dan Konstanta
Faktor terdiri dari Koifisien dan variabel
Contoh 1 :
Bentuk aljabar : 3x + 7y + 5

Suku ke satu = 3x Suku ke dua = 7y Suku ke tiga = 5

3 = koifisien x 7 = koifisien y

X Variabel pertama y Variabel kedua 5 = Konstanta

Catatan : Perhatikan bahwa suku ke tiga merupakan Konstanta


yaitu bilangan yang tidak ada Variabelnya
Contoh :
1. a x a x b = a2b
2. 3p x 4p2 x 2r = (3 x 4 x 2)p1+2r = 24p3r
3. x4 : x = x4 : x1 = x4-1 = x3
4. y2 : y7 = y2-7 = y-5 = 15
y
Lihat contoh berikut ini :
32 2-6 = 3-4
= 3
36 32 1
Jadi : -4
=3 = 4
32 = 9 = 1 = 1 36 3
36 729 81 34
1
Kesimpulan : a-n = an
Contoh :
1. Sederhanakanlah :
a.
6 b. 6 c. 2x d. 4xy
8 8x 2y 12y
Jawab :
a. 6 = 3.2 c. 2x = 2.x
8 4.2 2y 2.y
3 x
= 4 = y

b. 6 = 3.2 d. 4xy = 2.2.x.y


8x 4.2.x 12y 3.2.2.y
3 x
= 4x = 3
2. Tuliskanlah dalam bentuk paling sederhana!
a. 23x – 5x b. 5x + 10y c. 9xy – 18x
12x 15z 21xz

Jawab :

a. 23x – 5x = 18x b. 5x + 10y = 5.x + 2.5.y


12x 12x 15z 3.5.z
=3 =
x + 2y
2 3z
1
= 12

c. 9xy – 18x = 3.3.x.y – 6.3.x = 3y – 6


21xz 3.7.x.z 7z
Contoh :
1. Selesaikanlah :
4 7 3 2b
a. x + y b. ax – 5y
Jawab :
4 7+ 4y 7x 7x + 4y
a. x + y = xy = xy

dikalikan hasil

3 2b 15y – 2abx
b. ax – 5y = 5axy

dikalikan hasil
Faktor Persekutuan terbesar dan
Kelipatan Persekutuan terkecil
Contoh :
1. Tentukanlah FPB dari 10p2r dan 15pr !
Jawab :
FPB dari 10p2r dan 15pr = 5pr
Catatan :
Yang dicari pertama adalah FPB 10 dan 15 = 5
Kemudian Faktor untuk Variabel , diambil huruf yang
berpangkat terendah , yaitu :
antara p2 dengan p , yang terendah pangkatnya = p
dan antara r dengan r sama pangkatnya diambil
salah satu saja.
2. Faktorkanlah bentuk aljabar 10p2r + 15pr !
(dengan menggunakan FPB).
Jawab :
10p2r + 15pr = 5pr(2p + 3)

3. Faktorkanlah bentuk aljabar berikut dengan


menentukan FPB-nya terlebih dahulu!
a. 2xy + 4x b. 6x2 – 21xy
Jawab :
a. FPB dari 2xy dan 4x = 2x
2xy + 4x = 2x(y + 2)
b. FPB dari 6x2 dan 21xy = 3x
6x2 – 21xy = 3x(2x – 7y)
Contoh :
1. Diketahui 3a x 4b = 12ab
Maka 12ab adalah kelipatan 3a dan juga kelipatan 4b.
2. Tentukanlah a. KPK dari x dan y
b. KPK dari 4x dan 6x
c. KPK dari 4x dan 6y

Jawab :
a. KPK dari x dan y = xy
b. KPK dari 4x dan 6x = 12x
c. KPK dari 4x dan 6y = 12xy
1). FPB xy dan x2y = xy
Diambil yang berpangkat terendah.
2). KPK xy dan x2y = x2y
Diambil yang berpangkat tertinggi.
3). KPK dua huruf berbeda adalah hasil
kali kedua huruf tersebut.
Misalnya : KPK dari x dan y = xy
Contoh :
3p 1
Tentukanlah hasil dari 4a + 6b !

Jawab :
3p 1 9bp 2a
4a + 6b
= 12ab + 12ab

= 9bp + 2a
12ab
 LATIHAN SOAL
1. OSN Matematika 2005 (Tingkat Nasional)
(2𝑎 − 3𝑏 + 𝑐)2 = ....
a. 4𝑎2 + 9𝑏 2 + 𝑐 2 − 12𝑎𝑏 + 4𝑎𝑐 − 6𝑏𝑐
b. 4𝑎2 + 9𝑏 2 + 𝑐 2 + 12𝑎𝑏 − 4𝑎𝑐 + 6𝑏𝑐
c. 4𝑎2 + 9𝑏 2 + 𝑐 2 − 12𝑎𝑏 − 4𝑎𝑐 + 6𝑏𝑐
d. 4𝑎2 + 9𝑏 2 + 𝑐 2 − 12𝑎𝑏 + 4𝑎𝑐 + 6𝑏𝑐
2. OSN Matematika 2013 (Tingkat Kabupaten)
Bentuk 𝑥 4 − 1 mempunyai faktor sebanyak ....
a. 3
b. 4
c. 5
d. 6
e. 7
3. OSN Matematika 2011 (Tingkat Kabupaten)
Diketahui 22𝑥 + 2−2𝑥 = 2 . Maka, nilai 2𝑥 + 2−𝑥 =....
a. 1
b. 2
c. 3
d. √3
e. √2
4. OSN Matematika 2011 (tingkat kabupaten)

54 + 14 5 + 12 + 2 35 + 32 − 10 7 = ⋯

a. 10
b. 11
c. 12
d. 5 6
e. 6 6
5. OSN Matematika 2014 (tingkat kabupaten)
Diketahui FPB dan KPK dari 72 dan x berturut-turut
adalah 3 dan 1800. Pernyataan berikut yang benar
adalah ....
a. x kelipatan 5
b. x kelipatan 72
c. x adalah genap
d. x adalah faktor dari 3

Anda mungkin juga menyukai