Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

BILANGAN BULAT

3. Operasi Perkalian pada Bilangan Bulat


Perkalian adalah operasi penjumlahan berulang dengan bilangan yang
sama. Perhatikan contoh berikut :
a. 4 × 5 Berarti ada lima empatan, yaitu:
4×5=5+5+5+5 (bukan 4 + 4 + 4 + 4 + 4)
= 20
b. 5 × 4 Berarti ada empat limaan, yaitu:
5×4=4+4+4+4+4
= 20
Meskipun hasilnya sama, perkalian 4 × 5 dan 5 × 4 berbeda artinya, Secara
umum, dapat dituliskan sebagai berikut :
Jika n adalah sebarang bilangan bulat positif, maka n × a = a + a + a + … + a (sebanyak n
suku)
Syarat Operasi Perkalian:

(+) × (+) = +
(–) × (–) = +
(+) × (–) = –
(–) × (+) = –

Contoh : a). 4 × 5 = 20
b). -3 × (-6) = 18
c). -6 × 7 = -42
d). 8 × (-3) = -24
e). 5 × (-9) × (-2) = -45 × (-2) = 90

 Sifat – sifat perkalian bilangan bulat

a) Sifat Tertutup
Hasil kali dua bilangan bulat selalu merupakan bilangan bula, maka bilangan bulat
mempunyai sifat tertutup terhadap perkalian.
Untuk sembarang bilangan bulat a dan b, a × b selalu merupakan bilangan bulat.
Sebagai contoh :
1) -2 × (-5) = 10
2) -4 × 8 = -32
Bilangan diatas adalah bilangan bulat
b) Sifat Komutatif (Pertukaran)
Untuk sembarang dua buah bilangan a dan b, a × b = b × a. oleh karena itu,
perkalian bilangan bulat mempunyai sifat komutatif. Sebagai contoh :
1) -2 × 9 = 9 × (-2) = -18
2) -6 × (-8) = -8 × (-6) = 48

c) Sifat Asosiatif (Pengelompokan)


Untuk sembarang tiga buah bilangan bulat a, b, dan c, (a × b) × c = a × (b × c). oleh
karena itu perkalian bilangan bulat mempunyai sifat asosiatif.
Sebagai contoh :
1) (5 × 2) × 3 = 5 × (2 × 3)
10 × 3 = 5 × 6
30 = 30
2) (-6 × 4) × 2 = -6 × (4 × 2)
-24 × 2 = -6 × 8
-48 = -4

d) Identitas terhadap Perkalian


Untuk sembarang bilangan bulat a, maka a × 1 = a dan 1 × a = a. 1 disebut dengan
identitas perkalian.
Sebagai contoh :
1) -5 × 1 = -5
2) 1 × 8 = 8
Akan tetapi apa yang kita peroleh jika kita mengalikan suatu bilangan bulat dengan
(-1) ?
 2 × (-1) = -2  -2 × (-1) = 2
 -1 × 8 = -8  -1 × (-15) = 15

Dari sini kita dapat lihat bahwa perkalian suatu bilangan bulat dengan -1
menghasilkan lawan dari bilangan bulat.

e) Sifat Distributif (Penyebaran)


Untuk tiga buah bilangan bulat a, b, dan c diperoleh a × (b + c) = (a × b) + (a × c)
dan a × (b – c) = (a × b) – (a – c). Perhatikan bahwa tanda “×” didistribusikan ke
dalam dua kurung pada ruas kanan. Oleh karena itu, sifat ini dinamakan sifat
distributif.
Sebagai contoh :
1) 5 × (7 + 4) = (5 × 7) + (5 × 4)
= 35 + 20
= 20
2) 6 × (8 - 3) = (6 × 8) – (6 × 3)
= 48 – 18
= 30
4. Operasi Pembagian pada Bilangan Bulat
Operasi Pembagian adalah kebalikan dari operasi perkalian, Jika p, q, dan r bilangan
bulat, dengan q faktor p dan q, maka berlaku.

p:q=r ↔ p=q×r

Contoh :
a. 20 : 4 = 5 ↔ 20 = 4 × 5
b. -28 : 7 = -4 ↔ -28 = 7 × (-4)
Jika pembagian dan bilangan yang dibagi mempunyai tanda yang sama, maka hasil
baginya positif. Jika pembagi dan pembilang yang dibagi mempunyai tanda yang
berlawanan, maka hasil baginya negatif.
Syarat Operasi Pembagian:

(+) : (+) = + Contoh ; a) 28 : (-2) = -14


(–) : (–) = + b) -35 : 5 = -7
(+) : (–) = – c) -60 : (-12) = 5
(–) : (+) = – d) 80 : 20 = 4

 Sifat – sifat pembagian Bilangan Bulat


a) Bilangan Bulat tidak bersifat tertutup terhadap pembagian yaitu hasil bagi dua
buah bilangan bulat tidak selalu bilangan bulat.
Sebagai contoh :
1) 18 : 3 = 6 (Bilangan Bulat)
2) 8 : 3 = 2,7 (Bukan Bilangan Bulat)

b) Pembagian Bilangan Bulat tidak bersifat komutatif.


Sebagai contoh :
1) 18 : 3 = 6
2) 3 : 18 = 1/6
Jadi, 18 : 3 ≠ 3 : 18

c) Pembagian Bilangan Bulat tidak bersifat Asosiatif


Sebagai contoh :
1) ( 8 : (-4) ) : 2 = -2 : 2 = -1
2) 8 : (-4 : 2) = 8 : (-2) = -4
Jadi, ( 8 : (-4) ) : 2 ≠ 8 : (-4 : 2)

d) Membagi suatu bilangan dengan 1 menghasilkan bilangan itu sendiri.


Untuk sembarang bilangan bulat a, a : 1 = a
Sebagai contoh :
1) 5 : 1 = 5
2) -8 : 1 = -8
3) -50 : 1 = -50
e) Membagi suatu bilangan dengan 0 tidak terdefinisi, akan tetapi 0 dapat dibagi
dengan sembarang bilangan dan menghasilkan 0.
Sebagai contoh :
1) 0 : 4 = 0
2) 4 : 0 = tidak terdefinisi

Contoh soal :
Tentukan nilai m, sehingga pernyataan berikut menjadi benar !
1. 2 x m = 26 2. m x (-3) = -39
m = 26/2 m = -39/-3
m = 13 m = 13

5. Operasi Hitung Campuran


Dalam menyelesaikan operasi campuran yang memuat penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian, dapat dilakukan dengan Langkah-langkah berikut.
a. Dahulukan operasi perkalian kemudian pembagian atau sebaliknya
b. Lanjutkan dengan operasi penjumlahan atau pengurangan. (dahulukan operasi paling
kiri)
Contoh:
a) 27 + 28 × 3 = 27 + (28 × 3) Pengerjakan perkalian
didahulukan
= 27 + 84
= 111
b) 47 – 84 : 7 + 9 × 11 = 47 – (84 : 7) + (9 × 11) Pengerjaan pembagian dan
= 47 – 12 + 99 perkalian di dahulukan
= 35 + 99
= 124
Ket : Bila ada operasi di dalam kurung “( )” Kerjakan terlebih dahulu yang di dalam kurung.

C. Bilangan Bulat dalam Kehidupan Sehari-hari


Apa saja kegunaan bilangan bulat?

Bilangan bulat digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk melakukan perhitungan,


mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks. Bilangan bulat juga berfungsi sebagai tipe
data dalam bahasa pemrograman komputer.

Bilangan Positif Bilangan Negatif


Bergerak ke kanan Bergerak ke kiri
Untung Rugi
Bergerak ke atas Bergerak ke bawah
Suhu di atas 0 C Suhu di bawah 0 C
Melangkah ke depan Melangkah ke belakang
Ketinggian di atas permukaan laut Kedalaman di bawah permukaan laut

Anda mungkin juga menyukai