Anda di halaman 1dari 7

Untuk setiap 𝒏 ∈ 𝑵, periksa kebenaran pernyataan berikut ini:

1. 𝒏(𝒏𝟐 − 𝟏) habis dibagi 6


2. 𝟓𝒏𝟐 + 𝟏 bukan bilangan kuadrat sempurna
3. 𝒏𝟐 − 𝒏 − 𝟒𝟏 bukan bilangan prima.

Pembahasan:

1. 𝑛(𝑛2 − 1) habis dibagi 6


Misal 𝑥 = 𝑛(𝑛2 − 1)
𝑥 = 𝑛(𝑛 − 1)(𝑛 + 1)
𝑥 = (𝑛 − 1)𝑛(𝑛 + 1)
Terlihat 𝑥 merupakan hasil kali tiga bilangan asli berurut. Seperti kita ketahui bahwa
perkalian 3 bilangan asli berurut selalu habis dibagi 6. Jadi 𝑛(𝑛2 − 1) habis dibagi 6 adalah
pernyataan yang benar.
2. 5𝑛2 + 1 bukan bilangan kuadrat sempurna.
Anggap 5𝑛2 + 1 merupakan kuadrat sempurna, misal 5𝑛2 + 1 = 𝑝2
5𝑛2 + 5 = 𝑝2 + 4
5(𝑛2 + 1) = 𝑝2 + 4
Perhatikan ruas kiri merupakan kelipatan 5 sehingga 𝑝2 harus memiliki angka satuan 9.
Anggap 𝑝 = 9
5(𝑛2 + 1) = 81 + 4 = 85
𝑛2 + 1 = 17
𝑛2 = 16
𝑛=4
Sehingga 5𝑛2 + 1 ada yang merupakan kuadrat sempurna.
Jadi 5𝑛2 + 1 bukan bilangan kuadrat sempurna adalah pernyataan yang salah.
3. 𝑛2 − 𝑛 − 41 bukan bilangan prima
Anggap 𝑛2 − 𝑛 − 41 merupakan bilangan prima.
Misal 𝑛2 − 𝑛 − 41 = 𝑝
Agar ruas kiri bernilai positif, maka 𝑛 > 6
Kita ambil kasus 𝑛 = 7
𝑝 = 72 − 7 − 41
𝑝=2
2 merupakan bilangan prima. Sehingga ada 𝑛2 − 𝑛 − 41 merupakan bilangan prima.
Jadi 𝑛2 − 𝑛 − 41 bukan bilangan prima adalah pernyataan yang salah.

Untuk semua 𝒏 ∈ 𝑵 diminta bukti untuk pernyataan 𝑷(𝒏) berikut ini:

4. 𝑷(𝒏): 𝟐𝒏 + 𝟏 ≤ (𝒏 + 𝟏)!
5. 𝑷(𝒏): 𝟐𝟐𝒏−𝟏 + 𝟏 adalah kelipatan 3

Pembuktian:

4. 𝑷(𝒏): 𝟐𝒏 + 𝟏 ≤ (𝒏 + 𝟏)!
Kita akan buktikan dengan induksi matematika
𝑛 = 1 → 21 + 1 ≤ (1 + 1)!
3≤2

𝑛 = 2 → 22 + 1 ≤ (2 + 1)!

5 ≤ 6 (benar)

𝑛 = 3 → 23 + 1 ≤ (3 + 1)!

9 ≤ 24 (benar)

𝑛 = 𝑘 → 2𝑘 + 1 ≤ (𝑘 + 1)!

Anggap pernyataan benar.

Akan kita buktikan untuk 𝑛 = 𝑘 + 1 juga benar

2𝑘+1 + 1 ≤ (𝑘 + 1 + 1)!

2.2𝑘 + 1 ≤ (𝑘 + 1)! (𝑘 + 2)

2(2𝑘 + 1) − 1 ≤ 𝑘(𝑘 + 1)! + 2(𝑘 + 1)!

Andai untuk 𝑛 = 𝑘 kita anggap 2𝑘 + 1 = (𝑘 + 1)! Maka

−1 ≤ 𝑘(𝑘 + 1)!

Sangat jelas bahwa pernyataan −1 ≤ 𝑘(𝑘 + 1)! Adalah benar.

Terbukti bahwa 𝑃(𝑛) benar untuk 𝑛 > 1.

5. 𝑷(𝒏): 𝟐𝟐𝒏−𝟏 + 𝟏 adalah kelipatan 3


Akan kita buktikan dengan induksi matematika.
𝑛 = 1 → 22.1−1 + 1 = 3 benar merupakan kelipatan 3
𝑛 = 2 → 22.2−1 + 1 = 9 benar merupakan kelipatan 3
𝑛 = 3 → 22.3−1 + 1 = 33 benar merupakan kelipatan 3

𝑛 = 𝑘 → 22.𝑘−1 + 1 anggap benar merupakan kelipatan 3 misal 22𝑘−1 + 1 = 3𝑝


Akan kita buktikan bahwa untuk 𝑛 = 𝑘 + 1 juga benar merupakan kelipatan 3
22(𝑘+1)−1 + 1 = 22𝑘+2−1 + 1
= 22𝑘−1+2 + 1
= 4.22𝑘−1 + 1
= 4(22𝑘−1 + 1) − 3
= 4.3𝑝 − 3
= 3(4𝑝 − 1)
Terlihat dengan jelas bahwa 3(4𝑝 − 1) merupakan kelipatan 3.
Sehingga terbukti bahwa 22𝑛−1 + 1 adalah kelipatan 3.
Buktikan untuk berikut ini:

6. Untuk 𝒂, 𝒃 ∈ 𝒁 berlaku 𝒂𝟐 − 𝟒𝒃 ≠ 𝟐
Bukti:
Misal 𝑎2 − 4𝑏 = 2
Karena ruas kanan bernilai genap, maka ruas kiri juga harus bernilai genap. Agar ruas kiri bernilai
genap, ada dua kemungkinan diantara 𝑎2 dan 4𝑏, yaitu keduanya genap atau keduanya ganjil.
Tetapi 4b selalu bernilai genap sehingga hanya 𝑎2 dan 4𝑏 bernilai genap yang mungkin memenuhi
persamaan.
Karena 𝑎 genap, maka 𝑎2 selalu merupakan kelipatan 4, dan 4b juga selalu merupakan kelipatan
4. Tidak ada dua bilangan kelipatan 4 yang memiliki selisih 2. Jadi pemisalan 𝑎2 − 4𝑏 = 2 salah.
Sehingga 𝑎2 − 4𝑏 ≠ 2 adalah benar.
Terbukti.

𝝅
7. Untuk setiap 𝒙 ∈ 𝑹 dan 𝒙 ∈ [𝟎, 𝟐 ] maka 𝐬𝐢𝐧 𝒙 + 𝐜𝐨𝐬 𝒙 ≥ 𝟏
Bukti:
𝜋
Kita ketahui sin 𝑥 dan cos 𝑥 pada rentang [0, 2 ] berlalu 0 ≤ sin 𝑥 ≤ 1 dan 0 ≤ cos 𝑥 ≤ 1
Perhatikan gambar
𝑎 < 1, 𝑏 < 1
𝑎2 + 𝑏 2 = 1
sin 𝑥 = 𝑎
cos 𝑥 = 𝑏
sin 𝑥 + cos 𝑥 = 𝑎 + 𝑏
Karena 𝑎, 𝑏 merupakan panjang sisi-sisi segitiga, dan sudah kita
ketahui pula bahwa panjang sebuah sisi segitiga tidak lebih dari
jumlah dua sisi yang lain, sehingga 𝑎 + 𝑏 > 1 dan sin 𝑥 +
cos 𝑥 > 1. Karena pada saat 𝑥 = 0, sin 𝑥 + cos 𝑥 = 1 dan pada
𝜋
𝑥 = 2 , sin 𝑥 + cos 𝑥 = 1 maka
sin 𝑥 + cos 𝑥 ≥ 1
Terbukti

8. Untuk 𝒂 ∈ 𝒁, jika 𝒂𝟐 − 𝟐𝒂 + 𝟕 adalah bilangan genap, maka 𝒂 adalah bilangan gasal.


Bukti:
𝑎2 − 2𝑎 + 7 adalah bilangan genap, anggap 𝑎2 − 2𝑎 + 7 = 2𝑝 dengan 𝑝 ∈ 𝑍.
(𝑎2 − 2𝑎) + 7 = 2𝑝
𝑎(𝑎 − 2) + 7 = 2𝑝
Karena ruas kanan bernilai genap,maka ruas kiri juga harus bernilai genap. Agar ruas kiri bernilai
genap, maka 𝑎(𝑎 − 2) harus bernilai gasal, dan hal tersebut dipenuhi oleh 𝑎 bilangan gasal.
Terbukti.

9. Untuk 𝒂, 𝒃 ∈ 𝒁, jika 𝒂𝟐 (𝒃𝟐 − 𝟐𝒃) adalah bilangan gasal maka 𝒂 dan 𝒃 adalah bilangan gasal.
Bukti:
𝑎2 (𝑏 2 − 2𝑏) = 𝑎. 𝑎. (𝑏 − 2)𝑏 adalah bilangan gasal.
𝑎. 𝑎. (𝑏 − 2)𝑏 merupakan perkalian 4 bilangan. Perkalian 4 bilangan akan menghasilkan
bilangan gasal jika keempat bilangan tersebut semuanya gasal. Karena itu 𝑎 dan 𝑏 merupakan
bilangan gasal.

Terbukti.

10. Untuk 𝒙 ∈ 𝑹, jika 𝒙𝟓 + 𝟕𝒙𝟑 + 𝟓𝒙 ≥ 𝒙𝟒 + 𝒙𝟐 + 𝟖 maka 𝒙 ≥ 𝟎


Bukti:
𝑥 5 − 𝑥 4 + 7𝑥 3 − 𝑥 2 + 5𝑥 − 8 ≥ 0
(𝑥^
11. Jika 𝒂, 𝒃 ∈ 𝒁 dan keduanya bukan bilangan nol, maka untuk pembagi bersama terbesar 𝒂 dan
𝒃 ditulis 𝑷𝑩𝑩(𝒂, 𝒃) berlaku 𝑷𝑩𝑩(𝒂, 𝒃) = 𝑷𝑩𝑩(𝒂 − 𝒃, 𝒃)
Bukti:
𝑎≥𝑏
Misal pembagi bersama terbesar 𝑎 dan 𝑏 adalah 𝑝 ditulis 𝑃𝐵𝐵(𝑎, 𝑏) = 𝑝, maka
𝑎 = 𝑝𝑥 dan 𝑏 = 𝑝𝑦 dengan 𝑥, 𝑦 ∈ 𝑍
𝑎 − 𝑏 = 𝑝𝑥 − 𝑝𝑦 = 𝑝(𝑥 − 𝑦)
Sehingga 𝑃𝐵𝐵(𝑎 − 𝑏, 𝑏) = 𝑃𝐵𝐵(𝑝(𝑥 − 𝑦), 𝑏) = 𝑝.
Jadi 𝑃𝐵𝐵(𝑎, 𝑏) = 𝑃𝐵𝐵(𝑎 − 𝑏, 𝑏)
Terbukti.
12. Untuk 𝒂, 𝒃 ∈ 𝒁 berlaku (𝒂 + 𝒃)𝟑 − (𝒂𝟑 + 𝒃𝟑 ) adalah kelipatan 3
Bukti:
Kita ketahui bahwa
(𝑎 + 𝑏)3 = 𝑎3 + 𝑏 3 + 3𝑎𝑏(𝑎 + 𝑏)
Sehingga
(𝑎 + 𝑏)3 − (𝑎3 + 𝑏 3 ) = 3𝑎𝑏(𝑎 + 𝑏)
Jelas terlihat bahwa 3𝑎𝑏(𝑎 + 𝑏) merupakan kelipatan 3.
Terbukti.
13. Jika 𝒏 = 𝟐𝒌 − 𝟏 dengan 𝒌 ∈ 𝑵 maka setiap entri pada baris ke-𝒏 pada segitiga pascal adalah
bilangan gasal.
Bukti:
Seperti kita ketahui bilangan-bilangan segitiga pascal dapat dinyatakan sebagai kombinasi dari 𝑛
oleh 𝑘 ditulis 𝐶(𝑛, 𝑘)
𝑛!
𝐶(𝑛, 𝑘) =
(𝑛 − 𝑘)! 𝑘!
Kita akan buktikan dengan induksi matematika
𝑘 = 2, maka 𝑛 = 3. Bilangan ke-2 pada baris ke-3 adalah 𝐶(3,2) = 3 dan merupakan bilangan
gasal.
𝑘 = 3, maka 𝑛 = 7. Bilangan ke-3 pada baris ke-7 adalah 𝐶(7,3) = 35 dan merupakan bilangan
gasal.
𝑘 = 4, maka 𝑛 = 15. Bilangan ke-4 baris ke-15 adalah 𝐶(15,4) = 1365 dan merupakan bilangan
gasal.
Anggap untuk 𝑘 = 𝑝, maka 𝑛 = 2𝑝 − 1 adalah gasal dan 𝐶(2𝑝 − 1, 𝑝) merupakan bilangan
gasal.
(2𝑝 − 1)!
(2𝑝 − 1 − 𝑝)! 𝑝!
Akan kita buktikan untuk 𝑘 = 𝑝 + 1 hal tersebut berlaku.
𝑘 =𝑝+1
𝑛 = 2𝑝+1 − 1
𝑛 = 2. 2𝑝 − 1
𝑛 = 2(2𝑝 − 1) + 1
Karena 2𝑝 − 1 adalah gasal maka 2(2𝑝 − 1) + 1 pasti bilangan gasal
Sehingga
(2𝑝+1 − 1)!
𝐶(2𝑝+1 − 1, 𝑝 + 1) = 𝑝+1
(2 − 1 − (𝑝 + 1))! (𝑝 + 1)!
(2. 2𝑝 − 1)!
=
(2. 2𝑝 − 2 − 𝑝)! (𝑝 + 1)!
(2(2𝑝 − 1) + 1)!
=
(2(2𝑝 − 1 − 𝑝) + 𝑝)! (𝑝 + 1)!

Contoh 1 :
Buktikan, jika x bilangan ganjil maka x2 bilangan ganjil.
Bukti :
Diketahui x ganjil, jadi dapat didefinisikan sebagai x := 2n + 1 untuk suatu n .
Selanjutnya, x2 = (2n + 1)2 = 4n2 + 4n + 1 = 2 (2n2 + 2) + 1, dengan mengambil m :=
2n2 + 2, m maka x2 = 2m + 1. Karena m merupakan bilangan bulat maka disimpulkan
x2 ganjil.

Contoh 2 :
Buktikan bahwa jika a membagi b dan b membagi c maka a membagi c dengan a, b, dan c
bilangan bulat.
Bukti :
a | b artinya b = ka untuk suatu k … (i)
b | c artinya c = lb untuk suatu l … (ii)
akan dibuktikan bahwa c = ma untuk suatu m
substitusi (i) ke (ii), sehingga diperoleh
c = lb = l(ka) = (lk)a
karena lk adalah perkalian bilangan bulat yang hasilnya bilangan bulat juga (sifat
tertutup perkalian bilangan bulat), maka ambil m := lk untuk dengan m , sehingga
diperoleh
c = ma untuk suatu m
Contoh 3 :
Buktikan bahwa a + b bilangan ganjil jika dan hanya jika a atau b bilangan ganjil dengan
a dan b bilangan bulat.
Bukti :
Pernyataan diatas ekuivalen dengan
(i) jika a + b bilangan ganjil maka a atau b bilangan ganjil
(ii) jika a atau b bilangan ganjil maka a + b bilangan ganjil
Jadi pada pembuktian ini kita akan membuktiaan (i) dan (ii).
Bukti bagian (i)
misalkan a dan b bilangan bulat sebarang dan a + b bilangan ganjil.
akan dibuktikan a atau b bilangan ganjil.
tanpa mengurangi perumuman akan dibuktikan a ganjil
klaim : b bilangan genap (b := 2m untuk suatu m )
a + b bilangan ganjil
a + b = 2k + 1 untuk suatu k
substitusi b = 2m sehingga diperoleh
a + 2m = 2k + 1
a = 2k – 2m + 1 = 2(k – m) + 1
karena tertutup terhadap operasi pengurangan, maka ambil l := k – m, sehingga diperoleh
a = 2l + 1
jadi a bilangan ganjil
selanjutnya akan dibuktikan b bilangan ganjil
klaim : a bilangan genap (a := 2p untuk suatu p )
a + b bilangan ganjil
a + b = 2q + 1 untuk suatu k
substitusi a = 2p sehingga diperoleh
2p + b = 2q + 1
b = 2q – 2p + 1 = 2(p – q) + 1
karena tertutup terhadap operasi pengurangan, maka ambil r := p – q, sehingga diperoleh
b = 2r + 1
jadi b bilangan ganjil
Bukti bagian (ii)
misal a dan b bilangan bulat sebarang dan a bilangan ganjil (a := 2m + 1 untuk suatu m
) dan b bilangan genap (b := 2n untuk suatu n ). Sehingga
a + b = 2m + 1 + 2n = 2(m + n) + 1
karena tertutup terhadap operasi penjumlahan bilangan bulat, ambil p := m + n, sehingga
a + b = 2p + 1 untuk suatu p
jadi a + b bilangan ganjil
Contoh 4 :
Buktikan bahwa perkalian tiga bilangan asli berurutan habis dibagi 3
Bukti :
misal tiga bilangan asli berurutan didefinisikan sebagai n, n + 1 dan n + 2 untuk suatu n
dan perkalian tiga bilangan asli adalah . Disini kita akan menggunakan 3 kasus,
yaitu 3k, 3k + 1, 3k + 2
(i) = (n)(n + 1)(n + 2)
= (3k)(3k + 1)(3k + 2)
= 3k(9k2 + 9k + 2)
= 3(9k3 + 9k + 3)
adalah bilangan kelipatan 3
(ii) = (n)(n + 1)(n + 2)
= (3k + 1)(3k + 1 + 1)(3k + 1 + 2)
= (3k + 1)(3k + 2)(3k + 3)
= (3k + 1)(9k2 + 15k + 6)
= 27k3 + 54k2 + 21k + 6
= 3(9k3 + 18k3+ 7k + 2)
adalah bilangan kelipatan 3
(iii) = (n)(n + 1)(n + 2)
= (3k + 2)(3k + 2 + 1)(3k + 2 + 2)
= (3k + 2)(3k + 3)(3k + 4)
= (3k + 2)(9k2 + 21k + 12)
= 27k3 + 81k2 + 78k + 24
= 3(9k3 + 27k2 + 26k + 8)
adalah bilangan kelipatan 3. dari (i), (ii), dan (iii) terlihat bahwa merupakan
bilangan kelipatan 3 berakibat habis dibagi 3.

Anda mungkin juga menyukai