Anda di halaman 1dari 13

BAGIAN PERTAMA

1. Misalkan 𝐴𝐵𝐶 adalah segitiga dengan panjang sisi 𝐴𝐵 = 7, 𝐵𝐶 = 8, dan 𝐶𝐴 = 9.


Titik 𝐷 dan 𝐸 berturut-turut terletak pada sisi 𝐵𝐶 dan 𝐶𝐴, sehingga 𝐴𝐷 dan 𝐵𝐸
berturut-turut adalah garis bagi ∠𝐴 dan ∠𝐵. Proyeksi titik 𝐶 ke garis 𝐴𝐷 dan 𝐵𝐸
berturut-turut adalah 𝑋 dan 𝑌,. Hitung panjang 𝑋𝑌.
Solusi :
Misalkan 𝐼 adalah titik perpotongan antara 𝐴𝐷 dan 𝐵𝐸. Perpanjang 𝐶𝑋 dan 𝐶𝑌
hingga memotong 𝐴𝐵 di 𝑃 dan 𝑄. Karena 𝐴𝑋 adalah garis bagi ∠𝐶𝐴𝑃 dan 𝐴𝑋 ⊥ 𝐶𝑃,
𝐶𝐴 = 𝐴𝑃 dan 𝑋 merupakan titik tengah 𝐶𝑃. Dengan alasana yang sama diperoleh
𝐶𝐵 = 𝐵𝑄. Padahal 𝐵𝑃 = 𝐴𝐶 − 𝐴𝐵 = 1 dan 𝐴𝑄 = 𝐵𝐶 − 𝐴𝐵 = 1, sehingga 𝑃𝑄 = 10
1
dan 𝑋𝑌 = 2 𝑃𝑄 = 5.

2. Jika 𝑎, 𝑏, dan 𝑐 adalah akar-akar dari polinomial 𝑓(𝑥) = 𝑥 3 − 17𝑥 + 1 hitunglah


nilai dari (𝑎 + 𝑏 + 𝑎𝑏)(𝑏 + 𝑐 + 𝑏𝑐)(𝑐 + 𝑎 + 𝑐𝑎).
Solusi :
Berdasarkan teorema Vieta diperoleh 𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 0, 𝑎𝑏 + 𝑏𝑐 + 𝑐𝑎 = −17, 𝑎𝑏𝑐 =
−1. Sehingga diperoleh :
(𝑎 + 𝑏 + 𝑎𝑏)(𝑏 + 𝑐 + 𝑏𝑐)(𝑐 + 𝑎 + 𝑐𝑎) = (𝑎𝑏 − 𝑐)(𝑏𝑐 − 𝑎)(𝑐𝑎 − 𝑏)
= (𝑎𝑏𝑐)2 − 𝑎3 𝑏𝑐 − 𝑎𝑏 3 𝑐 − 𝑎𝑏𝑐 3 + 𝑎2 𝑏 2 + 𝑏 2 𝑐 2 + 𝑐 2 𝑎2 − 𝑎𝑏𝑐
= 1 − 𝑎𝑏𝑐(𝑎2 + 𝑏 2 + 𝑐 2 ) + (𝑎2 𝑏 2 + 𝑏 2 𝑐 2 + 𝑐 2 𝑎2 ) + 1
Dengan teorema Vieta dapat diperoleh :
𝑎2 + 𝑏 2 + 𝑐 2 = (𝑎 + 𝑏 + 𝑐)2 − 2(𝑎𝑏 + 𝑏𝑐 + 𝑐𝑎) = 34
𝑎2 𝑏 2 + 𝑏 2 𝑐 2 + 𝑐 2 𝑎2 = (𝑎𝑏 + 𝑏𝑐 + 𝑐𝑎)2 − 2𝑎𝑏𝑐(𝑎 + 𝑏 + 𝑐) = 289
Dengan demikian, nilai dari (𝑎 + 𝑏 + 𝑎𝑏)(𝑏 + 𝑐 + 𝑏𝑐)(𝑐 + 𝑎 + 𝑐𝑎) adalah 1 + 34 +
289 + 1 = 325.

3. Misalkan 𝑁 = 1020304050607, tentukan dua digit terakhir dari 𝑁 𝑁 .


Solusi :
Karena yang perlu dicari hanyalah dua digit terakhirnya, maka yang perlu ditinjau
adalah 𝑁 𝑁 𝑚𝑜𝑑 100 sehingga diperoleh :
𝑁 𝑁 ≡ 7𝑁 𝑚𝑜𝑑 100
Perhatikan bahwa
71 = 7 𝑚𝑜𝑑 100 , 72 = 49 𝑚𝑜𝑑 100, 73 = 43 , 74 = 1 𝑚𝑜𝑑 100 , 75 = 7 𝑚𝑜𝑑 100
yang artinya pola tersebut berulang setiap kelipatan 4. Karena 𝑁 ≡ 3 𝑚𝑜𝑑 4, maka
7𝑁 ≡ 73 ≡ 43 𝑚𝑜𝑑 100 yang artinya 𝑁 𝑁 ≡ 43 𝑚𝑜𝑑 100.

4. Tentukan banyaknya bilangan asli yang tidak lebih dari 2018 yang dapat
dinyatakan sebagai 𝑥 2 + 𝑥 + 1 untuk suatu bilangan rasional positif 𝑥.
Solusi :
Misalkan 𝑦 = 𝑥 2 + 𝑥 + 1. Jika 𝑥 bilangan bulat, agar diperoleh 0 < 𝑦 ≤ 2018, maka
haruslah 0 < 𝑥 ≤ 44 sehingga banyaknya nilai 𝑥 yang memenuhi adalah 44. Jika 𝑥
𝑎
bilangan rasional yang tidak bulat, maka 𝑥 dapat dinyatakan sebagai di mana
𝑏

pecahan tersebut dalam bentuk paling sederhana atau dengan kata lain
𝐹𝑃𝐵(𝑎, 𝑏) = 1. Subtitusikan ke 𝑥 sehingga diperoleh :
𝑎2 𝑎
𝑦= + + 1 → 𝑏 2 𝑦 = 𝑎2 + 𝑎𝑏 + 𝑏 2 → 𝑏(𝑏𝑦 − 𝑎 − 𝑏) = 𝑎2
𝑏2 𝑏
Ruas kiri habis dibagi oleh 𝑏 sehingga ruas kanan pun haruslah demikian. Namun
𝑎
karena 𝐹𝑃𝐵(𝑎, 𝑏) = 1, haruslah 𝑏 = 1 yang menyebabkan 𝑥 = 1 = 𝑎 atau 𝑥

merupakan bilangan bulat. Kontradiksi. Dengan demikian total penyelesaian untuk


𝑥 adalah 44.

5. Misalkan 𝐴𝐵𝐶 adalah segitiga lancip. Titik 𝐷, 𝐸, dan 𝐹 terletak pada sisi 𝐵𝐶, 𝐶𝐴, dan
𝐴𝐵, berturut-turut, sedemikian sehingga 𝐴𝐷, 𝐵𝐸, dan 𝐶𝐹 adalah garis tinggi segitiga
𝐴𝐵𝐶. Titik 𝐻 adalah titik tinggi segitiga 𝐴𝐵𝐶. Jika 𝐷𝐸 = 8, 𝐷𝐹 = 15, dan 𝐸𝐹 = 17
tentukan panjang 𝐴𝐻.
Solusi :
Berdasarkan teorema pythagoras, 𝐷𝐸𝐹 merupakan segitiga siku-siku dengan siku-
siku di 𝐷. Karena 𝐻𝐷 ⊥ 𝐵𝐶, 𝐻𝐸 ⊥ 𝐶𝐴, dan 𝐻𝐹 ⊥ 𝐴𝐵, 𝐻𝐷𝐶𝐸, 𝐻𝐸𝐴𝐹, 𝐻𝐹𝐵𝐷
merupakan segiempat tali busur. Dengan demikian diperoleh :
∠𝐸𝐷𝐹 = ∠𝐻𝐷𝐹 + ∠𝐻𝐷𝐸 = ∠𝐸𝐵𝐴 + ∠𝐹𝐶𝐴 = 180° − 2∠𝐵𝐴𝐶
karena ∠𝐸𝐷𝐹 = 90°, maka berlaku :
1
∠𝐵𝐴𝐶 = (180° − 90°) = 45°
2
Tinjau 𝐴𝐸𝐻𝐹. Karena ∠𝐴𝐸𝐻 = ∠𝐴𝐹𝐻 = 90°, haruslah 𝐴𝐻 diameter lingkaran luar
𝐴𝐸𝐹, sehingga diperoleh :
𝐸𝐹 17
𝐴𝐻 = = = 17√2
sin ∠𝐵𝐴𝐶 1
2 √2
6. Tentukan nilai minimum dan maksimum dari 𝑝 sehingga dapat dibuat suatu
susunan melingkar yang terdiri atas 8 koin emas, 13 koin perak, dan 𝑝 koin
perunggu sehingga tidak ada koin sejenis yang bersebelahan.
Solusi :
Jika total terdapat 𝑛 buah koin, agar setiap koin sejenis tidak bersebelahan,
1
maksimal tiap jenis koin haruslah memuat 2 𝑛 buah koin. Jika lebih, menurut prinsip

rumah merpati terdapat dua koin sejenis yang bersebelahan. Dengan demikian
haruslah 𝑝 + 8 ≥ 13 dan 8 + 13 ≥ 𝑝 sehingga diperoleh 5 ≤ 𝑝 ≤ 21. Dengan
demikian, nilai minimum dan maksimum dari 𝑝 berturut-turut adalah 5 dan 21.

7. Misalkan fungsi f mempunyai aturan bahwa untuk setiap bilangan bulat x, berlaku :
𝑓(𝑥) + 𝑓(𝑥 + 1) = 𝑥 2
Jika diketahui bahwa 𝑓(100) = 2018, tentukan nilai dari 𝑓(1).
Solusi :
(𝑓(1) + 𝑓(2)) + (𝑓(3) + 𝑓(4)) + ⋯ + (𝑓(99) + 𝑓(100)) = 12 + 32 + 52 + ⋯ + 992
𝑓(1) + (𝑓(2) + 𝑓(3)) + ⋯ + (𝑓(98) + 𝑓(99)) + 𝑓(100) = 12 + 32 + 52 + ⋯ + 992
𝑓(1) + 22 + 42 + 62 + ⋯ 982 + 𝑓(100) = 12 + 32 + 52 + ⋯ + 992
𝑓(1) + 𝑓(100) = (12 + 32 + 52 + ⋯ + 992 ) − (22 + 42 + 62 + ⋯ 982 )
𝑓(1) + 2018 = 992 − 982 + 972 − 962 + ⋯ + 32 − 22 + 12
𝑓(1) + 2018 = 99 + 98 + 97 + ⋯ + 3 + 2 + 1
1
𝑓(1) + 2018 = ∙ 99 ∙ 100 → 𝑓(1) = 4950 − 2018 = 2932
2

8. Diberikan 𝑛 adalah bilangan komposit dan 𝑚 adalah bilangan terbesar yang kurang
dari 𝑛 dan habis membagi 𝑛. Tentukan banyaknya bilangan asli 𝑛 yang jumlah
faktornya tidak lebih dari 12 sehingga 𝑛 + 𝑚 = 𝑝𝑎 untuk suatu prima 𝑝 dan
bilangan asli 𝑎.
Solusi :
Misalkan 𝑞 adalah bilangan prima terkecil yang membagi 𝑛 sehingga diperoleh
hubungan 𝑛 = 𝑞𝑚. Subtitusikan ke persamaan, sehingga diperoleh :
𝑞𝑚 + 𝑚 = 𝑝𝑎 → 𝑚(𝑞 + 1) = 𝑝𝑎
Jika 𝑞 prima ganjil, ruas kiri genap sehingga haruslah 𝑝 = 2. Karena 𝑞 prima terkecil
yang membagi 𝑛 dan 𝑞 ganjil, maka 𝑛 pasti ganjil sehingga 𝑚 juga ganjil. Karena
ruas kanan hanya memiliki 2 sebagai faktor primanya, nilai 𝑚 yang memhuhi
adalah 𝑚 = 1. Dengan demikian 𝑛 = 𝑞. Kontradiksi dengan kenyataan bahwa 𝑛
merupakan bilangan komposit dan 𝑞 merupakan bilangan prima. Jika 𝑞 = 2, ruas
kiri habis dibagi 3 sehingga 𝑝 = 3 dan 𝑚 = 3𝑎−1 . Akibatnya, 𝑛 = 2 ∙ 3𝑎−1 . Jika 𝑎 = 1,
maka 𝑛 = 2. Kontradiksi sebab 𝑛 haruslah bilangan komposit. Jumlah faktor dari 𝑛
adalah (1 + 1)(𝑎 − 1 + 1) = 2𝑎. Agar tidak melebihi 12, nilai 𝑎 maksimum adalah 6.
Dengan demikian, banyaknya nilai 𝑛 yang memenuhi ada sebanyak 5.

9. Sebuah papan catur berukuran 14 × 14 dibentuk dari 15 garis vertikal dan 15 garis
horizontal. Tentukan banyaknya persegi panjang pada papan catur tersebut yang
bukan merupakan persegi.
Solusi :
Pandang bahwa cara membentuk persegi panjang adalah dengan memlih dua garis
vertikal dan dua garis horizontal, sehingga banyaknya persegi panjang adalah
15 15
( ) ( ) = 1052 = 11025
2 2
banyaknya persegi yang dapat dibentuk dalam papan catur tersebut adalah
1
12 + 22 + 32 + ⋯ + 142 = ∙ 14 ∙ 15 ∙ 29 = 1015
6
sehingga banyaknya persegi panjang yang bukan peersegi ada sebanyak 11025 −
1015 = 10010.

10. Misalkan 𝐴𝐵𝐶 adalah segitiga dengan 𝐵𝐶 = 9 dan 𝐴𝐵 = 7. Titik D terletak pada 𝐵𝐶
dan 𝐸 pada 𝐴𝐶 sehingga 𝐴𝐷 adalah garis berat dan 𝐵𝐸 adalah garis bagi dalam
∠𝐴𝐵𝐶. Jika 𝐸𝐴 = 𝐸𝐷, tentukan keliling segitiga 𝐴𝐵𝐶.
Solusi :
Karena 𝐵𝐸 adalah garis bagi dalam ∠𝐴𝐵𝐶, berlaku
𝐴𝐸 𝐴𝐵 7
= =
𝐸𝐶 𝐵𝐶 9
sehingga dapat dimisalkan 𝐴𝐸 = 𝐸𝐷 = 7𝑥, 𝐸𝐶 = 9𝑥, dan 𝐴𝐶 = 16𝑥. Dengan aturan
cosinus pada 𝐴𝐵𝐶 dan 𝐶𝐸𝐷 maka diperoleh :
81 + 256𝑥 2 − 49
cos ∠𝐴𝐶𝐵 =
288𝑥
81
+ 81𝑥 2 − 49𝑥 2
cos ∠𝐴𝐶𝐵 = 4
81𝑥
Dengan menyamakan kedua persamaan diperoleh
81
81 + 256𝑥 2 − 49 + 81𝑥 2 − 49𝑥 2
= 4
288𝑥 81𝑥
81
81𝑥(256𝑥 2 + 32) = 288𝑥 ( + 32𝑥 2 )
4
288(8𝑥 2 + 1) = 8(81 + 128𝑥 2 )
36(8𝑥 2 + 1) = 81 + 128𝑥 2
9 3
288𝑥 2 + 36 = 81 + 128𝑥 2 → 𝑥 2 = → 𝑥 = √2
32 8
sehingga didapatkan keliling 𝐴𝐵𝐶 adalah 9 + 7 + 16𝑥 = 16 + 6√2

11. Tentukan banyaknya cara menagtur posisi duduk lima pasang anak kembar tidak
identik pada meja bundar dengan 12 kursi identik di mana setiap pasang anak anak
kembar harus selalu duduk bersebelahan.
Solusi :
Karena setiap pasang anak kembar harus selalu duduk bersebelahan, maka setiap
pasang anak kembar dapat dianggap sebagai satu kesatuan. Dengan permutasi
siklis pada lima pasang anak kembar dan dua kursi kosong identik diperoleh
banayaknya cara penyusunan yaitu :
(7 − 1)!
= 360
2!
untuk setiap pasang anak kembar, mereka dapat membuat dua kemungkinan posisi.
Dengan demikian, banyaknya cara penyusunan tempat duduk adalah 360 ∙ 25 =
11520.

12. Jika 𝑥 2 + 3𝑥 + 1 = 0, tentukanlah nilai dari


1
𝑥7 +
𝑥7
Solusi :
Jelas bahwa 𝑥 ≠ 0, sehingga dengan membagi persamaan kuadrat tersebut dengan
𝑥 akan diperoleh
1
𝑥+ = −3
𝑥

2
1 1 2
𝑥 + 2 = (𝑥 + ) − 2 = 9 − 2 = 7
𝑥 𝑥
1 1 2
𝑥4 + = (𝑥 2
+ ) − 2 = 49 − 2 = 47
𝑥4 𝑥2
1 1 2
𝑥8 + = (𝑥 4
+ ) − 2 = 2209 − 2 = 2207
𝑥8 𝑥4
1
3
1 3 1
𝑥 + 3 = (𝑥 + ) − 3 (𝑥 + ) = −27 + 9 = −18
𝑥 𝑥 𝑥

6
1 3
1 2
𝑥 + 6 = (𝑥 + 3 ) − 2 = 324 − 2 = 322
𝑥 𝑥
1 1 1 1
(𝑥 7 + 7 ) (𝑥 + ) = 𝑥 8 + 8 + 𝑥 6 + 6
𝑥 𝑥 𝑥 𝑥
1
−3 (𝑥 7 + 7 ) = 2207 + 322 = 2529
𝑥
1
𝑥 7 + 7 = −843
𝑥

13. Empat buah dadu bermata empat berbentuk tetrahedron masing-masing berwarna
merah, kuning, hijau, dan biru dilempar sekali secara bersamaan. Tentukan peluang
kejadian bahwa jumlahan nilai yang muncul dari dadu merah dan kuning lebih
besar daripada jumlahan nilai yang muncul dari dadu hijau dan biru.
Solusi :
Perhatikan bahwa jumlahan nllai yang mungkin dari setiap pelemparan dua buah
dadu berada di antara 2 hingga 8. masing-masing dengan peluang muncul
1 2 3 4 3 2 1
, , , , , , . Tinjau kasus jika jumlahan nilai yang muncul dari dadu
16 16 16 16 16 16 16

merah dan kuning sama dengan jumlahan nilai yang muncul dari dadu hijau dan
biru. Dengan demikian, peluangnya adalah
1 2 2 2 3 2 4 2 3 2 2 2 1 2 44 11
( ) +( ) +( ) +( ) +( ) +( ) +( ) = =
16 16 16 16 16 16 16 256 64
Karena peluang jumlahan nilai dadu merah dan kuning bernilai lebih besar sama
dengan ketika bernilai lebih kecil daripada jumlahan nilai dadu hijau dan biru, maka
peluang yang diinginkan adalah
1 11 53
(1 − ) =
2 64 128

14. Diberikan segiempat talibusur 𝐴𝐵𝐶𝐷 berdiameter 𝐴𝐶. Titik 𝐸 terletak pada sinar
𝐴𝐶 sehingga 𝐴 terletak di antara 𝐶 dan 𝐸, serta ∠𝐴𝐵𝐷 = ∠𝐴𝐵𝐸. Diketahui bahwa
𝐸𝐵 = 6, 𝐸𝐴 = 4, dan 𝐸𝐷 = 7. Hitunglah panjang 𝐴𝐶.
Solusi :
Misalkan 𝐴𝐶 dan 𝐵𝐷 berpotongan di titik 𝑃. Karena ∠𝐴𝐵𝑃 = ∠𝐴𝐵𝐸, maka 𝐴𝐵 garis
bagi sehingga diperoleh
𝐴𝐸 𝐵𝐸 𝐴𝑃 𝐴𝐸
= → =
𝐴𝑃 𝐵𝑃 𝐵𝑃 𝐵𝐸
Karena 𝐴𝐵𝐶𝐷 segiempat talibusur, 𝐴𝐷𝑃 dan 𝐵𝐶𝑃 sebangun. Akibatnya,
𝐴𝐷 𝐴𝑃 𝐴𝐸 𝐴𝐷 𝐵𝐶
= = → =
𝐵𝐶 𝐵𝑃 𝐵𝐸 𝐴𝐸 𝐵𝐸
Pandang bahwa
∠𝐷𝐴𝐸 = 180° − ∠𝐶𝐴𝐸 = 180° − ∠𝐶𝐵𝐷 = 180° − (90° − ∠𝐴𝐵𝐷) = 90° + ∠𝐴𝐵𝐷
90° + ∠𝐴𝐵𝐷 = 90° + ∠𝐴𝐵𝐸 = ∠𝐶𝐵𝐸 → ∠𝐷𝐴𝐸 = ∠𝐶𝐵𝐸
Dengan demikian, diperoleh 𝐴𝐷𝐸 sebangun dengan 𝐶𝐵𝐸. Dengan demikian,
diperoleh
𝐶𝐸 𝐵𝐸 𝐵𝐸 ∙ 𝐷𝐸 6 ∙ 7 21
= → 𝐶𝐸 = → 𝐶𝐸 = =
𝐷𝐸 𝐴𝐸 𝐴𝐸 4 2
21 13
sehingga didapatkan 𝐴𝐶 = −4=
2 2

15. Tentukan banyaknya tripel prima (𝑝, 𝑞, 𝑟) yang memenuhi


𝑝𝑞𝑟 = 𝑝𝑞 + 5𝑞𝑟 + 21𝑟
Solusi :
Karena 𝑞 membagi 𝑝𝑞𝑟, 𝑝𝑞, dan 5𝑞𝑟, maka 𝑞 haruslah membagi 21𝑟. Jika 𝑞 = 3,
maka diperoleh
3𝑝𝑟 = 3𝑝 + 15𝑟 + 21𝑟 → (𝑝 − 12)𝑟 = 𝑝
sehingga diperoleh 𝑝 = 𝑟 = 13. Jika 𝑞 = 7, maka
7𝑝𝑟 = 7𝑝 + 35𝑟 + 21𝑟 → (𝑝 − 8)𝑟 = 𝑝
tidak diperoleh solusi untuk kasus ini. Jika 𝑞 = 𝑟, maka
𝑝𝑞 2 = 𝑝𝑞 + 5𝑞 2 + 21𝑞 → 𝑝𝑞 = 𝑝 + 5𝑞 + 21
𝑝𝑞 − 𝑝 − 5𝑞 + 5 = 26
(𝑝 − 5)(𝑞 − 1) = 26
Jika 𝑝 dan 𝑞 keduanya ganjil, maka ruas kiri habis dibagi 4 dan ruas kanan tidak
habis dibagi 4, sehingga haruslah 𝑝 atau 𝑞 bernilai 2. 𝑝 ≠ 2 sebab ruas kiri akan
bernilai negatif, sehingga diperoleh 𝑞 = 𝑟 = 2 dan 𝑝 = 31. Jadi, ada 2 tripel (𝑝, 𝑞, 𝑟)
yang memenuhi yaitu (13,3,13) dan (31,2,2).

16. Tentukan jumlah semua bilangan real 𝑥 yang memenuhi persamaan

5 𝑥 − 5 5 𝑥 − 4 5 𝑥 − 3 5 𝑥 − 2 5 𝑥 − 26 5 𝑥 − 25 5 𝑥 − 24 5 𝑥 − 23
√ +√ +√ +√ =√ +√ +√ +√
23 24 25 26 2 3 4 5

Solusi :
Misalakan 𝑦 = 𝑥 − 28. Subtitusikan pada persamaan soal sehingga diperoleh :

5𝑦 + 23 5 𝑦 + 24 5 𝑦 + 25 5 𝑦 + 26 5 𝑦 + 2 5 𝑦 + 3 5 𝑦 + 4 5 𝑦 + 5
√ +√ +√ +√ =√ +√ +√ +√
23 24 25 26 2 3 4 5

5 𝑦 5 𝑦 5 𝑦 5 𝑦 5 𝑦 5 𝑦 5 𝑦 5 𝑦
√1 + + √1 + + √1 + + √1 + = √1 + + √1 + + √1 + + √1 +
23 24 25 26 2 3 4 5
Tidaklah sulit melihat bahwa 𝑦 = 0 adalah solusi. Jika 𝑦 > 0 maka ruas kanan akan
lebih besar daripada ruas kiri. Jika 𝑦 < 0 maka ruas kiri akan lebih besar daripada
ruas kanan. Dengan demikian, nilai 𝑦 = 0 → 𝑥 = 28 adalah satu-satunya yang
memnuhi. Jadi, jumlah semua nilai 𝑥 yang memenuhi adalah 28.

17. Diberikan segitiga 𝐴𝐵𝐶 dengan panjang 𝐵𝐶 = 36. Misalkan 𝐷 adalah titik tengah 𝐵𝐶
dan 𝐸 adalah titik tengah 𝐴𝐷. Misalkan pula bahwa 𝐹 adalah perpotongan 𝐵𝐸
dengan 𝐴𝐶. Jika diketahui bahwa 𝐴𝐵 menyinggung lingkaran luar segitiga 𝐵𝐹𝐶,
hitunglah panjang 𝐵𝐹.
Solusi :
Karena 𝐴𝐵 menyinggung lingkaran luar segitiga 𝐵𝐹𝐶, dengan kuasa titik diperoleh
𝐴𝐹 𝐴𝐵
𝐴𝐶 ∙ 𝐴𝐹 = 𝐴𝐵 2 → =
𝐴𝐵 𝐴𝐶
dengan demikian, 𝐴𝐵𝐹 sebangun dengan 𝐴𝐵𝐶 sehingga diperoleh
𝐴𝐹 𝐴𝐵 𝐵𝐹 𝐵𝐹 2 𝐴𝐹 𝐴𝐵 𝐴𝐹
= = →( ) = ∙ =
𝐴𝐵 𝐴𝐶 𝐵𝐶 𝐵𝐶 𝐴𝐵 𝐴𝐶 𝐴𝐶
Dengan meninjau teorema menelaus pada segitiga 𝐴𝐶𝐷 akan diperoleh
𝐴𝐹 𝐵𝐶 𝐷𝐸 𝐴𝐹 𝐵𝐷 𝐴𝐸 1 𝐴𝐹 1
∙ ∙ =1→ = ∙ = → =
𝐶𝐹 𝐵𝐷 𝐴𝐸 𝐶𝐹 𝐵𝐶 𝐷𝐸 2 𝐴𝐶 3
𝐵𝐹 2 1 1
( ) = → 𝐵𝐹 = √3 ∙ 36 = 12√3
𝐵𝐶 3 3

18. Diberikan fungsi yang memenuhi


𝑥
𝑓(𝑥) =
𝑥2 + 203
Jika 𝑘 adalah bilangan rasional positif takbulat sehingga 𝑓(𝑘) = 𝑓(⌊𝑘⌋), tentukanlah
nilai 𝑘 yang mungkin.
Solusi :
Misalkan ⌊𝑘⌋ = 𝑙 sehingga diperoleh
𝑓(𝑘) = 𝑓(𝑙)
𝑘 𝑙
= 2
𝑘2 + 203 𝑙 + 203
𝑘𝑙 2 + 203𝑘 = 𝑘 2 𝑙 + 203𝑙
𝑘 2 𝑙 − 𝑘𝑙 2 − 203𝑘 + 203𝑙 = 0
(𝑘𝑙 − 203)(𝑘 − 𝑙) = 0
Karena 𝑘 tidak bulat, maka 𝑘 ≠ 𝑙, sehingga haruslah 𝑘𝑙 = 203. Karena 𝑙 < 𝑘 < 𝑙 + 1,
maka berlaku
𝑙 2 < 𝑘𝑙 < 𝑙(𝑙 + 1) < (𝑙 + 1)2 → 𝑙 2 < 203 < (𝑙 + 1)2
203 29
sehingga diperoleh 𝑙 = 14 dan 𝑘 = =
14 2

19. Suatu kawasan memiliki enam buah pulau kecil. Pemerintah setempat memutuskan
untuk membangun 18 jembatan identik di mana setiap jembatan menghubungkan
tepat dua pulau kecil. Selain itu, setiap dua pulau kecil harus terkoneksi dengan satu
atau dua jembatan. Tentukanlah banyaknya cara membangun jembatan-jembatan
tersebut.
Solusi :
Banyaknya pasangan dua pulau kecil yang mungkin dibentuk adalah
6
( ) = 15
2
Karena terdapat 18 jembatan, maka terdapat 3 pasangan dua pulau kecil yang
terhubung dengan dua jembatan. Dengan demikian, banyaknya konfigurasi
pembangunan jembatan tersebut adalah
15
( ) = 455
3

20. Suatu fungsi 𝑓(𝑥) yang berdomain bilangan asli menyatakan banyaknya digit suatu
bilangan yang dituliskan dalam basis 10. Sebagai contoh 𝑓(423) = 3, 𝑓(8576) = 4,
dan 𝑓(2) = 1. Tentukanlah nilai dari 𝑓(322018 ) + 𝑓(31252018 )
Solusi :
Karena 𝑓(𝑥) menyatakan banyaknya digit dari 𝑥 dalam basis 10, maka haruslah
𝑓(𝑥) = ⌊log 𝑥⌋ + 1
sehingga diperoleh
𝑓(322018 ) + 𝑓(31252018 ) = ⌊log 322018 ⌋ + ⌊log 31252018 ⌋ + 2
Karena log 322018 + log 31252018 = log 210090 + log 510090 = 10090 dan fakta
bahwa log 322018 dan log 31252018 keduanya tidak bulat, akibatnya
⌊log 322018 ⌋ + ⌊log 31252018 ⌋ = log 322018 + log 31252018 − 1 = 10089
dengan demikian didapatkan
𝑓(322018 ) + 𝑓(31252018 ) = 10089 + 2 = 10091
BAGIAN KEDUA
1. Sebuah segitujuh beraturan tiap titik sudutnya diwarnai merah atau biru. Buktikan
bahwa dapat dipilih tiga titik sudut dengan warna yang sama sehingga membentuk
segitiga samakaki.
Solusi :
Asumsikan tidak terdapat konfigurasi warna sehingga dapat dipilih sebuah segitiga
samakaki dengan tiga titik sudutnya sewarna. Labeli setiap titik sudut dengan huruf
𝐴, 𝐵, 𝐶, 𝐷, 𝐸, 𝐹, 𝐺 searah jarum jam. Karena terdapat dua pilihan warna dan jumlah
titik sudutnya ganjil, maka terdapat dua titik sudut bersebelahan dengan warna yang
sama. Tanpa mengurangi keumuman, misalkan 𝐵 dan 𝐶 keduanya berwarna biru.
Jika 𝐴 atau 𝐷 berwarna biru, maka 𝐴𝐵𝐶 atau 𝐵𝐶𝐷 merupakan segitiga samakaki
dengan ketiga titik sudutnya berwarna biru. Dengan demikian haruslah 𝐴 dan 𝐷
berwarna merah. Tinjau titik 𝐹. Jika 𝐹 berwarna merah, maka 𝐴𝐷𝐹 segitiga samakaki
merah. Jika 𝐹 berwarna biru, maka 𝐵𝐶𝐹 segitiga samakaki biru. Dengan demikian
asumsi awal salah, sehingga terbukti bahwa dapat dipilih tiga titik sudut yang
sewarna dan membentuk segitiga samakaki.

2. Buktikan bahwa tidak terdapat pasangan bilangan bulat positif (𝑎, 𝑏) sehingga 𝑎 + 𝑏,
𝑎 + 2𝑏, dan 2𝑎 + 𝑏 ketiganya kuadrat sempurna.
Solusi :
Misalkan 𝑎 + 𝑏 = 𝑝2 , 𝑎 + 2𝑏 = 𝑞 2 , 2𝑎 + 𝑏 = 𝑟 2 sehingga diperoleh
3𝑝2 = 𝑞 2 + 𝑟 2
Misalkan 𝑑 = 𝐹𝑃𝐵(𝑝, 𝑞, 𝑟) sehingga terdapat bilangan bulat 𝑥, 𝑦, dan 𝑧 dengan
𝐹𝑃𝐵(𝑥, 𝑦, 𝑧) = 1 yang memenuhi 𝑝 = 𝑑𝑥, 𝑞 = 𝑑𝑦, dan 𝑟 = 𝑑𝑧. Subtitusikan pada 𝑝, 𝑞,
dan 𝑟 sehingga diperoleh
3(𝑑𝑥)2 = (𝑑𝑦)2 + (𝑑𝑧)2 → 3𝑥 2 = 𝑦 2 + 𝑧 2
Bilangan kuadrat selalu menyisakan 0 atau 1 jika dibagi 3. Karena ruas kiri habis
dibagi 3, haruslah 𝑦 dan 𝑧 habis dibagi 3. Dengan demikian, diperoleh ruas kanan
habis dibagi oleh 9, sehingga 𝑥 habis dibagi oleh 3. Hal ini bertentangan dengan
𝐹𝑃𝐵(𝑥, 𝑦, 𝑧) = 1. Jadi tidak terdapat pasangan bilangan bulat positif (𝑎, 𝑏) sehingga
𝑎 + 𝑏, 𝑎 + 2𝑏, dan 2𝑎 + 𝑏 ketiganya kuadrat sempurna.
3. Sebuah polinomial 𝑃(𝑥) memenuhi 𝑃(𝑎) = 𝑃(𝑏) = 𝑃(𝑐) = 1 untuk suatu bilangan
bulat berbeda 𝑎, 𝑏, dan 𝑐. Buktikan bahwa 𝑃(𝑥) tidak mempunyai akar bilangan
bulat.
Solusi :
karena 𝑃(𝑥) − 1 = 0 memiliki akar 𝑎, 𝑏, dan 𝑐, maka 𝑃(𝑥) dapat ditulis sebagai
𝑃(𝑥) = (𝑥 − 𝑎)(𝑥 − 𝑏)(𝑥 − 𝑐)𝑄(𝑥) + 1
Misalkan 𝑧 merupakan akar bulat dari 𝑃(𝑥) sehingga diperoleh
(𝑧 − 𝑎)(𝑧 − 𝑏)(𝑧 − 𝑐)𝑄(𝑧) = −1
Karena 𝑧 − 𝑎, 𝑧 − 𝑏, dan 𝑧 − 𝑐 bulat maka haruslah nilainya sama dengan 1 atau −1.
Hal ini tidak mungkin terjadi sebab ketiganya merupakan bilangan bulat berbeda.
Dengan demikian, terbukti bahwa 𝑃(𝑥) tidak mempunyai akar bulat.

4. Tentukan semua fungsi kontinu yang memenuhi


𝑥 2 𝑓(𝑦) + 𝑦 2 𝑓(𝑥) = (𝑥 + 𝑦)𝑓(𝑥)𝑓(𝑦)
untuk setiap bilangan real 𝑥 dan 𝑦.
Solusi :
Subtitusikan 𝑦 = 𝑥 bilangan real tak nol, sehingga diperoleh
2 2
2𝑥 2 𝑓(𝑥) = 2𝑥(𝑓(𝑥)) → 𝑥𝑓(𝑥) = (𝑓(𝑥)) → (𝑓(𝑥) − 𝑥)(𝑓(𝑥)) = 0
didapatkan dua solusi yaitu 𝑓(𝑥) = 𝑥 dan 𝑓(𝑥) = 0. Setelah dicek kembali pada
persamaan awal, ternyata keduanya memenuhi. Jadi semua fungsi kontinu yang
memnuhi adalah 𝑓(𝑥) = 𝑥 dan 𝑓(𝑥) = 0.

5. Diberikan segitiga samakaki 𝐴𝐵𝐶 dengan 𝐴𝐵 = 𝐵𝐶. Titik 𝐷 dan 𝐸 berturut-turut


pada sisi 𝐴𝐵 dan 𝐵𝐶 sehingga 𝐴𝐷 + 𝐶𝐸 = 𝐷𝐸. Sebuah garis sejajar 𝐵𝐶 melewati titik
tengah segmen 𝐷𝐸 memotong 𝐴𝐶 di 𝐹. Tunjukkan bahwa ∠𝐷𝐹𝐸 = 90°.
Solusi :
Misalkan 𝑋 dan 𝑌 berturut-turut adalah titik perpotongan antara garis sejajar 𝐵𝐶
yang melalui 𝐹 dengan 𝐷𝐸 dan 𝐴𝐵. Karena 𝐹𝑌//𝐵𝐶, segitiga 𝐷𝑋𝑌 dan 𝐵𝐷𝐸 sebangun,
sehingga diperoleh
𝐷𝑌 𝑌𝑋 𝐷𝑋
= =
𝐷𝐵 𝐵𝐸 𝐷𝐸
Karena 𝑋 titik 𝐷𝐸, berlaku 𝐷𝐸 = 2𝐷𝑋 = 2𝐸𝑋, sehingga 𝐵𝐸 = 2𝑋𝑌 dan 𝐷𝑌 = 𝐵𝑌.
Misalkan 𝐷𝑋 = 𝐸𝑋 = 𝑎 dan 𝐷𝑌 = 𝐵𝑌 = 𝑏. Karena 𝐴𝐵 = 𝐵𝐶 dan 𝐴𝐷 + 𝐶𝐸 = 𝐷𝐸 =
2𝑎, diperoleh
2𝑋𝑌 = 𝐵𝐸 = 𝐵𝐶 − 𝐸𝐶 = 𝐴𝐵 − (2𝑎 − 𝐴𝐷) = (𝐴𝐷 + 2𝑏) − 2𝑎 + 𝐴𝐷 = 2(𝐴𝐷 + 𝑏 − 𝑎)
atau 𝑋𝑌 = 𝐴𝐷 + 𝑏 − 𝑎. Karena 𝐹𝑌//𝐵𝐶, maka ∠𝐴𝐹𝑌 = ∠𝐴𝐶𝐵 = ∠𝐹𝐴𝑌. Dengan
demikian, 𝐴𝐹𝑌 adalah segitiga samakaki dengan 𝐴𝑌 = 𝐹𝑌. Pandang bahwa
𝐴𝐷 + 𝑏 = 𝐴𝑌 = 𝐹𝑌 = 𝑋𝑌 + 𝐹𝑋 = 𝐴𝐷 + 𝑏 − 𝑎 + 𝐹𝑋
sehingga diperoleh 𝐹𝑋 = 𝑎. Karena 𝐹𝑋 = 𝐷𝑋 = 𝐸𝑋 = 𝑎, maka 𝑋 merupakan pusat
lingkaran luar segitiga 𝐷𝐸𝐹 yang berjari-jari 𝑎, dengan 𝐷𝐸 sebagai diameternya.
Dengan demikian haruslah ∠𝐷𝐹𝐸 = 90°.

Anda mungkin juga menyukai