Diketahui bahwa:
(𝑒 ∘ 𝑜)(𝑥 ) − (𝑜 ∘ 𝑒)(𝑥 ) = 𝑥 ∙ 𝑓(𝑥) …(1)
Jika nilai 𝑥 diganti dengan (−𝑥 ) maka akan diperoleh:
(𝑒 ∘ 𝑜)(−𝑥 ) − (𝑜 ∘ 𝑒)(−𝑥 ) = (−𝑥 ) ∙ 𝑓 (−𝑥 )
⟺ 𝑒(𝑜(−𝑥 )) − 𝑜(𝑒(−𝑥 )) = (−𝑥 ) ∙ 𝑓 (−𝑥 )
⟺ 𝑒(−𝑜(𝑥 )) − 𝑜(𝑒(𝑥 )) = (−𝑥) ∙ 𝑓(−𝑥)
⟺ (𝑒 ∘ 𝑜)(𝑥 ) − (𝑜 ∘ 𝑒)(𝑥 ) = (−𝑥 ) ∙ 𝑓 (−𝑥 ) …(2)
Dari persamaan (1) dan (2) diperoleh 𝑓 (−𝑥 ) = −𝑓(𝑥) …(3)
Sekarang perhatikan bahwa:
𝑓 (𝑥 ) + 2016 ∙ 𝑒(𝑥 ) = 2𝑥 + 2016 …(4)
Jika nilai 𝑥 diganti dengan (−𝑥 ) maka akan diperoleh:
𝑓 (−𝑥 ) + 2016 ∙ 𝑒(−𝑥 ) = 2−𝑥
⟺ −𝑓 (𝑥 ) + 2016 ∙ 𝑒 (𝑥 ) = 2−𝑥 + 2016 …(5)
Dari pengurangan persamaan (4) oleh persamaan (5) diperoleh:
2 ∙ 𝑓(𝑥 ) = 2𝑥 − 2−𝑥 = 2(2𝑥−1 − 2−𝑥−1 ) ⟺ 𝑓(𝑥 ) = 2𝑥−1 − 2−𝑥−1
1
Sehingga 𝑓 (2016) = 22015 − 2−2017 = 22015 − 22017
𝑎𝑛+1 = 8𝑏𝑛 + 4𝑐𝑛 = 4𝑏𝑛 + 4𝑐𝑛 + 4𝑏𝑛 = 4𝑎𝑛 + 4(4𝑎𝑛−1 ) = 4𝑎𝑛 + 16𝑎𝑛−1
Diperoleh barisan recursive: 𝑎𝑛+1 = 4𝑎𝑛 + 16𝑎𝑛−1
𝑎1 = 4 + 4 = 8
𝑎2 = 8 ∙ 4 + 4 ∙ 4 = 32 + 16 = 48
11. Pada segitiga 𝑂𝑀𝑉 dibuat titik 𝐴, 𝐵 dan 𝐶 berturut-turut pada sisi 𝑂𝑀, 𝑀𝑉 dan
𝑉𝑂 sedemikian sehingga 𝑂𝐴 ∶ 𝐴𝑀 = 𝑀𝐵 ∶ 𝐵𝑉 = 𝑉𝐶 ∶ 𝐶𝑂 = 𝑛. Jika diketahui
luas segitiga 𝑂𝑀𝑉 adalah 𝑁 maka luas segitiga 𝐴𝐵𝐶 dalam 𝑁 adalah ……
(𝒏𝟐 −𝒏+𝟏)
Jawaban: (𝒏+𝟏)𝟐
𝑵
Perhatikan bahwa:
𝑂𝐴 𝑂𝐴 𝑂𝐴 𝑛𝑂𝐴 𝑛
i) = 𝑂𝐴 = 𝑂𝐴 = 𝑛𝑂𝐴+𝐴𝑂 = 𝑛+1
𝑂𝑀 𝑂𝐴+ 𝑂𝐴+
𝑛 𝑛
𝑛
↔ 𝑂𝐴 = 𝑂𝑀
𝑛+1
𝑂𝐶 𝑂𝐶 𝑂𝐶 1
ii) = 𝑂𝐶+𝐶𝑉 = 𝑂𝐶+𝑛𝑂𝐶 = 𝑛+1
𝑂𝑉
1
↔ 𝑂𝐶 = 𝑂𝑉
𝑛+1
𝑉𝐶 𝑉𝐶 𝑉𝐶 𝑛
iii) = 𝑉𝐶+𝐶𝑂 = 𝑉𝐶 = 𝑛+1
𝑉𝑂 𝑉𝐶+
𝑛
𝑛
↔ 𝑉𝐶 = 𝑂𝑉
𝑛+1
𝑉𝐵 𝑉𝐵 𝑉𝐵 1
iv) = 𝑉𝐵+𝐵𝑀 = 𝑉𝐵+𝑛𝑉𝐵 = 𝑛+1
𝑉𝑀
1
↔ 𝑉𝐵 = 𝑉𝑀
𝑛+1
𝑀𝐵 𝑀𝐵 𝑀𝐵 𝑛
v) = 𝑀𝐵+𝐵𝑉 = 𝑀𝐵 = 𝑛+1
𝑀𝑉 𝑀𝐵+
𝑛
𝑛
↔ 𝑀𝐵 = 𝑀𝑉
𝑛+1
𝑀𝐴 𝑀𝐴 𝑀𝐴 1
vi) = 𝑀𝐴+𝐴𝑂 = 𝑀𝐴+𝑛𝑀𝐴 = 𝑛+1
𝑀𝑂
1
↔ 𝑀𝐴 = 𝑀𝑂
𝑛+1
Luas ∆𝐴𝐵𝐶 = Luas ∆𝑂𝑀𝑉 − (Luas ∆𝑀𝐵𝐴 + Luas ∆𝑉𝐶𝐵 + Luas ∆𝐶𝑂𝐴)
Berdasarkan i), ii), iii), iv), v), dan vi) serta luas ∆𝑂𝑀𝑉 adalah 𝑁, didapatkan:
1 𝑛
Luas ∆𝑀𝐵𝐴 = 2 × 𝑀𝐵 × 𝑀𝐴 × sin 𝑀 = (𝑛+1)2 𝑁
𝑛
Demikian pula luas ∆𝑉𝐶𝐵 = (𝑛+1)2 𝑁 = luas ∆𝐶𝑂𝐴
3𝑛 (𝑛2 −𝑛+1)
Sehingga didapatkan luas ∆𝐴𝐵𝐶 = 𝑁 − (𝑛+1)2 𝑁 = (𝑛+1)2
𝑁
A D
B C
Berdasarkan aturan Cosinus
2𝜋
(𝐵𝐹 )2 = 22 + 12 − 2 ∙ 2 ∙ 1 ∙ cos ( )
3
Sehingga diperoleh 𝐵𝐹 = √7
Sekarang perhatikan bahwa:
1 1
∠𝐴𝐹𝐵 = ∠𝐴𝑂𝐵 = 𝑥 dan ∠𝐴𝐵𝐹 = ∠𝐴𝑂𝐹 = 𝑦
2 2
Dengan menggunakan aturan Sinus pada ∆𝐴𝐵𝐹 kita peroleh
√21 √21
sin(𝑥 ) = dan sin(𝑦) =
14 7
Sekarang perhatikan bahwa:
1 1
∠𝐴𝐹𝐷 = ∠𝐴𝑂𝐷 = 3𝑥 dan ∠𝐴𝐷𝐹 = ∠𝐴𝑂𝐹 = 𝑦
2 2
Dengan menggunakan aturan Sinus pada ∆𝐴𝐷𝐹 kita peroleh
sin(𝑦) sin(3𝑥 ) 2 sin(3𝑥 )
= ⟹ 𝐴𝐷 =
2 𝐴𝐷 sin(𝑦)
2(3 sin(𝑥 ) − 4 sin3 (𝑥 ))
⟹ 𝐴𝐷 =
sin(𝑦)
3
√21 √21
2 (3 ( 14 ) − 4 ( 14 ) )
18
⟹ 𝐴𝐷 = =
√21 7
7
16. Misalkan 𝑆 adalah himpunan dari 𝑛 orang sehingga:
a. Setiap orang kenal dengan tepat 𝑘 orang di 𝑆
b. Sebarang 2 orang yang saling mengenal memiliki tepat sebanyak 𝑙 orang
kenalan yang sama di 𝑆
c. Sebarang 2 orang yang tidak saling mengenal memiliki tepat sebanyak 𝑚
orang kenalan yang sama di 𝑆
Tentukan nilai 𝑚(𝑛 − 𝑘 ) − 𝑘 (𝑘 − 𝑙 ) + 𝑘 − 𝑚
Jawaban: 𝟎
Misal 𝑎 adalah satu orang (tertentu) di S. Misal (𝑎, 𝑥, 𝑦) menyatakan tripel dari
orang-orang di S sehingga 𝑎 saling kenal dengan 𝑥, 𝑥 saling kenal dengan 𝑦
dan 𝑦 tidak saling kenal dengan 𝑎.
Karena 𝑎 kenal dengan tepat 𝑘 orang di 𝑆, maka 𝑥 dapat dipilih dengan 𝑘 cara,
dan untuk suatu 𝑎 dan 𝑥 tertentu, 𝑦 dapat dipilih dengan 𝑘 − 1 − 𝑙 cara.
Jadi banyaknya tripel (𝑎, 𝑥, 𝑦) ada sebanyak 𝑘(𝑘 − 1 − 𝑙) cara.
Di sisi lain, jika 𝑦 dipilih terlebih dahulu, banyaknya orang yang tidak kenal
dengan 𝑎 ada sebanyak 𝑛 − 𝑘 − 1, jadi 𝑦 dapat dipilih dengan 𝑛 − 𝑘 − 1 cara.
Karena 𝑥 adalah kenalan yang sama dari 𝑎 dan 𝑦, maka 𝑥 dapat dipilih dengan
m cara, dengan proses ini, tripel (𝑎, 𝑥, 𝑦) ada sebanyak 𝑚(𝑛 − 𝑘 − 1).
Sehingga: 𝑚(𝑛 − 𝑘 ) − 𝑘 (𝑘 − 𝑙 ) + 𝑘 − 𝑚 = 𝑚(𝑛 − 𝑘 − 1) − 𝑘 (𝑘 − 1 − 𝑙 ) = 0
17. Diberikan suatu fungsi tak konstan 𝑓: ℤ → ℝ yang memenuhi:
a. 𝑓 (𝑥 )𝑓(𝑦) = 𝑓(𝑥 + 𝑦) + 𝑓 (𝑥 − 𝑦), untuk setiap bilangan bulat x,y.
5
b. 𝑓(0) ≠ 0 c. 𝑓(1) = 2
Misalkan ⌈𝑥 ⌉ adalah bilangan bulat terkecil yang tidak kurang dari 𝑥. Nilai dari
⌈ 𝑓 (2016) ⌉ adalah ……
Jawaban: 𝟐𝟐𝟎𝟏𝟔 + 𝟏
Dari (a) kita punya 𝑓 (0) ∙ 𝑓 (0) = 2𝑓 (0), berdasarkan (b) 𝑓 (0) = 2.
Dari (a) juga dipunyai
𝑓 (𝑥 ) ∙ 𝑓 (1) = 𝑓 (𝑥 + 1) + 𝑓 (𝑥 − 1)
𝑓 (𝑥 + 1) = 𝑓 (𝑥 )𝑓(1) − 𝑓(𝑥 − 1)
Pilih 𝑥 = 1. Sehingga kita punya
25 1
𝑓 (2) = 𝑓 (1)𝑓(1) − 𝑓 (0) = − 2 = 4 + 4 = 22 − 2−2 .
4
K
P
M
R O
A C
L
𝐴𝐵 𝐾𝑃 𝑄𝑅 𝐴𝐵 1 𝐴𝐵
= −1 ⟺ 1 = −1 ⟺ = −3
𝐵𝐾 𝑃𝑄 𝑅𝐴 𝐵𝐾 3 𝐵𝐾
𝐴𝐾 2
Kita peroleh bahwa 𝐾𝐵 = 1
20. Suatu bilangan 4-digit dengan semua digitnya adalah genap dikatakan gold jika
tidak ada digit yang berulang lebih dari 2 kali. Untuk setiap bilangan asli 𝑛 > 1,
𝑑𝑛 menyatakan banyak cara untuk melengkapi tabel dengan 𝑛 baris dan 4 kolom
yang entri-entrinya adalah digit genap (0 sampai 8) sehingga:
a. Bilangan 4-digit pada setiap baris adalah bilangan gold.
b. Bilangan gold 2020 hanya muncul pada salah satu baris dari tabel tersebut
𝑑𝑛+1
Tentukan semua bilangan asli 𝑛 sehingga merupakan bilangan bulat.
𝑑𝑛