Pembahasan ini disusun berdasarkan pemahaman penulis sendiri, maka apabila ada kesalahan
berupa salah memahami maksud soal, kesalahan dalam menggunakan konsep, salah dalam
menjumlah, mengurang, mengali dan membagi, ataupun salah dalam penggunaan teorema yang
semua itu disebabkan oleh keterbatasan penulis, mohon kiranya agar memberikan saran demi
kebaikan bersama. Terimakasih
Bagian I. Isian Singkat
1. Diketahui x dan y adalah dua bilangan bulat positif. Banyak (x, y) sehingga
kelipatan persukutuan terkecil dari x dan y sama dengan 233557 adalah ….
Solusi.
Alternatif 1.
2. Jika A = {a, b, c} dengan a, b, dan c merupakan bilangan asli lebih besar dari 1,
serta a × b × c = 180, maka banyak himpunan A yang mungkin adalah ….
Solusi.
Perhatikan 22 𝑥32 𝑥5 = 180. Perhatikan juga karena A adalah sebuah himpunan maka
a,b,c tidak boleh sama. Sehingga semua banyak himpunan A yang mungkin adalah;
2x3x30=180, 2x18x5=180, 2x9x10=180, 2x6x15=180, 6x3x10=180, 4x9x5=180,
4x3x15=180, 12x3x5=180
𝐴 ≔ {2,3,30} 𝐴 ≔ {2,18,5}𝐴 ≔ {2,9,10}𝐴 ≔ {2,6,15}𝐴 ≔ {6,3,10}
𝐴 ≔ {4,9,5}𝐴 ≔ {4,3,15}𝐴 ≔ {12,3,5} ada 8 kemungkinan
1
16 4 3 1
3. Bentuk sederhana dari ekspresi 3
5 3 3 adalah ….
25 25 25
Solusi:
−1
3 3 −1 3 3
3 16 3 4
3 3 1
3 √16 − √4 + 1 √5 √25
√5 ( √ − √ + √ ) = √5 ( 3 ) = 3 3
25 25 25 √25 √16 − √4 + 1
5
= 3 3
√16 − √4 + 1
Selanjutnya, misalkan;
3 3
A = √16 − √4 + 1
3 3 3
√4A = 4 − √16 + √4
3
Maka dengan menjumlahkan masing-masing ruas diperoleh (1 + √4)𝐴 = 5
5
Atau 𝐴 = 3
(1 + √4)
−1
3 3 16 3 4 3 1 5 𝟑
Jadi √5 ( √25 − √25 + √25) = 5 = 𝟏 + √𝟒
3
(1+ √4)
1
4. Diketahui n1 = 1 dan nk + 1 = untuk k∈ {1, 2, 3, …, 2016}.
1
1
nk
Nilai dari n1n2 + n2n3 + n3n4 + … + n2016n2017 adalah ….
Solusi.
𝑃𝑒𝑟ℎ𝑎𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛
𝑛1 = 1,
1 1
𝑛2 = =
1
1+1 2
1 1
𝑛3 = =
1
1+ 1 3
2
...dst.. s/d.
1 1
𝑛2017 = =
1 2017
1+𝑛
2016
1 1 1 1 1 1 1
Maka 𝑛1 𝑛2 + 𝑛2 𝑛3 + 𝑛3 𝑛4 + ⋯ + 𝑛2016 𝑛2017 = 1. 2 + 2 . 3 + 3 . 4 + ⋯ 2016 . 2017
1 1 1 1
𝐴𝑡𝑎𝑢 + + +⋯+
1.2 2.3 3.4 2016.2017
Dengan prinsip teleskopik. Didapat;
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
+ + +⋯+ = − + − + − +⋯+ −
1.2 2.3 3.4 2016.2017 1 2 2 3 3 4 2016 2017
1 1 𝟐𝟎𝟏𝟔
− =
1 2017 𝟐𝟎𝟏𝟕
5. Diberikan persegi dengan setengah lingkaran, L1, yang berpusat pada titik tengah
alasnya. Lingkaran L2 dengan radius r menyinggung sisi atas dan sisi tegak
persegi, serta L3. Sedangkan lingkaran L3 dengan radius s menyinggung L1, L2,
dan sisi tegak persegi. Rasio dari r : s adalah ….
Solusi;
Perhatikan gambar berikut!
R-r r-s s
𝐫 R + r + 2√Rr R + r + 2R − r 𝟑𝐑
= = = =𝟑
𝐬 R R 𝐑
𝒓
𝐽𝑎𝑑𝑖 =𝟑
𝒔
P1
P2 P1
P2
L2
L2
Solusi;
Maksud dari pertanyaannya adalah, berapa kali lingkaran 𝐿2 harus digelindingkan agar titik
𝑃2 dan 𝑃1 bertemu kembali di tempat semula?
Penyelesaian;
Pertama – tama dicari keliling masing – masing lingkaran.
Keliling L1 = πD1 = 24π
Keliling L2 = πD2 = 10π
Perhatikan, agar 𝑃1 𝑑𝑎𝑛 𝑃2 bertemu kembali di titik pertama kali mereka bertemu maka akan
dicari berapa kali L1 diputar dan L2 diputar agar memperoleh besar keliling yang sama.
Perhatikan ilustrasi besaran keliling setiap keliling masing-masing lingkaran berikut!
L1 = 24, 48, 72, 96, 120, 144, 168,...
L2 = 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 90, 100, 110, 120,...
Dari ilustrasi tersebut, agar titik 𝑃2 dan 𝑃1 bertemu kembali di tempat semula mereka bertemu
maka 𝐿2 harus digelindingkan sebanyak 12 kali.
7. Bilangan 3 angka yang habis dibagi 3 dengan semua angka penyusunnya
merupakan anggota dari S = {2, 3, 5, 6, 7, 9} ada sebanyak ….
Solusi;
Mengacu pada sifat keterbagian 3. Suatu bilangan habis dibagi 3 jika jumlah digit – digit
bilangan itu habis dibagi tiga.
Kemungkinan bilangan pasangan 3 angka yang anggotanya di ambil dari S = {2, 3, 5, 6, 7,
9} yang bisa dibagi 3 adalah sebagai berikut.
Pertanyaan “Jika setiap kelas sekolah A hanya mengikuti satu kali ujian, dan
waktu ujian ditentukan secara acak, maka peluang bahwa tiga kelas tersebut
mengikuti ujian pada hari yang berbeda adalah ….?”
Peluang bahwa tiga kelas tersebut mengikuti ujian pada hari yang berbeda dapat
dicari dengan terlebih dahulu menentukan berapa banyak seluruh cara
menyusun 3 waktu ujian dari 20 waktu ujian yang ada. Karena dalam
penyusunan jadwal waktu ujian memperhatikan urutan maka ini merupakan
masalah permutasi yakni ;
20!
𝑃320 = = 20x19x18 = 6840 cara
(20 − 3)!
Selanjutnya adalah menentukan banyak cara 3 waktu ujian berbeda dari 5 hari
berbeda, yang setiap harinya terdapat 4 waktu ujian berbeda. Untuk menentukan
banyak cara menyusun 3 waktu ujian berbeda dari 5 hari berbeda merupakan
permutasi 3 dari 5 yakni ;
5!
𝑃35 = (5−3)! = 60 cara
Karena dalam setiap harinya terdapat 4 waktu ujian berbeda maka dalam 3 hari
ada 43 = 64 cara memilih waktu ujian yang berbeda.
Sehingga banyak cara menyusun 3 waktu ujian berbeda dari 5 hari berbeda, yang
setiap harinya terdapat 4 waktu ujian berbeda sebanyak 60𝑥64 = 3840 cara
Dengan demikian peluang bahwa tiga kelas tersebut mengikuti ujian pada hari
yang berbeda adalah;
banyak cara menyusun 3 waktu ujian berbeda dari 5 hari berbeda,
yang setiap harinya terdapat 4 waktu ujian berbeda
𝑃(𝐴) =
banyak seluruh cara menyusun 3 waktu ujian dari 20 waktu ujian yang ada
𝟑𝟖𝟒𝟎 𝟑𝟐
𝑷(𝑨) = =
𝟔𝟖𝟒𝟎 𝟓𝟕
Bagian II. Uraian
1. Diketahui m adalah sebuah bilangan bulat lima angka. Angka ditengah dari
penyusun m dihapus sehingga diperoleh n yang merupakan bilangan empat
m
angka. Jika adalah suatu bilangan bulat, tentukan semua nilai m yang
n
memenuhi.
Solusi;
𝑚 adalah sebuah bilangan bulat lima angka misalkan 𝑚 = 𝑎𝑏𝑐𝑑𝑒
𝑛 adalah bilangan empat digit yang diperoleh dengan menghapus 𝑐, 𝑛 = 𝑎𝑏𝑑𝑒
Karena m dan n bilangan bulat maka dapat ditulis;
𝑚 = 𝑎. 104 + 𝑏. 103 + 𝑐. 102 + 𝑑. 10 + 𝑒
𝑛 = 𝑎. 103 + 𝑏. 102 + 𝑑. 10 + 𝑒
Dengan a, b, c, d, e elemen bilangan cacah yang tidak lebih dari 9.
𝑚
Selanjutnya 𝑛 adalah bilangan bulat, maka dikatakan 𝑛 membagi 𝑚. Atau
A B
Solusi;
Misalkan Luas bidang CXE = a, Luas bidang BXD = b, Luas bidang AXF = c
Misalkan T1 , T2 , T3 garis tinggi yang ditarik dari titik − titik A, B, C ke sisi di-
hadapannya dan t1 , t 2 , t 3 garis tinggi yang ditarik dari titik X ke sisi − sisi
dihadapannya.
Selanjutnya berdasarkan gambar diperoleh;
1 1
𝐿𝑢𝑎𝑠 ∆𝐴𝑋𝐸 2 𝐴𝐸𝑥𝑡1 𝐴𝐸 2 𝐴𝐸𝑥𝑇1 𝐿𝑢𝑎𝑠 ∆𝐴𝐵𝐸
= = = =
𝐿𝑢𝑎𝑠 ∆𝐸𝑋𝐶 1 𝐸𝐶𝑥𝑡 𝐸𝐶 1 𝐸𝐶𝑥𝑇 𝐿𝑢𝑎𝑠 ∆𝐸𝐵𝐶
2 1 2 1
1 𝑐+2 𝑏+1
𝑀𝑎𝑘𝑎 = 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑎 = … (𝑖) 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑎𝑐 + 𝑎 − 𝑏 = 1 … (𝑖𝑖)
𝑎 𝑎+𝑏+1 𝑐+1
1 1
𝐿𝑢𝑎𝑠 ∆𝐶𝑋𝐷 2 𝐶𝐷𝑥𝑡2 𝐶𝐷 2 𝐶𝐷𝑥𝑇2 𝐿𝑢𝑎𝑠 ∆𝐴𝐶𝐷
= = = =
𝐿𝑢𝑎𝑠 ∆𝐷𝑋𝐵 1 𝐵𝐷𝑥𝑡 𝐵𝐷 1 𝐵𝐷𝑥𝑇 𝐿𝑢𝑎𝑠 ∆𝐴𝐷𝐵
2 2 2 2
1 𝑎+2 𝑐+1
𝑀𝑎𝑘𝑎 = 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑏 = … (𝑗)𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑎𝑏 + 𝑏 − 𝑐 = 1 … (𝑗𝑗)
𝑏 𝑏+𝑐+1 𝑎+1
1 1
𝐿𝑢𝑎𝑠 ∆𝐵𝑋𝐹 2 𝐵𝐹𝑥𝑡3 𝐵𝐹 2 𝐵𝐹𝑥𝑇3 𝐿𝑢𝑎𝑠 ∆𝐶𝐵𝐹
= = = =
𝐿𝑢𝑎𝑠 ∆𝐴𝑋𝐹 1 𝐴𝐹𝑥𝑡 𝐴𝐹 1 𝐴𝐹𝑥𝑇 𝐿𝑢𝑎𝑠 ∆𝐶𝐴𝐹
2 3 2 3
1 𝑏+2 𝑎+1
𝑀𝑎𝑘𝑎 = 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑐 = … (𝑘)𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑏𝑐 + 𝑐 − 𝑎 = 1 … (𝑘𝑘)
𝑐 𝑎+𝑐+1 𝑏+1
𝑆𝑒𝑙𝑎𝑛𝑗𝑢𝑡𝑛𝑦𝑎
𝐷𝑎𝑟𝑖 (𝑖 𝑥 𝑗 𝑥 𝑘) 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ;
𝑏+1 𝑐+1 𝑎+1
𝑎𝑥𝑏𝑥𝑐= 𝑥 𝑥 =1
𝑐+1 𝑎+1 𝑏+1
𝐷𝑎𝑟𝑖 (𝑖𝑖 + 𝑗𝑗 + 𝑘𝑘)𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ;
𝑎𝑐 + 𝑎 − 𝑏 = 1
𝑎𝑏 + 𝑏 − 𝑐 = 1
𝑏𝑐 + 𝑐 − 𝑎 = 1
𝑎𝑏 + 𝑏𝑐 + 𝑎𝑐 = 3
𝑆𝑒𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡;
𝑎𝑥𝑏𝑥𝑐=1
𝑎𝑏 + 𝑏𝑐 + 𝑎𝑐 = 3
𝑃𝑒𝑟𝑙𝑢 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟ℎ𝑎𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑙𝑎𝑔𝑖 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑏𝑖𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑑𝑖𝑎𝑟𝑠𝑖𝑟 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑛𝑦𝑎 𝑟𝑒𝑎𝑙 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓,
𝑠𝑒ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑒𝑟𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛 𝐴𝑀 − 𝐺𝑀
𝑎𝑏 + 𝑏𝑐 + 𝑎𝑐 3 3 2 2 2
= ≥ √𝑎 𝑏 𝑐
3 3
3 3
1 ≥ √𝑎 𝑏 𝑐 = √12 = 1 (𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖 𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑎 = 1, 𝑏 = 1, 𝑐 = 1)
2 2 2
𝑩𝒖𝒌𝒕𝒊 𝒔𝒆𝒍𝒆𝒔𝒂𝒊!
4. Misalkan n merupakan banyak perubahan posisi berurutan dari laki-laki ke
perempuan atau sebaliknya dalam suatu antrian. Urutan sesama laki-laki atau
sesama perempuan tidak dibedakan. Contohnya, dalam barisan yang terdiri dari
4 laki-laki (L) dan 6 perempuan (P) dengan susunan antrian LPPLLPPLPP,
diperoleh n = 5 karena ada lima posisi laki-laki dan perempuan. Tentukan rata-
rata nilai n dari semua kemungkinan urutan antrian yang terdiri dari 3 laki-laki
dan 5 perempuan.
Solusi;
Perlu diingat bahwa n menyatakan banyak perubahan posisi berurutan dari laki –
laki ke perempuan atau sebaliknya. Pada kasus ini ada 3 laki – laki dan 5
perempuan (LLL, PPPPP). Banyaknya kemungkinan perubahan posisi
bergantung pada banyaknya cara mengatur posisi mereka dalam rurutan.
Untuk itu perlu dibagi kedalam beberapa kasus
**Kasus I. Posisi laki – laki tidak berdekatan
Pada posisi ini laki – laki akan dipisahkan oleh beberapa perempuan, dengan kata
lain 3 laki – laki akan mengisi ruang diantara 5 perempuan. Perhatikan ilustrasi
berikut;
...P...P...P...P...P...
Bagian titik – titik tersebut yang nantinya akan ditempati oleh 3 laki – laki dalam
suatu barisan. Sehingga ada 6 ruang yang mungkin dapat diisi oleh 3 laki – laki
ini. Namun perlu diperhatikan lagi banyak perubahan posisi yang mungkin
untuk kondisi seperti ini ada tiga. Jadi kita bagi lagi menjadi beberapa kasus.
- Kasus 1. Satu laki – laki berada pada urutan pertama dan 2 laki – laki
lainnya akan mengisi empat ruang kosong pertama setelahnnya.
Perhatikan (...P...P...P...P...P...)
Titik – titik biru akan di isi oleh 1 dari 3 orang laki – laki, dan titik – titik
merah akan di isi oleh 2 orang laki-laki secara bergantian. Perhatikan juga
banyak perubahan posisi yang mungkin pada model ini adalah 5
perubahan posisi. Sedangkan banyak cara mengatur posisi tersebut dapat
dihitung dengan menerapkan aturan pengisian tempat sebanyak 4x3 = 12
cara. Perhatikan juga karena ada 3 orang laki – laki maka banyaknya cara
seluruhnya dalam mengatur posisi tersebut ada 3 x 12 = 36 cara. Sehingga
banyak perubahan posisi yang mungkin sebanyak 5 x 36 = 180 perubahan
posisi.
- Kasus 2. Satu laki – laki berada pada urutan paling terakhir dan 2 laki –
laki lainnya akan mengisi empat ruang kosong ke kiri dari ruang paling
terakhir. (kebalikan dari kasus 1 )
Perhatikan (...P...P...P...P...P...)
Cara mencarinya sama dengan pada kasus 1. Yakni;
Titik – titik biru akan di isi oleh 1 dari 3 orang laki – laki, dan titik – titik
merah akan di isi oleh 2 orang laki laki secara bergantian. Perhatikan juga
banyak perubahan posisi yang mungkin pada model ini adalah 5
perubahan posisi. Sedangkan banyak cara mengatur posisi tersebut dapat
dihitung dengan menerapkan aturan pengisian tempat sebanyak 4x3 = 12
cara. Perhatikan juga karena ada 3 orang laki – laki maka banyaknya cara
seluruhnya dalam mengatur posisi tersebut ada 3 x 12 = 36 cara. Sehingga
banyak perubahan posisi yang mungkin sebanyak 5 x 36 = 180 perubahan
posisi.
- Kasus 3. Tidak ada laki – laki yang akan mengisi ruang kosong pertama
maupun yang terakhir.
Perhatikan (...P...P...P...P...P...)
Sehingga kemungkinan ada 4 ruang kosong yang akan ditempati oleh 3
laki – laki tersebut. Perhatikan juga banyak perubahan posisi pada model
ini adalah 6 perubahan posisi. Sedangkan banyaknya cara mengatur posisi
tersebut dengan aturan pengisian tempat diperoleh sebanyak 4 x 3 x 2 = 24
cara. Jadi banyaknya seluruh perubahan posisi ada 6 x 24 = 144 perubahan
posisi
- Kasus 4. Satu laki – laki akan menempati urutan pertama, satu laki – laki
lagi menempati urutan terakhir dan yang satunya menempati empat ruang
kosong yang tersedia.
Perhatikan (... P... P... P... P... P...)
Titik – titik biru akan ditempati oleh masing – masing satu orang laki – laki
secara bersamaan, dan titik – titik merah akan ditempati oleh 1 dari 3 orang
laki – laki tersebut. sehingga banyak perubahan posisi adalah 4 perubahan
posisi. Sedangkan banyak cara mengatur posisi tersebut sebanyak 4 x 3 =
12 cara, jadi banyaknya seluruh perubahan posisi sebanyak 12 x 4 = 48 cara
Pada kasus ini 3 laki – laki akan dianggap sebagai satu grup yang akan menempati 6
ruang kosong yang tersedia.
Perhatikan (...P...P...P...P...P...)
Titik – titik tersebut akan ditempati oleh satu grup yang terdiri dari 3 orang laki –
laki. Perhatikan lagi banyak perubahan posisi yang terbentuk bergantung pada
posisi 1 grup tersebut ditempatkan kedalam 6 ruang kosong yang tersedia. Sehingga
harus dibagi kedalam dua kasus.
- Kasus 1. Satu grup tersebut ditempatkan pada urutan pertama atau urutan
terakhir pada grup tersebut
Perhatikan (...P...P...P...P...P...) atau (...P...P...P...P...P...)
Titik – titik biru tersebut yang akan ditempati oleh satu grup yang terdiri
dari 3 orang laki – laki. Sehingga banyaknya perubahan posisi adalah 1 kali
berubah posisi. Sedangkan banyak cara mengatur posisi tersebut sebanyak
1+1 = 2 cara. Jadi banyaknya seluruh perubahan posisi sebanyak 1 x 2 = 2
cara
- Kasus 2. Satu grup tersebut tidak ditempatkan pada urutan pertama
maupun urutan terakhir.
Perhatikan (...P...P...P...P...P...)
Titik – titik biru itulah yang akan ditempati oleh satu grup tersebut.
sehingga banyak perubahan posisi adalah 2 kali perubahan posisi.
Sedangkan banyaknya cara mengatur posisi tersebut sebanyak 4 cara. Jadi
banyaknya seluruh perubahan posisi adalah 4 x 2 = 8 perubahan posisi.