Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ALAT PERAGA

STRATEGI BELAJAR MENGAJAR


“PEMBUKTIAN RUMUS (a+b)(a-b)=a2-b2”

OLEH
NAMA : PAULINA BUKU
NIM : 1101032069
SEMESTER : IV(Empat)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2013
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas Berkat dan
Anugerah-Nya penulis telah menyelesaikan makalah dengan baik.

Makalah ini penulis buat untuk memenuhi Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Strategi Belajar
Mengajar. Makalah ini menjelaskan tentang alat peraga “Pembuktian Rumus (a+b)(a-b)=a2-b2”
secara geometri

Terimakasih penulis ucapkan untuk Dosen Mata Kuliah ‘Strategi Belajar Mengajar’

Ibu Ofirenty Nubatonis M.Pd karena atas bimbingannya selama mengajar sehingga penulis juga
banyak memahami materi – materi perkuliahan yang telah Beliau ajarkan selama ini,sehingga
materi - materi tersebut berguna dalam penyusunan makalah ini.

Penulis ucapkan terimakasih juga buat saudara – saudari seperjuangan MABES yang telah
mendukung penulis dalam pembuatan dan penyusunan makalah ini.

Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, penulis sangat
mengarapkan kritik dan saran dari pembaca.

Atas perhatiannya penulis ucapkan terimakasih.


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamanya sendiri dalam
interaksi lingkungannya ( Slameto, 2003:2)

Materi matematika bersifat hierarkis, yang berarti dalam mempelajari matematika harus
menguasai konsep sebelumnya yang menjadikan prasyarat untuk memahami konsep yang
selanjutnya. Pandangan siswa tentang mata pelajaran Matematika sebagai mata pelajaran yang
sulit dan menjadi momok bagi siswa masih banyak ditemui atau didapatkan, pandangan seperti
ini yang mengakibatkan siswa menjadi kurang aktif, siswa cenderung pasif, siswa takut untuk
bertanya dan takut mengerjakan soal didepan kelas.Dalam hubungan dengan kegiatan belajar
mengajar antara guru dan siswa tidak selamanya berjalan dengan lancar, bahkan tidak jarang
menimbulkan kebingungan (salah pengertian). Hal itu akan berakibat pada proses pemahaman
dan pengertian materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.

Dalam penyampaian materi oleh seorang guru, akan sangat berpengaruh terhadap minat
siswa yang diajar. Di sekolah dasar seorang guru seringkali mengajar hampir semua bidang
studi yang ada, hal ini menjadikan pembelajaran matematika kurang efektif. Siswa jarang diajak
aktif dalam mengikuti pelajaran di dalam kelas sehingga siswa kurang dapat memahami hal yang
disampaikan oleh guru.

Untuk membantu siswa dalam memahami konsep matematika yang bersifat abstrak, maka
dalam proses pembelajaran diperlukan bantuan penyajian materi yang berupa benda konkret.
Yang mana benda tersebut dapat dikatakan sebagai alat peraga.

Alat peraga adalah alat (benda) yang digunakan untuk memperagakan fakta, konsep atau
prinsip tertentu agar tampak lebih nyata atau konkrit.Dengan menggunakan alat peraga manfaat
kegunaan yang berupa penyampaian materi dapat diseragamkan, proses pembelajaran menjadi
lebih jelas dan menarik, proses pembelajaran menjadi lebih interaktif, efisien dalam waktu dan
tenaga, meningkatkan kualitas hasil belajar siswa, dapat menumbuhkan sikap positif siswa
terhadap materi dan proses belajar,merubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif,
dapat membuat materi pelajaran yang abstrak menjadi lebih konkrit, informasi pelajaran yang
disajikan dengan alat peraga yang tepat akan memberikan kesan mendalam dan lebih lama
tersimpan pada diri siswa.Pengaruh penggunaan alat peraga dalam proses pembelajaran d
imungkinkan terjadi perbedaan antara yang menggunakan alat peraga dan tidak menggunakan
alat peraga. Hal ini mungkin dapat terjadi karena kemampuan siswa dalam menyerap materi
pelajaran yang menggunakan ala tperaga dan tidak mengunakan alat peraga berbeda. Hal ini
akan berpengaruh kepada hasil belajar Matematika siswa.
Dengan demikian, keberhasilan siswa untuk mencapai hasil belajar Matematika, sangat
didukung oleh penggunaan alat peraga.

Alat peraga diperlukan bagi seorang pengajar dalam menyampaikan suatu materi matematika
karena alat peraga mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan
proses belajar mengajar. Hal ini dimaksudkan bahwa alat peraga merupakan media transfer
pengetahuan dari pengajar kepada siswa. Disamping itu alat peraga dapat digunakan untuk
menarik perhatian siswa dalam mempelajari matematika. Dengan siswa melihat secara langsung
maka pembelajaran akan lebih menarik sehingga hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai.

Pembuktian rumus (a+b)(a-b)=a2-b2 adalah sebuah alat peraga yang di buat dengan tujuan
mempermudah siswa dalam memahami pembelajaran matematika pada operasi aljabar (perkalian
dua suku dua) yang khususnya pada materi pembuktian rumus (a+b)(a-b)=a2-b2. Karena
pembelajaran pada bab ini siswa sering kali tidak dapat memahami konsep dasar sebuah rumus
(a+b)(a-b) dan pembuktiannya jika hanya disajikan di papan tulis dalam bentuk tulisan biasa
terkesan kurang menarik, sehingga dengan latar belakang tersebut penulis membuat alat peraga
“pembuktian rumus (a+b)(a-b)” dengan harapan dapat menjadi sarana penunjang memperoleh
pembelajaran menjadi lebih baik dan memperoleh hasil yang maksimal.

Dengan demikian, keberhasilan siswa untuk mencapai hasil belajar Matematika, sangat
didukung oleh penggunaan alat peraga.

1.1. Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah adalah :

Bagaimana siswa membuktikan Rumus (a+b)(a-b) =a2-b2 secara geometri dengan


pendekatan konsep persegi panjang

1.2. Tujuan
Adapuhn tujuan penggunaan alat peraga ini adalah :
Untuk membantu siswa dalam membuktikan rumus (a+b)(a-b)=a2-b2 secara geometri
dengan pendekatan konsep luas persegi panjang .

1.3. Metode
Penulisan Dalam penyusunan makalah ini, penulis menerapakan metode studi pustaka,
dengan sumber dari internet.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Nama alat peraga

Adapun nama alat peraga adalah “Pembuktian Rumus (a+b)(a-b)=a2-b2

2.2. Alat dan bahan

 Alat
 Cutter
 Mistar besi
 Kertas pasir
 Balpoint
 Pensil
 Kuas
 Gunting

 Bahan
 Triplek
 Dempul
 Cat
 Lem Weber
 Lem Castol
 Kain flannel

Rincian Biaya

Adapun Rincian Biayab sebagai berikut :

 Kertas pasir = Rp 5000,00


 Kuas =Rp 3000,00
 Tripleks (35cmx30cm) =Rp 10000,00
 Cat =Rp 15000,00
 Dempul =Rp 5000,00
 Lem castol =Rp 3000,00
 Lem weber =Rp 5000,00
 Kain flannel =Rp 5000,00
2.3 Prosedur Kerja
Adapun prosedur alat peraga ini antara lain sebagai berikut:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Membuat bentuk persegi pada sebuah tripleks dengan ukuran 36cm x 36cm
setelah itu sketsa garis alat peraga dengan menggunakan ballpoint dan penggaris
3. Memotong 3 buah keping persegi panjang dan 1 buah keping persegi dari
sketsa garis alat peraga yang sudah terbentuk sesuai dengan ukuran masing-masing
4. Membuat bingkai dari sisa tripleks yang ada dan tambah tripleks baru,kemudian
mendempel bingkai dengan tripleks tersebut dengan menggunakan lem weber
5. Mengamplas bingkai dan potongan –potongan persegi panjang dan persegi sampai
halus dengan menggunakan kertas pasir
6. Mendumpul bingkai ,potongan-potongan persegi panjang dan persegi menggunakan
dempul
7. Menunggu sekitar 5-10 menit hingga dempul kering . Kemudian mengamplas
kembali bingkai dan potongan-potongan yang telah di dempul sampai halus
8. Mengecat setiap bagian bingkai ,potongan-potongan persegi panjang dan persegi
yang berukuran berbeda : persegi panjang (20,9cmx12,9cm) dengan warna
merah,persegi panjang warna kuning (20,9cmx7,9 cm),persegi panjang warna
putih(12,9cmx7,9cm)dan persegi warna putih (7,9cmx 7,9cm) dengan menggunakan
cat dan kuas
9. Mengeringkan alat peraga yang sudah di cat
10. Alat peraga (a+b)(a-b) siap di gunakan

2.4 Konsep Matematika Terkait

Konsep matematika terkait adalah operasi perkalian aljabar

1. Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Aljabar

Pada dasarnya, sifat-sifat penjumlahan dan pengurangan yang berlaku pada bilangan riil,
berlaku juga untuk penjumlahan dan pengurangan pada bentuk-bentuk aljabar, sebagai berikut.

a. Sifat Komutatif
a + b = b + a, dengan a dan b bilangan riil
b. Sifat Asosiatif
(a + b) + c = a + (b +c), dengan a, b, dan c bilangan riil
c. Sifat Distributif
a (b + c) = ab + ac, dengan a, b, dan c bilangan riil

2. Perkalian Bentuk Aljabar

Sifat distributif merupakan konsep dasar perkalian pada bentuk aljabar. Untuk lebih jelasnya,
pelajari uraian berikut.

a. Perkalian Suku Satu dengan Suku Dua


Contoh Soal :

Gunakan hukum distributif untuk menyelesaikan perkalian berikut.


a. 2(x + 3) c. 3x(y + 5)
b. –5(9 – y) d. –9p(5p – 2q)

Jawab:

a. 2(x + 3) = 2x + 6 c. 3x(y + 5) = 3xy + 15x


b. –5(9 – y) = –45 + 5y d. –9p(5p – 2q) = –45p2 + 18pq

b. Perkalian Suku Dua dengan Suku Dua


Agar kamu memahami materi perkalian suku dua dengan suku dua bentuk aljabar, pelajari contoh
soal berikut.

dua suku bentuk aljabar (a + b) dan (c + d) dapat ditulis sebagai berikut.


(a + b)(c + d) = (a + b)c + (a + b)d
= ac + bc + ad + bd
= ac + ad + bc + bd
Secara skema, perkalian ditulis:

Selisih Dua Kuadrat

Perhatikan bentuk perkalian (a + b)(a – b). Bentuk ini dapat ditulis


(a + b)(a – b) = a2 – ab + ab – b2
= a2 – b 2
Jadi, bentuk a – b2 dapat dinyatakan dalam bentuk perkalian (a + b) (a – b).
2

Bentuk a2 – b2 disebut selisih dua kuadrat


2.5 Cara menggunaka alat peraga

Adapun langkah –langkah penggunaan sebagai berikut:

1 . Meletakkan semua keping-keping persegi panjang dan keping persegi kedalam bingkai

Gambar

Pada gambar diatas secara geometri menunjukkan bahwa


(a+b) adalah panjang dan a adalah lebar
2 . Ambil 1 keping persegi panjang berwarna kuning dan 1 keping persegi berwarna putih

Gambar

Pada gambar di atas dapat di ketahui bahwa luas bangun persegi panjang tersebut adalah (a+b)(a-b)
di mana (a+b) adalah panjang dan (a-b) adalah lebar.

3. Letakkan kembali semua keeping-keping persegi panjang dan keeping persegi ke dalam bingkai

Gambar
4 Ambil keping persegi berwarna putih dan tutup bagian sisi persegi panjang berwarna kuning

Gambar
Pada gambar di atas luas persegi panjang kuning yang tersisa sama juga dengan luas persegi panjang
berwarna putih maka kita ambil persegi panjang berwarna putih tersebut dan tutup bagian persegi
panjang berwarna kuning
Gambar

5 . Setelah itu ambil persegi panjang berwarna pitih dan kuning tersebut dan luas daerah bangun persegi
panjang yang terbentuk seperti pada gambar
Pada gambar di atas dapat di ketahui bahwa luas daerah bangun persegi panjang tidak dapat memenuhi
atau menutupi daerah secara penuh sehingga tampak bahwa luas daerah bangun persegi panjang tersebut
adalah (a2- b2)

Jadi dari langkah-langkah tersebut dapat di simpulkan bahwa (a+b) (a-b)= a2-b2

2.6 Penggunaan dalam kelas

Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 orang.Guru membagikan 1 alat
peraga pada tiap-tiap kelompok dan guru membibmbing siswa dalam membuktikan rumus (a+b) (a-
b)= a2-b2 secara geometri dengan pendekatan konsep persegi panjang.

Perlu di ketahui bahwa sebelum menggunakan alat peraga ini dalam pembuktian rumus(a+b) (a-b)=
a2-b2 guru terlebih dahulu menjelaskan konsep persegi panjang kepada siswa. Di mana konsep
persegi panjang =panjang x lebar

2.7 Sasaran alat peraga

Adalah siswa SMP kelas 2


BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Dari penggunaan alat peraga ini telah di buktikan bahwa (a+b) (a-b)= a2-b2

Alat ini di gunakan oleh guru yang mengajar pada jenjang SMP khususnya pada kelas VII.
Semoga dengan alat peraga ini dapat membantu siswa agar mengerti konsep persegi panjang
secara konkret.

Anda mungkin juga menyukai