DISUSUN OLEH:
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT., karena atas limpahan rahmat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Tangga Logaritma ini tepat pada waktu yang
telah ditentukan. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas penilaian Ujian Praktik Matematika
Minat Tahun 2021.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dalam mempelajari dan mengetahui Tangga
Logaritma. Penulis menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi penyemprnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
3.1 Kesimpulan....................................................................................................... 8
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Objek matematika adalah benda pikiran yang sifatnya abstrak dan tidak dapat diamati dengan
pancaindra. Karena itu wajar apabila matematika tidak mudah dipahami oleh kebanyakan siswa.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka dalam mempelajari suatu konsep/prinsip-prinsip matematika
diperlukan pengalaman melalui benda-benda nyata (konkret), yaitu media alat peraga yang dapat
digunakan sebagai jembatan bagi siswa untuk berfikir abstrak.
Bagi siswa sekolah menengah meskipun sudah melalui tahap ”operasi konkret”, dan ”operasi
formal”, namun dalam pembelajaran matematika masih diperlukan penggunaan alat peraga secara
intensif. Hal itu disebabkan karena penguasaan konsep matematika yang telah diperoleh di sekolah
sebelumnya masih samar-samar atau lemah sekali.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka pembelajaran matematika menjadi sangat ”strategis dan
rawan”. Strategis dalam arti bahwa pembelajaran matematika di SMA merupakan pemantapan
konsep, untuk kelanjutan studi matematika di tingkat selanjutnya. Rawan dalam arti, jika para guru
matematika kurang peduli dengan kelemahan penguasaan konsep atau teorema yang ada pada
kebanyakan siswanya, maka kesalahan konsep itu akan berlanjut yang dipastikan akan menimbulkan
kesulitan dalam pembelajaran matematikanya.
Oleh karena itu dalam rangka upaya agar pada akhir studinya para siwa dapat menguasai konsep-
konsep dan teorema matematika, maka penggunaan alat peraga dan alat hitung matematika pada
pembelajaran topik-topik tertentu sangat perlu diperhatikan.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang yang telah dikemukakan pada bagians ebelumnya, maka dapat ditarik
beberapa rumusan masalah yakni sebagai berikut :
2. Sebagai model yang digunakan untuk memfokuskan perhatian pada gagasan yang sedang
didiskusikan,
KAJIAN TEORI
2.1 Defenisi Alat Peraga
Alat peraga merupakan bagian dari media, oleh karena itu istilah media perlu dipahami lebih dahulu
sebelum dibahas mengenai pengertian alat peraga lebih lanjut. Media pengajaran diartikan sebagai
semua benda yang menjadi perantara terjadinya proses belajar, dapat berwujud perangkat lunak,
maupun perangkat keras. Berdasarkan fungsinya media pengajaran dapat berbentuk alat peraga dan
sarana.
Alat peraga merupakan media pengajaran yang mengandung atau membawakan ciri-ciri dari konsep
yang dipelajari (Elly Estiningsih, 1994). Alat peraga matematika adalah seperangkat benda konkret
yang dirancang, dibuat, dihimpun atau disusun secara sengaja yang digunakan untuk membantu
menanamkan atau mengembangkan konsep-konsep atau prinsip-prinsip dalam matematika (Djoko
Iswadji, 2003:1). Dengan alat peraga, hal-hal yang abstrak dapat disajikan dalam bentuk model-
model berupa benda konkret yang dapat dilihat, dipegang, diputarbalikkan sehingga dapat lebih
mudah dipahami. Fungsi utamanya adalah untuk menurunkan keabstrakan konsep agar siswa
mampu menangkap arti konsep tersebut. Sebagai contoh, benda-benda konkret di sekitar siswa
seperti buah-buahan, pensil, buku, dan sebagainya. Dengan benda-benda tersebut siswa dapat
membilang banyaknya anggota dari kumpulan suatu benda sampai menemukan bilangan yang
sesuai pada akhir membilang. Contoh lainnya, model-model bangun datar, bangun ruang dan
sebagainya.
Dari segi pengadaannya alat peraga dapat dikelompokan sebagai alat peraga sederhana dan alat
peraga buatan pabrik. Pembuatan alat peraga sederhana biasanya memanfaatkan lingkungan sekitar
dan dapat dibuat sendiri. Sedangkan alat peraga buatan pabrik pada umumnya berupa perangkat
keras dan lunak yang pembuatannya memiliki ketelitian ukuran serta memerlukan biaya tinggi.
Sarana merupakan media pengajaran yang berfungsi sebagai alat untuk melakukan kegiatan belajar.
Seperti halnya alat peraga, sarana juga dapat berupa perangkat keras dan lunak. Contoh sarana yang
berupa perangkat keras: papan tulis, penggaris, jangka, kartu permainan, dan sebagainya.
Sedangkan contoh sarana yang berupa perangkat lunak antara lain: lembar kerja (LK), lembar tugas
(LT), aturan permainan dan lain sebagainya.
Kadang-kadang suatu media dapat berfungsi ganda, pada saat tertentu berfungsi sebagai alat peraga
dan pada saat yang lain dapat berfungsi sebagai sarana. Contoh kartu bilangan berukuran (10 x 10 )
cm 2 . Kartu bilangan tersebut dapat berfungsi sebagai alat peraga ketika digunakan untuk
mengenalkan lambang bilangan, namun pada saat digunakan dalam perlombaan untuk menutup
atau memasangkan dengan kartu bilangan lain yang senilai, maka kartu tersebut berfungsi sebagai
sarana belajar. Oleh karena itu penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika diperlukan
teknik yang tepat, yaitu dengan mempertimbangkan waktu penggunaan dan tujuan yang akan
dicapai.
2.2 Fungsi Alat Peraga
Suatu hal yang perlu mendapat perhatian adalah teknik penggunaan alat peraga dalam
pembelajaran matematika secara tepat. Untuk itu perlu dipertimbangkan kapan digunakan dan jenis
alat peraga mana yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran. Agar dapat memilih dan
menggunakan alat peraga sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran, maka perlu
diketahui fungsi alat peraga.
3. Sebagai media untuk menunjukan hubungan antara konsep matematika dengan dunia di sekitar
kita serta aplikasi konsep dalam kehidupan nyata.
Logaritma adalah operasi matematika yang merupakan kebalikan dari eksponen atau pemangkatan.
2. Beberapa orang menulis ln a sebagai ganti elog a, log a sebagai ganti 10log a dan ld a sebagai
ganti 2log a.
3. Pada kebanyakan kalkulator, LOG menunjuk kepada logaritma berbasis 10 dan LN menunjuk
kepada logaritma berbasis e.
4. Terkadang Log x (huruf besar L) menunjuk kepada 10log x dan log x (huruf kecil L) menunjuk
kepada elog x.
Logaritma
ac = b → ª log b = c
1. ª log a = 1
2. ª log 1 = 0
3. ª log aⁿ = n
4. ª log bⁿ = n • ª log b
8. ª log b = 1 ÷ b log a
Kegunaan Logaritma
Logaritma sering digunakan untuk memecahkan persamaan yang pangkatnya tidak diketahui.
Turunannya mudah dicari dan karena itu logaritma sering digunakan sebagai solusi dari integral.
Dalam persamaan bn = x, b dapat dicari dengan pengakaran, n dengan logaritma, dan x dengan
fungsi ekponensial.
Untuk mengkali dua angka, yang diperlukan adalah melihat logaritma masing-masing angka dalam
tabel, menjumlahkannya, dan melihat antilog jumlah tersebut dalam tabel. Untuk mengitung
pangkat atau akar dari sebuah bilangan, logaritma bilangan tersebut dapat dilihat di tabel, lalu hanya
mengkali atau membagi dengan radix pangkat atau akar tersebut.
2.4 Alat Peraga Tangga Logaritma
Permainan ini dimainkan oleh 1 orang, guru merupakan pemandu permainan. Tugas guru disini
adalah untuk mengecek apakah jawaban yang diberika oleh pemain benar atau salah. Permainan ini
tidak terikat dengan waktu.
1. Sterofoam,
2. Kertas Manila,
3. Gunting,
4. Kertas lipat,
5. Double Tape,
6. Spidol,
7. Penggaris,
8. Pensil.
Tujuan Permainan:
Cara membuat :
1. Ambil kertas basis, numerus dan hasil dan letakkan pada tempatnya di dalam tangga
2. Ambil kertas basis dan letakkan di atas anak tangga dan hasil dari perkalian numerik harus
sama dengan numerus yang di dalam tangga
3. Jika belum sama ambil lagi sampai hasil perkalian basis sama dengan numerus perkalian
4. Banyak kertas basis yang kita ambil merupakan hasil dari logaritma
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Logaritma adalah operasi matematika yang merupakan kebalikan dari eksponen atau pemangkatan.
Rumus dasar logaritma: = a ditulis sebagai = c (b disebut basis) .Cara untuk mencari nilai logaritma
antara lain dengan menggunakan:
1. Tabel
Untuk memengakan permain domino kita tidak bisa hanya bertahan tetapi kita perlu menyerang.
Dan untuk menang juga tidak bisa menyerang saja, tatapi perlu juga bertahan. Sehingga kita harus
dapat memilih kapan kita harus ganti strategi. Tidak menutup kemungkinan untuk ganti startegi dari
salah satu bertahan ke strategi bertahan lainnya, juga sebaliknya untuk memenangkan permainan.
Sehingga dengan kata lain :
3. Faktor keberuntungan sangant berpengaruh pada permainan ini dalam balok yang didapatkan
pada awal – awal dan permerataan domino.
3.2 Saran
1. Dengan adanya alat peraga siswa dapat mengembangkan cara logika atau ketangkasan mereka
dalam menerapkan atau menghasilkan matematika sebagai sarana penemuan konsep dan
membantu siswa dalam memahami pengertian jumlah kuadrat tiga variabel dengan menggunakan
luasan bangun.
2. Penulis harap kepada siswa siswi untuk tidak lagi menanggap bahwa pelajaran matemetika
adalah pelajaran yang sangat sulit untuk dipelajari.
Lampiran