Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejalan dengan salah satu program prioritas pembangunan nasional. Semangat itu secara
implisit ditegaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005-
2025, di mana pendidikan karakter ditempatkan sebagai landasan untuk mewujudkan visi
pembangunan nasional, yaitu “Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral,
beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila.” Komitmen nasional
tentang perlunya pendidikan karakter, secara imperatif tertuang dalam Undang-undang Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam Pasal 3 UU tersebut dinyatakan
bahwa “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.” Jika dicermati 5 (lima) dari 8 (delapan) potensi peserta didik yang ingin
dikembangkan sangat terkait erat dengan karakter.

RPJPN dan UUSPN merupakan landasan yang kokoh untuk melaksanakan secara operasional
pendidikan budaya dan karakter bangsa sebagai prioritas program Kementerian Pendidikan
Nasional 2010-2014, yang dituangkan dalam Rencana Aksi Nasional Pendidikan Karakter (2010):
pendidikan karakter disebutkan sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan
moral, pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan seluruh warga sekolah
untuk memberikan keputusan baik-buruk, keteladanan, memelihara apa yang baik &
mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.

Pendidikan karakter ditempatkan sebagai landasan untuk mewujudkan visi pembangunan


nasional, yaitu mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan
beradab berdasarkan falsafah Pancasila. Hal ini sekaligus menjadi upaya untuk mendukung
perwujudan cita-cita sebagaimana diamanatkan dalam Pancasila dan Pembukaan UUD 1945. Di
samping itu, berbagai persoalan yang dihadapi oleh bangsa kita dewasa ini makin mendorong
semangat dan upaya pemerintah untuk memprioritaskan pendidikan karakter sebagai dasar
pembangunan pendidikan.

Upaya pembentukan karakter sesuai dengan budaya bangsa ini tentu tidak semata-mata hanya
dilakukan di sekolah melalui serangkaian kegiatan belajar mengajar dan luar sekolah, akan
tetapi juga melalui pembiasaan (habituasi) dalam kehidupan, seperti: religius, jujur, disiplin,
toleran, kerja keras, cinta damai, tanggung-jawab, dan sebagainya. Pembiasaan itu bukan
hanya mengajarkan pengetahuan tentang hal-hal yang benar dan salah, akan tetapi juga
mampu merasakan terhadap nilai yang baik dan tidak baik, serta bersedia melakukannya dari
lingkup terkecil seperti keluarga sampai dengan cakupan yang lebih luas di masyarakat. Nilai-
nilai tersebut perlu ditumbuhkembangkan peserta didik yang pada akhirnya akan menjadi
cerminan hidup bangsa Indonesia. Oleh karena itu, sekolah memiliki peranan yang besar dalam
pengembangan pendidikan karakter karena peran sekolah sebagai pusat pembudayaan melalui
pendekatan pengembangan budaya sekolah (school culture).
Sekolah dipandang dianggap sebagai salah satu alternatif yang bersifat preventif karena
sekolah membangun generasi baru bangsa yang lebih baik. Sebagai alternatif yang bersifat
preventif, sekolah diharapkan dapat mengembangkan kualitas generasi muda bangsa dalam
berbagai aspek yang dapat memperkecil dan mengurangi penyebab berbagai masalah budaya
dan karakter bangsa. Memang diakui bahwa hasil dari pendidikan yang dilaksanakan di sekolah
akan terlihat dampaknya dalam waktu yang tidak segera, tetapi memiliki daya tahan dan
dampak yang kuat di masyarakat. Sekolah merupakan salah satu bagian dari pengembangan
pendidikan karakter dan budaya bangsa.

B. Permasalahan

SMP Negeri 4 Lembang merupakan salah satu sekolah yang berada di lingkungan Kabupaten
Bandung Barat. Keberadaan SMP Negeri 4 Lembang dimana secara letak geografis jauh dari
pusat perkotaan bahkan boleh di bilang sekolah yang berada di daerah terpencil, akan tetapi
perkembangan arus globalisasi dan IPTEK sangat cepat berkembang sehingga secara tidak
langsung membawa dampak positif dan negatif terhadap perilaku siswa. Dampak negatif inilah
yang membawa perubahan pada tingkah laku siswa yang negatif. Melihat kondisi berbagai
permasalahan yang ada seperti perkelahian antar siswa, kurang disiplin, banyaknya
pelanggaran tata tertib sekolah dan lain-lain, membuat sekolah untuk bisa membentengi
pengaruh negatif yang datang dari pengaruh budaya barat dimana dengan menerapkan
kurikulum berwawasan pendidikan budaya dan karakter bangsa.

Sejalan pelaksanaan Kurikulum SMP Negeri 4 Lembang yang berwawasan pendidikan budaya
dan karakter bangsa, maka untuk melihat sejauh mana pencapaian keberhasilan penerapan
atau pengembangan budaya dan karakter bangsa yang diterapkan di sekolah perlunya satu
penilaian yang berkaitan dengan pendidikan budaya dan karakter bangsa yang diterapkan di
sekolah. Oleh karena itu, SMP Negeri 4 Lembang perlu membuat Pedoman Penilaian
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa.

Oleh karena itu perlu disusun suatu program Penilaian Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
yang melibatkan multi pihak lingkup SMP Negeri 4 Lembang. Program tersebut dimulai dari
tahapan pemetaan kondisi dan permasalahan yang ada di lapangan, penyusunan rencana
strategis, dan tahapan pelaksanaan program aksi di lapangan.

Kegiatan tahapan tersebut perlu didahului dengan satu kegiatan untuk membangun
kesepahaman bersama tentang Penilaian Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa dan
pemetaan stake holder diantaranya melalui kegiatan workshop.
C. Tujuan

1. Membangun kesepaham tentang Penilaian Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa yang
dihadapi oleh SMP Negeri 4 Lembang.
2. Memetakan dan melibatkan peran-peran dari semua pihak yang terkait yang telah dan akan
melakukan program Penilaian Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa yang dihadapi oleh
SMP Negeri 4 Lembang tersebut di atas.
D. Waktu
Workshop telah dilaksanakan selama satu hari, Sabtu 12 November 2011 mulai pukul 08.30
sampai 16.30

E. Acara

Acara dibagi dalam tiga sesi, yaitu :

Sesi Pertama : Presentasi Kebijakan Umum Pendidikan Karakter

Sesi kedua : Presentasi Penilaian Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

Sesi Ketiga : Tanya Jawab

F. Tempat

Ruang Multimedia

SMP Negeri 4 Lembang

Jl. Sukarasa Desa Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat

G. Peserta

Peserta sekitar 45 orang (daftar terlampir), yang berasal dari unsur guru sebanyak 37 orang,
tenaga tata usaha sebanyak 5 orang , tenaga perpustakaan 1 orang, dan tenaga pembantu
sekolah yang berada di SMP Negeri 4 Lembang

H. Hasil Yang Diharapkan

1. Adanya kesepahaman tentang Penilaian Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa yang
dihadapi oleh SMP Negeri 4 Lembang.
2. Terbentuknya tim kerja yang betul-betul bisa meluangkan waktu, tenaga dan perhatian
untuk program Penilaian Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa di SMP Negeri 4 Lembang
3. Tersepakatinya kerangka dan rencana kerja bagi tim kerja untuk satu tahun pertama dalam
Penilaian Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa di SMP Negeri 4 Lembang
4. Teridentifikasi para pihak/pemangku kepentingan (stake holders) yang memiliki potensi
kontribusi pada program Penilaian Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa di SMP Negeri 4
Lembang
I. Hak-Hak Peserta

Selama kegiatan workshop peserta akan mendapatkan :

1. Materi workshop

2. Honorarium

3. Konsumsi
J. Panitia
Panitia workshop “Penilaian Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa” adalah dari unsur
kurikulum dan kesiswaan.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN WORKSHOP
A. Pembukaan

Pembukaan mulai pukul 08.30-09.30

Pembawa Acara : Nandang Kusnandar, S.Pd.

Bismillahirrahmanirrahim. Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Yang terhormat Ibu Kepala SMP Negeri 4 Lembang, yang terhormat para Wakil Kepala SMP
Negeri 4 Lembang, Panitia penyelenggara workshop program penilaian pendidikan karakter
yang saya hormati dan para tenaga pendidik dan kependidikan SMP Negeri 4 Lembang saya
hormati. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena dengan limpahan dan taufik hidayahNya kita bisa berkumpul di forum ini. Pembukaan
Workshop ini kita buka dengan membaca Bismillahirrahmannirrahim, dan untuk pengefektifan
waktu kita langsung ke acara selanjutnya yaitu sambutan dari Ibu Kepala SMPNegeri 4 Lembang
kepadanya kami persilahkan.

B. Sambutan-Sambutan
Sambutan : Dr. Hj. Nita Isaeni, S.Ip, M.Pd.

Sambutan Kepala SMP Negeri 4 Lembang, intinya mendukung pelaksanaan program penilian
pendidikan budaya dan karakter bangsa. Penilaian ini dapat diterapkan dalam upaya
meningkatkan karakter dan budaya di SMP Negeri 4 Lembang.

C. Laporan Ketua Penyelenggara


Laporan Ketua Penyelenggara : Ema Sukaesih, S.Pd.

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, yang saya hormati Ibu Kepala SMP Negeri 4
Lembang, Para Wakasek SMP Negeri 4 Lembang, peserta workshop, puji syukur kita panjatkan
kepada Yang Maha Kuasa. Kita hadir pada acara yang baik ini yakni program penilaian
pendidikan budaya dan karakter bangsa di SP Negeri 4 Lembang ini mendapat perlindungan
dari Allah SWT. Kiranya dapat kami sampaikan laporan kegiatan sebagai berikut:

Dasar Workshop :

Sejalan dengan program SMP Negeri 4 Lembang untuk tahun ajaran 2011/2012 dalam upaya
meningkatkan program peningkatan kualitas pendidikan yang ada di SMP Negeri 4 Lembang

Jumlah Peserta yang mengikuti sebanyak 45 orang yang terdiri dari unsur guru sebanyak 37
orang, unsur TU 5 orang, tenaga perpustakaan sebanyak 1 orang, dan 2 orang tenaga
kebersihan sekolah yang ada di SMP Negeri 4 Lembang.
D. Presentasi
Presentasi Sesi Pertama

Mulai 10.00 – 11.45

Materi : Hakikat dan Penilaian Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

Nara Sumber : Drs. Bambang Utoyo

Isi (terlampir)
Waktu 12.00-13.00 (Ishoma)

Presentasi Sesi Kedua

Mulai 13.00 – 14.30

Materi : Tehknik dan Instrumen Penilaian Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

Nara Sumber : Yudi Kustiana, S.Pd.

Isi (terlampir)
E. Tanya Jawab
Moderator : Nandang Kusnandar, S.Pd.
Penjawab : Ema Sukaesih, S.Pd.
Drs. Bambang Utoyo
Yudi Kustiana, S.Pd.

Mulai 14.30 – 16.00

Inti pertanyaan dan jawaban dalam sesi Tanya jawab :

1. Nilai-nilai karakter apa saja yang akan di kembangkan di SMP Negeri 4 Lembang?
Jawaban :

Nilai-nilai karakter dari 18 yang kita ketahui selama ini, bisa saja semua kita terapkan di
sekolah kita, namun kita memilih nilai budaya dan karakter yang sesuai dengan kondisi di
sekolah kita, makanya perlu adalanya analisis konten terkait nilai apa yang akan kita
kembangkan di sekolah kita. Terkait tentang paparan yang telah disampaikan nilai-nilai yang
bisa saja kita terapkan untuk tingkat sekolah yaitu : religius, disipli, jujur, peduli lingkungan,
kerja keras, dan gemar membaca. Tetapi untuk di kelas ini berkaitan yang dinilai oleh guru
tergantung dari konten mata pelajaran itu sendiri, makanya perlu kesepakatan nilai apa saja
yang akan kita kembangkan di sekolah kita.

1. Bagaimana cara penilaian PBKB yang akan dilakukan oleh guru di dalam kelas?

Jawaban :
Sebelum kita melakukan bagaimana penilaian PBKB didalam kelas, kita menyepakati dulu nilai
apa yang kita kembangkan misalkan yang perlu dikembangkan adalah disiplin, peduli
lingkungan, kerja keras, maka kita tim pengembang penilaian akan membuat format penilaian
secara seragam. Atau bila ada keinginan yang berbeda di antara guru mata pelajaran, silahkan
kembangkan nilai-nilai apa saja yang akan dikembangkan tetapi format dan cara penilaian
tidak men yimpang dari yang telah disepakati.

1. Siapa saja yang terlibat dalam penilaian PBKB untuk sifatnya sekolah?

Jawaban :

Penilaian ini bisa oleh siapa saja, akan tetapi demi rapihnya dokumentasi, bagaimana
perubahan PBKB itu sendiri, maka perlu adanya tim khusus. Tim inilah yang menilai, membuat
laporan, dan bagaimana merumuskan tindak lanjutnya terkain Penilaian PBKB ini. Insya Allah
dalam waktu dekat kita sudah membuat tim inti penilaian PBKB untuk tingkat sekolah.

1. Apakah penilaian PBKB mempengaruhi nilai mata pelajaran?

Jawaban :

Nah, perlunya workshop dan saran dari bapak-ibu ini terkait apakah Penilaian PBKB akan
mempengaruhi nilai mata pelajaran, makanya kita perlu kesepakatan. Tetapi kalu apa yang
dipaparkan tadi sebetulnya kita mengembangkan penilaian PBKB ini adalah untuk sejauh mana
perkembangan atau perubahan karakter siswa, tidak mempengaruhi nilai mata pelajaran,
tetapi kalau misalkan untuk mata pelajaran PKn dan PAI, bisa saja mempengaruhi nilai, tetapi
untuk mata pelajaran yang lain itu sulit.

1. Apakah nilai-nilai yang dikembangkan akan dimasukan dalam nilai raport atau ada nilai
khusus yang akan dikeluarkan oleh pihak sekolah?

Jawaban :

Sebetulnya pada raport yang sudah ada disitu tercantum perilaku dan kepribadian, sementara
bisa kita masukan hasil rekapan penilaian karakter siswa dalam bentuk deskripsi kedalam
kotak perilaku dan kepribadian, atau kalau memungkinkan kita kalau punya anggara kita
membuat semacam raport perkembangan khusus penilaian budaya dan karakter bangsa SMP
Negeri 4 Lembang.

BAB III
PENUTUP

Demikian laporan kegiatan ini dibuat sebagai pertanggung jawaban panitia kepada Sekolah.
Sudah barang tentu masih terdapat kekurangan di sana sini terutama dalam pelaksanaan dan
penyusunan laporan. Untuk itu kritik dan saran positif yang membangun panitia harapkan.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan kepanitiaan selanjutnya dan
sekaligus sebagai pijakan pembelajaran untuk perbaikan.
Lampiran-lampiran
Lampiran 1 : Susunan Acara

SUSUNAN ACARA

Pembukaan : 08.30 – 09.30 WIB

Sambutan 1 : Dr. Hj. Nita Isaeni, S.Ip, M.Pd.

(Kepala SMP Negeri 4 Lembang)

Sambutan 2 : Laporan Kegiatan Ketua Panitia Pelaksanaan Program

Oleh : Ema Sukaesih, S.Pd.

Coffee break : 09.30 – 10.00 WIB

Sesi 1 : 10.00 – 11.45 WIB

Pembicara : Drs. Bambang Utoyo ( Tim Pengembang Penilaian PBKB)


Topik : Prinsip dan Hakikat Penilaian Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………

ISHOMA : 12.30 – 13.30 WIB

Sesi 2 : 13.00 – 14.30 WIB

Pembicara : Yudi Kustiana, S.Pd ( Tim Pengembang Penilaian PBKB)


Topik : Tehnik dan Instrumen Penilaian Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………

Sesi 3 : 14.30 – 16.00 WIB

Tanya Jawab

Topik :
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

Sesi 4 (panel) : 16.30 – 16.30 WIB

Refleksi, penugasan dan Penutup


Lampiran 2 : Daftar Hadir Peserta Workshop

DAFTAR HADIR
WORKSHOP PENILAIAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
SMP NEGERI 4 LEMBANG
No Nama Jabatan Tandatangan

1 Kasek
Dr.Hj.Nita Isaeni, S.Ip, M.Pd.

2 Wakasek
Nandang Kusnandar, S.Pd.

3 Wakasek
Dadan Sukanda, S.Pd.

4 Wakasek
Drs. Iwan Setiabudi

5 Guru
Drs.Bambang Utoyo

6 Guru
H.M. Udin S, S.Pd., M.M.Pd.

7 Guru
R. Dadang Kamaludin, S.Pd.

8 Guru
N.Yuyun Yuniarti, S.Pd.

9 Guru
Hasna Nuraeni, S.Pd

10 Wakasek
Ema Sukaesih, S.Pd.

11 Guru
Drs. Sarju
No Nama Jabatan Tandatangan

12 Guru
Ratna Nengsih, S.Pd.

13 Guru
Dra. Heni Mulyani

14 Guru
Ati Karnati, S.Pd.

15 Guru
H. Enjang Hermawan, S.Pd.

16 Guru
Lilis Gustini, S.Pd.

17 Guru
Yudi Kustiana, S.Pd.

18 Guru
Santoso, S.Pd.

19 Guru
Iyam Siti Mariam, S.Pd.

20 Guru
Handani, S.Pd.

21 Guru
Dede Rosidin, S.Ag.

22 Guru
Dewi Rohaeni, S.Pd

23 Guru
Fitri Agustina, S.Pd

24 Guru
Wini Hendayani, S.Pd.
No Nama Jabatan Tandatangan

25 Guru
Wedaningsih, S.Pd.

26 Guru
Suci Intan Sari, S.Pd.

27 Guru
Tachyudin, S.Pd.

28 Guru
Imam Furqon, S.Pd.

29 Guru
Ida Nurfarida, S.Pd

30 Guru
Ati Rumyati, S.Pd.

31 Guru
Cucu Amanah, S.Pd.

32 Guru
Supendi, S.Pd.

33 Guru
M. Ramdhan K, S.Pd.

34 Guru
Hendra Sanjaya, S.S.

35 Guru
Riki Lukmanul Hakim, S.pd.

36 Guru
Sri Mahayanti, S.Pd.

37 Guru
Gugun Gunawan, A.Md.
No Nama Jabatan Tandatangan

38 Kaur TU
Yeyen Suryana, S.Pd.

39 Bendahara
Usep Wahyudin, S.Pd.

40 Staf TU
Kusnandar

41 Staf TU
Nur Wulan

42 Staf TU
Elin

43 TK Perpustakaan
Irma, S.Pd.

44 Pjg Sekolah
Handi

45 Pjg Sekolah
Dedi

Lampiran 3 : Materi “ Hakikat Penilaian PBKB”


HAKIKAT DAN PRINSIP PENILAIANA. Hakikat Penilaian

Penilaian merupakan rangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan


data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.

Penilaian pencapaian pendidikan nilai budaya dan karakter didasarkan pada indikator. Sebagai
contoh, indikator untuk nilai jujur di suatu semester dirumuskan dengan “mengatakan
dengan sesungguhnya perasaan dirinya mengenai apa yang dilihat, diamati, dipelajari,
atau dirasakan” maka guru mengamati (melalui berbagai cara) apakah yang dikatakan
seorang peserta didik itu jujur mewakili perasaan dirinya. Mungkin saja peserta didik
menyatakan perasaannya itu secara lisan tetapi dapat juga dilakukan secara tertulis atau
bahkan dengan bahasa tubuh. Perasaan yang dinyatakan itu mungkin saja memiliki gradasi dari
perasaan yang tidak berbeda dengan perasaan umum teman sekelasnya sampai bahkan kepada
yang bertentangan dengan perasaan umum teman sekelasnya.
Penilaian dilakukan secara terus menerus, setiap saat guru berada di kelas atau di sekolah.
Model anecdotal record (catatan yang dibuat guru ketika melihat adanya perilaku yang
berkenaan dengan nilai yang dikembangkan) selalu dapat digunakan guru. Selain itu, guru
dapat pula memberikan tugas yang berisikan suatu persoalan atau kejadian yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan nilai yang dimilikinya. Sebagai contoh,
peserta didik dimintakan menyatakan sikapnya terhadap upaya menolong pemalas,
memberikan bantuan terhadap orang kikir, atau hal-hal lain yang bersifat bukan kontroversial
sampai kepada hal yang dapat mengundang konflik pada dirinya.

Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan sebagainya, guru dapat
memberikan kesimpulan atau pertimbangan tentang pencapaian suatu indikator atau bahkan
suatu nilai. Kesimpulan atau pertimbangan itu dapat dinyatakan dalam pernyataan kualitatif
sebagai berikut ini.

BT : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda awal


perilaku yang dinyatakan dalam indikator).

MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-
tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten).

MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda


perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).

MK : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku


yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten).

B. Prinsip Penilaian

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian pengembangan pendidikan budaya dan
karakter bangsa antara lain:
1. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian indikator sekolah dan kelas dalam
pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa ;
2. Penilaian menggunakan kriteria yakni berdasarkan pencapaian keberhasilan indikator sekolah
dan kelas dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa ;
3. Penilaian dilakukan secara individual, kelompok (kelas) dan berkelanjutan;
4. Hasil penilaian ditindaklanjuti ;
5. Penilaian di sesuaikan dengan indikator sekolah dan kelas dalam pengembangan pendidikan
budaya dan karakter bangsa.

Penilaian pencapaian keberhasilan indikator sekolah dan kelas dalam pengembangan


pendidikan budaya dan karakter bangsa memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Sahih (valid), yakni penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan indikator yang
dinilai;
2. Objektif, yakni penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi
subjektivitas penilai;
3. Adil, yakni penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik, dan tidak
membedakan latar belakang sosial-ekonomi, budaya, agama, bahasa, suku bangsa, dan
jender;
4. Terpadu, yakni penilaian merupakan komponen yang tidak terpisahkan dari kegiatan sekolah
dan pembelajaran;
5. Terbuka, yakni prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan
dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan;
6. Menyeluruh dan berkesinambungan(berkelanjutan), yakni penilaian mencakup aspek
indikator sekolah dan kelas indikator dalam pengembangan pendidikan karakter dan budaya
bangsa dengan menggunakan berbagai teknik yang sesuai.
7. Sistematis, yakni penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti
langkah-langkah yang baku;
8. Menggunakan acuan kriteria, yakni penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian
keberhasilan pengembangan pendidikan karakter dan budaya bangsa yang ditetapkan;
9. Akuntabel, yakni penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur,
maupun hasilnya.
10. Nilai tidak diajarkan tapi dikembangkan, (value is neither cought nor taught, it is
learned)(Hermann, 1972) mengandung makna bahwa materi nilai-nilai dan karakter yang
dalam hal ini tertuang dalam visi SMP Negeri 4 Lembang “PRAKTIS” (Prestasi, Akhlakul
Karimah Terciptanya lingkungan yang Indah dan Asri).
11. Melalui semua mata pelajaran, pengembangan diri, dan budaya sekolah, Penilaian
dilakukan pada setiap mata pelajaran dengan memuat nilai karakter dan budaya bangsa pada
setiap silabus dan RPP mata pelajaran, bahkan pada kegaiatan pengembangan diri sekolah
serta pada kegiatan sekolah.
Lampiran 4 : Materi “ Teknik dan Instrumen Penilain PBKB”

TEKNIK DAN INSTRUMEN PENILAIAN


A. Teknik Penilaian

Penilaian pencapaian pendidikan nilai budaya dan karakter didasarkan pada indikator.
Penilaian dilakukan melalui penilaian kelompok (per kelas) untuk indikator sekolah dan
penilaian individual yang dilakukan dalam mata pelajaran oleh guru bersangkutan.

Penilaian pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa yang dikembangkan di SMP
Negeri 4 Lembang, antara lain :

1. Kelas, melalui proses belajar setiap mata pelajaran atau kegiatan yang dirancang sedemikian
rupa. Dalam setiap kegiatan belajar pembelajaran guru dituntut untuk mampu
mengembangkan penilaian pendidikan karakter dan budaya bangsa melalui ranah kognitif,
afektif, dan psikomotor. Oleh karena itu, tidak selalu diperlukan kegiatan belajar khusus
untuk mengembangkan nilai-nilai pada pendidikan budaya dan karakter bangsa. Dalam
Silabus dan RPP yang telah dikembangkan memuat nilai pendidikan karakter dan budaya
bangsa yang dapat diharapkan dalam pembelajaran, maka penilaian dilakukan melalui
pengamatan secara langsung oleh guru selama proses pembelajaran. Penilaian dalam
pembelajaran disesuaikan dengan nilai karakter yang diharapkan dengan kriteria penilaian
yang yang telah disusun dalam RPP. Penilaian ini mencakup penilaian kelompok belajar dan
penilaian secara individu.
2. Sekolah, melalui berbagai kegiatan sekolah yang ditujukan untuk penilaian pengembangan
nilai karakter dan budaya sekolah yang ingin dicapai. Contoh kegiatan yang dapat
dimasukkan ke dalam program sekolah adalah lomba kebersihan dan keindahan antarkelas
tentang peduli lingkungan kelas, disiplin dalan upacara bendera, lomba pidato bertema
budaya dan karakter bangsa, pagelaran bertema budaya dan karakter bangsa, lomba olah
raga antarkelas, lomba kesenian antarkelas, pameran hasil karya , lomba membuat tulisan,
lomba ceramah keagamaan yang dilakukan pada saat PHBI. Penilaian ini dilakukan melalui
pengamatan langsung terhadap kelompok (kelas).
3. Luar sekolah, melalui kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan lain yang diikuti oleh seluruh
atau sebagian peserta didik, dirancang sekolah sejak awal tahun pelajaran, dan dimasukkan
ke dalam Kalender Akademik. Misalnya, kunjungan ke tempat-tempat yang menumbuhkan
rasa cinta terhadap tanah air (wisata kota), menumbuhkan semangat kebangsaan,
melakukan pengabdian masyarakat untuk menumbuhkan kepedulian dan kesetiakawanan
sosial (membantu mereka yang tertimpa musibah banjir, memperbaiki atau membersihkan
tempat-tempat umum, membantu membersihkan atau mengatur barang di tempat ibadah
tertentu). Penilaian dilakukan melalui pengamatan dan pelaporan.

Teknik penilaian pendidikan karakter dan budaya bangsa yang dikembangkan di SMP Negeri 4
Lembang :

1. Observasi, penilaian ini adalah penilaian yang dilakukan melalui pengamatan secara langsung
terhadap individu maupun kelompok (kelas). Penilaian ini untuk dijadikan sebagai data
kualitatif maupun kuantitatif yang akan diolah sebagai indikator pencapaian keberhasilan
pengembangan nilai karakter bangsa. Penilaian untuk individu dilakukan selama proses
belajar mengajar atau tergantung indikator yang ingin dicapai, sedangkan penilaian untuk
kelompok (kelas) dilakukan selama kegiatan itu dilaksanakan.
2. Produk (hasil karya), penilaian ini dilakukan atas persiapan, pelaksanaan dan hasil dalam
suatu perlombaan yang diadakan sekolah.
3. Penilaian catatan kasus, penilaian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pelanggaran-
pelanggaran yang dilakukan peserta didik.
4. Rekapitulasi data, penilaian ini meliputi frekuensi ketidakhadiran, pelanggaran tata tertib,
dan kunjungan perpustakaan.
B. Indikator Penilaian

Indikator penilaian pengembangan pendidikan karakter dan budaya bangsa yang dilaksanakan
di SMP Negeri 4 Lembang, disesuaikan dengan kondisi sekolah. Indikator penilaian ini dibagi
menjadi dua bagian :

1. Indikator Sekolah

Indikator penilaian dilakukan terhadap kelompok (kelas), meliputi nilai-nilai karakrer yang
dikembangkan dalam setiap kegiatan yang memerlukan pengembangan nilai karakter dan
budaya bangsa.

Dari 18 nilai karakter yang di kembangkan oleh pemerintah, SMP Negeri 4 Lembang tidak
seluruhnya melaksanakan tetapi ada beberapa prioritas nilai karakter yang di kembangkan,
seperti tampak pada table berikut ini :

NILAI
KARAKTER KEGIATAN SEKOLAH INDIKATOR PERILAKU

Pelaksanaan Sholat Melaksanakan sholat berjamaah


Berjamaah dzuhur setelah pulang sekolah sesuai
jadwal yang tealh ditentukan

Membaca Al-Qur’an setiap hari


sebelum pembelajaran awal di
mulai
Membaca Al-Qur’an
Sebelum Pembelajaran
Religius

Perilaku yang didasarkan pada upaya


menjadikan dirinya sebagai orang
yang selalu dapat dipercaya dalam
perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

Jujur Kantin kejujuran


NILAI
KARAKTER KEGIATAN SEKOLAH INDIKATOR PERILAKU

Patuh terhadap semua tata tertib


yang berlaku di sekolah
Mengikuti Tata Tertib
sekolah Datang dan pulang tepat waktu

Tertib dalam melaksanakan


upacara
Pelaksanaan upacara
bendera
Disiplin

Menciptakan daya saing yang sehat


dalam setiap perlombaan yang
dilaksanakan sekolah
Perlombaan Hari Raya
Besar Nasional (PHBN) dan
Kerja Keras PHBI

Terciptanya pemilihan OSIS yang


terbuka

Demokratis Pemilihan pengurus OSIS

Program wajib baca di


perpustakaan

Gemar Frekuensi kunjungan ke


Membaca perpustakaan

Terciptanya lingkungan kebersihan


kelas

Peduli
Lingkungan Lomba kebersihan kelas

Membantu warga Terciptanya kepedulian sosial dalam


lingkungan sekolah masyarakat sekitar sekolah

Peduli
Sosial

Adanya rasa tanggung jawab sebagai


pelaksana upacara

Tanggung
jawab Pelaksanaan Upacara
1. Indikator Kelas

Pada dasarnya bisa semua nilai karakter diterapkan dalam mata pelajaran terntentu, tetapi
SMP Negeri 4 Lembang mempunya skala prioritas minimal dalam penilaian yang dilakukan di
dalam kelas. Indikator kelas seperti tampah pada tabel berikut ini :

NILAI
KARAKTER KEGIATAN KELAS INDIKATOR PERILAKU

Berdo’a

Melakukan berdo’a sebelum dan


sesudah setiap mata pelajaran

Religius

Jujur tidak menyontek kepada


temannya
Dalam Evaluasi
Pembelajaran ( Ulangan
Jujur Harian )

Tertib dalam mengikuti


proses pembelajaran (tidak
ribut)
Tertib selama pembelajaran di dalam
kelas

Disiplin

Berusaha sebaik mungkin dalam


diskusi kelompok

Kerja Keras Belajar dalam Kelompok

Dalam mengerjakan soal


mandiri ( Latihan soal Mengerjakan soal dilakuka secara
mandiri, Ulangan Harian) mandiri

Mandiri

Terciptanya kerjasama dan adanya


komunikasi ketika sedang diskusi
kelompok
Bersahabat
dan Diskusi Kelompok dalam
komunikatif pembelajaran

Peduli Sosial Membantu teman jika Terciptanya kepedulian sosial dalam


NILAI
KARAKTER KEGIATAN KELAS INDIKATOR PERILAKU

tidak membawa peralatan membantu temannya


yang diperlukan

Adanya rasa tanggung jawab sebagai


pelaksana upacara

Tanggung
jawab Pelaksanaan Upacara

C. Penilaian

Dalam penilaian pengembangan nilai karakter dan budaya bangsa yang di kembang di SMP
Negeri 4 Lembang, mengacu kepada indicator sekolah dan kelas, maka di spesipikasikan
berdasarkan pelaksanaan kegiatan. Penilaian seperti tampak pada tabel berikut :

1. Penilaian Indikator Sekolah

KEGIATAN NILAI KARAKTER INDIKATOR PERILAKU

Melakukan transaksi pembelian


dengan jujur walaupun tidak
terdapat pedagang

JUJUR
Kantin Jujur

1. Memasuki lapangan sesuai


dengan waktu yang telah
ditentukan
2. Tertib selama pelaksanaan
upacara bendera
3. Kerapian dan kelengkapan
pakaian seragam sekolah
dalam pelaksanaan
upacara bendera
Pelaksanaan
Upacara DISIPLIN
Bendera

1. Bersih kelas sebelum


pembelajaran
2. Membuang sampah pada
tempatnya

Kebersihan PEDULI LINGKUNGAN


Kelas
KEGIATAN NILAI KARAKTER INDIKATOR PERILAKU

Melakukan transaksi pembelian


dengan jujur walaupun tidak
terdapat pedagang

JUJUR
Kantin Jujur

1. Berusaha sebaik mungkin


untuk menampilkan yang
terbaik.
2. Bersaing secara sehat
untuk menjadi yang
terbaik
Lomba pada
PHBI dan KERJA KERAS
PHBN

1. Frekuensi pengunjung
Wajib
membaca di GEMAR MEMBACA perpustakaan
perpustakaan 2.
1. Penilaian Indikator Kelas

Penilaian indikator kelas dilakukan selama proses pembelajaran di kelas dengan memuat nilai
budaya dan karakter bangsa yang dikembangkan dalam silabus dan RPP.

Nilai budaya dan karakter bangsa yang dikembangkan dan adanya penilaian setidaknya memuat
minimal nilai karakter sebagai berikut :

1. Religius : berdo’a
2. Jujur : Tidak mencontek saat
ujian
3. Disiplin : Tidak rebut saat
pembelajaran
4. Kerjakeras : Bersaing sehat
5. Mandiri : Menyelesaikan soal
individual secara mandiri
6. Tanggungjawab : Mengerjakan penugasan yang
diberikan guru
7. Bersahabat/Komunikatif : Berkomunikasi saat diskusi
8. Peduli Sosial : Membantu temannya dalam hal
kebaikan

Penilaian bisa berkurang dan bertambah sesuai dengan kebutuhan materi yang diajarkan dalam
pembelajaran.

Untuk menilai akhlak peserta didik, guru mata pelajaran melakukan pengamatan terhadap
perilaku peserta didik, baik di dalam maupun di luar kelas. Pengamatan ini dimaksudkan untuk
menilai perilaku peserta didik yang mencerminkan akhlak seperti kedisiplinan, tanggung
jawab, sopan santun, peduli sosial, dan kejujuran. Hal-hal yang dinilai antara lain mencakup
aspek:

1. Kedisiplinan, yaitu kepatuhan kepada peraturan atau tata tertib, seperti datang tepat waktu,
mengikuti semua kegiatan, dan pulang tepat waktu.
2. Kejujuran, yaitu kejujuran dalam perkataan dan perbuatan, seperti tidak berbohong, dan
tidak berlaku curang.
3. Tanggungjawab, yaitu kesadaran untuk melaksanakan tugas dan kewajiban yang diberikan,
seperti menyelesaikan tugas-tugas selama kegiatan berlangsung.
4. Sopan santun, yaitu sikap hormat kepada orang lain, baik dalam bentuk perkataan,
perbuatan, dan sikap, seperti berbicara, berpakaian, dan duduk yang sopan.
5. Peduli sosial, yaitu kemampuan untuk berinteraksi sosial dengan orang lain secara baik,
seperti menjalin hubungan baik dengan guru dan sesama teman, menolong teman, dan mau
bekerjasama dalam kegiatan yang positif.

Untuk menilai kepribadian peserta didik, guru mata pelajaran melakukan pengamatan
terhadap perilaku peserta didik, baik di dalam maupun di luar kelas. Pengamatan ini
dimaksudkan untuk menilai perilaku peserta didik yang mencerminkan kepribadian seperti
percaya diri, harga diri, motivasi diri, kompetisi, saling menghargai, dan kerjasama. Indikator
masing-masing aspek kepribadian antara lain sebagai berikut :

1. Percaya diri: diwujudkan dalam perilaku berani menyatakan pendapat, bertanya, menegur,
mengritisi tentang sesuatu hal.
2. Harga diri: diwujudkan dalam perilaku tidak mudah menyerah dan mengetahui kelebihan diri
dan mengakui kelemahan diri.
3. Motivasi diri: diwujudkan dalam perilaku kemauan untuk maju, menyelesaikan segala hal,
berprestasi, dan meraih cita-cita.
4. Saling menghargai: diwujudkan dalam perilaku mau menerima pendapat yang berbeda,
memaklumi kekurangan orang lain, dan mengakui kelebihan orang lain.
5. Kompetisi: diwujudkan dalam bentuk perilaku yang tegar menghadapi kesulitan, berani
bersaing dengan orang lain, dan berani kalah dengan orang lain berlandaskan kejujuran (fair
play).
D. Instrumen Penilaian

Dalam penilaian pencapaian nilai budaya dan karakter yang dikembangkan baik melalui
penilaian indikator sekolah maupun penilaian indikator kelas diperlukan teknik penilaian,
dimana dalam teknik penilaian sudah barang tentu adanya instrument penilaian yang sesuai.

Tabel berikut merupakan teknik dan instrumen penilaian yang digunkan dalam penilaian
pendidikan budaya dan karakter bangsa.

Tabel Klasifikasi Teknik dan Instrumen Penilaian


Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter bangsa
SMP Negeri 4 Lembang
TEKNIK PENILAIAN INSTRUMEN PENILAIAN

Observasi Lembar Penilaian

Produk (hasil karya perlombaan) Lembar Penilaian Produk

Catatan Kasus Pencatatan jumlah kasus di BP

Rekapitulasi data Frekuensi data

Instrumen observasi berupa lembar penilaian yang didalamnya merupakan pedoman penskoran
dengan berbagai kriteria yang dinilai, instrument produk berupa lembar penilaian produk mulai
dari persiapan, pelaksanaan sampai hasil produk suatu perlombaan, dan instrumen catatan
kasus berupa laporan rekapitulasi catatan kasus. Setiap instrumen yang dikembangkan memiliki
pedoman penskoran dan kriteria penilaian.

Berikut ini contoh instrumen penilaian yang dikembangkan di SMP Negeri 4 Lembang.

1. Instrumen Observasi (Pengamatan)


a. Contoh Instrumen Observasi dalam Upacara Bendera

Hari : Senin (Minggu I), Tanggal : ……………………………….

INDIKATOR NILAI DISIPLIN

TEPAT WAKTU RAPI TERTIB

NO KELAS 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 JM

1 VII A V V V 5

2 VII B V V V 3

3 VII C V V V 6

4 VII D V V V 3

5 VII E V V V 5
6 VIII A V V V 5

7 VIII B V V V 6

8 VIII C V V V 3

9 VIII D V V V 3

10 VIII E V V V 3

11 IX A V V V 6

12 IX B V V V 3

13 IX C V V V 3

14 IX D V V V 3

15 IX E V V V 5

16 IX F V V V 3

Jumlah Total 65

Pengolahan nilai
Untuk penskoran mengggunakan rentang 1-4, SB (Sangat baik) = 4, B (Baik) = 3, C (Cukup) = 2,
K (Kurang) = 1. Dengan tiga indikator penilaian kedisiplinan dalam pelaksanaan upacara
bendera rentang skor 3 – 12.

Kualifikasi

Berdasarkan pengamatan per kelas untuk pada indikator pencapaian kedisiplinan disimpulkan
sebagai berikut :

BT (Belum Terlihat) : Skor 1 – 3 (Kurang)

MT (Mulai Terlihat) : Skor 4 – 6 (Cukup)

MB (Mulai Berkembang) : Skor 7 – 9 (Baik)

MK (Membudaya) : Skor 10 – 12 (Sangat Baik)

Untuk pengamatan secara keseluruhan (sekolah) pada indikator pencapaian nilai karakter
kedisiplinan di simpulkan sebagai berikut :

BT (Belum Terlihat) : Skor 48 – 83 (Kurang)

MT (Mulai Terlihat) : Skor 84 – 119 (Cukup)

MB (Mulai Berkembang) : Skor 120 – 155 (Baik)

MK (Membudaya) : Skor 156 – 192 (Sangat Baik)

b. Contoh Instrumen Observasi dalam Peduli Lingkungan

Hari : ……………. Tanggal : ………………………………………………

INDIKATOR PEDULI LINGKUNGAN

KEBERSIHAN KERAPIAN MEJA


KELAS KURSI
JML
NO KELAS 4 3 2 1 4 3 2 1

1 VII A V V 3

2 VII B V V 2

3 VII C V V 6
4 VII D V V 2

5 VII E V V 3

6 VIII A V V 3

7 VIII B V V 4

8 VIII C V V 1

9 VIII D V V 1

10 VIII E V V 1

11 IX A V V 4

12 IX B V V 2

13 IX C V V 2

14 IX D V V 2

15 IX E V V 4

16 IX F V V 2

Jumlah Total 42
Pengolahan nilai

Untuk penskoran mengggunakan rentang 1-4, SB (Sangat baik) = 4, B (Baik) = 3, C (Cukup) = 2,


K (Kurang) = 1. Dengan tiga indikator penilaian kedisiplinan dalam pelaksanaan upacara
bendera rentang skor 2 – 8.

Kualifikasi

Berdasarkan pengamatan per kelas untuk pada indikator pencapaian kedisiplinan disimpulkan
sebagai berikut :

BT (Belum Terlihat) : Skor 1 – 2 (Kurang)

MT (Mulai Terlihat) : Skor 3 – 4 (Cukup)

MB (Mulai Berkembang) : Skor 5 – 6 (Baik)

MK (Membudaya) : Skor 7 – 8 (Sangat Baik)

Untuk pengamatan secara keseluruhan (sekolah) pada indikator pencapaian nilai karakter
kedisiplinan di simpulkan sebagai berikut :

BT (Belum Terlihat) : Skor 16 – 27 (Kurang)

MT (Mulai Terlihat) : Skor 28 – 39 (Cukup)

MB (Mulai Berkembang) : Skor 40 – 51 (Baik)

MK (Membudaya) : Skor 52 – 64 (Sangat Baik)

1. Contoh Instrumen Observasi dalam Pembelajaran di Kelas

Mata Pelajaran : …………………. Kelas : ……………………..

Hari : …………………. Tanggal : ……………………..

NILAI KARAKTER
NAMA TANGGUNG
NO SISWA RELIGIUS DISIPLIN KERJASAMA MANDIRI JAWAB JML

1 4 3 3 3 3 16
A

2 3 3 2 2 2 12
B
3 2 2 1 2 1 8
C

4 3 2 2 3 2 12
D

5 3 2 2 2 3 12
E..

Dst

60

Pengolahan nilai

Untuk penskoran mengggunakan rentang 1-4, SB (Sangat baik) = 4, B (Baik) = 3, C (Cukup) = 2,


K (Kurang) = 1. Ini contoh instrumen penilaian yang dilakukan dalam pembelajaran yang terdiri
dari lima karakter yang di kembangkan dengan skor 5 – 20.

Kualifikasi

Berdasarkan pengamatan per siswa untuk pada indikator pencapaian nilai karakter dapat
disimpulkan sebagai berikut :

BT (Belum Terlihat) : Skor 1 – 5 (Kurang)

MT (Mulai Terlihat) : Skor 6 – 10 (Cukup)

MB (Mulai Berkembang) : Skor 11 – 15 (Baik)

MK (Membudaya) : Skor 16 – 20 (Sangat Baik)

1. 2. Instrumen Produk (Hasil Karya Perlombaan)

Contoh Penilaian Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter bangsa pada Perlombaan
(Lomba Tumpeng Hias) pada acara PHBN

NO ASPEK YANG DINILAI SKOR BOBOT

1
Tahap Persiapan
1. Ketepatan pemilihan jenis bahan

(tepat =2, tidak =1)

1. Kelengkapan alat 1-2

(lengkap =2, tidak = 1) 1-2 20%

2
Tahap Pelaksanaan

1. Ketelitian dalam pemilihan bahan

(tepat = 2, tidak =1)

1. Kerjasama tim

(ada = 2, tidak = 1) 1-2

1. Komunikasi tim 1-2

(ada = 2, tidak =1) 1-2 40%

3
Tahap Hasil

1. Selesai tepat waktu

(tepat = 2, tidak =1)

1. Kesesuaian dengan tugas

(sesuai = 2, tidak =1) 1-2

1. Kerapian hasil 1-2

(rapi = 2, tidak =1) 1-3 40%

Catatan : Dilihat per indicator

1. 3. Instrumen Catatan Kasus

Penilaian dini dilihat dari berapa jumlah kasus per pelanggaran tata tertib.

Contoh : catatan pelanggaran kedisiplinan dalam minggu ke- berjumlah 63 orang dari 630
orang, kemudian pelanggaran minggu ke-2 berjumlah 54 orang.
Artinya :

Minggu ke-1 Pelanggaran ada (63 : 630 ) x 100 % = 10 %

Minggu ke-2 Pelanggaran ada (54 : 630 ) x 100 % = 8,57 %

Selisih Minggu sesudahnya dengan kondisi sebelumnya adalah :

(10 – 8,57)% = 1,4 %

Sehingga Perubahannya adalah = (1,4 : 10) x 100 % = 14 % (BT), ini bisa dilihat berdasarkan
kulalifikasi.

Kualifikasinya adalah sebagai berikut :

Untuk melihat perubahan indikator pencapaian perilaku didasarkan kepada kondisi awal
pelanggaran yang terjadi, terus ditinjau dari rata-rata perubahan indicator setelah kondisi
awal.

Berdasarkan pengamatan per kasus untuk perubahan pada indikator pencapaian nilai karakter
yang dikembangkan adalah disimpulkan sebagai berikut :

BT (Belum Terlihat) : Perubahan ≤ 25 % (Kurang)

MT (Mulai Terlihat) : 25 % < Perubahan ≤ 50 %(Cukup)

MB (Mulai Berkembang) : 50 % < Perubahan ≤ 75 %( (Baik)

MK (Membudaya) : Perubahan > 75 % (Sangat Baik)

1. 4. Rekapitulasi data

Rekapitulasi data ini adalah dilihat berdasarkan jumlah awal dan kondisi ssesudahnya, misalkan
tentang penilaian gemar membaca di perpustakaan.

Penilaian dini dilihat dari berapa jumlah pengunjung minggu ke-1, ke-2, dan seterusnya, maka
penilian dilihat dari kondisi awal dan rata-rata kondisi sesudahnya.

Contoh penilian untuk melihat perubahan pengunjung ke perpustakaan dalam satu bulan,
minggu ke- jumlah pengunjung 50 orang, minggu ke-2 berjumlah 65 orang, minggu ke-3
berjumlah 70 orang, dan minggu ke-4 berjumlah 75 orang. (catatan seandainya jumlah siswa
seluruhnya adalah 630 orang)

Artinya :

Kondisi awal pengunjung sebanyak : 65 orang

Rata-rata kondisi sesudahnya sebanyak : (65 + 70 + 75) : 3 = 70 orang


Selisih kondisi sesudahnya dengan sebelumnya adalah : 70 – 5 = 5 orang

Maka perubahannya adalah (5 : 65 ) x 100 % = 7,69 % (BT)

Kualifikasinya adalah sebagai berikut :

Berdasarkan rekafitulasi hasil untuk perubahan pada indikator pencapaian nilai karakter yang
dikembangkan adalah disimpulkan sebagai berikut :

BT (Belum Terlihat) : Perubahan ≤ 25 % (Kurang)

MT (Mulai Terlihat) : 25 % < Perubahan ≤ 50 %(Cukup)

MB (Mulai Berkembang) : 50 % < Perubahan ≤ 75 %( (Baik)

MK (Membudaya) : Perubahan > 75 % (Sangat Baik)

Setiap instrumen penilaian pendidikan budaya dan karakter bangsa ini dengan memenuhi
persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa. Persyaratan substansi merepresentasikan
perubahan perilaku yang dinilai. Persyaratan konstruksi merepresentasikan persyaratan teknis
sesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan.

Persyaratan bahasa berhubungan dengan penggunaan bahasa yang baik dan benar serta
komunikatif sesuai dengan taraf perkembangan perubahan perilaku peserta didik. Instrumen
penilaian dilengkapi dengan pedoman penskoran, dimana pedoman bisa berubah sesuai dengan
kebutuhan tetapi tidah merubah secara subtansi

Anda mungkin juga menyukai