Anda di halaman 1dari 15

DEFINISI DAN KARAKTERISTIK GROUP

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
STRUKTUR ALJABAR 1
Yang dibina oleh Bapak Ardhi Sanwidi, M.Pd.

Oleh
Ulfi Kilmia Saputri (1844201008)
Vebhista Intan Tutuarima (1844201030)
Andik Lukito Suryaman (1844201012)

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA BLITAR


2019
BAB 1

PEMBAHASAN

1.1 Definisi Grup


Suatu himpunan tak kosong G dikatakan grup terhadap operasi biner ∘ jika
dan hanya jika memenuhi sifat-sifat berikut:
 Operasi ∘ pada G bersifat asosiatif yaitu setiap a , b , c elemen G
maka (a ∘ b)∘ c=a ∘(b ∘ c)
 G terhadap operasi biner ∘ mempunyai elemen identitas, yaitu ada
u ∈G sedemikian sehingga a ∘u=u ∘a=a , untuk setiap a ∈G .
 Setiap elemen G mempunyai invers terhadap operasi biner ∘ dalam
G , yaitu untuk setiap
a ∈G sedemikian sehinggaa ∘ a−1=a−1 ∘ a=u ,u adalah elemen identitas dari
G
Grup G dapat dinyatakan dengan (G ,∘) . Tidak setiap grup memiliki
sifat komutatif terhadap operasi binernya. Contohnya pada perkalian matrik,
A x B≠ B x A
 Operasi biner ∘ pada G bersifat komutatif, yaitu:
Setiap a , b ∈G maka a ∘ b=b ∘ a . Maka grup (G, ∘ ) disebut grup
abelian atau grup komutatif.
Contoh:
1. Himpunan bilangan bulat B={… ,−2,−1,0,1,2,. . } terhadap operasi
biner penjumlahan +.
a. Sifat asosiatif dipenuhi yaitu penjumlahan bilangan-bilangan
bulat bersifat asosiatif.
(−2+1 )+ 4=−2+ ( 1+ 4 )=3
b. B terhadap operasi + mempunyai elemen identitas yaitu 0, sebab
untuk setiap a∈B maka a+0=0+ a=a
c. Setiap elemen B mempunyai invers terhadap operasi +, yaitu setiap
a∈B
ada a−1=−a ∈ B sehinggaa+ (−a )=(−a )+ a=0.
Jadi, (B, +) merupakan suatu grup.
d. Sifat komutatif dipenuhi pula, yaitu untuk setiap a,b∈B
maka a+b=b+ a Contoh, −2+1=1+ (−2 )=−1
Jadi (B, +) suatu grup abelian.
+¿¿
2.Himpunan bilangan rasional positif Q dengan operasi ∘ berikut

adalah grup.
ab +¿
a ∘ b= ; setiap a , b ∈Q¿
2
Bukti :
 Uji sifat asosiatif
ab abc
ab
( a ∘ b ) ∘ c=( ) ∘ c=
( 2 ) c (
=
2 ) abc
=
2 2 2 4
bc abc
a( ) (
bc 2 2 ) abc
a ∘ ( b∘ c )=a∘ ( )= = =
2 2 2 4
+¿ . Jadi ( a ∘b ) ∘ c=a ∘ ( b ∘c ) ,
Untuk setiap yaitu operasi ∘
a ,b ,c ∈Q¿
asosiatif.
 Uji elemen identitas
+¿
Untuk sebarang a ∈Q ¿ , perhatikan elemen x dengan a ∘ x=a

(cukup diperiksa identitas kanan saja karena ∘ komutatif).

a ∘ x=a ↔ ( ax2 )=a


↔ ax=2 a
↔ x=2 , (karena a ≠ 0 ¿
+¿ +¿
Karena 2∈ Q¿ , sehingga a ∘2=a untuk setiap a ∈Q¿ maka

+¿
elemen 2 identitas di Q¿ .

 Uji invers
+¿
Untuk a ∈Q¿ sebarang perhatikan y dengan a ∘ y =2

a ∘ y =2↔ ( ay2 )=a


↔ ay=4
4
↔ y= ,
a
4 +¿¿ +¿
Karena y= juga berada di Q untuk setiap a ∈Q¿
a

4 4
,sehingga a ∘ =2, maka elemen adalah invers dari a
a a
+¿
di Q¿ ,
+¿¿
Karena itu terbukti Q membentuk grup terhadap ∘ .

2. G={2,4,8} dengan operasi perkalian modulo 14 merupakan suatu


grup. 8 × 4=32=4 (mod 14) sebab (32 - 4) adalah kelipatan dari 14.
Tabel berikut menyatakan semua hasil operasi perkalian modulo 14 pada
G = {2,4,8}.
x 2 4 8
2 4 8 2
4 8 2 4
8 2 4 8

 Uji sifat asosiatif


( 2× 2 ) × 4=¿ 4 × 4
¿ 16 ↔2(mod 14)
2× ( 2× 4 )=2 ×8
¿ 16 ↔2(mod 14)
Jadi ( 2× 2 ) × 4=2 × ( 2 × 4 ) =2 Terbukti

 Uji elemen identitas


G terhadap operasi perkalian modulo 14 mempunyai elemen
identitas yaitu 8
Bukti:
2 x 8=16=2 (mod 14)
4 x 8=32=4 (mod 14)
8 x 8=64=8 (mod 14)
a x e=a e adalah elemen identitas dari G .
Jadi, 8 merupakan elemen identitas dari operasi perkalian modulo 14.

 Uji Invers
Setiap anggota G mempunyai invers terhadap operasi perkalian
modulo 14.
Bukti:
2, 4, 8 merupakan anggota G , ada 2-1, 4-1, 8-1 anggota G
sedemikian hingga a x a−1=e , e=8
−1
a x a =8
2-1 = 4
4-1 = 2
8-1 = 8
Terbukti, setiap anggota G mempunyai invers terhadap operasi
perkalian modulo 14. Jadi, (G ,∘) merupakan suatu grup.
(G ,∘) adalah suatu grup abelian (grup komutatif).
Bukti:
2, 4, 8 anggota G
2 x 4=4 x 2=8 (mod 14)
4 x 8=8 x 4=4 (mod 14)
2 x 8=8 x 2=2 (mod 14)
Terbukti, bahwa (G ,∘) merupakan grup abelian.
 Suatu grup dengan operasi biner perkalian disebut grup multiplikatif.
 Suatu grup dengan operasi biner penjumlahan disebut grup aditif.
Banyaknya elemen suatu grup G ditulis dengan notasi “n (G)” dan
disebut order dari grup G .
 Suatu grup yang banyaknya elemen tak berhingga (infinite) adalah grup
tak berhingga (grup infinite).
 Suatu grup yang banyaknya elemen berhingga disebut grup berhingga
(grup finite).

Jika banyak elemen himpunan G sedikit maka untuk memeriksa apakah G


terhadap suatu operasi merupakan suatu grup atau bukan, disusun tabel hasil
operasi setiap pasang elemen-elemen G. Untuk memudahkan dalam melihat
sifat-sifatnya maka penyusunan tabel selalu memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
1) Elemen identitas ditulis pertama kali.
2) Urutan penulisan elemen-elemen disusun mendatar dan menurun harus
sama.
3) Elemen pertama dalam mengoperasikan diambil dari elemen-elemen
yang disusun menurun, dan elemen keduanya diambil dari elemen-
elemen yang disusun mendatar.
4) Tabel selalu berbentuk bujur sangkar dengan setiap baris maupun
kolom memuat semua elemen dari grup tersebut.

Contoh:
1. M = {1, 2, 3, 4} dan operasi perkalian modulo 5. Hasil perkalian modulo 5
pada M ditunjukkan dalam tabel berikut ini:
x 1 2 3 4
1 1 2 3 4
2 2 4 1 3 Merupakan operasi biner, karena setiap hasil operasi
3 3 1 4 2
4 4 3 2 1 perkalian modulo 5 dari elemen M adalah elemen M pula.
 Sifat asosiatif
( 2 x 1 ) x 3=2 x ( 1 x 3 )
2 x 3=2 x 3
1=1
 Elemen identitas
Elemen identitas dari M dicari dengan melihat baris atau kolom dari
hasil operasi yang urutan elemen-elemennya sama dengan urutan pada
baris pertama atau kolom pertama.
Dalam hal ini, elemen identitas dari M adalah 1.
 Memiliki invers
Invers setiap elemen dicari dengan melihat hasil operasi yang sama
dengan elemen identitas.
Misalnya, 3
−1
dicari dengan melihat 3 pada kolom pertama ke
kanan sampai 1, terus ke atas hingga baris pertama, yaitu 2. Berarti
3 =2 . Dan dari 3 pada baris pertama menurun hingga 1, terus ke
−1

kiri hingga kolom pertama yaitu 2, berarti 3−1=2 ,


 Sifat komutatif
Ditunjukkan bahwa tabel simetris terhadap diagonal utama (garis
putus-putus pada tabel). Hal ini disebabkan letak dari a xb dan
b x a simetris terhadap diagonal utama.
Memperhatikan hal itu semua, M terhadap operasi perkalian modulo 5
membentuk suatu grup.

2. K = {a, b, c, d} dan operasi biner ∘ pada K didefinisikan menurut tabel


berikut ini:
∘ abc d

a bd ac
b d cb a
c abc d
d c adb

 Uji sifat asosiatif


(a ∘ a)∘ b=b∘ b=c …(1)
a ∘(a ∘ b)=a ∘ d=c …(2)
Persamaan (1) dan (2) sama hasilnya yaitu c. jadi terbukti operasi
biner ∘ pada K bersifat asosiatif.
 Uji elemen identitas
Elemen identitas dari K dicari dengan melihat baris atau kolom dari
hasil operasi yang urutan elemen-elemennya sama dengan urutan pada
baris pertama atau kolom pertama. Elemen identitas dari K adalah c.
a ∘ c=a
b ∘ c=b
c ∘ c=c
d ∘c=d
 Uji Invers
a∘a -1
¿d
Invers setiap elemen dicari dengan melihat hasil operasi yang sama
dengan elemen identitas.
a -1
= d
Dicari dengan melihat a pada kolom pertama ke kanan sampai c, terus
ke atas hingga baris pertama, yaitu d.
Berarti a-1 = d
Jadi, K terbukti merupakan grup.
(K, ∘ ) suatu grup abelian (grup komutatif)
a ∘ b=b ∘ a
d=d
Hal ini disebabkan dari a∘b dan b ∘ a simetris terhadap
diagonal utama. Jadi, terbukti bahwa (K, ∘ ) merupakan grup abelian
(grup komutatif).

1.2 Grup Siklik


Suatu orde dari suatu grup yang setiap unsurnya dapat ditulis sebagai
perpangkatan (positif atau negetif) atau perkalian dari suatu unsur tetap dari Grup
tersebut. Grup yang seperti ini dinamakan Grup Siklik.
Definisi 4.1 : (terhadap perkalian)
Grup (G, .) disebut siklik, bila ada elemen a ∈ G sedemikian hingga
G ={an| n ∈ Z}. Elemen a disebut generator dari grup siklik tersebut.
Definisi 4.2 : (terhadap penjumlahan)
Grup (G,+) disebut siklik, bila ada elemen a ∈ G sedemikian hingga
G ={na | n ∈ Z}.
Definisi 4.3 :
Misalkan (G,*) adalah suatu Grup dan a ∈ G, maka generator a yang
membangun suatu Subgrup [a] dinamakan Subgrup Siklik dari (G,*).
Jadi yang dimaksud dengan Subgrup Siklik yaitu suatu Subgrup
yang dibangkitkan oleh satu unsur.
Definisi 4.4 :
Misalkan (G,*) adalah suatu Grup dan a ∈ G, maka generator a yang
membangun suatu Subgrup [a] dimana [a] = G, maka Subgrup tersebut
dinamakan Grup Siklik. Dengan kata lain, Grup Siklik adalah Subgrup yang
unsur-unsurnya merupakan unsur-unsur dari Grup itu sendiri. Suatu Grup
Siklik bisa beranggotakan terhingga banyaknya unsur, bisa juga
beranggotakan tak hingga unsur-unsur.Grup Siklik yang beranggotakan
banyaknya unsur terhingga dinamakan Grup Siklik berhingga dan Grup Siklik
yang beranggotakan banyaknya unsur tak terhingga dinamakan Grup Siklik
tak hingga.

Contoh 4.1 :

Misalkan G = {-1, 1} adalah suatu Grup terhadap operasi perkalian (G, .).

Tentukan Grup Siklik dari Grup tersebut.

Penyelesaian :

Generator dari G = {-1, 1} adalah -1 dan 1

[-1] = {(-1)n| n ∈ Z}

= {(-1)0, (-1)1, (-1)2, …}

= {-1, 1}

[1] = {(1)n| n ∈ Z}

= {(1)0 , (1)1, (1)2, …}

= {1}

generator -1 adalah membangun suatu Grup Siklik, sehingga : [-1] = {-1, 1}

generator 1 adalah membangun Subgrup Siklik, sehingga : [1] = {1}.

Contoh 4.2 :

Misalkan G = {0, 1, 2, 3} adalah suatu Grup terhadap penjumlahan (G,+).

Tentukan Grup Siklik dari Grup tersebut.

Penyelesaian :

Generator dari G = {0, 1, 2, 3} adalah 0, 1, 2 dan 3

[0] = {n(0) | n ∈ Z}

= {0}
[1] = {n(1) | n ∈ Z}

= {0.1, 1.1, 2.1, 3.1, …}

= {0, 1, 2, 3}

[2] = {n(2) | n ∈ Z}

= {0.2, 1.2, 2.2, 3.2, …}

= {0, 2}

[3] = {n(3) | n ∈Z}

= {0.3, 1.3, 2.3, 3.3, …}

= {0, 3, 2, 1}

generator 1 dan 3 adalah membangun suatu Grup Siklik, sehingga :

[1] = [3] = {0, 1, 2, 3}

generator 0 dan 2 adalah membangun Subgrup Siklik, sehingga :

[0] = {0} [2] = {0, 2}

Contoh 4.3 :

Grup (Z,+) merupakan Grup Siklik tak hingga yang dibangun oleh 1.

Penyelesaian :

[1] = {…, -2.1, -1.1, 0.1, 1.1, 2.1, …}

= {…, -2, -1, 0, 1, 2, …}

Jadi, 1 merupakan genertor yang membentuk Grup Siklik tak hingga.

Teorema 4.1 :

Setiap Grup Siklik adalah Grup Abelian.

Bukti :
Misalkan (G, .) merupakan Grup Siklik dan a merupakan pembangun dari

G, sehingga G ={an| n ∈ Z}.

Ambil x, y ∈ G, sehingga x = am dan y = an , untuk m, n ∈ Z.

x . y = am. an = am+n = an+m = an . am = y . x

Jadi, (G, .) merupakan Grup Komutatif.

Misalkan (G, +) merupakan Grup Siklik dan a merupakan pembangun dari

G, sehingga G ={na | n ∈ Z}.

Ambil x, y ∈ G, sehingga x = na dan y = ma, untuk m, n ∈ Z.

x + y = na + ma = (n + m)a = (m +n)a = ma + na = y + x

Jadi, (G, +) merupakan Grup Komutatif.

1.3 Grup Permutasi


Definisi : Suatu permutasi dari himpunan A didefinisikan sebagai suatu fungsi
bijektif pada A

Contoh :

1. Jika A ¿ { 1,2,3 } maka permutasi dari himpunan A adalah

α β

1 1
1 1
2 2
2 2
3 3
3 3
Permutasi α dan β masing – masing dinotasikan dengan α= ( 11 2323 )
dan β= ( 12 2313 )
Dari contoh di atas maka notasi dari permutasi dapat disimpulkan sebagai
berikut :

n=¿ {1,2,3 … n }
Jika maka suatu fungsi berikut :
A¿

1 f(1) = j 1
2 f(2) = j 2
3 f(3) = j 3

∙ ∙
∙ ∙
∙ ∙
n f(n) = jn

Merupakan permutasi jika f bijektif dan ji ϵ A n untuk i=1,2,3, … n


permutasi tersebut di sajikan dengan notasi dua baris berikut ini :

( j 12j 3j ……nj )
1 2 3 n

2. Misalkan A= { 1,2,3 } ,maka semua permutasi pada A adalah…..

( ) (
α 0= 1 2 3 α 1= 1 2 3 α 2= 1 2 3
1 2 3 2 3 1 ) (
3 1 2 )
( ) (
β 1 = 1 2 3 β 2= 1 2 3 β 3= 1 2 3
1 3 2 3 2 1 ) (
2 1 3 )
Maka di peroleh S A ={ α 0 , α 1, α 2 , β 1 , β 2 , β 3 } . Misalakan permutasi ini kita
komposisi kan maka :
 α 1 d engan β 3 ini berarti:
α 1 ( 1 )=2, α 1 ( 2 ) =3, α 1 ( 3 )=1 dan
β 3 ( 1 ) = 2, β 3 ( 2 ) = 1, β 3 ( 3 ) = 3,
maka :
( α 1 ο β 3 ) ( n ) =α1 ( β 3 ( n ) )
n=1 ( α 1 ο β 3 ) ( 1 )=α 1 ( β 3 ( 1 ) ) =α 1 ( 2 )=3
n= 2 ( α 1 ο β 3 ) ( 2 )=α1 ( β 3 ( 2 ) ) = α 1 ( 1 )=2
n=3 ( α 1 ο β 3 ) ( 3 ) =α 1 ( β 3 (3 ) )=α 1 ( 3 )=1

dapat di notasikan sebagai berikut:

( )(
α 1 ο β 3= 1 2 3 1 2 3 = 1 2 3 =β 2
2 3 1 2 1 3 3 2 1 )( )
Operasi biner pada S A secara lengkap dapat disajikan dengan table
cayley berikut

ο α0 α1 α2 β1 β2 β3
α0 α0 α1 α2 β1 β2 β3
α1 α1 α2 α0 β3 β1 β2
α2 α2 α0 α1 β2 β3 β1
β1 β1 β2 β3 α0 α1 α2
β2 β2 β3 β1 α2 α0 α1
β3 β3 β1 β2 α1 α2 α0

Teorema :

Misalkan A adalah himpunan tak kosong dan S A ={ α |α Permutasi dari A } maka


SA merupakan grup terhadap komposisi fungsi

Bukti :

Misalkan A sebuah himpunan tak kosong dan SA himpunan semua pemutasi


pada A. Untuk membuktikannya sebuah grup maka harus memenuhi sifat:

 Bersifat assosiatif
Komposisi fungsi bersifat assosiatif
 Mempunyai elemen identitas
Misalkan i= A → A dengan i ( b )=b untuk setiap iϵ A jelas
i ϵ SA
Ambil sembarang α ϵ S A
Di peroleh ( iα )( b )=i ( α ( b ) )=α ( b ) dan ( αi ) ( b )=α ( i ( b ) ) =α ( b )
Jadi iα=αi untuk setiap α ϵ S A
Dengan demikian i merupakan elemen netral di S A
 Mempunyai invers
Ambil sebarang α ϵ S A
Misalkan α =b → α ( b ) untuk setiap b ϵ A
Defenisikan α −1 : A → A dengan α −1 ( b )=b' apabila α ( b' )=b
Diperoleh i ( b )=b=α ( b' )=α ( α −1 ( b ) )=( α α −1 ) ( b ) dan
' ' ' '
i ( b )=b =α ( b ) =α ( α ( b ) ) =( α α ) ( b ) untuk setiap b , b−1 ϵ A
−1 −1 −1

Jadi
−1 −1
α α =α α=i
Dengan demikian setiap elemen di S A mempunyai invers di S A

Karena semua sifat telah di penuhi maka dapat di simpulkan bahwa SA


adalah sebuah grup terhadap komposisi fungsi.

Definisi :

Misalkan A adalah himpunan berhingga { 1,2,3…n}. grup dari semua


permutasi pada A yaitu S A disebut grup simetris derajat n, dan di notasikan

dengan S n . Grup S n memiliki n ! elemen dimana

n !=n ( n−1 ) ( n−2 ) ⋯ ( 3 ) (2 )( 1 )

Anda mungkin juga menyukai