MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
STRUKTUR ALJABAR 1
Yang dibina oleh Bapak Ardhi Sanwidi, M.Pd.
Oleh
Ulfi Kilmia Saputri (1844201008)
Vebhista Intan Tutuarima (1844201030)
Andik Lukito Suryaman (1844201012)
PEMBAHASAN
adalah grup.
ab +¿
a ∘ b= ; setiap a , b ∈Q¿
2
Bukti :
Uji sifat asosiatif
ab abc
ab
( a ∘ b ) ∘ c=( ) ∘ c=
( 2 ) c (
=
2 ) abc
=
2 2 2 4
bc abc
a( ) (
bc 2 2 ) abc
a ∘ ( b∘ c )=a∘ ( )= = =
2 2 2 4
+¿ . Jadi ( a ∘b ) ∘ c=a ∘ ( b ∘c ) ,
Untuk setiap yaitu operasi ∘
a ,b ,c ∈Q¿
asosiatif.
Uji elemen identitas
+¿
Untuk sebarang a ∈Q ¿ , perhatikan elemen x dengan a ∘ x=a
+¿
elemen 2 identitas di Q¿ .
Uji invers
+¿
Untuk a ∈Q¿ sebarang perhatikan y dengan a ∘ y =2
4 4
,sehingga a ∘ =2, maka elemen adalah invers dari a
a a
+¿
di Q¿ ,
+¿¿
Karena itu terbukti Q membentuk grup terhadap ∘ .
Uji Invers
Setiap anggota G mempunyai invers terhadap operasi perkalian
modulo 14.
Bukti:
2, 4, 8 merupakan anggota G , ada 2-1, 4-1, 8-1 anggota G
sedemikian hingga a x a−1=e , e=8
−1
a x a =8
2-1 = 4
4-1 = 2
8-1 = 8
Terbukti, setiap anggota G mempunyai invers terhadap operasi
perkalian modulo 14. Jadi, (G ,∘) merupakan suatu grup.
(G ,∘) adalah suatu grup abelian (grup komutatif).
Bukti:
2, 4, 8 anggota G
2 x 4=4 x 2=8 (mod 14)
4 x 8=8 x 4=4 (mod 14)
2 x 8=8 x 2=2 (mod 14)
Terbukti, bahwa (G ,∘) merupakan grup abelian.
Suatu grup dengan operasi biner perkalian disebut grup multiplikatif.
Suatu grup dengan operasi biner penjumlahan disebut grup aditif.
Banyaknya elemen suatu grup G ditulis dengan notasi “n (G)” dan
disebut order dari grup G .
Suatu grup yang banyaknya elemen tak berhingga (infinite) adalah grup
tak berhingga (grup infinite).
Suatu grup yang banyaknya elemen berhingga disebut grup berhingga
(grup finite).
Contoh:
1. M = {1, 2, 3, 4} dan operasi perkalian modulo 5. Hasil perkalian modulo 5
pada M ditunjukkan dalam tabel berikut ini:
x 1 2 3 4
1 1 2 3 4
2 2 4 1 3 Merupakan operasi biner, karena setiap hasil operasi
3 3 1 4 2
4 4 3 2 1 perkalian modulo 5 dari elemen M adalah elemen M pula.
Sifat asosiatif
( 2 x 1 ) x 3=2 x ( 1 x 3 )
2 x 3=2 x 3
1=1
Elemen identitas
Elemen identitas dari M dicari dengan melihat baris atau kolom dari
hasil operasi yang urutan elemen-elemennya sama dengan urutan pada
baris pertama atau kolom pertama.
Dalam hal ini, elemen identitas dari M adalah 1.
Memiliki invers
Invers setiap elemen dicari dengan melihat hasil operasi yang sama
dengan elemen identitas.
Misalnya, 3
−1
dicari dengan melihat 3 pada kolom pertama ke
kanan sampai 1, terus ke atas hingga baris pertama, yaitu 2. Berarti
3 =2 . Dan dari 3 pada baris pertama menurun hingga 1, terus ke
−1
a bd ac
b d cb a
c abc d
d c adb
Contoh 4.1 :
Misalkan G = {-1, 1} adalah suatu Grup terhadap operasi perkalian (G, .).
Penyelesaian :
[-1] = {(-1)n| n ∈ Z}
= {-1, 1}
[1] = {(1)n| n ∈ Z}
= {1}
Contoh 4.2 :
Penyelesaian :
[0] = {n(0) | n ∈ Z}
= {0}
[1] = {n(1) | n ∈ Z}
= {0, 1, 2, 3}
[2] = {n(2) | n ∈ Z}
= {0, 2}
= {0, 3, 2, 1}
Contoh 4.3 :
Grup (Z,+) merupakan Grup Siklik tak hingga yang dibangun oleh 1.
Penyelesaian :
Teorema 4.1 :
Bukti :
Misalkan (G, .) merupakan Grup Siklik dan a merupakan pembangun dari
x + y = na + ma = (n + m)a = (m +n)a = ma + na = y + x
Contoh :
α β
1 1
1 1
2 2
2 2
3 3
3 3
Permutasi α dan β masing – masing dinotasikan dengan α= ( 11 2323 )
dan β= ( 12 2313 )
Dari contoh di atas maka notasi dari permutasi dapat disimpulkan sebagai
berikut :
n=¿ {1,2,3 … n }
Jika maka suatu fungsi berikut :
A¿
1 f(1) = j 1
2 f(2) = j 2
3 f(3) = j 3
∙ ∙
∙ ∙
∙ ∙
n f(n) = jn
( j 12j 3j ……nj )
1 2 3 n
( ) (
α 0= 1 2 3 α 1= 1 2 3 α 2= 1 2 3
1 2 3 2 3 1 ) (
3 1 2 )
( ) (
β 1 = 1 2 3 β 2= 1 2 3 β 3= 1 2 3
1 3 2 3 2 1 ) (
2 1 3 )
Maka di peroleh S A ={ α 0 , α 1, α 2 , β 1 , β 2 , β 3 } . Misalakan permutasi ini kita
komposisi kan maka :
α 1 d engan β 3 ini berarti:
α 1 ( 1 )=2, α 1 ( 2 ) =3, α 1 ( 3 )=1 dan
β 3 ( 1 ) = 2, β 3 ( 2 ) = 1, β 3 ( 3 ) = 3,
maka :
( α 1 ο β 3 ) ( n ) =α1 ( β 3 ( n ) )
n=1 ( α 1 ο β 3 ) ( 1 )=α 1 ( β 3 ( 1 ) ) =α 1 ( 2 )=3
n= 2 ( α 1 ο β 3 ) ( 2 )=α1 ( β 3 ( 2 ) ) = α 1 ( 1 )=2
n=3 ( α 1 ο β 3 ) ( 3 ) =α 1 ( β 3 (3 ) )=α 1 ( 3 )=1
( )(
α 1 ο β 3= 1 2 3 1 2 3 = 1 2 3 =β 2
2 3 1 2 1 3 3 2 1 )( )
Operasi biner pada S A secara lengkap dapat disajikan dengan table
cayley berikut
ο α0 α1 α2 β1 β2 β3
α0 α0 α1 α2 β1 β2 β3
α1 α1 α2 α0 β3 β1 β2
α2 α2 α0 α1 β2 β3 β1
β1 β1 β2 β3 α0 α1 α2
β2 β2 β3 β1 α2 α0 α1
β3 β3 β1 β2 α1 α2 α0
Teorema :
Bukti :
Bersifat assosiatif
Komposisi fungsi bersifat assosiatif
Mempunyai elemen identitas
Misalkan i= A → A dengan i ( b )=b untuk setiap iϵ A jelas
i ϵ SA
Ambil sembarang α ϵ S A
Di peroleh ( iα )( b )=i ( α ( b ) )=α ( b ) dan ( αi ) ( b )=α ( i ( b ) ) =α ( b )
Jadi iα=αi untuk setiap α ϵ S A
Dengan demikian i merupakan elemen netral di S A
Mempunyai invers
Ambil sebarang α ϵ S A
Misalkan α =b → α ( b ) untuk setiap b ϵ A
Defenisikan α −1 : A → A dengan α −1 ( b )=b' apabila α ( b' )=b
Diperoleh i ( b )=b=α ( b' )=α ( α −1 ( b ) )=( α α −1 ) ( b ) dan
' ' ' '
i ( b )=b =α ( b ) =α ( α ( b ) ) =( α α ) ( b ) untuk setiap b , b−1 ϵ A
−1 −1 −1
Jadi
−1 −1
α α =α α=i
Dengan demikian setiap elemen di S A mempunyai invers di S A
Definisi :