KOMPUTER MATEMATIKA
DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS MATARAM
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Tak lupa pula kami berterima kasih pada Ibu Wahidaturrahmi selaku Dosen mata
kuliah Komputer Matematika yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami
memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Penyusun
PEMBAHASAN
A. Operasi Hitung Bilangan Bulat
1. Materi
Himpunan bilangan bulat adalah himpunan bilangan yang terdiri dari himpunan
bilangan positif (bilangan asli), bilangan nol, dan bilangan bulat negatif.
a. Penjumlahan Bilangan Bulat
Dalam menghitung hasil penjumlahan dua bilangan bulat, dapat digunakan dengan
menggunakan garis bilangan. Bilangan yang dijumlahkan digambarkan dengan anak
panah dengan arah sesuai dengan bilangan tersebut. Apabila bilangan positif, anak
panah menunjuk ke arah kanan. Sebaliknya, apabila bilangan negatif, anak panah
menunjuk ke arah kiri.
Contoh Soal :
Hitunglah hasil penjumlahan berikut dengan menggunakan garis bilangan.
1. 6 + (8)
Penyelesaian
Penjumlahan pada bilangan yang bernilai kecil dapat dilakukan dengan bantuan garis
bilangan. Namun, untuk bilangan-bilangan yang bernilai besar, hal itu tidak dapat
dilakukan. Oleh karena itu, kita harus dapat menjumlahkan bilangan bulat tanpa alat
bantu.
1) Kedua bilangan bertanda sama
Jika kedua bilangan bertanda sama ( keduanya bilangan positif atau keduanya
bilangan negatif ), jumlahkan kedua bilangan tersebut. Hasilnya berilah tanda sama
dengan tanda kedua bilangan.
Contoh:
a) 125 + 234 = 359
b) 58 + (72) = (58 + 72) = 130
Ada 5 sifat-sifat penjumlahan bilangan bulat yang akan dibahas. Diantaranya sifat
tertutup, sifat komutatif, Mempunyai unsur identitas, sifat asosiatif dan mempunyai
invers.
Sifat tertutup
Pada penjumlahan bilangan bulat, selalu menghasilkan bilangan bulat juga. Hal
ini dapat dituliskan sebagai berikut.
Untuk setiap bilangan bulat a dan b, berlaku a+ b= c dengan c juga bilangan bulat.
Contoh :
a. 16 + 25 = 9
16 dan 25 merupakan bilangan bulat. 9 juga merupakan bilangan bulat.
Sifat komutatif
Sifat komutatif disebut juga sifat pertukaran. Penjumlahan dua bilangan bulat
selalu diperoleh hasil yang sama walaupun kedua bilangan tersebut dipertukarkan
tempatnya. Hal ini dapat dituliskan sebagai berikut.
Untuk setiap bilangan bulatadan b, selalu berlaku a+ b= b+ a.
Contoh :
a. 6 + 5 = 5 + 6 = 11
Mempunyai invers
Invers suatu bilangan artinya lawan dari bilangan tersebut. Suatu bilangan
dikatakan mempunyai invers jumlah, apabila hasil penjumlahan bilangan tersebut
dengan inversnya (lawannya) merupakan unsur identitas (0 (nol)). Lawan dari a adalah
a, sedangkan lawan dari a adalah a.
Dengan kata lain, untuk setiap bilangan bulat selain nol pasti mempunyai
lawan, sedemikian sehingga berlaku a+ (a) = (a) + a= 0.
b. Pengurangan Bilangan Bulat
Seperti pada penjumlahan bilangan bulat, untuk menghitung hasil pengurangan dua
bilangan bulat dapat digunakan bantuan garis bilangan. Namun sebelumnya coba kalian
ingat kembali materi di tingkat sekolah dasar, bahwa operasi pengurangan
merupakan penjumlahan dengan lawan bilangan pengurang.
Pengurangan dinyatakan sebagai penjumlahan dengan lawan bilangan
pengurang
Bandingkan hasil penjumlahan dan pengurangan berikut.
Dari perbandingan di atas, diperoleh hubungan sebagai berikut.
4 3 = 4 + (3) = 1
5 (2) = 5 + 2 = 3
Pada pengurangan bilangan bulat, mengurangi dengan suatu bilangan sama artinya
dengan menambah dengan lawan pengurangnya. Secara umum, dapat dituliskan sebagai
berikut.
Untuk setiap bilangan bulat a dan b, maka berlaku a b = a + (b).
Contoh :
a. 7 9 = 7 + (9) = 2
b. 8 6 = 8 + (6) = 14
c. 15 (5) = 15 + 5 = 20
d. 12 (6) = 12 + 6 = 6
Pada contoh di atas dapat kalian lihat bahwa hasil dari pengurangan dua bilangan
bulat, juga menghasilkan bilangan bulat.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pada operasi pengurangan bilangan bulat
berlaku sifat tertutup.
Pengurangan dengan alat bantu
Berdasarkan penjelasan di atas, pelajarilah cara menghitung hasil pengurangan dua
bilangan bulat dengan bantuan garis bilangan berikut ini.
Contoh :
1. 4 7
Penyelesaian:
Untuk menghitung 4 7, langkah-langkahnya sebagai berikut.
a) Gambarlah anak panah dari angka 0 sejauh 4 satuan ke kanan sampai pada
angka 4.
b) Gambarlah anak panah tersebut dari angka 4 sejauh 7 satuan ke kiri sampai
pada angka 3.
c) Hasilnya, 4 7 = 3.
2. 3 (5)
Penyelesaian:
Langkah-langkah untuk menghitung 3 ( 5) sebagai berikut.
a) Gambarlah anak panah dari angka 0 sejauh 3 satuan ke kiri sampai pada
angka 3.
b) Gambarlah anak panah tersebut dari angka 3 sejauh 5 satuan ke kanan
sampai pada angka 2.
c) Hasilnya, 3 (5) = 2.
2x4=4+4=8
2x3=3+3=6
2x2=2+2=4
2x1=1+1=2
2x0=0+0=0
2 x 4 = (2 x 4) = (4 + 4) = 8
2 x 3 = (2 x 3) = (3 + 3) = 6
2 x 2 = (2 x 2) = (2 + 2) = 4
2 x 1 = (2 x 1) = (1 + 1) = 2
2 x 0 = (2 x 0) = (0 + 0) = 0
2 x (2) = (2) + (2) = 4
Jika kalian mengamati perkalian bilangan di atas, kalian akan memperoleh sifat-sifat
berikut.
1) p x q = pq;
2) (p) x q= (p x q) = pq;
3) p x (q) = (p x q) = pq;
a) Sifat tertutup
Untuk mengetahui sifat tertutup pada perkalian bilangan bulat, salin dan tentukan
hasil perkalian berikut.
3 x 8 = . 3 x (8) = .
Apakah hasil perkalian bilangan di atas juga merupakan bilangan bulat? Jika
kalian mengerjakan dengan benar , kalian akan memperoleh sifat berikut.
Untuk setiap bilangan bulat p dan q, selalu berlaku p x q = r dengan r juga
bilangan bulat.
b) Sifat komutatif
Untuk mengetahui sifat komutatif pada perkalian bilangan bulat, salin dan
tentukan hasil perkalian berikut.
Apa yang dapat kalian simpulkan dari perkalian pasangan bilangan bulat di
atas? Jika kalian mengerjakan dengan benar , kalian akan memperoleh sifat
berikut.
c) Sifat asosiatif
Untuk mengetahui sifat asosiatif pada perkalian bilangan bulat, salin dan
tentukan hasil perkalian berikut.
3 x (2 x 4) = . (2 x 6) x 4 = .
(3 x (2)) x 4 = . 2 x (6 x 4) = .
Apa yang dapat kalian simpulkan dari perkalian pasangan bilangan bulat di atas?
Jika kalian mengerjakan dengan benar , kalian akan memperoleh sifat berikut.
Untuk setiap bilangan bulat p,q, dan rselalu berlaku (p x q) x r=p x (q x r).
2 x (4 + (3)) = . (3) x (8 + 5) = .
Apa yang dapat kalian simpulkan dari perkalian pasangan bilangan bulat di atas?
Jika kalian mengerjakan dengan benar , kalian akan memperoleh sifat berikut.
Untuk setiap bilangan bulat p,q, dan rselalu berlaku p x (q+r) = (p x q) + (p x r).
5 x (8 (3)) = . 6 x (7 4) = .
(5 x 8) (5 x (3)) = . (6 x (7)) (6 x 4) = .
Apa yang dapat kalian simpulkan dari perkalian pasangan bilangan bulat di atas?
Jika kalian mengerjakan dengan benar , kalian akan memperoleh sifat berikut.
Untuk mengetahui elemen identitas pada perkalian, tulis dan tentukan hasil
perkalian berikut.
3 x 1 = . (4) x 1 = .
1 x 3 = . 1 x (4) = .
Apa yang dapat kalian simpulkan dari perkalian pasangan bilangan bulat di atas?
Jika kalian mengerjakan dengan benar , kalian akan memperoleh sifat berikut.
2. Program
3. Contoh Soal
a. Tentukan hasil dari penjumlahan dan pengurangan bilangan berikut
1. 4 + 5 = 9
2. -8 + 5 = -3
3. 10 + ( -7 ) = 3
4. 9 - 2 = 7
5. 9 - (-2) = 11
6. - 4 - 5 = - 9
b. Tentukan hasil kali dan hasil bagi dari bilangan berikut.
1. 5 x 3 = 15
2. -7 x 8 = -56
3. -12 x (-15) = 180
4. -63 : 7 = -9
5. 72 : (-6) = -12
6. -120 : (-12) = 10
B. Bangun Ruang
1. Materi
Kubus
Kubus adalah bangun ruang tiga dimensi yang dibatasi oleh enam bidang sisi yang
kongruen berbentuk bujur sangkar. Kubus memiliki 6 sisi, 12 rusuk dan 8 titik sudut.
Kubus juga disebut bidang enam beraturan, selain itu juga merupakan bentuk khusus
dalam prisma segiempat.
Lp = 6s2
Volume Kubus
V = s3
Balok
Balok adalah bangun ruang tiga dimensi yang dibentuk oleh tiga pasang persegi
atau persegi panjang, dengan paling tidak satu pasang di antaranya berukuran berbeda.
Balok memiliki 6 sisi, 12 rusuk dan 8 titik sudut. Balok yang dibentuk oleh enam
persegi sama dan sebangun disebut sebagai kubus.
Bangun ruang balok memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
Memiliki 4 sisi berbentuk persegi panjang ( 2 pasang persegi panjang yang
ukurannya sama )
Memiliki 2 sisi yang bentuknya sama ( 1 pasang persegi panjang dengan ukurannya
sama namun berbeda ukuran dengan 2 pasang persegi panjang yang lain )
Memiliki 12 rusuk yang ukurannya sama panjang
Memiliki 8 titik sudut
Luas Permukaan Balok
Lp = 2( pl + pt + lt )
Volume Balok
V=pxlxt
Limas Segiempat
Dalam geometri, limas adalah bangun ruang tiga dimensi yang dibatasi oleh alas
berbentuk segi-n dan sisi-sisi tegak berbentuk segitiga. Limas memiliki n + 1 sisi, 2n
rusuk dan n + 1 titik sudut.
Prisma Segitiga
Prisma segitiga adalah prisma yang bentuk 2 alasnya ( 1 alas bawah dan 1 alas
atas yang disebut atap ) berbentuk segitiga.
2 Luas +
Lp = ( Keliling alas x tinggi)
a. Kubus
b. Balok
c. Limas Segiempat
d. Prisma Segitiga
3. Contoh Soal
Kubus
1) Tentukan luas permukaan kubus dengan panjang rusuk 7 cm !
Jawab
Luas Permukaan Kubus=6 s 2
6 72
6 49
2
294 cm
2) Hitung volume kubus yang mempunyai panjang rusuk 9 cm !
Jawab
Volume=s 3
9 9 9
729 cm3
Balok
1) Hitunglah luas permukaan balok dengan ukuran sebagai berikut
a. 8 cm 4 cm2 cm
b. 9 cm 8 cm 4 cm
Jawab
2 ( 32+16+ 8 )
2 ( 56 )
112 cm 2
2 ( 9.8+9.4+ 8.4 )
2 ( 72+36+ 32 )
2 ( 140 )
2
280 cm
Limas Segiempat
1) Alas sebuah limas berbentuk persegi dengan panjang sisi 10 cm dan tinggi segitiga
s s +4 (a t)
260 cm2
2) Sebuah bangun berbentuk limas dengan alas berbentuk persegi dengan sisi 12 cm.
Tentukanlah volume limas tersebut jika tingginya 30 cm!
Jawab
1
volume= Luas alas tinggi
3
1
12 12 30
3
1440 cm3
Prisma Segitiga
1) Alas sebuah prisma berbentuk segitiga siku-siku dengan panjang sisi masing-masing
9 cm dan 12 cm. Jika tinggi prisma 10 cm, hitunglah luas permukaan prisma itu!
Jawab
Lp=2 luas alas+(keliling alas tinggi)
108 cm2+210 cm 2
318 cm2
2) Tentukan volume prisma yang mempunyai panjang sisi masing-masing 12 cm2 dan 6
cm2 dan tinggi 43 cm !
Jawab
Volume=luas alas tinggi
( 12cm 6 cm) 43
3
1.548 cm
C. Ruang Sampel
1. Materi
Ruang Sampel adalah himpunan dari semua hasil yang mungkin terjadi pada suatu
percobaan/kejadian. Misalnya:
Sebuah dadu dilempar ke atas, maka kemungkinan mata dadu yang muncul paling atas
adalah 1, 2, 3, 4, 5 atau 6. Sehingga ruang sampel dari mata dadu yang muncul paling
atas pada pelemparan sebuah dadu adalah 1, 2, 3, 4, 5 dan 6.
Suatu pabrik memproduksi sejenis produk kesehatan. Kemungkinan produk yang
dihasilkan adalah produk yang cacat dan tidak cacat. Sehingga ruang sampel dari
sebuah produk yang dihasilkan oleh pabrik tersebut adalah produk yang "cacat" dan
produk yang "tidak cacat".
Sebuah koin dilempar ke atas. Setelah jatuh, maka kemungkinan sisi yang muncul
paling atas adalah Gambar atau Angka. Sehingga ruang sampel dari sisi yang
muncul pada pelemparan sebuah koin adalah "Angka" dan "Gambar".
Ruang sampel secara matematis biasanya dilambangkan dengan T. Sehingga ruang
sampel pada contoh di atas bisa ditulis seperti di bawah ini.
Ruang sampel sisi yang muncul pada sebuah dadu yang dilempar, T = { 1, 2, 3, 4, 5, 6 }
Ruang sampel produk yang dihasilkan sebuah pabrik, T = { Cacat, Tidak Cacat }
Ruang sampel sisi yang muncul pada sebuah koin yang dilempar, T = {Angka, Gambar}
2. Program
3. Contoh Soal
Tentukan ruang sampel dari percobaan melempar dua keping uang logam sekaligus.
Jadi, ruang sampelnya adalah S = {AA, AG, GA, GG} dengan (S) = 4.
U n=a+ ( n1 ) b
Rumus Jumlah deret aritmatika suku ke n
n
S n= (a+Un)
2
atau
n
Deret Geometri
Sn= [2 a+(n 1)b]
2
Jumlah dari n suku pertama suatu barisan geometri disebut sebagai deret
n 1
geometri. Jika suku ke-n dari barisan geometri dirumuskan: an = a1r , maka deret
geometri dapat dituliskan sebagai,
Rumus Suku ke-n deret geometri :
U n=a .r n1
n
a( r 1)
S n=
r 1
atau
n
a(1r )
Sn=
1r
2. Program
Deret Aritmatika
Deret Geometri
3. Contoh Soal
1) Diketahui deret aritmatika 17,20,23,26 Tentukan jumlah 30 suku pertama deret
tersebut !
Jawab
Suku pertama=a=17
Beda=b=U 2U 1=2017=3
15 (34 +29.3 )
15 (34 +87 )
15 121
1.815
S 7=?
Rumus mencari jumlah n suku pertama deret geometri untuk rasio lebih besar dari satu
r>1
n
a(r 1)
S n=
r 1
7
3(2 1)
S 7=
21
3 (1281)
1
3 (127 )
381