Negatif dari bilangan cacah adalah -1, -2, -3, -4 .... mengapa -0 tidak dituliskan? Karena
-0 = 0 jadi tidak dituliskan sebagai negatif bilangan cacah.
Jadi dapat disimpulkan bahwa komponen dari bilangan bulat adalah ... -5, -4, -3, -2, -1,
0, 1, 2, 3, ...
Bilangan bulat disebut sebagai bilangan bulat karena ia tidak memiliki anggota pecahan
dan desimal.
Sampai sini sudah paham ya pengertian dari bilangan bulat?
Lambang Bilangan Bulat
Bilangan bulat dilambangkan dengan huruf Z yang berasal dari bahasa
jerman Zahlen yang artinya bilangan.
Anggota bilangan bulat
Bilangan bulat terdiri dari tiga jenis anggota. Anggotanya antara lain :
Bilangan Bulat Positif
Bilangan bulat positif adalah bilangan bulat yang letaknya berada di sebelah kanan 0
(nol) pada garis bilangan bulat. Jadi 1, 2, 3, 4, .... merupakan bilangan bulat positif.
Bilangan Bulat Negatif
Bilangan bulat negatif adalah bilangan yang letaknya berada di sebelah kiri 0(nol) pada
garis bilangan. Jadi -1, -2, -3, -4, ... merupakan bilangan bulat negatif.
0 (Nol)
Nol tidak termasuk anggota bilangan bulat positif dan negatif. Dia berdiri sendiri.
Sehingga anggota bilangan bulat adalah bilangan bulat postif, nol, dan bilangan bulat
negatif.
Contoh 2 :
Rudi dan Sinta memiliki dua bilangan yang berbeda. Rudi memiliki bilangan yang terdiri
dari 9 angka dengan susunan pqrstuvwx. Sedangkan Sinta memiliki bilangan yang
terdiri dari 8 angka dengan susunan pqrstuvw. Maka tentukanlah :
1.
Bilangan siapakah yang lebih besar jika kedua bilangan adalah bilangan bulat
positif? Jelaskan.
2.
Bilangan siapakah yang lebih kecil jika kedua bilangan merupakan bilangan bulat
negatif? Jelaskan.
Pembahasan :
1.
Dikarenakan kedua bilangan merupakan bilangan bulat positif, maka bilangan
Rudi > Sinta. Karena Rudi lebih banyak angka penyusunnya. (Untuk bilangan bulat
positif semakin banyak angka penyusunnya maka semakin besar nilainya.)
2.
Dikarenakan kedua bilangan merupakan bilangan bulat negatif, maka bilangan
Rudi < Sinta. Karena Rudi lebih banyak angka penyusunnya. (Untuk bilangan bulat
negatif semakin banyak angka penyusunnya maka semakin kecil nilainya.)
Operasi Bilangan Bulat
Bilangan bulat memiliki empat operasi matematikanya. Diantaranya adalah :
Operasi Penjumlahan
Pada operasi penjumlahan terdapat dua jenis, yaitu:
Penjumlahan dua bilangan bulat bertanda sama. Penjumlahan ini tejadi jika kedua
bilangan memiliki tanda yang sama yaitu sama-sama bilangan positif dan sama-sama
bilangan negatif. Rumusnya adalah :
1.
Jika bilangan bulat positif (+) ditambahkan dengan bilangan bulat positif (+)
hasilnya = bilangan bulat positif (+). Contoh : 327 + 234 = 561
2.
Jika bilangan bulat negatif (-) ditambahkan dengan bilangan bulat negatif (-)
hasilnya = bilangan bulat negatif (-). Contoh : - 452 + (- 212) = -(452 + 212) = - 664
Penjumlahan dua bilangan bulat tanda berlawanan. Penjumlahan ini terjadi jika
kedua bilangan berbeda tandanya, yang satu bertanda positif, yang lainnya bertanda
negatif. Rumusnya adalah :
-a + b = b a
Contoh 1 : -23 + 42 = 42 23 = 19.
Contoh 2 : -42 + 23 = 23 42 = - 19
a + (- b) = a b.
Contoh 1 : 23 + (- 42) = 23 42 = -19.
Contoh 2 : 42 + (- 23) = 42 23 = 19
Contoh soal :
Hitunglah hasil penjumlahan bilangan bulat berikut ini :
1.
343 + 72 =
2.
-72 + 15 =
3.
65 + (-81) =
4.
-33 + (-45) =
5.
-77 + 55 =
6.
42 + (-28) =
7.
-25 + 72 =
8.
-37 + (-24) 85 =
9.
-44 + 56 + (-38) =
10.
78 (-39) + (-55) =
Penyelesaian
1.
343 + 72 = 415
2.
-72 + 15 = 15 72 = -57
3.
4.
5.
-77 + 55 = 55 77 = -22
6.
42 + (-28) = 42 28 = 14
7.
-25 + 72 =72 25 = 47
8.
9.
10.
Pada Operasi Penjumlahan Bilangan bulat Berlaku dua sifat operasi hitung, yaitu
Sifat Komutatif. Sifat ini dapat disebut juga sebagai sifat pertukaran. Sifat ini hanya
terdapat pada operasi penjumlahan dan perkalian bilangan bulat. Untuk kali ini kita
bahas yang untuk penjumlahan saja.
Rumus Sifat komutatif pada penjumlahan :
a+b=b+a
maksud dari rumus ini adalah penjumlahan dari a ditambah b hasilnya sama dengan
penjumlahan b ditambah a. Biar lebih jelas perhatikan contoh berikut :
3+6=9
6+3=9
Jadi 3 + 6 = 6 + 3 ---> a + b = b + a
Sifat Asosiatif. Sifat ini dapat disebut nuga sebagai sifat pengelompokkan. Sifat ini
juga hanya terdapat pada operasi perkalian dan penjumlahan. Berikut ini operasi yang
digunakan pada penjumlahan.
Rumus sifat asosiatif pada penjumlahan
(a + b) + c = a + (b + c)
Maksud dari rumus ini adalah : penjumlahan dari (a + b) + c menghasilkan nilai yang
sama dengan penjumlahan a + (b + c). Perhatikan contoh
(3 + 6) + 5 = 9 + 5 = 14 ---> (a + b) + c
3 + (6 + 5) = 3 + 11 = 14 ---> a + (b + c)
Dari kedua operasi di atas hasilnya sama.
Contoh soal :
Isilah tabel- tabel yang kosong berikut ini :
Penyelesaian :
b + a = -6 + (-5) = -6 5 = - 11
(a + b) + c = ( -5 + (-6)) + (-12)
= (-5 6 ) 12
= -11 12 = - 23
a + (b + c) = -5 + (-6 + (-12))
= -5 + (-6 12)
= -5 + (-18)
= -5 18 = -23
Operasi Pengurangan
Pada operasi pengurangan bilangan bulat rumusnya adalah
a b = a + (-b)
maksud dari rumus ini adalah. jika a dikurangi b, maka hasilnya sama dengan a
ditambahkan dengan lawan dari angka b. Untuk memperjelas lihat contoh :
1.
2.
dari kondisi 2 setelah kita masukan ke rumus maka angka 2 ditambahkan dengan
lawan dari -3. jadi awalnya 2 (-3) setelah dimasukkan ke rumus menjadi 2 + (3).
Contoh :
Hitunglah pengurangan bilangan bulat berikut ini :
1.
23=
2.
5 (-9) =
3.
-5 4 =
4.
-6 (-4) =
5.
Penyelesaian
1.
2 3 = -1
2.
5 (-9) = 5 + 9 = 14
3.
-5 4 = -9
4.
-6 (-4) = -6 + 4 = 2
5.
12 p = 10 | -p =10 12 | -p = -2 | p = 2 | p 5 = ? | -2 5 = -7
Operasi Perkalian
Kali ini kita akan membahas operasi perkalian. Perkalian merupakan operasi
penjumlahan yang berulang. Untuk lebih jelas perhatikan contoh berikut :
1.
2.
12
meskipun hasilnya sama, perkalian diatas memiliki arti yang berbeda. persamaan
umum dari perkalian adalah :
n x a = a + a + a ... + a (sebanyak n kali)
Sifat- Sifat Perkalian Bilangan Bulat
Perkalian bilangan bulat memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
Unsur Identitas. Unsur identitas perkalian adalah 1 karena berapapun bilangan yang
dikalikan 1 selalu menghasilkan bilangan itu sendiri.
bx1=1xb=b
Contoh :
1.
12 x 1 = 1 x 12 = 12
2.
(-4) x 1 = 1 x (-4) = -4
2x3=6
2.
4 x 4 = 16
3.
5 x 7 = 35
Perkalian positif (+) dengan negatif (-), menghasilkan bilangan negatif. Perhatikan
contoh :
1.
3 x (-2) = -6
2.
4 x (-7) = -28
3.
2 x (-9) = -18
- 4 x 5 = -20
2.
-3 x 7 = -21
3.
-5 x 3 = -15
Perkalian bilangan negatif (-) dengan negatif (-), menghasilkan bilangan positif
(+). Contoh :
1.
- 4 x (-4) = 16
2.
-2 x (-8) = 16
3.
-5 x (-6) = 30
3x0=0
2.
-3 x 0 = 0
3.
0x3=0
4.
0 x (-3) = 0
4 x 3 = 3 x 4 = 12
2.
-5 x 6 = 6 x (-5) = -30
Sifat Asosiatif. Sifat ini dapat diartikan sebagai pengelompokkan. Rumusnya adalah :
(a x b) x c = a x (b x c)
maksud dari rumus di atas adalah Hasil dari perkalian (a x b) x c hasilnya sama dengan
a x (b x c). Perhatikan contoh berikut :
1.
(4 x 5) x 2 = 20 x 2 = 40
2.
4 x (5 x 2 ) = 4 x 10 = 40
Contoh soal :
Berdasarkan sifat komutatif dan asosiatif perkalian, Isilah tabel kosong di bawah ini :
Penyelesaian
1. Diketahui a =2, b = 4, c = 3
(a x b) = 2 x 4 = 8
(b x a) = 4 x 2 = 8
(a x b) x c = (2 x 4) x 3
= 8 x 3 = 24
a x (b x c) = 2 x (4 x 3)
= 2 x 12 = 24
2. Diketahui a = -3, b = 5, c= -6
(a x b) = -3 x 5 = -15
(b x a) = 5 x (-3) = -15
(a x b) x c =(-3 x 5) x (-6)
= -15 x (-6) =90
a x (b x c) = -3 x (5 x (-6))
= -3 x (-30) = 90
3. Diketahui a = 6, b = -3, c = 5
(a x b) = 6 x (-3) = -18
(b x a) = -3 x 6 = -18
(a x b) x c = (6 x (-3)) x 5
= -18 x 5 = -90
a x (b x c) = 6 x (-3 x 5)
= 6 x (-15) = -90
4. Diketahui a = 3, b = -2, c= -5
(a x b) = 3 x (-2) = -6
(b x a) = -2 x 3 = -6
(a x b) x c = (3 x (-2)) x (-5)
= -6 x (-5) = 30
a x (b x c) = 3 x (-2 x (-5))
= 3 x 10 = 30
5. Diketahui a = -4, b = -6, c = -7
(a x b) = -4 x (-6) = 24
(b x a) = -6 x (-4) = 24
(a x b) x c = (-4 x (-6)) x (-7)
= 24 x (-7) = -168
a x (b x c) = -4 x (-6 x (-7))
= -4 x 42 = -168
Inilah tabel yang telah diselesaikan :
Jawaban Contoh soal sifat komutatif dan asosiatif perkalian bilangan bulat