Anda di halaman 1dari 12

BILANGAN BULAT

Pengertian Bilangan Bulat


Bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri dari bilangan cacah dan bilangan
negatifnya. Sedangkan bilangan cacah adalah bilangan yang dimulai dari angka 0 ,1, 2,
3, 4, ... (Maksud dari titik-titik adalah dan seterusnya sampai tak terhingga).

Negatif dari bilangan cacah adalah -1, -2, -3, -4 .... mengapa -0 tidak dituliskan? Karena
-0 = 0 jadi tidak dituliskan sebagai negatif bilangan cacah.
Jadi dapat disimpulkan bahwa komponen dari bilangan bulat adalah ... -5, -4, -3, -2, -1,
0, 1, 2, 3, ...
Bilangan bulat disebut sebagai bilangan bulat karena ia tidak memiliki anggota pecahan
dan desimal.
Sampai sini sudah paham ya pengertian dari bilangan bulat?
Lambang Bilangan Bulat
Bilangan bulat dilambangkan dengan huruf Z yang berasal dari bahasa
jerman Zahlen yang artinya bilangan.
Anggota bilangan bulat
Bilangan bulat terdiri dari tiga jenis anggota. Anggotanya antara lain :
Bilangan Bulat Positif
Bilangan bulat positif adalah bilangan bulat yang letaknya berada di sebelah kanan 0
(nol) pada garis bilangan bulat. Jadi 1, 2, 3, 4, .... merupakan bilangan bulat positif.
Bilangan Bulat Negatif
Bilangan bulat negatif adalah bilangan yang letaknya berada di sebelah kiri 0(nol) pada
garis bilangan. Jadi -1, -2, -3, -4, ... merupakan bilangan bulat negatif.
0 (Nol)
Nol tidak termasuk anggota bilangan bulat positif dan negatif. Dia berdiri sendiri.
Sehingga anggota bilangan bulat adalah bilangan bulat postif, nol, dan bilangan bulat
negatif.

Garis Bilangan Bulat

Contoh Bilangan Bulat


Bilangan bulat banyak digunakan dalam kehidupan kita sehari-hari. Berikut adalah
contoh-contoh bilangan bulat yang biasa kita gunakan :
1.
Untuk pengukuran suhu. Suhu di Kota Jakarta siang ini sebesar 24 derajat
celcius sedangkan suhu di kutub utara -34 derajat celcius. Angka 24 dan -34 tersebut
merupakan bilangan bulat.
2.
Sebagai pengukur kedalaman laut. Jika kita menyatakan kedalaman 25 meter di
bawah permukaan laut, maka yang ditulis adalah -25 meter. Angka -25 merupakan
bilangan bulat negatif.
3.
Untuk menyatakan jumlah. Pernahkah adik-adik ke kebun binatang? Disana
terdapat banyak sekali binatang. Coba hitung berapa jumlah jerapah di kebun binatang
tersebut? Misalkan jumlah jerapahnya 15 ekor. Maka angka 15 merupakan bilangan
bulat positif.
Membandingkan bilangan bulat
Sekarang kita belajar cara membandingkan bilangan bulat. Jika kita ingin
membandingkan bilangan bulat kita dapat membandingkan dengan cara melihat dari
garis bilangan. Semakin ke kanan maka semakin besar, sebaliknya jika semakin ke kiri
nilai bilangan tersebut semakin kecil.
Untuk membandingkan dua bilangan bulat digunakan simbol sebagai berkut :
Simbol lebih dari >
Simbol ini dibaca lebih dari. Maka simbol ini menyatakan angka di sebelah kiri dari
simbol > nilainya lebih besar dari angka di sebelah kanan simbol >. Contoh : 6 > 3
maka dibacanya adalah 6 lebih dari 3.
Simbol kurang dari <
Simbol ini dibaca kurang dari. Maka simbol ini menyatakan angka di sebelah kiri
simbol < nilainya lebih kecil dari angka di sebelah kanan simbol <. Contoh 7 < 9
maka dibacanya adalah 7 kurang dari 9.
Simbol sama dengan =
Simbol ini dibaca sama dengan maka simbol ini menyatakan nilai angka disebelah kiri
simbol = nilainya sama besar dengan angka disebelah kanan simbol =.
Membandingkan dua bilangan bulat bernilai besar
Untuk membandingkan dua bilangan bulat yang besar sangat repot sekali jika kita
menggunakan garis bilangan. Misal kita ingin membandingkan mana yang lebih besar
antara 23.546 dengan 23.666 jika dibuat garis bilangannya akan sangat panjang sekali.
Untuk mempermudah kalian membandingkan maka dibuatlah tabel berikut :

Tabel Nilai Angka Pada Bilangan


Dari tabel di atas kita dapat membandingkan dua bilangan bulat bernilai besar
berdasarkan posisi dan nilai angkanya. Jadi kita tidak perlu membuat garis bilangan
yang sangat panjang sekali.
Contoh 1 :
Manakah yang lebih besar dari A = 6585467 dengan B = 6536588 ? Jelaskan.
Untuk menjawab soal ini pertama yang kita lakukan adalah :
Menentukan posisi dari masing-masing angka.
Gampangnya begini, buat angka-angka tersebut menjadi urutan nilai uang. Nilai A jika
diurutkan akan menjadi 6.585.467 dibaca enam juta lima ratus delapan puluh lima ribu
empat ratus enam puluh tujuh.
Nilai B jika diurutkan menjadi 6.536.588 dibaca enam juta lima ratus tiga puluh enam
ribu lima ratus delapan puluh delapan.
Setelah diurutkan ternyata nilai A dan B sama-sama bernilai jutaan. Jadi yang dilakukan
selanjutnya adalah mencari dimana posisi angka yang berbeda pertama kali dari kiri ke
kanan.

Mencari Posisi angka yang berbeda

Posisi Jutaan sama-sama bernilai 6


Posisi ratusan ribu sama-sama bernilai 5
Posisi puluhan ribu berbeda.
Setelah dicari ternyata angka yang berbeda pertama kali adalah angka 8 di posisi
puluhan ribu pada A dan angka 3 di posisi puluhan ribu pada B. jadi yang berbeda
adalah angka 8 dan angka 3.
Selanjutnya tinggal melihat garis bilangan. Manakah yang lebih besar dari 8 dan 3?
Menurut garis bilangan angka 8 lebih besar dari angka 3, yang berarti nilai A lebih besar
dari nilai B.
Maka Jawabannya adalah A > B

Contoh 2 :
Rudi dan Sinta memiliki dua bilangan yang berbeda. Rudi memiliki bilangan yang terdiri
dari 9 angka dengan susunan pqrstuvwx. Sedangkan Sinta memiliki bilangan yang
terdiri dari 8 angka dengan susunan pqrstuvw. Maka tentukanlah :

1.
Bilangan siapakah yang lebih besar jika kedua bilangan adalah bilangan bulat
positif? Jelaskan.
2.
Bilangan siapakah yang lebih kecil jika kedua bilangan merupakan bilangan bulat
negatif? Jelaskan.
Pembahasan :

1.
Dikarenakan kedua bilangan merupakan bilangan bulat positif, maka bilangan
Rudi > Sinta. Karena Rudi lebih banyak angka penyusunnya. (Untuk bilangan bulat
positif semakin banyak angka penyusunnya maka semakin besar nilainya.)
2.
Dikarenakan kedua bilangan merupakan bilangan bulat negatif, maka bilangan
Rudi < Sinta. Karena Rudi lebih banyak angka penyusunnya. (Untuk bilangan bulat
negatif semakin banyak angka penyusunnya maka semakin kecil nilainya.)
Operasi Bilangan Bulat
Bilangan bulat memiliki empat operasi matematikanya. Diantaranya adalah :

Operasi Penjumlahan
Pada operasi penjumlahan terdapat dua jenis, yaitu:
Penjumlahan dua bilangan bulat bertanda sama. Penjumlahan ini tejadi jika kedua
bilangan memiliki tanda yang sama yaitu sama-sama bilangan positif dan sama-sama
bilangan negatif. Rumusnya adalah :

1.
Jika bilangan bulat positif (+) ditambahkan dengan bilangan bulat positif (+)
hasilnya = bilangan bulat positif (+). Contoh : 327 + 234 = 561
2.
Jika bilangan bulat negatif (-) ditambahkan dengan bilangan bulat negatif (-)
hasilnya = bilangan bulat negatif (-). Contoh : - 452 + (- 212) = -(452 + 212) = - 664
Penjumlahan dua bilangan bulat tanda berlawanan. Penjumlahan ini terjadi jika
kedua bilangan berbeda tandanya, yang satu bertanda positif, yang lainnya bertanda
negatif. Rumusnya adalah :
-a + b = b a
Contoh 1 : -23 + 42 = 42 23 = 19.
Contoh 2 : -42 + 23 = 23 42 = - 19
a + (- b) = a b.
Contoh 1 : 23 + (- 42) = 23 42 = -19.
Contoh 2 : 42 + (- 23) = 42 23 = 19
Contoh soal :
Hitunglah hasil penjumlahan bilangan bulat berikut ini :
1.

343 + 72 =

2.

-72 + 15 =

3.

65 + (-81) =

4.

-33 + (-45) =

5.

-77 + 55 =

6.

42 + (-28) =

7.

-25 + 72 =

8.

-37 + (-24) 85 =

9.

-44 + 56 + (-38) =

10.

78 (-39) + (-55) =

Penyelesaian
1.

343 + 72 = 415

2.

-72 + 15 = 15 72 = -57

3.

65 + (-81) = 65 -81 = -16

4.

-33 + (-45) = - (33 + 45) = -78

5.

-77 + 55 = 55 77 = -22

6.

42 + (-28) = 42 28 = 14

7.

-25 + 72 =72 25 = 47

8.

-37 + (-24) 85 = -37 24 85 = - (37 + 24 + 85) = - 146

9.

-44 + 56 + (-38) = -44 + 56 38 = (56 - 44) 38 = 12 38 = -26

10.

78 (-39) + (-55) = (78 + 39) 55 = 117 55 = 62

Pada Operasi Penjumlahan Bilangan bulat Berlaku dua sifat operasi hitung, yaitu

Sifat Komutatif. Sifat ini dapat disebut juga sebagai sifat pertukaran. Sifat ini hanya
terdapat pada operasi penjumlahan dan perkalian bilangan bulat. Untuk kali ini kita
bahas yang untuk penjumlahan saja.
Rumus Sifat komutatif pada penjumlahan :
a+b=b+a
maksud dari rumus ini adalah penjumlahan dari a ditambah b hasilnya sama dengan
penjumlahan b ditambah a. Biar lebih jelas perhatikan contoh berikut :
3+6=9
6+3=9
Jadi 3 + 6 = 6 + 3 ---> a + b = b + a
Sifat Asosiatif. Sifat ini dapat disebut nuga sebagai sifat pengelompokkan. Sifat ini
juga hanya terdapat pada operasi perkalian dan penjumlahan. Berikut ini operasi yang
digunakan pada penjumlahan.
Rumus sifat asosiatif pada penjumlahan
(a + b) + c = a + (b + c)
Maksud dari rumus ini adalah : penjumlahan dari (a + b) + c menghasilkan nilai yang
sama dengan penjumlahan a + (b + c). Perhatikan contoh
(3 + 6) + 5 = 9 + 5 = 14 ---> (a + b) + c
3 + (6 + 5) = 3 + 11 = 14 ---> a + (b + c)
Dari kedua operasi di atas hasilnya sama.

Contoh soal :
Isilah tabel- tabel yang kosong berikut ini :

Contoh soal sifat komutatif dan asosiatif

Penyelesaian :

1. diketahui a = 2, b = -5, c= -14


a + b = 2 + (-5) =2 5 = -3
b + a = -5 + 2 = -3
(a + b) + c = ( 2 + (-5)) + (-14)
= (2 5) 14
= -3 14 = -17
a + (b + c) = 2 + ( -5 + (-14))
= 2 + ( -5 14)
= 2 + ( -19)
= 2 19 = -17
2. diketahui a = 4, b = 8, c =-12
a + b = 4 + 8 = 12
b + a = 8 + 4 = 12
(a + b) + c = (4 + 8) + (-12)
= 12 + (-12)
= 12 12 = 0
a + (b + c) = 4 + (8 + (-12))
= 4 + (8-12)
= 4 + (-4)
=44=0
3. diketahui a =5, b = 4, c = 17
a+b=5+4=9
b+a=4+5=9
(a + b) + c = (5+4) + 17
= 9 + 17 = 26
a + (b+c) = 5 + (4 + 17)
= 5 + 21 = 26
4. diketahui a = -4, b = -3, c = 11
a + b = -4 + (-3) = -4 - 3 = -7
b + a = -3 + (-4) = -3 4 = -7
(a + b) + c = (-4 + (-3)) + 11
= (-4 3) + 11
= -7 + 11 = 4
a + (b + c) = -4 + (-3 + 11)
= -4 + 8 = 4
5. diketahui a = -5, b = -6, c = -12
a + b = -5 + (-6) = -5 6 = -11

b + a = -6 + (-5) = -6 5 = - 11
(a + b) + c = ( -5 + (-6)) + (-12)
= (-5 6 ) 12
= -11 12 = - 23

a + (b + c) = -5 + (-6 + (-12))
= -5 + (-6 12)
= -5 + (-18)
= -5 18 = -23

Berikut ini tabel yang sudah diselesaikan :

Jawaban contoh soal sifat komutatif dan asosiatif

Operasi Pengurangan
Pada operasi pengurangan bilangan bulat rumusnya adalah
a b = a + (-b)
maksud dari rumus ini adalah. jika a dikurangi b, maka hasilnya sama dengan a
ditambahkan dengan lawan dari angka b. Untuk memperjelas lihat contoh :
1.

2 3 = 2 + (-3) = -1 ---> kondisi 1

2.

2 (-3) = 2 + (3) = 2 + 3 = 5 ---> kondisi 2

dari kondisi 2 setelah kita masukan ke rumus maka angka 2 ditambahkan dengan
lawan dari -3. jadi awalnya 2 (-3) setelah dimasukkan ke rumus menjadi 2 + (3).
Contoh :
Hitunglah pengurangan bilangan bulat berikut ini :
1.

23=

2.

5 (-9) =

3.

-5 4 =

4.

-6 (-4) =

5.

Diketahui 12 p = 10, berapakah nilai p 5?

Penyelesaian
1.

2 3 = -1

2.

5 (-9) = 5 + 9 = 14

3.

-5 4 = -9

4.

-6 (-4) = -6 + 4 = 2

5.

12 p = 10 | -p =10 12 | -p = -2 | p = 2 | p 5 = ? | -2 5 = -7

Operasi Perkalian
Kali ini kita akan membahas operasi perkalian. Perkalian merupakan operasi
penjumlahan yang berulang. Untuk lebih jelas perhatikan contoh berikut :
1.

3 x 4 berarti penjumlahan angka 4 sebanyak 3 kali. maka 3 x 4 = 4 + 4 + 4 = 12

2.
12

4 x 3 berarti penjumlahan angka 3 sebanyak 4 kali, maka 4 x 3 = 3 + 3 + 3 + 3 =

meskipun hasilnya sama, perkalian diatas memiliki arti yang berbeda. persamaan
umum dari perkalian adalah :
n x a = a + a + a ... + a (sebanyak n kali)
Sifat- Sifat Perkalian Bilangan Bulat
Perkalian bilangan bulat memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
Unsur Identitas. Unsur identitas perkalian adalah 1 karena berapapun bilangan yang
dikalikan 1 selalu menghasilkan bilangan itu sendiri.
bx1=1xb=b
Contoh :
1.

12 x 1 = 1 x 12 = 12

2.

(-4) x 1 = 1 x (-4) = -4

Sifat Perkalian Bilangan Bulat berdasarkan tandanya


Perkalian bilangan bulat berdasarkan tandanya memiliki 4 jenis sifat. Diantaranya
adalah :
Perkalian positif (+) dengan positif (+), menghasilkan bilangan positif. Perhatikan
contoh :
1.

2x3=6

2.

4 x 4 = 16

3.

5 x 7 = 35

Perkalian positif (+) dengan negatif (-), menghasilkan bilangan negatif. Perhatikan
contoh :
1.

3 x (-2) = -6

2.

4 x (-7) = -28

3.

2 x (-9) = -18

Perkalian bilangan negatif (-) dengan positif (+), menghasilkan bilangan


negatif. Perhatikan contoh :
1.

- 4 x 5 = -20

2.

-3 x 7 = -21

3.

-5 x 3 = -15

Perkalian bilangan negatif (-) dengan negatif (-), menghasilkan bilangan positif
(+). Contoh :
1.

- 4 x (-4) = 16

2.

-2 x (-8) = 16

3.

-5 x (-6) = 30

Perkalian Bilangan Bulat Dengan Nol


Semua bilangan yang dikalian dengan nol (0) hasilnya akan selalu nol. Untuk lebih jelas
perhatikan contoh :
1.

3x0=0

2.

-3 x 0 = 0

3.

0x3=0

4.

0 x (-3) = 0

Sifat Operasi Hitung Bilangan Bulat


Bilangan bulat memiliki beberapa sifat operasi perkalian, berikut ini akan kita bahas
lebih dalam.
Sifat Komutatif. Sama seperti halnya penjumlahan, dalam perkalian pun memiliki sifat
komutatif atau pertukaran. rumusnya adalah :
axb=bxa
maksud dari rumus tersebut adalah a dikalikan dengan b hasilnya sama dengan b
dikalikan dengan a. Perhatikan contoh berikut ini :
1.

4 x 3 = 3 x 4 = 12

2.

-5 x 6 = 6 x (-5) = -30

Sifat Asosiatif. Sifat ini dapat diartikan sebagai pengelompokkan. Rumusnya adalah :
(a x b) x c = a x (b x c)
maksud dari rumus di atas adalah Hasil dari perkalian (a x b) x c hasilnya sama dengan
a x (b x c). Perhatikan contoh berikut :
1.

(4 x 5) x 2 = 20 x 2 = 40

2.

4 x (5 x 2 ) = 4 x 10 = 40

Contoh soal :
Berdasarkan sifat komutatif dan asosiatif perkalian, Isilah tabel kosong di bawah ini :

Penyelesaian
1. Diketahui a =2, b = 4, c = 3
(a x b) = 2 x 4 = 8
(b x a) = 4 x 2 = 8
(a x b) x c = (2 x 4) x 3
= 8 x 3 = 24
a x (b x c) = 2 x (4 x 3)
= 2 x 12 = 24
2. Diketahui a = -3, b = 5, c= -6
(a x b) = -3 x 5 = -15
(b x a) = 5 x (-3) = -15
(a x b) x c =(-3 x 5) x (-6)
= -15 x (-6) =90
a x (b x c) = -3 x (5 x (-6))
= -3 x (-30) = 90
3. Diketahui a = 6, b = -3, c = 5
(a x b) = 6 x (-3) = -18
(b x a) = -3 x 6 = -18
(a x b) x c = (6 x (-3)) x 5
= -18 x 5 = -90
a x (b x c) = 6 x (-3 x 5)
= 6 x (-15) = -90

4. Diketahui a = 3, b = -2, c= -5
(a x b) = 3 x (-2) = -6
(b x a) = -2 x 3 = -6

(a x b) x c = (3 x (-2)) x (-5)
= -6 x (-5) = 30
a x (b x c) = 3 x (-2 x (-5))
= 3 x 10 = 30
5. Diketahui a = -4, b = -6, c = -7
(a x b) = -4 x (-6) = 24
(b x a) = -6 x (-4) = 24
(a x b) x c = (-4 x (-6)) x (-7)
= 24 x (-7) = -168
a x (b x c) = -4 x (-6 x (-7))
= -4 x 42 = -168
Inilah tabel yang telah diselesaikan :

Jawaban Contoh soal sifat komutatif dan asosiatif perkalian bilangan bulat

Anda mungkin juga menyukai