Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah mencurahkan segala nikmat dan karunia-Nya sehingga berkat rahmat dan
ridho-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Suatu kebahagiaan
yang tidak ternilai bagi kami, yang telah menyelesaikan makalah ini,untuk
memenuhi salah satu persyaratan yang di ajukan dalam mata kuliah Analisis Real
II . Kami sangat menyadari keterbatasan pengalaman, pengetahuan, kemampuan
dalam penyusunan makalah ini.
Bersama ini kami juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu hingga terselesaikannya makalah ini, terutama kepada Allah
SWT, Dosen pembimbing, dan semua rekan yang telah ikut membimbing kami
dalam penyusunan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan, karena kami
masih dalam proses belajar. Oleh karena itu, segala kritik dan saran sangat kami
harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini dan untuk pelajaran
bagi kita semua dalam pembuatan makalah-makalah selanjutnya.

Pangkep, 21 Oktober 2016

Penyusun

DAFTAR ISI
Kata Pengantar1
Daftar Isi.2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.3
B. Rumusan Masalah....3
C. Tujuan Penulisan..4
BAB II PEMBAHASAN
A. Perbandingan Trigonomerti Pada Sudut Segitiga Siku-siku5
B.

Perbandingan Trigonometri suatu Sudut Istimewa.7

C. Nilai Perbandingan Trigonometri untuk Sudut di berbagai kuadran..10


D. Rumus Perbandingan Trigonometri Sudut yang Berelasi...11
E. Menentukan Koordinat kartesius dan Koordinat Kutub ....14
F. Identitas Trigonometri.....16
BAB III PENUTUP
A.

Kesimpulan...17

B.

Saran..19

Daftar Pustaka..20

BAB II
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Trigonometri pada mulanya merupakan kajian tentang segitiga dan diterapkan
sebagai tambahan kepraktisan pada astronomi, survey dan navigasi. Peninggalan
berupa tablet dari tanah liat bangsa Babilonia dan batang papyrus dari Bangsa
Mesir yang menunjukkan tahun sekitar 1600 SM menunjukkan bukti-bukti
pemecahan masalah praktis dengan menggunakan pengukuran segitiga.
Trigonometri sebagai suatu metode dalam perhitungan untuk menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan perbandingan-perbandingan pada bangun
geometri, khususnya dalam bangun yang berbentuk segitiga. Pada prinsipnya
trigonometri merupakan salah satu ilmu yang berhubungan dengan besar sudut,
Trigonometri berasal dari bahasa Yunani, dimana terdiri dari dua buah kata yaitu
trigonom berarti bangun yang mempunyai tiga sudut dan sisi (segitiga) dan
metrom berarti suatu ukuran. Dari arti dua kata di atas, trigonometri dapat
diartikan

sebagai

cabang

ilmu

matematika

yang

mempelajari

tentang

perbandingan ukuran sisi suatu segitiga apabila ditinjau dari salah satu sudut yang
terdapat pada segitiga tersebut. Dalam mempelajari perbandingan sisi-sisi segitiga
pada trigonometri, maka segitiga itu harus mempunyai tepat satu sudutnya (90 0)
artinya segitiga itu tidak lain adalah segitiga siku-siku.
Di Arab dan kebanyakan daerah muslim, trigonometri berkembang
dengan pesat tidak saja karena alasan astronomi tetapi juga untuk kebutuhan
ibadah. Seperti diketahui, orang muslim jika melakukan ibadah sholat, harus
menghadap ke arah Qiblat, suatu bangunan di kota Mekkah. Para matematikawan
muslim lalu membuat tabel trigonometri untuk kebutuhan tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Menentukan nilai Perbandingan Trigonomerti Pada Sudut Segitiga Sikusiku
2. Menentukan nilai Perbandingan Trigonometri suatu Sudut Istimewa

3. Menentukan Nilai Perbandingan Trigonometri untuk Sudut di berbagai


kuadran
4. Menentukan Rumus Perbandingan Trigonometri Sudut yang Berelasi
5. Menentukan Koordinat kartesius dan Koordinat Kutub
6. Menentukan Identitas Trigonometri
C. Tujuan penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk :
1. Mengetahui nilai Perbandingan Trigonomerti Pada Sudut Segitiga Sikusiku
2. Mengetahui nilai Perbandingan Trigonometri suatu Sudut Istimewa
3. Mengetahui Nilai Perbandingan Trigonometri untuk Sudut di berbagai
kuadran
4. Mengetahui dan memahami Rumus Perbandingan Trigonometri Sudut
yang Berelasi
5. Mengetahui Koordinat kartesius dan Koordinat Kutub
6. Memahami Identitas Trigonometri

BAB III
PEMBAHASAN

Trigonometri berasal dari bahasa Yunani, dimana terdiri dari dua buah kata
yaitu trigonom berarti bangun yang mempunyai tiga sudut dan sisi (segitiga) dan
metrom berarti suatu ukuran. Dari arti dua kata di atas, trigonometri dapat
diartikan

sebagai

cabang

ilmu

matematika

yang

mempelajari

tentang

perbandingan ukuran sisi suatu segitiga apabila ditinjau dari salah satu sudut yang
terdapat pada segitiga tersebut. Dalam mempelajari perbandingan sisi-sisi segitiga
pada trigonometri, maka segitiga itu harus mempunyai tepat satu sudutnya (90 0)
artinya segitiga itu tidak lain adalah segitiga siku-siku.
Konsep trigonometri pada pembahasan ini diawali dengan perbandingan
trigonometri suatu sudut pada segitiga sikusiku.
A. PERBANDINGAN TRIGONOMETRI PADA SEGITIGA SIKU-SIKU
Gambar di samping adalah segitiga
B

siku-siku dengan titik sudut sikunya


di C. Panjang sisi di hadapan sudut A
c

adalah a, panjang sisi di hadapan


sudut B adalah b dan panjang sisi di
hadapan sudut C adalah c.

b
Perbandingan Trigonometri

Terhadap sudut :
Sisi a disebut sisi siku-siku di depan sudut
Sisi b disebut sisi siku-siku di dekat (berimpit) sudut
Sisi c (sisi miring) disebut hipotenusa
Panjang sisi-sisi sebuah segitiga siku-siku mempunyai hubungan
c2 = a2 + b2

Besar sudut pada segitiga


Jumlah ketiga sudut dalam segitiga adalah 180 0
Berdasarkan keterangan di atas, didefinisikan 6 (enam) perbandingan trigonometri
terhadap sudut sebagai berikut:

panjang sisisiku - siku di depan sudut A a

panjanghipotenusa
c

1.

sin

2.

cos

panjang sisisiku - siku di dekat (berimpit) sudut A b

panjanghipotenusa
c

3.

tan

panjang sisisiku - siku di depan sudut A a

panjang sisisiku - siku di dekat sudut A b

4.

csc

panjanghipotenusa
c

panjang sisisiku - siku di depan sudut A a

5.

sec

panjanghipotenusa
c

panjang sisisiku - siku di dekat sudut A b

6.

cot

panjang sisisiku - siku di dekat sudut A c

panjang sisisiku - siku di depan sudut A a

Dari perbandingan tersebut dapat pula ditulis rumus:

Contoh :
Diketahui segitiga siku-siku ABC, siku-siku di C, panjang a = 4, b = 3.
a.

Tentukan panjang sisi c

b.

Tentukan nilai perbandingan trigonometri sudut


B
c

Jawab :
c a 2 b 2 4 2 3 2 25 5
a 4

c 5
b 3
cos
c 5
a 4
tan
b 3

sin

B. Nilai Perbandingan Trigonometri untuk Sudut-Sudut Istimewa


Sudut istimewa adalah sudut yang perbandingan trigonometrinya dapat dicari
tanpa memakai tabel matematika atau kalkulator, yaitu: 0, 30, 45,60, dan 90.
Sudut-sudut istimewa yang akan dipelajari adalah 30, 45,dan 60.
Untuk mencari nilai perbandingan trigonometri sudut istimewa digunakan
segitiga siku-siku seperti gambar berikut ini.

45

Dari gambar 2.4.a dapat ditentukan

sin 45

1
1

2
2 2

csc 45

2
2
1

cos 45

1
1

2
2 2

sec 45

2
2
1

1
tan 45 1
1

1
cot 45 1
1

Dari gambar 2.4.b dapat ditentukan


sin 30

1
2

sin 60

3 1

3
2
2

cos 30

3 1

3
2
2

cos 60

1
2

tan 30

tan 60

3
3
1

csc 30

2
2
1

csc 60

sec 60

2
2
1

cot 60

1
3
3

sec 30

cot 30

3
3
1

2
3
3

2
3
3

1
3
3

Tabel nilai perbandingan trigonometri untuk sudut-sudut istimewa.

30

45

60

90

sin

1
2

1
2
2

1
3
2

cos

1
3
2

1
2
2

1
2

tan

1
3
3

cot

tak
terdefinisi

1
3
3

tak
terdefinisi
0

Gambar grafik :
y=sin x

y= cos x

y= tangent x

contoh:

1 1
1 2

2
2 2
2

1.

sin 30 cos 45

2.

sin45 tan 60 cos 45 cot 60

1
1
1
2 3
2
3
2
2
3

1
1
4
2
6
6
6
6
2
6
6
3

C. Perbandingan Trigonometri suatu Sudut di Berbagai Kuadran


P adalah sembarang titik di kuadran I dengan
Y

terhadap titik asal O dalam koordinat kartesius,

r
O

koordinat (x,y). OP adalah garis yang dapat berputar

P(x,y)

sehingga XOP dapat bernilai

1
x

Gb. 2.5

0 sampai

dengan 90. Perlu diketahui bahwa


OP x 2 y 2 r dan r 0

Berdasarkan gambar di atas keenam perbandingan trigonometri baku dapat


didefinisikan dalam absis (x), ordinat (y), dan panjang OP (r) sebagai berikut:
1. sin

ordinat P
y

panjang OP r

4. csc

panjang OP r

ordinat P
y

2. cos

absisP
x

panjang OP r

5. sec

panjang OP r

absisP
x

3. tan

ordinat P y

absisP
x

6. cot

absisP
x

ordinat P y

Dengan memutar garis OP maka XOP = dapat terletak di kuadran I, kuadran


II, kuadran III atau kuadran IV, seperti pada gambar di bawah ini.
P(x,y)

P(x,y)

r
O

1
x

2
X

x
O

X
r

P(x,y)
P(x,y)
Gb. 2.6. titik di berbagai kuadran
10

Tabel tanda nilai keenam perbandingan trigonometri di tiap kuadran:

Perbandingan

Kuadran

Trigonometri

II

III

IV

sin

cos

tan

csc

sec

cot

D. Rumus Perbandingan Trigonometri Sudut yang Berelasi


Sudut-sudut yang berelasi dengan sudut adalah sudut (90 ), (180 ),
(360 ), dan -. Dua buah sudut yang berelasi ada yang diberi nama
khusus, misalnya penyiku (komplemen) yaitu untuk sudut dengan (90 ) dan pelurus (suplemen) untuk sudut dengan (180 - ). Contoh:
penyiku sudut 50 adalah 40, pelurus sudut 110 adalah 70.
1. Perbandingan trigonometri untuk sudut dengan (90 - )
Y

y=x

Dari gambar 2.7 diketahui


Titik P1(x1,y1) bayangan dari P(x,y)

P1(x1,y1)
r1

y1

akibat pencerminan garis y x, sehingga

P(x,y)

diperoleh:

r
y
(90-)

x1
x

a. XOP = dan XOP1 = 90 -


X
b. x1 = x, y1 = y dan r1 = r

Dengan
hubungan
Gb.menggunakan
2.7. sudut yang
berelasi di atas dapat diperoleh:
a.

y
x
sin 90 1 cos
r1 r

b.

x
y
cos 90 1 sin
r1 r

11

y
x
tan 90 1 cot
x1 y

c.

Dari perhitungan tersebut maka rumus perbandingan trigonometri sudut dengan


(90 - ) dapat dituliskan sebagai berikut:
a.

d.

b.

e.

c.

f.

2. Perbandingan trigonometri untuk sudut dengan (180 - )


Titik P1(x1,y1) adalah bayangan dari titik

P(x,y) akibat pencerminan terhadap sumbu


P1(x1,y1)

y, sehingga
a. XOP = dan XOP1 = 180 -

P(x,y)
r1

y1

b. x1 = x, y1 = y dan r1 = r

r
(180-)

x1

maka diperoleh hubungan:

y
y
sin 180 1 sin
r1 r

Gb. 2.8. sudut yang berelasi

x x
cos 180 1
cos
r1
r
Dari hubungan di atas diperoleh rumus:
a.
d.
Perbandingan trigonometri untuk sudut dengan (180 + )
b. gambar 2.9 titik P1(x1,y1) adalah e.
Dari
c.

f.

12

Bayangan dari titik P(x,y) akibat pencerminan


terhadap garis y x, sehingga
a. XOP = dan XOP1 = 180 +

Y
P(x,y)

b. x1 = x, y1 = y dan r1 = rmaka diperoleh hubungan:


(180+)

y
y
sin 180 1
sin
r1
r

a.

x
x
cos 180 1
cos
r1
r

b.

y
y y
tan 180 1
tan
x1 x x

c.

r
y

x1
y1

r1

P1(x1,y1)
Gb. 2.9. sudut yang berelasi

Dari hubungan di atas diperoleh rumus:

a.

d.

b.

e.

c.

f.

3. Perbandingan trigonometri untuk sudut dengan (- )


Dari gambar 2.10 diketahui

titik

P(x,y)

P1(x1,y1) bayangan dari P(x,y)

akibat pencerminan terhadap sumbu x,

(360-1)

sehingga
O

a. XOP = dan XOP1 = -

y
x
x1
r1

X
y1

b. x1 = x, y1 = y dan r1 = r
P1(x1,y1)

maka diperoleh hubungan


a.

y
y
sin 1
sin
r1
r

b.

x
x
cos 1 cos
r1 r

13

Gb. 2.10. sudut yang berelasi

y
y
tan 1
tan
x1
x

c.

Dari hubungan di atas diperoleh rumus:

a.

d.

b.

e.

c.

f.

Untuk relasi dengan (- ) tersebut identik dengan relasi dengan 360


, misalnya sin (360 ) sin .
E. Menentukan Koordinat kartesius dan Koordinat Kutub
Cara lain dalam menyajikan letak sebuah titik pada bidang xy selain koordinat
kartesius adalah dengan koordinat kutub.
Y

P(x,y)

y
O

P(r, )

Gb. 2.11. koordinat kartesius

y
X

Gb. 2.12. koordinat kutub

Pada gambar 2.11 titik P(x,y) pada koordinat kartesius dapat disajikan dalam
koordinat kutub dengan P(r, ) seperti pada gambar 2.12.
Jika koordinat kutub titik P(r, ) diketahui, koordinat kartesius dapat dicari
dengan hubungan:

cos
sin

x
x r cos
r
y
y r sin
r

14

jika koordinat kartesius titik P(x,y) diketahui, koordinat kutub titik


dapat dicari dengan hubungan:

r x2 y 2
tan

y
y
arc tan
, arc tan adalah invers dari tan
x
x

Contoh:
i.

Ubahlah menjadi koordinat kutub


b. C(4,4 3 )

a. B(5,5)
ii.

Ubahlah P (12,60) menjadi koordinat kartesius

Penyelesaian:
a.

b. C(4,4 3 )

a. B (5,5)

x 5, y 5 (kuadran I)

x 4, y 4 3 (kuadran II)

r 52 52

25 25 5 2

tan

5
1 45
5

P (12,60)

16 48 64 8

jadi B (5 2,45)
b.

42 4

tan

4 3
3 120
4

jadi C (8, 120)


diubah ke koordinat kartesius

x r cos

y r sin

12 cos 60

12 sin 60

12(1/2)

12
3
2

x6

y 6 3

Jadi koordinat kartesiusnya P 6,6 3

15

P(r, )

F. Identitas Trigonometri
Dari gambar di samping diperoleh

P(x, y)

x
y
, sin
r
r

dan r x 2 y 2 .

cos

Sehingga sin2 cos2

y2
r2

x2
r2

Gb. 2.13. rumus identitas

x2 y 2
r2

r2
r2

Jadi

1 tgn 2
Begitu pun untuk :

1 ctgn 2

sec2
cos ec 2

16

sin2 +cos2 1

BAB III
PENUTUP
A. Rangkuman
1. Tabel nNilai perbandingan trigonometri untuk sudut-sudut istimewa.

30

45

60

90

bsin
e

1
2

1
2
2

1
3
2

lcos

1
3
2

1
2
2

1
2

t tan

1
3
3

T cot
a

tak

terdefinisi

1
3
3

terdefinisi

tak

2. Tanda nilai keenam perbandingan trigonometri tiap kuadran

Perbandingan

Kuadran

Trigonometri

II

III

IV

sin

cos

tan

csc

sec

cot

17

Untuk sudut dengan (180 - )


Rumus Perbandingan Trigonometri Sudut yang Berelasi
perbandingan trigonometri sudut dengan (90 - )

a.

1)

4)

2)

5)

3)

6)

b. perbandingan trigonometri sudut dengan (180 - )


1)

4)

2)

5)

3)

6)

c. Perbandingan trigonometri untuk sudut dengan (180 + )


1)

4)

2)

5)

3)

6)

d. Perbandingan trigonometri untuk sudut dengan (- )


1)

4)

2)

5)

3)

6)

18

B. Saran
Pemahaman terhadap rumusrumus dasar trigonometri harus betulbetul
menjadi penekanan dalam proses pembelajaran sehingga siswa mampu
mengaitkan dan menggunakan rumusrumus yang sesuai untuk menyelesaikan
persoalan trigonometri.
Semoga bahan ajar ini menjadi salah satu sumber bacaan bagi para guru
dalam pembelajaran matematika di SMK. Penulis menyadari adanya keterbatasan
dan kekurangan dalam penyusunan bahan ajar ini, sehingga kritik dan saran
sangat diharapkan.

19

Anda mungkin juga menyukai