Puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah mencurahkan segala nikmat dan karunia-Nya sehingga berkat rahmat dan
ridho-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Suatu kebahagiaan
yang tidak ternilai bagi kami, yang telah menyelesaikan makalah ini,untuk
memenuhi salah satu persyaratan yang di ajukan dalam mata kuliah Analisis Real
II . Kami sangat menyadari keterbatasan pengalaman, pengetahuan, kemampuan
dalam penyusunan makalah ini.
Bersama ini kami juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu hingga terselesaikannya makalah ini, terutama kepada Allah
SWT, Dosen pembimbing, dan semua rekan yang telah ikut membimbing kami
dalam penyusunan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan, karena kami
masih dalam proses belajar. Oleh karena itu, segala kritik dan saran sangat kami
harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini dan untuk pelajaran
bagi kita semua dalam pembuatan makalah-makalah selanjutnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar1
Daftar Isi.2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.3
B. Rumusan Masalah....3
C. Tujuan Penulisan..4
BAB II PEMBAHASAN
A. Perbandingan Trigonomerti Pada Sudut Segitiga Siku-siku5
B.
Kesimpulan...17
B.
Saran..19
Daftar Pustaka..20
BAB II
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Trigonometri pada mulanya merupakan kajian tentang segitiga dan diterapkan
sebagai tambahan kepraktisan pada astronomi, survey dan navigasi. Peninggalan
berupa tablet dari tanah liat bangsa Babilonia dan batang papyrus dari Bangsa
Mesir yang menunjukkan tahun sekitar 1600 SM menunjukkan bukti-bukti
pemecahan masalah praktis dengan menggunakan pengukuran segitiga.
Trigonometri sebagai suatu metode dalam perhitungan untuk menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan perbandingan-perbandingan pada bangun
geometri, khususnya dalam bangun yang berbentuk segitiga. Pada prinsipnya
trigonometri merupakan salah satu ilmu yang berhubungan dengan besar sudut,
Trigonometri berasal dari bahasa Yunani, dimana terdiri dari dua buah kata yaitu
trigonom berarti bangun yang mempunyai tiga sudut dan sisi (segitiga) dan
metrom berarti suatu ukuran. Dari arti dua kata di atas, trigonometri dapat
diartikan
sebagai
cabang
ilmu
matematika
yang
mempelajari
tentang
perbandingan ukuran sisi suatu segitiga apabila ditinjau dari salah satu sudut yang
terdapat pada segitiga tersebut. Dalam mempelajari perbandingan sisi-sisi segitiga
pada trigonometri, maka segitiga itu harus mempunyai tepat satu sudutnya (90 0)
artinya segitiga itu tidak lain adalah segitiga siku-siku.
Di Arab dan kebanyakan daerah muslim, trigonometri berkembang
dengan pesat tidak saja karena alasan astronomi tetapi juga untuk kebutuhan
ibadah. Seperti diketahui, orang muslim jika melakukan ibadah sholat, harus
menghadap ke arah Qiblat, suatu bangunan di kota Mekkah. Para matematikawan
muslim lalu membuat tabel trigonometri untuk kebutuhan tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Menentukan nilai Perbandingan Trigonomerti Pada Sudut Segitiga Sikusiku
2. Menentukan nilai Perbandingan Trigonometri suatu Sudut Istimewa
BAB III
PEMBAHASAN
Trigonometri berasal dari bahasa Yunani, dimana terdiri dari dua buah kata
yaitu trigonom berarti bangun yang mempunyai tiga sudut dan sisi (segitiga) dan
metrom berarti suatu ukuran. Dari arti dua kata di atas, trigonometri dapat
diartikan
sebagai
cabang
ilmu
matematika
yang
mempelajari
tentang
perbandingan ukuran sisi suatu segitiga apabila ditinjau dari salah satu sudut yang
terdapat pada segitiga tersebut. Dalam mempelajari perbandingan sisi-sisi segitiga
pada trigonometri, maka segitiga itu harus mempunyai tepat satu sudutnya (90 0)
artinya segitiga itu tidak lain adalah segitiga siku-siku.
Konsep trigonometri pada pembahasan ini diawali dengan perbandingan
trigonometri suatu sudut pada segitiga sikusiku.
A. PERBANDINGAN TRIGONOMETRI PADA SEGITIGA SIKU-SIKU
Gambar di samping adalah segitiga
B
b
Perbandingan Trigonometri
Terhadap sudut :
Sisi a disebut sisi siku-siku di depan sudut
Sisi b disebut sisi siku-siku di dekat (berimpit) sudut
Sisi c (sisi miring) disebut hipotenusa
Panjang sisi-sisi sebuah segitiga siku-siku mempunyai hubungan
c2 = a2 + b2
panjanghipotenusa
c
1.
sin
2.
cos
panjanghipotenusa
c
3.
tan
4.
csc
panjanghipotenusa
c
5.
sec
panjanghipotenusa
c
6.
cot
Contoh :
Diketahui segitiga siku-siku ABC, siku-siku di C, panjang a = 4, b = 3.
a.
b.
Jawab :
c a 2 b 2 4 2 3 2 25 5
a 4
c 5
b 3
cos
c 5
a 4
tan
b 3
sin
45
sin 45
1
1
2
2 2
csc 45
2
2
1
cos 45
1
1
2
2 2
sec 45
2
2
1
1
tan 45 1
1
1
cot 45 1
1
1
2
sin 60
3 1
3
2
2
cos 30
3 1
3
2
2
cos 60
1
2
tan 30
tan 60
3
3
1
csc 30
2
2
1
csc 60
sec 60
2
2
1
cot 60
1
3
3
sec 30
cot 30
3
3
1
2
3
3
2
3
3
1
3
3
30
45
60
90
sin
1
2
1
2
2
1
3
2
cos
1
3
2
1
2
2
1
2
tan
1
3
3
cot
tak
terdefinisi
1
3
3
tak
terdefinisi
0
Gambar grafik :
y=sin x
y= cos x
y= tangent x
contoh:
1 1
1 2
2
2 2
2
1.
sin 30 cos 45
2.
1
1
1
2 3
2
3
2
2
3
1
1
4
2
6
6
6
6
2
6
6
3
r
O
P(x,y)
1
x
Gb. 2.5
0 sampai
ordinat P
y
panjang OP r
4. csc
panjang OP r
ordinat P
y
2. cos
absisP
x
panjang OP r
5. sec
panjang OP r
absisP
x
3. tan
ordinat P y
absisP
x
6. cot
absisP
x
ordinat P y
P(x,y)
r
O
1
x
2
X
x
O
X
r
P(x,y)
P(x,y)
Gb. 2.6. titik di berbagai kuadran
10
Perbandingan
Kuadran
Trigonometri
II
III
IV
sin
cos
tan
csc
sec
cot
y=x
P1(x1,y1)
r1
y1
P(x,y)
diperoleh:
r
y
(90-)
x1
x
Dengan
hubungan
Gb.menggunakan
2.7. sudut yang
berelasi di atas dapat diperoleh:
a.
y
x
sin 90 1 cos
r1 r
b.
x
y
cos 90 1 sin
r1 r
11
y
x
tan 90 1 cot
x1 y
c.
d.
b.
e.
c.
f.
y, sehingga
a. XOP = dan XOP1 = 180 -
P(x,y)
r1
y1
b. x1 = x, y1 = y dan r1 = r
r
(180-)
x1
y
y
sin 180 1 sin
r1 r
x x
cos 180 1
cos
r1
r
Dari hubungan di atas diperoleh rumus:
a.
d.
Perbandingan trigonometri untuk sudut dengan (180 + )
b. gambar 2.9 titik P1(x1,y1) adalah e.
Dari
c.
f.
12
Y
P(x,y)
y
y
sin 180 1
sin
r1
r
a.
x
x
cos 180 1
cos
r1
r
b.
y
y y
tan 180 1
tan
x1 x x
c.
r
y
x1
y1
r1
P1(x1,y1)
Gb. 2.9. sudut yang berelasi
a.
d.
b.
e.
c.
f.
titik
P(x,y)
(360-1)
sehingga
O
y
x
x1
r1
X
y1
b. x1 = x, y1 = y dan r1 = r
P1(x1,y1)
y
y
sin 1
sin
r1
r
b.
x
x
cos 1 cos
r1 r
13
y
y
tan 1
tan
x1
x
c.
a.
d.
b.
e.
c.
f.
P(x,y)
y
O
P(r, )
y
X
Pada gambar 2.11 titik P(x,y) pada koordinat kartesius dapat disajikan dalam
koordinat kutub dengan P(r, ) seperti pada gambar 2.12.
Jika koordinat kutub titik P(r, ) diketahui, koordinat kartesius dapat dicari
dengan hubungan:
cos
sin
x
x r cos
r
y
y r sin
r
14
r x2 y 2
tan
y
y
arc tan
, arc tan adalah invers dari tan
x
x
Contoh:
i.
a. B(5,5)
ii.
Penyelesaian:
a.
b. C(4,4 3 )
a. B (5,5)
x 5, y 5 (kuadran I)
x 4, y 4 3 (kuadran II)
r 52 52
25 25 5 2
tan
5
1 45
5
P (12,60)
16 48 64 8
jadi B (5 2,45)
b.
42 4
tan
4 3
3 120
4
x r cos
y r sin
12 cos 60
12 sin 60
12(1/2)
12
3
2
x6
y 6 3
15
P(r, )
F. Identitas Trigonometri
Dari gambar di samping diperoleh
P(x, y)
x
y
, sin
r
r
dan r x 2 y 2 .
cos
y2
r2
x2
r2
x2 y 2
r2
r2
r2
Jadi
1 tgn 2
Begitu pun untuk :
1 ctgn 2
sec2
cos ec 2
16
sin2 +cos2 1
BAB III
PENUTUP
A. Rangkuman
1. Tabel nNilai perbandingan trigonometri untuk sudut-sudut istimewa.
30
45
60
90
bsin
e
1
2
1
2
2
1
3
2
lcos
1
3
2
1
2
2
1
2
t tan
1
3
3
T cot
a
tak
terdefinisi
1
3
3
terdefinisi
tak
Perbandingan
Kuadran
Trigonometri
II
III
IV
sin
cos
tan
csc
sec
cot
17
a.
1)
4)
2)
5)
3)
6)
4)
2)
5)
3)
6)
4)
2)
5)
3)
6)
4)
2)
5)
3)
6)
18
B. Saran
Pemahaman terhadap rumusrumus dasar trigonometri harus betulbetul
menjadi penekanan dalam proses pembelajaran sehingga siswa mampu
mengaitkan dan menggunakan rumusrumus yang sesuai untuk menyelesaikan
persoalan trigonometri.
Semoga bahan ajar ini menjadi salah satu sumber bacaan bagi para guru
dalam pembelajaran matematika di SMK. Penulis menyadari adanya keterbatasan
dan kekurangan dalam penyusunan bahan ajar ini, sehingga kritik dan saran
sangat diharapkan.
19