Anda di halaman 1dari 22

TRANSFORMASI GEOMETRI

GEOMETRI DAN PENGUKURAN

Disusun Oleh:
Kelompok 5
1. Tresya Dian Natasyah (06131382227079) / 05
2. Isma Agustina (06131382227084) / 10
3. Nia Sabrina (06131382227092) / 18
4. Soultan Sago (06131382227094) / 20
5. M Gema Rizky Ramadhan (06131382227099) / 24

DOSEN PENGAMPU:
Dr. Somakim, M.Pd.
Nabilah Mansur, M.Pd.

UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
PALEMBANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
tugas makalah yang berjudul “Transformasi Geometri” ini dengan baik meskipun
banyak kekurangan di dalamnya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
pada Mata Kuliah Geometri dan Pengukuran. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang macam-macam transformasi
geometri beserta cara menyelesaikan soal-soalnya.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.


Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi para pembaca dan
juga bagi penulis. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-
kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan di masa depan.

Palembang, Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................ ii

DAFTAR ISI .............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah ......................................................................... 1

1.3. Tujuan .......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 3

2.1. Definisi Transformasi Geometri .................................................... 3

2.2. Macam-macam Transformasi Geometri ........................................ 3

2.2.1. Translasi (Pergeseran) ....................................................... 3

2.2.2. Refleksi (Pencerminan) ...................................................... 4

2.2.3. Rotasi (Perputaran) ............................................................. 9

2.2.4. Dilatasi (Perkalian) ............................................................. 11

2.3. Komposisi Transformasi dengan Matriks ..................................... 13

2.4. Cara menyelesaikan soal tentang Transformasi Geometri .............. 15

BAB III PENUTUP .................................................................................... 18

3.1. Kesimpulan ................................................................................... 18

3.2. Saran ............................................................................................ 18

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 19

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Matematika sebagai salah satu mata pelajaran dasar pada setiap jenjang
pendidikan formal yang memegang peran penting. Matematika merupakan
alat yang dapat memperjelas dan menyederhanakan suatu keadaan atau situasi
melalui abstrak, idealisasi, atau generalisasi untuk menjadi suatu studi ataupun
pemecahan masalah.
Di dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita menjumpai peristiwa atau
kegiatan yang berhubungan dengan Ilmu Matematika. Salah satunya
“Transformasi Geometri”. Transformasi Geometri telah dikenal sejak lama,
dari zaman babilonia, yunani, para ahli aljabar muslim abad ke-9 sampai ke-
15 dan dilanjutkan matematikawan eropa abad ke-18 dua dekade pertama abad
ke-19. Transformasi Geometri digunakan sebagai contoh seseorang yang
berada di escalator. Ketika seseorang berada di escalator, yang berubah adalah
tempat atau posisi orang tersebut tidak berputar, tidak bertambah tinggi, tidak
memendek atau tidak berubah bentuk, namun escalator yang membawa orang
tersebut berpindah dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas. Aplikasi yang
lainnya bisa kita lihat, seperti ukir-ukiran bali, gapura dan arsitektur pura di
Bali.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dibahas pada makalah ini adalah


sebagai berikut.
1. Bagaimana Definisi Transformasi Geometri?
2. Apa Saja Macam-macam Transformasi Geometri?
3. Bagaimana Komposisi Transformasi dengan Matriks?

1
2

4. Bagaimana cara menyelesaikan soal-soal tentang Transformasi


Geometri?

1.3. Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui Definisi Transformasi Geometri.


2. Untuk mengetahui Macam-macam Transformasi Geometri.
3. Untuk mengetahui Komposisi Transformasi dengan Matriks.
4. Untuk mengetahui cara menyelesaikan soal-soal tentang Transformasi
Geometri.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Transformasi Geometri


Transformasi Geometri adalah perubahan kedudukan suatu titik pada
koordinat Cartesius sesuai dengan aturan tertentu. Transformasi bisa juga
dilakukan pada kumpulan titik yang membentuk bidang/bangun tertentu. Jika
kalian punya sebuah titik kemudian ditransformasikan oleh
transformasi T maka akan menghasilkan titik yang baru . Secara
matematis di tulis:

Transformasi digunakan untuk untuk memindahkan suatu titik atau bangun


pada suatu bidang. Transformasi geometri adalah bagian dari geometri yang
membahas tentang perubahan (letak,bentuk , penyajian) yang didasarkan
dengan gambar dan matriks.

2.2 Macam-Macam Transformasi Geometri


2.2.1. Translasi (Pergeseran)
Translasi atau pergeseran adalah transformasi yang memindahkan setiap
titik pada bidang menurut jarak dan arah tertentu. Memindahkan tanpa
mengubah ukuran dan tanpa memutar. Kata kuncinya transformasi ke arah
yang sama dan ke jarak yang sama.

Gambar a) translasi

3
4

Secara matematis dituliskan sebagai berikut:

2.2.2. Refleksi (Pencerminan)

Kalian pasti sering bercermin. Ketika bercermin, amatilah diri dan


bayangan kalian. Apakah memiliki bentuk dan ukuran yang sama? Amati pula
jarak diri kalian ke cermin. Samakah dengan jarak bayangan kalian ke cermin?
Dengan bercermin dan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, kalian akan
menemukan beberapa sifat pencerminan.
Sekarang, perhatikan lingkaran Q yang dicerminkan terhadap sumbu-y
berikut ini.

Dari gambar tersebut, kalian dapat mengatakan bahwa:


• Lingkaran Q kongruen dengan bayangannya, yaitu lingkaran Q’.
• Jarak setiap titik pada lingkaran Q ke cermin sama dengan jarak setiap titik
bayangannya ke cermin, yaitu QA = Q’ A dan PB = P’ B.
• Sudut yang dibentuk oleh cermin dengan garis yang menghubungkan setiap
titik ke bayangannya adalah sudut siku-siku.
Sifat-sifat tersebut merupakan sifat-sifat refleksi.
Dengan menggunakan sifat-sifat ini, kalian dapat menentukan bayangan
sebuah titik yang dicerminkan terhadap suatu garis atau terhadap suatu titik
lain.
5

Perhatikan gambar berikut!

Dari gambar tampak bahwa:


 Pencerminan titik A(a, b) terhadap sumbu-x menghasilkan
bayangan titik B(a’, b’) dengan a’= a dan b’= -b.
A(a, b) B(a, -b)
a’ = a a’ =1. a +0. b,
b’= -b b’ = 0. a -1.b

Matriks transformasi untuk pencerminan ini adalah ( ), sehingga

( )=( )( )

 Pencerminan titik A(a, b) terhadap sumbu-y menghasilkan bayangan


titik dengan ’=b
Sumbu - y
A(a, b) C(-a, b)
a’ = -a a’ = -1. a +0. b,
b’= b b’ = 0. a -1.b
6

Matriks transformasi untuk pencerminan ini

adalah ( ), sehingga

( )=( )( )

 Pencerminan titik A(a, b) terhadap sumbu y = x menghasilkan bayangan


titik dengan ’=a
Sumbu y = x
A(a, b) D(b, a)
a’ = b a’ = 0. a +0. b,
b’= a b’ = 1. a + 0.b
Matriks transformasi untuk pencerminan ini

adalah ( ), sehingga

( )=( )( )

 Pencerminan titik A(a, b) terhadap sumbu y = -x menghasilkan bayangan


titik dengan ’ = -a
Sumbu y = -x
A(a, b) E(-b, -a)
a’ = -b a’ = 0. a - 1. b,
b’= -a b’ = -1. a + 0.b
Matriks transformasi untuk pencerminan ini

adalah ( ), sehingga

( )=( )( )

 Pencerminan titik A(a, b) terhadap titik asal menghasilkan bayangan


titik dengan ’ = -b
Sumbu y = -x
7

O(0,0)
A(a, b) F(-a, -b)
Titik asal
a’ = -a a’ = -1.a + 0. b,
b’= -b b’ = -1. a - 1.b
Matriks transformasi untuk pencerminan ini

adalah ( ), sehingga

( )=( )( )

 Pencerminan titik A(a, b) terhadap sumbu x = h menghasilkan bayangan


titik dengan ’ = -b
Sumbu h = h
A(a, b) E( )
a’ = a’ = (-1. a + 0. b) + 2h
b’= -a b’ = -1. a + 0.b
Matriks transformasi sebagai berikut

( )=( )( )+( )

 Pencerminan titik A(a, b) terhadap sumbu y = k menghasilkan bayangan


titik dengan ’ = 2k -b
Sumbu h = h
A(a, b) E(a, 2k -b)
a’ = a’ = (1. a + 0. b) + 0
b’= 2k – b b’ = (0. a - 1.b) + 2k
Matriks transformasi sebagai berikut

( )=( )( )+( )

Bagaimana jika dua refleksi dikomposisikan?


Misalnya, titik A(a, b) dicerminkan terhadap garis x = h. Kemudian,
dilanjutkan dengan pencerminan terhadap garis x = k.
8

Untuk mengetahui pencerminan ini, amatilah gambar berikut!

Dari gambar, tampak bahwa:


Garis x = h Garis x = k
A(a, b) A’(2h - a,b) A”(2(k-h) + a,b )
Dengan cara yang sama, kalian dapat menentukan bayangan titik A(a, b)
yang dicerminkan terhadap garis y = m, dilanjutkan dengan pencerminan
terhadap garis y= n sebagai berikut.
Garis y = m Garis y = n
A(a, b) A’(a, 2m - b) A”(a, 2(n - m) + b )

Sekarang, jika titik A(a, b) dicerminkan terhadap dua garis yang saling
berpotongan tegak lurus, misalnya pencerminan terhadap garis x = h,
dilanjutkan dengan pencerminan terhadap garis y = m. Diperoleh bayangan A”
sebagai berikut.
Garis x = h Garis y = m
A(a, b) A’(2h – a,b) A”(2h – a, 2m - b )
9

Tabel 1.1. transformasi pencerminan


Percerminan Matriks
Pemetaan
Terhadap Transformasi

Sumbu x

Sumbu y

Garis y = x

Garis y = -x

Titik (0,0)

Garis x = h 

Garis y = k 

Titik (h, k) – – 

2.2.3. Rotasi (Perputaran)

Dengan menggunakan jangka, Anakota membuat sebuah busur lingkaran.


Ia menusukkan jarum jangka pada titik O, kemudian memutar jangka dengan
sudut putar  berlawanan dengan arah perputaran jarum jam. Melalui
peragaan ini, Anakota telah melakukan rotasi sebesar  dengan pusat titik O.

Misalkan, posisi awal pensil jangka pada titik A(a, b). Setelah dirotasi
sebesar  dengan pusat titik O, posisi pensil jangka ini berada pada titik A(a’,
b’) seperti pada gambar berikut.
10

Posisi awal pensil jangka ini dapat pula ditulis dalam koordinat kutub,
A(r cos , r sin ). Adapun posisi pensil jangka setelah diputar sebesar 
dengan arah berlawanan dengan arah perputaran jarum dapat ditulis sebagai
A’(r cos ( + ))
Jadi, dinyatakan dalam bentuk matriks, persamaan tersebut menjadi
matriks berikut.

( )=( )

 
=( )
 
 
=( )
  
 
=( )( )
 

Jadi, posisi pensil jangka setelah diputar sebesar  tersebut adalah


 
( )( )
 
Uraian ini menggambarkan rumus rotasi sebesar  dengan pusat titik O(0, 0)
sebagai berikut.

Adapun untuk rotasi sebesar  dengan pusat titik P(m, n) dapat ditentukan
sebagai berikut.

Nilai  bertanda positif jika arah putaran sudut berlawanan dengan arah
perputaran jarum jam dan bertanda negatif jika arah putaran sudut searah
dengan arah perputaran jarum jam.
11

Bagaimana jika titik A(a, b) dirotasi sebesar  dengan pusat titik O(0, 0).
Kemudian, rotasi lagi sebesar dengan pusat yang sama?
Perhatikan gambar berikut!

Tampak bahwa posisi rotasi sebesar  dengan pusat titik O(0, 0).
Kemudian dilanjutkan rotasi sebesar dengan pusat yang sama diwakili oleh
rotasi sebesar ( dengan pusat titik O(0, 0).
Akibatnya, bayangan titik A dapat kalian tentukan sebagai berikut.

( )=( )

2.2.4. Dilatasi (Perkalian)


Aini dan teman-temannya berkunjung ke IPTN. Di sana, mereka
mengamati miniatur sebuah pesawat terbang. Miniatur pesawat terbang ini
mempunyai bentuk yang sama dengan pesawat terbangsesungguhnya, tetapi
ukurannya lebih kecil. Bentuk seperti miniatur pesawat terbang ini telah
mengalami dilatasi diperkecil dari pesawat terbang sesungguhnya.
Selain dilatasi diperkecil, terdapat pula dilatasi diperbesar, misalnya
pencetakan foto yang diperbesar dari klisenya. Faktor yang menyebabkan
diperbesar atau diperkecilnya suatu bangun ini disebut faktor dilatasi. Faktor
dilatasi ini dinotasikan dengan huruf kecil, misalnya k.
• Jika k 1 atau k 1, maka hasil dilatasinya diperbesar
• Jika -1 k 1, maka hasil dilatasinya diperkecil
• Jika k = 1, maka hasil dilatasinya tidak mengalami perubahan
12

Sekarang, perhatikan lingkaran pada Gambar 6.10 yang berpusat di titik


P(4, 2) dan melalui titik Q(4, 4) berikut yang didilatasi terhadap pusat O(0, 0)
dengan faktor skala . Bayangan yang diperoleh adalah lingkaran yang

berpusat di titik P’(2, 1) dan melalui titik Q’(2, 2). Lingkaran ini sebangun
dengan lingkaran P dengan ukuran diperkecil.

kalian dapat menentukan lingkaran hasil dilatasi ini dengan menggunakan


matriks seperti berikut.
P Q P’ Q’

( )=( )( ) ( )

Dengan dilatasi terhadap pusat O(0, 0) dan faktor skala , diperoleh

lingkaran dengan titik pusat P’(2, 1) dan melalui titik Q’(2, 2).
Secara umum, dilatasi ini sebagai berikut.
• Titik P(a, b) didilatasi terhadap pusat O(0, 0) dengan faktor skala k
menghasilkan titik, P’ ( ka, kb)

Secara matematis, ditulis:


13

Kalian dapat menyatakannya dalam bentuk matriks berikut.

( )=( )=( )

 Titik P(a, b) didilatasi terhadap pusat F(m, n) dengan faktor skala k


menghasilkan titik P’( k (a – m)+ m, k (b- n)+ n)
Secara matematis, ditulis:

Kalian dapat menyatakannya dalam bentuk matriks berikut.

( )=( )( )+( )

Contoh:
Tentukanlah bayangan titik P(5, 6) jika didilatasikan oleh:
1. [O, 3]

Jawab:
| |
P(5, 6) P’(3. 5, 3. 6) = P’(15,18)
Jadi, titik P’(15,18)

2.3 Komposisi Transformasi dengan Matriks


Transformasi T memetakan titik P(x, y) P’(x’, y’). Hubungan antara
(x’, y’) dengan (x, y) ditentukan oleh:

atau ( ) = ( )( )

Dengan demikian, matriks yang bersesuaian dengan transformasi T adalah

M=( )
14

Berikut ini adalah tabel matriks-matriks transformasi geometri berordo 2 x 2.


No Transformasi Pemetaan Matriks
Transformasi

1. Indentitas (I) ( )

2. Dilatasi dengan faktor skala k ( )

3. Refleksi (M) ( )
a. terhadap sumbu-x (M x )
( )
b. terhadap sumbu-y (M y )

c. terhadap garis y = x (M y = ( )
x)
( )
d. terhadap garis y = -x (M y =
-x )

4 Rotasi terhadap titik asal ( )


O(0,0)

a. Sebesar ( ) ( )

b. Sebesar ( ) ( )

c. Sebesar - ( )
( )

d. Sebesar (setengah putaran)


15

Jika dan masing-masing adalah transformasi yang bersesuaian


dengan matriks-matriks.

=( ) dan =( )

maka komposisi transformasi yang dinyatakan dengan:


a. bersesuaian dengan perkalian matriks

( )x( )

a. . bersesuaian dengan perkalian matriks

( )x( )

Hasil perkalian belum tentu sama dengan hasil perkalian

2.4 Cara menyelesaikan soal-soal tentang Transformasi Geometri


Contoh Soal
1) Translasi
 Bayangan titik , jika digeser satuan ke kanan dan
satuan ke atas adalah . . .
Jawab :
𝑇(5)

Jadi
 Translasi yang sesuai untuk menggeser titik
sehingga diperoleh bayangan adalah . . .
Jawab :
( )

Jadi T = ( )
16

 Titik asal dari yang merupakan bayangan translasi


adalah . . .
Jawab :
( )
Jadi

2) Refleksi
 Titik dicerminkan terhadap garis .
Bayangan titik A tersebut adalah . . .
Jawab :

 Bayangan titik oleh refleksi terhadap sumbu


dan dilanjutkan refleksi terhadap titik pangkal
adalah . . .
Jawab :
 Titik K dicerminkan terhadap sumbu .
Bayangan titik tersebut adalah . . .
Jawab :

3) Rotasi
 Persamaan bayangan garis setelah
dirotasikan pada pangkal koordinat dengan sudut
putaran , adalah . . .
Jawab :
R berarti :

disubstitusi ke :

– –
17

Jadi bayangannya: –

 Tentukan bayangan titik oleh rotasi


dengan koordinat titik adalah . . .
Jawab :

( ) ( )( ) ( )

( )( ) ( )

( )( ) ( )

( ) ( ) ( )

Jadi bayangan

4) Dilatasi
 Bayangan titik oleh dilatasi adalah . . .
Jawab :

( ) ( )

( )
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Transformasi Geometri adalah perubahan kedudukan suatu titik pada


koordinat Cartesius sesuai dengan aturan tertentu. Transformasi bisa juga
dilakukan pada kumpulan titik yang membentuk bidang/bangun tertentu.
Translasi (pergeseran) adalah transformasi yang memindahkan setiap
titik pada bidang dengan jarak dan arah tertentu. Refleksi (pencerminan)
adalah translasi yang memindahkan setiap titik pada bidang dengan sifat
pencerminan. Rotasi (perputaran) adalah transformasi dengan cara memutar
objek dengan titik pusat tertentu. Dilatasi (perkalian) adalah transformasi
yang mengubah ukuran bangun, tetapi tidak mengubah ukuran bentuknya

3.2. Saran

Setelah adanya makalah mengenai Transformasi Geometri ini penulis


mengharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca dan terutama bagi pelajar
yang membutuhkan ilmu ini.

18
DAFTAR PUSTAKA

Pesta dan Cecep Anwar. 2008. Matematika Aplikasi Jilid. Jakarta: Pusat,
pembukaan, Pendidikan Nasional Kementrian Pendidikan.

Zuliana, Eka. 2015. Mandiri Matematika. Jakarta: Erlangga.

19

Anda mungkin juga menyukai