Disusun Oleh:
Kelompok 5
1. Tresya Dian Natasyah (06131382227079) / 05
2. Isma Agustina (06131382227084) / 10
3. Nia Sabrina (06131382227092) / 18
4. Soultan Sago (06131382227094) / 20
5. M Gema Rizky Ramadhan (06131382227099) / 24
DOSEN PENGAMPU:
Dr. Somakim, M.Pd.
Nabilah Mansur, M.Pd.
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
PALEMBANG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
tugas makalah yang berjudul “Transformasi Geometri” ini dengan baik meskipun
banyak kekurangan di dalamnya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
pada Mata Kuliah Geometri dan Pengukuran. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang macam-macam transformasi
geometri beserta cara menyelesaikan soal-soalnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Matematika sebagai salah satu mata pelajaran dasar pada setiap jenjang
pendidikan formal yang memegang peran penting. Matematika merupakan
alat yang dapat memperjelas dan menyederhanakan suatu keadaan atau situasi
melalui abstrak, idealisasi, atau generalisasi untuk menjadi suatu studi ataupun
pemecahan masalah.
Di dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita menjumpai peristiwa atau
kegiatan yang berhubungan dengan Ilmu Matematika. Salah satunya
“Transformasi Geometri”. Transformasi Geometri telah dikenal sejak lama,
dari zaman babilonia, yunani, para ahli aljabar muslim abad ke-9 sampai ke-
15 dan dilanjutkan matematikawan eropa abad ke-18 dua dekade pertama abad
ke-19. Transformasi Geometri digunakan sebagai contoh seseorang yang
berada di escalator. Ketika seseorang berada di escalator, yang berubah adalah
tempat atau posisi orang tersebut tidak berputar, tidak bertambah tinggi, tidak
memendek atau tidak berubah bentuk, namun escalator yang membawa orang
tersebut berpindah dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas. Aplikasi yang
lainnya bisa kita lihat, seperti ukir-ukiran bali, gapura dan arsitektur pura di
Bali.
1
2
1.3. Tujuan
PEMBAHASAN
Gambar a) translasi
3
4
( )=( )( )
adalah ( ), sehingga
( )=( )( )
adalah ( ), sehingga
( )=( )( )
adalah ( ), sehingga
( )=( )( )
O(0,0)
A(a, b) F(-a, -b)
Titik asal
a’ = -a a’ = -1.a + 0. b,
b’= -b b’ = -1. a - 1.b
Matriks transformasi untuk pencerminan ini
adalah ( ), sehingga
( )=( )( )
( )=( )( )+( )
( )=( )( )+( )
Sekarang, jika titik A(a, b) dicerminkan terhadap dua garis yang saling
berpotongan tegak lurus, misalnya pencerminan terhadap garis x = h,
dilanjutkan dengan pencerminan terhadap garis y = m. Diperoleh bayangan A”
sebagai berikut.
Garis x = h Garis y = m
A(a, b) A’(2h – a,b) A”(2h – a, 2m - b )
9
Sumbu x
Sumbu y
Garis y = x
Garis y = -x
Titik (0,0)
Garis x = h
Garis y = k
Titik (h, k) – –
Misalkan, posisi awal pensil jangka pada titik A(a, b). Setelah dirotasi
sebesar dengan pusat titik O, posisi pensil jangka ini berada pada titik A(a’,
b’) seperti pada gambar berikut.
10
Posisi awal pensil jangka ini dapat pula ditulis dalam koordinat kutub,
A(r cos , r sin ). Adapun posisi pensil jangka setelah diputar sebesar
dengan arah berlawanan dengan arah perputaran jarum dapat ditulis sebagai
A’(r cos ( + ))
Jadi, dinyatakan dalam bentuk matriks, persamaan tersebut menjadi
matriks berikut.
( )=( )
=( )
=( )
=( )( )
Adapun untuk rotasi sebesar dengan pusat titik P(m, n) dapat ditentukan
sebagai berikut.
Nilai bertanda positif jika arah putaran sudut berlawanan dengan arah
perputaran jarum jam dan bertanda negatif jika arah putaran sudut searah
dengan arah perputaran jarum jam.
11
Bagaimana jika titik A(a, b) dirotasi sebesar dengan pusat titik O(0, 0).
Kemudian, rotasi lagi sebesar dengan pusat yang sama?
Perhatikan gambar berikut!
Tampak bahwa posisi rotasi sebesar dengan pusat titik O(0, 0).
Kemudian dilanjutkan rotasi sebesar dengan pusat yang sama diwakili oleh
rotasi sebesar ( dengan pusat titik O(0, 0).
Akibatnya, bayangan titik A dapat kalian tentukan sebagai berikut.
( )=( )
berpusat di titik P’(2, 1) dan melalui titik Q’(2, 2). Lingkaran ini sebangun
dengan lingkaran P dengan ukuran diperkecil.
( )=( )( ) ( )
lingkaran dengan titik pusat P’(2, 1) dan melalui titik Q’(2, 2).
Secara umum, dilatasi ini sebagai berikut.
• Titik P(a, b) didilatasi terhadap pusat O(0, 0) dengan faktor skala k
menghasilkan titik, P’ ( ka, kb)
( )=( )=( )
( )=( )( )+( )
Contoh:
Tentukanlah bayangan titik P(5, 6) jika didilatasikan oleh:
1. [O, 3]
Jawab:
| |
P(5, 6) P’(3. 5, 3. 6) = P’(15,18)
Jadi, titik P’(15,18)
atau ( ) = ( )( )
M=( )
14
1. Indentitas (I) ( )
3. Refleksi (M) ( )
a. terhadap sumbu-x (M x )
( )
b. terhadap sumbu-y (M y )
c. terhadap garis y = x (M y = ( )
x)
( )
d. terhadap garis y = -x (M y =
-x )
a. Sebesar ( ) ( )
b. Sebesar ( ) ( )
c. Sebesar - ( )
( )
=( ) dan =( )
( )x( )
( )x( )
Jadi
Translasi yang sesuai untuk menggeser titik
sehingga diperoleh bayangan adalah . . .
Jawab :
( )
Jadi T = ( )
16
2) Refleksi
Titik dicerminkan terhadap garis .
Bayangan titik A tersebut adalah . . .
Jawab :
3) Rotasi
Persamaan bayangan garis setelah
dirotasikan pada pangkal koordinat dengan sudut
putaran , adalah . . .
Jawab :
R berarti :
disubstitusi ke :
– –
17
Jadi bayangannya: –
( ) ( )( ) ( )
( )( ) ( )
( )( ) ( )
( ) ( ) ( )
Jadi bayangan
4) Dilatasi
Bayangan titik oleh dilatasi adalah . . .
Jawab :
( ) ( )
( )
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
18
DAFTAR PUSTAKA
Pesta dan Cecep Anwar. 2008. Matematika Aplikasi Jilid. Jakarta: Pusat,
pembukaan, Pendidikan Nasional Kementrian Pendidikan.
19