TRANSFORMASI GEOMETRI
PEMBIMBING :
Ridwuan S.P.D
PENYUSUN :
1. Alvin Novanda Galuh Putra (03)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul “Transformnasi
Geometri”.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan pada junjungan kita yaitu Nabi
Muhamad SAW, yang telah membawa kita pada alam yang penuh dengan cahaya ilmu
pengetahuan ini.
Tugas ini dapat diselesaikan karena ada dukungan yang sangat besar dari beberapa
pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah
memberikan dukungan kepada kami dan juga terima kasih kepada Ibu Ana yang senantiasa
memberikan bimbingan kepada kami.
Dan kami sebagai penulis juga mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila pada
makalah yang kami susun terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Maka dari itu, kami
mengaharapkan kepada para pembaca untuk memberikan kritik inovatif yang dapat menjadi
pelajaran bagi kami kedepan. Harapan kami, semoga makalah ini bermanfa’at bagi kami dan
juga bagi para pembaca.
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................... 1
1.3 Tujuan............................................................................................. 1
1.4 Manfaat........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Definisi Transformasi Geometri....................................... 3
2.2 Kaidah Macam-macam Transformasi Geometri............................. 3
2.3 Komposisi Transformasi dengan Matriks....................................... 13
2.4 cara menyelesaikan soal-soal tentang geometri transformasi.........14
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..................................................................................... 17
3.2 Saran............................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 18
BAB I
PENDAHULUAN
1.4 Manfaat
1. Suatu resolusi dalam kehidupan kita. Hak ini dapat berupa pergeseran ,
percerminan, perputaran dan perubahan ukuran suatu keadaan tertentu.
2. Transformasi atau perubahan adalah karena menginginan kehidupan yang
dipenuhi dengan kebaikan dan jauh keburukan.
3. Pergeseran atau perpindahan orang pada ekslator dan lift.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Transformasi Geometri
Transformasi digunakan untuk untuk memindahkan suatu titik atau bangun pada suatu
bidang. Transformasi geometri adalah bagian dari geometri yang membahas tentang
perubahan (letak,bentuk , penyajian) yang didasarkan dengan gambar dan matriks.
A. Translasi (Pergeseran)
Translasi atau pergeseran adalah transformasi yang memindahkan setiap titik
pada bidang menurut jarak dan arah tertentu. Memindahkan tanpa mengubah ukuran
dan tanpa memutar. Kata kuncinya transformasi ke arah yang sama dan ke jarak yang
sama.
Gambar a) translasi
Secara matematis dituliskan sebagai berikut:
B. Refleksi (Pencerminan)
Kalian pasti sering bercermin. Ketika bercermin, amatilah diri dan bayangan kalian.
Apakah memiliki bentuk dan ukuran yang sama? Amati pula jarak diri kalian ke cermin.
Samakah dengan jarak bayangan kalian ke cermin? Dengan bercermin dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan tersebut, kalian akan menemukan beberapa sifat pencerminan.
Sekarang, perhatikan lingkaran Q yang dicerminkan terhadap sumbu-y berikut ini.
O(0,0)
A(a, b) F(-a, -b)
Titik asal
a’ = -a → a’ = -1.a + 0. b,
b’= -b → b’ = -1. a - 1.b
Matriks transformasi untuk pencerminan ini adalah
( ) (
H= a ' = 1 0
b' 0 −1 ) (ba) + (20k )
Bagaimana jika dua refleksi dikomposisikan?
Misalnya, titik A(a, b) dicerminkan terhadap garis x = h. Kemudian,
dilanjutkan dengan pencerminan terhadap garis x = k.
Untuk mengetahui pencerminan ini, amatilah gambar berikut!
Sumbu x A( x , y)→ A ’ (x ,− y )
Garis y = x A( x , y)→ A ’ ( y , x )
Misalkan, posisi awal pensil jangka pada titik A(a, b). Setelah dirotasi sebesar
dengan pusat titik O, posisi pensil jangka ini berada pada titik A(a’, b’) seperti pada
gambar berikut.
Posisi awal pensil jangka ini dapat pula ditulis dalam koordinat kutub, A(r cos , r sin
θ ). Adapun posisi pensil jangka setelah diputar sebesar dengan arah berlawanan
dengan arah perputaran jarum dapat ditulis sebagai A’(r cos ( + ))
Jadi, dinyatakan dalam bentuk matriks, persamaan tersebut menjadi matriks berikut.
A '=( )
a'
b'
=¿
=( asin❑+ b cos❑ )
cos❑−b sin ❑
=(
sin❑ b cos ❑ )( b )
cos ❑−sin❑ a
(cos
sin❑ b cos ❑ )(b )
❑−sin❑ a
Uraian ini menggambarkan rumus rotasi sebesar dengan pusat titik O(0, 0)
sebagai berikut.
Adapun untuk rotasi sebesar dengan pusat titik P(m, n) dapat ditentukan sebagai berikut.
Nilai bertanda positif jika arah putaran sudut berlawanan dengan arah perputaran
jarum jam dan bertanda negatif jika arah putaran sudut searah dengan arah perputaran
jarum jam.
Bagaimana jika titik A(a, b) dirotasi sebesar dengan pusat titik O(0, 0).
Kemudian, rotasi lagi sebesar β dengan pusat yang sama?
Perhatikan gambar berikut!
Tampak bahwa posisi rotasi sebesar dengan pusat titik O(0, 0). Kemudian
dilanjutkan rotasi sebesar β dengan pusat yang sama diwakili oleh rotasi sebesar (α + β ¿
dengan pusat titik O(0, 0).
Akibatnya, bayangan titik A dapat kalian tentukan sebagai berikut.
Contoh :
Tentukan bayangan titik A(-1, -2) yang dirotasi berturut-turut sebesar 180° dan 90°
berlawanan dengan arah perputaran jarum jam dengan pusat yang sama, yaitu titik O(0, 0).
A. Dilatasi (Perkalian)
Aini dan teman-temannya berkunjung ke IPTN. Di sana, mereka mengamati miniatur
sebuah pesawat terbang. Miniatur pesawat terbang ini mempunyai bentuk yang sama
dengan pesawat terbangsesungguhnya, tetapi ukurannya lebih kecil. Bentuk seperti
miniatur pesawat terbang ini telah mengalami dilatasi diperkecil dari pesawat terbang
sesungguhnya.
Selain dilatasi diperkecil, terdapat pula dilatasi diperbesar, misalnya pencetakan foto
yang diperbesar dari klisenya. Faktor yang menyebabkan diperbesar atau diperkecilnya
suatu bangun ini disebut faktor dilatasi. Faktor dilatasi ini dinotasikan dengan huruf kecil,
misalnya k.
• Jika k ¿−¿1 atau k ¿ 1, maka hasil dilatasinya diperbesar
• Jika -1 ¿ k ¿1, maka hasil dilatasinya diperkecil
• Jika k = 1, maka hasil dilatasinya tidak mengalami perubahan
Sekarang, perhatikan lingkaran pada Gambar 6.10 yang berpusat di titik P(4, 2) dan
1
melalui titik Q(4, 4) berikut yang didilatasi terhadap pusat O(0, 0) dengan faktor skala .
2
Bayangan yang diperoleh adalah lingkaran yang berpusat di titik P’(2, 1) dan melalui titik
Q’(2, 2). Lingkaran ini sebangun dengan lingkaran P dengan ukuran diperkecil.
kalian dapat menentukan lingkaran hasil dilatasi ini dengan menggunakan matriks
seperti berikut.
P Q P’ Q’
( )
1
0
( x '1
y '1
x'2
y'2 )
=
2
0
1 ( 42 44 )=(21 22)
2
1
Dengan dilatasi terhadap pusat O(0, 0) dan faktor skala , diperoleh lingkaran dengan
2
titik pusat P’(2, 1) dan melalui titik Q’(2, 2).
Secara umum, dilatasi ini sebagai berikut.
• Titik P(a, b) didilatasi terhadap pusat O(0, 0) dengan faktor skala k menghasilkan titik,
P’ ( ka, kb)
Secara matematis, ditulis:
b'( ) ( ) ( a−m
P '= a ' = k 0
0 k b−n ) ( n )
+
m
Contoh:
Tentukanlah bayangan titik P(5, 6) jika didilatasikan oleh:
1. [O, 3]
Jawab:
|0,3|
P(5, 6) P’(3. 5, 3. 6) = P’(15,18)
Jadi, titik P’(15,18)
( ) ( )( )
x' a b x '
x ' =ax +by atau y ' = c d y y =cx+ dy
M= ( ac db )
Berikut ini adalah tabel matriks-matriks transformasi geometri berordo 2 x 2.
No Transformasi Pemetaan Matriks
Transformasi
1. Indentitas (I) ( x , y ) →( x , y )
(10 01 )
2. Dilatasi dengan faktor skala k ( x , y ) →(kx , ky )
(0k 0k )
3. Refleksi (M) ( x , y ) →( x ,− y )
(10 0
−1 )
a. terhadap sumbu-x (M x ) ( x , y ) → (−x , y )
'
x =x cos θ− y sin θ
a. Sebesar θ ( R0 )
'
y =x cos θ− y sin θ
(01 −1
0 )
π
b. Sebesar (+90 o)
2 ( x , y ) → (− y , x )
(−10 10)
π ( x , y ) → ( y ,−x )
c. Sebesar - (−90 o)
2
( x , y ) → (− y ,−x )
(−10 −10 )
d. Sebesar π (setengah putaran)
M1 = ( ac db) dan M =( eg hf )
2
M 2 . M 1=¿ ( eg hf )x ( ac db )
a. T 1 . T 2bersesuaian dengan perkalian matriks
M 1. . M 2=¿ ( ac db )x( eg hf )
Hasil perkalian M 1. . M 2 belum tentu sama dengan hasil perkalian M 2 . M 1
P(5 , 3) T ()
a
b
P ’(3 , 1)
Jadi T = ( )
8
−4
Titik asal dari C ’(3 , 4) yang merupakan bayangan translasi T (6 , 3)
adalah . . .
Jawab :
C ’ (3 , 4) ( )
T 6
−3
C (x , y )
JadiC=(3 ,1)
2) Refleksi
Titik A(3 , 4) dicerminkan terhadap garis y=x .
Bayangan titik A tersebut adalah . . .
Jawab :
A ”(4 ,3)
Bayangan titik R(6 ,7)oleh refleksi terhadap sumbu Y
dan dilanjutkan refleksi terhadap titik pangkal O(0,0)
adalah . . .
Jawab : R ”(6 , 7)
Titik K (6 , 8) dicerminkan terhadap sumbu Y .
Bayangan titik K tersebut adalah . . .
Jawab :
K ’(6 , 8)
3) Rotasi
Persamaan bayangan garis x + y=6 setelah
dirotasikan pada pangkal koordinat dengan sudut
putaran +90 0, adalah . . .
Jawab :
R+90 o berarti : x ’=− y → y=−x ’
y ’=x → x= y ’
disubstitusi ke : x + y=6
y ’+(−x ’ )=6
y ’ – x ’=6 → x ’ – y ’=6
Jadi bayangannya: x – y=6
( xy '' )=(cossin90−sin
90 cos 90 )( y−b ) ( b )
90 x−a + a
( 1 0 )(−3−2) ( 2 )
¿ 0−1 5−1 + −1
( 1 0 )(−5) ( 2 )
¿ 0−1 6 + −1
¿ ( 6 ) + (−1 )=( 4 )
−5 2 8
Jadi bayangan (4 , 8)
4) Dilatasi
Bayangan titik (9 , 3) oleh dilatasi [O, 1/3] adalah . . .
Jawab :
( xy '' )= 13 (93 )
¿ 3
( 1)
Jadi bayangan(3 , 1)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a) Transformasi Geometri adalah perubahan kedudukan suatu titik pada koordinat
Cartesius sesuai dengan aturan tertentu. Transformasi bisa juga dilakukan pada
kumpulan titik yang membentuk bidang/bangun tertentu.
b) Translasi (pergeseran) adalah transformasi yang memidahkan setiap titik pada
bidang dengan jarak dan arah tertentu.
c) Refleksi (pencerminan) adalah translasi yang memindahkan setiap titik pada
bidang dengan sifat pencerminan.
d) Rotasi (perputaran) adalah transformasi dengan cara memutar objek dengan titik
pusat tertentu.
e) Dilatasi (perkalian) adalah transformasi yang mengubah ukuran bangun, tetapi
tidak mengubah ukuran bentuknya
3.2 Saran
Setelah adanya makalah matematika sekolah SMKN 2 Kota Mojokerto penulis harapkan
dapat bermanfaat bagi pembaca dan terutama bagi pelajar yang membutuhkan ilmu ini.