Oleh:
Desarah Nur Azizah
Fika Alma Nurhusni
Novi Pebriawati
Dzikri Nashrul Fauzi
Intan Nurjanah
(142151206)
(142151179)
(142151044)
(142151021)
(132151155)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt. Karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya penulis mampu menyelesaikan makalah berjudul Sistem
Persamaan Linear. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Aljabar Linear.
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dihadapkan pada suatu masalah
perhitungan yang melibatkan beberapa variabel. Sebagai contoh, berapa harga
minyak /liter jika yang diketahui adalah harga /tong, atau berapa jumlah bahan
bakar yang diperlukan untuk menempuh jarak tertentu, dan sebagainya.
Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan menggunakan sistem persamaan
linear. Sistem persamaan linear adalah gabungan dua atau lebih persamaan linear
yang saling berkaitan satu dengan lainnya.
Penulis menyadari bahwa selama penulisan makalah ini, penulis banyak
bantuan dari berbagai pihak yang telah berkontribusi dan memberikan dorongan
oleh sebab itu, penulis mengucapkan terimakasih yang sebanyaknya-banyaknya.
Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih memiliki
banyak kekurangan. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini
bisa memberikan manfaat bagi penulis dan bagi pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN..................................................................................1
PEMBAHASAN.....................................................................................4
Wilhelm Jordan (1842-1899) adalah seorang insinyur Jerman yang ahli dalam
bidang geodesi. Sumbangannya untuk penyelesaian sistem linear dalam buku
populernya, Handbuch de Vermessungskunde (Buku panduan Geodesi) pada
tahun 1988.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan sistem persamaan linear?
2. Bagaimana menyelesaikan sistem persamaan linear?
3. Apa yang dimaksud dengan sistem persamaan linear homogen?
C. Tujuan Makalah
Sejalan dengan rumusan masalah diatas, tujuan penulisan makalah ini yaitu
1.
2.
3.
1.
2.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Persamaan Linear
Suatu persamaan linear yang mengandung n peubah x1,x2,,xn
dinyatakan dalam bentuk a1x1+ a2x2+ + anxn= b dengan a1, a2, , an, b
adalah konstanta riil dan a1,a2 tidak keduanya nol. Persamaan linear tidak
mengandung hasil kali atau akar dari variabel. Seluruh variabel yang ada
hanya dalam bentuk pangkat pertama dan bukan merupakan argumen dan
fungsi trigonometri, fungsi logaritma ataupun fungsi exponensial.
Contoh 2.1.1:
a. x + y = 4 persamaan linear dengan 2 peubah
b. 2x 3y = 2z+1 persamaan linear dengan 3 peubah
c. 2 log x + log y = 2 bukan persamaan linear
d. 2ex = 2x+ 3 bukan persamaan linear
Definisi SPL : Himpunan berhingga dari persamaan linear atau suatu
sistem yang memiliki m persamaan dan n variabel.
( Bilangan yang tidak diketahui ).
Contoh :
2 3 4
3 4 5
1. Eliminasi
Contoh:
x 1+3 x 2=7
x1 +x 2=3
Penyelesaian:
x 1 +3 x 2=7
x 1 + x 2=3
2 x 2=4
x2 =2
x 1 +3 x2 =7
3 x 1 +3 x2=9
2 x 1=2
x2 =1
2. Substitusi
Contoh:
x 1+3 x 2=7
x 1+ x 2=3
Penyelesaian:
x 1+3 x 2=7
x 1=73 x 2
-
x 1+ x 2=3
( 73 x 2 ) +x 2=3
3 x 2 + x 2=7 +3
2 x 2=4
x 2=2
x 1=73 x 2
x 1=73 ( 2 ) =76=1
x 1 +3 x 2=7
x 1 + x 2=3
2 x 2=4
x2 =2
#Substitusi
x 1+ x 2=3
x 1+2=3
x 1=1
4. Grafik
Contoh :
x 1+ x 2=3
persamaan 1
x 1=0
x 2=0
maka
maka
x 2=3
x 1=3
Untuk persamaan 2
x 1+3 x 2=7
Jika
x 1=0
x 2=0
maka
maka
x 2=
7
3
x 1=7
Dengan menggunakan Eliminasi akan dicari titik potong kedua grafik tersebut
x 1+3 x 2=7
x1 + x 2=3
Penyelesaian:
x 1 +3 x 2=7
x 1 + x 2=3
2 x 2=4
x2 =2
x 1 +3 x2 =7
3 x 1 +3 x2=9
2 x 1=2
x2 =1
x 1=1
dan
x 2=2
Konsisten
Tidak Konsisten, jika garis l1 dan l2 sejajar. Kedua garis tidak berpotongan
dan konsekuensi sistem tidak memiliki solusi
2 4 x 1 +2 x2 =8
4 x 1 +2 x2 =8
1 4 x 1 +2 x2 =8 _
0
= 0 (Solusi Banyak)
2 2 x 1 +4 x2 =6
2 x 1 +4 x2 =5
1 2 x 1 +4 x2 =5 _
0 1 (Tidak konsisten/ tidak ada
solusi)
0 = Konstanta
B. Operasi Baris Elementer
Pada bagian ini kita akan memberikan prosedur yang sistematik untuk
memecahkan sistem-sistem persamaan linear; prosedur tersebut didasarkan
kepada gagasan untuk mereduksi matriks yang diperbesar menjadi bentuk
yang cukup sederhana sehingga sistem persamaan tersebut dapat
dipecahkan dengan memeriksa sistem tersebut.
1 0 01
0 1 02
0 0 13
]
Matriks di atas adalah contoh matriks yang dinyatakan dalam bentuk
Jika baris tidak terdiri seluruhnya dari nol, maka bilangan taknol pertama
Berikut ini adalah beberapa contoh matriks dalam bentuk seselon baris terreduksi.
1 0 0 4
0 1 0 7
0 0 1 1
] [ ]
1 0 0
0 1 0
0 0 1
[ ]
0 1 2 0 1
00 0 13
00 0 00
00 0 00
[ ]
0 0
0 0
1 2 39
0 1 56
0 0 12
] [ ] [
1 1 0
0 1 0
0 0 0
0 1 260
0 0 120
0 0 001
Tidak sukar untuk memantau apabila matriks dalam bentuk eselon baris harus
mempunyai nol di bawah setiap 1 utama. Bertentangan dengan hal ini, matriks dalam
bentuk eselon baris terreduksi harus mempunyai nol di atas dan di bawah masingmasing 1 utama.
Prosedur untuk meredusi matriks menjadi bentuk eselon baris
tereduksi
dinamakan
eliminasi
Gauss-Jordan,
sedangkan
untuk
+ 3x2 2x3
2x1
2x1
+ 6x2
+ 2x5
+ 10x4
=0
+ 15x6 = 5
1
2
0
2
3 2 0 2 0 0
6 52 4 31
0 5 10 0 15 5
6 0 8 4 18 6
Dengan menambahkan -2 kali baris pertama pada baris kedua dan keempat maka
akan mendapatkan
1
0
0
0
3 2 0 2 0 0
0 12 0 3 1
0 5 10 0 15 5
0 4 8 0 18 6
1
0
0
0
3 2 0 2 0 0
0 1 2 0 31
0 0 0 0 00
0 0 0 0 62
1
0
0
0
0
3 2 0 2 0
1
0 1 2 0 3
1
0 0 0 0 1
3
0 0 0 0 0
0
Dengan menambahkan -3 kali baris ketiga pada baris kedua dan kemudian
menambahkan 2 kali baris kedua dari matriks yang dihasilkan pada baris pertama
maka akan menghasilkan bentuk eselon baris terreduksi
1
0
0
0
0
3 2 0 2 0
0
0 1 2 0 0
1
0 0 0 0 1
3
0 0 0 0 0
0
+ 3x2
x3
+ 4x4 + 2x5
=0
+ 2x4
=0
x6
1
3
x6 =
1
3
Jika kita menetapkan nilai-nilai sebarang r, s, dan t berurutan untuk x2, x4, dan x5,
maka himpunan pemecahan tersebut diberikan oleh rumus-rumus
x1 = 3r 4s 2t , x2 = r , x3 = 2s , x4 = s , x5 = t , x6 =
1
3
Contoh 2:
Pecahkanlah dengan menggunakan eliminasi Gauss-Jordan.
x 1+2 x 2+ X 3=6
x 1+3 x 2 +2 x 3=9
2 x 1 + x 2+ 2 x 3=12
Penyelesaian:
Maka matriks yang diperbesar dari sistem tersebut adalah:
1 2 16
1 3 29
2 1 2 12
Cara mereduksi matriks ini yaitu jumlahkan baris kedua dengan negatif satu kali
baris pertama, lalu jumlahkan baris ketiga dengan negatif dua kali baris pertama,
maka kita dapatkan
1 2 16
0 1 13
0 3 0 0
Karena baris kedua sudah terdapat satu utama, maka angka di bawah satu utama
harus nol. Oleh karena itu, jumlahkan baris ketiga dengan tiga kali baris kedua.
Maka diperoleh
1 2 16
0 1 13
0 0 39
[ ]
Buat satu utama dibaris ketiga dengan cara mengalikan baris ketiga dengan
1
3
[ ]
1 2 16
0 1 13
0 0 13
[ ]
Jumlahkan baris pertama dengan negatif dua kali baris kedua, sehingga hasil dari
reduksi menjadi bentuk eselon baris tereduksi seperti ini
1 0 03
0 1 00
0 0 13
[ ]
1
0
0
0
0
3 2 0 2 0
0
0 1 2 0 0
1
0 0 0 0 1
3
0 0 0 0 0
0
+ 3x2
2x3
x3
+ 2x5
=0
+ 2x4
+ 3x6 = 1
x6
1
3
1
3
Langkah 2.
Mulailah dengan persamaan bawah dan bekerjalah ke arah atas, substitusikan secara
keseluruhan masing-masing persamaan ke dalam semua persamaan yang di atasnya.
Dengan mensubstitusikan x6 =
1
3
menghasilkan
x1 = 3x2 + 2x3 2x5
x3 = 2x4
x6 =
1
3
1
3
Langkah 3.
Tetapkanlah nilai-nilai sebarang pada setiap peubah tak utama.
Jika kita menetapkan nilai-nilai sebarang r, s, dan t berurutan untuk x2, x4, dan x5,
maka himpunan pemecahan tersebut diberikan oleh rumus-rumus
x1 = 3r 4s 2t , x2 = r , x3 = 2s , x4 = s , x5 = t , x6 =
1
3
1 1 16
1 2 3 14
1 4 9 36
Jumlahkan baris kedua dengan negatif baris pertama dan jumlahkan baris ketiga
dengan negatif baris pertama
1 1 16
0 1 28
0 3 8 30
[ ]
1 1 16
0 1 28
0 0 26
= 8-6 =2
x1 + x2 + x3 = 6
x1 + 2+ 3 = 6
x1 = 6-5 =1
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {1,2,3}
C. Sistem Persamaan Linear Homogen
Sebuah sistem persamaan-persamaan linear dikatakan homogen jika
semua suku konstan sama dengan nol; yakni sistem tersebut mempunyai
bentuk
a11x1 + a12x2 + + a1nxn = 0
a21x2 + a22x2 + + a2nxn = 0
:
salah satu di antara pemecahan ini adalah pemecahan trivial, maka kita
dapat membuat pernyataan berikut.
Untuk sistem persamaan-persamaan linear homogen, maka persis
salah satu di antara pernyataan berikut benar.
1
2
pemecahan tak trivial ; yakni, jika sistem tersebut melibatkan lebih banyak
bilangan tak diketahui dari banyaknya persamaan. Untuk melihat mengapa
hanya demikian, tinjaulah contoh berikut dari empat persamaan dengan
lima bilangan tak diketahui.
Contoh 1:
Pecahkanlah sistem persamaan-persamaan linear homogen berikut
dengan menggunakan eliminasi Gauss-Jordan.
2X + 2X2 X3
+ X5
=0
-X1 X2 + 2X3 X4 + X5 = 0
X1 + X2 2X3 - 5X5
X3 + X4 + X5
Matriks
yang
diperbesar
2
2 1 0 1 0
1 1 2 3 1 0
1 1 2
0 1 0
0 0 1
1 1 0
untuk
=0
=0
sistem
tersebut
adalah
Dengan mereduksi matriks ini menjadi bentuk eselon baris tereduksi, maka kita
dapatkan
1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
X2 = s,
X3 = -t ,
X4 = 0,
X5 = t
=0
2X1 + X2 + X3
=0
X1 + X2 + 2X3
=0
Penyelesaian:
Maka matriks yang diperbesar dari sistem tersebut adalah:
[ ]
1 2 30
2 1 10
1 1 20
Cara mereduksi matriks ini yaitu jumlahkan baris kedua dengan negatif dua kali
baris pertama, lalu jumlahkan baris ketiga dengan baris pertama, maka kita
dapatkan
1 2
3 0
0 3 5 0
0 1 1 0
Untuk membuat satu utama dari dari baris kedua maka baris kedua harus kali (x)
negatif
[
[
1
3
,maka diperoleh
1 2
3 0
0
0 1
5/3
1 0
0 1
Jumlahkan baris ketiga dengan baris pertama agar dibawah satu utama nol
1 2
3 0
0
0 1
5/ 3
2/ 3 0
0 0
Buat satu utama dibaris ketiga dengan cara kali(x) baris ketiga dengan
1 2
3 0
0
0 1
5/ 3
1 0
0 0
3
2
5
3
Jumlah baris pertama dan negatif dua kali baris ketiga, sehingga hasil dari reduksi
menjadi bentuk eselon baris tereduksi seperti ini
1 0 00
0
0 1
0
10
0 0
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Sistem Persamaan Linear adalah suatu sistem yang memiliki m
persamaan dan n variabel (bilangan yang tidak diketahui). Suatu
persamaan linear yang mengandung n peubah x1,x2,,xn dinyatakan dalam
bentuk a1x1+ a2x2+ + anxn= b dengan a1, a2, , an, b adalah konstanta riil
dan a1,a2 tidak keduanya nol.
Persamaan linear tidak mengandung hasil kali atau akar dari
variabel.Prosedur yang sistematik untuk memecahkan sistem-sistem
persamaan linear dengan operasi baris elementer yaitu eliminasi gauss, dan
eliminasi gauss-jordan.
Sebuah sistem persamaan-persamaan linear dikatakan homogen jika
semua suku konstan sama dengan nol; yakni sistem tersebut mempunyai
bentuk
a11x1 + a12x2 + + a1nxn = 0
a21x2 + a22x2 + + a2nxn = 0
:
DAFTAR PUSTAKA
Anton, Howard. (1987). Aljabar Linear Elementer. Jakarta: Erlangga.
Sofyana051. (2010). Sejarah Sistem Persamaan Linear. [Online]. Tersedia:
http://sofyana051.blogspot.co.id/2010/10/sejarah-sistem-persamaanlinier.html. [04 September 2016].
LAMPIRAN
A Soal dan Penyelesaian Sistem Persamaan Linear (SPL)
1
Misalkan : a= x
6 3
+ =21
x x
dan
7 4
=2 !
x y
1
dan b= y
Maka :
6 3
+ =21
x y
7 4
+ =2 7 a+4 b=2 (persamaan 2)
x y
Eliminasi persamaan 1 dan 2:
2 a+b=7| 4|
7 a4 b=2|1|
8 a+4 b=28
7 a4 b=2
+
15 a=30
30
a=
15
a=2
x dan
adalah
1 1
x= = dan
a 2
1 1
y= =
b 3
1 1 12
Sehingga : 12 xy =12. 2 . 3 = 6 =2. Jadi, nilai 12 xy adalah 2.
2 x 3 y+z =6
x y + z=4
Penyelesaian :
Diketahui : x+ 2 y z=3
(persamaan 1)
2 x 3 y+z =6
.(persamaan 2)
x y + z=4
(persamaan 3)
Eliminasi persamaan 1 dan 2:
x +2 yz=3
2 x3 y + z=6
( persamaan 4)
+
3 x y=9
Eliminasi persamaan 2 dan 3:
2 x3 y + z=6
x y + z=4
( persamaan 5)
x2 y=2
Eliminasi persamaan 4 dan 5:
3 x y=9| 2|
x2 y=2| 1|
6 x2 y =18
x 2 y =2
5 x=16
16
x=
5
Substitusi
x=
16
5
pada persamaan 5:
x2 y=2
16
2 y =2
5
1016
2 y=
5
6
y=
10
3
y=
5
Substitusi
x dan
y ke dalam persamaan 1:
x+ 2 y z=3
16
3
+2. z=3
5
5
16 6
+ z=3
5 5
15 22
z=
5
5
7
z=
5
Jadi, nilai
x=
16
3
7
, y= , dan
5
5
5
y=1.800
Substitusi nilai
y=1.800
x+ 2 y =2.400+2. (1.800 )
2.400+ 3.600
6.000
Jadi, harga sebuah buku dan 2 buah bolpoint adalah Rp.6.000,00.
[ |]
4 2
3 4
1 2
6
1
0
b
4 1
()
[ |]
1
2
11
0
2
3
0
2
1
3
2
11
2
1
[ |]
1
2
0 1
0 0
1
3
2
1
0
b
11 2
( )
[ |]
1
2
3 4
1 2
1
3
2
1
0
b2 + (3 ) b1
b3 + (1 ) b1
[ |]
1
2
0 1
3
0
2
1
3
2
1
1
(0 )b3
1 3
x 1+ =
2 2
3 1
x 1=
2 2
x 1=
2
2
x 1=1
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah { 1,1 } .
Penyelesaian:
[
[
[
[
|]
|]
2
1
1
0
2
1 0 1 0
1 2 3 1 0 b1 tukar dengan b3
1
2 0 1 0
0
1
1 1 0
1
1
2
0
1
2 0 1 0
1 2 3 1 0 b2 +b 1
2
1 0 1 0 b3 + (2 ) b 1
0
1
1 1 0
|]
|]
1
0
0
0
1 2 0 1 0
0 0 3 0 0 b2 tukar dengan b4
0 3
0 3 0
0
0 1
1 1
1
0
0
0
1 2 0 1
0 1
1 1
0 3
0 3
0 0 3 0
0
0
0 b3 + (3 ) b 2
0
[
[
[
[
[
|] ( )
|]
1
0
0
0
1 2 0 1
0 1
1 1
0 0 3 0
0 0 3 0
0
1
0 b3
3
0
1
0
0
0
1 2 0 1
0 1
1 1
0 0
1 0
0 0 3 0
0
0
0 b4 +3 b 3
0
|]
|]
1
0
0
0
1 2 0
0 1
1
0 0
1
0 0
0
1
1
0
0
0
0 b 2b3
0
1
0
0
0
1 2 0
0 1
0
0 0
1
0 0
0
1
1
0
0
0
0 b 1+ 2b 2
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
Persamaan baru:
x 1+ x 2 + x 5=0
x 3 + x5 =0
x 4 =0
x 1=x 2x 5
x 3=x5
x 4=0
|]
1
1
0
0
0
0
0
0
Misalkan :
x 2= , x 5=
B Daftar Nilai
DAFTAR NILAI MATA KULIAH ALJABAR LINEAR
MATERI : SISTEM PERSAMAAN LINEAR (BAB II)
KELAS : VA
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
NPM
142151053
142151054
142151058
142151060
142151061
142151062
142151065
142151068
142151069
142151070
142151071
142151073
142151076
142151088
142151101
142151104
142151163
142151164
142151166
142151168
142151172
142151176
142151177
142151201
142151220
NAMA
Liana Dewi
Tia Nur Septiani
Sari Yunita K
Wilda Dinnur Hikmah
Pepy Risman M
Siti Sopiah
Rahmat Jaelani
Cici Nurjanah
Ryyan M R
Yani Lilis Istiqomah
Arif Rohman
Dery Rizki Pratama
Inke Danike
Jajang Kurniawan
Muh. Fajar Fazriansyah
Thursina W. Somantri
Gina Aryani
Rima Turyani
Dede Roswati
Siti Salamah
Siska Puspawati
Santi Maryani
Nandhita Aprilianti N
Mega Herlinda
Rizky Ashqi
NILAI
100
100
95
100
93
100
100
100
90
100
100
100
98
100
100
95
98
98
100
95
90
90
100
90
82
KELAS : VC
No.
1
2
3
4
5
6
NPM
142151118
142151130
142151134
142151140
142151142
142151160
NAMA
Ghea Nur Fadhilah Eka Putri
Wiwit Nurul Akmalia
Rahmi Sri Wahyuni
Dita Oktavianty
Rina Nuraeni
Yusi Lestari
NILAI
82
66
79
84
82
82
KELAS : VD
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
NPM
142151001
142151002
142151003
142151005
142151006
142151008
142151009
142151010
142151011
142151012
142151013
142151015
142151016
142151017
142151018
142151019
142151023
142151024
142151027
142151029
142151030
142151031
142151033
142151034
142151035
142151036
142151087
142151146
142151151
NAMA
Nina Siti Kurniati
Muhammad Rizal
Ikke Siti Muflihah
Syifa Fauziah
Andini Sri R
Amelia Octaviani
Linda Fathirahma
Gini Alawiyah
Anisa Nurlita
Rima Apriani
Rizki Hikmalia Putri
Riska Mareta D
Tiara Kustira Rahayu
Mario K
Asep Gilang R
Rima Novia Purnama
Ulya Nur Rahma
Resmi Frawesti
Yoan Mega Wati
Ikbal Sigit P
Liza Adiati
Dede Pujawati
Neni Laelasari
Widianti
Risma Damayanti
Meli Sati Wati
Evi Novitasari
Ilham Prayoga
Dewi Fujianti
NILAI
100
93
100
100
100
100
100
100
100
93
100
100
100
95
63
100
85
100
100
95
100
100
90
100
100
100
90
80
63
KELAS : VE
No.
1
2
3
NPM
142151026
142151192
142151224
NAMA
Restu Rahayu
Risma Rismiawati
Nurul Ulfa Sholihan
NILAI
90
88
65
KELAS : VF
No.
1
2
3
4
NPM
132151154
132151163
132141165
132151169
NAMA
Tria Ermina N
Fitri Handayani
Asti W. Sari
Annisa Siti H
NILAI
100
100
100
100