PENDAHULUAN
Tujuan merupakan sesuatu yang diharapkan tercapai setelah sesuatu usaha selesai.
Karena instruksi atau pengajaran merupakan suatu usaha dan kegiatan yang
bertingkat. Tujuan dari pendidikan bukanlah suatu benda yang berbentuk dan statis.
Kalau kita melihat kembali pengertian instruksi atau pengajaran, akan terlihat
pengajaran secara keseluruhan, yaitu ”sesuatu yang harus dicapai oleh siswa setelah
Tujuan ini kelihatannya terlalu ideal, sehingga sukar dicapai. Namun apabila kita
yang konsepsional mendasar, pencapaian tujuan itu bukanlah sesuatu hal yang
B. Rumusan Masalah
3. Apa klasifikasi tujuan instruksional menurut isi dan analisis tugas belajar ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
tentang ciri ciri kedewasaan yang perlu dikembangkan pada anak didik dapat
tujuan pendidikan yang menetapkan hasil yang harus diperoleh siswa selama
belajar, dijabarkan atas pengetahuan dan pemahaman, keterampilan, sikap dan nilai
Adanya tujuan tertentu memberikan arah pada usaha para pengelola pendidikan
dalam berbagai taraf pelaksanaan. Dengan demikian usaha mereka menjadi tidak
sia sia karena bekerja secara profesional dengan berpedoman pada patokan yang
penjabarannya dalam jenjang jenjang dan jenis jenis pendidikan sekola, yang
2
2. Organisasi meso : pengaturan progam pendidikan di sekolah tertentu sesuai dengan
ciri ciri khas jenjang tertentu dan jenis pendidikan yang di kelola sekolah itu
tertentu di dalam kelas yang diperuntukkan kelompok siswa tertentu. (Winkel W.S,
2004)
kesatuan bidang studi tertentu yang menjadi pokok bahasan seperti tercantum pada
ini:
Jadi isi tujuan pendidikan akan berbeda beda tergantung pada taraf organisasi
manakah tujuan itu ditetapkan. Sudah barang tentu isi tujuan pendidikan pada taraf
organisasi yang satu tidak bertentangan dengan yang lain, melainkan tujuan pada
taraf yang lebih bawah menjabarkan dan mengkhususkan tujuan pada taraf
organisasi yang lebih tinggi. Maka perumusan tujuan instruksional akan lebih
hasil di bidang studi tertentu yang seharusnya dicapai siswa, adanya hasil akan
nampak dalam seluruh prestasi belajar yang diberikan oleh siswa. intinya tujuan
instruksional adalah kemampuan yang harus diperoleh atau dicapai oleh siswa yang
dipakai sebagai pegangan yang mencakup seluruh komponen pokok yang harus
3
dikembangkan oleh van gelder yang disebut Didactische Analyse dengan
6. Peralatan ,engajar dan belajar : berbagai media pengajaran dan alat bantu
pembelajaran yang merupakan pengembangan lebih lanjut dari model van gelder
a. Dalam arti luas : keadaan guru, siswa, jaringan sosial di sekolah dan di kelas
b. Dalam arti sempit : kemampuan yang harus diperlukan untuk mencapai tujuan
instruksional
3. Evaluasi
4
8. Media pengajaran : alat bantu yang digunakan guru
9. Proses mengajar belajar : interaksi antara kegiatan guru dan kegiatan siswa selama
Dari beberapa tulisan di atas ada beberapa definisi yang disampaikan oleh beberapa
sebagai tujuan perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh siswa
sesuai kompetensi. Juga ada Eduard L. Dejnozka dan David E. Kavel (1981) yang
dinyatakan dalam bentuk perilaku yang diwujudkan dalam bentuk tulisan yang
menggambarkan hasil belajar yang diharapkan serta Fred Percival dan Henry
dari proses belajar. Setelah kita mengetahui beberapa definisi tujuan instruksional
yang dikemukakan dari beberapa tokoh kita dapat mengambil beberapa manfaat
yaitu:
Dalam proses belajar mengajar tujuan instruksional dapat di bagi menjadi 2 yaitu
tujuan instruksional umum yang menggariskan hasil hasil di aneka bidang studi
5
yang harus dicapai siswa dan tujuan instruksional khusus (TIK) yang merupakan
penjabaran dari tujuan instruksional umum yang menyangkut suatu pokok bahasan
Tujuan instruksional ini dapat dibedakan menjadi tujuan instruksional umum (TIU)
dan tujuan instruksional khusus (TIK). Menurut Grounlund dalam Harjanto (2008)
tujuan instruksional umum (TIU) adalah hasil belajar yang diharapkan yang
dinyatakan secara umum dan berpedoman pada perubahan tingkah laku dalam
kelas. Tujuan instruksional umum (TIU) merupakan serangkaian hasil belajar yang
bersifat khusus. sedangkan tujuan instruksional khusus (TIK) adalah hasil belajar
yang dinyatakan dalam istilah perubahan tingkah laku khusus. Tingkah laku khusus
Kegunaan TIU dalam proses belajar mengajar menurut Harjanto (2008) adalah:
1. Memberikan kriteria yang pasti untuk mengukur kemajuan belajar peserta didik.
efektifitas pengajaran.
5. Petunjuk bagi peserta didik tentang apa yang dipelajari dan apa yang akan dinilai
Masih menurut Gronlund dalam Harjanto (2008), dalam perumusan tujuan umum
instruksional (TIU) terlebih dahulu menyusun jenis hasil belajar yang diharapkan
6
dan jenis-jenis hasil belajar yang dapat digunakan sebagai sumber dalam
seperti berikut:
1. Mencakup tujuan yang diharapkan secara umum tentang apa yang dapat dicapai
2. Tidak terlepas dari konteks tujuan-tujuan kurikuler maupun tujuan yang diatasnya.
4. Cukup realistis dengan keadaan kemampuan peserta didik waktu yang tersedia dan
5. Mempunyai indikasi yang kuat bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku
peserta didik.
Ada beberapa langkah yang harus dilalui untuk merumuskan tujuan instruksional
khusus.
1. usahakan menggunakan kata kata yang menuntut siswa berbuat sesuatu yang
perbedaan antara jenis karya sastra dan sastra puisi”, kurang tepat karena kata
“mengetahui” hanya menunjuk pada kemampuan internal. Lebih baik kalau siswa
akan melakukan sesuatu seperti “ menyebutkan secara tertulis ciri khas dari jenis
karya sastra puisi dan sastra prosa dan memberikan suatu contoh tentang masing
masing karya”. Berdasarkan apa yang ditulis yang kemudian di baca baru dapat
7
ditentukan apakah siswa mengetahui perbedaan antara 2 jenis karya itu. Prestasi
tertulis ini menampakkan dengan jelas, apakah hasil yang dituju telah tercapai dan
hasil macam apa yang diperoleh yaitu pengetahuan. Kata “menyebutkan” secara
2. perlu dijelaskan terhadap hal apa siswa harus melakukan sesuatu (isi). Ini pun
perlu dijelaskan supaya se spesifik mungkin. Misal TIK yang dirumuskan sbb
“Siswa akan menunjukkan sikap positif terhadap kebudayaan nasional”, dapat lebih
terhadapa seni tari nasional dengan ikut membawakan suatu tarian dalam
perpisahan kelas”.
sesuai dengan tujuan intruksional khusus. Persyaratan itu dapat menyangkut bentuk
hasl belajar seperti secara tertulis atau secara lisan dan dapat menyangkut informasi
yang diberikan.
4. perlu ditentukan suatu norma mengenai taraf prestasi minimal yang diberlakukan.
Ini berarti bahwa siswa akan mampu melakukan sesuatu dalam batas paling sedikit
atau paling banyak. Norma yang menentukan taraf minimal dapat menyangkut
lamanya waktu, dapat menyebutkan jumlah atau jumlah kesalahan yang boelh
dibuat dan dapat menyangkut taraf ketelitian dan keterampilan. Karena tekanan
yang diberikan pada prestasi belajar siswa yang berlangsung nampak dalam
perilaku yang dapat di amati, TIK dianggap sebagai suatu “sasaran tingkah laku
8
membawa keuntungan sejauh proses belajar mengajar terarah pada tujuan yang
(TIK) adalah pernyataan yang menjelaskan rencana perubahan dari seseorang yang
merupakan: (1) dasar dan pedoman bagi seluruh proses pengembangan tujuan
dari proses pengembangan instruksional). (2) Alat untuk menguji validitas isi tes
(isi pelajaran yang akan diajarkan disesuaikan dengan apa yang akan dicapai). (3)
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang akan dicapai peserta didik pada akhir
proses instruksional.
Menurut Knirk dan Gustafson dalam Hernawan (2005) dalam merumuskan tujuan
9
1. “apa” sebagai hal yang akan dirumuskan dalam pernyataan yang mengandung
menguasai hal-hal yang diajarkan baik secara kwantitas maupun kwalitas sehingga
3. “siapa” yang dimaksud adalah semua siswa yang terlibat dalam proses belajar,
4. “dalam kondisi bagaimana” maksudnya dalam hal spesifik dapat dinyatakan untuk
diberi penilaian.
Ilmu psikologi mengenal pembagian aspek kepribadian atas tiga kategori yaitu
aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik. Aspek kognitif yang
minat, motivasi, sikap kehendak serta nilai dan aspek psikomotorik yang mencakup
pengamatan dan segala gerak motorik. Dalam kenyataannya dasar pembagian yang
tujuan intruksional khusus adalah kita dapat memperoleh gambaran tujuan tujuan
instruksional ditinjau dari segi jenis perilaku yang mungkin dicapai oleh siswa.
Menurut Bloom dan kawan kawan pengklasifikasian jenis perilaku disusun secara
10
1. Kognitif :
ingatan
b. Mencakup pemahaman untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang
dipelajari
2. Afektif :
memperhatikan
3. Psikomotorik :
lancar
11
e. Mencakup kemampuan untuk melaksanakan suatu keterampilandengan lancar,
g. Mencakup kemampuan untuk melahirkan aneka pola gerak gerik yang baru
Dalam suatu TIK dibedakan dua aspek yaitu aspek perilaku yang dituntut dari siswa
dan aspek terhadap hal apa perilaku itu yang harus dilakukan(isi =content). Untuk
istilah isi kerap digunakan pula istilah materi dan bahan. Istilah isi menunjukkan
pada aspek tertentu dalam tujuan instruksional, terhadap hal apa siswa harus
melakukan ssuatu sesuai jenis perilaku yang dituntut. Istilah materi / bahan
pelajaran menunjuk pada hal hal yang dilakukan selama pengalaman belajar siswa
dengan struktur yang terdapat dalam cabang cabang ilmu yang mendasari aneka
bidang studi yang di ajarkan di sekolah seperti skema dibawah ini yang
12
Setiap TIK yang hendak dicapai menuntut prasyaratan kemampuan internal yang
harus dimiliki yang berupa salah satu dari lima hasil belajar (informasi verbal,
instruksional dalam aspek jenis perilaku dan dalam aspek isi terutama tentang
karena tanpa pemahaman dan pengetahuan yang memadai sulit memperoleh sikap
yang mantap. Hasil penyelidikan terhadap tujuan instruksional baik dalam aspek
jenis perilaku maupun dalam aspek isi yang menemukan komponen konsep,
informasi verbal dan subsikap nantinya akan sangat berguna dalam perencanaan
dan pengelolaan proses belajar mengajar yang membawa siswa ke hasil yang dituju
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
tentang ciri ciri kedewasaan yang perlu dikembangkan pada anak didik dapat
tujuan pendidikan yang menetapkan hasil yang harus diperoleh siswa selama
belajar, dijabarkan atas pengetahuan dan pemahaman, keterampilan, sikap dan nilai
yang telah menjadi milik siswa. Adanya tujuan tertentu memberikan arah pada
demikian usaha mereka menjadi tidak sia sia karena bekerja secara profesional
yang jelas dimana memuat pernyataan tentang kemampuan dan tingkah laku peserta
didik setelah mengikuti suatu program pengajaran tertentu untuk satu topik atau
subtopik tertentu.
14
DAFTAR PUSTAKA
York,1976
Gagne, Robert,M. The Conditions of Learning, Holt, Rinehart and Winston, New
York, 1977
Rustiah, NK., Masalah Pengajaran Sebagai Satu Sistem, Jakarta, PT. Rineka Cipta,
1994
2007
15