Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIKUM MEDIA PEMBELAJARAN

REFLEKSI DAN SIMETRI CERMIN

PRAKTIKUM KE – 6

OLEH :

KELOMPOK III

SRI RAMADIANI (4173311099)

STEVANY MELISSA SIAHAAN (4173311101)

TIWIRA SAGALA (4173311104)

YOHANA ADRIANA TUMANGGOR (4173111084)

KELAS MATEMATIKA DIK F

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
A. JUDUL PRAKTIKUM : Refleksi dan Simetri Cermin
B. TUJUAN PRAKTIKUM : 1. Memahami konsep simetri bidang.
2. Memahami latar belakang pemberian nama simetri
cermin, simetri lipat, simetri sumbu ( refleksi ).
3. Memahami sifat – sifat dan dapat memberi contoh
benda – benda yang mempunyai simetri cermin.
4. Mengetahui simetri cermin dan simetri lipat pada
suatu bangun datar.
5. Untuk mengetahui hubungan antara simetri cermin
dan simetri lipat.

C. ALAT DAN BAHAN : A. ALAT

No. Nama Alat Jumlah


1 Mistar 1 buah
2 Pensil & balpoin 1 buah
3 Jangka 1 buah
4 Gunting 1 buah

B. BAHAN
No. Nama Bahan Jumlah
1 Kertas manila 1 buah

D. TANGGAL PRAKTIKUM : 08 mei 2019


E. TINJAUAN TEORITIS : Simetri adalah sebuah karakteristik dari bidang
geometri, persamaan dan objek lainnya. Kita dapat
katakan bahwa objek yang simetri akan mematuhi
operasi simetri, ketika diperlakukan ke objek tidak
akan muncul perubahan.

Ada tiga jenis simetri utama yaitu :

 Refleksi (pencerminan) adalah operasi


mencerminkan objek pada sebuah garis sebagai
bidang cermin.
 Rotasi adalah operasi merotasi objek dengan titik
sebagai pusat. Contohnya, segitiga sama sisi
memiliki simetri rotasi dengan sudut rotasi 120
derajat.
 Translasi adalah operasi mentranformasi objek dari
satu daerah ke daerah lain dengan sebuah vektor.
Simetri-simetri yang lebih rumit merupakan
kombinasi dari operasi-operasi ini. Simetri banyak
dipakai dalam berbagai disiplin pengetahuan seperti
geometri, matematika, fisika, biologi, kimia, seni
dan sebagainya.

Simetri pada geometri

Objek dengan simetri terbanyak adalah ruang


kosong karena tiap bagian dapat dirotasi, direfleksi
atau ditranslasi tanpa muncul perubahan. Jenis
simetri yang paling umum adalah simetri kiri-kanan
atau gambar cermin yang di simbolkan dengan T:.
simbol ini digunakan untuk merefleksikan sepanjang
sumbu vertikal. Segitiga sama sisi menunjukkan
simetri refleksi sebanyak tiga sumbu, dan sebuah
simetri rotasi. Jika segitiga ini dirotasikan terhadap
pusat segitiga sebesar 120 atau 240 derajat tidak
akan menunjukkan perubahan.

Objek yang hanya menunjukkan perilaku simetri


rotasi tapi tidak memiliki simetri refleksi adalah
swastika.

Simetri Lipat dan Simetri Putar

Simetri lipat adalah jumlah lipatan yang dapat


dibentuk oleh suatu bidang datar menjadi dua bagian
yang sama besar, untuk mencari simetri lipat dari
suatu bangun datar maka dapat dilakukan dengan
membuat percobaan dengan membuat potongan
kertas yang ukurannya mirip dengan yang akan diuji
coba. Jika suatu bangun datar dilipat menjadi dua,
sehingga lipatan yang satu dapat menutup bagian
yang lain dengan tepat, maka dikatakan bangun
tersebut memiliki simetri lipat.
Contoh :
 Mengambil sebuah kertas lipat berbentuk persegi.
 Melipat persegi tersebut secara vertikal
Jika suatu bangun datar diputar melalui pusatnya dan
dapat tepat menempati tempat semula maka
dikatakan bangun tersebut memiliki simetri putar.
Jika suatu bangun datar dilipat menjadi dua,
sehingga lipatan yang satu dapat menutup bagian
yang lain dengan tepat, maka dikatakan bangun
tersebut memiliki simetri lipat.
Setiap benda memiliki jumlah simetri lipat yang
berbeda beda. Ada yang tidak memiliki, memiliki 1,
2, 3, 4 bahkan ada yang sangat banyak sehingga
tidak bisa dihitung seperti lingkaran dan roda.
Berikut contoh benda dengan jumlah simetri lipat
yang dimiliki:
- Tidak memiliki simetri lipat : trapesium siku-
siku, segitiga sebarang
- Satu simetri lipat : kupu- kupu, pesawat, segitiga
sama kaki
- Dua simetri lipat : persegi panjang
- Tiga simetri lipat : Segitiga sama kaki
- Dan lain – lain.
Jika suatu bangun datar diputar melalui pusatnya
dan dapat tepat menempati tempat semula maka
dikatakan bangun tersebut memiliki simetri
putar.
Banyaknya bangun tersebut menempati tempat
semula dalam sekali putaran menjukkan jumlah
simetri putar.
Sebuah bangun/ benda dikatakan memiliki
simetri putar adalah jika benda tersebut diputar
dengan sudut tertentu bangun/ benda tersebut
akan dapat menempati bingkai/ berbentuk sama
persis dengan bangun / benda tersebut ketika
sebelum diputar
F. PROSEDUR KERJA : 1. Menyiapkan alat dan bahan praktikum
2. Mengambil kertas manila dan menggambar
bentuk bangun – bangun segitiga sama kaki,
persegi panjang, belah ketupat dengan pensil (
alas = 20 cm dan tinggi = 15 cm ).
3. Menarik garis lurus putus – putus dari puncak
segitiga tegak lurus sampai dengan alas segitiga.
4. Menarik garis lurus putus – putus tegak
membagi dua sama besar persegi panjang dan
kemudian menarik garis putus – putus mendatar
membagi dua persegi panjang sama besar.
5. Menarik garis putus – putus vertikel membagi
dua sama besar persegi, garis mendatar membagi
dua persegi panjang sama besar, garis diagonal
dan melalui titik – titik sudutnya.

G.PEMBAHASAN : Cara menggunakan alat peraga

1. Melipat segitiga pada garis putus –putus


tersebut sehingga sisi kanan berimpit dengan
sisi kiri. Lalu menghitung berapa cara dapat
dilipat sehingga bangun bidang saling menutup.
2. Melipat pula persegi panjang mengikuti garis
putus – putus tegak dan mendatar. Lalu
menghitung berapa cara dapat dilipat sehingga
bangun bidang saling menutup.
3. Demikian dengan bangun datar persegi, melipat
bangun datar tersebut dengan mengukuti
keempat garis putus – putus tersebut. Lalu
menghitung berapa cara dapat dilipat sehingga
bangun bidang saling menutup.
Manfaat Alat Peraga

Adapun manfaat dari alat peraga blok atribut


adalah:

1. Memudahkan siswa menemukan konsep refleksi


dan simetri cermin pada bangun datar
2. Memudahkan siswa dalam konsep simetri dan
refleksi .
3. Memudahkan siswa untuk memahami hubungan
antara simetri lipat dan simtri cermin
4. Membantu meningkatkan pemahaman siswa
terhadap materi refleksi dan simetri sehingga
mampu menemukan jumlah simetri sebuah
bangun datar berdasarkan praktik yang dilakukan
oleh siswa itu sendiri

Kelebihan dan Kelemahan Alat Peraga

a. Kelebihan
 Alat peragarefleksi da simetri cermin dapat
membantu siswa untuk memahami konsep simetri
dan simetri cermin dari bentuk bangun datar yang
dbuat
 Penggunaan alat peraga refleksi dan simetri cermin
khususnya bagi anak SMP sangat cocok, karena
siswa dihadapkan dengan topik/ masalah secara
langsung melalui alat peraga. Pengunaan alat
peraga dapat memicu semangat dan lebih efektif
bagi siswa untuk mengingat materi simetris
 Penggunaan alat peraga peraga refleksi dan simetri
cermin dapat memancing siswa untuk bertanya,
mengetahui apa yang ingin ditanyakan, dan
menemukan sendiri jawabannya melalui praktik
 Penggunaan alat peraga peraga refleksi dan simetri
cermin dapat menghemat waktu dalam
menjelaskan materi
b. Kelemahan
 Pembuatan alat peraga refleksi dan simetri cermin
membutuhkan waktu dan tenaga dari guru/
pemateri
 Apabila alat peraga refleksi dan simetri cermin
kurang menarik tampilannya, siswa akan lebih
mudah bosan menggunakannya
 Apabila guru/ pemateri tidak memberikan arahan
yang jelas mengenai konsep relasi, akan ada
kemungkinan siswa menganggap himpunan dan
relasi sama. Dalam alat peraga blok atribut, materi
relasi memang disajikan secara implisit.
Pengembangan tugas

Bangun datar yang berlaku sebagai cermin adalah


bangun datar yang memiliki simetri lipat, seperti :

1. Segitiga sama kaki, SL = 1


2. Persegi Panjang, SL = 2
3. Persegi, SL = 4
4. Jajargenjang, SL = -
5. Belah ketupat, SL = 4

Pada bangun datar di atas yang berlaku sebagai


lipatan adalah garis ( sumbu simetri ) bangun
tersebut :

1. Segitiga sama kaki

Garis ( a ) adalah sumbu simetri dari segitiga sama


kaki dan merupakan garis lipatan dari segitiga
sama kaki.

2. Persegi panjang

Garis ( a ) dan ( b ) adalah sumbu simetri dari


Persegi panjang dan merupakan garis lipatan dari
Persegi panjang
2. Persegi

Garis ( a ), ( b ), ( c ) dan ( d ) adalah sumbu simetri


dari Persegi dan merupakan garis lipatan dari
Persegi.

3. Jajargenjang

Pada bangun datar jajaran genjang tidak memiliki


simetri lipat karena tidak memiliki lipatan yang
sama besar.

4. Belah ketupat

Garis ( a ) dan ( b ) adalah sumbu simetri dari belah


ketupat dan merupakan garis lipatan dari belah
ketupat.

Bangun datar diatas dikatakan memiliki simetri lipat


karena jika suatu bangun datar dilipat menjadi dua
maka lipatan yang satu dapat menutup bagian yang
lain dengan tepat. Sumbu simetri pada bangun
datar di atas adalah garis putus – putus yang
membagi 2 bagian pada bangun datar tersebut.

Bangun datar diatas dikatakan memiliki simetri


lipat karena jika suatu bangun datar dilipat menjadi
dua maka lipatan yang satu dapat menutup bagian
yang lain dengan tepat. Sumbu simetri pada
bangun datar di atas adalah garis putus – putus
yang membagi 2 bagian pada bangun datar
tersebut.

H. KESIMPULAN : 1. Simetri cermin sering disebut juga dengan refleksi.


2. Dikatakan simetri cermin karena kedua bangun
tersebut dapat dilihat sebuah benda yang berhadapan
dengan banyangannya di muka cermin.
3. Sebuah benda dikatakan memiliki simetri lipat
jika benda tersebut dilipat maka hasil lipatan dapat
saling menutupi bagian lainnya.
4. Garis putus – putus pada bangun datar diatas
dinamakan sumbu simetri.
5. Pada kelima bangun datar yang di praktikumkan
hanya jajaran genjang yang tidak memiliki simetri
lipat
I.DAFTAR PUSTAKA : Adzie,Nahhrowi, dkk. 2006.Pemecahan Masalah
Matematika. Bandung: UPI Press
MGMP Matematika. 2009. Modul Dimensi 3
Matematika SMP. Jakarta : Erlangga
Erlin Ladyawati. 2018. Refleksi cermin dan Simetri
lipat..Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan.
Vol 16( 3) :1-14

J. NAMA ASISTEN LAB : 1. Nurmeiranda Putri Lubis


NIM. 416311109
2. Nurul Annisa
NIM. 4163111050
Medan, 22 mei 2019

Dosen Pengampu Praktikan

Dr.Edy Surya, M.Si. Kelompok 3

NIP.196710191992031003999

Anda mungkin juga menyukai