Anda di halaman 1dari 9

Kelompok 5

Haris Munandar
Romiana Simanjuntak
Susanty Br Sembiring
Tiwira Sagala
Yolanda Putri
Pengertian Sorting Algoritma
Sorting adalah sebagai pengurutan
sejumlah data berdasarkan nilai tertentu.
Pengurutan dapat dilakukan dari nilai terkecik
ke nilai terbesar (ascending) atau sebaliknya

Algoritma sorting adalah kumpulan langkah


sistematis atau secara berurutan untuk
memperoleh hasil yang diinginkan.
Sorting yang efisien sangat dibutuhkan
untuk mengoptimisasi penggunaan dari
algoritma lain seperti pencarian dan
penggabungan yang membutuhkan list terurut
untuk berjalan dengan sempurna
Output harus melengkapi dua syarat:
1. Output merupakan urutan yang tidak
menurut (nondecresing) (setap elemen tidak
lebih kecil dari elemen sebelumnya menururt
dari urutan keseluruhan yang diinginkan)
2. Output merupakan permutasi (pengurutan
kembali) dari inputan yang diberikan
Metode Bubbel Sort
Bubble sort (metode gelembung) adalah
metode atau algoritma pengurutan dengan
cara melakukan penukara data dengan tempat
disebelahnya jika data sebelum lebih besar
dari pada data sesudahnya secara terus
menerus sampai bisa dipasikan dalam satu
iterasi tertentu tidak ada lagi perubahan, atau
telah terurut dengan benar. Jika tidak ada
perubahan berarti sudah terurut.
Diberi nama “Bubble” karena proses
pengurutan secara berangsur-angsur bergerak
/berpindah ke posisinya yang tepat, seperti
gelembung yang keluar dari sebuah gelas
bersoda. Gagasan dasar dari algoritma Bubble
Sort adalah membandingkan sepasang elemen
yang berurutan di dalam larik dan
mempertukarkan keduanya jika perlu. Nama
bubble sort ini berasal dari sifat elemen terbesar
yang selalu naik seperti bubble
Ide dari bubble sort adalah sebagai berikut:
• Algoritma dimulai dari elemen paling awal
• 2 buah elemen petama dilist dibandingkan
• Jika elemen pertama lebih besar dari elemen
kedua, dilakukan pertukaran
• Langkah 2 dan 3 dilakukan lagi terhadap
elemen kedua dan ketiga, seterusnya sampai
ke ujung elemen
• Bila sudah sampai ke ujung dilakukan lagi ke
awal sampai tidak ada lagi terjadi pertukaran
elemen
• Bila tidak ada pertukaran elemen lagi, maka
list elemen sudah terurut
Berikut ini adalah gambaran dari algoritma
bubble sort:
Misalkan kita mempunyai sebuah array
dengan elemen-elemen “4 2 5 3 9”. Proses yang
akan terjadi apabila digunakan algoritma bubble
sort adalah sebagai berikut:
Pass pertama
( 4 2 3 5 9 ) menjadi ( 2 4 5 3 9)
( 2 4 5 3 9 ) menjadi ( 2 4 5 3 9 )
( 2 4 5 3 9 ) menjadi ( 2 4 3 5 9 )
( 2 4 3 5 9 ) menjadi ( 2 4 3 5 9 )
Pass kedua
( 2 4 3 5 9 ) menjadi ( 2 4 3 5 9 )
( 2 4 3 5 9 ) menjadi ( 2 3 4 5 9 )
( 2 3 4 5 9 ) menjadi ( 2 3 4 5 9 )
( 2 4 3 5 9 ) menjadi ( 2 4 3 5 9 )
Pass ketiga
( 2 4 3 5 9 ) menjadi ( 2 4 3 5 9 )
( 2 4 3 5 9 ) menjadi ( 2 4 3 5 9 )
( 2 4 3 5 9 ) menjadi ( 2 4 3 5 9 )
( 2 4 3 5 9 ) menjadi ( 2 4 3 5 9 )
Dapat dilihat dari proses di atas,
sebenarnya pass kedua, langkah kedua, array
telah terurut. Namun algoritma tetap
dilanjutkan hingga pas kedua berakhir. Pass
ketiga dilakukan karena definisi terurut dalam
algoritma bubble sort adalah tidak ada
satupun penukaran pada suatu pass, sehingga
pass ketiga dibutuhkan untuk memverivikasi
keurutan array tersebut

Anda mungkin juga menyukai