Garis s merupakan sumbu dari PP' jika s membagi PP' menjadi dua bagian yang
Gambar 4.1
Teorema 4.1
Pencerminan adalah suatu transformasi.
Bukti:
Untuk P s maka M s ( P )=P. Untuk P s maka ada dengan tunggal titik Q sehingga s merupakan
sumbu dari PQ dan juga berlaku M s ( Q )=P . Untuk menunjukkan M s injektif, misalkan ada
dua titik berlainan A dan B sedemikian sehingga A B dan M s ( A )=M s ( B )=K . Jika K di luar
s maka s haruslah merupakan sumbu dari AK dan BK . Berarti ada suatu garis yang
merupakan sumbu dari dua ruas garis yang memiliki titik ujung yang sama ( K ) . Jelas hal
tersebut tidak mungkin. Jika K pada s maka A dan B keduanya pada s. Hal ini berarti,
A=M s ( A)=M s (B)=B . Berarti terjadi kontradiksi dengan yang diasumsikan.
Teorema 4.2
Untuk sembarang garis s, M s M s=I dengan I suatu identitas.
Bukti:
Untuk sembarang titik P akan dibuktikan M s M s (P)=P.
Misalkan M s (P)=P ' , maka M s [ M s (P)]=M s ( P '). Tapi s merupakan sumbu dari PP' .
Selanjutnya misalkan M s (P ' )=P . Akibatnya s merupakan sumbu dari P ' P} ¿ Karena s
adalah sumbu dari ruas garis yang memiliki satu titik sekutu yakni P ' maka ruas garis
tersebut haruslah tunggal. Akibatnya,
PP '=P ' P ¿ atau P=P
Kesimpulannya, M s [ M s (P)]=P
Akibat 4.1
Untuk sembarang garis s, maka M −1
s =M s
'
y −y b ' '
'
= atau b x −a y =bx−ay (1)
x −x a
( ) ( )
' '
x+x y+y
a +b +c=0 atau a x ' + b y ' =−ax−by −2 c(2)
2 2
Contoh 4.1
Diketahui garis s :2 x – y – 3=0, titik A( 6,4) dan garis g : x+ y – 6=0. Dengan
mensubstitusikan a=2, b=−1 dan c=−3 pada (3) maka diperoleh M s :
1
x ' = (−3 x+ 4+12 )(4)
5
1
y '= (4 x+3 y −6)
5
Dengan mensubstitusikan x=6 dan y=4 pada persamaan di atas diperoieh x '−2 dan
y '=6. Akibatnya, M s ( A )=(2,6). Selanjutnya akan dicari M −1
s ( g). Untuk itu, pandanglah
bahwa garis g merupakan hasil pemetaan suatu garis h sedemikian sehingga berlaku
M s (h)=g . Selanjutnya misalkan g=h ' dengan persamaan h ' : x ' + y ' −6=0 . Dengan
rnensubstitusikan ( 4) pada persamaan h' maka diperoleh
' 1 1
h : (−3 x+ 4 y +12 ) + ( 4 x +3 y−6)−6=0
5 5
Jadi, M −1
s ( g) menghasilkan garis dengan persamaan x +7 y−24=0 .
Contoh 4.2
Tulis bentuk rumus M s bila s adalah garis dengan persamaan berbentuk x + y=4. Selanjutnya
2 2
tentukanlah M s (4 x + y =4)
s : x+ y=4 atau s : x+ y−4=0. Jadi a=1 ; b=1 dan c=−4 . Dari (3) diperoleh M s
x ' =− y +4
y '=−x+ 4
Dengan mensubstitusikan y=−x+ 4 dan x=− y '+ 4 pada 4 x2 + y 2=4 maka akan diperoleh
2 2
M s (4 x + y =4) dengan persamaan
2 2
4 (− y + 4 ) + (−x + 4 ) =4
' '
Teorema 4.3
Untuk sembarang garis s maka Ms merupakan suatu isometri.
Gambar 4.2
Teorema 4.4
Jika A suatu titik yang diketahui, s dan t dua garis yang saling tegak lurus dan
berpotongan di A maka H A =M s M t
Bukti :
Gambar 4.3
Tanpa kehilangan umumnya bukti, misalkan s adalah sumbu X, t adalah sumbu Y dan A =
(0,0). Untuk sembarang titik P akan titunjukkan
H A ( P)=M s M t (P )
o o o o
Misalkan P( x , y )≠A dan H A ( P)=P (x , y ) , dengan A titik tengah PP .
(0,0)= ( 2 2 )
x + xo y + yo
, o o
. Akibatnya, x =−x ; y =− y .
H A ( P)=(−x,− y) dan M s M t (P )=M s (−x, y )=(−x,− y )
Teorema 4.5
Bukti :
Karena s ⊥ t di bidang datar yang sama maka s dan t berpotongan di suatu titik sebutlah titik
Akibat 4.2
−1
Untuk sembarang setengah putaran H A maka H A =H A
Teorema 4.6
Setengah putaran merupakan suatu isometri
Definisi 4.3
Jika A ( p,q) suatu titik, setengah putaran dengan pusat A yang dinotasikan dengan
HA
{¿ y =−y+2q
'
'
x =−x+2p
Teorema 4.7
'
Misalkan H A suatu setengah putaran, s sembarang garis dan s =H A (s) .
'
A ∈s s =s
(a) Jika maka
'
A ∉s s
(b) Jika maka sejajar s.
Bukti :
A ∈s t ⊥s M t M s =H A
(a) Misalkan . Jika dan berpotongan di A maka .
'
Akibatnya, s =H A (s)=M t M s ( s )=M t (s) . Karena t ⊥ s dan M t ( s)=s
'
maka s =s .
Gambar 4.4
'
A ∉s P =H A (P ),
(b) Misalkan dan P , Q sembarang titik pada s. Misalkan
Q' =H A (Q ); s ' =H A (s) s
'
P
'
Q
'
s '=P' Q'
. Karena Garis yang memuat dan maka .
Teorema 4.8
Satu – satunya titik tetap pada H A adalah A dan garis tetapnya adalah garis yang melalui A.
Bukti :
'
Misalkan g garis yang melalui A dan C. H A (C )=C segaris dengan A dan C dengan
' '
A adalah titik tengah dari ruas garis CC . Akibatnya C ∈ g
yang berlaku untuk setiap titik pada g. Jadi, H A ( g )=g . Secara analitis dapat juga dibuktikan
seperti berikut.
agar g merupakan suatu garis tetap maka haruslah g=H A (g ) , yang terpenuhi jika
p q r
= = =−1 atau 2 px 0 +2 qy 0 +2r =0
− p −q 2 px 0 +2qy 0 +r
atau
px0 +qy 0 +r=0 . Artinya, g memuat A( x 0 , y 0 ).
Contoh 4.3
Diberikan dua garis s dan t dan titik A di luar s dan t seperti pada gambar 4.6. Carilah semua
titik X dan Y dengan X berada pada s dan Y berada pada t sehingga A merupakan titik tengah
dari XY .
Jawab :
Prosedur membuat lukisan :
t
P S
’
A
Q S
Gambar 4.6
H A ( s) H A ( s )=s
'
1. Carilah , misalkanlah
' '
s s
2. Karena sejajar s maka memotong t misalkan di P.
3. Hubungkan PA sehingga memotong s di titik Q
P∈ s
' H A ( s )=s
'
H A ( P)∈ s, HA
4. Karena dan maka Dari definisi maka
Contoh 4.4
BC . Titik B (⃗
'
2. Tarik ⃗
BP dan garis k melalui C' dengan k // ⃗ BP ,k) merupakan
H P ( B) (Menurut teorema 4.7 (b)).
C ,m// ⃗
'
3. Tarik garis l melalui B .
'
l // ⃗
BA . Juga tarik garis m melalui CA .
C ,n// ⃗ A , p // ⃗
' '
n CD, p AD.
4. Tarik garis melalui juga tarik garis melalui
Titik D (n , p ) merupakan H P ( D ). .
'
Gambar 4.7
Teorema 4.9
Jika A dan B dua titik berlainan dan K adalah sembarang titik maka H A H B ( K )≠K
Bukti:
Misalkan t=⃗
AB , r dan s adalah dua garis yang tegak lurus terhadap t masing-masing
A B
t
r s
Gambar 4.8
H A H B ( K )=K . Karena
H A H B=M r M s maka tentulah berlaku
H A H B ( K )=M r M s ( K )=K dan juga M r [ M r M s ( K )]=M r ( K ). Akan tetapi,
M r [ M r M s ( K )]=[ M r ( M r M s )]( K )]
=[(M r M r )M s )]( K )
=M s ( K )
Jika K °≠K maka r dan s merupakan sumbu dari KK ° . Tetapi KK ° hanya punya satu
sumbu sehingga r=s . Tetapi r dan s adalah dua garis yang berbeda. Akibatnya diperoleh suatu
kontradiksi.
Jika K °= K maka M r ( K )=K dan M s ( K )=K . Hal ini berakibat bahwa K ∈r dan K ∈ s
(karena semua titik yang berada pada sumbu pencerminan kedudukannya akan tetap).
Artinya, K ∈(r∩s) atau r dan s berpotongan di K. Hal ini juga merupakan suatu kontadiksi
karena diketahui s dan t adalah dua garis yang sejajar. Dengan demikian, pernisalan bahwa
H A H B ( K )=K tidaklah benar.
Akibat 4.3
Diberikan dua titik berlainan A dan B maka hanya ada satu setengah putaran yang memetakan
A ke B.
Jika s suatu garis dan T suatu kolineasi maka dengan mengambil dua titik berlainan pada s
'
dan selanjutnya mencari petanya maka akan diperoleh persamaan s . Dengan demikian,
misalkan diberikan sembarang titik P( x, y), untuk menyelidiki apakah P berada pada s' cukup
'
dengan mensubstitusikan P pada persamaan s . Jika s bukan suatu garis lurus atau T
bukan suatu kolineasi maka cara seperti di atas tak beriaku. Untuk itu metode invers
merupakan prosedur yang sangat berguna untuk menjawab persoalan yang demikian.
Teorema 4.10
Jika T suatu transformasi, Ω suatu himpunan titik dan A suatu titik yang diketahui maka
−1
A ∈T (Ω)⇔T ( A )∈Ω
Bukti:
⇒ Jika A ∈T (Ω) maka ada B ∈ H sehingga T ( B )= A . Karena T suatu transformasi
−1 −1
maka T mempunyai invers sehingga T [T ( B)]=T ( A ).
−1 −1 −1
Tetapi T [T ( B)]=B , akibatnya T ( A )=B . Akibatnya, T ( A )=B . Karena B ∈ Ω
−1
maka T ( A )∈Ω.
⇐ Jika T −1 ( A )∈Ω maka menurut definisi dari T ,T [T −1 ( A )]∈ T (Ω).
−1
Karena T [T ( A )]= A maka A ∈T (Ω).
Contoh 4.5
2 2
Misalkan Ω={( x , y ): x +4 y =16}, A=(4 ,−3) dan C=(3,1 ). Misalkan pula t adalah
MH .
sumbu X . Selidiki apakah A berada pada hasil pemetaan Ω dibawah transormasi t c
Jawab :
Perhatikan bahwa
−1
( M t H c ) =H −1 M t =H c Mt
c .
Gambar 4.9
D. Latihan
1. Diberikan dua titik A dan B. Lukislah suatu garis s sedemikian sehingga MS(A) = B dan
selanjutnya tentukanlah M S(B).
2. Jika diketahui A(1,3) dan B(-2,-1), tentukanlah persamaan garis s sedemikian sehingga
Ms (A) = B.
3. Diketahui s = {(x,y): x = -3 }
a. Tentukanlah A' = M s (A) jika A = (2,5).
b. Tentukanlah C sedemikian sehingga M s (C) = (-1,7).
c. Jika P(x,y) sembarang titik, tentukanlah M s (P).
4. Diketahui garis s = {(x, y) : y + 2 x = 3} dan A(2,k). Hitunglah nilai k jika diketahui
MS(A)=A.
5. Suatu transformasi T didefinisikan untuk semua titik P(x,y) dengan T(P) = (2x , y-1).
Selidiki apakah T merupakan suatu isometri.
6. Misalkan diketahui suatu garis g={(x, y) : y = x}. Andaikan T suatu transformasi yang
didefinisikan dengan : untuk setiap titik P(x, y) pada bidang V berlaku T(P) = P’ = (y,
x). Buktikanlah bahwa T merupakan suatu pencerminan terhadap garis g.
7. Jika s adalah suatu garis yang melalui sudut asal dengan gradien -1, tentukanlah :
a. Ms(A) = (-2,3)
b. MS(P) untuk P = (x,y).
8. Diketahui suatu garis g. T adalah suatu fungsi yang didefinisikan untuk
setiap titik P pada bidang V berlaku :
Jika P g maka T(P) = P.
Jika P ^ g maka T(P) = P' sedemikian sehingga P' adalah titik tengah
ruas garis ortogona! dari P ke g.
a. Apakah T merupakan suatu transformasi ?
b. Apakah T suatu isometri ?
c. Apabila ada dua trtik A dan B sehingga A'B' = AB dengan A' = T(A) dan B' = T(B),
apakah yang dapat Anda simpulkan tentang A dan B ?
9. Diketahui titik-titik A = (1,-1), B = (4,0), C = (-4,1) dan D = (-2,k). Apabila
T suatu isometri sehingga T(A) = C dan T(B) = D, tentukanlah nilai k.
10. Diketahui suatu sistem sumbu koordinat XOY pada V dan suatu garis s={(x,y):x + y=1}.
a. Jika A = (1,2), tentukanlah M s (A).
b. Jika B = (-2,4) tentukanlah C sehingga M s (C) = B.
c. Jika P = (pi . p2) tentukanlah M s (P).
11. Buktikanlah bahwa suatu perncerminan merupakan suatu involusi.
12. Diketahui s = {(x,y): 2x - y - 3 = 0 } , g = {(x,y) : x + y = 6} dan titik A = (6,4).
Tentukanlah persamaan dari Ms-1(g).
13. Bila s adalah suatu garis yang memiliki persamaan berbentuk x + y = 4,
tentukanlah M s (4x2 + y2 = 4).
14. Ms adalah suatu pencerminan yang membawa A(2,4) ke B(6,0). Tentukanlah hasil M s
bila dikenakan terhadap lingkaran yang mempunyai persamaan berbentuk (x - 1)2 + (y - 2)2
= 4.
15. Diberikan suatu garis s dan sembarang titik A di luar s.
a. Lukislah s' = H A (s).
b. Buktikan bahwa s' // s.
16. Diberikan A ABC dan n WXYZ Seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 4.10
a. Lukislah H k (ABC).
b. Tentukan suatu titik A sehingga H A ( WXYZ) = WXYZ.
17. Jika A = (-1,0) carilah persamaan garis s dan t sedemikian sehingga B(3,4) s dan
H A =M s M t .
18. Jika A = (-1,4), s = {(x,y): y = 2x - 1} dan t = {(x,y) : y = - 4x}.
a. Tentukan persamaan t' = H A(t).
b. Jika u adalah sumbu X, tentukan persamaan dari H A (u).
c. Apakah (-5,6) berada dalam H A(s)? Buktikan jawaban Anda!
19. Jika S = {(x,y) : x 2 + (y - 3) 2 = 4 }, t = { (x,y) : y = x } dan A = (3,2),
tentukan apakah D(2,5) Mt HA(S).
20. Diberikan garis s, titik P dan lingkaran L seperti pada gambar di bawah ini.
AB
a. Dengan menggunakan setengah putaran yang sesuai lukislah sehingga A L, B
AB
s dan P adalah titik tengah dari .
b. Tunjukkan bahwa lukisan yang dibuat memenuhi ketentuan yang diinginkan!
c. Berapa banyak penyelesaian yang dapat dibuat?
Gambar 4.11