Anda di halaman 1dari 5

Nama : Kadek Dea Andewi

NIM : 2113011088
Kelas : 3B Pendidikan Matematika

Asesmen dan Evaluasi Pembelajaran

 Pengertian Pengukuran, Penilaian (Asesmen), dan Evaluasi


1. Pengukuran
Menurut Cangelosi (1995) yang dimaksud dengan pengukuran
(Measurement) adalah suatu proses pengumpulan data melalui pengamatan
empiris untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan tujuan yang telah
ditentukan.
Measurement (pengukuran) merupakan proses yang mendeskripsikan
performance siswa dengan menggunakan suatu skala kuantitatif (system angka)
sedemikian rupa sehingga sifat kualitatif dari performance siswa tersebut
dinyatakan dengan angka-angka (Alwasilah et al 1996).
Asmawi Zainul dan Nochi Nasoction (1994: 5), bahwa pengukuran diartikan
sebagai pemberian angka kepada suatu atribut atau karakteristik tertentu yang
dimiliki oleh orang, hal, atau objek tertentu menurut aturan atau formulasi yang
jelas.
2. Penilaian (Asesmen)
Asmawi Zainul dan Agus Mulyana (2007: 7) bahwa, asesmen (penilaian)
adalah memberikan nilai tentang kualitas sesuatu. Tidak hanya sekedar mencari
jawaban terhadap pertanyaan tentang apa, tetapi lebih diarahkan kepada
menjawab pertanyaan bagaimana atau seberapa jauh sesuatu proses atau suatu
hasil yang diperoleh seseorang atau suatu program.
Nana Sudjana (1990: 3) asesmen atau penilaian adalah proses memberikan
atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu.
Penilaian (Assesment) pada dasarnya adalah bagian dari evaluasi yang lebih
luas dari sekedar pengukuran yang meliputi kegitan interpretasi dan representasi
data pengukuran (Irwantoro & Suryana, 2016).
3. Evaluasi
Menurut Zainul dan Nasution (2001) menyatakan bahwa evaluasi dapat
dinyatakan sebagai suatu proses pengambilan keputusan dengan menggunakan
informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar, baik yang
menggunakan instrumen tes maupun non tes.
Menurut Cronbach (Harris, 1985) menyatakan bahwa evaluasi merupakan
pemeriksaan yang sistematis terhadap segala peristiwa yang terjadi sebagai akibat
dilaksanakannya suatu program.
Evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau
membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai
oleh siswa (Purwanto, 2002).

 Tujuan atau Fungsi Pengukuran, Penilaian (Asesmen), dan Evaluasi


1. Pengukuran
Pengukuran berfungsi untuk mendapatkan hasil perbandingan atau nilai
yang diperoleh ketika pengukuran tersebut selesai dilakukan. Pengukuran
bertujuan untuk memandingkan sesuatu dengan satu ukuran yang serupa.
2. Penilaian
Tujuan atau Fungsi Penilaian
a) Penilaian berfungsi selektif
Penilaian sendiri mempunyai berbagai tujuan, antara lain:
1) Untuk memilih siswa yang dapat diterima di sekolah tertentu.
2) Untuk memilih siswa yang dapat naik ke kelas atau tingkat
berikutnya.
b) Penilaian berfungsi diagnostik
Dengan mengadakan penilaian, sebenarnya guru mengadakan
diagnosis kepada siswa tentang kebaikan dan kelemahannya. Jika kita
sudah mengetahui kelemahan siswa, akan lebih mudah mencari cara untuk
memperbaiki hal tersebut.
c) Penilaian berfungsi sebagai penempatan
Setiap siswa sejak lahirnya telah membawa bakat sendiri-sendiri
sehingga pelajaran akan lebih efektif apabila disesuaikan dengan
pembawaan yang ada. Akan tetapi disebabkan karena keterbatasan sarana
dan tenaga, pendidikan yang bersifat individual terkadang sulit
dilaksanakan. Pendekatan yang bersifat melayani perbedaan kemampuan,
adalah pengajaran secara kelompok. Untuk dapat menentukan dengan
pasti di kelompok mana seorang siswa harus ditempatkan, digunakan
suatu penilaian. Sekelompok siswa yang mempunyai hasil penilaian yang
sama, akan berada dalam kelompok yang sama dalam belajar.
d) Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan
Fungsi keempat dari penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui
sejauh mana suatu program berhasil diterapkan. Keberhasilan program
ditentukan oleh beberapa faktor yaitu faktor guru, metode mengajar,
kurikulum, sarana, dan sistem administrasi.uinya sebabsebab kelemahan
ini, akan lebih mudah dicari cara untuk mengatasi.
Sebagaimana dikemukakan oleh Arikunto (1995: 9) bahwa tujuan dan
fungsi penilaian meliputi, (1) penilaian berfungsi selektif, (2) penilaian berfungsi
diagnostik, (3) penilaian berfungsi sebagai penempatan, dan (4) penilaian
berfungsi sebagai pengukur keberhasilan.
Nana Sudjana (1990: 3) mengemukakan bahwa fungsi dan tujuan
asesmen/penilaian adalah sebagai berikut, (1) mendeskripsikan kecakapan belajar
para siswa, (2) mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran, (3)
menentukan tindak lanjut hasil penilaian, (4) memberikan pertanggungjawaban
dari pihak sekolah kepada stakeholders, (5) sebagai dasar umpan balik bagi
perbaikan proses belajar-mengajar.
3. Evaluasi
Evaluasi mempunyai fungsi seperti berikut ini:
a) Sebagai alat seleksi
Evaluasi dapat digunakan untuk melakukan seleksi dalam penerimaan
siswa baru dari suatu sekolah. Dengan evaluasi dapat ditentukan sejumlah
siswa tertentu yang memenuhi syarat sebagai calon siswa yang akan
diterima.
b) Sebagai alat pengukur keberhasilan
Evaluasi dapat digunakan untuk mengukur seberapa jauh tujuan dapat
dicapai setelah kegiatan belajar mengajar dilaksanakan. Selain itu melalui
evaluasi dapat dilihat pula sampai sejauh mana seorang guru telah berhasil
dalam menerapkan metode dan pendekatan, penguasaan materi, serta
kebaikan dan kelemahan kurikulum yang dipakai.
c) Sebagai alat penempatan
Evaluasi dapat digunakan untuk mengetahui dengan baik termasuk
kelompok mana seorang siswa harus ditempatkan. Sekelompok siswa
yang mempunyai hasil evaluasi yang sama ditempatkan pada kelompok
yang sama pula. Penempatan yang cocok dengan kondisi masing-masing
siswa lebih memungkinkan untuk dapat mengembangkan bakat dan
kemampuannya secara optimal, sehingga hasil belajarnya pun akan
mencapai tujuan dengan baik.
d) Sebagai alat diagnostik
Evaluasi dapat digunakan untuk mendiagnosa kesulitan belajar siswa,
yaitu mengetahui letak kelemahan dan kebaikan siswa dalam penguasaan
setiap konsep matematika yang telah diajarkan. Hasil ini dapat digunakan
untuk memberikan penyembuhan yang tepat sesuai dengan jenis dan
tingkat kesulitannya dalam bentuk pengajaran remedial.

 Subjek dan Sasaran Pengukuran, Penilaian (Asesmen), dan Evaluasi


1. Pengukuran
Di dalam pengukuran yang menjadi subjek yaitu orang yang melakukan
pengukuran. Sedangkan, sasaran pengukuran yaitu hal apa yang ingin diukur.
Dapat diambil contoh yaitu dalam dunia pendidikan, yang termasuk kedalam
subjek adalah guru atau tenaga pendidik, yang menjadi sasaran yaitu peserta
didik, dalam artian sejauh mana peserta didik dapat memahami suatu materi yang
telah diberikan oleh guru atau pendidik. Hal ini menjadi tolak ukur bagi seorang
guru untuk melakukan tahap selanjutnya terhadap perkembangan siswa.
2. Penilaian (Asesmen)
Yang termasuk kedalam subjek penilaian yaitu seseorang yang menilai
proses belajar atau tenaga pendidik. Yang menjadi sasaran penilai yaitu hal yang
ingin dinilai atau peserta didik. Jika dikaitkan dengan dunia pendidikan,
contohnya guru yang sedang memberikan ujian kepada peserta didik, dimana guru
ingin melihat kemampuan peserta didik selama menerima materi yang telah
diberikan atau lebih singkatnya selama masa ujian peserta didik menjadi
seseorang yang dinilai guru.
3. Evaluasi
Subjek evaluasi adalah orang yang melakukan pekerjaan evaluasi. Siapa
yang dapat di sebut sebagai subjek evaluasi untuk setiap tes, di tentukan oleh
suatu aturan pembagian tugas atau ketentuan yang berlaku. Namun, ada
pandangan lain yang mengatakan subjek evaluasi adalah siswa, yakni orang yang
di evaluasi, dalam hal ini yang di pandang sebagai objek evaluasi adalah mata
pelajarannya. Pandangan lain mengatakan siswa sebagai objek evaluasi dan guru
sebagai subjek evaluasi. Sebagai contoh: Untuk mengetahui evaluasi tentang hasil
belajar, maka sebagai subyek evaluasi adalah guru.
Sasaran evaluasi di sini mencakup beberapa sasaran penilaian untuk unsur-
unsurnya, yaitu:
a) Input
Ada beberapa aspek yang harus di perhatikan untuk mencapai
hasil yang di inginkan, yaitu kemampuan, kepribadian, sikap dan
intelegensi.
b) Transformasi
Demi diperolehnya hasil pendidikan yang di harapkan, ada
beberapa unsur yang dapat menjadi sasaran atau objek, yaitu
kurikulum/materi, metode dan cara penilaian, media, sistem
administrasi, pendidik dan anggotanya.
c) Out put
Penilaian atas lulusan suatu sekolah di lakukan untuk
mengetahui seberapa jauh tingkah pencapaian atau prestasi belajar
mereka selama mengikuti program tersebut dengan menggunakan tes
pencapaian.
DAFTAR PUSTAKA

Faiz, A., Putra, N. P., & Nugraha, F. (2022). Memahami Makna Tes, Pengukuran
(Measurement), Penilaian (Assessment), dan Evaluasi (Evaluation) Dalam Pendidikan.
Jurnal Education and development, 10, 492-495.

Ghufron, A., & Sutama. (2011). Tes, Pengukuran, Asesmen, dan Evaluasi, Peran dan Fungsinya
dalam Pembelajaran. Evaluasi Pembelajaran Matematika, 1–27.

Wahyudi. (TT). Asesmen Pembelajaran Berbasis Portofolio di Sekolah. Jurnal Visi Ilmu
Pendidikan, 288-296.

Wulan, A. R. (TT). Pengertian dan Esensi Konsep Evaluasi, Asesmen, Tes, dan Pengukuran. 1-
12.

Zainal, N. F. (2020). Pengukuran, Assessment dan Evaluasi dalam Pembelajaran Matematika.


Jurnal Pendidikan Matematika, 3, 8-26.

Anda mungkin juga menyukai