Anda di halaman 1dari 11

Evaluasi Pembelajaran Seni

“Pengertian Tes, Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi Pembelajaran”

Oleh :

Made Tarayana Amada Putra (202323020)

I Kadek Artawan (202323013)

Magister Pendidikan Seni

Program Pascasarjana

Institut Seni Indonesia Denpasar

2024
Pengertian Tes, Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi merupakan salah satu cara untuk mengetahui keberhasilan


dari sebuah proses pembelajaran dalam pendidikan. Evaluasi pendidikan
sering diartikan sebagai pengukuran atau penilaian hasil belajar. Walaupun
memiliki pengertian yang berbeda, tapi diantara keduanya masih saling
berhubungan. Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu
ukuran (kuantitatif), sedangkan menilai adalah mengambil suatu keputusan
terhadap sesuatu dengan ukuran baik atau buruk (kualitatif).
Guru dituntut untuk membuat sebuah alat penilaian yang mampu
mengetahui kompetensi peserta didik, dari sinilah guru akan mendapatkan
umpan balik atau feedback dari apa yang telah disampaikan kepada para
peserta didiknya. Guru harus pandai membuat alatpenilaian dan harus
benar-benar teliti dalam pembuatannya. Membuat alat penilaian perlu
disusun secara matang dengan memperhatikan perangkat materi, konstruksi
dan bahasa karena akan sangat menentukan capaian hasil belajar. Bila tidak,
alat ukur atau pemberian nilai dari guru menjadi tidak baik. Membuat alat
penilaian yang digunakan sebagai instrumen penguji kemampuan peserta
didik tidaklah mudah. Diperlukan analisis butir soal yang tingkat validitas
dan reliabilitasnya tidak diragukan, sehingga komposisi soal mudah, sedang
dan sukar menyebar secara proporsional sesuai dengan materi pelajaran
yang diujikan.
Guru harus terampil dalam pembuatan soal-soal, guru pun harus
kreatif dalam membuat soal-soal baru, soal yang berbobot dan benar-benar
mampu menguji kemampuan siswa. Soal itu akan dapat menyeleksi secara
alamiah, mana siswa yang cerdas dan mana siswa yang kurang cerdas,
sehingga hasil belajar siswa dapat dibuktikan secara ilmiah.
Guru harus mampu merencanakan, melaksanakan proses, dan
mengevaluasi pembelajarannya. Semakin baik para guru membuat
instrumen penilaian, maka semakin baik pula kualitas pembelajaran dari
mata pelajaran yang diampunya. Para guru di sekolah seharusnya telah
mampu membuat instrumen penilaian pembelajaran dengan baik.
Menentukan hasil pembelajaran diupayakan untuk berlaku objektif,
adil dan menyeluruh, oleh karena itu penggunaan alat ukur (tes) yang handal
dan terpercaya mutlak untuk dilaksanakan (diadministrasikan) dengan cara-
cara yang tepat. Alat ukur, pengukuran, penilaian adalah bagian integral dari
pembelajaran. Semuanya sebagai satu kesatuan yang akan menentukan
kualitas pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, pendidik dan peserta
didik masing-masing berupaya mensukseskan tugas utama mereka. R.M.
Thomas dalam Lien (h.2) menyebutkan bahwa ada tiga tugas utama yang
menjadi perhatian pokok masing-masing pihak, yaitu :

A. Alat Ukur (Test)


Di lingkungan kita banyak jenis alat ukur yang dapat kita sebutkan
seperti meter, liter, timbangan, termometer, katosimeter, stetoskop,
barometer, higrometer, stopwatch, tespen,tester, tes prestasi belajar/tes hasil
belajar. Masing-masing alat ukur ini sudah tertentu fungsinya antara lain
meter mengukur panjang, liter mengukur isi, timbangan mengukur berat,
termometer mengukur suhu, stetoskop mengukur detak jantung, tespen
mengukur ada tidaknya arus, ampermeter mengukur besar kecilnya arus, tes
prestasi belajar atau tes hasil belajar mengukur tinggi rendah penguasaan
terhadap pelajaran yang telah diikuti. Dengan contoh alat ukur tersebut
dibayangkan betapa pentingnya alat ukur yang tepat atau alat ukur yang
standar.
Agar guru sebagai petugas profesional maka guru harus memiliki
alat ukur atau tes hasil belajar yang tepat atau yang standar, guru pun tidak
hanya memiliki satu jenis alat ukur karena dalam tugas sehari-hari tidak
hanya mengukur hasil belajar tetapi juga perlu mengukur apa yang telah
diketahui peserta didik sebelum mereka mengikuti pembelajaran. Juga perlu
mengukur kesulitan apa yang dialami peserta dalam mengikuti
pembelajaran, pelajaran apa yang paling cocok untuk peserta didik dan
sebagainya, semua pengukuran ini memerlukan alat ukur tersendiri yang
terpercaya atau yang baku. Dengan kata lain, guru memiliki bermacam-
macam alat ukur atau tes.
Tes dapat didefinisikan sebagai suatu pernyataan atau tugas atau
seperangkat tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang
trait (sifat) atau atribut pendidikan atau psikologik yang setiap butir
pertanyaan atau tugas tersebut mempunyai jawaban atau ketentuan yang
dianggap benar.

Pengertian Tes Menurut Para Ahli


1. Wayan Nurkencana (1993), tes adalah suatu cara untuk mengadakan
penilaian yang berbentuk suatu tugas yang harus dikerjakan anak atau
sekelompok anak sehingga menghasilkan suatu nilai tentang tingkah laku
atau prestasi anak tersebut yang kemudian dapat dibandingkan dengan nilai
yang dicapai oleh anak-anak lain atau standar yang telah ditetapkan.
2. Menurut Riduwan ( 2006: 37) tes sebagai instrumen pengumpulan data
adalah serangkaian pertanyaan / latihan yang digunakan untuk mengukur
ketrampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki
individu / kelompok.
3. Menurut Allen Philips (1979: 1-2) A test is commonly difined as a tool or
instrument of measurement that is used to obtain data about a specific trait
or characteristic of an individual or group.( Test biasanya diartikan sebagai
alat atau instrumen dari pengukuran yang digunakan untuk memperoleh data
tentang suatu karakteristik atau ciri yang spesifik dari individu atau
kelompok.)
4. Menurut Rusli Lutan (2000:21) tes adalah sebuah instrument yang dipakai
untuk memperoleh informasi tentang seseorang atau obyek.
5. Overton, Terry (2008): test is a method to determine a student’s ability to complete
certain tasks or demontstrate mastery of a skill or knowledge of content. Some
types would be multiple choice tests or a weekly spelling test. While it commonly
used interchangeably with assesment, or even evaluation, it can be distinguished
by the fact that a test is one form of an assesment. (Tes adalah suatu metode untuk
menentukan kemampuan siswa menyelesaikan sejumlah tugas tertentu atau
mendemonstrasikan penguasaan suatu keterampilan atau pengetahuan pada suatu
materi pelajaran. Beberapa tipe tes misalnya tes pilihan ganda atau tes mengeja
mingguan. Seringkali penggunaannya tertukar dengan asesmen, atau bahkan
evaluasi (penilaian), yang mana sebenarnya tes dapat dengan mudah dibedakan
berdasarkan kenyataan bahwa tes adalah salah satu bentuk asesmen.)
Jadi dapat disimpulkan bahwa tes adalah cara atau metode untuk
menentukan kemampuan siswa menyelesaikan tugas tertentu atau
mendemonstrasikan penguasaan suatu keterampilan atau pengetahuan.
Contoh: 10 soal atau pertanyaan dalam bentuk esai

B. PENGUKURAN

Dengan adanya alat ukur (tes), Anda dapat melaksanakan


pengukuran. Sering terjadi, hasil pengukuran berbeda bila diukur dua kali
dengan alat ukur yang sama atau diukur dengan alat ukur yang berbeda
walaupun alat ukurnya sudah baku. Ketidaktepatan ini dapat disebabkan
beberapa hal di antaranya adalah: kecurangan terjadi di pihak pengajar atau
di pihak peserta didik. Rambu-rambu pengaman harus dipasang supaya
kesempatan berbuat curang dari berbagai pihak semakin sempit. Rambu-
rambu pengaman tersebut dapat berupa pengawas ujian tidak hanya seorang,
jumlah peserta dalam satu ruangan dibatasi, peserta tidak diberi soal yang
sama tetapi soal yang berbeda namun paralel.
Pengukuran (measurement) adalah proses pemberian angka atau
usaha memperoleh deskripsi numeric dari suatu tingkatan dimana seseorang
peserta didik telah mencapai karakteristik tertentu. Pengukuran berkaitan
erat dengan proses pencarian atau penentuan nilai kuantitatif. Pengukuran
diartikan sebagai pemberian angka kepada suatu atribut atau karakteristik
tertentu yang dimiliki oleh orang, hal, atau obyek tertentu menurut aturan
atau formulasi yang jelas.

Pengertian Pengukuran (Measurement) Menurut Para Ahli


1. Alwasilah et al.(1996), measurement (pengukuran) merupakan proses yang
mendeskripsikan performa siswa dengan menggunakan suatu skala
kuantitatif (sistem angka) sedemikian rupa sehingga sifat kualitatif dari
performa siswa tersebut dinyatakan dengan angka-angka.
2. Arikunto dan Jabar (2004) menyatakan pengertian pengukuran
(measurement) sebagai kegiatan membandingkan suatu hal dengan satuan
ukuran tertentu sehingga sifatnya menjadi kuantitatif.
3. Cangelosi, James S. (1995), pengukuran adalah proses pengumpulan data
secara empiris yang digunakan untuk mengumpulkan informasi yang
relevan dengan tujuan yang telah ditentukan.
4. Sridadi (2007) pengukuran adalah suatu proses yang dilakukan secara
sistematis untuk memperoleh besaran kuantitatif dari suatu obyek tertentu
dengan menggunakan alat ukur yang baku.
5 Wolf (1984: 7) Measurement is the act of process of measuring. (Pengukuran
adalah tindakan dari proses dari mengukur.)
Contoh: alim mendapatkan skor 70 dari 10 soal yang dikerjakan

C. PENILAIAN

Penilaian (assessment) merupakan istilah yang umum dan mencakup


semua metode yang biasa dipakai untuk mengetahui keberhasilan belajar
siswa dengan cara menilai unjuk kerja individu peserta didik atau
kelompok. Penilaian adalah penerapan berbagai cara dan
penggunaan beragam alat. Penilaian untuk memperoleh berbagai ragam
informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau informasi
tentang ketercapaian kompetensi peserta didik. Proses penilaian ini
bertujuan untuk menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi
belajar peserta didik.

Pengertian Penilaian (Assesment) Menurut Para Ahli


1. Angelo T.A.(1991): Classroom Assessment is a simple method faculty can
use to collect feedback, early and often, on how well their students are
learning what they are being taught. (Artinya: asesmen Kelas adalah suatu
metode yang sederhana dapat digunakan untuk mengumpulkan umpan balik,
baik di awal maupun setelah pembelajaran tentang seberapa baik siswa
mempelajari apa yang telah diajarkan kepada mereka.)
2. Kizlik, Bob (2009): Assessment is a process by which information is
obtained relative to some known objective or goal. Assessment is a broad
term that includes testing. A test is a special form of assessment. Tests are
assessments made under contrived circumstances especially so that they
may be administered. In other words, all tests are assessments, but not all
assessments are tests. (Artinya : asesmen adalah suatu proses dimana
informasi diperoleh berkaitan dengan tujuan pembelajaran. Asesmen adalah
istilah yang luas yang mencakup tes (pengujian). Tes adalah bentuk khusus
dari asesmen. Tes adalah salah satu bentuk asesmen. Dengan kata lain,
semua tes merupakan asesmen, namun tidak semua asesmen berupa tes)
3. Overton, Terry (2008): Assesment is a process of gathering information to
monitor progress and make educational decisions if necessary. As noted in
my definition of test, an assesment may include a test, but also include
methods such as observations, interview, behavior monitoring, etc.
(Artinya: sesmen adalah suatu proses pengumpulan informasi untuk
memonitor kemajuan dan bila diperlukan pengambilan keputusan dalam
bidang pendidikan. Sebagaimana disebutkan dalam definisi saya tentang tes,
suatu asesmen bisa saja terdiri dari tes, atau bisa juga terdiri dari berbagai
metode seperti observasi, wawancara, monitoring tingkah laku, dan
sebagainya).
4. Palomba and Banta(1999), Assessment is the systematic collection , review ,
and use of information about educational programs undertaken for the
purpose of improving student learning and development (Artinya: asesmen
adalah pengumpulan, reviu, dan penggunaan informasi secara sistematik
tentang program pendidikan dengan tujuan meningkatkan belajar dan
perkembangan siswa).
5. Suharsimi yang dikutip oleh Sridadi(2007) penilaian adalah suatu usaha yang
dilakukan dalam pengambilan keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik-
buruk → bersifat kualitatif.

Kesimpulan Tentang Pengertian Asesmen:

1. Asesmen merupakan metode dan proses yang digunakan untuk


mengumpulkan umpan balik tentang seberapa baik siswa belajar.
2. Dapat dilakukan di awal, di akhir (sesudah), maupun saat pembelajaran
sedang berlangsung.
3. Asesmen dapat berupa tes atau nontes.
4. Asesmen berupa nontes misalnya penggunaan metode observasi, wawancara,
monitoring tingkah laku, dsb.
5. Hasilnya dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.
6. Bertujuan meningkatkan belajar (pembelajaran) dan perkembangan siswa.

D. EVALUASI

Evaluasi adalah kegiatan identifikasi untuk melihat apakah suatu


program yang telah direncanakan telah tercapai atau belum, berharga atau
tidak berharga, dan dapat pula untuk melihat tingkat efisiensi
pelaksanaannya. Evaluasi juga dapat diartikan sebagai suatu proses
penilaian untuk mengambil keputusan yang menggunakan seperangkat hasil
pengukuran dan berpatokan kepada tujuan yang telah dirumuskan.

Pengertian Evaluasi Menurut Para Ahli


1. Sudiono, Anas (2005) mengemukakan bahwa secara harfiah kata evaluasi
berasal dari bahasa Inggris evaluation, dalam bahasa Indonesia berarti
penilaian. Akar katanya adalah value yang artinya nilai. Jadi istilah evaluasi
menunjuk pada suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai
dari sesuatu.
2. Frey, Barbara A., and Susan W. Alman. (2003): Evaluation The systematic
process of collecting, analyzing, and interpreting information to determine
the extent to which pupils are achieving instructional objectives. (Artinya:
Evaluasi adalah proses sistematis pengumpulan, analisis, dan interpretasi
informasi untuk menentukan sejauh mana siswa yang mencapai tujuan
instruksional).
3. Mardapi, Djemari (2003), penilaian adalah kegiatan menafsirkan atau
mendeskripsikan hasil pengukuran.
4. Zainul, Asmawi dan Noehi Nasution (2001), mengartikan penilaian adalah
suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi
yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik yang menggunakan tes
maupun nontes.
5. Adams (1964) dalam bukunya “Measurement and evaluation in education,
psychology, and guidance” menjelaskan bahwa kita mengukur berbagai
kemampuan anak didik.Bila kita melangkah lebih jauh lagi dalam
menginterprestasi skor sebagai hasil pengukuran itu dengan menggunakan
standar tertentu untuk menentukan nilai dalam suatu kerangka maksud
pendidikan dan pelatihannya atau atas dasar beberapa pertimbangan lain
untuk membuat penilaian, maka kita tidak lagi membatasi diri kita dalam
pengukuran, kita sekarang telah mengevaluasi kemampuan atau kemajuan
anak didik.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi


Aksara.

http://matematikaunm8.blogspot.co.id/2014/03/tes-pengukuran-penilaian-dan-
evaluasi.html
DAFTAR RUJUKAN

http://i-dukasi.blogspot.co.id/2013/12/teknik-teknik-penilaian.html
Sudirman, dkk. 1984. Ilmu Pendidikan. Bandung: Rosda Karya.

Anda mungkin juga menyukai