Anda di halaman 1dari 9

Jelaskan dan beri contoh perbedaan pengukuran, penilaian, tes dan evaluasi

Jawab:

 Pengukuran(measurement) adalah proses pemberian angka atau bentuk kuntitatif


pada objek-objek atau kejadian-kejadian menurut sesuatu aturan yang
ditetapkan.Artinya, proses pemberian bentuk kuantitatif dalam pengukuran dilakukan
atas dasar ketentuan atau aturan yang sudah disusun secara cermat. Dengan demikian,
bentuk angka atau bilangan yang dikenakan kepada objek yang diukur dapat
mempresentasikan secara kuantitatif sifat-sifat objek tersebut. Berdasarkan deskripsi
di atas dapat dikemukakan bahwa pengukuran pada padasarnya adalah proses
memberi bentuk kuantitatif pada atribut seseorang, kelompok atau objek-objek
lainnya berdasarkan aturan-aturan atau formulasi yang jelas. contoh Dari 20 butir soal
yang dijawab dalam tes ,Rudi menjawab betul sebanyak 18 butir soal,dari contoh
tersebut dapat dipahami bahwa pengukuran itu sifatnya kuantitatif .Dalam proses
pengukuran tentu guru harus menggunakan alat ukur (tes atau non tes) Alat ukur
tersebut harus standar, yaitu memiliki derajat validitas dan reliabilitas yang tinggi.
Misalnya, mengukur kemajuan belajar peserta didik dalam rangka mengisi nilai rapor
yang dilakukan dengan menguji mereka dalam bentuk tes hasil belajar.

 Penilaian(Assesment) adalah proses pengumpulan informasi secara sistematis


berkaitan dengan belajar siswa,pengetahuan, keahlian, pemanfaatan waktu, dan
sumber daya yang tersedia dengan tujuan untuk mengambil keputusan mengenai hal-
hal yang mempengaruhi pembelajaran pesertadidik dan penggunaan berbagai macam
teknik untuk mengumpulkan data yang digunakan sebagai dasar pertimbangan
pengambilan keputusan berkaitan dengan tingkat kemajuan belajar dan hasil
pembelajaran. Penilaian bersifat kualitatif untuk mengambil keputusan dengan
menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar, baik yang
menggunakan instrumen tes maupunnon tes. Misalnya dari 20 butir soal 18 butir
dijawab betul oleh Rudi jadi dapat ditentukan bahwa Rudi termasuk anak yang
pandai disebut penilaian bersifat kualitatif.Penilaian ada beberapa jenis,
yaitu penilaian formatif,penilaian sumatif, penilaian penempatan (placement), dan
penilaian diagnostik. Contoh hasil penilaian adalah penetapan lulus dan tidak lulus,
kompeten dan tidakkompeten, baik dan tidak baik, memuaskan dan tidak
memuaskan, dan sebagainya

 Tes adalah suatu instrumen atau alat yang digunakan untuk memperoleh informasi
tentang individu atau objek/alat ukur untuk mengukur kemampuan seorang
individu,kemudian dilakukan proses untuk mengukur kemampuan individu tersebut
yang disebut dengan Testing. Setelah dilakukan testing maka menghasilkan Hasil tes
atau lembar kerja.Contoh:tes tertulis dan lisan.Tes lisan (oral test) yang dilaksanakan
secara lisan, soal atau pertanyaan diberikan secara lisan dan jawaban yang diberikan
juga dinyatakan secara lisan. Tes tulis (written test) adalah tes yang dilaksanakan
secara tertulis, pertanyaan atau soal dinyatakan secara tertulis dan jawaban yang
diberikan oleh peserta tes juga dinyatakan secara tertulis. Tes tulis dapat
dikelompokkan menjadi dua yakni tes bentuk uraian (essay test) dan tes bentuk
obyektif (objective test). Tes bentuk uraian adalah tes yang jawabannya tidak
disediakan pada lembar soal, tetapi harus diungkap atau diberikan sendiri oleh peserta
tes. tes bentuk obyektip dapat dibagi menjadi dua yaitu tes menyajikan (supply test)
dan tes pilihan (selection test). Tes bentuk pilihan (selectiontest) dapat dipilah menjadi
benar – salah (true – false), menjodohkan (matching test), pilihanganda (multiple
choice), tes analogi (analogy test), dan tes menyusun kembali(rearrangement test).

 Evaluasi(Evaluation) merupakan salah satu komponen yang penting dalam


pembelajaran, karena dari evaluasi akan diketahui tingkat keberhasilan belajar siswa
dan tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran. Evaluasi hasil belajar adalah
keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan informasi), pengolahan,
penafsiran dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar
yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Perbedaan antara tes, pengukuran dan penilaian terletak pada waktu dan fungsinya. Tes
digunakan sebagai alat atau media untuk memperoleh informasi tentang orang lain.
Pengukuran digunakan untuk memberi angka pada karakteristik tertentu yang dimiliki oleh
orang, hal, atau obyek yang diambil dari sebuah tes. Sedangkan penilaian digunakan untuk
mengambil keputusan berdasarkan data-data yang diperoleh berdasarkan pengukuran
sebelumnya.Perbedaannya terletak pada ruang lingkup dan pelaksanaannya. Pengukuran
membandingkan hasil pengamatan dengan criteria tertentu. Penilaian menjelaskan dan
menafsirkan hasil pengukuran, sedangkan evaluasi adalah penetapan nilai atau implikasi
suatu perilaku, bisa perilaku individu atau lembaga. Sifat yang hirarkis ini menunjukkan
bahwa setiap kegiatan evaluasi melibatkan penilaian dan pengukuran. Penilaian berarti
menilai sesuatu, sedangkan menilai itu mengandung arti mengambil keputusan terhadap
sesuatu dengan mendasarkan diri pada ukuran atau kriteria tertentu.
Ruang lingkup penilaian lebih sempit dan biasanya hanya terbatas pada salah satu komponen
atau aspek saja, seperti prestasi belajar. Pelaksanaan penilaian biasanya dilakukan dalam
konteks internal. Ruang lingkup evaluasi lebih luas, mencangkup semua komponen dalam
suatu sistem dan dapat dilakukan tidak hanya pihak internal tetapi juga pihak
eksternal.Evaluasi dan penilaian lebih bersifat komprehensif yang meliputi pengukuran,
sedangkan tes merupakan salah satu alat (instrument) pengukuran. Pengukuran lebih
membatasi pada gambaran yang bersifat kuantitatif (angka-angka) tentang kemajuan belajar
peserta didik, sedangkan evaluasi dan penilaian lebih bersifat kualitatif. Keputusan
didasarkan pada hasil pengukuran, tetapi dapat pula didasarkan pada hasil pengamatan dan
wawancara.

Hubungan antara pengukuran (measurement), penilaian (assessment), dan evaluasi (evaluation)


bersifat hirarkis. Pengukuran membandingkan hasil pengamatan dengan criteria tertentu. Penilaian
menjelaskan dan menafsirkan hasil pengukuran, sedangkan evaluasi adalah penetapan nilai atau
implikasi suatu perilaku, bisa perilaku individu atau lembaga. Sifat yang hirarkis ini menunjukkan
bahwa setiap kegiatan evaluasi melibatkan penilaian dan pengukuran. Penilaian berarti menilai
sesuatu, sedangkan menilai itu mengandung arti mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan
mendasarkan diri pada ukuran atau kriteria tertentu.
Pengukuran merupakan kegiatan penentuan angka bagi suatu objek secara sistematik.
Penentuan angka ini merupakan usaha untuk menggambarkan karakteristik suatu objek.
Pengukuran bersifat kuantitatif.
Penilaian merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengambil keputusan terhadap
sesuatu dengan ukuran baik dan tidak baik. Penilaian bersifat kualitatif. Dalam pendidikan,
penilaian dilakukan untuk menelusuri apakah proses pembelajaran telah berlangsung sesuai
dengan yang direncanakan atau tidak, untuk mencari informasi apakah terdapat kekurangan-
kekurangan pada peserta didik selama proses pembelajaran, untuk mencari dan menemukan
penyebab kekurangan yang muncul selama proses pembelajaran berlangsung, untuk
menyimpulkan
Evaluasi merupakan kegiatan yang membandingkan antara hasil implementasi dengan
kriteria dan standar yang telah ditetapkan untuk melihat keberhasilannya. Dari evaluasi
kemudian akan tersedia informasi mengenai sejauh mana suatu kegiatan tertentu telah dicapai
sehingga bisa diketahui bila terdapat selisih antara standar yang telah ditetapkan dengan hasil
yang bisa dicapai. Ditinjau dari cakupannya, evaluasi ada yang bersifat makro dan ada yang
mikro.
Hubungan antara pengukuran (measurement), penilaian (assessment), dan evaluasi
(evaluation) bersifat hirarkis. Pengukuran membandingkan hasil pengamatan dengan criteria
tertentu. Penilaian menjelaskan dan menafsirkan hasil pengukuran, sedangkan evaluasi
adalah penetapan nilai atau implikasi suatu perilaku, bisa perilaku individu atau lembaga.
Perbedaan Antara Tes, Pengukuran Dan Penilaian Terletak Pada Waktu Dan Fungsinya. Tes Digunakan
Sebagai Alat Atau Media Untuk Memperoleh Informasi Tentang Orang Lain. Pengukuran Digunakan
Untuk Memberi Angka Pada Karakteristik Tertentu Yang Dimiliki Oleh Orang, Hal, Atau Obyek Yang
Diambil Dari Sebuah Tes. Sedangkan Penilaian Digunakan Untuk Mengambil Keputusan Berdasarkan
Data-Data Yang Diperoleh Berdasarkan Pengukuran Sebelumnya.

tes sebagai instrumen pengumpulan dataadalah serangkaian pertanyaan / latihan yang digunakan
untuk mengukurketrampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yangdimiliki
individu / kelompok.

Tes merupakan alat ukur untuk mengukur kemampuan seorang individu,kemudian dilakukan proses
untuk mengukur kemampuan individu tersebut yangdisebut dengan Testing. Setelah dilakukan
testing maka menghasilkan Hasil tesatau lembar kerja
Pengukuran adalah proses memberi bentuk kuantitatif pada atribut seseorang, kelompok atau
objek-objek lainnya berdasarkan aturan-aturan atau formulasi yang jelas. Artinya, dalam memberi
angka atau skor pada subjek, objek atau kejadian harus menggunakan aturan-aturan atau formula
yang jelas dan sudah disepakati bersama. Hal ini dimaksudkan agar angka atau skor yang
diberikan betul-betul dapat menggambarkan kondisi yang sesungguhnya dari orang, objek,
kejadian yang diukur. Semakin jauh seseorang meninggalkan aturan-aturan pengukuran maka
semakin besar kesalahan pengukuran yang terjadi.
Penilaian adalah proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang
diperoleh melalui pengukuran hasil belajar, baik yang menggunakan instrumen tes maupun non
tes.Contoh hasil penilai adalah penetapan lulus dan tidak lulus, kompeten dan tidak kompeten,
baik dan tidak baik, memuaskan dan tidak memuaskan dan sebagainya.Penilaian dapat dibagi
menjadi dua, yaitu penilaian formatif dan penilaina sumatif.
Tes adalah sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang memiliki jawaban yang benar. Pertanyaan
atau pernyataan yang memiliki jawaban yang benar. Pertanyaan atau pernyataan tersebut
menuntut adanya keharusan orang yang diuji untuk menjawab dengan tujuan untuk mengukur
suatu aspek tertentu dari orang yang diuji tersebut. Dalam menjawab pertanyaan atau pernyataan
tersebut harus mengikuti aturan-aturan atau petunjuk yang sudah dirumuskan. Tes adalah suatu
alat atau prosedur yang sistematis untuk mengukur karakteristik orang atau obyek tertentu
dengan ketentuan atau cara yang sudah ditentukan.
Macam-macam Tes: Tes Uraian dan tes obyektif.
Evaluasi adalah kegiatan pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis melalui suatu
pengukuran, yang selanjutnya data dianalisis dan hasil analisis data tersebut selanjutnya
digunakan untuk menentukan berbagai alternative keputusan atau kebijkan yang relevan.
Perbedaan antara tes, pengukuran, penilaian, tes dan evaluasi adalah terletak pada Ruang
lingkup danpelaksanaannya. Penilaian lebih sempit dan terbatas pada satu aspek saja. Evaluasi
mencakup semua komponen dalam suatu system dan dapat dilakukan tidah hanya pihak internal
tetapi juga pihak eksternal. Evaluasi dan penilaian lebih bersifat kualitatif . Sedangkan tes
merupakan suatu alat pengukuran.
Contohnya:
Misalnya guru ingin mengetahui kompetensi dasar yang telah dikuasai siswa maka guru
memberikan tes tertulis dalam bentuk soal kepada siswa. Disini guru melakukan tes. Kemudian
guru memeriksa jawaban siswa sesuai dengan rumus menghitung skor mentahnya. Ternyata nilai
siswa memperoleh nilai berbeda-beda ada 3,7,8 dan bahkan 10, dalam hal ini guru sudah
melalukan pengukuran. Siswa yang memperoleh nilai terendah maupun yang tertinggi dalam hal
ini guru sudah melakukan penilain dan evaluasi.

Perbedaan antara tes, pengukuran dan penilaian terletak pada waktu dan fungsinya. Tes
digunakan sebagai alat atau media untuk memperoleh informasi tentang orang lain. Pengukuran
digunakan untuk memberi angka pada karakteristik tertentu yang dimiliki oleh orang, hal, atau
obyek yang diambil dari sebuah tes. Sedangkan penilaian digunakan untuk mengambil keputusan
berdasarkan data-data yang diperoleh berdasarkan pengukuran sebelumnya.

Perbedaannya terletak pada ruang lingkup dan pelaksanaannya. Ruang lingkup penilaian lebih
sempit dan biasanya hanya terbatas pada salah satu komponen atau aspek saja, seperti prestasi
belajar. Pelaksanaan penilaian biasanya dilakukan dalam konteks internal. Ruang lingkup evaluasi
lebih luas, mencangkup semua komponen dalam suatu sistem dan dapat dilakukan tidak hanya
pihak internal tetapi juga pihak eksternal.Evaluasi dan penilaian lebih bersifat komprehensif yang
meliputi pengukuran, sedangkan tes merupakan salah satu alat (instrument) pengukuran.
Pengukuran lebih membatasi pada gambaran yang bersifat kuantitatif (angka-angka) tentang
kemajuan belajar peserta didik, sedangkan evaluasi dan penilaian lebih bersifat kualitatif.
Keputusan penilaian tidak hanya didasarkan pada hasil pengukuran, tetapi dapat pula didasarkan
hasil pengamatan dan wawancara.

perbedaan antara tes, pengukuran dan penilaian terletak pada


waktu dan fungsinya. Tes digunakan sebagai alat atau media untuk
memperoleh informasi tentang orang lain. Pengukuran digunakan
untuk memberi angka pada karakteristik tertentu yang dimiliki oleh
orang, hal, atau obyek yang diambil dari sebuah tes. Sedangkan
penilaian digunakan untuk mengambil keputusan berdasarkan data-
data yang diperoleh berdasarkan pengukuran sebelumnya.
Perbedaannya terletak pada ruang lingkup dan pelaksanaannya.
Ruang lingkup penilaian lebih sempit dan biasanya hanya terbatas
pada salah satu komponen atau aspek saja, seperti prestasi belajar.
Pelaksanaan penilaian biasanya dilakukan dalam konteks internal.
Ruang lingkup evaluasi lebih luas, mencangkup semua komponen
dalam suatu sistem dan dapat dilakukan tidak hanya pihak internal
tetapi juga pihak eksternal.

Contoh:
Bu Afiqa ingin mengetahui apakah peserta didiknya sudah menguasai kompetensi dasar
dalam mata pelajaran matematika. Untuk itu, Bu Afiqa memberikan tes tertulis dalam
bentuk objektif pilihan ganda sebanyak 20 soal kepada siswa (tes). Selanjutnya, Bu Afiqa
memeriksa lembar jawaban siswa sesuai dengan kunci jawaban, kemudian sesuai
dengan rumus tertentu dihitung skor mentahnya. Ternyata, skor mentah yang diperoleh
siswa sangat bervariasi, ada yang memperoleh skor 25, 36, 44, 47, dan
seterusnya (pengukuran). Angka atau skor-skor tersebut tentu belum mempunyai nilai
/makna dan arti apa-apa. Untuk memperoleh nilai dan arti dari setiap skor tersebut, Bu
Afiqa melakukan pengolahan skor dengan pendekatan tertentu. Hasil pengolahan dan
penafsiran dalam skala 0 – 10 menunjukkan bahwa skor 25 memperoleh nilai 5 (berarti
tidak menguasai), skor 36 memperoleh nilai 6 (berarti cukup menguasai), skor 44
memperoleh nilai 8 (berarti menguasai), dan skor 47 memperoleh nilai 9 (berarti sangat
memuaskan). Sampai disini sudah terjadi proses penilaian. Ini contoh dalam ruang
lingkup penilaian hasil belajar. Jika Bu Afiqa menilai seluruh komponen pembelajaram
maka berarti terjadievaluasi.“
Rep

A. Pengukuran
Pengukuran pada padasarnya adalah proses memberi bentuk kuantitatif pada atribut
seseorang, kelompok atau objek-objek lainnya berdasarkan aturan-aturan atau formulasi
yang jelas. Artinya, dalam memberi angka atau sekor pada subjek, objek atau kejadian
harus menggunakan aturan-aturan atau formula yang jelas dan sudah disepakati
bersama. Karakteristik utama dalam proses pengukuran adalah adanya penggunaan
angka (sekor) atau skala tertentu dan dalam menentukan angka tersebut didasarkan atas
aturan atau formula tertentu. Dalam kegiatan pengukuran, hasil pengukuran terhadap
keberhasilan belajar peserta didik selalu dinyatakan dalam bentuk angka yang
menggunakan skala angka dari 0 sampai dengan 10 atau dari 0 sampai dengan 100.
Formula ini harus bersifat terbuka sehingga diketahui oleh orang yang diukur. Untuk
keperluan pendeskripsian terhadap hasil belajar, skala angka tersebut selanjutnya
dijabarkan dalam bentuk kualitatif.

B. Penilaian
Istilah penilaian (assessment) sering disamaartikan dengan evaluasi (evaluation).
Penilaian adalah proses memberikan atau menentukan bentuk kualitatif kepada atribut
atau karakteristik seseorang, kelompok, atau objek tertentu berdasarkan suatu kriteria
tertentu. Penilaian merupakan kegiatan menafsirkan atau mendeskripsikan hasil
pengukuran. Penilaian adalah proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan
informasi yang 4 diperoleh melalui pengukuran hasil belajar, baik yang menggunakan
instrumen tes maupun non tes. Contoh hasil penilaian adalah penetapan lulus dan tidak
lulus, kompeten dan tidak kompeten, baik dan tidak baik, memuaskan dan tidak
memuaskan, dan sebagainya. Secara garis besar, penilaian dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu penilaian formatif dan penilaian sumatif. Penilaian yang bersifat formatif
dilakukan untuk mengetahui sejauh manakah peserta didik menguasai materi ajar yang
sudah disampaikan pada setiap kali pelaksanaan proses pembelajaran. Penilaian formatif
dapat dilakukan pada setiap tatap muka atau beberapa kali tatap muka pada
penyampaian materi pokok bahasan atau sub pokok bahasan, sedangkan Penilaian yang
bersifat sumatif dilakukan untuk mengetahui sejauh manakah peserta didik telah
menguasai materi ajar dalam periode waktu tertentu sehingga peserta didik dapat
melanjutkan atau pindah ke unit pembelajaran berikutnya. Beberapa bentuk penilaian
yang bisa digunakan antara lain: tes kinerja sering juga disebut tes unjuk kerja
(performance test), observasi, tes tertulis, tes lisan, penugasan, portofolio, wawancara,
tes inventori, jurnal, penilaian diri, dan penilaian antar teman.
C. Tes
Untuk dapat melaksanakan pengukuran diperlukan alat untuk mengukur yaitu tes. Tes
adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis untuk mengukur karakteristik orang atau
obyek tertentu dengan ketentuan atau cara yang sudah ditentukan. Secara umum tes
dapat dibedakan menjadi :
1. Tes penampilan adalah tes dalam bentuk tindakan atau unjuk kerja untuk
mengukur seberapa jauh seseorang dapat melakukan sesuatu tugas atau
pekerjaan sesuai dengan standar atau kriteria yang ditetapkan.
2. Tes lisan (oral test) adalah tes yang dilaksanakan secara lisan, soal atau
pertanyaan diberikan secara lisan dan jawaban yang diberikan juga dinyatakan
secara lisan.
3. Tes tulis (written test) adalah tes yang dilaksanakan secara tertulis,
pertanyaan atau soal dinyatakan secara tertulis dan jawaban yang diberikan oleh
peserta tes juga dinyatakan secara tertulis. Tes tulis dapat dikelompokkan
menjadi dua yakni tes bentuk uraian (essay test) dan tes bentuk obyektif
(objective test). Tes bentuk uraian adalah tes yang jawabannya tidak disediakan
pada lembar soal, tetapi harus diungkap atau diberikan sendiri oleh peserta tes.

D. Evaluasi
Evaluasi pada dasarnya merupakan kegiatan pengumpulan data yang dilakukan
secara sistematis melalui suatu pengukuran, yang selanjutnya data dianalisis dan hasil
analisis data tersebut selanjutnya digunakan untuk menentukan berbagai alternatif
keputusan atau kebijakan yang relevan. Evaluasi merupakan salah satu komponen yang
penting dalam pembelajaran, karena dari evaluasi akan diketahui tingkat keberhasilan
belajar siswa dan tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran. Evaluasi hasil belajar
adalah keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan informasi),
pengolahan, penafsiran dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat
hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Kegiatan evaluasi baru bisa
dilakukan setelah adanya data hasil pengukuran dan penilaian hasil belajar. Untuk dapat
melakukan penilaian dan pengukuran diperlukan alat ukur yang sering disebut dengan
istilah tes. Jadi pengukuran, penilaian, tes dan evaluasi merupakan hal yang berbeda
namun memiliki keterkaitan satu sama lain.
 PERBEDAAN
Perbedaan terletak pada ruang lingkup dan pelaksanaannya. Ruang lingkup
Pengukuran lebih membatasi pada hasil-hasil belajar yang bersifat kuantitatif (angka-
angka) tentang kemajuan belajar peserta didik. Sedangkan ruang lingkup penilaian lebih
sempit dan biasanya hanya terbatas pada satu komponen atau aspek saja, seperti
prestasi belajar peserta didik. Ruang lingkup evaluasi lebih luas, mencakup semua
komponen dalam satu sistem. Evaluasi dalam penilaian bersifat komprehensif yang
meliputi pengukuran, sedangkan tes merupakan salah satu alat (instrument) pengukuran
itu sendiri. Dan keputusan penilaian didasarkan pada hasil pengukuran.
 CONTOH
Berikut contoh dari setiap komponen-komponen diatas.
0. Pengukuran.
Contohnya: Dari 5 butir soal yang saya berikan, seorang siswa menjawab 4 butir soal
dengan jawaban benar dan siswa tersebut memperoleh skor 80 dari skor maksimal 100.
2. Penilaian.
Contohnya. Misalnya KKM mata pelajaran Matematika 70. Seorang anak yang telah
memperoleh skor 80, dapat kita nyatakan telah mencapai KKM.
3. Evaluasi.
Contohnya. Dengan memperoleh skor 80, maka dapat disimpulkan bahwa siswa tersebut
dinyatakan tuntas atau berhasil dalam mennyelesaikan tes yang dibuat sesuai dengan
materi pelajaran.
4. Tes
Contohnya.
Selesaikan soal-soal berikut dan beri tanda silang pada jawaban yang benar.
0. Sebuah persegi panjang memiliki panjang 12 cm dan lebar 5 cm. Maka
panjang diagonal
persegi panjang tersebut adalah....cm
0. 10 cm b. 11 cm c. 12 cm d. 13 cm e. 14 cm
2. Sebidang tanah berbentuk persegi panjang memiliki luas 1,92 hektar. Jika
panjangnya 160 meter, maka lebar persegi panjang tersebut adalah....meter
(1 hektar = 10.000 m2)
b. 120m b. 140 m c. 160 m d. 180 m e. 200 m
2. Luas permukaan tabung tertutup dengan diameter 14 cm dan tinggi 21 cm
adalah....cm2
a. 2.132 cm2 b. 1.232 cm2 c. 3.212 cm2 d. 1.322 cm2 e. 2.312
2
cm
4. Luas permukaan bola yang berdiameter 40 cm adalah.....cm2
a. 5.024 cm2 b. 5.240 cm2 c. 5.420 cm2 d. 2.450 cm2 e.
4.250 cm2
5. Volume kerucut dengan jari-jari 7 cm dan tinggi 24 cm adalah.....cm3.
a. 2.123 cm3 b. 1.232 cm3 c. 3.212 cm3 d. 1.233 cm3 e.
2.312 cm3

Anda mungkin juga menyukai