Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PERBEDAAN ASSESMENT, EVALUATE DAN MEASUREMENT

MATA KULIAH EVALUASI DAN ASSESMENT PENDIDIKAN

PENDIDIKAN DASAR
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2022
PERBEDAAN ASSESMENT, EVALUATE DAN MEASUREMENT

Dalam kegiatan sehari-hari kita selalu mengadakan pengukuran dan penilaian. Namun
tidak semua orang menyadari kalau kita setiap saat melakukan pekerjaan evaluasi. Dari dua
kalimat di atas kita sudah menemui tiga buah istilah yaitu: evaluasi, pengukuran, dan penilaian.
Sementara orang memang lebih cenderung mengartikan ketiga kata tersebut sebagai suatu
pengertian yang sama sehingga dalam memakainya hanya tergantung dari kata mana yang
sedang siap untuk diucapkannya. Akan tetapi sementara orang yang lain, membedakan ketiga
istilah tersebut.
1. Evaluasi
Menurut pengertian bahasa kata evaluasi berasal dari bahasa inggris evaluation
yang berarti penilaian atau penaksiran, Sedangkan menurut pengertian istilah evaluasi
merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan sesuatu obyek dengan tolok
ukur untuk memperoleh kesimpulan. Evaluasi bukan sekedar menilai sesuatu aktivitas
secara terencana, sistematik, dan terarah berdasarkan atas tujuan yang jelas. Evaluasi
merupakan suatu proses menyediakan informasi yang dapat dijadikan sebagai
pertimbangan untuk menentukan harga dan jasa (the worth and merit) dari tujuan yang
dicapai, desain, implementasi dan dampak untuk membantu membuat keputusan,
membantu pertanggung jawaban dan meningkatkan pemahaman terhadap fenomena.
Evaluasi juga merupakan penyediaan informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dalam mengambil keputusan. Kegiatan evaluasi memerlukan penggunaan
informasi yang diperoleh melalui pengukuran maupun dengan cara lain untuk menentukan
pendapat dan membuat keputusan-keputusan pendidikan. Pendapat dan keputusan tentu
saja akan dipengaruhi oleh kesan pribadi dan sistem nilai yang ada pada si pembuat
keputusan.
2. Measurement
Measurement atau pengukuran diartikan sebagai proses untuk menentukan luas atau
kuantitas sesuatu (Wondt, Edwin and G.W. Brown, 1957:1), dengan pengertian lain
pengukuran adalah suatu usaha untuk mengetahui keadaan sesuatu seperti adanya yang
dapat dikuantitaskan, hal ini dapat diperoleh dengan jalan tes atau cara lain. Pengukuran
diartikan sebagai kegiatan membandingkan hasil pengamatan dengan kriteria. Pengukuran
dinyatakan sebagai proses penetapan angka terhadap individu atau karakteristiknya
menurut aturan tertentu.
3. PENILAIAN
Penilaian (assessment) hasil belajar merupakan komponen penting dalam kegiatan
pembelajaran. Upaya meningkatkan kualitas pembelajaran dapat ditempuh melalui
peningkatan kualitas sistem penilaiannya. Penilaian dalam konteks hasil belajar diartikan
sebagai kegiatan menafsirkan data hasil pengukuran tentang kecakapan yang dimiliki
siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Menurut Djemari Mardapi kualitas
pembelajaran dapat dilihat dari hasil penilaiannya. Sistem penilaian yang baik akan
mendorong pendidik untuk menentukan strategi mengajar yang lebih baik. The Task
Group on Asessment and Testing (TGAT) mendeskripsikan asessment sebagai semua cara
yang digunakan untuk menilai unjuk kerja individu atau kelompok. Popham
mendefinisikan asessment dalam konteks pendidikan sebuah usaha formal untuk
menentukan status siswa berkenaan dengan berbagai kepentingan pendidikan. Boyer &
Ewel mendefinisikan asessment sebagai proses yang menyediakan informasi tentang
individu siswa, tentang kurikulum atau program, tentang institusi atau segala sesuatu yang
berkaitan dengan sistem institusi. Jadi dapat disimpulkan bahwa asessment atau penilaian
dapat diartikan sebagai kegiatan menafsirkan data hasil pengukuran berdasarkan kriteria
maupun aturan-aturan tertentu.

Perbedaan antara evaluasi dengan penilaian adalah terletak pada scope (ruang lingkup)
dan pelaksananya. Ruang lingkup penilaian lebih sempit dan biasanya hanya terbatas pada salah
atau komponen atau aspek saja, seperti prestasi belajar peserta didik. Pelaksanaan penilaian
biasanya dilaksanakan pada konteks internal , yakni orang-orang yang menjadi bagian atau
terlibat dalam sistem pembelajaran yang bersangkutan. Misalnya, guru menilai prestasi belajar
peserta didik, supervisisor menilai kenerja guru dan sebagainya. Ruang lingkup evaluasi lebih
luas mencakup semua komponen dalam suatu sistem (sistem pendidikan, sistem kurikulum,
sistem pembelajaran) dan dapat dilakukan tidak hanya pihak internal (evaluasi internal ) tetapi
juga pihak eksternal (evaluasi eksternal ), seperti konsultan mengevaluasi suatu program.
Evaluasi dan penilaian lebih bersifat komprehensif yang meliputi pengukuran, sedangkan tes
merupakan salah satu alat (instrumen) pengukuran. Pengukuran lebih membatasi kepada
gambaran yang bersifat kuantitatif (angka-angka) tentang kemajuan belajar peserta didik
(learning progres), sedangkan evaluasi dan penilaian lebih bersifat kualitatif. Di samping itu,
evaluasi dan penilaian pada hakikatnya merupakan suatu proses membuat keputusan tentang nilai
suatu objek. Keputusan penilaian (value judgemen ) tidak hanya didasarkan kepada hasil
pengukuran (quantitativ description), tetapi dapat pula didasarkan kepada hasil pengamatan dan
wawancara (quqlitatif description).

Anda mungkin juga menyukai