Anda di halaman 1dari 2

Selamat Pagi Bu Instruktur dan rekan-Rekan Seperjuangan.

Saya akan menyatakan pendapat saya tentang topic diskusi ini.

Dalam teori kognitif , Jean Piaget membagi tahap perkembangan kognitif anak menjadi 4 :
(a) tahap sensorimotor, umur 0-2 tahun ; (b) tahap preoperasional dan intiutif, umur 2-7/8 tahun;
(c) tahap operasional konkrit, umur 7/8 tahun –11/12 tahun dan(d) tahap operasional formal
11/12 tahun –18 tahun , masing-masing tahap perkembangan dengan cirinya

Menurut pendapat saya ,


(a)Apa yang menyebabkan rendahnya kompetensi kognitif siswa-siswa SMA(tahap operasional
formal) pada tingkat kognitif C4 (analisis), C5 (evaluasi) dan C6 (kreasi) ?

penyebab rendahnya kompetensi kognitif siswa-siswi SMA (tahap operasional formal) pada
tingkat kognitif C4 (analisis), C5 (evaluasi) dan C6 (kreasi) ?
1. Soal yang biasanya dihadapi siswa sibagai instrument penilaian atau evaluasi belajar pada
umumnya soal yang mudah (C1-C3). Sehingga siswa tidak terbiasa menghadari soal
dengan tingkat kesulitan tinggi (C4-C6)
2. Minat belajar siswa yang rendah, sehingga saat menemukan soal dengan tingkat kesulitan
C4,C5 dan C6 kebanyakan siswa langsung menyerah.
3. Ada juga sebagian siswa yang memang dari pendidikan dasarnya sampai tahap SMA
jarang menjumpai ujian dengan tingkat kesulitan C4,C5 dan C6. Jadi mereka awam
dengan soal seperti itu.
4. Karena sekarang pembelajaran era digital, soal-soal yang dianggap siswa sulit biasanya
dapat dipecahkan dengan mencarinya di internet. Layanan internet menyediakan soal-soal
sulit beserta penyelesaiannya tanpa berusaha memahami proses penyelesaian soal
tersebut.
5. Ada anggapan diberbagai kalangan bahwa tidak ada gunanya belajar soal-soal yang
rumit. Kalau toh hanya ingin lulus. Apalagi saat ini standart kelulusan bukan lagi
berdasarkan nilai UN. Tetapi berdasarkan hasil rapat dewan guru. Sehingga sebagian
siswa berpikir yang penting rajin dan soleh pasti lulus jadi tidak perlu belajar soal-soal
yang sulit.
6. Ada jargon yang beredar di masyarakat bahwa ‘ nasi datang dari periuk bukan dari buku’
ini sangat meracuni mind set siswa sehingga mereka kurang tertantang untuk memahami
dan menyelesaikan soal-soal yang sulit.

(b)Untuk meningkatkan Kemampuan kognitif yang tersebut di atas, pendidikan seperti apa yang
bisa dilakukan pada tahap perkembangan kognitif sebelum nya.

Pendidikan yang bisa dilakukan pada tahap perkembangan kognitif sebelumnya (tahap operasi
konkrit)
1. Dalam menyampaikan bahan ajar, diharapkan guru tidak hanya menekankan pada materi
dengan tingkatan kognitif rendah. Namun, harus tetap seimbang antara penekanan materi
pada tingkatan kognitif rendah dan tinggi;
2. Guru hendaknya mengingatkan siswa untuk lebih meningkatkan konsentrasi, ketelitian,
serta memanajemen waktu dengan baik.
3. Pihak sekolah hendaknya memberikan perlakuan khusus, misalnya jam tambahan, bagi
siswa-siswa yang remidi. Supaya saat mereka naik tahap kognitifnya, siswa mampu
mengikuti bahan ajar yang lebih dalam topiknya. Hal ini juga dapat mempermudah
pendidik pada tahap operasional formal lebih mudah menyambapikan bahan ajar, saat
siswa sudah punya pemahaman dan persepsi yang sama.
4. menaikkan tingkat kesulitan proses penilaian akhir setiap jenjang pendidikan yaitu UN.
Sehingga siswa-siswa terpacu untuk belajar lebih giat lagi.
5. Orang tua dan keluarga sebagai tempat pertama setiap anak mengenal pendidikan
informal harus memeprhatikan perkembangan kognitif anak mereka. Setiap orang tua
sebaiknya selalu mengingatkan dan mengawasi anaknya untuk tetap belajar menambah
wawasan kognitif di rumah

Anda mungkin juga menyukai