Anda di halaman 1dari 25

KATA PENGANTAR

Pertama dan yang utama, penulis memanjatkan puji dan sykur kepada Yang Maha
Kuasa. Karena berkat rahmat dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan laporan
Observasi ini sesuai waktu yang telah di tentukan.
Saya juga sangat berterima kasih kepada pihak sekolah yang telah mengizinkan saya
untuk melakukan observasi ini di sekolah tersebut , khususnya bagi Kepala Sekolah, wali
kelas dan siswa yang saya observasi, karena atas kerja sama yang baik saya bias mengerjakan
laporan ini.
Tiada gading yang tak retak. Dari peribahasa itu, penulis menyadari laporan ini
bukanlah karya yang sempurna karena memiliki banyak kekurangan baik dalam hal isi
maupun sistematika dan teknik penulisan. Oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran yang menbangun demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata, semoga laporan ini
bisa memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca.

Materi pembelajaran perkembangan peserta didik mulai di berikan di sekolah dasar


merupakan hal yang tepat ,Mengingat pembelajaran perkembangan peserta didik telah
terbukti sangat bermanfaat peserta didik baik dalam mempelajari pelajaran lain maupun
dalam kehidupan sehari-hari .Namun perlu di sadari bahwa pembelajaran perkembangan
peserta didik sebagian besar peserta didik merupakan pelajaran yang sangat sulit sehingga
sering kali kita temui peserta didik yang tidak menyenanginya.
Matang, O1 November 2014

NURUL HUSNA

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Setiap individu mempunyai keunikan masing-masing, mempunyai kemampuan dan
karakteristiknya masing-masing. Mulai dari yang cepat memahami pelajaran, hingga yang
lamban. Mulai dari siswa yang berprestasi, hingga anak yang sarat akan masalah.
Pada setiap kelas di Sekolah Dasar tidak jarang dijumpai peserta didik yang bermasalah
baik dalam hal interaksi dengan sesama temannya, maupun dalam hal belajar. Mereka dapat
dikategorikan sebagai kelompok yang menuntut layanan bimbingan yang khusus. Temuan
lapangan Sunaryo dkk dalam Sunaryo menunjukkan bahwa masalah-masalah siswa sekolah
dasar menyangkut aspek perkembangan fisik, kognitif, pribadi, dan sosial.
Adanya rentang keragaman individual siswa yang amat lebar memunculkan populasi
khusus target layanan bimbingan, antara lain mencakup:
a.

siswa dengan kecerdasan dan kemampuan tinggi

b. siswa yang mengalami kesulitan belajar


c.

siswa dengan perilaku bermasalah.

Untuk itu guru SD perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang jenis-jenis
data yang perlu dikumpulkan, sumber untuk memperoleh data tersebut, cara dan prosedur
mendapatkan data, dan keterampilan dalam menyusun alat pengumpul data serta
penggunannya. Pengetahuan dan keterampilan tersebut sangat berguna dalam
mengidentifikasi peserta didik.

2. Rumusan Masalah
Pada Observasi kali ini, Memfokuskan pada siswa yang mengalami kesulitan belajar
dan anak yang berprestasi pada kelas III MTSN Jangka Alur Kecamatan Jangka Kabupaten
Bireuen.
3. Tujuan
Tujuan diadakannya observasi ini adalah untuk mengetahui dan mengidentifikasi
peserta didik yang bermasalah di kelas III MTSN Jangka Alur Kecamatan Jangka Alur
Kabupaten Bireuen tak hanya itu, penulis pun mencari solusi masalah tersebut.
4. Manfaat
Laporan ini sangat bermanfaat sekali bagi penulis, karena:
a.

Memberikan kesempatan kepada penulis (mahasiswa) untuk mempelajari, mengamati,

dan mengkaji suatu permasalahan yang dihadapi oleh siswa.


b. Melatih kita dalam membuat suatu karya tulis agar terbiasa dan lebih baik.
c.

Memberikan kesempatan kepada mahasiswa (penulis) untuk lebih mengenal calon anak

didiknya dalam berbagai aspek yang ada dalam diri mereka dan masalah yang mereka hadapi,
khususnya anak yang berkesulitan belajar.
d. Sebagai pedoman untuk pembelajaran.
e.

Sebagai motivasi untuk melakukan suatu observasi, wawancara atau membaca buku-

buku yang berhubungan dengan permasalahan anak atau siswa.


Tidak hanya bagi penulis, laporan ini juga bermanfaat bagi pembaca, karena:
a. Mengetahui akan masalah yang dihadapi seorang siswa yang mungkin kita tidak
menyadarinya.
b. Lebih mendekatkan pembaca khususnya orang tua dengan anaknya, dengan memberikan
perhatian, kesempatan dan motivasi bagi mereka.
c. Menumbuhkan rasa ingin tahu dan kepedulian akan masalah yang dihadapi oleh siswa.

5. Metode Observasi .

Dalam melakukan Observasi , penulis menggunakan berbagai macam teknik,


diantaranya,angket, dokumen,wawancara, dan laporan.metode yang digunakan dalam
pembelajaran perkembangan peserta didik ini adalah metode survey dengan pengamatan
yaitu mengadakan pengamatan langsung ke lapangan untuk mengenal dan mengetahui
perkembangan peserta didik serta mewancarai beberapa peserta didik yang berkenaan dengan
teori pembelajaran perkembangan peserta didik yang telah kami pelajarin.
6. Waktu dan Tempat

Penulis melakukan kunjungan ke MTSN Jangka Alur Kecamatan Jangka Kabupaten


Bireuen,yang berkedudukan di Jangka yang berlangsung selama 2 hari.Pelaksanaan
Pembelajaran Perkembangan Peserta Didik ini di mulai sejak tanggal 26 dan 27 Oktober
2014.
7. Keadaan Umum Lokasi.

Lokasinya tidak jauh dari perkampungan,transpotasi lancar,ada yang menggunakan


sepeda dan ada yang berjalan kaki,mengendarai honda ,mudah di jangkau kebutuhan nya
fasilitas nya tersedia.dan dapat memudah kan mereka berpergian ke sekolah.

BAB II
LANDASAN TEORI
Bimbingan merupakan terjemahan dari istilah Guidance dalam bahasa Inggris.
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli kepada
individu dengan menggunakan cara, prosedur dan bahan tertentu agar individu tersebut dapat
mandiri, mampu memecahkan masalah yang dihadapi dan dapat mengembangkan diri
sebagai personal yang unik.
.
Adapun beberapa fungsi bimbingan di SD, antara lain:
a. Penyuluhan (distributive)
b. Pengadaptasian (adaptive)
c. Penyesuaian (adjustive)
Jenis dan layanan bimbingan berupa bantuan-bantuan diantaranya:
a. Pemberian informasi sebagai orientasi
b. Bantuan untuk menyesuaikan diri
c. Penyuluhan tentang perkembangan individu.
Penyesuaian terhadap situasi baru,mengembangkan kemampuan anak untuk memahami
diri

sendiri

dan

meerapkannya

dalam

situasi

mendatang.

Bimbingan bukan lagi suatu tindakan yang bersifat hanya mengatasi setiap krisis yang
dihadapi oleh anak,tetapi juga merupakan suatu pemikiran tentang perkembangan anak
sebagai pribadi dengan segala kebutuhan,minat dan kemampuan yang harus berkembang.

A. Pengertian anak kesulitan belajar


Kesulitan belajar adalah suatu kondisi dimana kompetensi atau prestasi yang dicapai
tidak sesuai dengan kriteria standar yang telah ditetapkan. Kondisi yang demikian umumnya
disebabkan oleh faktor biologis atau fisiologis, terutama berkenaan dengan kelainan fungsi
otak yang lazim disebut sebagai kesulitan dalam belajar spesifik, serta faktor psikologis yaitu
kesulitan belajar yang berkenaan dengan rendahnya motivasi dan minat belajar.
Berbagai masalah anak kesulitan belajar secara umum menyangkut kemampuan
akademik dasar seperti calistung (membaca,menulis, dan berhitung). Hal ini menyebabkan
anak kesulitan belajar sulituntuk diidentifikasi hingga mereka masuk sekolah dan
mengalamimasalah prestasi akademis. Tanda anak yang mengidap kesulitan belajar antara
lain:
a. Perkembangan terlambat Secara performance anak yang jauh tertinggal dengan teman
seusianya menjadi indikator adanya kelainan perkembangan pada anak berkesulitan belajar.
Perkembangan ini menyangkut keterlambatan berbahasa, misal: sulit mengerti kata -kata,
sulitberbicara sesuai dengan anak sebayanya. Keterlambatan ini juga bisa dilihat dari proses
pertumbuhanya, seperti terlambat berjalan atau terlambat berdiri. Hal lain, ketertinggalan
dalam memahami arah,mengenal bentuk huruf, pelafalan kata atau hitungan. Hasil
studimenunjukan anak yang terlambat perkembangannya juga mengalamiketerlambatan di
sekolah.

b. Penampilan tak konsisten.Anak kesulitan belajar mampu melakukan soal matematika


dari guru saat ini, tapi jika mendapat soal itu pada pekan depan ia takmampu untuk
menyelesaikannya. Kesulitan ini diprediksi karenakemampuan mengingatnya. Ketidakkonsisten anak kesulitan belajarjuga bisa berupa tulisan yang jelek namun hasil lukisanya
bagus, danbisa juga, lebih bisa mengerjakan sesuatu dengan baik di rumahdaripada di
sekolah.

c. Kehilangan minat belajarSebenarnya anak kesulitan belajar suka belajar,


namunantusiamenya kian berkurang begitu masuk sekolah karenamengalami gangguan
pemrosesan informasi yang butuh daya ingatdan pengorganisasian informasi dalam jumlah
besar. Tanda tandayang bisa dilihat dengan jelas: suka menunda-nunda pekerjaan,
sepertimengerjakan tugas belum selesai dan mengatakan akanmengerjakannya di sekolah.
d.

Tak mencapai prestasi seperti yang diharapkanAdanya kesenjangan antara potensi dan
prestasi yangditunjukan anak dapat menjadi ciri utama bagi yang mengalamikesulitan belajar.
Misal, anak 8 tahun kelas tiga SD, dengan IQ 139dengan kemampuanya bisa menguasai
materi kelas 4 bahkan kelas 5.hambatan ini disebabkan ketidakmampuan belajar mandiri.

e. Masalah tingkah laku yang menetapAnak kesulitan belajar umumnya mempunyai


masalahperilaku. Masalah perilaku ini, seperti cepat mengambek dan marah.Anak yang
mengalami kesulitan persepsi visual dan bahasa akan sulitmemahami dan mengingat
informasi, sehingga sering terke san sukardiatur dan kasar. Tingkah laku ini tentunya tidak
disadari oleh anak.Kesulitan muncul saat anak masuk sekolah, karena sekolah secarainten
menuntutnya berperilaku baik. Di sekolah mungkin ia berhasilmengendalikan diri, namun di
rumah ada peruba han mood yangmencolok. Hal ini yang menyebabkan anak learning

disabilitiessering dianggap keras kepala, malas, tak peka, tak bertanggung jawab,dan tak mau
bekerja sama
.
Karakteristik kesulitan belajar yang ditemukan pada murid kecendrungan menunjukkan
kesulitan dalam hal-hal berikut :
a. Aspek Kognitif.
Yaitu murid yang menunjukkan karakteristik kesulitan dalam masalah-masalah
khusus, seperti : kemampuan membaca, menulis mendengarkan, berpikir dan matematis.
Kasus kesulitan membaca (dyslexia) yang sering ditemukan di sekolah merupakan contoh
klasik kurang berfungsinya aspek kognitif anak yang mengalami tuna cakap belajar.
Kasus-kasus ini membuktikan bahwa anak tuna cakap belajar memiliki kemempuan
kognitif yang normal, akan tetapi kemempuan tersebut tidak berfungsi secara optimal
sehingga terjadi keterbelakangan akademik (academic retardation), yakni terjadinya
kesenjangan antara apa yang mestinya dilakukan dengan apa yang dicapainya secara
nyata.
b. Aspek Bahasa.
Yaitu murid yang menunjukkan karakteristik kesulitan dalam mengekspresikan diri,
baik secara lisan (verbal) maupun tertulis. Dengan kata lain murid yang mengalami tuna
cakap belajar dalam aspek bahasa,cenderung mengalami kesulitan dalam menerima dan
memahami bahasa (bahasa reseptif ) serta dalam mengekpresikan diri secara verbal
(bahasa ekspresif).
c. Aspek motorik.
Masalah motorik murupakan salah satu masalah yang dikaitkan dengan murid tuna
cakap belajar yang behubungan dengan keulitan dalam keterampilan motorik-perseptual
(perceptual-motorproblem) yang deperlukan untuk mengembangakan keterampilan
meniru rancangan atau pola, kemampuan ini diperlukan untuk menggambar, menulis
menggunakan gunting, serta sangat diperlukan koordinasi yang baik antara tangan dan
mata, yang dalam banyak hal koordinasi tersebut kurang dimanfaatkan murid yang
mengalami tuna cakap belajar.
d. Aspek Sosial dan Emosi.
Dua karakteristik yang sering diangkat sebagai karakteistik social-emosional murid
tuna cakap belajar ialah kelabilan emosional dan keimpulsif-an. Kelebihan emosional
ditunjukkan sering berubahnya suasana hati dan temperamen yang menyebabkan
lemahnya pengendalian terhadap dorongan-dorongan.
1. Faktor-Faktor Yang Menimbulkan Kesulitan Belajar.
Jerome Rosner (1993) melihat bahwa hal-hal yang paling umum, yang secara
langsung berkaitan dengan masalah kesulitan khususnya dalam ketunacakapan belajar murid
di tingkat sekolah dasar ialah keterlambatan dalam perkembangan ketermpilan perseptual dan
kecakapan berbahasa.
Selanjutnya, kephart (1967) mengelompokkan penyebab ketuna cakapan belajar kedalam
katagori utama yaitu :

2. Kerusakan Otak.
Kerusakan otak berarti terjadinya kerusakan syaraf seperti dalam satu kasus
encephalitis, meningitis, toksik. Kondisi seperti ini dapat menimbulkan gangguan fungsi otak
yang diperlukan untuk prosis belajar pada anak remaja. Pada anak yang mengalami minimal
brain dysfunction pada saat lahir akan menjadi masalah besar pada saat anak mengalami
proses belajar.
b. Faktor Gangguan Emosional.
Gangguan emosional terjadi karena adanya trauma emosional yang berkepanjangan sehingga
menggangu hubungan fungsional sistem urat syaraf.
1. Rumah atau Keluarga.
Rumah adalah tempat pendidikan pertama kali bagi seorang anak dan merupakan
tempat yang paling berpengaruh terhadap pola hidup seorang anak. Anak yang hidup di
tengah keluarga yang harmonis, yang selalu melakukan ketaatan kepada Allah, maka ia akan
tumbuh menjadi anak yang taat dan pemberani. Oleh karena itu, setiap orang tua harus
memperhatikan kondisi rumahnya. Dalam hadits ini, terdapat anjuran untuk memperbaiki
rumah supaya tidak seperti
Keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal, yang pertama dan
utama dialamai oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati orang tua
bertanggung jawab memelihara, merawat, melindungi, dan mendidik anak agar tumbuh adn
berkembang dengan baik.
Brecknridge dan Vincent mengemukakan pentingnya rumah bagi perkembangan
kepribadian anak yaitu sebagai berikut:
a. Rumah adalah tempat terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan fisik dan kebutuhan-kebutuhan
psikologis anak,
b. Rumah adalah tempat untuk belajar,
c. Rumah adalah tempat untuk mendapatkan pengalaman-pengalaman dalam menerima dan
juga untuk menghadapi orang lain,
d. Rumah adalah tempat untuk beristirahat setelah melakukan aktivitas.

2. Sekolah.
Sekolah merupakan lingkungan baru bagi anak. Tempat bertemunya ratusan anak dari
berbagai kalangan dan latar belakang yang berbeda, baik status sosial maupun agamanya. Di
sekolah inilah anak akan terwarnai oleh berbagai corak pendidikan, kepribadian dan

kebiasaan, yang dibawa masing-masing anak dari lingkungan dan kondisi rumah tangga yang
berbeda-beda.
Begitu juga para pengajar berasal dari berbagai latar belakang pemikiran dan budaya
serta kepribadian. Seorang pengajar merupakan figur dan tokoh yang menjadi panutan anakanak dalam mengambil semua nilai dan pemikiran tanpa memilah antara yang baik dengan
yang buruk. Karena anak-anak memandang, guru adalah sosok yang disanjung, didengar dan
ditiru. Sehingga pengaruh guru sangat besar terhadap kepribadian dan pemikiran anak.
McDonald mengemukakan sebagai berikut sekolah adalah lingkungan yang khusus
untuk mengubah tingkah laku secara menetap dalam hubungan dengan seluruh
perkembangan pribadinya sebagai masyarakat.
Seorang pendidik sangat berpengaruh terhadap perkembangan kepribadian seorang
anak. pendidik yang memberikan pandangan hidup yang keliru terhadap anak akan
memberikan dampak atau pengaruh buruk terhadap perkembangan kepribadian anak tersebut.
3. Lingkungan sosial (faktor sosiologis).
Lingkungan sosial adalah semua perangsang dan pengaruh luar yang menimbulkan
tingkah laku tertentu pada seorang anak (contohnya tidak hormat kepada guru, berbohong,
mencontek, melanggar aturan atau norma-norma sosial). Semakin pesatnya kemajuan dan
semakin kompleksnya masyarakat sekarang, maka semakin banyak juga anak yang tidak
mampu melakukan penyesuaian terhadap pelbagai perubahan sosial yang ada.
Acara televisi seperti itu sangat berbahaya. Ia dapat menghancurkan kepribadian dan akhlak
anak, sehingga para pemuda menjadi generasi yang labil dan lemah, tidak memiliki
kepribadian.
Teman memiliki peran dan pengaruh besar dalam pendidikan, sebab teman mampu
membentuk prinsip dan pemahaman yang tidak bisa dilakukan kedua orang tua.
Menghadapi keadaan ini berkembang pada remaja sikap egosentrisme,yang berupa
pemikiran-pemikiran subjektif logis dirinya tentang masalah-masalah social yang di hadapi
dalam masyarakat atau kehidupan pada umumnya.Remaja sering berpenampilan atau
berprilaku mengikuti bayangan atau sosok gengnya.Mereka sering membuat trik-trik atau
cara-cara untuk menunjukkan kehebatan,kepopuleran atau kelebihan dirinya kepada sesama
remaja.

BAB III
A. PELAKSANAAN

OBSERVASI

1.IDentitas Siswa.
1. Nama

: LATIFAH

2. Kelas

: 3/3

3. Alamat

:TANJONGAN

4.
5.

Tempat Tanggal Lahir : Tanjongan, 20 November 2000


Nama Orang Tua

: .

-Ayah

: AGUSNAIDI (Alm)

-Ibu

:KHADIJAH

6. Pekerjaan Orang Tua : Ibu : IRT ( Ibu Rumah Tangga )


7. Jumlah Saudara

: 4 Bersaudara

1.Abang : RAHMAT.
2.Kakak : NURAINI.
3.Adik : LATIFAH.
4.Adik

: NADIA.

2. Perkembangan Siswa.
Latifah Berasal dari keluarga yang Kurang mampu,
ibunya seorang ibu rumah tangga, ayahnya meninggal pada
saat Latifah menginjak kelas 2 MTSN, pekerjaan
abangnya makan gaji di toko, kakaknya tidak bekerja dan
sudah menikah. Adik nya masih sekolah di SD Tanjongan kelas
5 SD.Latifah pernah mendapatkan peringkat(rangking) 1 di
dalam kelas nya, Menurut informasi yang telah kami
dapatkan Latifah memang anak yang sangat aktif di dalam
ruang ketimbangan murid yang lain,pelajaran yang di
sukainya adalah pelajaran Matematika karena menurut nya
pelajaran terebut itu mudah di pelajari dari pada pelajaran
bahasa inggris dan menyenang kan dapat mengasah otak
murid,teman akrabnya ada 2 orang bernama Rina Rahmati
dan Nurul Faizah mereka teman yang seru,asik dan santun

menurut Latifah, apabila dia di beri tugas PR Oleh gurunya,dia


mengerjakan PR tersebut sendiri .
Apabila dia kurang mengerti baru dia akan meminta
tolong ke pada abang,kakak atau kawanya yang mengerti
tentang pelajaran tersebut,dia sangat menyukai saat guru
menerangakan pelajaran apabila ada kesulita atau masalah
dalam pelajaranya dia langsung menanyakannya .Dia sangat
menyukai belajar diskusi karena menurut dia bisa belajar
bersama-sama dan belajarnya juga bertambah
menyenangkan,Dia juga sangat cepat mengerti saat guru
menerangkan pelajaran,prestasi dan kegiatan yang pernah di
ikuti adalah:
-pernah mendapatkan juara 3 MTQ.
-Rebana juara 3 antar sekolah.
-Pernah mengikuti kegiatan Paduan suara (KOR) untuk acara 17
Agustus.

1.Nama

: NURUL FAIZAH

2. kelas

: 3/3

3. Alamat

: JANGKA MESJID

4. Tempat Tanggal Lahir : TANOH ANOE , 06 JULI 1999.


5. Nama Orang Tua

: .

-Ayah

: TARMIZI.

-Ibu

: YUSNIDAR.

6.Pekerjaan Orang Tua : ..


1.Ayah

: Nelayan.

2.Ibu

: IRT ( Ibu Rumah Tangga ).

7.Jumlah Saudara

: 2 Bersaudara.

1.Abang

: HENDRA.

2.Adik

: NURUL FAIZAH.

Informasi yang sudah di dapatkan dari faizah


langsung ,dia berasal dari keluarga yang sederhana,ibunya
seorang Ibu rumah tangga sedangkan ayahnya seorang
Nelayan, biaya hidup keluarganya hanya pas-pasan untuk
makan minum sehari-hari dan uang saku sekolah abang dan
dirinya sekolah.Abangnya sekolah di SMA Negri Jangka yang
sekarang kelas 3 SMA,faizah sering mendapatkan peringkat
kelas di sekolahnya,Dia murid yang rajin dan pintar,anak nya
pendiam ,pelajaran yang di sukainya adalah pelajaran Agama
karna pelajaran tersebut sangat terikat dengan agama,agar dia
lebih mencintai agama dan mengetahui lebih dalam lagi yang
belum dia mengerti.
Dia mempunyai teman yang akrab dengan nya yang
bernama RINA RAHMATI dan LATIFAH ,Dia sangat senang
berteman dengan mereka karna mereka sangat baik
padanya .Apabila guru member PR ,Faizah membuat PR
tersebut bersama-sama agar lebih menyenangkan dan cepat
selesai.Apabila guru menyuruh dia menyelesaikan soal/latihan
yang di berikan guru dia mengerjakannya,seandainya dia tidak
mengerti atau kesulitan dalam mengerjakannya dia langsung
menanyakannya.Dia sangat menyenangi belajar diskusi karna
dia bisa belajar dengan teman yang lainnya dan bisa mencari
jawaban bersama apabila ada soal yang susah atau sulit .
Prestasi dan Kegiatan yang pernah di ikuti adalah:
-Rebana Antar sekolah juara 3.
-Paduan suara(KOR) Untuk acara 17 Agustus.
-Tarian
-Cerdas Cermat Antar kelas .

1. Nama

: NURKHALISA

2.Kelas

: 3/3

3. Alamat

: Paya Bieng

4. Tempat Tanggal Lahir : Punjot, 28 September 2000


5. Nama Orang Tua

: .

-Ayah

: SYAHRIZAL

-Ibu

: MURSYIDAH

6. Pekerjaan Orang Tua :


1.Ayah

: Petani

2. Ibu

: IRT ( Ibu Rumah Tangga )

7. Jumlah saudara
1.Kakak

: 3 Bersaudara
: NURKHALISA

2. Adik

: FAUZAN

3. Adik

: REZA ANNISAK

Dari observasi beberapa hari yang lalu Nurkhalisa atau


biasa di panggil Lisa ini berasal dari keluaraga yang sangat
sederhana, Ayahnya seorang petani ,Ayahnya juga seorang
penarik becak mesin, Ibunya seorang IRT (Ibu Rumah Tangga )
dia mempunyai 2 orang adik.Dia sangat sayang orang tuanya
dia bercita-cita ingin menjadi seorang guru,maka dari itu dia
sangat serius sekolah.Dia ingin membanggakan orang
tuanya,dia tidak peduli apabila ia tidak ada uang saku ke
sekolah.Lisa memperoleh peringkat ke 6 di sekolah,di sekolah
dia sangat menyukai pelajaran bahasa Indonesia,karena
menurut dia cepat di pahami dan di mengerti,Lisa juga sering
mengikuti kegiatan yang berbaur tentang bahasa
Indonesia.Pelajaran yang tidak di sukainya adalah bahasa
inggris karna banyak menggunakan Grammar,Pronounsation
harus benar,harus bisa vocab,baginya bahasa inggris sangat
sulit.
Dia mempunyai teman akrab yang bernama
MUAZZINAH bagi lisa orangnya baik,tidak pernah memilihmilih teman,apa adanya,seru ,asik, dan lain-lain ,apabila guru
memberikan PR ke pada muridnya lisa slalu mengerjakan
PRnya bersama temannya.Dan mereka saling
membantu,apabila ada soal yang sulit menayakan kepada
temannya ,dia sangat suka pada saat guru memberikan
ringkasan catatan.Lisa sangat menyukai belajar diskusi bisa
bekerja sama dengan temannya,dan bertanya jawab dengan
teman
Prestasi dan kegiatan yang di ikuti adalah:
-Drama
- Puisi
-Volli ball

1. Nama

: TURHAMUN

2. Kelas

: 3/3

3.Alamat

: Barat Layan

4.Tempat Tanggal Lahir : Lamkuta ,5 Januari 1999


5.Nama Orang Tua
- Ayah
- Ibu

:
: HAMDANI
: YUSRAWATI

6. Pekerjaan Orang Tua :


1.Ayah

: PETANI

2. Ibu

: PETANI

7. Jumlah Saudara

1.Abang

: AGUS NAIDI

2.Kakak

: MISNA WATI

3.Abang

: JAMAL

4. Adik

: TURHAMUN

Dari hasil wawancara saya dengan siswa yang bernama


TURHAMUN .Dia berasal dari keluarga kurang mampu,Ibunya
seorang petani dan Ayahnya juga seorang petani,Dia anak ke 4
dari 4 bersaudara. Ayahnya hanya tamatan SMA dan Ibunya
hanya tamatan SMA,semenjak dari MIN Turhamun sangat
menyukai bidang olah raga dan pelajaran yang di sukai juga
olah raga, kalau teman akrab dia tidak punya karna bagi dirinya
semua teman sama,tidak ada yang terkhusus atau teman yang
special.Apabila guru member siswa/siswi PR .Turhamun slalu
minta di ajarkan oleh kakaknya apabila dia kurang mengerti
tentang soal tersebut,misalnya ada kalimat yang tidak di
mengerti dia langsung menanyakannya,dia juga suka
berdiskusi karna kata dia bisa bertukar pikiran sesama
teman,bisa bekerja sama dan juga main-main.Dia tidak suka
apabila guru menerangkan pelajaran dalam keadaan ribut
karna dapat menganggu konsentrasinya ,dan kurang bisa di
mengerti
Prestasi dan kegiatan yang pernah di ikuti nya adalah:
-bola voli
-bola kaki
-Lari jarak jauh
-Lempar lembing
-Lompat jauh
-Drama

BAB IV
A. PEMBAHASAN DAN HASIL.
Pada usia sekolah menengah Yaitu usia SLTP dan SLTA,anak berada pada
Masa remaja atau pubertas atau Adolesen.Masa remaja merupakan masa peralihan atau
transisi antara masa kanak-kanak dengan dewasa.Meskipun perkembangan aspek-aspek
kepribadian telah di awali pada masa-masa sebelumnya,tetapi puncaknya boleh di katakan
terjadi masa-masa ini, sebab setelah melewati masa ini remaja telah berubah menjadi seorang
dewasa yang boleh di katakana telah terbentuk suatu pribadi yang relative tetap.Pada masa
transisi ini terjadi perubahan-perubahan yang sangat cepat.

Oleh karna itu,sebagai pendidik,anda perlu menghayati tahapan perkembangan yang


terjadi pada siswa/siswi sehingga dapat mengerti segala tingkah laku yang ditampakkan
murid.Misalnya, pada siswa/siswi usia sekolah menengah suasana hati yang semula riang
gembira bisa secara mendadak berubah menjadi rasa sedih. Jika anda sebagai pendidik tidak
peka terhadap kondisi seperti ini, bisa jadi anda memberikan respons yang dapat menghambat
perkembangan siswa/siswi anda.

Hasilnya perkembangan intelektual siswa SLTP/SLTA di tandai dengan


berkembangnya kemampuan berfikir formal 0perasional. Selain itu,kemampuan mengingat
dan memproses informasi cukup kuat berkembang pada usia ini.
Perkembangan pemikiran social dan moralitas Nampak pada sikap berkurangnya
egosentrism.Siswa SLTP dan SMU juga telah mempunyai pemikiran politik dan keyakinan
yang lebih rasional.

URIE BRONFENBRENNER menyatakan ada 4 tingkatan pengaruh lingkungan


seperti,system Micro,Meso dan Exo yang membentuk pribadi anak.Sedangkan pandangan
konvesional menyatakan bahwa ada 3 faktor dominan yang mempengaruhi perkembangan
siswa/siswi SLTP dan SMU,Yaitu pembawaan lingkunga dan waktu
Papalia dan Olds (1992:7-8) factor internal dan eksternal yang telah memberi pengaruh
besar terhadap perkembangan anak .

BAB V

1.PENUTUP.
KESIMPULAN.
Berdasarkan pembahasan dan uraian yang telah tersajikan terdahulu,
maka berikut di kemukakan kesimpulan Observasi bahwa proses
pembelajaran perkembangan peserta didik di kelas 3/3 di MTSN Jangka
Alur berjalan dengan oftimal dan kondusif . hal ini di karena kan guru
slalu mempertimbangkan metode ,model atau strategi yang tepat di gunakan
untuk suatu materi pelajaran di dalam proses pembelajaran. Sehingga
peserta didik tidak merasa bosan dengan metode yang kita terapkan/kita
berikan dalam mengikuti pembelajaran perkembangan peserta didik .
Metode yang di gunakan yaitu metode wawancara. Proses pembelajaran
perkembangan peserta didik berjalan dengan optimal dan di senangi oleh
peserta didik.

SARAN.
Guru perlu mendorong mulai kemampuaan berfikir, para siswa/siswi
pada usia ini , tentang kemungkinan ke depan. Mengarahkan siswa/siswi
ke pada pemikiran tentang pekerjaan yang tentunya pemikiran tersebut,
disesuaikan dengan pertambahan usia. Para remaja muda ( usia SLTA )
pemikiran tentang pekerjaan masih di warnai oleh fantasinya , sedang pada

remaja dewasa ( usia SLTA ) telah lebih realistis

Anda mungkin juga menyukai