PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
pelajaran, hingga yang lamban. Mulai dari siswa yang berprestasi, hingga anak yang
Pada setiap kelas di Sekolah Dasar tidak jarang dijumpai peserta didik yang
bermasalah baik dalam hal interaksi dengan sesama temannya, maupun dalam hal
bimbingan yang khusus. Temuan lapangan Sunaryo dkk dalam Sunaryo menunjukkan
Adanya rentang keragaman individual siswa yang amat lebar memunculkan populasi
Untuk itu guru SD perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang jenis-jenis
data yang perlu dikumpulkan, sumber untuk memperoleh data tersebut, cara dan
prosedur
mendapatkan data, dan keterampilan dalam menyusun alat pengumpul data serta
2. Rumusan Masalah
kesulitan belajar dan anak yang berprestasi pada kelas III MTSN Jangka Alur
3. Tujuan
mengidentifikasi peserta didik yang bermasalah di kelas III MTSN Jangka Alur
Kecamatan Jangka Alur Kabupaten Bireuen tak hanya itu, penulis pun mencari solusi
masalah tersebut.
4. Manfaat
b. Melatih kita dalam membuat suatu karya tulis agar terbiasa dan lebih baik.
calon anak didiknya dalam berbagai aspek yang ada dalam diri mereka dan
Tidak hanya bagi penulis, laporan ini juga bermanfaat bagi pembaca, karena:
a. Mengetahui akan masalah yang dihadapi seorang siswa yang mungkin kita
tidak menyadarinya.
c. Menumbuhkan rasa ingin tahu dan kepedulian akan masalah yang dihadapi
oleh siswa.
5. Metode Observasi .
digunakan dalam pembelajaran perkembangan peserta didik ini adalah metode survey
dengan pengamatan yaitu mengadakan pengamatan langsung ke lapangan untuk
peserta didik yang berkenaan dengan teori pembelajaran perkembangan peserta didik
sepeda dan ada yang berjalan kaki,mengendarai honda ,mudah di jangkau kebutuhan
nya fasilitas nya tersedia.dan dapat memudah kan mereka berpergian ke sekolah.
BAB II
LANDASAN TEORI
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli
kepada individu dengan menggunakan cara, prosedur dan bahan tertentu agar
individu tersebut dapat mandiri, mampu memecahkan masalah yang dihadapi dan
dapat mengembangkan diri sebagai personal yang unik. Adapun beberapa fungsi
a. Penyuluhan (distributive)
b. Pengadaptasian (adaptive)
c. Penyesuaian (adjustive)
Bimbingan bukan lagi suatu tindakan yang bersifat hanya mengatasi setiap krisis
Kesulitan belajar adalah suatu kondisi dimana kompetensi atau prestasi yang
dicapai tidak sesuai dengan kriteria standar yang telah ditetapkan. Kondisi yang
berkenaan dengan kelainan fungsi otak yang lazim disebut sebagai kesulitan dalam
belajar spesifik, serta faktor psikologis yaitu kesulitan belajar yang berkenaan dengan
masuk sekolah dan mengalamimasalah prestasi akademis. Tanda anak yang mengidap
sesuai dengan anak sebayanya. Keterlambatan ini juga bisa dilihat dari
matematika dari guru saat ini, tapi jika mendapat soal itu pada pekan depan
belajarjuga bisa berupa tulisan yang jelek namun hasil lukisanya bagus,
di sekolah.
akanmengerjakannya di sekolah.
d. Tak mencapai prestasi seperti yang diharapkanAdanya kesenjangan antara
potensi dan prestasi yangditunjukan anak dapat menjadi ciri utama bagi
terke san sukardiatur dan kasar. Tingkah laku ini tentunya tidak disadari
dianggap keras kepala, malas, tak peka, tak bertanggung jawab,dan tak mau
bekerja sama
.
Karakteristik kesulitan belajar yang ditemukan pada murid kecendrungan
a. Aspek Kognitif.
matematis.
contoh klasik kurang berfungsinya aspek kognitif anak yang mengalami tuna cakap
belajar. Kasus-kasus ini membuktikan bahwa anak tuna cakap belajar memiliki
kemempuan kognitif yang normal, akan tetapi kemempuan tersebut tidak berfungsi
yakni terjadinya kesenjangan antara apa yang mestinya dilakukan dengan apa yang
b. Aspek Bahasa.
mengekspresikan diri, baik secara lisan (verbal) maupun tertulis. Dengan kata lain
murid yang mengalami tuna cakap belajar dalam aspek bahasa,cenderung mengalami
kesulitan dalam menerima dan memahami bahasa (bahasa reseptif ) serta dalam
Masalah motorik murupakan salah satu masalah yang dikaitkan dengan murid
tuna cakap belajar yang behubungan dengan keulitan dalam keterampilan motorik-
baik antara tangan dan mata, yang dalam banyak hal koordinasi tersebut kurang
murid tuna cakap belajar ialah kelabilan emosional dan keimpulsif-an. Kelebihan
2. Kerusakan Otak.
Kerusakan otak berarti terjadinya kerusakan syaraf seperti dalam satu kasus
fungsi otak yang diperlukan untuk prosis belajar pada anak remaja. Pada anak yang
mengalami minimal brain dysfunction pada saat lahir akan menjadi masalah besar
Rumah adalah tempat pendidikan pertama kali bagi seorang anak dan merupakan
tempat yang paling berpengaruh terhadap pola hidup seorang anak. Anak yang hidup
di tengah keluarga yang harmonis, yang selalu melakukan ketaatan kepada Allah,
maka ia akan tumbuh menjadi anak yang taat dan pemberani. Oleh karena itu, setiap
orang tua harus memperhatikan kondisi rumahnya. Dalam hadits ini, terdapat anjuran
Keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal, yang pertama dan
utama dialamai oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati orang tua
2. Sekolah.
Sekolah merupakan lingkungan baru bagi anak. Tempat bertemunya ratusan anak dari
berbagai kalangan dan latar belakang yang berbeda, baik status sosial maupun
agamanya. Di sekolah inilah anak akan terwarnai oleh berbagai corak pendidikan,
kepribadian dan kebiasaan, yang dibawa masing-masing anak dari lingkungan dan
Begitu juga para pengajar berasal dari berbagai latar belakang pemikiran dan budaya
serta kepribadian. Seorang pengajar merupakan figur dan tokoh yang menjadi
panutan anak-anak dalam mengambil semua nilai dan pemikiran tanpa memilah
antara yang baik dengan yang buruk. Karena anak-anak memandang, guru adalah
sosok yang disanjung, didengar dan ditiru. Sehingga pengaruh guru sangat besar
untuk mengubah tingkah laku secara menetap dalam hubungan dengan seluruh
anak. pendidik yang memberikan pandangan hidup yang keliru terhadap anak akan
tersebut.
Lingkungan sosial adalah semua perangsang dan pengaruh luar yang menimbulkan
tingkah laku tertentu pada seorang anak (contohnya tidak hormat kepada guru,
banyak juga anak yang tidak mampu melakukan penyesuaian terhadap pelbagai
Acara televisi seperti itu sangat berbahaya. Ia dapat menghancurkan kepribadian dan
akhlak anak, sehingga para pemuda menjadi generasi yang labil dan lemah, tidak
memiliki kepribadian.
Teman memiliki peran dan pengaruh besar dalam pendidikan, sebab teman mampu
membentuk prinsip dan pemahaman yang tidak bisa dilakukan kedua orang tua.
BAB III
A. PELAKSANAAN OBSERVASI
1.IDentitas Siswa.
1. 1. Nama : LATIFAH
2. 2. Kelas : 3/3
3. 3. Alamat :TANJONGAN
-Ibu :KHADIJAH
2.Kakak : NURAINI.
3.Adik : LATIFAH.
4.Adik : NADIA.
2. Perkembangan Siswa.
Latifah Berasal dari keluarga yang Kurang mampu, ibunya seorang ibu
rumah tangga, ayahnya meninggal pada saat Latifah menginjak kelas 2 MTSN,
pekerjaan abangnya makan gaji di toko, kakaknya tidak bekerja dan sudah
telah kami dapatkan Latifah memang anak yang sangat aktif di dalam ruang
Matematika karena menurut nya pelajaran terebut itu mudah di pelajari dari pada
pelajaran bahasa inggris dan menyenang kan dapat mengasah otak murid,teman
akrabnya ada 2 orang bernama Rina Rahmati dan Nurul Faizah mereka teman yang
seru,asik dan santun menurut Latifah, apabila dia di beri tugas PR Oleh gurunya,dia
Apabila dia kurang mengerti baru dia akan meminta tolong ke pada
karena menurut dia bisa belajar bersama-sama dan belajarnya juga bertambah
2. kelas : 3/3
-Ayah : TARMIZI.
-Ibu : YUSNIDAR.
6.Pekerjaan Orang Tua : …..
1.Ayah : Nelayan.
1.Abang : HENDRA.
Informasi yang sudah di dapatkan dari faizah langsung ,dia berasal dari
seorang Nelayan, biaya hidup keluarganya hanya pas-pasan untuk makan minum
sehari-hari dan uang saku sekolah abang dan dirinya sekolah.Abangnya sekolah di
SMA Negri Jangka yang sekarang kelas 3 SMA,faizah sering mendapatkan peringkat
kelas di sekolahnya,Dia murid yang rajin dan pintar,anak nya pendiam ,pelajaran
yang di sukainya adalah pelajaran Agama karna pelajaran tersebut sangat terikat
dengan agama,agar dia lebih mencintai agama dan mengetahui lebih dalam lagi yang
Dia mempunyai teman yang akrab dengan nya yang bernama RINA
RAHMATI dan LATIFAH ,Dia sangat senang berteman dengan mereka karna
mereka sangat baik padanya .Apabila guru member PR ,Faizah membuat PR tersebut
menanyakannya.Dia sangat menyenangi belajar diskusi karna dia bisa belajar dengan
teman yang lainnya dan bisa mencari jawaban bersama apabila ada soal yang susah
atau sulit .
-Tarian
1. 1. Nama : NURKHALISA
2. 2.Kelas : 3/3
-Ayah : SYAHRIZAL
-Ibu : MURSYIDAH
1.Ayah : Petani
1.Kakak : NURKHALISA
2. Adik : FAUZAN
Dari observasi beberapa hari yang lalu Nurkhalisa atau biasa di panggil Lisa
ini berasal dari keluaraga yang sangat sederhana, Ayahnya seorang petani ,Ayahnya
juga seorang penarik becak mesin, Ibunya seorang IRT (Ibu Rumah Tangga ) dia
mempunyai 2 orang adik.Dia sangat sayang orang tuanya dia bercita-cita ingin
menjadi seorang guru,maka dari itu dia sangat serius sekolah.Dia ingin
membanggakan orang tuanya,dia tidak peduli apabila ia tidak ada uang saku ke
sulit.
lain ,apabila guru memberikan PR ke pada muridnya lisa slalu mengerjakan PRnya
menayakan kepada temannya ,dia sangat suka pada saat guru memberikan ringkasan
-Drama
- Puisi
-Volli ball
1. Nama : TURHAMUN
2. Kelas : 3/3
- Ayah : HAMDANI
- Ibu : YUSRAWATI
1.Ayah : PETANI
2. Ibu : PETANI
7. Jumlah Saudara : ……
3.Abang : JAMAL
4. Adik : TURHAMUN
Dari hasil wawancara saya dengan siswa yang bernama TURHAMUN .Dia
berasal dari keluarga kurang mampu,Ibunya seorang petani dan Ayahnya juga
seorang petani,Dia anak ke 4 dari 4 bersaudara. Ayahnya hanya tamatan SMA dan
Ibunya hanya tamatan SMA,semenjak dari MIN Turhamun sangat menyukai bidang
olah raga dan pelajaran yang di sukai juga olah raga, kalau teman akrab dia tidak
punya karna bagi dirinya semua teman sama,tidak ada yang terkhusus atau teman
oleh kakaknya apabila dia kurang mengerti tentang soal tersebut,misalnya ada kalimat
yang tidak di mengerti dia langsung menanyakannya,dia juga suka berdiskusi karna
kata dia bisa bertukar pikiran sesama teman,bisa bekerja sama dan juga main-
main.Dia tidak suka apabila guru menerangkan pelajaran dalam keadaan ribut karna
-bola voli
-bola kaki
-Lempar lembing
-Lompat jauh
-Drama
BAB IV
Pada usia sekolah menengah Yaitu usia SLTP dan SLTA,anak berada pada
Masa remaja atau pubertas atau Adolesen.Masa remaja merupakan masa peralihan
boleh di katakan terjadi masa-masa ini, sebab setelah melewati masa ini remaja telah
berubah menjadi seorang dewasa yang boleh di katakana telah terbentuk suatu pribadi
yang relative tetap.Pada masa transisi ini terjadi perubahan-perubahan yang sangat
cepat.
yang terjadi pada siswa/siswi sehingga dapat mengerti segala tingkah laku yang
anda sebagai pendidik tidak peka terhadap kondisi seperti ini, bisa jadi anda
mengingat dan memproses informasi cukup kuat berkembang pada usia ini.
Papalia dan Olds (1992:7-8) factor internal dan eksternal yang telah memberi
1.PENUTUP.
KESIMPULAN.
Alur berjalan dengan oftimal dan kondusif . hal ini di karena kan guru
peserta didik tidak merasa bosan dengan metode yang kita terapkan/kita
peserta didik.
SARAN.