Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Setiap individu mempunyai keunikan masing-masing, mempunyai

kemampuan dan karakteristiknya masing-masing. Mulai dari yang cepat memahami

pelajaran, hingga yang lamban. Mulai dari siswa yang berprestasi, hingga anak yang

sarat akan masalah.

Pada setiap kelas di Sekolah Dasar tidak jarang dijumpai peserta didik yang

bermasalah baik dalam hal interaksi dengan sesama temannya, maupun dalam hal

belajar. Mereka dapat dikategorikan sebagai kelompok yang menuntut layanan

bimbingan yang khusus. Temuan lapangan Sunaryo dkk dalam Sunaryo menunjukkan

bahwa masalah-masalah siswa sekolah dasar menyangkut aspek perkembangan fisik,

kognitif, pribadi, dan sosial.

Adanya rentang keragaman individual siswa yang amat lebar memunculkan populasi

khusus target layanan bimbingan, antara lain mencakup:

a. siswa dengan kecerdasan dan kemampuan tinggi

b. siswa yang mengalami kesulitan belajar


c. siswa dengan perilaku bermasalah.

Untuk itu guru SD perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang jenis-jenis

data yang perlu dikumpulkan, sumber untuk memperoleh data tersebut, cara dan

prosedur

mendapatkan data, dan keterampilan dalam menyusun alat pengumpul data serta

penggunannya. Pengetahuan dan keterampilan tersebut sangat berguna dalam

mengidentifikasi peserta didik.

2. Rumusan Masalah

Pada Observasi kali ini, Memfokuskan pada siswa yang mengalami

kesulitan belajar dan anak yang berprestasi pada kelas III MTSN Jangka Alur

Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen.

3. Tujuan

Tujuan diadakannya observasi ini adalah untuk mengetahui dan

mengidentifikasi peserta didik yang bermasalah di kelas III MTSN Jangka Alur

Kecamatan Jangka Alur Kabupaten Bireuen tak hanya itu, penulis pun mencari solusi

masalah tersebut.

4. Manfaat

Laporan ini sangat bermanfaat sekali bagi penulis, karena:


a. Memberikan kesempatan kepada penulis (mahasiswa) untuk mempelajari,

mengamati, dan mengkaji suatu permasalahan yang dihadapi oleh siswa.

b. Melatih kita dalam membuat suatu karya tulis agar terbiasa dan lebih baik.

c. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa (penulis) untuk lebih mengenal

calon anak didiknya dalam berbagai aspek yang ada dalam diri mereka dan

masalah yang mereka hadapi, khususnya anak yang berkesulitan belajar.

d. Sebagai pedoman untuk pembelajaran.

e. Sebagai motivasi untuk melakukan suatu observasi, wawancara atau membaca

buku-buku yang berhubungan dengan permasalahan anak atau siswa.

Tidak hanya bagi penulis, laporan ini juga bermanfaat bagi pembaca, karena:

a. Mengetahui akan masalah yang dihadapi seorang siswa yang mungkin kita

tidak menyadarinya.

b. Lebih mendekatkan pembaca khususnya orang tua dengan anaknya, dengan

memberikan perhatian, kesempatan dan motivasi bagi mereka.

c. Menumbuhkan rasa ingin tahu dan kepedulian akan masalah yang dihadapi

oleh siswa.

5. Metode Observasi .

Dalam melakukan Observasi , penulis menggunakan berbagai macam

teknik, diantaranya,angket, dokumen,wawancara, dan laporan.metode yang

digunakan dalam pembelajaran perkembangan peserta didik ini adalah metode survey
dengan pengamatan yaitu mengadakan pengamatan langsung ke lapangan untuk

mengenal dan mengetahui perkembangan peserta didik serta mewancarai beberapa

peserta didik yang berkenaan dengan teori pembelajaran perkembangan peserta didik

yang telah kami pelajarin.

6. Waktu dan Tempat

Penulis melakukan kunjungan ke MTSN Jangka Alur Kecamatan Jangka

Kabupaten Bireuen,yang berkedudukan di Jangka yang berlangsung selama 2

hari.Pelaksanaan Pembelajaran Perkembangan Peserta Didik ini di mulai sejak

tanggal 26 dan 27 Oktober 2014.

7. Keadaan Umum Lokasi.

Lokasinya tidak jauh dari perkampungan,transpotasi lancar,ada yang menggunakan

sepeda dan ada yang berjalan kaki,mengendarai honda ,mudah di jangkau kebutuhan

nya fasilitas nya tersedia.dan dapat memudah kan mereka berpergian ke sekolah.
BAB II

LANDASAN TEORI

Bimbingan merupakan terjemahan dari istilah Guidance dalam bahasa Inggris.

Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli

kepada individu dengan menggunakan cara, prosedur dan bahan tertentu agar

individu tersebut dapat mandiri, mampu memecahkan masalah yang dihadapi dan

dapat mengembangkan diri sebagai personal yang unik. Adapun beberapa fungsi

bimbingan di SD, antara lain:

a. Penyuluhan (distributive)

b. Pengadaptasian (adaptive)

c. Penyesuaian (adjustive)

Jenis dan layanan bimbingan berupa bantuan-bantuan diantaranya:

a. Pemberian informasi sebagai orientasi

b. Bantuan untuk menyesuaikan diri

c. Penyuluhan tentang perkembangan individu.

Penyesuaian terhadap situasi baru,mengembangkan kemampuan anak untuk

memahami diri sendiri dan meerapkannya dalam situasi mendatang.

Bimbingan bukan lagi suatu tindakan yang bersifat hanya mengatasi setiap krisis

yang dihadapi oleh anak,tetapi juga merupakan suatu pemikiran tentang


perkembangan anak sebagai pribadi dengan segala kebutuhan,minat dan kemampuan

yang harus berkembang.

A. Pengertian anak kesulitan belajar

Kesulitan belajar adalah suatu kondisi dimana kompetensi atau prestasi yang

dicapai tidak sesuai dengan kriteria standar yang telah ditetapkan. Kondisi yang

demikian umumnya disebabkan oleh faktor biologis atau fisiologis, terutama

berkenaan dengan kelainan fungsi otak yang lazim disebut sebagai kesulitan dalam

belajar spesifik, serta faktor psikologis yaitu kesulitan belajar yang berkenaan dengan

rendahnya motivasi dan minat belajar.

Berbagai masalah anak kesulitan belajar secara umum menyangkut

kemampuan akademik dasar seperti calistung (membaca,menulis, dan berhitung). Hal

ini menyebabkan anak kesulitan belajar sulituntuk diidentifikasi hingga mereka

masuk sekolah dan mengalamimasalah prestasi akademis. Tanda anak yang mengidap

kesulitan belajar antara lain:

a. Perkembangan terlambat Secara performance anak yang jauh tertinggal

dengan teman seusianya menjadi indikator adanya kelainan perkembangan

pada anak berkesulitan belajar. Perkembangan ini menyangkut

keterlambatan berbahasa, misal: sulit mengerti kata -kata, sulitberbicara

sesuai dengan anak sebayanya. Keterlambatan ini juga bisa dilihat dari

proses pertumbuhanya, seperti terlambat berjalan atau terlambat berdiri. Hal


lain, ketertinggalan dalam memahami arah,mengenal bentuk huruf,

pelafalan kata atau hitungan. Hasil studimenunjukan anak yang terlambat

perkembangannya juga mengalamiketerlambatan di sekolah.

b. Penampilan tak konsisten.Anak kesulitan belajar mampu melakukan soal

matematika dari guru saat ini, tapi jika mendapat soal itu pada pekan depan

ia takmampu untuk menyelesaikannya. Kesulitan ini diprediksi

karenakemampuan mengingatnya. Ketidak-konsisten anak kesulitan

belajarjuga bisa berupa tulisan yang jelek namun hasil lukisanya bagus,

danbisa juga, lebih bisa mengerjakan sesuatu dengan baik di rumahdaripada

di sekolah.

c. Kehilangan minat belajarSebenarnya anak kesulitan belajar suka belajar,

namunantusiamenya kian berkurang begitu masuk sekolah

karenamengalami gangguan pemrosesan informasi yang butuh daya

ingatdan pengorganisasian informasi dalam jumlah besar. Tanda tandayang

bisa dilihat dengan jelas: suka menunda-nunda pekerjaan,

sepertimengerjakan tugas belum selesai dan mengatakan

akanmengerjakannya di sekolah.
d. Tak mencapai prestasi seperti yang diharapkanAdanya kesenjangan antara

potensi dan prestasi yangditunjukan anak dapat menjadi ciri utama bagi

yang mengalamikesulitan belajar. Misal, anak 8 tahun kelas tiga SD,

dengan IQ 139dengan kemampuanya bisa menguasai materi kelas 4 bahkan

kelas 5.hambatan ini disebabkan ketidakmampuan belajar mandiri.

e. Masalah tingkah laku yang menetapAnak kesulitan belajar umumnya

mempunyai masalahperilaku. Masalah perilaku ini, seperti cepat

mengambek dan marah.Anak yang mengalami kesulitan persepsi visual dan

bahasa akan sulitmemahami dan mengingat informasi, sehingga sering

terke san sukardiatur dan kasar. Tingkah laku ini tentunya tidak disadari

oleh anak.Kesulitan muncul saat anak masuk sekolah, karena sekolah

secarainten menuntutnya berperilaku baik. Di sekolah mungkin ia

berhasilmengendalikan diri, namun di rumah ada peruba han mood

yangmencolok. Hal ini yang menyebabkan anak learning disabilitiessering

dianggap keras kepala, malas, tak peka, tak bertanggung jawab,dan tak mau

bekerja sama

.
Karakteristik kesulitan belajar yang ditemukan pada murid kecendrungan

menunjukkan kesulitan dalam hal-hal berikut :

a. Aspek Kognitif.

Yaitu murid yang menunjukkan karakteristik kesulitan dalam masalah-

masalah khusus, seperti : kemampuan membaca, menulis mendengarkan, berpikir dan

matematis.

Kasus kesulitan membaca (dyslexia) yang sering ditemukan di sekolah merupakan

contoh klasik kurang berfungsinya aspek kognitif anak yang mengalami tuna cakap

belajar. Kasus-kasus ini membuktikan bahwa anak tuna cakap belajar memiliki

kemempuan kognitif yang normal, akan tetapi kemempuan tersebut tidak berfungsi

secara optimal sehingga terjadi keterbelakangan akademik (academic retardation),

yakni terjadinya kesenjangan antara apa yang mestinya dilakukan dengan apa yang

dicapainya secara nyata.

b. Aspek Bahasa.

Yaitu murid yang menunjukkan karakteristik kesulitan dalam

mengekspresikan diri, baik secara lisan (verbal) maupun tertulis. Dengan kata lain

murid yang mengalami tuna cakap belajar dalam aspek bahasa,cenderung mengalami

kesulitan dalam menerima dan memahami bahasa (bahasa reseptif ) serta dalam

mengekpresikan diri secara verbal (bahasa ekspresif).


c. Aspek motorik.

Masalah motorik murupakan salah satu masalah yang dikaitkan dengan murid

tuna cakap belajar yang behubungan dengan keulitan dalam keterampilan motorik-

perseptual (perceptual-motorproblem) yang deperlukan untuk mengembangakan

keterampilan meniru rancangan atau pola, kemampuan ini diperlukan untuk

menggambar, menulis menggunakan gunting, serta sangat diperlukan koordinasi yang

baik antara tangan dan mata, yang dalam banyak hal koordinasi tersebut kurang

dimanfaatkan murid yang mengalami tuna cakap belajar.

d. Aspek Sosial dan Emosi.

Dua karakteristik yang sering diangkat sebagai karakteistik social-emosional

murid tuna cakap belajar ialah kelabilan emosional dan keimpulsif-an. Kelebihan

emosional ditunjukkan sering berubahnya suasana hati dan temperamen yang

menyebabkan lemahnya pengendalian terhadap dorongan-dorongan.

1. Faktor-Faktor Yang Menimbulkan Kesulitan Belajar.


Jerome Rosner (1993) melihat bahwa hal-hal yang paling umum, yang secara

langsung berkaitan dengan masalah kesulitan khususnya dalam ketunacakapan belajar

murid di tingkat sekolah dasar ialah keterlambatan dalam perkembangan ketermpilan

perseptual dan kecakapan berbahasa.

Selanjutnya, kephart (1967) mengelompokkan penyebab ketuna cakapan belajar

kedalam katagori utama yaitu :

2. Kerusakan Otak.

Kerusakan otak berarti terjadinya kerusakan syaraf seperti dalam satu kasus

encephalitis, meningitis, toksik. Kondisi seperti ini dapat menimbulkan gangguan

fungsi otak yang diperlukan untuk prosis belajar pada anak remaja. Pada anak yang

mengalami minimal brain dysfunction pada saat lahir akan menjadi masalah besar

pada saat anak mengalami proses belajar.

b. Faktor Gangguan Emosional.


Gangguan emosional terjadi karena adanya trauma emosional yang berkepanjangan

sehingga menggangu hubungan fungsional sistem urat syaraf.

1. Rumah atau Keluarga.

Rumah adalah tempat pendidikan pertama kali bagi seorang anak dan merupakan

tempat yang paling berpengaruh terhadap pola hidup seorang anak. Anak yang hidup

di tengah keluarga yang harmonis, yang selalu melakukan ketaatan kepada Allah,

maka ia akan tumbuh menjadi anak yang taat dan pemberani. Oleh karena itu, setiap

orang tua harus memperhatikan kondisi rumahnya. Dalam hadits ini, terdapat anjuran

untuk memperbaiki rumah supaya tidak seperti

Keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal, yang pertama dan

utama dialamai oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati orang tua

bertanggung jawab memelihara, merawat, melindungi, dan mendidik anak agar

tumbuh adn berkembang dengan baik.

Brecknridge dan Vincent mengemukakan pentingnya rumah bagi perkembangan

kepribadian anak yaitu sebagai berikut:

a. Rumah adalah tempat terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan fisik dan

kebutuhan-kebutuhan psikologis anak,

b. Rumah adalah tempat untuk belajar,


c. Rumah adalah tempat untuk mendapatkan pengalaman-pengalaman dalam

menerima dan juga untuk menghadapi orang lain,

d. Rumah adalah tempat untuk beristirahat setelah melakukan aktivitas.

2. Sekolah.

Sekolah merupakan lingkungan baru bagi anak. Tempat bertemunya ratusan anak dari

berbagai kalangan dan latar belakang yang berbeda, baik status sosial maupun

agamanya. Di sekolah inilah anak akan terwarnai oleh berbagai corak pendidikan,

kepribadian dan kebiasaan, yang dibawa masing-masing anak dari lingkungan dan

kondisi rumah tangga yang berbeda-beda.

Begitu juga para pengajar berasal dari berbagai latar belakang pemikiran dan budaya

serta kepribadian. Seorang pengajar merupakan figur dan tokoh yang menjadi

panutan anak-anak dalam mengambil semua nilai dan pemikiran tanpa memilah

antara yang baik dengan yang buruk. Karena anak-anak memandang, guru adalah

sosok yang disanjung, didengar dan ditiru. Sehingga pengaruh guru sangat besar

terhadap kepribadian dan pemikiran anak.

McDonald mengemukakan sebagai berikut “sekolah adalah lingkungan yang khusus

untuk mengubah tingkah laku secara menetap dalam hubungan dengan seluruh

perkembangan pribadinya sebagai masyarakat.”


Seorang pendidik sangat berpengaruh terhadap perkembangan kepribadian seorang

anak. pendidik yang memberikan pandangan hidup yang keliru terhadap anak akan

memberikan dampak atau pengaruh buruk terhadap perkembangan kepribadian anak

tersebut.

3. Lingkungan sosial (faktor sosiologis).

Lingkungan sosial adalah semua perangsang dan pengaruh luar yang menimbulkan

tingkah laku tertentu pada seorang anak (contohnya tidak hormat kepada guru,

berbohong, mencontek, melanggar aturan atau norma-norma sosial). Semakin

pesatnya kemajuan dan semakin kompleksnya masyarakat sekarang, maka semakin

banyak juga anak yang tidak mampu melakukan penyesuaian terhadap pelbagai

perubahan sosial yang ada.

Acara televisi seperti itu sangat berbahaya. Ia dapat menghancurkan kepribadian dan

akhlak anak, sehingga para pemuda menjadi generasi yang labil dan lemah, tidak

memiliki kepribadian.

Teman memiliki peran dan pengaruh besar dalam pendidikan, sebab teman mampu

membentuk prinsip dan pemahaman yang tidak bisa dilakukan kedua orang tua.

Menghadapi keadaan ini berkembang pada remaja sikap egosentrisme,yang

berupa pemikiran-pemikiran subjektif logis dirinya tentang masalah-masalah social


yang di hadapi dalam masyarakat atau kehidupan pada umumnya.Remaja sering

berpenampilan atau berprilaku mengikuti bayangan atau sosok gengnya.Mereka

sering membuat trik-trik atau cara-cara untuk menunjukkan kehebatan,kepopuleran

atau kelebihan dirinya kepada sesama remaja.

BAB III

A. PELAKSANAAN OBSERVASI

1.IDentitas Siswa.

1. 1. Nama : LATIFAH

2. 2. Kelas : 3/3

3. 3. Alamat :TANJONGAN

4. Tempat Tanggal Lahir : Tanjongan, 20 November 2000

5. 5. Nama Orang Tua : …….

-Ayah : AGUSNAIDI (Alm)

-Ibu :KHADIJAH

6. Pekerjaan Orang Tua : Ibu : IRT ( Ibu Rumah Tangga )

7. Jumlah Saudara : 4 Bersaudara


1.Abang : RAHMAT.

2.Kakak : NURAINI.

3.Adik : LATIFAH.

4.Adik : NADIA.

2. Perkembangan Siswa.

Latifah Berasal dari keluarga yang Kurang mampu, ibunya seorang ibu

rumah tangga, ayahnya meninggal pada saat Latifah menginjak kelas 2 MTSN,

pekerjaan abangnya makan gaji di toko, kakaknya tidak bekerja dan sudah

menikah. Adik nya masih sekolah di SD Tanjongan kelas 5 SD.Latifah pernah

mendapatkan peringkat(rangking) 1 di dalam kelas nya, Menurut informasi yang

telah kami dapatkan Latifah memang anak yang sangat aktif di dalam ruang

ketimbangan murid yang lain,pelajaran yang di sukainya adalah pelajaran

Matematika karena menurut nya pelajaran terebut itu mudah di pelajari dari pada

pelajaran bahasa inggris dan menyenang kan dapat mengasah otak murid,teman

akrabnya ada 2 orang bernama Rina Rahmati dan Nurul Faizah mereka teman yang

seru,asik dan santun menurut Latifah, apabila dia di beri tugas PR Oleh gurunya,dia

mengerjakan PR tersebut sendiri .

Apabila dia kurang mengerti baru dia akan meminta tolong ke pada

abang,kakak atau kawanya yang mengerti tentang pelajaran tersebut,dia sangat


menyukai saat guru menerangakan pelajaran apabila ada kesulita atau masalah dalam

pelajaranya dia langsung menanyakannya .Dia sangat menyukai belajar diskusi

karena menurut dia bisa belajar bersama-sama dan belajarnya juga bertambah

menyenangkan,Dia juga sangat cepat mengerti saat guru menerangkan

pelajaran,prestasi dan kegiatan yang pernah di ikuti adalah:

-pernah mendapatkan juara 3 MTQ.

-Rebana juara 3 antar sekolah.

-Pernah mengikuti kegiatan Paduan suara (KOR) untuk acara 17 Agustus.

1.Nama : NURUL FAIZAH

2. kelas : 3/3

3. Alamat : JANGKA MESJID

4. Tempat Tanggal Lahir : TANOH ANOE , 06 JULI 1999.

5. Nama Orang Tua : …….

-Ayah : TARMIZI.

-Ibu : YUSNIDAR.
6.Pekerjaan Orang Tua : …..

1.Ayah : Nelayan.

2.Ibu : IRT ( Ibu Rumah Tangga ).

7.Jumlah Saudara : 2 Bersaudara.

1.Abang : HENDRA.

2.Adik : NURUL FAIZAH.

Informasi yang sudah di dapatkan dari faizah langsung ,dia berasal dari

keluarga yang sederhana,ibunya seorang Ibu rumah tangga sedangkan ayahnya

seorang Nelayan, biaya hidup keluarganya hanya pas-pasan untuk makan minum

sehari-hari dan uang saku sekolah abang dan dirinya sekolah.Abangnya sekolah di

SMA Negri Jangka yang sekarang kelas 3 SMA,faizah sering mendapatkan peringkat

kelas di sekolahnya,Dia murid yang rajin dan pintar,anak nya pendiam ,pelajaran

yang di sukainya adalah pelajaran Agama karna pelajaran tersebut sangat terikat

dengan agama,agar dia lebih mencintai agama dan mengetahui lebih dalam lagi yang

belum dia mengerti.

Dia mempunyai teman yang akrab dengan nya yang bernama RINA

RAHMATI dan LATIFAH ,Dia sangat senang berteman dengan mereka karna

mereka sangat baik padanya .Apabila guru member PR ,Faizah membuat PR tersebut

bersama-sama agar lebih menyenangkan dan cepat selesai.Apabila guru menyuruh


dia menyelesaikan soal/latihan yang di berikan guru dia mengerjakannya,seandainya

dia tidak mengerti atau kesulitan dalam mengerjakannya dia langsung

menanyakannya.Dia sangat menyenangi belajar diskusi karna dia bisa belajar dengan

teman yang lainnya dan bisa mencari jawaban bersama apabila ada soal yang susah

atau sulit .

Prestasi dan Kegiatan yang pernah di ikuti adalah:

 -Rebana Antar sekolah juara 3.

 -Paduan suara(KOR) Untuk acara 17 Agustus.

 -Tarian

 -Cerdas Cermat Antar kelas .

1. 1. Nama : NURKHALISA

2. 2.Kelas : 3/3

3. 3. Alamat : Paya Bieng

4. Tempat Tanggal Lahir : Punjot, 28 September 2000

5. 5. Nama Orang Tua : …….

-Ayah : SYAHRIZAL
-Ibu : MURSYIDAH

6. Pekerjaan Orang Tua :

1.Ayah : Petani

2. Ibu : IRT ( Ibu Rumah Tangga )

7. Jumlah saudara : 3 Bersaudara

1.Kakak : NURKHALISA

2. Adik : FAUZAN

3. Adik : REZA ANNISAK

Dari observasi beberapa hari yang lalu Nurkhalisa atau biasa di panggil Lisa

ini berasal dari keluaraga yang sangat sederhana, Ayahnya seorang petani ,Ayahnya

juga seorang penarik becak mesin, Ibunya seorang IRT (Ibu Rumah Tangga ) dia

mempunyai 2 orang adik.Dia sangat sayang orang tuanya dia bercita-cita ingin

menjadi seorang guru,maka dari itu dia sangat serius sekolah.Dia ingin

membanggakan orang tuanya,dia tidak peduli apabila ia tidak ada uang saku ke

sekolah.Lisa memperoleh peringkat ke 6 di sekolah,di sekolah dia sangat menyukai

pelajaran bahasa Indonesia,karena menurut dia cepat di pahami dan di mengerti,Lisa

juga sering mengikuti kegiatan yang berbaur tentang bahasa Indonesia.Pelajaran


yang tidak di sukainya adalah bahasa inggris karna banyak menggunakan

Grammar,Pronounsation harus benar,harus bisa vocab,baginya bahasa inggris sangat

sulit.

Dia mempunyai teman akrab yang bernama MUAZZINAH bagi lisa

orangnya baik,tidak pernah memilih-milih teman,apa adanya,seru ,asik, dan lain-

lain ,apabila guru memberikan PR ke pada muridnya lisa slalu mengerjakan PRnya

bersama temannya.Dan mereka saling membantu,apabila ada soal yang sulit

menayakan kepada temannya ,dia sangat suka pada saat guru memberikan ringkasan

catatan.Lisa sangat menyukai belajar diskusi bisa bekerja sama dengan

temannya,dan bertanya jawab dengan teman

Prestasi dan kegiatan yang di ikuti adalah:

-Drama

- Puisi

-Volli ball

1. Nama : TURHAMUN
2. Kelas : 3/3

3.Alamat : Barat Layan

4.Tempat Tanggal Lahir : Lamkuta ,5 Januari 1999

5.Nama Orang Tua : ……

- Ayah : HAMDANI

- Ibu : YUSRAWATI

6. Pekerjaan Orang Tua : ……

1.Ayah : PETANI

2. Ibu : PETANI

7. Jumlah Saudara : ……

1.Abang : AGUS NAIDI

2.Kakak : MISNA WATI

3.Abang : JAMAL

4. Adik : TURHAMUN
Dari hasil wawancara saya dengan siswa yang bernama TURHAMUN .Dia

berasal dari keluarga kurang mampu,Ibunya seorang petani dan Ayahnya juga

seorang petani,Dia anak ke 4 dari 4 bersaudara. Ayahnya hanya tamatan SMA dan

Ibunya hanya tamatan SMA,semenjak dari MIN Turhamun sangat menyukai bidang

olah raga dan pelajaran yang di sukai juga olah raga, kalau teman akrab dia tidak

punya karna bagi dirinya semua teman sama,tidak ada yang terkhusus atau teman

yang special.Apabila guru member siswa/siswi PR .Turhamun slalu minta di ajarkan

oleh kakaknya apabila dia kurang mengerti tentang soal tersebut,misalnya ada kalimat

yang tidak di mengerti dia langsung menanyakannya,dia juga suka berdiskusi karna

kata dia bisa bertukar pikiran sesama teman,bisa bekerja sama dan juga main-

main.Dia tidak suka apabila guru menerangkan pelajaran dalam keadaan ribut karna

dapat menganggu konsentrasinya ,dan kurang bisa di mengerti

Prestasi dan kegiatan yang pernah di ikuti nya adalah:

-bola voli

-bola kaki

-Lari jarak jauh

-Lempar lembing

-Lompat jauh

-Drama
BAB IV

A. PEMBAHASAN DAN HASIL.

Pada usia sekolah menengah Yaitu usia SLTP dan SLTA,anak berada pada

Masa remaja atau pubertas atau Adolesen.Masa remaja merupakan masa peralihan

atau transisi antara masa kanak-kanak dengan dewasa.Meskipun perkembangan

aspek-aspek kepribadian telah di awali pada masa-masa sebelumnya,tetapi puncaknya

boleh di katakan terjadi masa-masa ini, sebab setelah melewati masa ini remaja telah

berubah menjadi seorang dewasa yang boleh di katakana telah terbentuk suatu pribadi

yang relative tetap.Pada masa transisi ini terjadi perubahan-perubahan yang sangat

cepat.

Oleh karna itu,sebagai pendidik,anda perlu menghayati tahapan perkembangan

yang terjadi pada siswa/siswi sehingga dapat mengerti segala tingkah laku yang

ditampakkan murid.Misalnya, pada siswa/siswi usia sekolah menengah suasana hati


yang semula riang gembira bisa secara mendadak berubah menjadi rasa sedih. Jika

anda sebagai pendidik tidak peka terhadap kondisi seperti ini, bisa jadi anda

memberikan respons yang dapat menghambat perkembangan siswa/siswi anda.

Hasilnya perkembangan intelektual siswa SLTP/SLTA di tandai dengan

berkembangnya kemampuan berfikir formal 0perasional. Selain itu,kemampuan

mengingat dan memproses informasi cukup kuat berkembang pada usia ini.

Perkembangan pemikiran social dan moralitas Nampak pada sikap

berkurangnya egosentrism.Siswa SLTP dan SMU juga telah mempunyai pemikiran

politik dan keyakinan yang lebih rasional.

URIE BRONFENBRENNER menyatakan ada 4 tingkatan pengaruh

lingkungan seperti,system Micro,Meso dan Exo yang membentuk pribadi

anak.Sedangkan pandangan konvesional menyatakan bahwa ada 3 faktor dominan

yang mempengaruhi perkembangan siswa/siswi SLTP dan SMU,Yaitu

pembawaan lingkunga dan waktu

Papalia dan Olds (1992:7-8) factor internal dan eksternal yang telah memberi

pengaruh besar terhadap perkembangan anak .


BAB V

1.PENUTUP.

KESIMPULAN.

Berdasarkan pembahasan dan uraian yang telah tersajikan terdahulu,

maka berikut di kemukakan kesimpulan Observasi bahwa proses

pembelajaran perkembangan peserta didik di kelas 3/3 di MTSN Jangka

Alur berjalan dengan oftimal dan kondusif . hal ini di karena kan guru

slalu mempertimbangkan metode ,model atau strategi yang tepat di gunakan

untuk suatu materi pelajaran di dalam proses pembelajaran. Sehingga

peserta didik tidak merasa bosan dengan metode yang kita terapkan/kita

berikan dalam mengikuti pembelajaran perkembangan peserta didik .

Metode yang di gunakan yaitu metode wawancara. Proses pembelajaran


perkembangan peserta didik berjalan dengan optimal dan di senangi oleh

peserta didik.

SARAN.

Guru perlu mendorong mulai kemampuaan berfikir, para siswa/siswi

pada usia ini , tentang kemungkinan ke depan. Mengarahkan siswa/siswi

ke pada pemikiran tentang pekerjaan yang tentunya pemikiran tersebut,

disesuaikan dengan pertambahan usia. Para remaja muda ( usia SLTA )

pemikiran tentang pekerjaan masih di warnai oleh fantasinya , sedang pada

remaja dewasa ( usia SLTA ) telah lebih realistis

Anda mungkin juga menyukai